MISTERI KESAKRALAN MAKAM WA ODE POGO / SAUDARI KANDUNG SULTAN MURHUM

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 21 ส.ค. 2024
  • Tidak banyak didapatkan kisah tentang Wa Ode Pogo karena orang tua dahulu kebanyakan mengetahui cerita atau hikayat dari tula-tulana mancuana (cerita-cerita orang tua) yang terjaga secara turun temurun, tetapi kemampuan manusia dalam mengingat cerita-cerita masa lampau mengakibatkan banyaknya kisah yang susah ditelusuri secara menyeluruh dan komprehensif.
    Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber bahwa Wa Ode Pogo merupakan saudara Lakilaponto / Sultan Murhum / La Tolalaka dan anak dari Sugi Manuru.
    Sugi Manuru ini beristri tiga orang dikaruniai anaknya sebanyak 14 orang. Ke-14 orang anak itu adalah:
    1. Kakodo;
    2. Manguntara;
    3. La Kakolo;
    4. La Pana;
    5. Tenderidatu;
    6. Kolipapoto;
    7. Wa Sidakari (wanita);
    8. Lakilaponto;
    9. La Pusaso;
    10. Rimpaisomba;
    11. Kiraimaguna;
    12. Patolakamba;
    13. Wa Gula (wanita);
    14. Wa Ode Pogo (wanita).
    Berdasarkan silsilah tersebut, ternyata Wa Ode Pogo adalah saudara perempuan Lakilaponto (Sultan Murhum) yang sempat dijadikan istrinya sebelum memeluk agama Islam, tetapi setelah masuk ajaran islam yang dibawa oleh Syekh Abdul Wahid dalam jabatannya sebagai imam kesultanan sekaligus qadhi, konon sangat ketat menjalankan hukum islam. Bahkan, Sultan sendiri diminta menjatuhkan talak atas istrinya yang bernama Wa Ode Pogo yang merupakan saudaranya sendiri yang dinikahinya sebelum memeluk islam. (Asni. 2017. Peran Peradilan Islam Dalam Penegakan Hukum Islam di Kesultanan Buton, Institut Agama Islam Negeri Kendari).
    Wa Ode Pogo termasuk golongan orang kaomu, tetapi setelah beliau menikah dengan La Pokainsi yang bukan keturunan Sugi sehingga anak-anak dari perkawinan ini lebih rendah tingkatnya dari keturunan para Sugi. (J. Couvreur, 2001. Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna. Artha Wacana Press Kupang).
    Hari ini Rabu, 14 April 2021 kami melakukan perjalanan menelusuri misteri makam Wa Ode Pogo yang dikenal merupakan salah satu dari istri Sultan Murhum dan sampai sekarang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Perjalanan kami berawal di Pelabuhan penyeberangan Topa yang merupakan tempat berlabuhnya perahu penyeberangan Baubau-Kadatua, pukul 11.40 kami menaiki perahu penyeberangan dengan cuaca yang cukup cerah menjadikan perjalanan kami aman sampai ke Pulau Kadatua, disinilah kami bertemu dengan Alimin yang merupakan kenalan baik saya, dia juga adalah warga setempat sekaligus aparat kecamatan Kadatua. Dialah yang menunjukan makam Wa Ode Pogo yang terkenal karena kesakralannya.
    Tepatnya di Desa Lipu Kecamatan Kadatua kami berziarah di makam Wa Ode Pogo beserta anggota keluarganya. Makam ini sangat dihormati oleh penduduk setempat, dan kadang diziarahi oleh masyarakat baik warga setempat maupun warga yang berada di luar Pulau Kadatua, hingga kini masih dijaga kelestarian dan kebersihannya oleh masyarakat setempat, bahkan saat kami masuk di dalam makam harus melepas alas kaki sebagai bentuk penghormatan terhadap kesakralan makam tersebut. Makam yang terus dipugar oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sehingga masih terawat dan terjaga selama ratusan tahun lamanya.
    Diyakini oleh masyarakat bahwa sosok Wa Ode Pogo sering menampakan diri dalam bentuk manusia ataupun secara batiniah dengan berbagai rupa, kadang orang-orang yang bertemu dengan beliau dalam wujud asli, wanita tua dengan memakai pakaian yang serba warna keemasan dan tutur katanya yang cukup kental menggunakan bahasa wolio.
    Di Kecamatan Kadatua ternyata terdapat benteng yang dipercaya oleh penduduk setempat dibangun pada masa Wa Ode Pogo, yang dikerjakan secara swadaya oleh penduduk, oleh karena jasanya tersebut, maka Benteng itu dinamakan Benteng Wa Ode Pogo, tetapi kondisi benteng yang sebagian besar tidak lagi terawat (rusak) oleh perkembangan masa, oleh karena itu perlunya upaya pemerintah melestarikan benteng bersejarah agar tidak semakin rusak dan menjadi bukti sejarah bagi anak cucu di masa yang akan datang.
    Jangan Lupa like, Subscribe and Share ke Grup2 Keluarga Anda agar kami dapat memberikan lagi sesuatu hal baru dan channel kami makin berkembang.
    Terimakasih 🙏
    #WaOde #Kadatua #Busel

ความคิดเห็น • 10

  • @user-po9nq8is2i
    @user-po9nq8is2i 6 วันที่ผ่านมา

    Salam dari saya Putra Lentea Sampua to Oge Kahedupa.di Kepri.

  • @Zainal95SUMPUO
    @Zainal95SUMPUO 3 หลายเดือนก่อน

    Good job 💪💪💪

  • @BANGPILUNJIUNGBAND
    @BANGPILUNJIUNGBAND 3 ปีที่แล้ว +3

    Wow amazing mantab pemandangan nya

  • @hasanudinlausa9526
    @hasanudinlausa9526 6 หลายเดือนก่อน +1

    Itu semuanya benar sekali

  • @ZaidWahiedthe13
    @ZaidWahiedthe13 3 ปีที่แล้ว +3

    hadir nyimak bang.. *makam wa ode pogo*

  • @jafarudinchanel3246
    @jafarudinchanel3246 2 ปีที่แล้ว +2

    Pemandangan yang begitu indah

  • @user-po9nq8is2i
    @user-po9nq8is2i ปีที่แล้ว +1

    Mantap

  • @laodesabri4773
    @laodesabri4773 2 ปีที่แล้ว +3

    Izin sy bantu koreksi, bhw Waode pogo Tdk berbahasa Wolio tetepi berbahasa Muna yg tetap menjadi bahasa org pulau kadatua hingga skarang dst, bhw benar dia saudara Sultan Murhum tetapi bukan isteri Murhum, dan bhw sultan Murhum dan Waode pogo adalah anak raja Muna ke 6 Sugi manuru yg berbahasa Muna. Adapun penyebutan Waode pogo sbg isteri sultan Murhum adalah tulisan peninggalan bangsa penjajah non Islam untuk mendiskreditkan pemimpin besar Islam dunia bergelar Sultan Isa Kaimuddin Khalifatul Khamis bernama Lakilaponto (raja Muna ke 7/ sultan ke 1 Buton/sultan Murhum/panglima perang Konawe Halu oleo). Fitnah terhadap Lakilaponto dan Waode pogo adalah salah satu bentuk penjajahan provokatif penjajah yg ditulis ratusan tahun sesudah masanya agar sulit dibantah oleh org2 di negeri2 bekas jajahannya, termasuk banyak rekayasa sejarah yg provokatif lainnya sbg bukti sejarah penjajahan penjajah pada masa lampau. Kami sangat memahami itu..! dari Laode Sabri Hp 081245595234, wassalam.

    • @arsyad_salam
      @arsyad_salam ปีที่แล้ว +1

      Info yang saya dengar benar bahwa Wa Ode Pogo adalah saudari Murhum. Namun kedatangan Wa Ode Pogo di Pulau Kadatua konon karena diasingkan oleh keluarga karena Wa Ode Pogo mengandung anak dari Murhum, alias perkawinan incest (meski ini sepertinya di rahasiakan). Mengenai adanya pengaruh Wa Ode Pogo di pulau-pulau Buton Tengah memang benar. Orang-orang Kadatua dan Siompu bahasa mereka mirip bahasa Muna sampai sekarang. Mohon koreksinya Bang Sabri.
      🙏

    • @wasahuna
      @wasahuna 2 หลายเดือนก่อน

      ​@@arsyad_salamwalaupun benar ceritanya tapi jgn dipublikasikan di publik karena sangat privad makanya kami asli P Muna org tua kami di larang menceritakan.aib kedua bersaudara tersebut