Untuk orang yang menyukai Sastra dan Musik pasti gampang jatuh hati pada sosok dan karya" nya. musik folk indie yang syahdu berpadu lirik penuh intuisi yang di tulis dan nyanyikan dengan hati.. suka dengan karakter dan pembawaannya, cara nadin bernyanyi, bercerita, berkomunikasi, maupun saat melontarkan narasi yang indah.. anggun, smart, humble dan menginspirasi.. Proud of you Nadi Amizah💜
rinci namun sederhana, sakit tapi lega, sedih tapi bahagia, lebam tapi sembuh, menangis tapi tersenyum, saling mencintai tapi masing-masing, saling menyakiti jika tak kunjung berakhir.
jadi, babak 1 itu menceritakan bagaimana bara dan api saling terikat tapi tak dekat? lalu di babak 2 angin mulai meniup padamkan ikatan mereka, karena tanpa angin, bara tidak akan menjadi api? juga babak 3 tentang bagaimana bayangan bayangan menyeramkan tentang takdir yang sempat bara dan api tulis bersama, namun tidak sesuai dengan kejadiannya? di babak 4 senayan dijadikan saksi bagaimana akhirnya bara dan api saling pergi meninggalkan? dan di babak 5, sampai pada akhirnya semuanya selesai?
Dalam hidup kita pasti akan bertemu dengan seseorang yang akan meninggalkan jejak. Entah itu pelajaran atau bahkan kebahagiaan. _ Surakarta, 7 Juli 2021
Logika memikirkan harga diri, namun hati tak bisa diajak kompromi. Sudah tau tidak dihargai, namun masih berbaik hati. Tuhan, apakah saya bidadari? Mengapa mencintai se-menyesak-kan ini? Mengapa tak bisa membenci? -Semarang, 8 Juli 2021
Mungkin Tuhan memang menciptakan mu memiliki hati yg baik. Sebab itulah sesakit apapun perilaku nya, kamu tak pernah bisa membenci dan tetap mengasihi. :)
Terima kasih takdir, telah mengembalikan apa yang telah kau bawa pergi. Aku dengan waktu, menguji sabar berharap kepulangannya. Dia benar kembali, kembali padaku dengan perasaan yang lebih hangat. Hangat sekali sampai aku tidak mau melepasnya lagi. Tidak, tidak tepat, aku memang tidak pernah meninggalkannya, dia pulang sendiri karena mengingat jalan pulang.
Nadin, bolehkah aku bercerita perihal rasa yang harus selesai tanpa rencana? Perihal tangis yang tak kunjung usai, dan hati yang lebam-lebam karnanya? Aku tidak ingin dan, selesai menutup kisah kami seperti lagumu, tapi ternyata angin meniupnya terlalu jauh hingga tak kembali. Nadin, beritau aku cara untuk melupa tanpa menyisakan kenang dalam ingatan, beritau aku cara berpisah yang tak menggores luka sedikitpun. Nadin, bagaimana cara menghentikan segalanya? Nadin, aku terjebak dalam "dia" dan segala tentangnya yang membuatku lupa jalan pulang untuk sembuh. Terimakasih Nadin telah menyempurnakan perjalanan kisahku yang telah selesai lewat karyamu yang begitu indah.
Nadin, aku pernah benci dengan angin. Tapi teryata benciku tidak mengubah apapun. Satu-satunya harapanku waktu itu adalah dia kembali. Dan Nadin, yang lebih aku benci dari angin adalah kenyataan bahwa ternyata sampai sekarang dia tidak menyusulku. Tapi tak apa, mungkin memang telah habis waktu saja. Takdir seperti yang ku tulis tidak berjalan dengan baik. Tapi aku ingat satu hal darimu, bahwa kita tercipta bukan untuk melawan takdir ❤️
terkadang aku ingin ini tak berakhir. terkadang aku ingin ini, menjadi sebuah kisah yang kelak dapat kita jadikan materi agar tak terulang kesalahan lalu. lalu kutelusuri lebih dalam. menyelami segala retakan yang semakin dalam sampai akhirnya dari segiku kau berhasil, ya berhasil membuatnya menjadi patahan yang benar berceceran kesana kemari tak menentu arah. dengan demikian, aku perlahan jatuh kedalamnya dan tenggelam.
Nadin, awalnya aku ga berani lihat ini. Karna dari babak I, persis sekali dengan ceritaku. Bahkan babak akhir "dan, selesai" release persis di babak akhir ceritaku juga. Sakit sekali. Tapi terimakasih nadin, aku jadi ga merasa sendirian lagi. Tapi nadin, sayangnya aku jadi makin ingin dipeluk. Tanggung jawab nadin..
Aku rindu. Namun, tak pernah sampai pada mu. Kau bilang rindu kita serupa. Hakikatnya, kau benar rindu tapi rindumu bukanlah untukku. Meski sayang dan kasihmu, takkan pernah tertuju buatku. Biar sampai kering kontang jiwaku, nyatanya.. Aku bukanlah yang pernah kau mahu miliki saat ini dan selamanya. Wardah, Julai 2021.
Jika ini sampai kepadamu, jika lagu ini sampai di telingamu, dan jika kau membacanya. Saat bait lagu ini beralun aku sedang menangisi perasaanku, menangisi kisah kita, menangisi alurnya yang kabur. Jelas sudah terlihat semuanya perlahan hancur dan berurai. Aku sudah tidak bisa menatanya. Aku tidak bisa mengambil puing-puingnya, aku tak bisa merekatkan nya ulang. Jangan tanyakan salah dan benar, karena semuanya adalah kesalahan kita yang terlanjur diam dan memendam. Kamu hancur atas rasamu sendiri dan aku pun sama. Selesai, mungkin menjadi kata yang indah untuk kisah yang mulai punah. Kamu baik dan akan selalu begitu. Hanya rasa, sikap dan kisahnya yang terlanjur pahit. Jangan paksa aku menelannya. Bolehkah kita usai?
Entah mengapa semenjak kita mengambil jalan masing-masing Samar-samar aku mengingatmu Bahkan hingga sampai lupa akan dirimu Raut wajahmu,senyum sabitmu hingga binar matamu Akuu lupaaa
nyari songlist tapi belum ada ya udah buat sendiri 0:10 Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Usai 5:27 Hormat Kepada Angin 11:42 Seperti Takdir yang Kita Tulis 16:24 Menangis di Jalan Pulang 23:00 dan Selesai
setyo, aku tidak ada harap kau melihat karya ibu peri yang luar biasa indah ini karena aku tau kau awam dengan lagu seperti ini. sampai saat ini aku masih mencintai segala ketidaksempurnaan kisah kita, masih berharap suatu saat kau kembali untuk menemukan jalan pulang ke rumah. aku ingin menjadi rumahmu, aku sedang memperbaiki sudutnya yang retak, terbongkar dan roboh, manusia memang tercipta bukan untuk melawan takdir, namun jika saat ini hanyalah jeda untuk kita dan akan berlanjut kedepannya itu adalah takdir yang akan aku syukuri. aku merindukanmu, perasaanku masih sama dan belum ada yang memudar.
Percaya ga percaya, lagu nadin amizah bisa buat anak saya tidur, padahal baru menginjak 1 bulan, tapi dia tidur nyenyak mendengarkan alunan musik/lagu yang dibawakan oleh nadin, terimakasih nadin ❤️
Terngiang selalu perkataan seseorang yg membuat hidup ku bahagia " Jangan berdoa meminta yg terbaik tapi minta lah aku sebut nama ku " Lalu ku sebut terus namanya hingga ia pergi bersama semua janjinya meninggalkan hatiku yg hancur terluka hingga akhirnya aku merubah doa ku menjadi 💙 " berikanlah jawaban terbaik untuk hidupku " Masih bolehkah kita bertengkar dan memeluk menangis saling rindu lagi ?bahkan hati ku memilih mu terus Melepaskanmu sangat sakit. Terimakasih nadin untuk lagu terbaiknya hingga membuat ku memngis merindukan wangi tubuhnya.
dari kelima babak ga bisa pilih satupun untuk jadi favorit. ya karena semuanya sangat indah. setiap babaknya menggambarkan emosi dari setiap lagu dengan begitu indah. nadin, aku hanya bisa salut dan terpukau. terimakasih nadin untuk semuanya!
Aku punya masalah dan fikiranku pun tak bisa menyelesaikan ya, tapi di sisi lain aku punya tanggung jawab besar, , apa keajaiban itu masih ada, sangat memohon itu😭😭
@@hestinasnalita8470 nah bara itu prosesnya jadi api, bisa dibilang api itu hasilnya dari proses tadi dan angin itu bisa menerpa api yang udah nyala (hasil yang udah didapat) dan bisa hilang seketika. Dari situ bentuk kalah dimulai🙂✨
"Sudah dekat lama, tapi dia selalu menolak. Kenapa?" Tanya seseorang padaku. "Karena jarak kita jauh." "Selain itu?" "Karena dia terlalu mengenaliku. Dia tau kurang lebihku." "Apa kelebihanmu?" "Romantis." "Apa kekuranganmu?" "Terlalu sibuk." Jawabku. "Tapi aku tidak akan terlalu sibuk untuk memberi kabar!😭" Sanggahku. "Kamu tau? Sanggahan itu bentuk sayang. Kamu sudah, dan dia belum. Tidak lelah? Kamu sibuk, dan itu cukup melelahkan, bukan begitu?" Aku terdiam, dan melanjutkan pekerjaan.
Nadin, bolehkah aku bercerita sedikit tentang dia disini ? dia yang sudah tak mengijinkanku lagi mencintainya dan aku yang masih saja keras paksa apa yang sudah mati dari lama, seperti lagumu ini. Nadin, babak belur aku menanggungnya sendiri, rasanya dihajar abis abisan hatiku oleh sikapnya yang tiba2 menjadi asing seperti dia bukan yang kukenal dulu, antara aku yang bodoh atau dia yang asik memberi derita? kata terakhir yang kudengar darinya "hati manusia bisa berubah kapan saja" Dan saat itu juga aku harus memaksa mundur dan sembuh sendirian.
Seperti sebuah tarian Yang tak kunjung selesai Walau lagu tak lagi terdengar Sudah lama kau tak rela Kadang aku bertanya Untuk apa masih saja Keras paksa apa yang sudah mati dari lama Kudengar namamu Jauh tak kukenal Wajah yang kusayang Kuraba sebentar Masih tak kutemu Matamu yang dulu Siapa siapa mengalun pada lagu Tak tahu akan ke mana Masih terdengar sayup tangisan Yang tak kunjung selesai Geram jelas yang menang Bukan lagi ingin kita yang cemerlang Kadang aku bertanya Untuk apa masih saja Keras paksa apa yang sudah mati dari lama Kudengar namamu Jauh tak kukenal Wajah yang kusayang Kuraba sebentar Masih tak kutemu Matamu yang dulu Siapa siapa mengalun pada lagu Tak tahu akan ke mana Ke mana uh Ke mana oh Oh-uh
Bara & Api Mengapa kalian harus hormat kepada angin? Bukan kah kalian tahu dia takkan selamanya ada? Entah aku yang terlalu bodoh untuk memahami ini Tapi ini sangat aneh Kapan kalian akan kembali? Kisah kasih kalian memang cantik Tapi jangan lupakan pemantik Ini semua karna nya Bukan karna angin (Pendapat Pribadi)
Lagu dan serapah terdengar di mobilmu Saling mencekik, mencerna kata makian Jangan, jangan ucap kata itu lagi Jangan lupa, kita saling mencintai Dan Senayan menjadi saksi Bodoh dan sayang, hancur lebur kita terjadi Kita menangis di perjalanan pulang Mencari jalan tak pernah sampai tujuan Terlanjur hangus, terburai, dan berantakan Saling cela, saling luka Lupa apa arti kata cinta Saling cela, saling luka Lupa apa arti kata cinta Sudah lelah, sudah muak Badai kita takkan kunjung reda Sudah lelah, sudah muak Badai kita takkan kunjung reda
Selamat jalan Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Jangan lama-lama Bukan, bukan ku tak ingat Semua 'kan kubawa Berat di pundak Ini lagu terakhirku Kutulis baru Cinta yang lalu bukan kulupa Tapi ku harus Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Selamat jalan Ku pergi duluan Doaku menyerta Jangan lama-lama Ini lagu terakhirku Kutulis baru Cinta yang lalu bukan kulupa Tapi ku harus Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Ku pergi duluan Kau 'kan menyusul, kan? Percaya padaku Tuhan pun tertawa Melihat kita Yang hanya menerka Hm-mm, hm-mm
Bahkan untuk menyudahi hal-hal yang tak ingin ku sudahi waktu itu terlalu menyakitkan pada akhirnya nadin, seperti katamuuu, takdir seperti kita yang tulis, tapi kita lupa, kita tercipta bukan untuk melawan takdir, nadin Ah nadin selalu membekas kata''mu
Apakah iya masa kita telah usai? Lalu mengapa aku tetap baik-baik saja jika memang benar masa ini sudah selesai. Aku masih tetap mencintai dan mengasihimu, tapi aku tak punya alasan untuk membenci dan sakit hati. Karena kamu memang sehalus itu menjagaku untuk tetap baik-baik saja, meskipun kamu tidak ingin tinggal saat ini. Jika boleh diizinkan, angin bawalah ia kembali masaku dengannya akan kembali berlanjut.
Terimakasih ibu peri karna sudah merangkai kata" yg indah sedemikian rupa, meski kisah ini tragis aku yakin bara dan api akan slalu mengingat kisah itu🌾
Ku tulis namamu didalam ingatanku. Ku menyayangimu didalam diamku. Ku memperhatikanmu,walau kau tak tahu akan hal itu.Ntah mengapa bayangmu selalu mengusik pikiranku.Tapi tak apa,karena bahagiamu adalah yang nomor satu,walau ku tahu dirimu bukan lagi miliku. "Jambi,18 juli 2021"
Kupikir ak sudah sampai di pelabuhan. Kupikir ak telah menemukan. Ak sudah boleh melepas jangkar. Ternyata ak salah. Ak masih di rest area. Pelabuhan itu hanya fatamorgana. Tiap babak, rasanya ada aja cerita yg pernah ak rasain. Tapi sayangnya, nadin, ak belum bisa selesai. Masih merasa ceritanya masih bisa diterusin, berharap di depan ada garis finish yg bahagia. Seperti takdir kita yg tulis. Padahal bukunya telah habis halamannya. Edit: aku sudah selesai, nadin. Ak tak mau lagi menunggu garis finish. Jika ia datang, ya sudah. Jika tidak ada ya sudah. Kali ini rasanya tuhan benar benar tertawa melihat kita yg hanya menerka dalam kebodohan.
Aku sedikit bisa menyimpulkan kisah yg terjadi dari rangkaian lagumu, Nadin. Tapi aku rasa ini hanya perlu disimpan saja, jangan sampai kau bersedih lagi. Semoga kamu, aku, atau kalian yang menyaksikan, bisa menjadi pribadi yang lebih baik kemudian🌼
berharap semoga aku hanya sebatas menikmati lagu ini, bukan menjalani ceritanya. aku tak siap kehilangan lagi. untuk kamu, bertahanlah jangan sampai kita kalah bertaruh. semoga, ya.
Aku pernah mengalami semua babaknya, meski berlalu dan berganti, luka itu masih terus terasa.. Kukira kita berdua klah bertaruh, ternyata selama itu hanya aku yg bertaruh, sendirian.. Aku kalah, memintamu kembali pada angin
ku kira rabu ini aku sudah tidak mendapatkan hadiah dari perpisahan bara dan api, namun nyatanya nadin masih merayakan perpisahan itu. terimakasih kak, sampai jumpa lagi bara dan api☺
nadin aku dengarkan dan tonton kembali live session ini di penghujung tahun 2024, rasa sakitnya masih sama kaya yang aku rasakan di tahun 2021... padahal di tahun 2022-sekarang sudah ada orang lain; yang ternyata ga perna bisa menghantikan sosok yang temani aku di 2021 dulu 🥲💔
Maka pulang lah, ke tempat yg kamu tau ke tempat yg tak memaksamu, yg juga tidak mengusirmu seburuk apapun angin merubah isi kepalamu. Meski membara dengan api hidupmu kan kau pahami bersama-sama dengan yg ingin pulang
Terima kasih ibu peri yang sudah menceritakan kisahmu ini melalui lagu yang sangat indah, semoga kisahmu didepan nanti akan lebih indah ya, love you ibu peri
Kuingat lagi di kamar ini Kita bermimpi akan menjadi Angan tak pasti kicau berani Seperti takdir kita yang tulis Apakah masih kau simpan perih? Aku mengerti, aku mengerti Perihal maaf jangan kau beri Aku mengerti, aku mengerti Bagaimana dengan tidurmu? Apakah masih terjerat aku? Lalu, lalu, lalu, lalu Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu? Lalu, lalu, lalu Secepatnya aku berhenti berjalan Bahu dan bahu terbayang lesu Masih tertawa, tak tahu apa Akhir yang ada menanti kita Sekali lagi kuingat lagi Bagaimana dengan bangunmu? Apakah masih berat tak mau? Lalu, lalu, lalu, lalu Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu? Lalu, lalu, lalu Secepatnya aku berhenti berjalan Lalu, lalu, lalu, lalu Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu? Lalu, lalu, lalu Secepatnya aku berhenti berjalan
Hormat kepada angin Datang membawa musim Dingin, lalu diambil Ia pergi Timur meniup bisu Bahwa aku tak mampu Buat lagi kau senyum Kau menjauh Angin, dengarkanlah Jangan bawa ia Berbaik hatilah Biar laguku memanggilmu pulang Jangan terburu, tenang akan datang Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang Sampaikan salam Pelan-pelan, pelan-pelan Ku menunggu Ha-ha-ah Ha-ha-ah Bawa ingat yang keji Bual maaf yang basi Kau pun terlanjur mati S'makin jauh Angin, dengarkanlah Jangan bawa ia, oh Berbaik hatilah, uh Biar laguku memanggilmu pulang Jangan terburu, tenang akan datang Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang Sampaikan salam Pelan-pelan, pelan-pelan Ku menunggu
Nadin, lantunan mu yang sedari dulu sudah menguatkan ku sampai pada waktu ini.. Sungguh ku berterima kasih kepada mu. Bait-bait yang kamu rangkai menyuarakan isi hati ku yang terkadang tak tahu ingin berucap apa atas setiap tusukan yang ia terima. Nadin, hari ini aku menguatkan tekad untuk menutup halaman terakhir dari kisah ku dan dia yang telah terlalu lama usang. Semoga ini menjadi awal untuk ku yang baru dan lebih utuh lagi. Untuk diriku sekarang dan esok nanti. Sekali lagi, terima kasih nadin.
Anxiety disorder jawaban dari semuaku tentang kata yang tak pernah sampai padamu, jiwa jiwa kita merana mencari setapak yang terus hilang, sudah tak bisa lagi menjejaki semuamu, aku lunglai mencintai kematian cinta kita Mungkin esok masih bisa kita ingat, tapi akan sulit memperbaiki segalanya, baiklah ini waktunya kita saling berbalik menuju apa maumu apa mauku Jika cinta yang kau bawa setelah kepergianku maka kita akan tetap bertemu di muara, tempat segala hal bercampur sebelum mengarungi lautan dan samudra sebenar benar keheningan.. Aku dan semuaku Kau dan semuamu Kita menyimpan cinta Dia akan ikut bersmaku Dariku sebayang matamu
“kau datang bak seribu warna yang tersematkan pada dunia ku yang hanya kelabu. begitu memukau, dan tanpa sadar dunia ku hanya berporoskan mu. hingga seketika semua berubah tanpa aba - aba. hancur, juga lebur. entah mana yang lebih sakit, kehilangan warna mu atau menjadi kembali kelabu.”
Nadin, belum lama ini aku memulai pertaruhan baru. Seperti biasanya, awal pertaruhanku benar-benar menyenangkan. Penuh kata terima kasih dan syukur. Saling tersenyum dan mendukung. Tak lama. Belum lama. Hingga lirik penyesalan mulai memenuhi hari-hari kita. Bukan saling mencela, lebih ke menyakiti perlahan dan saling membebani. Setiap hari, kata maaf selalu saling terlemparkan. Bersama kalimat bernada menyesal. Esoknya begitu lagi. Esoknya lagi begitu lagi. Kita mulai sama-sama tak enak hati. Bukan aku tak tahan, nadin. Hanya saja jika memang ini tentang kekalahan berikutnya, aku ingin menyelesaikannya baik-baik. Saling berpamitan, berterima kasih, bersedih, lalu sama-sama pergi. Aku masih berharap ini akan membaik. Setidaknya tidak perlu saling menyesal setiap saat dan mengulang penyesalan yang sama esoknya kemudian saling tak enak hati lagi. Semoga ini bukan kalah bertaruh versiku. Semoga ini tak sampai babak kelima.
Hormat kepada angin Datang membawa musim Dingin, lalu diambil Ia pergi Timur meniup bisu Bahwa aku tak mampu Buat lagi kau senyum Kau menjauh Angin, dengarkanlah Jangan bawa ia Berbaik hatilah Biar laguku memanggilmu pulang Jangan terburu, tenang akan datang Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang Sampaikan salam Pelan-pelan, pelan-pelan Ku menunggu Ha-ha-ah Ha-ha-ah Bawa ingat yang keji Bual maaf yang basi Kau pun terlanjur mati S'makin jauh Angin, dengarkanlah Jangan bawa ia, oh Berbaik hatilah, uh Biar laguku memanggilmu pulang Jangan terburu, tenang akan datang Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang Sampaikan salam Pelan-pelan, pelan-pelan Ku menunggu
kecewa adalah patah hati paling mematikan ingin pergi tapi tak bisa pergi berharap panjang tapi hilang begitu saja ingin bersandar kini tak ada lagi sandaran hambar rasa dibatinku ku hanya bisa terdiam menahan kepedihan pilu hati ini bagai disayat ku nikmati kesedihan tanpa ada yang tahu
Mencoba untuk bersandar ,mencoba untuk tenang sambil mendengarkan alunan musik yang menyejukan hati sambil menenangkan pikiran ,seolah tak terjadi apa apa dan lisan bisa berkata huft
Nadin, jujur.. aku tak pernah berani mendengar performance ini secara menyeluruh. Sama seperti keinginan untuk menonton konsermu secara langsung, tapi terlalu lemah untuk berada di sana dan menjadi tak terkontrol dengan emosi sendiri. Aku masih takut Nadin, menghadapi diri sendiri melalui lagu-lagumu. Untukku lagumu tak sekedar cerita menye-menye lelaki dan perempuan, tapi lebih ketidakmampuan secara emosi menghadapi hidup. Emosi itu begitu ramai, berjenis-jenis, merubung. Kadang aku tidak mampu. Kadang aku harus berani mencoba berdiri dari kaki-kaki lemah yang terbentur dengan banyak gandulan rasa yang memberatkan. Hari ini aku berhasil, Nadin. Aku merasa hebat. Berhasil menyelesaikan dengan tuntas lagu-lagu di sini. Aku masih bisa jalan, Nadin. Padahal mataku basah dan hangat. Memang dalam hidup kita, semua harus dihadapi, sampai waktu menjemput. Aku.. hebat, yaa..? Terima kasih, Nadin.
aku hancur nadin aku tak tau lagi harus jadi seperti manusia yang bagaimana hati yang slalu ku junjung cintanya kini meluap melebihi yang semestinya kini kembali kacau nadin namun tak bisa berbuat apa apa tidak selesai dan tidak juga di teruskan makin besar pikiranku makin tak bergerak seisinya aku ingin menyelesaikan tapi.. lagi lagi tak mampu hatiku masih memilihnya terus dan menerus memilihnya hingga tak bisa mengucapkan sudah, selamat jalan :)
Aku adalah aku yang selalu terjebak dalam gelap, kelam dan tak pernah berani mengungkap rasa yang terlarang.. ya dia.. dia tak kan pernah tahu apa yang aku rasa.. sampaikan lah lewat angin dan hujan bulan Oktober nanti
kiranya jarak tidak menjadikan kita menjadi asing, tapi angin membawa ia terlalu jauh, aku rindu pada segala binar dan air mata yang melebur menjadi dekap, namun jika aku dapat merajuk, bisakah ku merajuk kepada angin untuk membawanya terus bersamaku sampai jarak ini menjelma menjadi lekat yang abadi. Jakarta - Sumedang, since 2022.
Terimakasih untuk segala rasa dan kebahagiaan yang kau ukir bersamaku. Dan maaf untuk rasa benci tak berujung atas penghianatan yang kau ukir bersamanya.
Sekarang aku mengerti apa yang kau rasakan di masalalu kini tertimpa di diriku sekarang,emosilah sepuasmu dan benci diriku sepuasmu dan anehnya diri ini bukan semakin membencimu tapi takut kehilanganmu, Ponorogo 9 Januari 2023
jangan tanyakan bagaimana bangun aku apakah masih terjerat tentangmu. maaf kata maaf yang ingin aku ucapkan untuk diriku yang bodohnya terjerat oleh mu. sekarang angin lebih kucintai dari api dan bara yang dulu aku pikir lebih kucintai. angin memang membantu mendekatkan kita tapi aku cinta krna dialah yang memadamkan rasa ini juga. lelahku karena selalu menangis di jalan pulang, aku terjebak dalam ruang mobilmu yang membuat rasa cekik di leherku oleh perkataanmu. aku kini tlah menemukan jalan pulang dan tanpa tangis lagi. selamat jalan, trimakasih untuk api baru yang ada😌
Sekarang semua usai, aku akan jadi api baru yang selalu membuat hangat saat dingin datang, api yang selalu meberi dukungan saat semangatmu redup dan menjadi api yang selalu menerangi gelapmu. 'ORACLE'
ternyata aku terlalu memaksa kamu yang bukan untukku seberapa kuat dan berjuangnya aku tak akan bisa membawamu kembali dunia begitu kejam padaku, meninggalkan luka yg bahkan kemarin pun belum sembuh rasa cinta yg ku harap masih berusaha untuk menghindariku apa aku tak layak untuk sebuah bunga cinta itu? kini, kubiarkan angin membawa rindu yg selama ini tak ku sampaikan ku titip bahagiaku untukmu pada bulan semoga langit selalu memelukmu begitupun hujan membersamaimu di saat kau sedih aku pamit semsetaku,
Nyatanya setelah aku mendengar lamat-lamat kumpulan cinta dan bentuk kalah lainnya, dibungkus apik oleh kata-kata indah menyayat jiwa. Diringi oleh suara indah nan mengayun oleh ibu peri serta pemusik kontemporer. Perasaankku masih campur aduk, kalut oleh kenangan dan tokoh didalamnya. Perpisahan kita seperti menunjukkan tanda tanya. Tidak berkata iya namun tidak juga. Masihkah ada cela untuk kembali bersama?. Tuan kutunggu pesanmu , masih sama saat kita berdua saling mencinta.
Untuk orang yang menyukai Sastra dan Musik pasti gampang jatuh hati pada sosok dan karya" nya.
musik folk indie yang syahdu berpadu lirik penuh intuisi yang di tulis dan nyanyikan dengan hati.. suka dengan karakter dan pembawaannya, cara nadin bernyanyi, bercerita, berkomunikasi, maupun saat melontarkan narasi yang indah.. anggun, smart, humble dan menginspirasi..
Proud of you Nadi Amizah💜
rinci namun sederhana,
sakit tapi lega,
sedih tapi bahagia,
lebam tapi sembuh,
menangis tapi tersenyum,
saling mencintai tapi masing-masing,
saling menyakiti jika tak kunjung berakhir.
@Moch Ikhsan Sidik boleh
Kok bagus 🙂
Izin screenshot ya kak
izin ss & tweet yaa
@@fulkaluqmana8528 iyaa
Jangan menghilang untuk dicari, ingat kamu bukan kunci motor. Kamu ga sepenting itu
jadi, babak 1 itu menceritakan bagaimana bara dan api saling terikat tapi tak dekat? lalu di babak 2 angin mulai meniup padamkan ikatan mereka, karena tanpa angin, bara tidak akan menjadi api? juga babak 3 tentang bagaimana bayangan bayangan menyeramkan tentang takdir yang sempat bara dan api tulis bersama, namun tidak sesuai dengan kejadiannya? di babak 4 senayan dijadikan saksi bagaimana akhirnya bara dan api saling pergi meninggalkan? dan di babak 5, sampai pada akhirnya semuanya selesai?
Babak II adalah aku sekarang dimana masih berharap angin meniup kembali pulang ia yang telah pergi menjauh
Dalam hidup kita pasti akan bertemu dengan seseorang yang akan meninggalkan jejak. Entah itu pelajaran atau bahkan kebahagiaan.
_ Surakarta, 7 Juli 2021
Atau malah rasa sakit yang begitu dalam. Ya itulah kehidupan, kita tumbuh
nama dicky nowdays buat salah fokus ya bund
dan solo, terjadi lagi
Logika memikirkan harga diri, namun hati tak bisa diajak kompromi. Sudah tau tidak dihargai, namun masih berbaik hati. Tuhan, apakah saya bidadari? Mengapa mencintai se-menyesak-kan ini? Mengapa tak bisa membenci? -Semarang, 8 Juli 2021
😭
Aku pernah mikir gini:)
Mungkin Tuhan memang menciptakan mu memiliki hati yg baik. Sebab itulah sesakit apapun perilaku nya, kamu tak pernah bisa membenci dan tetap mengasihi. :)
@@maharaniauliya.a m la
Hati yg patah bukanlah dalih untuk melangkah dg goyah.
Tp itu peringatan agar langkah tak kembali salah.🙏
Terima kasih takdir, telah mengembalikan apa yang telah kau bawa pergi. Aku dengan waktu, menguji sabar berharap kepulangannya. Dia benar kembali, kembali padaku dengan perasaan yang lebih hangat. Hangat sekali sampai aku tidak mau melepasnya lagi. Tidak, tidak tepat, aku memang tidak pernah meninggalkannya, dia pulang sendiri karena mengingat jalan pulang.
Nadin, bolehkah aku bercerita perihal rasa yang harus selesai tanpa rencana? Perihal tangis yang tak kunjung usai, dan hati yang lebam-lebam karnanya? Aku tidak ingin dan, selesai menutup kisah kami seperti lagumu, tapi ternyata angin meniupnya terlalu jauh hingga tak kembali. Nadin, beritau aku cara untuk melupa tanpa menyisakan kenang dalam ingatan, beritau aku cara berpisah yang tak menggores luka sedikitpun. Nadin, bagaimana cara menghentikan segalanya? Nadin, aku terjebak dalam "dia" dan segala tentangnya yang membuatku lupa jalan pulang untuk sembuh. Terimakasih Nadin telah menyempurnakan perjalanan kisahku yang telah selesai lewat karyamu yang begitu indah.
Semoga bisa berkurang perasaan lebam" itu ya :) karya" Nadin mungkin bisa mengobati luka" hati yg lama tak kunjung kering..
Saya mengalami persis seperti ini
@@bahanaproduction1738 semoga lekas sembuh dari perasaan dan ingatan² yang terus berkahir padanya:')
Berdoalah. Insyaallah akan lebih baik Dan baik lagi.. aamiin
Percayalah waktu yang akan menyibukkanmu, menumpang tindih rasa dengan rasa berikutnya
Nadin, aku pernah benci dengan angin. Tapi teryata benciku tidak mengubah apapun. Satu-satunya harapanku waktu itu adalah dia kembali. Dan Nadin, yang lebih aku benci dari angin adalah kenyataan bahwa ternyata sampai sekarang dia tidak menyusulku. Tapi tak apa, mungkin memang telah habis waktu saja. Takdir seperti yang ku tulis tidak berjalan dengan baik. Tapi aku ingat satu hal darimu, bahwa kita tercipta bukan untuk melawan takdir ❤️
Aku copas yaaa
terkadang aku ingin ini tak berakhir. terkadang aku ingin ini, menjadi sebuah kisah yang kelak dapat kita jadikan materi agar tak terulang kesalahan lalu. lalu kutelusuri lebih dalam. menyelami segala retakan yang semakin dalam sampai akhirnya dari segiku kau berhasil, ya berhasil membuatnya menjadi patahan yang benar berceceran kesana kemari tak menentu arah. dengan demikian, aku perlahan jatuh kedalamnya dan tenggelam.
Bahkan setelah dengar berkali-kali hingga hafal liriknya, gue masih memilih untuk terpejam dan hanya mendengarkan, terima kasih untuk lagunya
Nadin, awalnya aku ga berani lihat ini. Karna dari babak I, persis sekali dengan ceritaku. Bahkan babak akhir "dan, selesai" release persis di babak akhir ceritaku juga. Sakit sekali. Tapi terimakasih nadin, aku jadi ga merasa sendirian lagi. Tapi nadin, sayangnya aku jadi makin ingin dipeluk. Tanggung jawab nadin..
peluk jauhhh, semangat🥺🤗
@@DedewIsAPluto manisnya.. terimakasih yaa🌹
Semangatt ❤️
@@titinnurholisah3532 terimakasii🌹
ahhhhhh......so sad
Aku rindu. Namun, tak pernah sampai pada mu. Kau bilang rindu kita serupa. Hakikatnya, kau benar rindu tapi rindumu bukanlah untukku. Meski sayang dan kasihmu, takkan pernah tertuju buatku. Biar sampai kering kontang jiwaku, nyatanya.. Aku bukanlah yang pernah kau mahu miliki saat ini dan selamanya.
Wardah, Julai 2021.
Jika ini sampai kepadamu, jika lagu ini sampai di telingamu, dan jika kau membacanya. Saat bait lagu ini beralun aku sedang menangisi perasaanku, menangisi kisah kita, menangisi alurnya yang kabur.
Jelas sudah terlihat semuanya perlahan hancur dan berurai. Aku sudah tidak bisa menatanya. Aku tidak bisa mengambil puing-puingnya, aku tak bisa merekatkan nya ulang.
Jangan tanyakan salah dan benar, karena semuanya adalah kesalahan kita yang terlanjur diam dan memendam.
Kamu hancur atas rasamu sendiri dan aku pun sama.
Selesai, mungkin menjadi kata yang indah untuk kisah yang mulai punah. Kamu baik dan akan selalu begitu. Hanya rasa, sikap dan kisahnya yang terlanjur pahit.
Jangan paksa aku menelannya.
Bolehkah kita usai?
Kerennnnn
Izin ss ya kak 🤘🤘🤘
Entah mengapa semenjak kita mengambil jalan masing-masing
Samar-samar aku mengingatmu
Bahkan hingga sampai lupa akan dirimu
Raut wajahmu,senyum sabitmu hingga binar matamu
Akuu lupaaa
nyari songlist tapi belum ada ya udah buat sendiri
0:10 Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Usai
5:27 Hormat Kepada Angin
11:42 Seperti Takdir yang Kita Tulis
16:24 Menangis di Jalan Pulang
23:00 dan Selesai
Menjadikan Sepenggal Cerita Yang Menggambarkan Perasaan.
setyo, aku tidak ada harap kau melihat karya ibu peri yang luar biasa indah ini karena aku tau kau awam dengan lagu seperti ini. sampai saat ini aku masih mencintai segala ketidaksempurnaan kisah kita, masih berharap suatu saat kau kembali untuk menemukan jalan pulang ke rumah. aku ingin menjadi rumahmu, aku sedang memperbaiki sudutnya yang retak, terbongkar dan roboh, manusia memang tercipta bukan untuk melawan takdir, namun jika saat ini hanyalah jeda untuk kita dan akan berlanjut kedepannya itu adalah takdir yang akan aku syukuri. aku merindukanmu, perasaanku masih sama dan belum ada yang memudar.
🥺
❤
Percaya ga percaya, lagu nadin amizah bisa buat anak saya tidur, padahal baru menginjak 1 bulan, tapi dia tidur nyenyak mendengarkan alunan musik/lagu yang dibawakan oleh nadin, terimakasih nadin ❤️
kebetulan ngantuk kali
Terngiang selalu perkataan seseorang yg membuat hidup ku bahagia " Jangan berdoa meminta yg terbaik tapi minta lah aku sebut nama ku "
Lalu ku sebut terus namanya hingga ia pergi bersama semua janjinya meninggalkan hatiku yg hancur terluka hingga akhirnya aku merubah doa ku menjadi 💙
" berikanlah jawaban terbaik untuk hidupku "
Masih bolehkah kita bertengkar dan memeluk menangis saling rindu lagi ?bahkan hati ku memilih mu terus
Melepaskanmu sangat sakit.
Terimakasih nadin untuk lagu terbaiknya hingga membuat ku memngis merindukan wangi tubuhnya.
:'( deep
:((
Janji yang kau dusta kini membuat aku takut, bahkan kpada air yang akan menghilangkan dahaga. Bahkan pada angin yang membuat lega
Masak siiii
dari kelima babak ga bisa pilih satupun untuk jadi favorit. ya karena semuanya sangat indah. setiap babaknya menggambarkan emosi dari setiap lagu dengan begitu indah. nadin, aku hanya bisa salut dan terpukau. terimakasih nadin untuk semuanya!
Aku punya masalah dan fikiranku pun tak bisa menyelesaikan ya, tapi di sisi lain aku punya tanggung jawab besar, , apa keajaiban itu masih ada, sangat memohon itu😭😭
Sekarang aku mengerti, jadi bara dan api hormat kepada angin karena ia yang membuat kisah bara dan api mati? Angin?
Betul sekali,aku salut sama ibu peri 🌹
ko bisa sih? aku ga ngerti wkwk pls jelasin dikit aja
@@shellyzhr9692 misalnya gini, kan kalau ada bara dan api trus dia kena angin bakal mati, jadi kurang lebihnya gitu krna aku juga masih blom ngeh hhe
@@hestinasnalita8470 nah bara itu prosesnya jadi api, bisa dibilang api itu hasilnya dari proses tadi dan angin itu bisa menerpa api yang udah nyala (hasil yang udah didapat) dan bisa hilang seketika. Dari situ bentuk kalah dimulai🙂✨
tapi bara bisa menjadi api karna angin🌻
Kekalahanku darimu ternyata tak seberapa. Ada kekalahan yang jauh lebih besar: takdir kematian.
hanya ingin berterimakasih atas semua karyamu yang selalu berhasil dan baik untuk semua orang nadin
"Sudah dekat lama, tapi dia selalu menolak. Kenapa?" Tanya seseorang padaku.
"Karena jarak kita jauh."
"Selain itu?"
"Karena dia terlalu mengenaliku. Dia tau kurang lebihku."
"Apa kelebihanmu?"
"Romantis."
"Apa kekuranganmu?"
"Terlalu sibuk." Jawabku.
"Tapi aku tidak akan terlalu sibuk untuk memberi kabar!😭" Sanggahku.
"Kamu tau? Sanggahan itu bentuk sayang. Kamu sudah, dan dia belum. Tidak lelah? Kamu sibuk, dan itu cukup melelahkan, bukan begitu?"
Aku terdiam, dan melanjutkan pekerjaan.
Sakiiit
@@monicafrimansyah7803 Cuma nulis aja hihi
Sesibuk apapun,
Ketika di tanya kamu sibuk? Jawab ku tidak. Sekedar balas pesan mu aku sanggupkan untuk sebuah kabar! 😞
Nadin, bolehkah aku bercerita sedikit tentang dia disini ? dia yang sudah tak mengijinkanku lagi mencintainya dan aku yang masih saja keras paksa apa yang sudah mati dari lama, seperti lagumu ini. Nadin, babak belur aku menanggungnya sendiri, rasanya dihajar abis abisan hatiku oleh sikapnya yang tiba2 menjadi asing seperti dia bukan yang kukenal dulu, antara aku yang bodoh atau dia yang asik memberi derita? kata terakhir yang kudengar darinya "hati manusia bisa berubah kapan saja" Dan saat itu juga aku harus memaksa mundur dan sembuh sendirian.
nadin's magic and her songs is never failed❤️
Seperti sebuah tarian
Yang tak kunjung selesai
Walau lagu tak lagi terdengar
Sudah lama kau tak rela
Kadang aku bertanya
Untuk apa masih saja
Keras paksa apa yang sudah mati dari lama
Kudengar namamu
Jauh tak kukenal
Wajah yang kusayang
Kuraba sebentar
Masih tak kutemu
Matamu yang dulu
Siapa siapa mengalun pada lagu
Tak tahu akan ke mana
Masih terdengar sayup tangisan
Yang tak kunjung selesai
Geram jelas yang menang
Bukan lagi ingin kita yang cemerlang
Kadang aku bertanya
Untuk apa masih saja
Keras paksa apa yang sudah mati dari lama
Kudengar namamu
Jauh tak kukenal
Wajah yang kusayang
Kuraba sebentar
Masih tak kutemu
Matamu yang dulu
Siapa siapa mengalun pada lagu
Tak tahu akan ke mana
Ke mana uh
Ke mana oh
Oh-uh
Bara & Api
Mengapa kalian harus hormat kepada angin?
Bukan kah kalian tahu dia takkan selamanya ada?
Entah aku yang terlalu bodoh untuk memahami ini
Tapi ini sangat aneh
Kapan kalian akan kembali?
Kisah kasih kalian memang cantik
Tapi jangan lupakan pemantik
Ini semua karna nya
Bukan karna angin
(Pendapat Pribadi)
Lagu dan serapah terdengar di mobilmu
Saling mencekik, mencerna kata makian
Jangan, jangan ucap kata itu lagi
Jangan lupa, kita saling mencintai
Dan Senayan menjadi saksi
Bodoh dan sayang, hancur lebur kita terjadi
Kita menangis di perjalanan pulang
Mencari jalan tak pernah sampai tujuan
Terlanjur hangus, terburai, dan berantakan
Saling cela, saling luka
Lupa apa arti kata cinta
Saling cela, saling luka
Lupa apa arti kata cinta
Sudah lelah, sudah muak
Badai kita takkan kunjung reda
Sudah lelah, sudah muak
Badai kita takkan kunjung reda
Selamat jalan
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Jangan lama-lama
Bukan, bukan ku tak ingat
Semua 'kan kubawa
Berat di pundak
Ini lagu terakhirku
Kutulis baru
Cinta yang lalu bukan kulupa
Tapi ku harus
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Selamat jalan
Ku pergi duluan
Doaku menyerta
Jangan lama-lama
Ini lagu terakhirku
Kutulis baru
Cinta yang lalu bukan kulupa
Tapi ku harus
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Ku pergi duluan
Kau 'kan menyusul, kan?
Percaya padaku
Tuhan pun tertawa
Melihat kita
Yang hanya menerka
Hm-mm, hm-mm
Bahkan untuk menyudahi hal-hal yang tak ingin ku sudahi waktu itu terlalu menyakitkan pada akhirnya nadin, seperti katamuuu, takdir seperti kita yang tulis, tapi kita lupa, kita tercipta bukan untuk melawan takdir, nadin
Ah nadin selalu membekas kata''mu
Apakah iya masa kita telah usai? Lalu mengapa aku tetap baik-baik saja jika memang benar masa ini sudah selesai. Aku masih tetap mencintai dan mengasihimu, tapi aku tak punya alasan untuk membenci dan sakit hati. Karena kamu memang sehalus itu menjagaku untuk tetap baik-baik saja, meskipun kamu tidak ingin tinggal saat ini. Jika boleh diizinkan, angin bawalah ia kembali masaku dengannya akan kembali berlanjut.
Terimakasih ibu peri karna sudah merangkai kata" yg indah sedemikian rupa, meski kisah ini tragis aku yakin bara dan api akan slalu mengingat kisah itu🌾
Ku tulis namamu didalam ingatanku.
Ku menyayangimu didalam diamku.
Ku memperhatikanmu,walau kau tak tahu akan hal itu.Ntah mengapa bayangmu selalu mengusik pikiranku.Tapi tak apa,karena bahagiamu adalah yang nomor satu,walau ku tahu dirimu bukan lagi miliku.
"Jambi,18 juli 2021"
18 juliii tepat saat ulang tahun ku :)
Kupikir ak sudah sampai di pelabuhan.
Kupikir ak telah menemukan.
Ak sudah boleh melepas jangkar.
Ternyata ak salah.
Ak masih di rest area.
Pelabuhan itu hanya fatamorgana.
Tiap babak, rasanya ada aja cerita yg pernah ak rasain. Tapi sayangnya, nadin, ak belum bisa selesai.
Masih merasa ceritanya masih bisa diterusin, berharap di depan ada garis finish yg bahagia. Seperti takdir kita yg tulis. Padahal bukunya telah habis halamannya.
Edit: aku sudah selesai, nadin.
Ak tak mau lagi menunggu garis finish.
Jika ia datang, ya sudah.
Jika tidak ada ya sudah.
Kali ini rasanya tuhan benar benar tertawa melihat kita yg hanya menerka dalam kebodohan.
Aku sedikit bisa menyimpulkan kisah yg terjadi dari rangkaian lagumu, Nadin. Tapi aku rasa ini hanya perlu disimpan saja, jangan sampai kau bersedih lagi. Semoga kamu, aku, atau kalian yang menyaksikan, bisa menjadi pribadi yang lebih baik kemudian🌼
Ngemeng apa to ndok
berharap semoga aku hanya sebatas menikmati lagu ini, bukan menjalani ceritanya. aku tak siap kehilangan lagi. untuk kamu, bertahanlah jangan sampai kita kalah bertaruh. semoga, ya.
semoga doanya tembus ke langit, bertarung dan menang ya.
Sudah sejak 2 tahun lalu, dan sekarang pun masih suka ku dengarkan
Aku pernah mengalami semua babaknya, meski berlalu dan berganti, luka itu masih terus terasa..
Kukira kita berdua klah bertaruh, ternyata selama itu hanya aku yg bertaruh, sendirian..
Aku kalah, memintamu kembali pada angin
Menceritakan kisahmu ya nadin. Dan tak sengaja orang lain pun juga mempunyai kisah yang sama. Karya yang keren👏🏽👏🏽
ku kira rabu ini aku sudah tidak mendapatkan hadiah dari perpisahan bara dan api, namun nyatanya nadin masih merayakan perpisahan itu. terimakasih kak, sampai jumpa lagi bara dan api☺
😂😂🤣🤣🤣🤣
nadin aku dengarkan dan tonton kembali live session ini di penghujung tahun 2024, rasa sakitnya masih sama kaya yang aku rasakan di tahun 2021... padahal di tahun 2022-sekarang sudah ada orang lain; yang ternyata ga perna bisa menghantikan sosok yang temani aku di 2021 dulu 🥲💔
Kita berhak mempunyai jalan masing-masing tanpa harus kembali menjadi orang asing.
Maka pulang lah, ke tempat yg kamu tau ke tempat yg tak memaksamu, yg juga tidak mengusirmu seburuk apapun angin merubah isi kepalamu. Meski membara dengan api hidupmu kan kau pahami bersama-sama dengan yg ingin pulang
lagu-lagunya nadin selalu bikin merinding dan membuat saya merasakan apa yang dia rasakan. Liriknya selalu ngena tepat sasaran
Terima kasih ibu peri yang sudah menceritakan kisahmu ini melalui lagu yang sangat indah, semoga kisahmu didepan nanti akan lebih indah ya, love you ibu peri
the best magic experience in lifeee
Ada yang padam, ada yang nyala dalam cinta, ada yang berhembus. Dan kita tetap hormat, hormat, bahkan dengan sudut yang menyimpan kekalahan kita
Kuingat lagi di kamar ini
Kita bermimpi akan menjadi
Angan tak pasti kicau berani
Seperti takdir kita yang tulis
Apakah masih kau simpan perih?
Aku mengerti, aku mengerti
Perihal maaf jangan kau beri
Aku mengerti, aku mengerti
Bagaimana dengan tidurmu?
Apakah masih terjerat aku?
Lalu, lalu, lalu, lalu
Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu?
Lalu, lalu, lalu
Secepatnya aku berhenti berjalan
Bahu dan bahu terbayang lesu
Masih tertawa, tak tahu apa
Akhir yang ada menanti kita
Sekali lagi kuingat lagi
Bagaimana dengan bangunmu?
Apakah masih berat tak mau?
Lalu, lalu, lalu, lalu
Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu?
Lalu, lalu, lalu
Secepatnya aku berhenti berjalan
Lalu, lalu, lalu, lalu
Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu?
Lalu, lalu, lalu
Secepatnya aku berhenti berjalan
Hormat kepada angin
Datang membawa musim
Dingin, lalu diambil
Ia pergi
Timur meniup bisu
Bahwa aku tak mampu
Buat lagi kau senyum
Kau menjauh
Angin, dengarkanlah
Jangan bawa ia
Berbaik hatilah
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu, tenang akan datang
Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan, pelan-pelan
Ku menunggu
Ha-ha-ah
Ha-ha-ah
Bawa ingat yang keji
Bual maaf yang basi
Kau pun terlanjur mati
S'makin jauh
Angin, dengarkanlah
Jangan bawa ia, oh
Berbaik hatilah, uh
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu, tenang akan datang
Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan, pelan-pelan
Ku menunggu
Sangat menikmati sinematik dan koregrafinya. Berasa drama musikal, keren bangeet 🎉
song like theater feel deep in my soul
Nadin, lantunan mu yang sedari dulu sudah menguatkan ku sampai pada waktu ini.. Sungguh ku berterima kasih kepada mu. Bait-bait yang kamu rangkai menyuarakan isi hati ku yang terkadang tak tahu ingin berucap apa atas setiap tusukan yang ia terima. Nadin, hari ini aku menguatkan tekad untuk menutup halaman terakhir dari kisah ku dan dia yang telah terlalu lama usang. Semoga ini menjadi awal untuk ku yang baru dan lebih utuh lagi. Untuk diriku sekarang dan esok nanti. Sekali lagi, terima kasih nadin.
Smga LBH baik lg.. aamiin
Anxiety disorder jawaban dari semuaku tentang kata yang tak pernah sampai padamu, jiwa jiwa kita merana mencari setapak yang terus hilang, sudah tak bisa lagi menjejaki semuamu, aku lunglai mencintai kematian cinta kita
Mungkin esok masih bisa kita ingat, tapi akan sulit memperbaiki segalanya, baiklah ini waktunya kita saling berbalik menuju apa maumu apa mauku
Jika cinta yang kau bawa setelah kepergianku maka kita akan tetap bertemu di muara, tempat segala hal bercampur sebelum mengarungi lautan dan samudra sebenar benar keheningan..
Aku dan semuaku
Kau dan semuamu
Kita menyimpan cinta
Dia akan ikut bersmaku
Dariku sebayang matamu
Untuk live season kali ini yg sudah di kemas sedemikian rupa untuk kali ini aku ingin berterimakasih karna sudah mewakili aku 😭❤️
Konsep yg luar biasa, merdeka seniman Indonesia 🇮🇩🙏🏻
mendengarkan dan menikmati
Lagu yang paling rumit, mungkin seorang seperti pak Sapardi Djoko Damono pun tidak mampu menyederhankannya~
Jangan disederhanakan
Jika hanya penyederhanaan, itu tentang perpisahan 🤤
Akhirnya selesai menunggu selama 12 thn.
Menunggu ia yg sudah pergi
Doaku, bahagialah engkau dengannya
Bali 🌴
29/08/2021
“kau datang bak seribu warna yang tersematkan pada dunia ku yang hanya kelabu. begitu memukau, dan tanpa sadar dunia ku hanya berporoskan mu. hingga seketika semua berubah tanpa aba - aba. hancur, juga lebur. entah mana yang lebih sakit, kehilangan warna mu atau menjadi kembali kelabu.”
Tuhan, tulisan ini begitu sakit, namun terlalu indah:')
halo ka, istri sy br melahirkan trs saya kasih nama nadin karena lagu kaka bertaut keren !
terimakasih ka nadin, have a great day untukmu !
sehat sehat dan dikasih bahagia selalu
Fav playlist ❤
Karya lama tak terlupakan, karya baru mengesankan
Nadin, belum lama ini aku memulai pertaruhan baru. Seperti biasanya, awal pertaruhanku benar-benar menyenangkan. Penuh kata terima kasih dan syukur. Saling tersenyum dan mendukung. Tak lama. Belum lama. Hingga lirik penyesalan mulai memenuhi hari-hari kita. Bukan saling mencela, lebih ke menyakiti perlahan dan saling membebani. Setiap hari, kata maaf selalu saling terlemparkan. Bersama kalimat bernada menyesal. Esoknya begitu lagi. Esoknya lagi begitu lagi. Kita mulai sama-sama tak enak hati. Bukan aku tak tahan, nadin. Hanya saja jika memang ini tentang kekalahan berikutnya, aku ingin menyelesaikannya baik-baik. Saling berpamitan, berterima kasih, bersedih, lalu sama-sama pergi. Aku masih berharap ini akan membaik. Setidaknya tidak perlu saling menyesal setiap saat dan mengulang penyesalan yang sama esoknya kemudian saling tak enak hati lagi. Semoga ini bukan kalah bertaruh versiku. Semoga ini tak sampai babak kelima.
udah 3 bulan ni mba gimana? ga jadi babak ke 5 kan?
Saya adalah bara dan harus bisa meninggalkan “mobil” itu
Yang ditunggu tunggu setiap hari rabu🥰🙆🏻♀️🕊
denger lagu2 kamu tu sakit sekali dan sangat berasa nyeri di hati dan dada aku. tapi itu baik dan perlahan bantu menyembuhkan.
kisahku sama seperti babak II,
sangat ingin ia kembali
" angin dengarkanlah ,
jangan bawa ia .
ber baik hatilah "
terimakasih, terimakasih nadin ❤
kirain akhirnya sunset ternyata sunrise
habis gelap gundah akhirnya berujung terang bahagia
memang ini yang terbaik
Hormat kepada angin
Datang membawa musim
Dingin, lalu diambil
Ia pergi
Timur meniup bisu
Bahwa aku tak mampu
Buat lagi kau senyum
Kau menjauh
Angin, dengarkanlah
Jangan bawa ia
Berbaik hatilah
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu, tenang akan datang
Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan, pelan-pelan
Ku menunggu
Ha-ha-ah
Ha-ha-ah
Bawa ingat yang keji
Bual maaf yang basi
Kau pun terlanjur mati
S'makin jauh
Angin, dengarkanlah
Jangan bawa ia, oh
Berbaik hatilah, uh
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu, tenang akan datang
Rindu tertumpuk 'kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan, pelan-pelan
Ku menunggu
kecewa adalah patah hati paling mematikan
ingin pergi tapi tak bisa pergi
berharap panjang tapi hilang begitu saja
ingin bersandar kini tak ada lagi sandaran
hambar rasa dibatinku
ku hanya bisa terdiam menahan kepedihan
pilu hati ini bagai disayat
ku nikmati kesedihan tanpa ada yang tahu
Nadin... setelah mendengar karyamu, aku semakin rindu akan pelukan...
Kita sering memkasa ingin. Padahal sudsh tak ada tujuan di sana.
Selamat tinggal
Aku pamit.
Bima, 12 juli 2021
Mencoba untuk bersandar ,mencoba untuk tenang sambil mendengarkan alunan musik yang menyejukan hati sambil menenangkan pikiran ,seolah tak terjadi apa apa dan lisan bisa berkata huft
Nadin, jujur.. aku tak pernah berani mendengar performance ini secara menyeluruh. Sama seperti keinginan untuk menonton konsermu secara langsung, tapi terlalu lemah untuk berada di sana dan menjadi tak terkontrol dengan emosi sendiri.
Aku masih takut Nadin, menghadapi diri sendiri melalui lagu-lagumu. Untukku lagumu tak sekedar cerita menye-menye lelaki dan perempuan, tapi lebih ketidakmampuan secara emosi menghadapi hidup. Emosi itu begitu ramai, berjenis-jenis, merubung. Kadang aku tidak mampu. Kadang aku harus berani mencoba berdiri dari kaki-kaki lemah yang terbentur dengan banyak gandulan rasa yang memberatkan.
Hari ini aku berhasil, Nadin. Aku merasa hebat. Berhasil menyelesaikan dengan tuntas lagu-lagu di sini.
Aku masih bisa jalan, Nadin. Padahal mataku basah dan hangat.
Memang dalam hidup kita, semua harus dihadapi, sampai waktu menjemput. Aku.. hebat, yaa..?
Terima kasih, Nadin.
Jika aku menghilang,
Tidak usah repot-repot untuk mencari. Sengaja hilang hanya ingin self-healing. - Surabaya, 8 Juli 2021
aku hancur nadin
aku tak tau lagi harus jadi seperti manusia yang bagaimana
hati yang slalu ku junjung cintanya kini meluap melebihi yang semestinya
kini kembali kacau nadin
namun tak bisa berbuat apa apa
tidak selesai dan tidak juga di teruskan
makin besar pikiranku makin tak bergerak seisinya
aku ingin menyelesaikan
tapi..
lagi lagi tak mampu
hatiku masih memilihnya
terus dan menerus memilihnya hingga tak bisa mengucapkan sudah, selamat jalan :)
Aku adalah aku yang selalu terjebak dalam gelap, kelam dan tak pernah berani mengungkap rasa yang terlarang.. ya dia.. dia tak kan pernah tahu apa yang aku rasa.. sampaikan lah lewat angin dan hujan bulan Oktober nanti
semakin sering mendengar lagunya, semakin dalam mengetahui maknanya.
terimakasih ibu peri
Nadin saat ini aku sedang tidak baik baik saja ,hati ini sangat hancur ,sangat patah oleh keegoisan diriku sendiri ,aku salah ,aku kalah dan tatauarah
kiranya jarak tidak menjadikan kita menjadi asing, tapi angin membawa ia terlalu jauh, aku rindu pada segala binar dan air mata yang melebur menjadi dekap, namun jika aku dapat merajuk, bisakah ku merajuk kepada angin untuk membawanya terus bersamaku sampai jarak ini menjelma menjadi lekat yang abadi.
Jakarta - Sumedang, since 2022.
Terimakasih untuk segala rasa dan kebahagiaan yang kau ukir bersamaku. Dan maaf untuk rasa benci tak berujung atas penghianatan yang kau ukir bersamanya.
baraaa, apinya telah usai kita sudah sampai
ini indah walau kisah nya tak seindah lagunya tapi aku tetap berterimakasih karna kamu sempat mengizinkan kita untuk memahami kisah mu nadin
merinding terus kalo denger lagu lagu dari EP Kalah Bertaruh ini❤
komennya pada wadidaw semua ini, habis dengerin paling haha hehe lagi.. wkwkwkwk
tapi emang beneran sebagus ini siiih ):
dulu doaku selalu tentang BAHAGIA mu,sekarang tuhan mewujudkannya melalui seseorang yg bukan AKU! Makassar, 3 september 2021
Sampailah pada suatu waktu
saat tak selintaspun dalam benak
sudi mengingat senyum kita
yang dulu pernah saling berseri
Teammu hebat dan kamu pun sangat hebat........
Sayanggg nadin
Nadin, gatau lagi deh. I love you n I love semua karyamu sampe kapanpun.
Hari ini, kamis 9 Desember 2021...
Perasaanku hancur, hatiku rapuh. Terimakasih nadin
Sekarang aku mengerti apa yang kau rasakan di masalalu kini tertimpa di diriku sekarang,emosilah sepuasmu dan benci diriku sepuasmu dan anehnya diri ini bukan semakin membencimu tapi takut kehilanganmu,
Ponorogo 9 Januari 2023
jangan tanyakan bagaimana bangun aku apakah masih terjerat tentangmu. maaf kata maaf yang ingin aku ucapkan untuk diriku yang bodohnya terjerat oleh mu. sekarang angin lebih kucintai dari api dan bara yang dulu aku pikir lebih kucintai. angin memang membantu mendekatkan kita tapi aku cinta krna dialah yang memadamkan rasa ini juga. lelahku karena selalu menangis di jalan pulang, aku terjebak dalam ruang mobilmu yang membuat rasa cekik di leherku oleh perkataanmu. aku kini tlah menemukan jalan pulang dan tanpa tangis lagi. selamat jalan, trimakasih untuk api baru yang ada😌
Sekarang semua usai, aku akan jadi api baru yang selalu membuat hangat saat dingin datang, api yang selalu meberi dukungan saat semangatmu redup dan menjadi api yang selalu menerangi gelapmu. 'ORACLE'
ternyata aku terlalu memaksa kamu yang bukan untukku
seberapa kuat dan berjuangnya aku tak akan bisa membawamu kembali
dunia begitu kejam padaku, meninggalkan luka yg bahkan kemarin pun belum sembuh
rasa cinta yg ku harap masih berusaha untuk menghindariku
apa aku tak layak untuk sebuah bunga cinta itu?
kini, kubiarkan angin membawa rindu yg selama ini tak ku sampaikan
ku titip bahagiaku untukmu pada bulan
semoga langit selalu memelukmu
begitupun hujan membersamaimu di saat kau sedih
aku pamit semsetaku,
oktober 2021, dan masih selalu mendengarkan full album Nadin yang ini. Karya yang sangat indah, terima kasih Nadin
Bi, jangan dengerin lagu ini , aku menangis lagi krn keram kejelasan kmrn masih membekas
Nyatanya setelah aku mendengar lamat-lamat kumpulan cinta dan bentuk kalah lainnya, dibungkus apik oleh kata-kata indah menyayat jiwa. Diringi oleh suara indah nan mengayun oleh ibu peri serta pemusik kontemporer. Perasaankku masih campur aduk, kalut oleh kenangan dan tokoh didalamnya. Perpisahan kita seperti menunjukkan tanda tanya. Tidak berkata iya namun tidak juga. Masihkah ada cela untuk kembali bersama?. Tuan kutunggu pesanmu , masih sama saat kita berdua saling mencinta.