saya gen z, lulus tahun 2023 dari salah satu top 10 ptn. saya baru dapat kerja 6 bulan setelah lulus. selama nganggur, saya ga diem aja. saya ikut pelatihan, baik itu yg linear dengan jurusan maupun yang tidak. untuk mental, saya sendiri mengakui bahwa mental gen z memang tidak sekuat generasi sebelumnya. kami hidup di zaman serba mudah. realitanya, kerja itu berat, waktu kerja dan jobdesk yang tidak sesuai kontrak adalah hal yang wajar di perusahaan indonesia. mungkin itu faktor besar yang memengaruhi. kemudian, jumlah lapangan pekerjaannya lebih sedikit dibanding pengangguran, ditambah lagi kami juga saingan dengan orang berpengalaman. 2 faktor itu menurut saya berkontribusi terhadap 70% alasan mengapa gen z susah dapat kerja
@@IRMAN-p3y faktor hoki menurut saya besar sih, sekitar 60-70%an. sisanya dengan cara ikut pelatihan biar dapet sertifikasi. oiya, dulu saya nerapin metode jam kerja untuk ngelamar kerja dan ikut pelatihan. jadi setiap hari kerja dari jam 9-17. biar melatih juga untuk terbiasa berkegiatan di jam kerja
Setuju, dengan mengikuti course atau pelatihan yang ada setidaknya itu akan menjadi pengalaman bagi kita khususnya gen z yang ingin meningkatkan skill yang dia mau, saya pun fresh graduate diploma III 2024, saya belum bekerja, kegiatan sehari hari saya berfokus pada menerapkan habbit yang baik dan mulai mengikuti course/kelas, baik yang gratis maupun berbayar saya menyadari sebelumnya habbit saya buruk maka dari itu saya sadar, sangat sadar bahwa ini tidak baik bagi kehidupan saya. Semoga kita gen z selalu bersemangat untuk menghadapi tantangan zaman ini.
Nasehat saya sebagai gen y untuk gen z , tetaplah waras,jangan lembek didunia yang keras ini, semua ada masa sulitnya, buang omong kosong tentang passion, ga ada ceritanya hidup ini makin mudah, kita sendirilah yang harus tambah kuat.
mesti nya klo emg ogah nerima gen zet, ya beralih ke milenial dong ya, dijamin pekerja keras...tp nanti takut minta gaji nya tinggi biasanya klo anak milenial udh berumur banyak kebutuhan keluarga jg...wkwk serba salah
@@bena9495yaa kalau begitu tambah aja dah kerja tapi sifatnya online tanpa harus pergi ke lapangan dengan modal skill saja mungkin cukup seperti jadi youtuber😈
@@WarRobotsGameroom ini juga pengaruh si. Soal nya Kebanyakan genz kurang sopan. tapi yang harus tanggung jawab menurut saya pemerintah. Karena pabrik/usaha lain makin banyak yang bangkrut sedangkan perusahaan2 baru yang di bangun di bebanin pajak tinggi. Investor makin males . Yaudah jadi. Dlu jaman sby paling enak nyari kerja walau gaji gak seberapa.
@@WarRobotsGameroom orang tua tidak pernah salah akan anaknya Yg sekarang permasalahannya emang lapangan pekerjaan bagi gen z sulit, jangankan gen z orang dewasa saja sangking sulitnya mencari pekerjaan musti rela berpisah jauh dari keluarganya Seperti menjadi pekerja diluar wakanda, sekarang apa " dituntut izajah,maks umur, jikalau diluar wakanda jarang menerapkan sistem seperti itu, belum lagi musti glowinglah tingginya lah, dan jangan pernah menyalahkan para genz karena anda juga pernah muda ✌️
akar dari segala gen z dan rakyat indonesia susah cari kerja itu dari lapangan pekerjaan sendiri yg msih sedikit di indonesia.. sama yg mau cari kerja tu mau kerja enak tpi gaji gede gak mau ada resiko, itu lah akar dari masalah.. perusahaan gak mau kerjai org yg gak mau terima resiko.. gaji di terima tu sama aja caci maki dari bos.. kalau mau kerja enak, tdr aja di rmh gak osa kerja.. buka usaha sendiri aja hrus giat cari uang..
Assalamualaikum saya kelahiran tahun 2001 , kan masuk gen z tapi saya keraan apapun selagi halal, saya kerjakan contoh cetak batako ngecor jalan , memacul , nyabut singkong dll , soalnya saya lulusan SMK sulit memang cari kerja gaji di atas 2 juta sedangkan kalo kerja serabutan bisa lebih banyak penghasilan nya
Karena Gen Z terlalu mengandalkan orang tua mereka yg masih produktif kerja Sampai nikah oun dibiayai ortu, bagaimana mungkin mereka siap terjun kerasnya dunia persilatan kerja
Generasi yg terbaik adalah generasi 80 dan 90.karena generasi 80 dan 90. Adalah generasi berkarya berkreatifitas.penuh inspirasi.penuh imajinasi.sehingga menghasilkan karya yg disukai masyarakat.era masih analog.sederhana.penuh keterbatasan tapi menghasilkan orang2 berkwalitas dan legendaris.generasi 80 dan 90 berjiwa kuat tegar.tak kenal menyerah.tak kenal kata mundur.
Gen z, generasi yg paling problematik, kerja berat dikit protes, aturan dia yg ubah, gk mau ngikut aturan mau ny dia yg ngatur. Solusiny? Gk ada, biarkan gen z mati atau membuka cabang pekerjaannya sendiri
apakah jadi nelayan itu bukan pekerjaan, apakah buruh tani itu bukan kerja, apakah jadi buruh panggul bukan kerja, kerja itu gak harus duduk depan komputer dan dikelilingi puluhan ac. ayolah sadar dikit masa lebih mentingin gengsi dari pada perut yg berbunyi lapar. kerja apapun yg penting hasil nya cukup buat keluarga dan tentunya halal. maaf ini omongan gk bermutu tapi paling krusial buat kelangsungan hidup anda
Industri penyerap tenaga kerja terbesar adalah sektor Manufaktur. Tetapi pemerintah tidak berfokus ke sektor itu. Malah cenderung mengglorifikasi UMKM. Sekarang daya beli masyarakat menurun, UMKM juga banyak yg gulung tikar. Semoga segera ada arah kebijakan yang bagus. Apalagi Indonesia punya keuntungan dalam banyaknya SDM.
Kalau nyalahin gen z mental lemah, gengsi tinggi, lebih mentingin gaya hidup, work life balance kayaknya nggak selalu imbang ya bang. 1. Bayangin aja jadi gen z di jaman sekarang ini. Dimana cari kerja susah dengan segala saingannya. Kita harus saingan sama orang dalem, kerja ke pabrik harus pake duit, btw laki² di daerah saya kalau kerja ke pabrik pake duit harus bayar 15-18jt, itupun nggak ngejamin bakal jadi karyawan tetap/bakal selamat dari phk/pemutihan, sedangkan cara murni tanpa bayar?, bisa?, bisa² aja tapi ya saingannya sama yang pake duit. 2. Saingan sama ketentuan/syarat masuk kerja yang syaratnya : - minimal pengalaman 1 tahun - minimal menguasai ini/itu(skill udah diatas rata²/bener² orang yang sangat berpengalaman) Bayangin jadi gen z, baru lulus sekolah SMA/SMK harus berhadapan sama syarat kerja yang kayak gitu?, apa bisa gen z kerja dengan syarat kerja ketentuan minimal pengalaman 1 tahun sedangkan mereka aja baru lulus? 3. Gengsi tinggi, saya akuin untuk beberapa case memang gen z gengsinya tinggi, karna di dalam bayangannya masih memiliki harapan/angan² kerja yang sesuai harapan mereka. Tapi perlahan pun mereka pasti bakal ngerti sendiri seiring berjalannya waktu kok/proses pendewasaan diri mereka sendiri. So jadi bukan masalah besar sebenernya, ya karna mereka masih bocah aja gitu 4. Mentingin gaya hidup pun ya nanti ada masa dewasanya juga, jadi bukan masalah 5. Work life balance, agak perdebatan memang tapi untuk saya pribadi yang gen z, saya sangat amat memahami kenapa akhirnya beberapa gen z sangat consern akan hal itu, karna saya merasakan sendiri, dulu saya meremehkan atau bahkan menghujat penyataan work life balance tersebut karna memang seperti konyol. Namun.., akhirnya untuk saya gen z yang hidupnya tanpa seorang ayah, mempunyai adik 1, dan seorang ibu yang harus saya tanggungjawabkan, saya sering kali stress menghadapi kenyataan kalau saya akhirnya harus menerima fakta bahwa saya memang harus memenuhi kehidupan saya pribadi, adik saya, ibu saya sedangkan untuk mencari kerja pun susah. Adapun saya dapet kerja tapi dengan upah bulanan masih kisaran 1,5jt - 2jt saja. Saya stress untuk memikirkan bagaimana caranya saya bisa atur uang biar semuanya baik² aja, belum makan saya, bekal sekolah adik saya, masak di rumah, listrik, kuota, jajan dll dengan uang perbulan sekecil itu. Jikalau mungkin saya hidup di tahun 2000-2007 mungkin saya bisa mengatur uang secara luwes untuk menjaga semuanya baik² saja. Belum lagi saya seorang laki² yang kedepannya saya pun harus bisa menghidupi keluarga kecil saya pribadi. Semisal diberi contoh kasus. Saya kerja gaji 2,5jt - 3jt(kenapa saya mematok gaji serendah itu, karna maaf² saja kenyataan pedih nya gaji rata² pekerjaan di daerah saya ya segitu). Gaji 2,5jt - 3jt. Saya harus menghidupi saya pribadi, adik saya, ibu saya, istri saya, anak saya, biaya sekolah anak saya. Itu bayangan saya kedepannya dengan kemungkinan kehidupan yang akan saya hadapi nanti. Pertanyaannya, cukup kah?, bisa kah?, mampu kah?, itu yang selalu ada di benak hati dan pikiran saya. Mudah stress memikirkan masa depan yang sekiranya akan saya hadapi sendiri. Yang akhirnya kadang kali ketika saya mendapatkan pekerjaan yang misal gajinya 1,5jt saya awal² pasti bertahan untuk beberapa bulan. Yang akhirnya dapat kenyataan pahit kalau ternyata kebutuhan saya dengan gaji sekecil itu tidak dapatlah terpenuhi. Akhirnya saya gambling bertanya pada diri sendiri, apa saya yakin bakal hidup dengan gaji segini² saja?, apa iya saya bakal bisa bertahan?, kenyataannya pun ternyata tidak bisa. Telan rasa pahit sendiri, stress, bingung harus bagaimana lagi. Dan mau tidak mau harus memberanikan diri kalau saya harus move on untuk mencari pekerjaan yang baru lagi. Dengan harapan bisa dapat gaji yang lebih baik dan layak untuk kehidupan saya pribadi dan keluarga. Mulai lamar² kesana kemari. Saingan² lagi. Waktu terus berjalan, tak terasa nganggur sudah 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan. Biasanya muncul pertanyaan orang awam yang tidak merasakan susahnya diposisi saya dan kalangan banyak orang ini. Mereka biasanya bertanya/menyatakan pernyataan dengan enak. (memang susah ya cari kerja itu?, kok gak kerja² sih?, gak capek nganggur mulu?, cobain aja terus usaha ikhtiar). Mereka banyak melontarkan ucapan² tersebut tanpa tahu proses apa yang telah dialami. Mereka tidak tahu setiap hari, minggu, bulan tersebut sudah dipenuhi waktu²nya untuk mencari kerja. Interview sana sini belum keterima, usaha sana sini belum ada hasilnya. Harus menghadapi syarat dan ketentuan - minimal pengalaman 1 tahun - berpenampilan menarik - goodlooking - syarat skill tingkat expert - umur maksimal 22,23,24,25 tahun - orang dalem - saingan dengan orang yang bayar ke orang dalem - dan banyak syarat² lain²nya yang terkadang tidak masuk akal Mungkin sekian contoh keluhan saya yang gen z, sandwich generation, bukan expert dalam bidang tertentu, tidak mempunyai banyak pengalaman tahun²an dalam segala bidang, tidak punya orang dalam, tidak punya uang untuk sogok HRD/orang dalam. Dan saya bersumpah saya gen z yang mampu dan mempunyai skill untuk menguasai suatu bidang. Namun tolong lah berikan saya kesempatan untuk mencoba bidang tersebut itu. Tidak langsung terus disokong dengan syarat ketentuan minimal memiliki pengalaman 1 tahun di bidang yang sama melulu. Jika kami gen z terus menghadapi persyaratan tersebut dimana². Bagaimana kami para gen z bisa berkembang wahai pemerintah yang sangat bijak😔🙏
Gak papa,yang penting kita tetap negara termaju dan terkaya diasia,itu lebih penting bos,bisa gengsi dengan negara tetangga dengan kehidupan yang sangat enak diindonesia
Gen Z itu gak cocok jadi pekerja, cocoknya jadi owner, jadi BOS, supaya sesuai dengan apa yang mereka mau. Jadi minta tanggungjawab kpd para ortunya Gen Z untuk bikinin mereka usaha lahhh 😌
secara ga lgsg GenZ dan Boomer hampir sama yaitu kurang bisa lihat realita saat ini, perbedaan keduanya adalah Boomer terlalu melihat kebelakang dan GenZ terlalu lihat kedepan, akhirnya Boomer yg selalu merasa sdh tinggi pengalaman hidup dengan GenZ dengan sejuta idealisme sering bertabrakan, jadilah kondisi sekarang
Tugas pemerintah...menciptakan lapabgan kerja.badan intelegen negara harus awasi perilaku pegawai bea cukai,agar penyelundupan impor barang murah dari luar di tekan.tugas negara melindungi rakyat,dari kehancuran ekonomi.....😇
Saya lulusan SMA yg namanya praktek lapangan gak pernah ngalamin seperti STM/SMK, alhamdulillah sekarang saya kerja di perusahaan produk jepang sebagai staff teknisi satu2 nya di indonesia. Lulusan hanya fisik tpi yg di butuhkan perusaahan keahlian,skil, praktek dan pengalaman itu yg di buru perusahaan
Sekarang informasi cepat, persaingan juga cepat dan sulit. Belum lagi mentalitas gen z yang hidup dijaman serba enak, jadinya pen kerja langsung enak. Yang bagus tu gen 80-90 generasi dijaman peralihan ngrasain sulit dan enaknya jaman. Dari sebelum ada listrik sampe jaman gadget dan bisnis online.
Kenapa di Indonesia banyak pengapuran? Karena kurang pengalaman nya .dan kurang fokus cara berpikir nya Kadang terlalu gensi Walaupun ijasanya jurusan tinggi Tapi kalau pikiran nya dan motivasinya kurang ya Tetap aja cari kerja nya susah
Didikan guru dan dosen juga ngaruh gak ke sifat gengsi? Bukan menyalahkan, tapi gw sebagai milenial akhir pernah denger doktrin dari guru SMA kalo kuliah sebaiknya di sini dan begitu kuliah didoktrin cari kerja mesti yang speknya begini (padahal buat gw lulusan prodi apapun punya hak sukses di jalannya masing-masing dan gak perlu ikutin standar orang lain selama yang dijalani itu benar dan halal)
Gen Z masih lebih baik dari pada generasi baby boomer dan milenial. CARI KERJA SULIT bukan krna GEN Z. tpi BABY BOOMER dan MILENIAL itu sendiri.. mereka tidak ramah sama fresh graduate. bayangin cari kerja sekarang untuk sekelas FRESH GRADUATE itu g ada lowongannya, klo pun ada sudah dipastikan mayoritas NEPOTISME dan ALUMNUS para pekerja di kantor. contoh aja di CILEGON. padahal KAMPUS negeri di banten adalah UNTIRTA. tetapi semua perusahaan di CILEGON lebih mengutamakan ITB, UI, ITS, UNDIP karena BOS BOS nya, MANAGERNYA, STAFF nya dari kampus besar semua.. udah rahasa umum jika lu interview itu cuma FORMALITAS. ujung"nya orang yg kgk ada di ANTRIAN saat lu interview lah yg tiba" dpt pekerjaannya. gen Z bukan sulit dpat kerja, tapi dipersulit sama generasi sebelumnya krna sistem kenalan. miris.
Kalau mental awalnya saja sudah begitu sinis gimana nanti waktu interview? Tidak mungkin berubah 180° jadi respect sama pemberi kerja. Nepotisme itu ada tapi tidak di semua perusahaan.
Kenapa ya...otaknya pasti kerja kerja dan kerja Warisan pendidikan kolonial masih menjadi warisan negara Sedangkan kita semua pasti paham termasuk admin pun ga kerja kan Tapi berbisnis lah kalau mau kaya
Saya gen z juga kerja cerdas dan kerja keras mantap gass gen z penerus bangsa ini dari boomer dan gen x sepuhh lainnya karena generasi selanjutnya yg akan memimpin 👊🏻
Konten apa ini? Di kaji ulang jumlah lulusan, loker, UU ketenagakerjaan & usaha. Dulu sama sekarang beda, sekarang banyak orang pinter manipulasi, monopili, korupsi dan gak peduli sama rakyat/sesama.
Kami berharap teman-teman nonton sampai habis yaa, agar tidak terjadi gagal paham atas yang kami smpaikan
saya gen z, lulus tahun 2023 dari salah satu top 10 ptn. saya baru dapat kerja 6 bulan setelah lulus. selama nganggur, saya ga diem aja. saya ikut pelatihan, baik itu yg linear dengan jurusan maupun yang tidak. untuk mental, saya sendiri mengakui bahwa mental gen z memang tidak sekuat generasi sebelumnya. kami hidup di zaman serba mudah. realitanya, kerja itu berat, waktu kerja dan jobdesk yang tidak sesuai kontrak adalah hal yang wajar di perusahaan indonesia. mungkin itu faktor besar yang memengaruhi. kemudian, jumlah lapangan pekerjaannya lebih sedikit dibanding pengangguran, ditambah lagi kami juga saingan dengan orang berpengalaman. 2 faktor itu menurut saya berkontribusi terhadap 70% alasan mengapa gen z susah dapat kerja
cara agar bisa bersaing dengan generasi sebelumnya gmn gan ?
@@IRMAN-p3y faktor hoki menurut saya besar sih, sekitar 60-70%an. sisanya dengan cara ikut pelatihan biar dapet sertifikasi. oiya, dulu saya nerapin metode jam kerja untuk ngelamar kerja dan ikut pelatihan. jadi setiap hari kerja dari jam 9-17. biar melatih juga untuk terbiasa berkegiatan di jam kerja
Setuju, dengan mengikuti course atau pelatihan yang ada setidaknya itu akan menjadi pengalaman bagi kita khususnya gen z yang ingin meningkatkan skill yang dia mau, saya pun fresh graduate diploma III 2024, saya belum bekerja, kegiatan sehari hari saya berfokus pada menerapkan habbit yang baik dan mulai mengikuti course/kelas, baik yang gratis maupun berbayar saya menyadari sebelumnya habbit saya buruk maka dari itu saya sadar, sangat sadar bahwa ini tidak baik bagi kehidupan saya. Semoga kita gen z selalu bersemangat untuk menghadapi tantangan zaman ini.
Semangat terus yaa
Nasehat saya sebagai gen y untuk gen z , tetaplah waras,jangan lembek didunia yang keras ini, semua ada masa sulitnya, buang omong kosong tentang passion, ga ada ceritanya hidup ini makin mudah, kita sendirilah yang harus tambah kuat.
Komentar paling masuk masuk🫱🏻🫲🏼
Banyak perusahaan sering ngeluh sama etos kinerja Gen Z. Tapi tetep maksa nyari pegawai maksimal umur 25 tahun
Kocak gaming emang
mesti nya klo emg ogah nerima gen zet, ya beralih ke milenial dong ya, dijamin pekerja keras...tp nanti takut minta gaji nya tinggi biasanya klo anak milenial udh berumur banyak kebutuhan keluarga jg...wkwk serba salah
@@bena9495yaa kalau begitu tambah aja dah kerja tapi sifatnya online tanpa harus pergi ke lapangan dengan modal skill saja mungkin cukup seperti jadi youtuber😈
Jangan nyalahin genz nya . Dlu waktu saya masi 20-30an masi gampang nyari kerja. Sekrng aduh2 boro2 genz org yang pengalaman banyak aja susah.
Aa ini baru komentar yg super bro ✌️biasa namanya juga negeri wakanda.
biasanya karakter anak dibentuk juga peran serta orang tua, pertanyaanya orang tuanya Gen Z siapa wkwkwkkw
@@WarRobotsGameroom ini juga pengaruh si. Soal nya Kebanyakan genz kurang sopan. tapi yang harus tanggung jawab menurut saya pemerintah. Karena pabrik/usaha lain makin banyak yang bangkrut sedangkan perusahaan2 baru yang di bangun di bebanin pajak tinggi. Investor makin males . Yaudah jadi. Dlu jaman sby paling enak nyari kerja walau gaji gak seberapa.
@@WarRobotsGameroom orang tua tidak pernah salah akan anaknya
Yg sekarang permasalahannya emang lapangan pekerjaan bagi gen z sulit, jangankan gen z orang dewasa saja sangking sulitnya mencari pekerjaan musti rela berpisah jauh dari keluarganya
Seperti menjadi pekerja diluar wakanda, sekarang apa " dituntut izajah,maks umur, jikalau diluar wakanda jarang menerapkan sistem seperti itu, belum lagi musti glowinglah tingginya lah, dan jangan pernah menyalahkan para genz karena anda juga pernah muda ✌️
Nah ini si boomer ngebandingin jaman nya yg dimana Masih banyak loker Dan persaingan cuman dikit, blm lagi apa2 sekarang pada naik
akar dari segala gen z dan rakyat indonesia susah cari kerja itu dari lapangan pekerjaan sendiri yg msih sedikit di indonesia..
sama yg mau cari kerja tu mau kerja enak tpi gaji gede gak mau ada resiko, itu lah akar dari masalah..
perusahaan gak mau kerjai org yg gak mau terima resiko..
gaji di terima tu sama aja caci maki dari bos..
kalau mau kerja enak, tdr aja di rmh gak osa kerja..
buka usaha sendiri aja hrus giat cari uang..
milenial yang mulai dari minus
nasibnya mirip gen z :^< ..
mau curhat2an saja selalu dimending2ing
enakan disini, curhatpun jarang ditanggapin
Gen Z sangat jarang mendengarkan curhat tapi malah sebaliknya
Uang Negara Yang Seharusnya untuk Membuat Lapangan Pekerjaan Baru Yang Sesuai Dengan Zaman malah Di KORUP generasi Sebelumnya. 😢
Ikut nyimak
Assalamualaikum saya kelahiran tahun 2001 , kan masuk gen z tapi saya keraan apapun selagi halal, saya kerjakan contoh cetak batako ngecor jalan , memacul , nyabut singkong dll , soalnya saya lulusan SMK sulit memang cari kerja gaji di atas 2 juta sedangkan kalo kerja serabutan bisa lebih banyak penghasilan nya
Mantap bang. Keluar dari zona Gen z yg gaya elit dompet sulit😅
Karena Gen Z terlalu mengandalkan orang tua mereka yg masih produktif kerja
Sampai nikah oun dibiayai ortu, bagaimana mungkin mereka siap terjun kerasnya dunia persilatan kerja
Generasi yg terbaik adalah generasi 80 dan 90.karena generasi 80 dan 90. Adalah generasi berkarya berkreatifitas.penuh inspirasi.penuh imajinasi.sehingga menghasilkan karya yg disukai masyarakat.era masih analog.sederhana.penuh keterbatasan tapi menghasilkan orang2 berkwalitas dan legendaris.generasi 80 dan 90 berjiwa kuat tegar.tak kenal menyerah.tak kenal kata mundur.
Generasi corporate slave.
Tapi masalahnya, (katanya) lahiran '97 - '99 aja dah diblng "Gen. Z", pdhl sesama lahiran '90-an, wkwk 😅
@@muhammadfauzan2642 emang kocak, sih
@@gkagara yang penting bukan beban keluarga 😂
Gen z, generasi yg paling problematik, kerja berat dikit protes, aturan dia yg ubah, gk mau ngikut aturan mau ny dia yg ngatur.
Solusiny? Gk ada, biarkan gen z mati atau membuka cabang pekerjaannya sendiri
lowongan kerja itu sangat banyak.. cuma kebanyakan pada gk mau..
mereka berebut di lowongan kerja yg sama..
apakah jadi nelayan itu bukan pekerjaan, apakah buruh tani itu bukan kerja, apakah jadi buruh panggul bukan kerja, kerja itu gak harus duduk depan komputer dan dikelilingi puluhan ac. ayolah sadar dikit masa lebih mentingin gengsi dari pada perut yg berbunyi lapar. kerja apapun yg penting hasil nya cukup buat keluarga dan tentunya halal. maaf ini omongan gk bermutu tapi paling krusial buat kelangsungan hidup anda
Jadi youtuber,buat e book,freelancer,influencer,konten kreator...
Juga bisa dibilang kerja walaupun diatas komputer dan gadget doang
Tapi yaa untuk jaga kesehatan fisik dan mental pekerjaan diatas juga disarankan✅
🙌🏻
Industri penyerap tenaga kerja terbesar adalah sektor Manufaktur. Tetapi pemerintah tidak berfokus ke sektor itu. Malah cenderung mengglorifikasi UMKM. Sekarang daya beli masyarakat menurun, UMKM juga banyak yg gulung tikar.
Semoga segera ada arah kebijakan yang bagus. Apalagi Indonesia punya keuntungan dalam banyaknya SDM.
Skrg Chatgpt lebih pinter dari Gen Z, Ibukota provinsi di Pulau Jawa aja perlu Googling. 😂
Otaknye ketinggalan di HP
Kalau nyalahin gen z mental lemah, gengsi tinggi, lebih mentingin gaya hidup, work life balance kayaknya nggak selalu imbang ya bang.
1. Bayangin aja jadi gen z di jaman sekarang ini. Dimana cari kerja susah dengan segala saingannya. Kita harus saingan sama orang dalem, kerja ke pabrik harus pake duit, btw laki² di daerah saya kalau kerja ke pabrik pake duit harus bayar 15-18jt, itupun nggak ngejamin bakal jadi karyawan tetap/bakal selamat dari phk/pemutihan, sedangkan cara murni tanpa bayar?, bisa?, bisa² aja tapi ya saingannya sama yang pake duit.
2. Saingan sama ketentuan/syarat masuk kerja yang syaratnya :
- minimal pengalaman 1 tahun
- minimal menguasai ini/itu(skill udah diatas rata²/bener² orang yang sangat berpengalaman)
Bayangin jadi gen z, baru lulus sekolah SMA/SMK harus berhadapan sama syarat kerja yang kayak gitu?, apa bisa gen z kerja dengan syarat kerja ketentuan minimal pengalaman 1 tahun sedangkan mereka aja baru lulus?
3. Gengsi tinggi, saya akuin untuk beberapa case memang gen z gengsinya tinggi, karna di dalam bayangannya masih memiliki harapan/angan² kerja yang sesuai harapan mereka. Tapi perlahan pun mereka pasti bakal ngerti sendiri seiring berjalannya waktu kok/proses pendewasaan diri mereka sendiri. So jadi bukan masalah besar sebenernya, ya karna mereka masih bocah aja gitu
4. Mentingin gaya hidup pun ya nanti ada masa dewasanya juga, jadi bukan masalah
5. Work life balance, agak perdebatan memang tapi untuk saya pribadi yang gen z, saya sangat amat memahami kenapa akhirnya beberapa gen z sangat consern akan hal itu, karna saya merasakan sendiri, dulu saya meremehkan atau bahkan menghujat penyataan work life balance tersebut karna memang seperti konyol.
Namun.., akhirnya untuk saya gen z yang hidupnya tanpa seorang ayah, mempunyai adik 1, dan seorang ibu yang harus saya tanggungjawabkan, saya sering kali stress menghadapi kenyataan kalau saya akhirnya harus menerima fakta bahwa saya memang harus memenuhi kehidupan saya pribadi, adik saya, ibu saya sedangkan untuk mencari kerja pun susah. Adapun saya dapet kerja tapi dengan upah bulanan masih kisaran 1,5jt - 2jt saja. Saya stress untuk memikirkan bagaimana caranya saya bisa atur uang biar semuanya baik² aja, belum makan saya, bekal sekolah adik saya, masak di rumah, listrik, kuota, jajan dll dengan uang perbulan sekecil itu.
Jikalau mungkin saya hidup di tahun 2000-2007 mungkin saya bisa mengatur uang secara luwes untuk menjaga semuanya baik² saja.
Belum lagi saya seorang laki² yang kedepannya saya pun harus bisa menghidupi keluarga kecil saya pribadi. Semisal diberi contoh kasus. Saya kerja gaji 2,5jt - 3jt(kenapa saya mematok gaji serendah itu, karna maaf² saja kenyataan pedih nya gaji rata² pekerjaan di daerah saya ya segitu). Gaji 2,5jt - 3jt. Saya harus menghidupi saya pribadi, adik saya, ibu saya, istri saya, anak saya, biaya sekolah anak saya. Itu bayangan saya kedepannya dengan kemungkinan kehidupan yang akan saya hadapi nanti. Pertanyaannya, cukup kah?, bisa kah?, mampu kah?, itu yang selalu ada di benak hati dan pikiran saya. Mudah stress memikirkan masa depan yang sekiranya akan saya hadapi sendiri.
Yang akhirnya kadang kali ketika saya mendapatkan pekerjaan yang misal gajinya 1,5jt saya awal² pasti bertahan untuk beberapa bulan. Yang akhirnya dapat kenyataan pahit kalau ternyata kebutuhan saya dengan gaji sekecil itu tidak dapatlah terpenuhi. Akhirnya saya gambling bertanya pada diri sendiri, apa saya yakin bakal hidup dengan gaji segini² saja?, apa iya saya bakal bisa bertahan?, kenyataannya pun ternyata tidak bisa. Telan rasa pahit sendiri, stress, bingung harus bagaimana lagi. Dan mau tidak mau harus memberanikan diri kalau saya harus move on untuk mencari pekerjaan yang baru lagi. Dengan harapan bisa dapat gaji yang lebih baik dan layak untuk kehidupan saya pribadi dan keluarga. Mulai lamar² kesana kemari. Saingan² lagi. Waktu terus berjalan, tak terasa nganggur sudah 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan.
Biasanya muncul pertanyaan orang awam yang tidak merasakan susahnya diposisi saya dan kalangan banyak orang ini. Mereka biasanya bertanya/menyatakan pernyataan dengan enak. (memang susah ya cari kerja itu?, kok gak kerja² sih?, gak capek nganggur mulu?, cobain aja terus usaha ikhtiar). Mereka banyak melontarkan ucapan² tersebut tanpa tahu proses apa yang telah dialami. Mereka tidak tahu setiap hari, minggu, bulan tersebut sudah dipenuhi waktu²nya untuk mencari kerja. Interview sana sini belum keterima, usaha sana sini belum ada hasilnya. Harus menghadapi syarat dan ketentuan
- minimal pengalaman 1 tahun
- berpenampilan menarik
- goodlooking
- syarat skill tingkat expert
- umur maksimal 22,23,24,25 tahun
- orang dalem
- saingan dengan orang yang bayar ke orang dalem
- dan banyak syarat² lain²nya yang terkadang tidak masuk akal
Mungkin sekian contoh keluhan saya yang gen z, sandwich generation, bukan expert dalam bidang tertentu, tidak mempunyai banyak pengalaman tahun²an dalam segala bidang, tidak punya orang dalam, tidak punya uang untuk sogok HRD/orang dalam.
Dan saya bersumpah saya gen z yang mampu dan mempunyai skill untuk menguasai suatu bidang. Namun tolong lah berikan saya kesempatan untuk mencoba bidang tersebut itu. Tidak langsung terus disokong dengan syarat ketentuan minimal memiliki pengalaman 1 tahun di bidang yang sama melulu. Jika kami gen z terus menghadapi persyaratan tersebut dimana². Bagaimana kami para gen z bisa berkembang wahai pemerintah yang sangat bijak😔🙏
Lu tinggal dimana bang? Ketemuan yuk
Poin 3 suka nggak suka harus diakui juga ada pengaruh doktrin guru di sekolah favorit maupun dosen di universitas favorit (walaupun nggak semuanya).
Yup kek mana mau cari kerja kalau kalah sama nepo baby
Nyari loker skarang ga bisa cuma mengharap dari daerah tinggal sendiri, udh waktu nya ngeliat wilayah lain
Gw Gen Z, tp bener tuh. Fakta. Itu kan yang klean pengen denger.
Gak papa,yang penting kita tetap negara termaju dan terkaya diasia,itu lebih penting bos,bisa gengsi dengan negara tetangga dengan kehidupan yang sangat enak diindonesia
Gen Z itu gak cocok jadi pekerja, cocoknya jadi owner, jadi BOS, supaya sesuai dengan apa yang mereka mau. Jadi minta tanggungjawab kpd para ortunya Gen Z untuk bikinin mereka usaha lahhh 😌
secara ga lgsg GenZ dan Boomer hampir sama yaitu kurang bisa lihat realita saat ini, perbedaan keduanya adalah Boomer terlalu melihat kebelakang dan GenZ terlalu lihat kedepan, akhirnya Boomer yg selalu merasa sdh tinggi pengalaman hidup dengan GenZ dengan sejuta idealisme sering bertabrakan, jadilah kondisi sekarang
Skrg kalau mw kerja jg nurut passion😢apa aja harus ambil ga sih?
Gaya Elite Syarat Kerja Sulit😂😂😂😂😂
Tugas pemerintah...menciptakan lapabgan kerja.badan intelegen negara harus awasi perilaku pegawai bea cukai,agar penyelundupan impor barang murah dari luar di tekan.tugas negara melindungi rakyat,dari kehancuran ekonomi.....😇
Saya lulusan SMA yg namanya praktek lapangan gak pernah ngalamin seperti STM/SMK, alhamdulillah sekarang saya kerja di perusahaan produk jepang sebagai staff teknisi satu2 nya di indonesia. Lulusan hanya fisik tpi yg di butuhkan perusaahan keahlian,skil, praktek dan pengalaman itu yg di buru perusahaan
Semangat yaa
Sekarang informasi cepat, persaingan juga cepat dan sulit. Belum lagi mentalitas gen z yang hidup dijaman serba enak, jadinya pen kerja langsung enak. Yang bagus tu gen 80-90 generasi dijaman peralihan ngrasain sulit dan enaknya jaman. Dari sebelum ada listrik sampe jaman gadget dan bisnis online.
Kenapa di Indonesia banyak pengapuran?
Karena kurang pengalaman nya .dan kurang fokus cara berpikir nya
Kadang terlalu gensi
Walaupun ijasanya jurusan tinggi
Tapi kalau pikiran nya dan motivasinya kurang ya
Tetap aja cari kerja nya susah
Didikan guru dan dosen juga ngaruh gak ke sifat gengsi? Bukan menyalahkan, tapi gw sebagai milenial akhir pernah denger doktrin dari guru SMA kalo kuliah sebaiknya di sini dan begitu kuliah didoktrin cari kerja mesti yang speknya begini (padahal buat gw lulusan prodi apapun punya hak sukses di jalannya masing-masing dan gak perlu ikutin standar orang lain selama yang dijalani itu benar dan halal)
Karena indonesia negara kapitalis
Gen Z masih lebih baik dari pada generasi baby boomer dan milenial.
CARI KERJA SULIT bukan krna GEN Z. tpi BABY BOOMER dan MILENIAL itu sendiri.. mereka tidak ramah sama fresh graduate.
bayangin cari kerja sekarang untuk sekelas FRESH GRADUATE itu g ada lowongannya, klo pun ada sudah dipastikan mayoritas NEPOTISME dan ALUMNUS para pekerja di kantor.
contoh aja di CILEGON. padahal KAMPUS negeri di banten adalah UNTIRTA. tetapi semua perusahaan di CILEGON lebih mengutamakan ITB, UI, ITS, UNDIP karena BOS BOS nya, MANAGERNYA, STAFF nya dari kampus besar semua.. udah rahasa umum jika lu interview itu cuma FORMALITAS. ujung"nya orang yg kgk ada di ANTRIAN saat lu interview lah yg tiba" dpt pekerjaannya.
gen Z bukan sulit dpat kerja, tapi dipersulit sama generasi sebelumnya krna sistem kenalan. miris.
Kalau mental awalnya saja sudah begitu sinis gimana nanti waktu interview? Tidak mungkin berubah 180° jadi respect sama pemberi kerja. Nepotisme itu ada tapi tidak di semua perusahaan.
pejabat elite,program2 pemerintah sulit😅
Kenapa ya...otaknya pasti kerja kerja dan kerja
Warisan pendidikan kolonial masih menjadi warisan negara
Sedangkan kita semua pasti paham termasuk admin pun ga kerja kan
Tapi berbisnis lah kalau mau kaya
Saya gen z juga kerja cerdas dan kerja keras mantap gass gen z penerus bangsa ini dari boomer dan gen x sepuhh lainnya karena generasi selanjutnya yg akan memimpin 👊🏻
Gen z pasti bisa.
Kalo aku sih lebih ke skill masih minim dan pengalaman masih cetek
Gen z generasi kutu lompat
Elite negara doyan politik.
Konten apa ini? Di kaji ulang jumlah lulusan, loker, UU ketenagakerjaan & usaha. Dulu sama sekarang beda, sekarang banyak orang pinter manipulasi, monopili, korupsi dan gak peduli sama rakyat/sesama.
Lu nulis aja gak bisa
Konten yang dimana tidak banyak omong/omong kosong ,seperti Argument anda
diskriminasi butawarna dan batasan usia , efek Indonesia akan hancur
Gaya Elit
Adab menurun
Stn.pjbt
Gen Zampah ?
Yang S1 aja banyak nganggur
😢Saya buruh di cikarang gaji + tunjangan + lemburan kisaran 12-14 jt.. Padahal gaji ideal menurut bps 15jt ++😢 pantes ga ada tabung
Hoax
Gaji solo Jateng menages bangg
Bangun bang udah siang
Udah siang bang 😂