SUASANA RUMAH SRI SULTAN DI KERATON YOGYAKARTA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 ก.ย. 2024
  • SUASANA RUMAH SRI SULTAN DI KERATON YOGYAKARTA
    CIKAL BAKAL KERATON YOGYAKARTA
    Sejarah mencatat bahwa pada akhir abad ke-16 terdapat sebuah kerajaan Islam di Jawa bagian tengah-selatan bernama Mataram. Kerajaan ini berpusat di daerah Kota Gede (sebelah tenggara kota Yogyakarta saat ini), kemudian pindah ke Kerta, Plered, Kartasura dan Surakarta. Lambat laun, kewibawaan dan kedaulatan Mataram semakin terganggu akibat intervensi Kumpeni Belanda. Akibatnya timbul gerakan anti penjajah di bawah pimpinan Pangeran Mangkubumi yang mengobarkan perlawanan terhadap Kumpeni beserta beberapa tokoh lokal yang dapat dipengaruhi oleh Belanda seperti Patih Pringgalaya. Untuk mengakhiri perselisihan tersebut dicapai Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari.
    Perjanjian Giyanti yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari 1755 (Kemis Kliwon, 12 Rabingulakir 1680 TJ) menyatakan bahwa Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Surakarta dipimpin oleh Susuhunan Paku Buwono III, sementara Ngayogyakarta - atau lazim disebut Yogyakarta - dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Perjanjian Giyanti ini kemudian diikuti pula dengan pertemuan antara Sultan Yogyakarta dengan Sunan Surakarta di Lebak, Jatisari pada tanggal 15 Februari 1755. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai peletakan dasar kebudayaan bagi masing-masing kerajaan. Kesepakatan yang dikenal dengan nama Perjanjian Jatisari ini membahas tentang perbedaan identitas kedua wilayah yang sudah menjadi dua kerajaan yang berbeda.
    Bahasan di dalam perjanjian ini meliputi tata cara berpakaian, adat istiadat, bahasa, gamelan, tari-tarian, dan lain-lain. Inti dari perjanjian ini kemudian adalah Sultan Hamengku Buwono I memilih untuk melanjutkan tradisi lama budaya Mataram. Sementara itu, Sunan Pakubuwono III sepakat untuk memberikan modifikasi atau menciptakan bentuk budaya baru. Pertemuan Jatisari menjadi titik awal perkembangan budaya yang berbeda antara Yogyakarta dan Surakarta. Tanggal 13 Maret 1755 (Kemis Pon, 29 Jumadilawal 1680 TJ) adalah tanggal bersejarah untuk Kasultanan Yogyakarta. Pada tanggal inilah proklamasi atau Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dikumandangkan. Selanjutnya, Sultan Hamengku Buwono I memulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 1755.
    Proses pembangunan berlangsung hingga hampir satu tahun. Selama proses pembangunan tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang. Sri Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga dan para pengikutnya memasuki Keraton Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1756 (Kemis Pahing, 13 Sura 1682 TJ). Dalam penanggalan Tahun Jawa (TJ), peristiwa ini ditandai dengan sengkalan memet: Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani.
    Seiring berjalannya waktu, wilayah Kasultanan Yogyakarta mengalami pasang surut. Utamanya terkait dengan pengaruh pemerintah kolonial baik Belanda maupun Inggris. Pada tanggal 20 Juni 1812, ketika Inggris berhasil menyerang dan memasuki keraton, Sultan Hamengku Buwono II dipaksa turun tahta. Penggantinya, Sri Sultan Hamengku Buwono III dipaksa menyerahkan sebagian wilayahnya untuk diberikan kepada Pangeran Notokusumo (putera Hamengku Buwono I) yang diangkat oleh Inggris sebagai Adipati Paku Alam I.
    Wilayah kekuasaan Kasultanan yang diberikan kepada Paku Alam I meliputi sebagian kecil di dalam Ibukota Negara dan sebagian besar di daerah Adikarto (Kulonprogo bagian selatan). Daerah ini bersifat otonom, dan dapat diwariskan kepada keturunan Pangeran Notokusumo. Oleh karena itu, sejak 17 Maret 1813, Adipati Paku Alam I mendeklarasikan berdirinya Kadipaten Pakualaman.
    Perubahan besar berikutnya terjadi setelah lahirnya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX segera mengucapkan selamat atas berdirinya republik baru tersebut kepada para proklamator kemerdekaan. Dukungan terhadap republik semakin penuh manakala Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII mengeluarkan amanat pada tanggal 5 September 1945 yang menyatakan bahwa wilayahnya yang bersifat kerajaan adalah bagian dari Negara Republik Indonesia.
    Menerima amanat tersebut maka Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, menetapkan bahwa Sultan Hamengku Buwono dan Adipati Paku Alam merupakan dwi tunggal yang memegang kekuasaan atas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sempat terkatung-katung selama beberapa tahun, status keistimewaan tersebut semakin kuat setelah disahkannya Undang-Undang nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Dengan demikian, diharapkan agar segala bentuk warisan budaya di Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman dapat terus dijaga dan dipertahankan kelestariannya.
    Sumber Deskripsi : Kratonjogja.id , Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Arsip D.I.Yogyakarta
    Sumber Foto Kuno : KITLV

ความคิดเห็น • 36

  • @dokodoko1237
    @dokodoko1237 ปีที่แล้ว +5

    mantap. kraton jogja meneruskan tradisi mataram yg lama. sedang kraton solo memodifikasi gaya baru. jogja tetap mataram asli.

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว +1

      Surakarta dan Yovyakarta sama sama istimewa

    • @bambangsulistio4990
      @bambangsulistio4990 ปีที่แล้ว +1

      @@KomunitasOhol istimewa the facto...kl de jure cm Yogya..semoga solo bs jg meraih kembali keistimewaanny..

  • @nendenandari2751
    @nendenandari2751 ปีที่แล้ว +4

    Begitu. Indah. Dan. Unik. Megah.rumahsri.sultan.menjadikan.fenomena.sejarah.kerajaan.sri.sultandi.yogjakarta

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว

      Betul, sangat terawat dan terjaga.

  • @paksubardi3684
    @paksubardi3684 ปีที่แล้ว +2

    Mantap Jogja Jogja Istimewa
    Semoga kerabat dalem Keraton Jogja selalu guyub rukun tansyah ngayomi Kawulo
    Dan Putro sampeyan dalem HB bisa melanjutkan dan melestarikan tradisi leluhurnya
    Kawulo rakyat Ngayokjokarto wonten eng perantauan

  • @pakkdeediikinn6090
    @pakkdeediikinn6090 ปีที่แล้ว +4

    Mugi lestari🙏

  • @nendenandari2751
    @nendenandari2751 ปีที่แล้ว +5

    Keraton. Srisultan. Merupakaan. Peradabaan. Sejarah. Dindonesia. Sangat. Agung. Dengan. Arsitektur. Tradisi. Jawa begitumelekat. Matadunia

    • @ruswandinolastname9027
      @ruswandinolastname9027 ปีที่แล้ว

      Arsitek awal pembangunan Kraton Yogyakarta ini adalah Sri Sultan HB I sendiri yang dulu juga mengariteki Keraton Surakarta. Waktu itu di Solo beliau masih berjuluk Pangeran Mangkubumi, belum jadi Sultan Yogyakarta.

  • @rmdimas4016
    @rmdimas4016 ปีที่แล้ว +4

    Luar Biasa Kasultanan Mataram Islam DIY Memang Istimewa👍🏻👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻❤️🇮🇩🤲🏻🙏🏻.

  • @Maskajito
    @Maskajito ปีที่แล้ว +2

    Assalamualaikum Purwodadi Grobogan Jawa tengah Indonesia raya kotane eyang Joko Tarub hadir

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว +1

      Waalaikumsalam, salam om👍maturnuwun

  • @dartokartasiraja1131
    @dartokartasiraja1131 ปีที่แล้ว +1

    Begitu harmonis peradaban Islam zaman kesultanan dahulu

  • @masganzsip7813
    @masganzsip7813 ปีที่แล้ว +4

    Trnyata Luas kraton jogja drvpd solo..

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว

      Kl wilayah kekuasaan kemungkinan luas surakarta nggeh

    • @rmdimas4016
      @rmdimas4016 ปีที่แล้ว +2

      @@KomunitasOhol yg di maksud bangunan kratonnya🙏.

    • @bambangsulistio4990
      @bambangsulistio4990 ปีที่แล้ว

      @@rmdimas4016 aplg disupport dana keistimewaan yg triyunan rupiah makany berkembang dgn baik

    • @algahening118
      @algahening118 ปีที่แล้ว +2

      Lebih luas keraton Solo pak, aplagi komplek kedaton kraton solo 2x lipat drpada kraton jogja, terutama area keputren dan sasono putro (rumah khusus pngeran mahkota, skg ditempati KGPH. Puruboyo dan KGPH. Hangabehi putra tertua Raja Pakubuwono XIII) didalam kraton ada balekambang(taman besar ditengah kraton), pasar keputren dan gedung2nya cenderung bergaya eropa tinggi dan bnyk yang 2-3 lantai, sdangkan di kraton jogja gedung 2 lantai hanya 2 yaitu gedung jene (rumah tinggal Sultan HB 2-9) dan gedung purworetna yg skg jd kantor sekretariat kraton. Smua yg saya sebutkan di atas sayangny tdk boleh diakses umum.

    • @algahening118
      @algahening118 ปีที่แล้ว

      @@rmdimas4016 lbih luas kraton Solo mas

  • @marwanto8409
    @marwanto8409 ปีที่แล้ว +2

    sangat di sayangkan ya area BEKAS KRATON PLERET sekarang sebagian sudah menjadi PERUMAHAN PERUMAHAN

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว

      Rumah rumah tersebut hak milik atau hak pakai saja ya om ?

    • @marwanto8409
      @marwanto8409 ปีที่แล้ว +1

      @@KomunitasOhol KALAU DI lihat ada proses JUAL BELI gak tau kalau hanya HAK PAKAI karena ada perumahan2 itu Kraton Pleret akan sulit di eksplrasi seperti yg ada di Jawa timur yg di temukan areaa Keaton Majapahit

    • @mahesajenar301
      @mahesajenar301 ปีที่แล้ว +2

      kalau sisa lokasi kraton plered masih bisa dipugar, walaupun sebagian dari lokasi ,masih bermanfaat sebagai cagar budaya untuk bukti sejarah , yang berguna bagi pengetahuan, budaya & pariwisata.

  • @algahening118
    @algahening118 ปีที่แล้ว +3

    Keraton Jogja ada 7 komplek, yaitu 1. komplek Siti hinggil lor, 2. komplek Kemandungan lor (keben), 3. komplek sri manganti, 4. komplek kedaton (karena sangat luas jd terbagi lagi jadi komplek kasatriyan, keputren dan kraton kilen (rumah pribadi sultan)), 5. Komplek kemagangan, 6. Komplek kemandungan kidul, 7. Komplek siti hinggil kidul. Secara umum wsatawan hanya mmasuki komplek 1-4 (kcuali keputren dan kraton kilen) mungkin explore komplek ke-5 sampai 7 yg blum semua org tau bro

    • @KomunitasOhol
      @KomunitasOhol  ปีที่แล้ว

      Komplek 5-7 boleh masuk kah ?

    • @algahening118
      @algahening118 ปีที่แล้ว +1

      @@KomunitasOhol boleh, apalagi terdapat bangsal paling tua di kraton jogja yaitu bangsal kemandungan tp.skg lg direnovasi, masuknya dari kemagangan. Nanti masuk magangan belok arah selatan tembus ke alkid

  • @imronexplore
    @imronexplore ปีที่แล้ว

    Semoga kasultanan Yogyakarta tetap damai jangan seperti kraton solo saat ini. Salam kenal dan salam budaya

  • @Userxnxxx167
    @Userxnxxx167 ปีที่แล้ว +1

    Vidio kapan ni mind? Kok terlihat bersih terawat??

  • @ediutama6681
    @ediutama6681 ปีที่แล้ว

    SRI SULTAN HB IX TAK SALAH LAGI SALAH SATU RAJA TRAH MATARAM ISLAM TERBESAR, SATU KARYA BESARNYA: TURUT MELAHIRKAN REPUBLIK INDONESIA

    • @sukmawati3876
      @sukmawati3876 ปีที่แล้ว

      Tak ikut melahirkan,tetapi setelah lahir beliau menyatakan bagian dari Republik Indonesia,karena kerajaan adalah negara,MK dari itu beliau nyatakan bagian dari Republik.setelah itu beliau mulai aktif ikut brjuang bersama.krna BPUPKI, PPKI,di jakarta.bung Karno,Hatta,Panitia BPUPKI, PPKI,pemuda dll.