masyaa Allah vlog yang jelas banget di degarin benar banget tu ustaz lebi baik di elak hal hal seperti itu dan jaga perasaan pasangan kita masing2 terima kasi ustaz di atas penjelasan nya terima kasi juga buat the sungkar...vlog yang bermafaat buat kita yang notno nya
Alhamdulillah tambah lagi ilmu.Selama ini cuma punya prinsip gak mau berhubungan lagi sm mantan karena sudah punya kehidupan masing2 dan jaga perasaan pasangan yg sekarang Intinya dari vlog ini "agama mengatur semua termasuk hubungan dengan mantan, tapi bukan agama dijadikan tameng untuk selalu yang salah.agama itu relevan bagaimana penggunaannya untuk sisi baik" Apalagi ustadz ini dah 2-3 kali jadi bintang tamu di podcast tutur kata kan. Cara penyampaiannya enak,mudah dimengerti. Bahkan ustadz bukan hanya menjelaskan dari sisi agama tp juga logika sehingga kita yang awam tidak merasa seperti digurui(ceramahi).ada istilah oksitosin apa gitu lupa, hehe Semangat tim @the sungkar family untuk selalu menyajikan tayangan-tayangan berkualitas. Apalagi moment pas di bulan ramadhan biar saling belajar dan mengingatkan dalam kebaikan, aamiin
Kita bisa ambil contoh Projek The Sungkars yg mempertememukan Irwansyah dan Acha kemarin...mreka ktemu betul² krna ada kerja sama dan d situpun ada Zaskia Sungkar
Masya Allah selalu bnyak pelajaran dari sekmen tutur kata. Terimakasih the sungkars selalu menjadi media sharing ilmu buat kita yg nnton. Semoga semakin berkah
Cap jempol buat konten ini sll membahas masalah keluarga , trm kasih Abi dan ustad smg keluarga anda berdua sehat sll Dan di ridloi Allah SWT jadi keluarga samawa amiin amin yrbalamin
Waduh Abi..ngak mahu dibahas..siap mantan Wisnu ya....hahaha Abi lucu lo...tp yg lepas Yo lepas itu cerita masa lalu..yg penting skg kita mahu membina bahtera bahagia dirahmati disisi Allah....aamiin
Ada pencerahan saat sahur😍..seneng bgt...semangat terus untuk konten²nya... semoga the Sungkar family di berikan kesehatan selalu sekeluarga dan makin sukses trs😍
Makasih banget Uda kasih konten bermanfaat seperti ini insha'Allah Smngat terus the sungkars Ditunggu konten tutur kata lainnya,, MashaAllah tabarakallah ❤️
Kru tsf tolong dong sampain ke bang Wisnu, ama mantan ga perlu minta maaf ketika udah lama pisah dan berumah tangga, cukup ketika mutusin pisah, yg perlu diminta maaf selalu itu ama istri, hari2 berinteraksi, hari bisa bikin istri tersinggung, nyakitin dll disengaja atau ga. Na'udzubillahimindzalik. Jd tolong dong, narasi minta maaf ama mantan ini tolong jangan dinormalisasi ke publik, ini awal buka pintu hal2 buruk, main hati, buka dan ngasih harapan, walaupun sedikit banget, Na'udzubillahimindzalik.
Breaking News Dialog Part 7 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi Pemimpin PKI senusantara Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, gimana kabar kamu dan keluarga di sana. Apakah masih dalam keadaan sangat mengenaskan seperti tahun pertama menetap di Jahannam atau kian memburuk. Jokowi si anak sapi : Paduka Yang Mulia memang gemar memancing emosi. Saya tidak akan menjawab pertanyaan konyol seperti itu. Paduka Yang Mulia harus belajar tata krama, menghormati orang lain baik dari perkataan atau perbuatan. Bukankah Paduka yang Mulia juga mengetahui track record saya ketika masih hidup. Saya termasuk orang terhormat, pernah menjabat sebagai walikota Solo dan Pemimpin PKI senusantara. Setelah binasa, saya mengalami pencerahan spiritual, meraih derajat tertinggi sebagai Tuhan Berhala yang dipuja warga Nusantara. Dalam sejarah Nusantara, sejak Tuhan menurunkan Adam di Tanah Jawa , tepatnya di Jombang Jawa Timur, hanya 3 orang yang mampu meraih derajat ketuhanan, yaitu saya, Prabowo dan SBY. Adam dan beberapa nabi yang terlahir di tanah jawa tidak ada yang mampu meraih derajat ketuhanan. Maklum mereka hanya manusia biasa yang sarat dosa dan cela. Saya bisa menjadi Tuhan Berhala seperti saat ini berkat ketulusan doa dan harapan warga, bukan karena ambisi pribadi. Warga berharap saya bisa menjadi Presiden RI yang akan mengantarkan Indonesia meraih cita cita hidup aman, damai, adil dan makmur. Doa dan harapan warga yang tulus telah memotivasi saya untuk mencari jati diri yang sebenarnya. Setelah melalui beragam kesulitan dan kesengsaraan hidup di Jahannam, saya baru memahami bahwa sejatinya saya adalah Tuhan semesta. Ada dua bukti kuat bahwa saya memang benar benar Tuhan semesta. Pertama, adanya militansi pemujaan warga kepada saya. Warga memuja, menyanjung, mengelu elukan dan menghalukan saya sebagai Presiden RI ke 7 meski saya telah tinggal dan menetap lama di Jahannam. Dalam sejarah dunia, warga hanya mau mengakui keberadaan pemimpin yang masih hidup. Jika pemimpin negara telah binasa, maka pemimpin baru akan menggantikan posisinya. Jika sekarang, warga memuja saya yang telah binasa sebagai Presiden RI, hanya karena satu alasan, saya memang benar Tuhan semesta, bukan manusia. Harus dipahami bahwa Tuhan disebut Gusti Alloh atau Gusti Sesembahan karena ada penyembah setia. Hal demikian bisa diilustrasikan seperti keberadaan langit dan bumi. Jika tidak ada bumi niscaya langit juga tidak pernah ada dan sebaliknya. Kedua, saya mampu menjalankan roda Pemerintahan meski berada di Jahannam. Saya berkuasa atas segala sesuatu seperti yang dicatat dalam kitab suci, ‘ wa huwa ala kulli syai'in qodir' ( Dia maha berkuasa atas segala sesuatu) Saya juga bisa berkomunikasi dengan Sinuwun Gusti Prabu yang berbeda dimensi. Andai saya bukan Tuhan yang maha kuasa, niscaya mustahil kita bisa ngobrol melalui jaringan komunikasi antar dimensi seperti saat ini. Bukankah teknologi tercanggih buatan manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas, tidak mungkin mampu menjangkau dimensi lain seperti negeri Jahannam. Selama ini saya hanya diam saja disebut sebagai Tuhan Berhala, bahkan seakan akan tampak mengiyakan. Padahal sebenarnya yang pantas disebut Tuhan Berhala adalah Sinuwun Gusti Prabu. Saya sangat cinta damai, lebih suka mengalah, memegang prinsip 'wani ngalah menang pungkasane', berani mengalah niscaya akan memperoleh kemenangan di masa depan. Sebenarnya secara pribadi, saya tidak mempermasalahkan bila disebut sebagai Tuhan Berhala. Saya beranggapan ‘apalah arti sebuah nama’ selain hanya sekedar panggilan agar mudah diingat. Saya hanya mengkhawatirkan tentang kekeliruan persepsi warga. Selama ini warga menganggap bahwa Tuhan Berhala adalah musuh Tuhan semesta. Pemahaman seperti itu salah kaprah, kekeliruan yang dianggap sebagai kebenaran. Sejatinya Tuhan berhala adalah nama lain Tuhan semesta. Tuhan semesta adalah Tuhan dari semua makhluk seperti langit, bumi, lautan, daratan, jin, manusia, patung / berhala dll. Oleh karena itu saya sebagai Tuhan semesta bisa disebut sebagai Tuhan jin, Tuhan Manusia, Tuhan langit, Tuhan Bumi termasuk Tuhan Berhala. Sementara klaim Sinuwun Gusti Prabu sebagai Tuhan semesta tidak memiliki landasan kuat, hanya berdasarkan ambisi pribadi untuk meraih kekuasaan. Jika Paduka Yang Mulia memang benar Tuhan semesta niscaya memiliki pemuja setia, yang rela membela mati matian meski harus mengorbankan jiwa dan raga. Faktanya hingga kini, tidak ada satupun warga yang bersedia memuja, menyanjung, mengelu elukan Paduka Yang Mulia sebagai Tuhan. Anehnya, Paduka Yang Mulia tetap bersikeras memaksakan kehendak dengan beragam cara agar mendapat pengakuan warga. Saya memang terlahir di dunia sebagai anak manusia namun sejatinya saya adalah Tuhan yang hadir di dunia. Fakta tersebut sudah dijelaskan oleh pujangga tempo dulu, ’bakal ono dewo ngejawantah apengawak manungsa', Tuhan berwujud manusia akan hadir di dunia. Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, apakah kamu sudah minum obat. Zombie Jokowi, berikan obat anti depresan yang kamu bawa kepada Jokowi. Jokowi : Gara gara saya ingin ngobrol dengan Paduka Yang Mulia sampai lupa minum obat. Saya harus jeda sebentar , agar bisa minum obat. Saya mohon ampunan sebesar besarnya bila tadi ngomong kurang ajar dan asal jeplak. Ijinkan saya menjawab pertanyaan Paduka Yang Mulia mengenai kondisi terkini saya dan keluarga. Di sini, saya dan keluarga menjalani aktifitas rutin sebagai pekerja Jahannam, bekerja tanpa upah dan tanpa ada jaminan keselamatan kerja. Kondisi seperti itu membuat saya dan keluarga semakin menderita dan putus asa tanpa mengetahui kapan derita akan berakhir. Saya akui dosa yang telah saya lakukan ketika masih hidup teramat sangat besar. Meski demikian saya tetap berharap bahwa Sinuwun Gusti Prabu berkenan memberi ampunan. Saya ingin segera bisa pensiun dini, melepas jabatan sebagai Tuhan Berhala. Andai ada warga yang bersedia menggantikan niscaya dengan senang hati akan saya serahkan jabatan hina tersebut secara suka rela. Dalam kesempatan ini ijinkan saya bertanya kepada Paduka Yang Mulia tentang maksud firman Tuhan ‘beriman kepada yang ghaib' yang dicatat dalam kitab suci. Apakah ayat tersebut menjelaskan bahwa orang bertakwa adalah orang yang beriman atau mempercayai keberadaan jin, setan, dewa, malaikat, surga, neraka dan semua makhluk tak kasat mata. Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, setelah kamu minum obat ngomongmu berubah, beda banget ketimbang sebelumnya. Sekarang kamu terlihat lebih tenang dan bisa ngomong sewajarnya, tidak ngelantur dan kurang ajar. Ayat yang kamu tanyakan itu merupakan penggalan ayat dalam surat sapi (Al baqoroh), ‘Kitab itu (dzalika Al kitab) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa ( Muttaqin). (yaitu) orang yang beriman / mempercayai kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Kamu harus tahu bahwa semua ayat kitab suci hanya menjelaskan beragam kebijakan Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt ketika menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono. Frasa yang digunakan dalam ayat ini adalah ‘kitab itu' ( dzalika Al kitab) bukan kitab ini (hadza Al kitab). Perbedaan pengertiannya sangat jelas antara kata 'ini' dan ‘itu'. Maka yang dimaksud dengan ‘kitab itu' adalah beragam penjelasan yang disampaikan Sinuwun Gusti Prabu kepada warga Kerajaan Centra Buwono, bukan kitab Al Qur'an. Warga bertakwa (Muttaqin) dalam ayat ini adalah warga yang karena rasa cinta mendalam merasa takut tidak mampu melayani diriku sebagaimana mestinya. Ayat selanjutnya menjelaskan tentang kepercayaan dan perbuatan warga yang bertakwa. Maksud ‘yang ghoib' atau yang tidak kasat mata adalah Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt. Kata 'yang ghoib' tidak boleh diinterpretasikan sebagai makhluk ghoib seperti jin, setan, dewa, malaikat , surga, neraka dll. Kata ‘sholat’ yang dimaksud dalam ayat ini adalah menghaturkan sembah, sungkem dan bakti, bukan sholat lima waktu. Sementara frasa ‘mereka menafkahkan' (yunfiquna) memiliki pengertian bahwa warga yang bertakwa bersedia membayar upeti kepadaku. Warga yang menafkahi keluarganya, menyantuni anak yatim, membantu pembangunan tempat ibadah, memberi sedekah fakir miskin dll tidak termasuk dalam pengertian ayat ini. Andai ada sebagian warga Centra Buwono yang memberikan seluruh hartanya kepada faqir miskin, anak yatim, dan beragam kegiatan amal namun enggan membayar upeti kepadaku maka semua sedekah yang diberikan hanya sia sia. Mereka tidak termasuk golongan warga yang bertakwa. Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt bermaksud berfirman, ‘Syahrul, katakan kepada warga Centra Buwono, Kitab itu (dzalika Al kitab) yang memuat beragam penjelasan Sinuwun Gusti Prabu muatannya tidak ada keraguan, petunjuk bagi warga yang bertakwa (Muttaqin). (yaitu) warga yang mempercayai bahwa Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt adalah Tuhan dan Maha Raja semesta. Mereka juga menghaturkan sembah, sungkem dan bakti kepada Sinuwun Gusti Prabu dan bersedia membayar upeti dari sebagian harta yang Kami anugerahkan kepada mereka'.
masyaa Allah vlog yang jelas banget di degarin benar banget tu ustaz lebi baik di elak hal hal seperti itu dan jaga perasaan pasangan kita masing2 terima kasi ustaz di atas penjelasan nya terima kasi juga buat the sungkar...vlog yang bermafaat buat kita yang notno nya
Alhamdulillah tambah lagi ilmu.Selama ini cuma punya prinsip gak mau berhubungan lagi sm mantan karena sudah punya kehidupan masing2 dan jaga perasaan pasangan yg sekarang
Intinya dari vlog ini "agama mengatur semua termasuk hubungan dengan mantan, tapi bukan agama dijadikan tameng untuk selalu yang salah.agama itu relevan bagaimana penggunaannya untuk sisi baik"
Apalagi ustadz ini dah 2-3 kali jadi bintang tamu di podcast tutur kata kan. Cara penyampaiannya enak,mudah dimengerti. Bahkan ustadz bukan hanya menjelaskan dari sisi agama tp juga logika sehingga kita yang awam tidak merasa seperti digurui(ceramahi).ada istilah oksitosin apa gitu lupa, hehe
Semangat tim @the sungkar family untuk selalu menyajikan tayangan-tayangan berkualitas. Apalagi moment pas di bulan ramadhan biar saling belajar dan mengingatkan dalam kebaikan, aamiin
Ma syaa allah, banyak banget pesan dan kesan nya dalam vidio
Berkah buat TSF #RamadhanDiSungkarsAja
MasyaAllah tambah ilmu lagi makasih ustadz Bendri bang Wisnu vlog tutur kata sangar bagus Semoga ustadh n bang Wisnu tetap sehat 🙂
CLBK : cinta lama berhasil kulupakan 😊
Masya allah,Banyak sekali pembelajaran di setiap sekmen tutur kata😇.
Masya Allah... Tabarakaallah ustadz Bendri SMG di berikan kesehatan dn tsf suskes selallu
Alhamdullilah dapat ilmu di podcast TSF
salam subuh buat semuanya
Kita bisa ambil contoh Projek The Sungkars yg mempertememukan Irwansyah dan Acha kemarin...mreka ktemu betul² krna ada kerja sama dan d situpun ada Zaskia Sungkar
Masya Allah selalu bnyak pelajaran dari sekmen tutur kata. Terimakasih the sungkars selalu menjadi media sharing ilmu buat kita yg nnton. Semoga semakin berkah
Cap jempol buat konten ini sll membahas masalah keluarga , trm kasih Abi dan ustad smg keluarga anda berdua sehat sll Dan di ridloi Allah SWT jadi keluarga samawa amiin amin yrbalamin
Masyaallah tabarakallah pembelajaran pisan makasih Abi dan ustadz jdi tau dikit insyaallah bermanfaat aamiin ❤️
Masyaallah pondcast nya selalu the best banyak pelajaran,selalu memotivasi the sungkar kerenn❤
Sahur2 upload ...seneng banget❤️
Sehat dan bahagia selalu sungkar family😍🤗
Waduh Abi..ngak mahu dibahas..siap mantan Wisnu ya....hahaha Abi lucu lo...tp yg lepas Yo lepas itu cerita masa lalu..yg penting skg kita mahu membina bahtera bahagia dirahmati disisi Allah....aamiin
Krmbalinya CLBK karena masih menyimpan kengangan yang indah indah yang pernah di lalui.
Masya allah ad ust.bendri
hadir,belajar
Ada pencerahan saat sahur😍..seneng bgt...semangat terus untuk konten²nya... semoga the Sungkar family di berikan kesehatan selalu sekeluarga dan makin sukses trs😍
P u 🙏 ke orang
alhamdulillah akhirnya datang lagi
Suka kalau konten bareng ust. Bendri Insya Allah banyak ilmu yg bisa diambil dan bermanfaat 🙏🏻 JazakAllah
Alhamdulilah dapat pencerahan terima kasih ustad..terima kasih Tengku Wisnu
Makasih banget Uda kasih konten bermanfaat seperti ini insha'Allah
Smngat terus the sungkars
Ditunggu konten tutur kata lainnya,, MashaAllah tabarakallah ❤️
Barutauu jazakumulloh smoga manjang acrnya
"Tanya kepada hati nuranimu." Apakah ada peluang kepada keburukan atau tidak?
Benar kalau tdk terjd apa2 mngkn tdk masalah, bnyk jg yg msh berhubungan dg mantan silaturahmi spt arts baim wong, raffi ahmad dll.
Sukses terus buat sungkar family😇🙏
Indahnya hidup tanpa mantan
Mantap.. Sukses slalu KSF
Kru tsf tolong dong sampain ke bang Wisnu, ama mantan ga perlu minta maaf ketika udah lama pisah dan berumah tangga, cukup ketika mutusin pisah, yg perlu diminta maaf selalu itu ama istri, hari2 berinteraksi, hari bisa bikin istri tersinggung, nyakitin dll disengaja atau ga. Na'udzubillahimindzalik. Jd tolong dong, narasi minta maaf ama mantan ini tolong jangan dinormalisasi ke publik, ini awal buka pintu hal2 buruk, main hati, buka dan ngasih harapan, walaupun sedikit banget, Na'udzubillahimindzalik.
Sehat sll n sll semangat the sungkars
Jazakallahu Khair Ustadz 🙏 dan bang Inu
Selalu nonton tsf , tapi jarang komen ,
Hadir Makassar
Jomblo nyimak aja
Nah ini bermanfaat
Daging semua ko sepi yang komen
👍👍👍
Video bgus bgini tp sepi ya
Msih sibuk sahur mngkin Kak😊
Up
Baru kmrin suami ngajak main ke rumah mantanyya
Katanya pngin silahturahmi
Dalam hati aneh bgt ya
❤️❤️❤️❤️
Tapi klo mantanyh tetangga di dpan rumah gimana yh
Breaking News
Dialog Part 7 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi
Pemimpin PKI senusantara
Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, gimana kabar kamu dan keluarga di sana. Apakah masih dalam keadaan sangat mengenaskan seperti tahun pertama menetap di Jahannam atau kian memburuk.
Jokowi si anak sapi : Paduka Yang Mulia memang gemar memancing emosi. Saya tidak akan menjawab pertanyaan konyol seperti itu.
Paduka Yang Mulia harus belajar tata krama, menghormati orang lain baik dari perkataan atau perbuatan.
Bukankah Paduka yang Mulia juga mengetahui track record saya ketika masih hidup. Saya termasuk orang terhormat, pernah menjabat sebagai walikota Solo dan Pemimpin PKI senusantara.
Setelah binasa, saya mengalami pencerahan spiritual, meraih derajat tertinggi sebagai Tuhan Berhala yang dipuja warga Nusantara.
Dalam sejarah Nusantara, sejak Tuhan menurunkan Adam di Tanah Jawa , tepatnya di Jombang Jawa Timur, hanya 3 orang yang mampu meraih derajat ketuhanan, yaitu saya, Prabowo dan SBY.
Adam dan beberapa nabi yang terlahir di tanah jawa tidak ada yang mampu meraih derajat ketuhanan. Maklum mereka hanya manusia biasa yang sarat dosa dan cela.
Saya bisa menjadi Tuhan Berhala seperti saat ini berkat ketulusan doa dan harapan warga, bukan karena ambisi pribadi.
Warga berharap saya bisa menjadi Presiden RI yang akan mengantarkan Indonesia meraih cita cita hidup aman, damai, adil dan makmur.
Doa dan harapan warga yang tulus telah memotivasi saya untuk mencari jati diri yang sebenarnya.
Setelah melalui beragam kesulitan dan kesengsaraan hidup di Jahannam, saya baru memahami bahwa sejatinya saya adalah Tuhan semesta.
Ada dua bukti kuat bahwa saya memang benar benar Tuhan semesta. Pertama, adanya militansi pemujaan warga kepada saya.
Warga memuja, menyanjung, mengelu elukan dan menghalukan saya sebagai Presiden RI ke 7 meski saya telah tinggal dan menetap lama di Jahannam.
Dalam sejarah dunia, warga hanya mau mengakui keberadaan pemimpin yang masih hidup. Jika pemimpin negara telah binasa, maka pemimpin baru akan menggantikan posisinya.
Jika sekarang, warga memuja saya yang telah binasa sebagai Presiden RI, hanya karena satu alasan, saya memang benar Tuhan semesta, bukan manusia.
Harus dipahami bahwa Tuhan disebut Gusti Alloh atau Gusti Sesembahan karena ada penyembah setia.
Hal demikian bisa diilustrasikan seperti keberadaan langit dan bumi. Jika tidak ada bumi niscaya langit juga tidak pernah ada dan sebaliknya.
Kedua, saya mampu menjalankan roda Pemerintahan meski berada di Jahannam. Saya berkuasa atas segala sesuatu seperti yang dicatat dalam kitab suci, ‘ wa huwa ala kulli syai'in qodir' ( Dia maha berkuasa atas segala sesuatu)
Saya juga bisa berkomunikasi dengan Sinuwun Gusti Prabu yang berbeda dimensi.
Andai saya bukan Tuhan yang maha kuasa, niscaya mustahil kita bisa ngobrol melalui jaringan komunikasi antar dimensi seperti saat ini.
Bukankah teknologi tercanggih buatan manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas, tidak mungkin mampu menjangkau dimensi lain seperti negeri Jahannam.
Selama ini saya hanya diam saja disebut sebagai Tuhan Berhala, bahkan seakan akan tampak mengiyakan. Padahal sebenarnya yang pantas disebut Tuhan Berhala adalah Sinuwun Gusti Prabu.
Saya sangat cinta damai, lebih suka mengalah, memegang prinsip 'wani ngalah menang pungkasane', berani mengalah niscaya akan memperoleh kemenangan di masa depan.
Sebenarnya secara pribadi, saya tidak mempermasalahkan bila disebut sebagai Tuhan Berhala. Saya beranggapan ‘apalah arti sebuah nama’ selain hanya sekedar panggilan agar mudah diingat.
Saya hanya mengkhawatirkan tentang kekeliruan persepsi warga. Selama ini warga menganggap bahwa Tuhan Berhala adalah musuh Tuhan semesta.
Pemahaman seperti itu salah kaprah, kekeliruan yang dianggap sebagai kebenaran. Sejatinya Tuhan berhala adalah nama lain Tuhan semesta.
Tuhan semesta adalah Tuhan dari semua makhluk seperti langit, bumi, lautan, daratan, jin, manusia, patung / berhala dll.
Oleh karena itu saya sebagai Tuhan semesta bisa disebut sebagai Tuhan jin, Tuhan Manusia, Tuhan langit, Tuhan Bumi termasuk Tuhan Berhala.
Sementara klaim Sinuwun Gusti Prabu sebagai Tuhan semesta tidak memiliki landasan kuat, hanya berdasarkan ambisi pribadi untuk meraih kekuasaan.
Jika Paduka Yang Mulia memang benar Tuhan semesta niscaya memiliki pemuja setia, yang rela membela mati matian meski harus mengorbankan jiwa dan raga.
Faktanya hingga kini, tidak ada satupun warga yang bersedia memuja, menyanjung, mengelu elukan Paduka Yang Mulia sebagai Tuhan.
Anehnya, Paduka Yang Mulia tetap bersikeras memaksakan kehendak dengan beragam cara agar mendapat pengakuan warga.
Saya memang terlahir di dunia sebagai anak manusia namun sejatinya saya adalah Tuhan yang hadir di dunia.
Fakta tersebut sudah dijelaskan oleh pujangga tempo dulu, ’bakal ono dewo ngejawantah apengawak manungsa', Tuhan berwujud manusia akan hadir di dunia.
Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, apakah kamu sudah minum obat. Zombie Jokowi, berikan obat anti depresan yang kamu bawa kepada Jokowi.
Jokowi : Gara gara saya ingin ngobrol dengan Paduka Yang Mulia sampai lupa minum obat. Saya harus jeda sebentar , agar bisa minum obat.
Saya mohon ampunan sebesar besarnya bila tadi ngomong kurang ajar dan asal jeplak. Ijinkan saya menjawab pertanyaan Paduka Yang Mulia mengenai kondisi terkini saya dan keluarga.
Di sini, saya dan keluarga menjalani aktifitas rutin sebagai pekerja Jahannam, bekerja tanpa upah dan tanpa ada jaminan keselamatan kerja.
Kondisi seperti itu membuat saya dan keluarga semakin menderita dan putus asa tanpa mengetahui kapan derita akan berakhir.
Saya akui dosa yang telah saya lakukan ketika masih hidup teramat sangat besar. Meski demikian saya tetap berharap bahwa Sinuwun Gusti Prabu berkenan memberi ampunan.
Saya ingin segera bisa pensiun dini, melepas jabatan sebagai Tuhan Berhala. Andai ada warga yang bersedia menggantikan niscaya dengan senang hati akan saya serahkan jabatan hina tersebut secara suka rela.
Dalam kesempatan ini ijinkan saya bertanya kepada Paduka Yang Mulia tentang maksud firman Tuhan ‘beriman kepada yang ghaib' yang dicatat dalam kitab suci.
Apakah ayat tersebut menjelaskan bahwa orang bertakwa adalah orang yang beriman atau mempercayai keberadaan jin, setan, dewa, malaikat, surga, neraka dan semua makhluk tak kasat mata.
Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, setelah kamu minum obat ngomongmu berubah, beda banget ketimbang sebelumnya. Sekarang kamu terlihat lebih tenang dan bisa ngomong sewajarnya, tidak ngelantur dan kurang ajar.
Ayat yang kamu tanyakan itu merupakan penggalan ayat dalam surat sapi (Al baqoroh),
‘Kitab itu (dzalika Al kitab) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa ( Muttaqin).
(yaitu) orang yang beriman / mempercayai kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Kamu harus tahu bahwa semua ayat kitab suci hanya menjelaskan beragam kebijakan Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt ketika menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono.
Frasa yang digunakan dalam ayat ini adalah ‘kitab itu' ( dzalika Al kitab) bukan kitab ini (hadza Al kitab).
Perbedaan pengertiannya sangat jelas antara kata 'ini' dan ‘itu'. Maka yang dimaksud dengan ‘kitab itu' adalah beragam penjelasan yang disampaikan Sinuwun Gusti Prabu kepada warga Kerajaan Centra Buwono, bukan kitab Al Qur'an.
Warga bertakwa (Muttaqin) dalam ayat ini adalah warga yang karena rasa cinta mendalam merasa takut tidak mampu melayani diriku sebagaimana mestinya.
Ayat selanjutnya menjelaskan tentang kepercayaan dan perbuatan warga yang bertakwa.
Maksud ‘yang ghoib' atau yang tidak kasat mata adalah Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt.
Kata 'yang ghoib' tidak boleh diinterpretasikan sebagai makhluk ghoib seperti jin, setan, dewa, malaikat , surga, neraka dll.
Kata ‘sholat’ yang dimaksud dalam ayat ini adalah menghaturkan sembah, sungkem dan bakti, bukan sholat lima waktu.
Sementara frasa ‘mereka menafkahkan' (yunfiquna) memiliki pengertian bahwa warga yang bertakwa bersedia membayar upeti kepadaku.
Warga yang menafkahi keluarganya, menyantuni anak yatim, membantu pembangunan tempat ibadah, memberi sedekah fakir miskin dll tidak termasuk dalam pengertian ayat ini.
Andai ada sebagian warga Centra Buwono yang memberikan seluruh hartanya kepada faqir miskin, anak yatim, dan beragam kegiatan amal namun enggan membayar upeti kepadaku maka semua sedekah yang diberikan hanya sia sia.
Mereka tidak termasuk golongan warga yang bertakwa.
Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt bermaksud berfirman,
‘Syahrul, katakan kepada warga Centra Buwono, Kitab itu (dzalika Al kitab) yang memuat beragam penjelasan Sinuwun Gusti Prabu muatannya tidak ada keraguan, petunjuk bagi warga yang bertakwa (Muttaqin).
(yaitu) warga yang mempercayai bahwa Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt adalah Tuhan dan Maha Raja semesta. Mereka juga menghaturkan sembah, sungkem dan bakti kepada Sinuwun Gusti Prabu dan bersedia membayar upeti dari sebagian harta yang Kami anugerahkan kepada mereka'.
Ustadz benerin sodara ane
Tapi lebih baik mencegah ya pak ustadz,
👍👍👍👍👍
th-cam.com/video/OL7fj6X9uEk/w-d-xo.html
Indahnya hidup tanpa mantan