film pendek Sunda everybody menceritakan tentang asal usul sabuy Toto gabug.#bodoransundangakak #bodorsundaterbaru #bodoransundalucupisan #filmindonesia #ceritapendek #alurceritafilm
Aku ada ide buat cerita selanjutnya tolong dibuatkan Judul: "Keapesan toto" Pemeran : Yang Baju putih (TOTO) Pakaian : Pakai singlet atau kaus lengan pendek aja supaya keliatan nyata sebagai pemuda desa Di kampung kecil yang damai, Toto terkenal sebagai remaja rakus yang tak pernah pilih-pilih makanan. Pagi itu, Toto merasa lapar luar biasa, tetapi tak punya banyak uang. Ia mampir ke tongkorongan buat cari jajan. "Barudak minta bakwannya 3 ya!” kata Toto dengan percaya diri. Teman nya langsung jawab “Toto, ini bakwan udah dari kemarin cuma tadi digoreng ulang biar enggak mubazir.” Namun, Toto tak peduli. “Yang penting kenyang, Pokoknya kasih aja, ya!” katanya sambil menyambar bakwan dan memakannya dengan lahap. Toto pulang dengan perut kenyang, tetapi itu adalah awal dari bencana Siang harinya, Toto mulai merasa ada yang salah. Ia sedang duduk bersama teman-temannya di halaman rumah, tiba-tiba perutnya mules. “Eh, bentar, perut aing kok kayak diaduk-aduk, ya?” Toto berdiri sambil memegang perut. Teman- temannya menatapnya dengan curiga. “kamu makan apaan tadi?” “Bakwan di tongkrongan,” jawab Toto lemah. Temannya langsung tertawa. “Wah, sia berani banget! Itu bakwan kan udah kayak basi!” Belum sempat Toto membalas, perut mules yang lebih dahsyat menyerang. Ia berlari ke rumah sambil berteriak, “aing balik dulu!” Toto masuk ke wc rumahnya dengan tergesa-gesa, dan sejak itu ia seperti terkurung di sana. Toto ngising di toilet sambil memegangi perutnya. Ia mules, berkeringat, dan merasa seperti seluruh isi perutnya ingin keluar. “Aduh! Perut aingggg!” erangnya. Ibunya yang mendengar dari luar pintu mengetuk, “Toto, kamu kenapa? Sakit perut?” Gelombang perut mules datang bertubi-tubi. Toto tak bisa keluar dari toilet, bahkan ketika ia berpikir semuanya sudah selesai, perutnya kembali mules. “Tolong… kapan ini berhenti?” ia meratap sambil memegangi perut. Sore harinya, teman tongkorongan datang ke rumah Toto untuk mengecek keadaannya. Mereka mengetuk pintu toilet. “Tot, kamu masih di situ? Jangan-jangan lu udah jadi basi juga kayak bakwan tadi!” ejek temannya. “Diam lu, Cok! Aing serius nih, sekarat!” jawab Toto dari dalam wc. Temannya malah semakin menggoda. “Tot, jangan lupa kalau airnya habis, pakai ember, ya. Tapi kamu harus cuci tangan pakai sabun, jangan main cebok doang!” Gelak tawa teman-temannya terdengar dari luar. Toto hanya bisa mengeluh. “Eh, beneran mules lagi nih! Keluar kalian semua dari sini!” teriaknya. Hingga malam. Saat ia mencoba tidur, perutnya kembali berontak. Di wc, ia hanya jongkok dengan tatapan kosong sambil bergumam, “Ya Ampun, jangan ulangi ini lagi. Aing kapok makan bakwan sembarangan.” Ayahnya akhirnya mengetuk pintu toilet. “Toto, jangan ngendon terus di situ. Nanti malah keluar bareng toilet kamu!” Keesokan harinya, Toto akhirnya keluar dari wc dengan wajah lemas. Teman-temannya sudah menunggu di luar, menertawakan wajahnya yang pucat. “Tot, kamu sehat? Atau kita bawain bakwan lagi buat sarapan?” ejek temennya sambil tertawa. “Diam! Enggak ada lagi bakwan buat aing!” Toto menjawab dengan suara lemah. Sejak itu, Toto dikenal sebagai "Raja Toilet" di kampungnya, dan tak ada yang lupa kejadian ketika ia terjebak di toilet seharian karena bakwan basi.
Aku ada ide buat cerita selanjutnya tolong dibuatkan
Judul: "Keapesan toto"
Pemeran : Yang Baju putih (TOTO)
Pakaian : Pakai singlet atau kaus lengan pendek aja supaya keliatan nyata sebagai pemuda desa
Di kampung kecil yang damai, Toto terkenal sebagai remaja rakus yang tak pernah pilih-pilih makanan. Pagi itu, Toto merasa lapar luar biasa, tetapi tak punya banyak uang. Ia mampir ke tongkorongan buat cari jajan.
"Barudak minta bakwannya 3 ya!” kata Toto dengan percaya diri. Teman nya langsung jawab “Toto, ini bakwan udah dari kemarin cuma tadi digoreng ulang biar enggak mubazir.” Namun, Toto tak peduli. “Yang penting kenyang, Pokoknya kasih aja, ya!” katanya sambil menyambar bakwan dan memakannya dengan lahap.
Toto pulang dengan perut kenyang, tetapi itu adalah awal dari bencana Siang harinya, Toto mulai merasa ada yang salah. Ia sedang duduk bersama teman-temannya di halaman rumah, tiba-tiba perutnya mules.
“Eh, bentar, perut aing kok kayak diaduk-aduk, ya?” Toto berdiri sambil memegang perut. Teman- temannya menatapnya dengan curiga. “kamu makan apaan tadi?”
“Bakwan di tongkrongan,” jawab Toto lemah. Temannya langsung tertawa. “Wah, sia berani banget! Itu bakwan kan udah kayak basi!”
Belum sempat Toto membalas, perut mules yang lebih dahsyat menyerang. Ia berlari ke rumah sambil berteriak, “aing balik dulu!”
Toto masuk ke wc rumahnya dengan tergesa-gesa, dan sejak itu ia seperti terkurung di sana. Toto ngising di toilet sambil memegangi perutnya. Ia mules, berkeringat, dan merasa seperti seluruh isi perutnya ingin keluar.
“Aduh! Perut aingggg!” erangnya.
Ibunya yang mendengar dari luar pintu mengetuk, “Toto, kamu kenapa? Sakit perut?”
Gelombang perut mules datang bertubi-tubi. Toto tak bisa keluar dari toilet, bahkan ketika ia berpikir semuanya sudah selesai, perutnya kembali mules. “Tolong… kapan ini berhenti?” ia meratap sambil memegangi perut.
Sore harinya, teman tongkorongan datang ke rumah Toto untuk mengecek keadaannya. Mereka mengetuk pintu toilet. “Tot, kamu masih di situ? Jangan-jangan lu udah jadi basi juga kayak bakwan tadi!” ejek temannya.
“Diam lu, Cok! Aing serius nih, sekarat!” jawab Toto dari dalam wc. Temannya malah semakin menggoda. “Tot, jangan lupa kalau airnya habis, pakai ember, ya. Tapi kamu harus cuci tangan pakai sabun, jangan main cebok doang!”
Gelak tawa teman-temannya terdengar dari luar. Toto hanya bisa mengeluh. “Eh, beneran mules lagi nih! Keluar kalian semua dari sini!” teriaknya. Hingga malam. Saat ia mencoba tidur, perutnya kembali berontak. Di wc, ia hanya jongkok dengan tatapan kosong sambil bergumam, “Ya Ampun, jangan ulangi ini lagi. Aing kapok makan bakwan sembarangan.”
Ayahnya akhirnya mengetuk pintu toilet. “Toto, jangan ngendon terus di situ. Nanti malah keluar bareng toilet kamu!”
Keesokan harinya, Toto akhirnya keluar dari wc dengan wajah lemas. Teman-temannya sudah menunggu di luar, menertawakan wajahnya yang pucat. “Tot, kamu sehat? Atau kita bawain bakwan lagi buat sarapan?” ejek temennya sambil tertawa.
“Diam! Enggak ada lagi bakwan buat aing!” Toto menjawab dengan suara lemah. Sejak itu, Toto dikenal sebagai "Raja Toilet" di kampungnya, dan tak ada yang lupa kejadian ketika ia terjebak di toilet seharian karena bakwan basi.
SETUJUUU
Mantappp idenya pasti lucu
Mohon dibuatkan😂
Bagussss
Awkwkwkwk yok barudak dibuat lah
Yang baju putih namanya siapa? Roni?
Iya Roni?