Iya bener kak. Saya baru aja liat dan cari cari akun serupa, dari mulai kata kunci 'ganteng' atau tampan terus disambung sama nama singkatan kampus, hasilnya enggak sebanyak pake embel 'cantik'. Dan masalah soal nama akun begituan, emang pernah jadi polemik di twitter, saya lupa waktu itu masuk trending apa enggak, tapi yang jelas itu emang bermasalah dan masyarakat perlu sadar, walau kita juga enggak tahu apa tujuan author bukan akun 'cantik, cantik', susah untuk merubah pola pikir masyarakat. Hal serupa juga masuk ke ranah lembaga perlindungan masyarakat atau hukum , contohnya daftar polwan cantik. Mirisnya lagi, dari kebanyakan foto foto yang masuk ke akun kampus cantik itu, cewe cewe yang punya wajah atau kulit putih, engga ada kulit sawo matang atau kuning langsat. Ya.. Saya bukan rasisme atau sirik sama mereka yang punya kulit putih asli, sering perawatan atau yang lain, toh itu bukan yang saya pikirkan atau tahu hal tersebut, itu adalah privasi semua orang. Cuman yang ditakutkan adalah alam bawah sadar bakal buat kesimpulan bahwa perempuan cantik adalah kulit putih. Justru saya menduganya ini semacam pemancing supaya kampus tersebut tetap populer atau memberi kesan "citra" keren atau terbaik pada masyarakat bahwa manusia rupawan belajar disana. Tapi itu cuma dugaan. Karena siapa sih yang enggak terpana atau tertarik sama manusia ganteng-cantik? Kkkkkk~
Karena pengguna medsos ig khususnya laki2 yg sudah menyukai lawan jenis, mudah dirangsang hawa nafsunya ketimbang dirangsang untuk berpikir rumit. Memancing hawa nafsu laki2 lebih mudah dari pada memancing hawa nafsu perempuan. Laki2 pake visual aja bisa tergoda, kalo perempuan pake visual lebih sulit.
jika mau mengubah perspektif dunia, mulailah dari diri anda sendiri terlebih dahulu, mulailah untuk berhenti sexualizing yourself by uploading content that focus on your body, jangan terjerumus dalam tawaran2 yang membuat anda menjadi objek (segera tinggalkan). tidak hanya soal bandingan kampus cantik dan kampus ganteng, bandingkan juga laki-laki yang membuat konten mengumbar tubuh ataupun menari2 diplatform seperti tiktok juga terbilang sangat sedikit.
Persis banget seperti pikiranku saat kuliah dulu. Kasian sama temen2 yang fotonya dicomot begitu aja dan dipost tanpa izin. Pernah beberapa kali bawa topik ini ke diskusi, feedbacknya adalah aku dikatain bitter karena g pernah masuk postingan akun cantik wkwkkw Hell no !
Khekhekhe. Atau nyalahin, medsos kan media umum, kalau nggak mau fotonya dicomot jangan post. Ini terjadi sama diri aku sendiri beberapa tahun lalu, setelah itu jadi trauma.
@@misheyla783 iyakan, feminisme hadir karena tuntutan kesetaraan akan hegemoni maskulinitas (termarginalkan, engga equals).. di video pakai teori-teori feminis. Eh tapi di closing malah membandingkan mayoritas minoritas.
@@muhamadwildandjakiyu876W gak terlalu mendalami dan g paham betul ttg feminis, w setuju sama kata2 om deddy, yg dia blg kurleb 'bukan harus disetarakan antara perempuan dan laki2 tapi saling menghargai satu sama lain' karena jelas laki2 dan perempuan itu berbeda, punya keahlian d bidang tersendiri dan kekurangannya, yg bs saling melengkapi. Mungkin yg ingin ditekanin mba ini sbenernya itu lebih ke cowok yg harus bisa menahan dirinya dan ga gampang terbuai sama wajah2 cantik, gtau kalo w sh menduga ada pemikiran spt itu yg pada akhirnya malah agak berkesan sepenuhnya perempuan itu hanya menjadi pemuas laki2 saja dan tp d video ini ada pembandingan jg ujung2nya, aga lucu jg. W pun perempuan dan juga berfikir dr kasus akun cantik tsb, selama masih consent dan gaada pemaksaan sih ga masalah, w pun melihat banyak komen kalo si perempuan itu sendiri yg bangga saat fotonya dipost d akun tersebut, kalo w menilai ya jika s perempuan tak ingin dipandang yg mereka tak inginkan... Ya klo bgitu gak usah mancing. Walau kadang w yg jg perempuan pun kadang bisa paham jg ada saat2 tertentu tak bermaksud untuk menyampaikan sesuatu namun dipandang lain, ada miskom lah, ya mmg balik lg untuk bljr saling menghargai dan w pun msh belajar untuk saling menghargai karena sempat jadi korban pelecehan, pemikiran w agak jahat kadang ke laki2 tp selalu mencoba netral.
Kenapa endingnya malah seperti tidak menganggap serius kalo korbannya laki-laki? Mau menyelesaikan masalah atau mengadu nasib perempuan dengan laki-laki? Memandang manusia sebagai objek itu merugikan keduanya, lihat saja cara perempuan memandang idol K-Pop atau seleb cowok lainnya. Jangan jadi orang yang suka bilang "ah lu mah mending, masalah gw lebih berat"
awalnya sih simpatik dengan videonya, tapi begitu tau ternyata dasar argumentasinya feminist jadi ga simpatik. bukan dengan topiknya tapi dengan videonya, topiknya tetap jadi perhatian. dasar argumentasi video ini terlalu bias, tapi tidak melihat dari perspektik bagaimana si perempuan itu sendiri yang narsis, betul wanita tidak boleh dipandang hanya sebagai objek, tapi lihat juga bagaimana si pelaku itu sendiri yang menempatkan diri sebagai objek, bagaimana wanita narsis dengan platform visual, yang artinya wanita sendiri senang ketika jadi perhatian visual, budaya narsis ini yang salah, itu juga harus di perhatikan, jangan bias. yang bikin narasi juga problematik, bikin video terlalu singkat. gak mau wanita dijadikan sekedar objek visual tapi juga harus dilihat dari prestasi, setuju. maka dari itu budaya narsis itu yang harus dihilangkan. statistik menunjukan penguna socmed itu majority perempuan, statistik juga menunjukan konten selfie/narsistik yang mendominasi socmed, platform socmed juga hadir karena ada demand, itu kenapa di abaikan? bias kamu tuh problemtik
saya semi setuju sama video dengan komen ini, sebenarnya alasan si cw yang post sus content di Instagram itu karena profitable dan mengisi kekosongan dalam ego mereka. kegiatan seperti itu menjadi profitable dan menarik karena norma dalam lingkungan masyarakat dari dulu memang seperti itu, akhirnya menjadi lingkaran setan. Perempuan cantik banyak follower dan duit (norma) -> perempuan dengan low self eteem, butuh duit, atau narsis post foto tersebut -> follower dari laki" banyak -> pemilik akun dapat profit atau dan popularitas -> lebih banyak orang tahu akan kesempatan tersebut -> ulang dari step 1. Jadi dapat disimpulkan kalau
@@digojez padahal norma dalam lingkungan sosial di kebanyakan masyarakat lebih banyak menentang perempuan buat narsis dan tebar pesona, gitu kok malah mengkambinghitamkan masyarakat lagi, ga betah ya jadi accountable sama ulah sendiri?
Namanya juga perempuan bro, Emang mentalnya udah mental victim, apa2 maunya dianggep korban terus, maunya dianggap kuat mandiri berprestasi tapi masih ga mau melepas perilaku play victimnya
@@visencorp6502 sayang ya, harusnya videonya memfokuskan pencurian foto. Siapapun ga mau fotonya muncul di tempat yang dia ngga ketahui. Kadang upload medsos cuma jadi tempat dokumentasi karena kalau disimpan di HP rawan hilang dan sulit aksesnya.
Setuju, bahwa akun2 tersebur adalah bisnis ternak akun. Maaf, host lupa menyebutkan fakta bahwa munculnya akun di kampus cantik juga mebguntungkan si pemilik akun itu. Tidak menyebut fakta juga bahwa kemunculan mereka itu consent.
@@Madokahiguchi2765 Ga sedikitt yg kaya gini, bukannya merasa jadi objek eksploitasi pemilik akun cantik, malah bangga fotonya bisa masuk, follower ikut nambah juga katanya 🤣
Berarti menandakan bahwa para perempuan tersebut secara tidak langsung memang menerima dirinya sebagai objek yang dikatakan oleh temannya ini ( perempuan yang kayanya sirik ) bahkan sampai merasa diuntungkan yang artinya dia senang.
Dalam 3 konteks feminisme menurut Laura yaitu antara perempuan dengan diri nya sendiri sebetulnya sangat menarik, karena diluar adanya rekonstruksi budaya patriarki dalam budaya konvensional maupun dalam era digital sebetulnya refleksi diri sendiri sebetulnya lebih baik. Karena pengaruh yang paling menggoncangkan bukan lahir dari eksternal tapi dari dalam diri (internal). Intinya yang mau saya sampaikan bahwa munculnya akun-akun kampus cantik tidak jauh dari hakikat bahwa harus kita lihat dimana perempuan memiliki kecenderungan untuk berfoto dan meng-posting di akun media sosianya dibandingkan laki-laki. kecenderungan ini yang kemudian dimobilisasi sepihak yang melihat bahwa ini peluang untuk menggait keberuntungan (uang pastinya). Tentu targetnya endors dan ini akan menjadi pasar baru bagi elit-elit global.
Keren banget liputannya. Penulisannya rapih, sat set sat set dan sangat terstruktur. Selain nyimak serius kontennya, aku gak bisa enggak adore penulisan naskah video ini. Keren banget. Baru kali ini lihat penulisan naskah di video bisa seruntun dan serapih ini. Rasanya kayak lagi dengerin audiobook 🙈 🥺👌👍❤
Kadang masalah kaya gini dateng dari perempuan sendiri, yg kesannya mengamini bahwa dirinya memang objek semata untuk dinikmati, terlepas niatnya untuk menikmati kecantikan dirinya sendiri. Tapi ketika itu diupload ke modsos sudah pasti ada niat untuk show keobjekan dirinya. Makanya knp banyak temen" gua di kampus yg cakep" tapi bego, karena dia ngerasa dgn kecantikannya dia bisa dapet apa yg dia mau, jadi kadang penilaian perempuan semata" sebagai objek kadang datang dari perempuan itu sendiri yg ngga menilai dirinya dari tingkat kepandaian, kecerdasannya dll.
Yup sebenarnya mmg dua arah saling mendukung. Pihak penyedia objek yakni si perempuan yg senang menjadi objek perhatian org banyak dan dipuji2 sbg sosok yg cantik. Sementara pihak konsumen yakni kaum adam yg senang melihat para wanita2 cantik berpose gratis utk mereka nikmati visualnya. Yg bener mmg si wanita tdk mengumbar dirinya di medsos dan si pria menundukkan pandangannya aka tdk follow, komen, like dan tdk melihat2 akun2 spt ini.
tapi memang perbedaan sifat pria dan wanita. di medsos saya banyak teman-teman laki-laki yang memposting foto tiap gym memperlihatkan badan atletis mereka. Tapi saya ga pernah dapat info foto mereka dicuri untuk diupload di tempat lain..
Lagi2 ini akarnya dari internalized misoginy, karena perempuan dari kecil sudah didoktrin oleh lingkungan bahwa keberadaannya hanya ada di dapur dan kasur dimana akhirnya fisik dianggap menjadi satu2nya value diri mereka. Belum lagi bicara tentang ketimpangan pendidikan dimana masih banyak masyarakat kita yg menganggap bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya juga akan menikah, sehingga perempuan tidak memiliki platform untuk melihat valuenya secara lebih luas. Ketika sebenarnya value mu 100 tapi orang2 disekitarmu teriak setiap hari kalau value mu cuma 5, lama kelamaan itulah yg kamu yakini.
Inti dari cerita ini terlalu menyudutkan dari sisi laki-laki, pada akhirnya semua tentang pasar, akun itu gabakal muncul kalau gak ada pasarnya saya tanya, siapa sih yg gasuka lihat "good looking", mau itu perempuan ataupun laki-laki sama saja dan gak sedikit juga perempuan yg memanfaatkan "objek" tubuhnya (mau itu wajah, badan, kulit mulus, dsb) untuk menaikkan popularitas begitu juga laki-laki (badan berotot, wajah simetris kaya squidward, bewok, maskulin) menurut saya cerita "objek" ini udah cerita lama, sudah gak relevan lagi masih ingat dulu ada atlet bulu tangkis yg dijadikan objek (rahim aku anget mas) atau ariel noah pas konser memeragakan petik gitar cewe2 pada salfok terus pertanyaannya kenapa lebih banyak akun ciwicantik daripada cowoganteng, ya harus diriset dulu kita harus berpatokan pada data yg independen tentunya, bukan data yg membawa agenda "kaumnya" intinya laki-laki dan perempuan sama saja, semuanya tanpa sadar sudah me rank lawan jenis nya melalui "objek" contoh, ada cewe bertanya menurut lo gantengan aril noah atau samsudin? ada yg bilang ariel karena dia ganteng, ada yg bilang samsudin karena dia suka kedukun secara gak langsung mereka sudah me rank laki-laki
sebenernya lumayan netral menurutku, Krn dr awal yg teori male gaze, terbagi jd bagaimana laki2 memandang perempuan, perempuan memandang sesama perempuan, dan perempuan memandang diri sendiri. nah kalo dr dasarnya perempuan memandang dirinya sbg objek dgn menggunakan media sosial hanya utk pamer fisik dibanding intelektual, ya, mau tdk mau pasti ada bbrp org yg melihat dirinya sbg objek 🤷
@@rasu2947 dari penamaan teorinya saja sudah bias dan prejudice ke laki2, kalo kamu anggap hal yang kayak gitu netral coba aja gendernya dibalik paling kaummu yang hobi tantrum itu udah kebakaran jenggot di medsis
Narasi "akun kampus ganteng tidak lebih banyak dibanding kampus cantik kan" diakhir itu kayaknya nggak perlu deh. Masa iya hal kayaknya gini perlu dibanding²in. Menurut ku ini sama halnya dengan "laki² juga bisa dilecehkan dan mendapat tindak kekerasan dari perempuan loh, tapi coba bandingkan banyak mana kekerasan perempuan ke laki² atau laki² ke perempuan". Yaah semua orang itu harusnya setara dan nggak perlu mendiskreditkan salah satu pihak, kalo narasi nya kayak gini buat apa ada narasi kesetaraan gender 😑😑😑
ya gitu deh, pengen setara tapi banyak ina inunya. klo mo ngindari male gaze... ya tinggal buat akun tandingan sebanyak banyaknya... female gaze mungkin. pengen setara tapi hobinya ngeluh.... di film kan gitu juga, klo gak mau liat presfektif laki-laki... ya terjun ke film jadi sutradara wanita, penulis wanita. secara wanita lebih banyak, masak gak ada yg mau mepelopori sudut pandang wanita ke mensos, film, dan media visual lainnya?? setara juga perlu usaha kalik.... 😪
Bingung di menit 6:59 "Coba kamu cek, berapa banyak kampus ganteng yang berseliweran di medsos?" Itu saya gagal paham sih, apa point-nya Narasi ngomong gitu? Toh point-nya kedua gender sama-sama jadi korban. Tapi baiklah, Aku paham kalau di video ini cendrung lebih ditekankan soal perempuan dan Aku ya setuju soal Male Gaze. Tapi untuk soal menit ke 6:59 tadi, mending sekalian gak usah diomongin sih. Gak informatif juga kok.
Pernah nih adik sepupu saya fotonya dipost akun beginian tanpa izin. DM pertama perintah hapus ga direspon. Kami ancam bikin laporan, langsung dihapus ga sampai semenit kemudian.
Perempuan di-ranking dari kecantikannya. Laki-laki di-ranking dari uangnya. 😁 Ini bukan masalah patriarkal belaka - male gaze. Male gaze itu hanya ujung masalah. Andaikan pohon, patriarki dan male gaze itu cuma ranting. Masalah pangkal batang dan akarnya itu adalah sistem Kapitalisme-Sekuler yang berlaku hari ini di seluruh dunia yang memandang manusia dari segi materialistik... mau itu fisiknya, uangnya, jabatannya, jumlah achievement-nya, dll. Bukannya itu yang terjadi sekarang? Okeh, mungkin perempuan ngga selalu dilihat dari kecantikannya... tapi uangnya? Gelar pendidikannya? Buktinya apa, banyak juga sesama perempuan meng-underestimate perempuan lain yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga daripada career woman, memilih untuk menjaga kedua orangtuanya daripada kuliah jauh-jauh... This world is such a hypocrite! Solusinya ya mengganti Kapitalisme.
Terus penggantinya khilafah gt. Balik aja ke abad 7 sana. Kapitalisme bisa disalahin seakan2 di negara komunis laki2 sukanya ngeliatin perempuan jelek. Memang paten ya logika abad 7
bacot. perspektifmu tu social science, which is not really a science. ga ada hubungannya sama kapitalisme. cantik2an ini soal biologi. siapa yang menarik memiliki peluang lebih besar untuk meneruskan keturunan. pernah dengar natural selection? ini semua tentang itu. social science is stupid.
yangh jadi isu bukan objektifikasinya, tapi bentuk objektifikasi serta pertimbangannya terkait benefit. semua juga mau jadi objek asal ada cuan (psychological egoism).
Kalo dilihat di komen" banyak banget yang ga paham sama apa yg disampein sama video ini. Pake bilang "kebanyakan cewek juga suka", "pokok masalahnya di kapitalisme", atau bahkan saking ga ngertinya kali ya malah mojokin feminis yg dianggap tukang ngeluh. Yah seminim itulah literasi netijen indonesia ttg gender 🙃🙃. Nih ya saya kasih tau, korban patriarki ga cuma cewek, dan male gaze ga cuma ada di mata cowok. Para cewek yang sedari kecil terus terpapar "male gaze" ini akan tanpa sadar terus berusaha memenuhi tuntutan "male gaze", dimana dirinya harus terlihat seksi dan menarik di mata cowok. Tau sekarang kenapa banyak cewek yg seneng masuk ke akun kaya begini? Karna dari kecil mereka udah kedoktrin untuk memuaskan mata cowok. Bahkan para cewek (dan mungkin juga cowok) ga sadar bahwa itu adalah bentuk objektifikasi.
sebenarnya sama saja. pemikirannya wanita yg selalu jadi objek, padahal jaman skrg laki2 juga sama, wanita juga nilai laki2 dari fisik. ga munafik naluri manusia itu melihat dari fisik, ga cowo ga cewe, sama. so kalau mau lebih dihormati dan dihargai, mulailah dari diri sendiri sebelum menuntut orang lain untuk bisa mengerti.
Oke menurut aktivis feminism mereka objek. Tapi menurut mereka, mereka adalah subjek yang memainkan laki-laki. Buat laki-laki tertarik sama mereka, dan ambil dari para laki-laki apa yg mereka mau. Jadi dalam sudut pandang mereka laki-laki lah yang objek dan mereka subjek. Buktinya adalah mereka melakukan itu semua dengan suka hati, bangga, percaya diri, tanpa adanya paksaan, dan mereka menikmati itu.
Cowo ranking cewe berdasarkan penampilan nya? Bagaimana dengan cewe cewe fans idol korea itu? Tidak sedikit juga komik, film, atau apa pun itu memperlihatkan scene di mana cewe klepek-klepek lihat fisik cowo yang berotot itu. Dan ada istilah kata "roti sobek" itu ya dari cewe sendiri. Dan tidakkah kalian lihat, banyak sekali cewe ranking cowok berdasarkan harta nya? Berdasarkan gaji nya? Kalo mau mengkritik setidaknya sadar diri dulu lah.
Memang akun "Kampus Ganteng" gak sebanyak "Kampus Cantik", tapi gak boleh tutup mata juga dong kalau perempuan juga sama aja menggunakan Female Gaze terhadap laki-laki? Tolong jangan lihat dari satu sisi saja ya buat Tim Narasi.
wanita yang udah memahami Islam secara lurus, saya yakin ga akan mau wajahnya tampil di internet. karena dia tahu bisa jadi kena penyakit ain, dan bisa kena pandangan cowo-cowo yang bukan mahram. hii serem.
Saat dikatakan menutup aurat wajib dan menjaga diri dari pergaulan dg lawan jenis eh direspon negatif, giliran bebas berekspresi, bebas buka aurat, yg konsekuensinya bebas tampil di muka publik para penganut feminis (rujukan di berita) yg awalnya memilih bebas demikian bisa berpendapat lain lagi. Bukti Islam yang benar.
Menjaga diri dari pergaulan lawan jenis biasanya dibilang negatif atau dibenci sama org kalau maksudnya sangat anti sama antara satu sama lain dan tidak memandang satu sama lain itu derajatnya sama. Perempuan menganggap laki" seperti binatang yg tidak bisa mengandalikan hawa nafsunya, dan laki" menganggap wanita sebagai objek. Ya jelas negatif lah
@@Shelling_Doyle sebenarnya gak gini sih mas. Saya perempuan dan saya menjaga pergaulan dg lawan jenis artinya saya akan berurusan sama laki2 saat ada urusan aja spt tugas sekolah, kerja kelompok, atau pekerjaan di kantor saja. Tapi tdk akan nongkrong2 bareng laki2. Nongkrongnya sama perempuan.
mengapa toko pakaian dalam wanita menjual dengan membeberkan produknya sementara sebaliknya pakaian dalam laki - laki justru tertutup.. apakah ini juga termasuk fenomena male gaze?
sebagian perempuan sepertinya juga merasa 'bangga dan bahagia' dengan gejala male gaze ini. Setidaknya akun-akun 'kampus cantik' itu fotonya berasal dari setoran pemiliknya secara langsung. Aneh kan yaa
@@soegrassairsoft5016 tapi pada faktanya meskipun dicomot tanpa izin namun si pemilik foto itu malah seneng mas. Masa2 saya kuliah dulu, mahasiswi yg bs masuk akun itu fotonya malah bangga krn jd semacam achievement dan pengakuan gitu
Kebanyakan cewe yg attractive menikmati attention dari menunjukkan kecantikan mereka (cowok juga kok). Tuh di ending ud confirm kalau akun kampus ganteng juga ad. Berarti bkn objektifikasi cewek. Setiap manusia sadar/tdk emang tertarik ke arah kesempurnaan baik fisik ataupun lainnya.
Dalam suatu akun kampus cantik di NTB sy menemukan bahwa perempuan2 itulah yg membuat diri mereka sebagai objek dengan cara meng tag atau meminta agar akun kampus cantik itu meng up fotonya. Jadi menurut saya kalau dalam hal ini agak kurang cocok juga jika menyebutnya male gaze karena dengang sadar merekalah (perempuan) yg mengeskpose diri mereka agar mendapat tambahan follower dan like di akun pribadi mereka.
Aku pribadi setuju kak pada poin bahwa akun berembel-embel cantik di belakangnya ini memang gak pantas dan seolah menghalalkan male gazing, tapi sebagaimana kk bilang cowok jg pernah tetapi gak sebanyak cewek. Disini jujur aku agak keberatan krna seolah kk mendiskreditkan kejadian yg pernah terjadi di cowok. Yg namanya korban adalah korban kak, gak bisa hanya krna beda jenis kelamin lantas gak jadi korban. Dan dr yg aku pelajari di kampus, fungsi feminisme adalah menyetarakan antara laki-laki dan perempuan (👩🏻=👨🏻), bukan mengingkari posisi laki-laki (👩🏻>👨🏻 atau 👨🏻>👩🏻). As my personal opinion, menurutku ini kenapa feminisme, terlebih di negara kita itu susah banget lengketnya di orang kita, krna pikirannya gak pernah jauh dari mindset victimisasi, selalu memposisikan diri menjadi korban, di mana di satu sisi para perempuan sendiri yg justru gak sadar dan bahkan ada yg sampai menikmati keadaan kayak gini. Kembali ke soal akun "jualan" kayak gini, dulu pas tahun-tahun pertama kuliahku (2016-2017) sempat jg aku nemu akun berembel-embel ganteng, dan isinya sama aja sama yg embel-embel cantik ini, cuma beda ini versi cowoknya aja. Aku gak bisa sebut nama kampusku ini tapi asli itu jumlah followersnya jg gak kalah sama yg cewek. Dan gak heran jg aku ketika belakangan tau ternyata adminnya cewek 😂 Again, aku cukup setuju kalau akun-akun kayak gini mmg seolah menjustifikasi perempuan, tapi bukan berarti itu gak berlaku di cowok ya kak. Yg punya nafsu dr mata gak cuma cowok ke cewek doang, tapi cewek juga sama. Dan jelas aja akun-akun kayak gini ramai, mereka menyebar postingan dan mengumpulkan makin banyak follower setiap harinya. Toh gak cuma cowokpun, kaum cewek sendiri juga banyak yg follow akun beginian kak mau itu follow akun ganteng ataupun cantik. Dan gak sekali dua kali buat dipost di akun ginian ada yg sampai sukarela ngasi foto mereka sendiri (atau setidaknya memberi izin foto mereka untuk dipost di akun itu). Even pernah jg dengar cerita temannya temanku yg potonya dipost di akun embel-embel cantik ini yg dia malah bangga, merasa itu adalah pride seolah itu menjadi pengakuan kalau dia cantik. Jadi dibanding ngeliat hanya dr sisi perempuannya, mungkin bisa ditambahi jg sedikit perbandingannya kak kenapa cowok bisa digituin jg. Gak selamanya cowok hanya menjadi pelaku dr keadaan ketimpangan kayak gini, tapi bbrp cewek sendiri malah membuat kondisi ini kayak gini malah semakin timpang.
Cewe ga akan disorot kemampuan atau kesuksesannya, tapi yang bakal disorot itu parasnya.. Berita yg beredar juga gitu, seperti harus ada kata cantik ketika ada sosonwanita masuk berita 🤡🤡🤡
Alesan kampus cantik lebih banyak dibandingkan kampus ganteng juga karna banyak faktor mba.. Paling simpel dan mudah dijumpai ialah karena wanita lebih ingin menunjukkan sisi rupawannya di banding pria Angkat fenomena dimana para wanita selalu saling puji di post profilenya "cantik bangett/so gorgeus" satu sama lain dong. Bandingkan dengan fenomena komentar post profile antar pria Kalo ingin fenomena wanita hanya dianggao objek itu berubah, maka dari pihak wanita itu JUGA harus berubah
Modus buat ternak akun cara yang paling gampang ya posting cewe cantik, sexy dll, Kalo di twitter lebih to the point biasanya bikin akun bokep atau alter. Setelah akun besar, private dulu beberapa waktu sampai followernya agak lupa sama akun itu, tinggal jual & terima cuan. Kalo bikin akun kampus ganteng mana ada yg mau follow, wkwk
sama lah, objektifikasi. cuman salah wording oleh narasi sih. mungkin akun kampus ganteng ga sebanyak yang cantik, tapi bukan berarti bisa di-brush off masalahnya. mau cewe atau cowo, semuanya bisa mengobjektifikasi lawan gender. cuma kalau pelakunya cowok, konsekuensinya lebih banyak aja (terutama di mata orang-orang yang baru woke/feminis keras).
@@coups5179 ampun salah mulu lah laki2, padahal yg lebih sering ngepost selfie atau foto dirinya itu perempuan di sosmed buat cari followers kita sebagai laki2 yg melihat di tuduh tersangka
laki-laki lebih tertarik sama wanita akan tetapi wanita lebih tertarik sama harta.. makannya sedikit akun media sosial yang mengarah ke laki-laki... pada titik penjelasan kak ayu 6:15 harus menggunakan kata ""sebagian laki2.."
kl laki2 mau cari perempuan ya otomatis diranking, dan saya rasa perempuan juga melakukannya terhadap laki2, penilaian ini bersifat subjektif dan berbeda antar individu akan tetapi jika perangkingan dilakukan pada medsos itu menjadi tidak baik dikarenakan jadi menyamaratakan persepsi yg seharusnya berbeda. Karena setiap orang berjodoh dg orang yg berbeda dan seorang yg satu baik untuk lainnya namun juga belum tentu sesuai untuk orang lainnya lagi. Maka dari itu yg terbaik adalah mengenali diri sendiri dan mencari yg tepat sesuai dg sifat diri masing2.
Anehnya ya si narsum ini kenapa gak nyinggung fenomena Miss kecantikan2 itu yg banyak banget. Itu kan juga perangkingan perempuan. Faktanya mereka para pejuang gender ini malah nganggap Miss World Miss Universe dan kawan2nya sbg women empowerment ktk faktanya ya itu ajang ngerangking perempuan jg
"enggak lebi banyak dari kampus cantik kan?" oh wow. jadi kalo lebi sedikit itu anggep aja gak signifikan / gak ada / gak perlu dipeduliin ya? luar biasa Narasi. pokoknya yang gede aja yang diurusin, yang lebih kecil lewatin aja ya orang2 Narasi gak androphobia kan btw?
brooo, rata" yang di uplod akun" kampus itu emang foto yang udah mereka expose sendiri. mereka yang jadiin diri mereka sendiri jadi objek bahkan saya sebagai laki" jugak kadang terganggu . aku juga menghargai wanita juga gak hanya penampilan tapi pemikiran wanita tapi gatau makin kesini makin banyak oknum" cewek yang ekspose diri mereka. dan sekarang seolah" mereka di jadikan objek pemuas lelaki
kurasa ga sesimple itu. meskipun aku bukan pemakai jasa akun akun seperti disebut diatas, tapi menurutku akun akun itu masih banyak manfaatnya. nyatanya beberapa kawanku "dapat jodoh" berkat hal itu. dan aku turut senang.
ah, sama pun.... akun cowo kek gitu juga banyak. pertanyaannya, kamu mau follow ato nggak aja. tergantung orangnya aja. mo buat cewe or cewe jadi objek ato nggak.? klo gak mau liat male gaze hetero or lgbtq. gak usah main mensos. secara mensos isinya mayoritas cuma fisik yg cantik dan tampan. klo mau liat prestasi, jangan dimensos. liat di website resmi kampus. 😶
Banyak yg komen tentang perempuan yg suka ketika diobjektifikasi/ seksualisasi. Lagi2 ini akarnya dari internalized misoginy, karena perempuan dari kecil sudah didoktrin oleh lingkungan bahwa keberadaannya hanya ada di dapur dan kasur dimana akhirnya fisik dianggap menjadi satu2nya value diri mereka. Belum lagi bicara tentang ketimpangan pendidikan dimana masih banyak masyarakat kita yg menganggap bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya juga akan menikah, sehingga perempuan tidak memiliki platform untuk melihat valuenya secara lebih luas. Inilah kenapa musuh sebenarnya adalah patriarki dan misoginy mindset
mostly cowo yang liat begituan tuh gabut, ga ada kerjaan, kecewa sama diri dan lingkungannya, jangan digeneralisasi sama semua cowo. kesannya sama aja kayak ga semua cewe tuh matre, nggak tertarik science, pengemudi dan navigator buruk, padahal kan nggak semua kayak gitu.. kalo ada sensi, ceewe tuh cuma objek untuk dilihat dan cowo tuh nggak, sama aja kayak ngomong cowo tuh nggak buat diliat, tapi buat diboongin sama diperes duitnya. semua kalo diliat jeleknya mah ya bakal jelek aja sih. Coba deh pelajarin Men and Woman Fantasy,kita tuh pada dasarnya emang beda banget . Equality tuh nggak akan bisa dicapai kalau kita selalu fokus menyalahkan satu belah pihak.
bagus sih ini mencoba memberikan "entertainment" seringkali mengobjekkan "manusia". supaya sedikit berimbang mungkin ada perspektif menarik yg bisa dikaji narasi, mengenai fenomena laki2 diliat dari kendaraan yg dia pakai. karena seringkali melihat laki-laki pada tahap pubertas punya kecendrungan untuk "meminta" motor agar mendapat "bargaining" dilirik perempuan di usianya.🤔
Yang juga jadi masalah adalah, perempuan2 skrg banyak (tidak semua) yang senang foto2 mereka dipajang diakun2 tersebut. Untuk apa? Untuk menunjukkan betapa cantiknya dia, kedua, untuk menaikkan followers di sosmed. Kalau tidak begitu, mungkin skrg ga akan banyak perempuan2 joged2 di sosmed pakai pakaian seksi. Intinya, mereka dengan senang hati dan sukarela melakukan itu.
Kenapa lebih banyak kampus cantik dari kampus ganteng? Karna cowo ganteng jarang upload foto, kalopun upload takut diserang oleh gay/homo seksual. Itulah knapa di mi chat kbanyakan yg cewek yg open B.O, bukan cowo yg open B.O, karna tkut dibooking sesama cowo. So jngan nyalahin orng mulu neng, intropeksi diri. Kampus cantik itu rata² pas mau upload minta izin dulu, klo g di izinin tetap diupload itu sbenarnya bisa dibawa ke ranah hukum admin kampus cantik/gantengnya.
Ketika teori terbantahkan dengan realita. Teorinya perempuan harus dilihat dari prestasinya, realitanya perempuan dimata dunia hanya jadi objek yang dijual kecantikannya. Dan kebanyakan perempuan menerima hal itu. Bahkan tanpa diobjektifikasipun, perempuan akan mengobjektifikasikan dirinya sendiri. Liat aja konten tiktok joget2. Mereka bikin konten itu kan sukarela. Begitupun OnlyFans. Kebenaran memang pahit. Telan red pill itu. Kalau menolak ya artinya kalian hidup di dalam matriks kebohongan.
Secara ilmiah sudah ada penelitian yang menyatakan bahwa memang tingkat kecerdasan Wanita itu secara Alamiah ada batasnya dan tidak mungkin lebih cerdas dari Pria
Sepertinya mereka begitu karena merasa dpt keuntungan sendiri dr kebiasaan laki2 yg suka konten begitu. Btw kayanya ada juga konten2 yg serupa buat cewek (maksudnya bikin seneng ceweknya apapun bentuknya, ga harus joget2 di tiktok) yg dibuat cowok. Cuma emg yg lebih viral yg dibuat cewek ke cowok.
Ga bisa dibandingkan bos, mereka yang kontennya isinya jualan fisik dengan mereka yang bikin konten tanpa seizin yg dijadikan konten, Iya perempuan akan diobjektifikasi oleh sebagian pria melalui fisiknya, sebagaimana laki2 juga akan diobjektifikasi oleh sebagian wanita melalui kekayaanya, tapi bukan berarti kita boleh melakukan sesuatu tanpa izin dan melakukan generalisasi. Ga semua orang hidup dalam kebohongan, kebanyakan hanya hidup dalam ketidaktahuan dan ketidakpedulian.
@@fahmiluthfi7991 kalau tidak mau foto selfienya di salah gunakan ada baiknya akunya di privasi jaadi cukup org yg kenal saja bisa melihat foto kita, karena kita gak bisa membatasi prilaku org lain,
@@septynuramaliaputri9860 Sebagai cowo, saya setuju. Memang ada supply, ada demand. Cewe cewe bikin konten joget dan onlyfans itu muncul karena banyaknya cowo cowo lemah, beta male yang memberi atensi, waktu, serta uangnya untuk perempuan yang bahkan tidak mereka kenal sama sekali. Buat para cowo cowo lemah, stop nonton/ngelike konten joget tiktok atau stop berlangganan konten onlyfans cewe bugil. Kalian memalukan. Lebih baik kalian keluar rumah, cari perempuan yang real, ajak ngedate, strolling, dinner, malah kalau cocok langsung lamar aja.
Problematik sih iya problematik, kadang sebagai cowo juga kalo liat isi komenan juga agak2 gimanaa gitu. Tapi balik lagi, konten yg ditampilkan idealnya pasti sudah memenuhi konsen dari para pemilik foto kann.. jadi yah mungkin kritik dari saya, Male gaze ini terus ada sampai saat ini karena "oknum perempuan" suka dirankingkan by their appearance. Udah kaya semacam pencapaian kalo udah masuk akun ig kampuscantik. Begitu kira2
Pernah di DM salah satu admin "kampus cantik" untuk minta izin repost foto saya di feeds nya, dari situ saya mikir "takut jadi konsumsi yang engga²" bukan untuk suudzon tetap untuk mencegah suatu hal tidak bisa di prediksi, jadilah ga saya kasih izin. ya saat itu yg ada di pikiran saya hanya "lebih baik mencegah"
Pembahasan yg sangat tidak komprehensif. Hal yg tidak mungkin diragukan lagi adalah wanita unggul secara fisik dri laki2. Alih2 mengkritik lawan jenis untuk tidak melihat wanita dri fisik saja, wanita perlu menyadari bahwa mereka bukan tubuh saja. Kebanggaan wanita pada tubuhnya yg berlebihan itu adalah masalah. Karena hakikatnya manusia bukan tubuh. Pembahasan dangkal ttg kesetaraan gender ini perlu dihentikan.
Perempuan mengupload wajahnya di medsos sebenarnya karena sifat mereka yang mengagumi kecantikan mereka sendiri dan ingin mengabadikannya, seperti bercermin, ibu Cinderella bahkan ketagihan untuk bercermin. Masalah timbul karena perempuan tersebut terkadang tidak aware ada mata lain yang juga ikut melihatnya dan mengambil foto tanpa izin. Sebenarnya tidak hanya perempuan, di medsos saya beberapa laki-laki senang selfie di tempat-tempat mereka kunjungi, lalu ada juga yang foto setiap selesai gym untuk dokumentasi perubahan badannya. Masuk list tercantik/terganteng siapa sih yang ga senang? Tetapi kalau mulai muncul komentar komentar yang meresahkan bagaimana? Potensi munculnya komentar meresahkan untuk perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, harusnya ini yang digarisbawahi oleh narasi..
Hal yang aneh sih kalo bilang " hal yang bermasalah kalo yang merangking cewek atau menilai cantik nggak nya adalah cowok" , lah dalam hal hubungan heteroseksual ya jelas-jelas kita memilih pasangan ya salah satu penilaian nya ya itu, emang masalah cantik nggak cantik itu kadang sangat subyektif banget, kalo gitu ya sama bermasalah nya dong sama cewek yang menilai cowok dari penampilan fisik doang, toh cewek juga banyak yang melihat fisik juga bukti nya kayak BTS, EXO dll , baik cowok ataupun cewek ya sama-sama akan menilai pertama kali dari penampilan lu nggak akan bisa tau itu orang baik atau kagak berdasarkan standar lu kalo lu belum kenal lebih jauh.
Let's be honest here...in general human are shallow. Pas masukin lamaran kerjaan aja foto kita dinilai. Instead of nyalahin keadaan+patriarki bs . Mending benahin diri sendiri, kalo ga mau di objektifikasi then stop menempatkan diri sebagai objek.
Ga cuman akun kampus cantik sih Sekarang juga banyak banget perempuan yg memperdagangkan tubuhnya lewat paras yg cantik dan joget ga jelas untuk bisa dpt viewers banyak. Salah satunya fenomena anak tiktok zaman sekarang.
Selama itu atas izin pemilik gambar dan kampus bersangkutan ga keberatan ya harusnya ga ada masalah. Memang apa salahnya mereka memperkenalkan orang2 yg "cantik" di situ. Toh ga ada yg melarang orang2 yg "pintar dan berprestasi" diperkenalkan kok. Maklum lah feminis banyak ngeluh aja apa2 patriarki. Memang manusiawi kok kalo kita membanding2kan penampilan orang
Coba deh perhatikan komedi2 skarang kususnya di indonesia, bnyak orang2 atau artis2 terkenal membuat jokes2 yang selalu menggiring opini masyarakat kepada seks dan hasrat smata.. Paling sering skarang menggunakan kata "JANDA" menjadi bahan candaan yang seakan2 memaksa kita untuk berfikir negatif tentang kata "JANDA".. 🤦🤦 Seakan2 skarang itu smua kalangan mulai dari kecil sampai dewasa berfikir bahwa JANDA itu 1. Nakal 2. butuh sentuhan 3. Gampang di dapatkan 4. Murah 5. Sarang pelampiasan nafsu 🤦 Dan msh bnyak lagi stigma2 negatif yang timbul di tengah masyarakat hampir d smua kalangan saat mendengar kata JANDA.. inilah hasil dari candaan seseorang yang terus menerus di lakukan bhkan menjadi konsumsi publik stiap hari d medsos, bhkan d saluran televisi.. Padahal tdak smua Janda itu sesuai dengan apa yg dpirkan oeang2.. Lalu bagaimana dengan Janda yang baik2 dan tdak aneh2, merekalah yang menjadi korban sesungguhnya yang tdk pernah di sadari oleh orang2 ..
Zaman gw kuliah sempat tuh kan nongkrong di warnet. Sebelah gw ada mas-mas jg dia tuh surfing semua medsos terus itu cewek-cewek cantik di donlotin satu-satu fotonya yang bagus. Gw mikir serem banget njirrr kayak dipake buat bacol. Atau mungkin lebih buruk lagi fotonya disalah gunakan. Sejak itu aku medsos di privat dan jarang banget posting foto. Apalagi selfie big no no. Ilfil aja gitu bayanginnya
Dasar penganut feminisme, mikir panjang supaya dirinya gajadi target male gaze. Padahal dari dulu Islam udah ngatur semua tuh soal gaze gaze-an kaya gitu
Wwkkwk bener bgt bang. Islam mah dua arah. Wanita menjaga marwahnya dg pakaian menutup aurat dan tdk umbar kecantikan d publik dan pria menundukkan pandangannya (+ Islam jg nyuruh pria nutup aurat). Saling support ajalah
Tapi saya ga heran sih yang kaya begini diangkat juga akhirnya, semisal ada perempuan menyoroti perempuan lainnya terkait fisik antara sesuai fakta dan realita disertai teori2 terkait dan gejala sosialnya, atau mungkin karena ada perasaan pribadi dari sang penyorot dengan bahan sorotannya ( perempuan yang sirik pada perempuan yang good looking ) atau sekarang mungkin dapat dipandang dengan cara " masih kalah jauh " nya itu, namun sang penyorot dalam posisi kalah jauh dari sorotannya dan kemudian penyorot memberikan argumen tengah 😅. Ya saya juga tau tentang peradaban, sekarang bukan lagi hanya tentang "ladies first" tapi perempuan juga ingin lebih kuat, bebas, serta berdiri di depan bukan dipersilahkan maju ke depan duluan. Fakta bahwa mayoritas laki-laki masih menganggap perempuan itu sesuatu yang spesial bahkan sampai disamakan atau disederajatkan dengan hal tertentu, namun tidak sedikit juga yang memandang hanya pada sisi seksual saja. Menurut saya sebagai laki-laki, perempuan memang sesuatu yang spesial apalagi dengan ditambah perwujudan fisik bak bidadari ya tambah spesial lagi, sehingga terkadang membuat beberapa laki-laki takjub terpana sampai lepas kendali. #tambahan Gausah liat yang jauh2 terkait cara pandang laki-laki terhadap perempuan mau itu sebagai objek semata ataupun tidak, toh perempuan juga kadang sama adanya dalam penyempitan pandangan terhadap laki-laki yaitu kalo ngga laki-laki nya kaya gabakal mau sama yang mukanya paspasan dan minimal punya muka good looking tapi kantongnya tipis ya itu menjadi senjata andalan bagi beberapa perempuan yang merasa dirinya kurang good looking. Namun tidak sedikit perempuan menjadi serakah pada jaman dewasa saat ini dengan menciptakan stigma bahwa " ganteng itu bonus " menjadikan bahwa laki-laki itu harus beruang lebih dari cukup dan bonusnya adalah good looking.
akun akun begini muncul/populer bukan dari beberapa tahun lalu sih, malah ada yang udah muncul dari 10 tahunan yang lalu, sekitar 2012. bisa jadi malah lebih lama.
lah ujung ujungnya tetep gak mau kalah. pokoknya perempuan yang paling ter ter ter ? lagian gue yakin tuh admin kampus cantik juga mostly perempuan.. emangnya aja pada narsis, haus akan pujian..
duh Feminist Gelombang 3, Mengkritisi hal-hal Biological seakan itu Kultur Ciptaan. Apa salahnya Cowok suka "Badan" Cewek. Bayangkan, dunia ketika cowok udah gak tertarik sama tubuh wanita. Pandangan Wanita adalah korban sana sini, hanya lah Victimisasi diri belaka. Toh para orang yang tayang di sana gak masalah di tayangkan? "Kami Korban Patriarki" Bisa juga liatnya dari sudut pandang ini, sesecara Biologis tindakan mempublikasikan foto di sana adalah tindakan mencari pasangan, agar tidak berkutat di circle yang sempit dengan kualitas pejantan yang rendah. Mereka memperluas circle untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, apa masalah & salahnya?
Sebagai perempuan ya.. imo, kita banyak yg punya insecure yg tinggi, kita ngerasa kalo hal hal di muka itu yg kita anggap ga bagus kalo bisa disembunyikan.. contohnya mata panda, jerawat, flek hitam, dll... Kita selalu ingin tampil cantik meski kita tau kita harus menutup segala kekurangan di wajah, membuat bagian2 tertentu jadi on point. Kita sering pengen tampil cantik melebihi wanita lain, terlebih banuak dari kita berpikir bahwa kita akan mudah disukai laki laki jika kita cantik. Makanya kenapa cewek paling ribet untuk urusan penampilan krn kita melihat wanita lain sebagai tolak ukur. Itu untuk kosmetik ya, tp kalo skin care alasannya akan berbeda lagi.
Karena mereka itu terlalu hipokrit. Ngatain laki laki memperlakukan cewe sebagai objek. Padahal kita ga gitu, yang menjadikan mereka objek itu ya mereka sendiri. Bukti nya cukup 1 saja. mereka pasang kamera, mereka rekam diri, mereka joget, mereka upload ke tik tok.
Hi Admin, izin bertanya dan komentar.. Dari perfektif saya, basic natural lelaki itu senang liat wanita cantik. Ya itu fakta dan saya merasakan-nya. Tetapi, dgn seiring berjalannya waktu, seorang pria akan menjadi lebih wise memandang wanita.. Pertanyaannya : apakah perlu diajarkan/masuk kurikulum terkait "anti" male gaze ini ? Sehingga anak-anak at least dibekali cara pandang yang benar (benar menurut agama or budaya tentunya) tentang wanita ? Atau ada metode-solution lain ? Krn di video saya tdk liat solution yg disampaikan. Bila memungkinkan narasi terkait male gaze ini bisa dilanjutkan.. Thank you and have a nice day
Aku pernah bahas masalah ini di IG storyku, malahan ada yg ngerespon gini di DM ku "Yah kan gpp lah dek, lagian cwek2 di akun kampus cantik kan udah kasih consent ke admin akun kampus cantik utk posting foto2 dan informasi berupa nomer telpon dll, ya kan tujuan dibuat akun itu kan biar dpt endorse2 dek...." hadehhh.....-__-
Wanita2 gk berbakat dan gk pintar adalah mereka2 yg isi medsosnya cuman foto selfie 😂 Harus nya tuh medsos isinya kelebihan2 personal Yg lebih parah selfie nya foto editan semua, jerawat diilangin pake filter 😂
Jangankan didunia nyata di dunia Maya juga itu lebih explisit contoh simple main game MMORPG di situ ada tokoh defender laki baju Jirah full body pala same kaki plus perisai terus ada versi cewe baju Jirah cuman kutang dengan celana dalem plus perisai kasih jubah juga sama laki juga lupa. Dari ini aja udah tahu kalo zaman sekarang wanita dalam industri fashion, entertainment, game, komik itu cuman sekedar objek untuk pemikat doang dan "dibuat" sebagai "objek" semata
@@tehgelasGG pernah maen WOW, ato StarCraft ato overwatch, diablo walaupun armornya tidak se extreme versi Korea dan China tapi tetep kayak di Warcraft tokoh antagonis terkuat Silvanas windrunner dibanding lich king itu armornya masih full body lich king ini game buatan Blizzard loh game epik itu dulunya bahkan di overwatch aja karakter ceweknya kayak Sojourn itu biar badannya berotot tapi bajunya tipis Junker Queen juga sama bandingkan sama Baptiste itu peluru aja kayaknya susah tembus kayaknya beda sama 2 cewek yg tadi disebut yg hanya pake kain doang bermotif di film aja tokoh Hero dimarvel cewe selalu terlihat atraktif rupawan sedang tokoh laki ganteng macho berotot padahal kalo tokoh superhero cewe minimal dibuat kayak captain marvel lah ngapain harus terlihat atraktif kan cewe kuat minimal setara harusnya
Engga tuh, banyak yang ngaku cewek lebih seneng lebih dominan dari cewek2 lainnya. Jadi dibutuhkan survey lagi deh buat tau apasih kebutuhan cewek-cewek problematik ini.
Karena cewek2 itu kemakan male gaze, kan td dijelasin male gaze ada 3 jenis, salah dua nya yg mempengaruhi cara wanita melihat dirinya dan cara wanita melihat wanita lain. Nah knp yg liat banyak cewek, bisa jadi untuk bahan mengbandingkan dirinya dgn standar cewek yg disuka cowok atau bisa ajang ejekan satu cewek ke cewek2 lainnya, atauu bisa juga ajang pamer superior cewek satu sama cewek lainnya, merasa lebih cantiklah atau lebih terkenal lah, dll (tapi ga selalu gitu sih, cuma ada kemungkinan ke arah sana).
Kampus cantik, kirain bakal adu desain bangunan kampusnya lol
Relate banget, makanya gua bingung kok kenapa problematik?? Ternyata isinya gitu hahahaha
W kira juga gitu, ehh ternyata lebih kek akun....
Pemikiran lu itu masih berfaedah ,liat kontennya sampah
Kmu ber-pemikiran normatif coy
Tadinya sih mikir ke situ taunya......
Iya bener kak. Saya baru aja liat dan cari cari akun serupa, dari mulai kata kunci 'ganteng' atau tampan terus disambung sama nama singkatan kampus, hasilnya enggak sebanyak pake embel 'cantik'. Dan masalah soal nama akun begituan, emang pernah jadi polemik di twitter, saya lupa waktu itu masuk trending apa enggak, tapi yang jelas itu emang bermasalah dan masyarakat perlu sadar, walau kita juga enggak tahu apa tujuan author bukan akun 'cantik, cantik', susah untuk merubah pola pikir masyarakat. Hal serupa juga masuk ke ranah lembaga perlindungan masyarakat atau hukum , contohnya daftar polwan cantik. Mirisnya lagi, dari kebanyakan foto foto yang masuk ke akun kampus cantik itu, cewe cewe yang punya wajah atau kulit putih, engga ada kulit sawo matang atau kuning langsat. Ya.. Saya bukan rasisme atau sirik sama mereka yang punya kulit putih asli, sering perawatan atau yang lain, toh itu bukan yang saya pikirkan atau tahu hal tersebut, itu adalah privasi semua orang. Cuman yang ditakutkan adalah alam bawah sadar bakal buat kesimpulan bahwa perempuan cantik adalah kulit putih. Justru saya menduganya ini semacam pemancing supaya kampus tersebut tetap populer atau memberi kesan "citra" keren atau terbaik pada masyarakat bahwa manusia rupawan belajar disana. Tapi itu cuma dugaan. Karena siapa sih yang enggak terpana atau tertarik sama manusia ganteng-cantik? Kkkkkk~
Bener banget sama pendapat anda
sabar kak nanti sy buat akun kampus ganteng yg banyak biar pada kgk ribut
ya emang ga bakal bisa dirubah org udah secara alami begitu kok. gausah dipaksain
Saya juga nggak paham, kenapa akun-akun perempuan modal selfie dianggap lebih berprestasi ketimbang akun-akun yang benar-benar berprestasi~
Karena pengguna medsos ig khususnya laki2 yg sudah menyukai lawan jenis, mudah dirangsang hawa nafsunya ketimbang dirangsang untuk berpikir rumit.
Memancing hawa nafsu laki2 lebih mudah dari pada memancing hawa nafsu perempuan. Laki2 pake visual aja bisa tergoda, kalo perempuan pake visual lebih sulit.
@@fatchanirwanto5514 kebalik, cewe yang lebih dominan perasaan/nafsunya.
@@donykaef6920 ngawur perasaan disamain sama nafsu..
@@fatchanirwanto5514 lah emang nafsu bukan perasaan?
@@donykaef6920 nafsu = desire, perasaan = feeling/ emotion/ sense
jika mau mengubah perspektif dunia, mulailah dari diri anda sendiri terlebih dahulu, mulailah untuk berhenti sexualizing yourself by uploading content that focus on your body, jangan terjerumus dalam tawaran2 yang membuat anda menjadi objek (segera tinggalkan).
tidak hanya soal bandingan kampus cantik dan kampus ganteng, bandingkan juga laki-laki yang membuat konten mengumbar tubuh ataupun menari2 diplatform seperti tiktok juga terbilang sangat sedikit.
"my body is my choice" mas katanya
"Clean your room, you woke moralist" - Jordan B. Peterson
Speak louder ma boi!!!
Namanya juga bisnis follower via organik
☕
Persis banget seperti pikiranku saat kuliah dulu. Kasian sama temen2 yang fotonya dicomot begitu aja dan dipost tanpa izin.
Pernah beberapa kali bawa topik ini ke diskusi, feedbacknya adalah aku dikatain bitter karena g pernah masuk postingan akun cantik wkwkkw
Hell no !
Khekhekhe. Atau nyalahin, medsos kan media umum, kalau nggak mau fotonya dicomot jangan post. Ini terjadi sama diri aku sendiri beberapa tahun lalu, setelah itu jadi trauma.
Kurang setuju sama closingnya sih. Kurang bijak. Gak lebih banyak bukan berarti gaada, jangan memarginalkan sesuatu karena jumlahnya sedikit.
W puh heran, knp harus ngebandingin lg ujungy...
@@misheyla783 iyakan, feminisme hadir karena tuntutan kesetaraan akan hegemoni maskulinitas (termarginalkan, engga equals).. di video pakai teori-teori feminis. Eh tapi di closing malah membandingkan mayoritas minoritas.
@@muhamadwildandjakiyu876W gak terlalu mendalami dan g paham betul ttg feminis, w setuju sama kata2 om deddy, yg dia blg kurleb 'bukan harus disetarakan antara perempuan dan laki2 tapi saling menghargai satu sama lain' karena jelas laki2 dan perempuan itu berbeda, punya keahlian d bidang tersendiri dan kekurangannya, yg bs saling melengkapi.
Mungkin yg ingin ditekanin mba ini sbenernya itu lebih ke cowok yg harus bisa menahan dirinya dan ga gampang terbuai sama wajah2 cantik, gtau kalo w sh menduga ada pemikiran spt itu yg pada akhirnya malah agak berkesan sepenuhnya perempuan itu hanya menjadi pemuas laki2 saja dan tp d video ini ada pembandingan jg ujung2nya, aga lucu jg.
W pun perempuan dan juga berfikir dr kasus akun cantik tsb, selama masih consent dan gaada pemaksaan sih ga masalah, w pun melihat banyak komen kalo si perempuan itu sendiri yg bangga saat fotonya dipost d akun tersebut, kalo w menilai ya jika s perempuan tak ingin dipandang yg mereka tak inginkan... Ya klo bgitu gak usah mancing.
Walau kadang w yg jg perempuan pun kadang bisa paham jg ada saat2 tertentu tak bermaksud untuk menyampaikan sesuatu namun dipandang lain, ada miskom lah, ya mmg balik lg untuk bljr saling menghargai dan w pun msh belajar untuk saling menghargai karena sempat jadi korban pelecehan, pemikiran w agak jahat kadang ke laki2 tp selalu mencoba netral.
Setuju sih, jdi standar ganda (?) ya ujung"nya
Benar islam, yg cewe jaga tubuhmu, yg cowo jaga pandangan😊
Yang cowo juga harus jaga bos, jaman sekarang banyak yang belok 🐒🐒
Kenapa endingnya malah seperti tidak menganggap serius kalo korbannya laki-laki?
Mau menyelesaikan masalah atau mengadu nasib perempuan dengan laki-laki?
Memandang manusia sebagai objek itu merugikan keduanya, lihat saja cara perempuan memandang idol K-Pop atau seleb cowok lainnya.
Jangan jadi orang yang suka bilang "ah lu mah mending, masalah gw lebih berat"
cant agree more
Bener 😔☝🏻
Yesss...
yah namanya juga feminis bang
@@kevinbimariga3895 Gw pikir lebih baik fokus ke masalahnya aja, tidak perlu melabeli.
awalnya sih simpatik dengan videonya, tapi begitu tau ternyata dasar argumentasinya feminist jadi ga simpatik.
bukan dengan topiknya tapi dengan videonya, topiknya tetap jadi perhatian. dasar argumentasi video ini terlalu bias, tapi tidak melihat dari perspektik bagaimana si perempuan itu sendiri yang narsis, betul wanita tidak boleh dipandang hanya sebagai objek, tapi lihat juga bagaimana si pelaku itu sendiri yang menempatkan diri sebagai objek, bagaimana wanita narsis dengan platform visual, yang artinya wanita sendiri senang ketika jadi perhatian visual, budaya narsis ini yang salah, itu juga harus di perhatikan, jangan bias.
yang bikin narasi juga problematik, bikin video terlalu singkat. gak mau wanita dijadikan sekedar objek visual tapi juga harus dilihat dari prestasi, setuju. maka dari itu budaya narsis itu yang harus dihilangkan. statistik menunjukan penguna socmed itu majority perempuan, statistik juga menunjukan konten selfie/narsistik yang mendominasi socmed, platform socmed juga hadir karena ada demand, itu kenapa di abaikan? bias kamu tuh problemtik
saya semi setuju sama video dengan komen ini, sebenarnya alasan si cw yang post sus content di Instagram itu karena profitable dan mengisi kekosongan dalam ego mereka.
kegiatan seperti itu menjadi profitable dan menarik karena norma dalam lingkungan masyarakat dari dulu memang seperti itu, akhirnya menjadi lingkaran setan.
Perempuan cantik banyak follower dan duit (norma) -> perempuan dengan low self eteem, butuh duit, atau narsis post foto tersebut -> follower dari laki" banyak -> pemilik akun dapat profit atau dan popularitas -> lebih banyak orang tahu akan kesempatan tersebut -> ulang dari step 1.
Jadi dapat disimpulkan kalau
@@digojez padahal norma dalam lingkungan sosial di kebanyakan masyarakat lebih banyak menentang perempuan buat narsis dan tebar pesona, gitu kok malah mengkambinghitamkan masyarakat lagi, ga betah ya jadi accountable sama ulah sendiri?
Namanya juga perempuan bro, Emang mentalnya udah mental victim, apa2 maunya dianggep korban terus, maunya dianggap kuat mandiri berprestasi tapi masih ga mau melepas perilaku play victimnya
@@visencorp6502 sayang ya, harusnya videonya memfokuskan pencurian foto. Siapapun ga mau fotonya muncul di tempat yang dia ngga ketahui. Kadang upload medsos cuma jadi tempat dokumentasi karena kalau disimpan di HP rawan hilang dan sulit aksesnya.
Setuju, bahwa akun2 tersebur adalah bisnis ternak akun.
Maaf, host lupa menyebutkan fakta bahwa munculnya akun di kampus cantik juga mebguntungkan si pemilik akun itu. Tidak menyebut fakta juga bahwa kemunculan mereka itu consent.
Yoi, kawan gue juga malah posting kalo di masuk " akun cantik" kampus gue, wkwkw
@@Madokahiguchi2765 Ga sedikitt yg kaya gini, bukannya merasa jadi objek eksploitasi pemilik akun cantik, malah bangga fotonya bisa masuk, follower ikut nambah juga katanya 🤣
Kalau di deskripsi video sih "yang diambil dan diunggah tanpa seizin pemilik", problem sih emang kalau non-consent.
@@vikhabrownies7934 dia lebih ngambil ke efek follower nambah, tpi gk mikir dampaknya
Berarti menandakan bahwa para perempuan tersebut secara tidak langsung memang menerima dirinya sebagai objek yang dikatakan oleh temannya ini ( perempuan yang kayanya sirik ) bahkan sampai merasa diuntungkan yang artinya dia senang.
Dalam 3 konteks feminisme menurut Laura yaitu antara perempuan dengan diri nya sendiri sebetulnya sangat menarik, karena diluar adanya rekonstruksi budaya patriarki dalam budaya konvensional maupun dalam era digital sebetulnya refleksi diri sendiri sebetulnya lebih baik. Karena pengaruh yang paling menggoncangkan bukan lahir dari eksternal tapi dari dalam diri (internal). Intinya yang mau saya sampaikan bahwa munculnya akun-akun kampus cantik tidak jauh dari hakikat bahwa harus kita lihat dimana perempuan memiliki kecenderungan untuk berfoto dan meng-posting di akun media sosianya dibandingkan laki-laki. kecenderungan ini yang kemudian dimobilisasi sepihak yang melihat bahwa ini peluang untuk menggait keberuntungan (uang pastinya). Tentu targetnya endors dan ini akan menjadi pasar baru bagi elit-elit global.
Keren banget liputannya. Penulisannya rapih, sat set sat set dan sangat terstruktur. Selain nyimak serius kontennya, aku gak bisa enggak adore penulisan naskah video ini. Keren banget. Baru kali ini lihat penulisan naskah di video bisa seruntun dan serapih ini. Rasanya kayak lagi dengerin audiobook 🙈 🥺👌👍❤
Kadang masalah kaya gini dateng dari perempuan sendiri, yg kesannya mengamini bahwa dirinya memang objek semata untuk dinikmati, terlepas niatnya untuk menikmati kecantikan dirinya sendiri. Tapi ketika itu diupload ke modsos sudah pasti ada niat untuk show keobjekan dirinya. Makanya knp banyak temen" gua di kampus yg cakep" tapi bego, karena dia ngerasa dgn kecantikannya dia bisa dapet apa yg dia mau, jadi kadang penilaian perempuan semata" sebagai objek kadang datang dari perempuan itu sendiri yg ngga menilai dirinya dari tingkat kepandaian, kecerdasannya dll.
Yup sebenarnya mmg dua arah saling mendukung. Pihak penyedia objek yakni si perempuan yg senang menjadi objek perhatian org banyak dan dipuji2 sbg sosok yg cantik. Sementara pihak konsumen yakni kaum adam yg senang melihat para wanita2 cantik berpose gratis utk mereka nikmati visualnya.
Yg bener mmg si wanita tdk mengumbar dirinya di medsos dan si pria menundukkan pandangannya aka tdk follow, komen, like dan tdk melihat2 akun2 spt ini.
tapi memang perbedaan sifat pria dan wanita. di medsos saya banyak teman-teman laki-laki yang memposting foto tiap gym memperlihatkan badan atletis mereka. Tapi saya ga pernah dapat info foto mereka dicuri untuk diupload di tempat lain..
@@tammyrossa yg foto gym kebanyakan yg komen laki juga wkwk
@@tammyrossa lu cuma belum tahu aja
Lagi2 ini akarnya dari internalized misoginy, karena perempuan dari kecil sudah didoktrin oleh lingkungan bahwa keberadaannya hanya ada di dapur dan kasur dimana akhirnya fisik dianggap menjadi satu2nya value diri mereka. Belum lagi bicara tentang ketimpangan pendidikan dimana masih banyak masyarakat kita yg menganggap bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya juga akan menikah, sehingga perempuan tidak memiliki platform untuk melihat valuenya secara lebih luas. Ketika sebenarnya value mu 100 tapi orang2 disekitarmu teriak setiap hari kalau value mu cuma 5, lama kelamaan itulah yg kamu yakini.
dalil lainnya adalah, akun-akun kampus cantik berusaha mendapatkan follower/engagement dengan mengeksploitasi perempuan melalui foto-fotonya
Inti dari cerita ini terlalu menyudutkan dari sisi laki-laki, pada akhirnya semua tentang pasar, akun itu gabakal muncul kalau gak ada pasarnya
saya tanya, siapa sih yg gasuka lihat "good looking", mau itu perempuan ataupun laki-laki sama saja
dan gak sedikit juga perempuan yg memanfaatkan "objek" tubuhnya (mau itu wajah, badan, kulit mulus, dsb) untuk menaikkan popularitas
begitu juga laki-laki (badan berotot, wajah simetris kaya squidward, bewok, maskulin)
menurut saya cerita "objek" ini udah cerita lama, sudah gak relevan lagi
masih ingat dulu ada atlet bulu tangkis yg dijadikan objek (rahim aku anget mas) atau ariel noah pas konser memeragakan petik gitar cewe2 pada salfok
terus pertanyaannya kenapa lebih banyak akun ciwicantik daripada cowoganteng, ya harus diriset dulu
kita harus berpatokan pada data yg independen tentunya, bukan data yg membawa agenda "kaumnya"
intinya laki-laki dan perempuan sama saja, semuanya tanpa sadar sudah me rank lawan jenis nya melalui "objek"
contoh, ada cewe bertanya menurut lo gantengan aril noah atau samsudin? ada yg bilang ariel karena dia ganteng, ada yg bilang samsudin karena dia suka kedukun
secara gak langsung mereka sudah me rank laki-laki
Pada hipokrit memang mereka.
Ngomong laki laki memperlakukan cewe sebagai objek. Padahal sendiri nya nyimpan foto batu es
@@tehgelasGG benerr 😫
@@tehgelasGG misoginis berisik anjeng wkwkwkwkwk
sebenernya lumayan netral menurutku, Krn dr awal yg teori male gaze, terbagi jd bagaimana laki2 memandang perempuan, perempuan memandang sesama perempuan, dan perempuan memandang diri sendiri. nah kalo dr dasarnya perempuan memandang dirinya sbg objek dgn menggunakan media sosial hanya utk pamer fisik dibanding intelektual, ya, mau tdk mau pasti ada bbrp org yg melihat dirinya sbg objek 🤷
@@rasu2947 dari penamaan teorinya saja sudah bias dan prejudice ke laki2, kalo kamu anggap hal yang kayak gitu netral coba aja gendernya dibalik paling kaummu yang hobi tantrum itu udah kebakaran jenggot di medsis
Narasi "akun kampus ganteng tidak lebih banyak dibanding kampus cantik kan" diakhir itu kayaknya nggak perlu deh. Masa iya hal kayaknya gini perlu dibanding²in.
Menurut ku ini sama halnya dengan "laki² juga bisa dilecehkan dan mendapat tindak kekerasan dari perempuan loh, tapi coba bandingkan banyak mana kekerasan perempuan ke laki² atau laki² ke perempuan". Yaah semua orang itu harusnya setara dan nggak perlu mendiskreditkan salah satu pihak, kalo narasi nya kayak gini buat apa ada narasi kesetaraan gender 😑😑😑
because kesetaraan gender juga hypocrite :(
@@kucingmasjid_3345 yeah.... Menurut ku karena kebanyakan narasi tentang kesetaraan gender masih soal hak dan bukan soal kewajiban setiap orang
Bisa aja itu kalimat satir aja
@@kucingmasjid_3345 sepaham
ya gitu deh, pengen setara tapi banyak ina inunya. klo mo ngindari male gaze... ya tinggal buat akun tandingan sebanyak banyaknya... female gaze mungkin. pengen setara tapi hobinya ngeluh....
di film kan gitu juga, klo gak mau liat presfektif laki-laki... ya terjun ke film jadi sutradara wanita, penulis wanita. secara wanita lebih banyak, masak gak ada yg mau mepelopori sudut pandang wanita ke mensos, film, dan media visual lainnya?? setara juga perlu usaha kalik.... 😪
Bingung di menit 6:59
"Coba kamu cek, berapa banyak kampus ganteng yang berseliweran di medsos?"
Itu saya gagal paham sih, apa point-nya Narasi ngomong gitu? Toh point-nya kedua gender sama-sama jadi korban.
Tapi baiklah, Aku paham kalau di video ini cendrung lebih ditekankan soal perempuan dan Aku ya setuju soal Male Gaze.
Tapi untuk soal menit ke 6:59 tadi, mending sekalian gak usah diomongin sih. Gak informatif juga kok.
Ini mah memang seolah-olah mendewakan perempuan, mendewakan diri sendiri aowkwkokw
Iyain aja deh mas kalau feminis ngomong, biar cepet selesai juga 😂😂 ribet nanggepin feminis mah.
Pernah nih adik sepupu saya fotonya dipost akun beginian tanpa izin.
DM pertama perintah hapus ga direspon.
Kami ancam bikin laporan, langsung dihapus ga sampai semenit kemudian.
gk cuma kampus doang
abdi negara cantik
kasir cantik
ojol cantik
bakul ketopral cantik
wes jan
Perempuan di-ranking dari kecantikannya. Laki-laki di-ranking dari uangnya. 😁
Ini bukan masalah patriarkal belaka - male gaze. Male gaze itu hanya ujung masalah. Andaikan pohon, patriarki dan male gaze itu cuma ranting. Masalah pangkal batang dan akarnya itu adalah sistem Kapitalisme-Sekuler yang berlaku hari ini di seluruh dunia yang memandang manusia dari segi materialistik... mau itu fisiknya, uangnya, jabatannya, jumlah achievement-nya, dll.
Bukannya itu yang terjadi sekarang? Okeh, mungkin perempuan ngga selalu dilihat dari kecantikannya... tapi uangnya? Gelar pendidikannya? Buktinya apa, banyak juga sesama perempuan meng-underestimate perempuan lain yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga daripada career woman, memilih untuk menjaga kedua orangtuanya daripada kuliah jauh-jauh... This world is such a hypocrite!
Solusinya ya mengganti Kapitalisme.
Couldn't agree more lah ngab wkwk udah lengkap banget argumennya
Terus penggantinya khilafah gt. Balik aja ke abad 7 sana. Kapitalisme bisa disalahin seakan2 di negara komunis laki2 sukanya ngeliatin perempuan jelek. Memang paten ya logika abad 7
keren
bacot. perspektifmu tu social science, which is not really a science.
ga ada hubungannya sama kapitalisme. cantik2an ini soal biologi. siapa yang menarik memiliki peluang lebih besar untuk meneruskan keturunan. pernah dengar natural selection? ini semua tentang itu.
social science is stupid.
Emang Khilafah si solusi Terbaik
yangh jadi isu bukan objektifikasinya, tapi bentuk objektifikasi serta pertimbangannya terkait benefit. semua juga mau jadi objek asal ada cuan (psychological egoism).
Narasi newsroom ❌
Narasi opiniroom ✅
biasa SJW dan Feminis hahha
Feminism banget seolah2 ce cuma korban 😂
Kalo dilihat di komen" banyak banget yang ga paham sama apa yg disampein sama video ini. Pake bilang "kebanyakan cewek juga suka", "pokok masalahnya di kapitalisme", atau bahkan saking ga ngertinya kali ya malah mojokin feminis yg dianggap tukang ngeluh. Yah seminim itulah literasi netijen indonesia ttg gender 🙃🙃. Nih ya saya kasih tau, korban patriarki ga cuma cewek, dan male gaze ga cuma ada di mata cowok. Para cewek yang sedari kecil terus terpapar "male gaze" ini akan tanpa sadar terus berusaha memenuhi tuntutan "male gaze", dimana dirinya harus terlihat seksi dan menarik di mata cowok. Tau sekarang kenapa banyak cewek yg seneng masuk ke akun kaya begini? Karna dari kecil mereka udah kedoktrin untuk memuaskan mata cowok. Bahkan para cewek (dan mungkin juga cowok) ga sadar bahwa itu adalah bentuk objektifikasi.
Cewek pengen kurus biar dilirik cowok, salah satu contohnya yang aku tangkep. Seolah-olah emang wanita itu objek buat cowok.
Kayaknya emg manusia punya nalar buat tampil lebih 'cantik' deh, bukan krna korban. Org yg ga gitu berarti yg bodo amatan.
@@adimulya8500 iya pada umumnya orang-orang pengen good looking, terlepas itu membuat mereka jadi objek atau ga
Begitupun cewek maunya cowok yg banyak duit kan
Dan jgn lupa juga cewek - cewek banyak banget suka ama cowok kpop
sebenarnya sama saja. pemikirannya wanita yg selalu jadi objek, padahal jaman skrg laki2 juga sama, wanita juga nilai laki2 dari fisik. ga munafik naluri manusia itu melihat dari fisik, ga cowo ga cewe, sama. so kalau mau lebih dihormati dan dihargai, mulailah dari diri sendiri sebelum menuntut orang lain untuk bisa mengerti.
Oke menurut aktivis feminism mereka objek. Tapi menurut mereka, mereka adalah subjek yang memainkan laki-laki. Buat laki-laki tertarik sama mereka, dan ambil dari para laki-laki apa yg mereka mau. Jadi dalam sudut pandang mereka laki-laki lah yang objek dan mereka subjek. Buktinya adalah mereka melakukan itu semua dengan suka hati, bangga, percaya diri, tanpa adanya paksaan, dan mereka menikmati itu.
Cowo ranking cewe berdasarkan penampilan nya?
Bagaimana dengan cewe cewe fans idol korea itu?
Tidak sedikit juga komik, film, atau apa pun itu memperlihatkan scene di mana cewe klepek-klepek lihat fisik cowo yang berotot itu. Dan ada istilah kata "roti sobek" itu ya dari cewe sendiri.
Dan tidakkah kalian lihat, banyak sekali cewe ranking cowok berdasarkan harta nya? Berdasarkan gaji nya?
Kalo mau mengkritik setidaknya sadar diri dulu lah.
Memang akun "Kampus Ganteng" gak sebanyak "Kampus Cantik", tapi gak boleh tutup mata juga dong kalau perempuan juga sama aja menggunakan Female Gaze terhadap laki-laki? Tolong jangan lihat dari satu sisi saja ya buat Tim Narasi.
wanita yang udah memahami Islam secara lurus, saya yakin ga akan mau wajahnya tampil di internet.
karena dia tahu bisa jadi kena penyakit ain, dan bisa kena pandangan cowo-cowo yang bukan mahram. hii serem.
Apakah kompetisi kecantikan atau beauty pageant atau kompetisi Putri Indonesia juga masih terkait dengan male-gaze?
money, money, money
Yg jelas kompetisi kecantikan itu ya ajang ngeRANGKING perempuan juga -_- tapi sama para pejuang gender wanita disebutnya women empowerment
Saat dikatakan menutup aurat wajib dan menjaga diri dari pergaulan dg lawan jenis eh direspon negatif, giliran bebas berekspresi, bebas buka aurat, yg konsekuensinya bebas tampil di muka publik para penganut feminis (rujukan di berita) yg awalnya memilih bebas demikian bisa berpendapat lain lagi. Bukti Islam yang benar.
Menjaga diri dari pergaulan lawan jenis biasanya dibilang negatif atau dibenci sama org kalau maksudnya sangat anti sama antara satu sama lain dan tidak memandang satu sama lain itu derajatnya sama. Perempuan menganggap laki" seperti binatang yg tidak bisa mengandalikan hawa nafsunya, dan laki" menganggap wanita sebagai objek. Ya jelas negatif lah
@@Shelling_Doyle sebenarnya gak gini sih mas. Saya perempuan dan saya menjaga pergaulan dg lawan jenis artinya saya akan berurusan sama laki2 saat ada urusan aja spt tugas sekolah, kerja kelompok, atau pekerjaan di kantor saja. Tapi tdk akan nongkrong2 bareng laki2. Nongkrongnya sama perempuan.
mengapa toko pakaian dalam wanita menjual dengan membeberkan produknya sementara sebaliknya pakaian dalam laki - laki justru tertutup.. apakah ini juga termasuk fenomena male gaze?
sebagian perempuan sepertinya juga merasa 'bangga dan bahagia' dengan gejala male gaze ini. Setidaknya akun-akun 'kampus cantik' itu fotonya berasal dari setoran pemiliknya secara langsung. Aneh kan yaa
kalo consent (setuju) gpp mas, kan yang dijadikan kekhawatiran itu yang gak consent mas
@@soegrassairsoft5016 tapi pada faktanya meskipun dicomot tanpa izin namun si pemilik foto itu malah seneng mas. Masa2 saya kuliah dulu, mahasiswi yg bs masuk akun itu fotonya malah bangga krn jd semacam achievement dan pengakuan gitu
Kebanyakan cewe yg attractive menikmati attention dari menunjukkan kecantikan mereka (cowok juga kok).
Tuh di ending ud confirm kalau akun kampus ganteng juga ad. Berarti bkn objektifikasi cewek.
Setiap manusia sadar/tdk emang tertarik ke arah kesempurnaan baik fisik ataupun lainnya.
Dalam suatu akun kampus cantik di NTB sy menemukan bahwa perempuan2 itulah yg membuat diri mereka sebagai objek dengan cara meng tag atau meminta agar akun kampus cantik itu meng up fotonya. Jadi menurut saya kalau dalam hal ini agak kurang cocok juga jika menyebutnya male gaze karena dengang sadar merekalah (perempuan) yg mengeskpose diri mereka agar mendapat tambahan follower dan like di akun pribadi mereka.
Aku pribadi setuju kak pada poin bahwa akun berembel-embel cantik di belakangnya ini memang gak pantas dan seolah menghalalkan male gazing, tapi sebagaimana kk bilang cowok jg pernah tetapi gak sebanyak cewek. Disini jujur aku agak keberatan krna seolah kk mendiskreditkan kejadian yg pernah terjadi di cowok. Yg namanya korban adalah korban kak, gak bisa hanya krna beda jenis kelamin lantas gak jadi korban. Dan dr yg aku pelajari di kampus, fungsi feminisme adalah menyetarakan antara laki-laki dan perempuan (👩🏻=👨🏻), bukan mengingkari posisi laki-laki (👩🏻>👨🏻 atau 👨🏻>👩🏻). As my personal opinion, menurutku ini kenapa feminisme, terlebih di negara kita itu susah banget lengketnya di orang kita, krna pikirannya gak pernah jauh dari mindset victimisasi, selalu memposisikan diri menjadi korban, di mana di satu sisi para perempuan sendiri yg justru gak sadar dan bahkan ada yg sampai menikmati keadaan kayak gini.
Kembali ke soal akun "jualan" kayak gini, dulu pas tahun-tahun pertama kuliahku (2016-2017) sempat jg aku nemu akun berembel-embel ganteng, dan isinya sama aja sama yg embel-embel cantik ini, cuma beda ini versi cowoknya aja. Aku gak bisa sebut nama kampusku ini tapi asli itu jumlah followersnya jg gak kalah sama yg cewek. Dan gak heran jg aku ketika belakangan tau ternyata adminnya cewek 😂
Again, aku cukup setuju kalau akun-akun kayak gini mmg seolah menjustifikasi perempuan, tapi bukan berarti itu gak berlaku di cowok ya kak. Yg punya nafsu dr mata gak cuma cowok ke cewek doang, tapi cewek juga sama. Dan jelas aja akun-akun kayak gini ramai, mereka menyebar postingan dan mengumpulkan makin banyak follower setiap harinya. Toh gak cuma cowokpun, kaum cewek sendiri juga banyak yg follow akun beginian kak mau itu follow akun ganteng ataupun cantik. Dan gak sekali dua kali buat dipost di akun ginian ada yg sampai sukarela ngasi foto mereka sendiri (atau setidaknya memberi izin foto mereka untuk dipost di akun itu). Even pernah jg dengar cerita temannya temanku yg potonya dipost di akun embel-embel cantik ini yg dia malah bangga, merasa itu adalah pride seolah itu menjadi pengakuan kalau dia cantik.
Jadi dibanding ngeliat hanya dr sisi perempuannya, mungkin bisa ditambahi jg sedikit perbandingannya kak kenapa cowok bisa digituin jg. Gak selamanya cowok hanya menjadi pelaku dr keadaan ketimpangan kayak gini, tapi bbrp cewek sendiri malah membuat kondisi ini kayak gini malah semakin timpang.
Cewe ga akan disorot kemampuan atau kesuksesannya, tapi yang bakal disorot itu parasnya.. Berita yg beredar juga gitu, seperti harus ada kata cantik ketika ada sosonwanita masuk berita 🤡🤡🤡
Alesan kampus cantik lebih banyak dibandingkan kampus ganteng juga karna banyak faktor mba..
Paling simpel dan mudah dijumpai ialah karena wanita lebih ingin menunjukkan sisi rupawannya di banding pria
Angkat fenomena dimana para wanita selalu saling puji di post profilenya "cantik bangett/so gorgeus" satu sama lain dong. Bandingkan dengan fenomena komentar post profile antar pria
Kalo ingin fenomena wanita hanya dianggao objek itu berubah, maka dari pihak wanita itu JUGA harus berubah
Buat tim narasi yang riset semuanya soal ini, aku proudxkerenxwowww banget kalian hebat. Akhirnya terwakilkan
Modus buat ternak akun cara yang paling gampang ya posting cewe cantik, sexy dll, Kalo di twitter lebih to the point biasanya bikin akun bokep atau alter. Setelah akun besar, private dulu beberapa waktu sampai followernya agak lupa sama akun itu, tinggal jual & terima cuan.
Kalo bikin akun kampus ganteng mana ada yg mau follow, wkwk
Kalo sultan + kampus baru laku buat cowok
Akun ganteng jg banyak bro. Ad ui ganteng, itb ganteng binus ganteng followersnya jg banyak
@@rickystevanus9609 tapi masih kalah jauh dengan kampus cantik
@@fadlany followers uiganteng 31k bro, lumayan jg itu buat di monetisasi
Gimana dengan Akun Kampus Ganteng? sama kah dipandang hanya sebagai objek? siapa yang yang memberi penilaian dan sama kah masalah yang dihadapi?
sama lah, objektifikasi. cuman salah wording oleh narasi sih. mungkin akun kampus ganteng ga sebanyak yang cantik, tapi bukan berarti bisa di-brush off masalahnya.
mau cewe atau cowo, semuanya bisa mengobjektifikasi lawan gender. cuma kalau pelakunya cowok, konsekuensinya lebih banyak aja (terutama di mata orang-orang yang baru woke/feminis keras).
@@coups5179 Setuju, lihat aja kpop 😁
@@coups5179 ampun salah mulu lah laki2, padahal yg lebih sering ngepost selfie atau foto dirinya itu perempuan di sosmed buat cari followers kita sebagai laki2 yg melihat di tuduh tersangka
dulu waktu kuliah sering nongol akun kampus cantik gitu. tp gw malah mikirnya kok cringe
laki-laki lebih tertarik sama wanita akan tetapi wanita lebih tertarik sama harta.. makannya sedikit akun media sosial yang mengarah ke laki-laki... pada titik penjelasan kak ayu 6:15 harus menggunakan kata ""sebagian laki2.."
vidio ini akhir" nya malah seolah" menyudutkan laki" dan mengabaikan kalo memang banyak juga laki" yang terganggu dengan oknum" ini\
kl laki2 mau cari perempuan ya otomatis diranking, dan saya rasa perempuan juga melakukannya terhadap laki2, penilaian ini bersifat subjektif dan berbeda antar individu akan tetapi jika perangkingan dilakukan pada medsos itu menjadi tidak baik dikarenakan jadi menyamaratakan persepsi yg seharusnya berbeda. Karena setiap orang berjodoh dg orang yg berbeda dan seorang yg satu baik untuk lainnya namun juga belum tentu sesuai untuk orang lainnya lagi. Maka dari itu yg terbaik adalah mengenali diri sendiri dan mencari yg tepat sesuai dg sifat diri masing2.
Anehnya ya si narsum ini kenapa gak nyinggung fenomena Miss kecantikan2 itu yg banyak banget. Itu kan juga perangkingan perempuan. Faktanya mereka para pejuang gender ini malah nganggap Miss World Miss Universe dan kawan2nya sbg women empowerment ktk faktanya ya itu ajang ngerangking perempuan jg
@@pibiasri2327 nah wkwk
"enggak lebi banyak dari kampus cantik kan?"
oh wow. jadi kalo lebi sedikit itu anggep aja gak signifikan / gak ada / gak perlu dipeduliin ya? luar biasa Narasi. pokoknya yang gede aja yang diurusin, yang lebih kecil lewatin aja ya
orang2 Narasi gak androphobia kan btw?
Gk kaget sih, berarti ia hanya melihat di satu sisi saja
brooo, rata" yang di uplod akun" kampus itu emang foto yang udah mereka expose sendiri. mereka yang jadiin diri mereka sendiri jadi objek bahkan saya sebagai laki" jugak kadang terganggu . aku juga menghargai wanita juga gak hanya penampilan tapi pemikiran wanita tapi gatau makin kesini makin banyak oknum" cewek yang ekspose diri mereka. dan sekarang seolah" mereka di jadikan objek pemuas lelaki
kurasa ga sesimple itu. meskipun aku bukan pemakai jasa akun akun seperti disebut diatas, tapi menurutku akun akun itu masih banyak manfaatnya. nyatanya beberapa kawanku "dapat jodoh" berkat hal itu. dan aku turut senang.
selama foto yg diposting dapet izin terlebih dahulu harusnya gapapa. temenku malah bangga foto nya masuk akun kampus cantik.
ah, sama pun.... akun cowo kek gitu juga banyak. pertanyaannya, kamu mau follow ato nggak aja.
tergantung orangnya aja. mo buat cewe or cewe jadi objek ato nggak.?
klo gak mau liat male gaze hetero or lgbtq. gak usah main mensos. secara mensos isinya mayoritas cuma fisik yg cantik dan tampan.
klo mau liat prestasi, jangan dimensos. liat di website resmi kampus. 😶
iya kalau untuk akun untuk cewek lebih banyak dari cowok, berarti itu tandanya banyak cowok yang gk ada kerjaan
tidak hanya kampus, bahkan tempat kerja seperti Perbangkan BUMN dll juga ada, coba cek nama bang+cantik
Banyak yg komen tentang perempuan yg suka ketika diobjektifikasi/ seksualisasi. Lagi2 ini akarnya dari internalized misoginy, karena perempuan dari kecil sudah didoktrin oleh lingkungan bahwa keberadaannya hanya ada di dapur dan kasur dimana akhirnya fisik dianggap menjadi satu2nya value diri mereka. Belum lagi bicara tentang ketimpangan pendidikan dimana masih banyak masyarakat kita yg menganggap bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya juga akan menikah, sehingga perempuan tidak memiliki platform untuk melihat valuenya secara lebih luas. Inilah kenapa musuh sebenarnya adalah patriarki dan misoginy mindset
mostly cowo yang liat begituan tuh gabut, ga ada kerjaan, kecewa sama diri dan lingkungannya, jangan digeneralisasi sama semua cowo. kesannya sama aja kayak ga semua cewe tuh matre, nggak tertarik science, pengemudi dan navigator buruk, padahal kan nggak semua kayak gitu.. kalo ada sensi, ceewe tuh cuma objek untuk dilihat dan cowo tuh nggak, sama aja kayak ngomong cowo tuh nggak buat diliat, tapi buat diboongin sama diperes duitnya. semua kalo diliat jeleknya mah ya bakal jelek aja sih. Coba deh pelajarin Men and Woman Fantasy,kita tuh pada dasarnya emang beda banget
. Equality tuh nggak akan bisa dicapai kalau kita selalu fokus menyalahkan satu belah pihak.
bagus sih ini mencoba memberikan "entertainment" seringkali mengobjekkan "manusia". supaya sedikit berimbang mungkin ada perspektif menarik yg bisa dikaji narasi, mengenai fenomena laki2 diliat dari kendaraan yg dia pakai. karena seringkali melihat laki-laki pada tahap pubertas punya kecendrungan untuk "meminta" motor agar mendapat "bargaining" dilirik perempuan di usianya.🤔
Yang juga jadi masalah adalah, perempuan2 skrg banyak (tidak semua) yang senang foto2 mereka dipajang diakun2 tersebut. Untuk apa? Untuk menunjukkan betapa cantiknya dia, kedua, untuk menaikkan followers di sosmed. Kalau tidak begitu, mungkin skrg ga akan banyak perempuan2 joged2 di sosmed pakai pakaian seksi. Intinya, mereka dengan senang hati dan sukarela melakukan itu.
siapa sih ga senang masuk list tercantik, terganteng.
Kenapa lebih banyak kampus cantik dari kampus ganteng? Karna cowo ganteng jarang upload foto, kalopun upload takut diserang oleh gay/homo seksual. Itulah knapa di mi chat kbanyakan yg cewek yg open B.O, bukan cowo yg open B.O, karna tkut dibooking sesama cowo. So jngan nyalahin orng mulu neng, intropeksi diri.
Kampus cantik itu rata² pas mau upload minta izin dulu, klo g di izinin tetap diupload itu sbenarnya bisa dibawa ke ranah hukum admin kampus cantik/gantengnya.
Ketika teori terbantahkan dengan realita.
Teorinya perempuan harus dilihat dari prestasinya, realitanya perempuan dimata dunia hanya jadi objek yang dijual kecantikannya.
Dan kebanyakan perempuan menerima hal itu. Bahkan tanpa diobjektifikasipun, perempuan akan mengobjektifikasikan dirinya sendiri. Liat aja konten tiktok joget2. Mereka bikin konten itu kan sukarela. Begitupun OnlyFans.
Kebenaran memang pahit. Telan red pill itu. Kalau menolak ya artinya kalian hidup di dalam matriks kebohongan.
Secara ilmiah sudah ada penelitian yang menyatakan bahwa memang tingkat kecerdasan Wanita itu secara Alamiah ada batasnya dan tidak mungkin lebih cerdas dari Pria
Sepertinya mereka begitu karena merasa dpt keuntungan sendiri dr kebiasaan laki2 yg suka konten begitu. Btw kayanya ada juga konten2 yg serupa buat cewek (maksudnya bikin seneng ceweknya apapun bentuknya, ga harus joget2 di tiktok) yg dibuat cowok. Cuma emg yg lebih viral yg dibuat cewek ke cowok.
Ga bisa dibandingkan bos, mereka yang kontennya isinya jualan fisik dengan mereka yang bikin konten tanpa seizin yg dijadikan konten, Iya perempuan akan diobjektifikasi oleh sebagian pria melalui fisiknya, sebagaimana laki2 juga akan diobjektifikasi oleh sebagian wanita melalui kekayaanya, tapi bukan berarti kita boleh melakukan sesuatu tanpa izin dan melakukan generalisasi. Ga semua orang hidup dalam kebohongan, kebanyakan hanya hidup dalam ketidaktahuan dan ketidakpedulian.
@@fahmiluthfi7991 kalau tidak mau foto selfienya di salah gunakan ada baiknya akunya di privasi jaadi cukup org yg kenal saja bisa melihat foto kita, karena kita gak bisa membatasi prilaku org lain,
@@septynuramaliaputri9860 Sebagai cowo, saya setuju. Memang ada supply, ada demand. Cewe cewe bikin konten joget dan onlyfans itu muncul karena banyaknya cowo cowo lemah, beta male yang memberi atensi, waktu, serta uangnya untuk perempuan yang bahkan tidak mereka kenal sama sekali.
Buat para cowo cowo lemah, stop nonton/ngelike konten joget tiktok atau stop berlangganan konten onlyfans cewe bugil. Kalian memalukan. Lebih baik kalian keluar rumah, cari perempuan yang real, ajak ngedate, strolling, dinner, malah kalau cocok langsung lamar aja.
Problematik sih iya problematik, kadang sebagai cowo juga kalo liat isi komenan juga agak2 gimanaa gitu. Tapi balik lagi, konten yg ditampilkan idealnya pasti sudah memenuhi konsen dari para pemilik foto kann.. jadi yah mungkin kritik dari saya, Male gaze ini terus ada sampai saat ini karena "oknum perempuan" suka dirankingkan by their appearance. Udah kaya semacam pencapaian kalo udah masuk akun ig kampuscantik. Begitu kira2
Pernah di DM salah satu admin "kampus cantik" untuk minta izin repost foto saya di feeds nya, dari situ saya mikir "takut jadi konsumsi yang engga²" bukan untuk suudzon tetap untuk mencegah suatu hal tidak bisa di prediksi, jadilah ga saya kasih izin. ya saat itu yg ada di pikiran saya hanya "lebih baik mencegah"
Pembahasan yg sangat tidak komprehensif.
Hal yg tidak mungkin diragukan lagi adalah wanita unggul secara fisik dri laki2. Alih2 mengkritik lawan jenis untuk tidak melihat wanita dri fisik saja, wanita perlu menyadari bahwa mereka bukan tubuh saja. Kebanggaan wanita pada tubuhnya yg berlebihan itu adalah masalah. Karena hakikatnya manusia bukan tubuh.
Pembahasan dangkal ttg kesetaraan gender ini perlu dihentikan.
Setuju. Lagi2 ujungnya hanya patriarki. Gak habis pikir sama pembahasannya kok bisa2nya lari ke tema patriarki lagi
Perempuan mengupload wajahnya di medsos sebenarnya karena sifat mereka yang mengagumi kecantikan mereka sendiri dan ingin mengabadikannya, seperti bercermin, ibu Cinderella bahkan ketagihan untuk bercermin. Masalah timbul karena perempuan tersebut terkadang tidak aware ada mata lain yang juga ikut melihatnya dan mengambil foto tanpa izin.
Sebenarnya tidak hanya perempuan, di medsos saya beberapa laki-laki senang selfie di tempat-tempat mereka kunjungi, lalu ada juga yang foto setiap selesai gym untuk dokumentasi perubahan badannya.
Masuk list tercantik/terganteng siapa sih yang ga senang? Tetapi kalau mulai muncul komentar komentar yang meresahkan bagaimana?
Potensi munculnya komentar meresahkan untuk perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, harusnya ini yang digarisbawahi oleh narasi..
Soal "Male gaze" udah pernah dibahas sama gitasav juga nih sob..😉
Hal yang aneh sih kalo bilang " hal yang bermasalah kalo yang merangking cewek atau menilai cantik nggak nya adalah cowok" , lah dalam hal hubungan heteroseksual ya jelas-jelas kita memilih pasangan ya salah satu penilaian nya ya itu, emang masalah cantik nggak cantik itu kadang sangat subyektif banget, kalo gitu ya sama bermasalah nya dong sama cewek yang menilai cowok dari penampilan fisik doang, toh cewek juga banyak yang melihat fisik juga bukti nya kayak BTS, EXO dll , baik cowok ataupun cewek ya sama-sama akan menilai pertama kali dari penampilan lu nggak akan bisa tau itu orang baik atau kagak berdasarkan standar lu kalo lu belum kenal lebih jauh.
Let's be honest here...in general human are shallow. Pas masukin lamaran kerjaan aja foto kita dinilai. Instead of nyalahin keadaan+patriarki bs . Mending benahin diri sendiri, kalo ga mau di objektifikasi then stop menempatkan diri sebagai objek.
Setujuu, g bisa di sangkal klo banyak yg suka jadiin diri dia sendiri objek
Lebih baik kampus-kampus itu mengembangkan akun shitpost mereka sendiri, masa iya njir UI ITB UGM kalah sama Unnes Sekarposting
Ga cuman akun kampus cantik sih
Sekarang juga banyak banget perempuan yg memperdagangkan tubuhnya lewat paras yg cantik dan joget ga jelas untuk bisa dpt viewers banyak. Salah satunya fenomena anak tiktok zaman sekarang.
Bro gini bro. Kita sekedar suka lihat cewek muda dan cantik. Boro2 mendetail ngecek prestasi dll g sempet.
Ditambah lagi itu foto yang diposting di akun cantik itu tanpa seizin orang yang terkait di foto postingan tersebut
Selama itu atas izin pemilik gambar dan kampus bersangkutan ga keberatan ya harusnya ga ada masalah. Memang apa salahnya mereka memperkenalkan orang2 yg "cantik" di situ. Toh ga ada yg melarang orang2 yg "pintar dan berprestasi" diperkenalkan kok.
Maklum lah feminis banyak ngeluh aja apa2 patriarki. Memang manusiawi kok kalo kita membanding2kan penampilan orang
Pertanyaannya, apakah yakin semuanya sudah atas izin pemilik gambar?
Kalo kayak nge ranking sapa yg paling ganteng di boyband atau di kelas di kampus bukannya itu udh biasa banget ya ??
Dunia akan menghargaimu
Jika kamu
Punya karya ❌
Pintercantik dan ganteng ✅
Coba deh perhatikan komedi2 skarang kususnya di indonesia, bnyak orang2 atau artis2 terkenal membuat jokes2 yang selalu menggiring opini masyarakat kepada seks dan hasrat smata..
Paling sering skarang menggunakan kata "JANDA" menjadi bahan candaan yang seakan2 memaksa kita untuk berfikir negatif tentang kata "JANDA"..
🤦🤦
Seakan2 skarang itu smua kalangan mulai dari kecil sampai dewasa berfikir bahwa JANDA itu
1. Nakal
2. butuh sentuhan
3. Gampang di dapatkan
4. Murah
5. Sarang pelampiasan nafsu 🤦
Dan msh bnyak lagi stigma2 negatif yang timbul di tengah masyarakat hampir d smua kalangan saat mendengar kata JANDA..
inilah hasil dari candaan seseorang yang terus menerus di lakukan bhkan menjadi konsumsi publik stiap hari d medsos, bhkan d saluran televisi..
Padahal tdak smua Janda itu sesuai dengan apa yg dpirkan oeang2..
Lalu bagaimana dengan Janda yang baik2 dan tdak aneh2, merekalah yang menjadi korban sesungguhnya yang tdk pernah di sadari oleh orang2 ..
itu dari dulu dek, kemana aja? hidup di goa kah ??
padahal udh ampir buka baju tapi masih gak FYP : 🤡🤡🤡🤡
Zaman gw kuliah sempat tuh kan nongkrong di warnet. Sebelah gw ada mas-mas jg dia tuh surfing semua medsos terus itu cewek-cewek cantik di donlotin satu-satu fotonya yang bagus. Gw mikir serem banget njirrr kayak dipake buat bacol. Atau mungkin lebih buruk lagi fotonya disalah gunakan. Sejak itu aku medsos di privat dan jarang banget posting foto. Apalagi selfie big no no. Ilfil aja gitu bayanginnya
Wohmen : gue itu bukan objek, hargai dong 😡😡😤😤
Also Wohmen :
Dasar penganut feminisme, mikir panjang supaya dirinya gajadi target male gaze. Padahal dari dulu Islam udah ngatur semua tuh soal gaze gaze-an kaya gitu
Wwkkwk bener bgt bang. Islam mah dua arah. Wanita menjaga marwahnya dg pakaian menutup aurat dan tdk umbar kecantikan d publik dan pria menundukkan pandangannya (+ Islam jg nyuruh pria nutup aurat). Saling support ajalah
"If men don't objectify women, women will objectify themselves."
- Andrew Tate
wkakaka lagi-lagi Feminis, Kamu Tuh Problematik!
Tapi saya ga heran sih yang kaya begini diangkat juga akhirnya, semisal ada perempuan menyoroti perempuan lainnya terkait fisik antara sesuai fakta dan realita disertai teori2 terkait dan gejala sosialnya, atau mungkin karena ada perasaan pribadi dari sang penyorot dengan bahan sorotannya ( perempuan yang sirik pada perempuan yang good looking ) atau sekarang mungkin dapat dipandang dengan cara " masih kalah jauh " nya itu, namun sang penyorot dalam posisi kalah jauh dari sorotannya dan kemudian penyorot memberikan argumen tengah 😅.
Ya saya juga tau tentang peradaban, sekarang bukan lagi hanya tentang "ladies first" tapi perempuan juga ingin lebih kuat, bebas, serta berdiri di depan bukan dipersilahkan maju ke depan duluan. Fakta bahwa mayoritas laki-laki masih menganggap perempuan itu sesuatu yang spesial bahkan sampai disamakan atau disederajatkan dengan hal tertentu, namun tidak sedikit juga yang memandang hanya pada sisi seksual saja.
Menurut saya sebagai laki-laki, perempuan memang sesuatu yang spesial apalagi dengan ditambah perwujudan fisik bak bidadari ya tambah spesial lagi, sehingga terkadang membuat beberapa laki-laki takjub terpana sampai lepas kendali.
#tambahan
Gausah liat yang jauh2 terkait cara pandang laki-laki terhadap perempuan mau itu sebagai objek semata ataupun tidak, toh perempuan juga kadang sama adanya dalam penyempitan pandangan terhadap laki-laki yaitu kalo ngga laki-laki nya kaya gabakal mau sama yang mukanya paspasan dan minimal punya muka good looking tapi kantongnya tipis ya itu menjadi senjata andalan bagi beberapa perempuan yang merasa dirinya kurang good looking. Namun tidak sedikit perempuan menjadi serakah pada jaman dewasa saat ini dengan menciptakan stigma bahwa " ganteng itu bonus " menjadikan bahwa laki-laki itu harus beruang lebih dari cukup dan bonusnya adalah good looking.
akun akun begini muncul/populer bukan dari beberapa tahun lalu sih, malah ada yang udah muncul dari 10 tahunan yang lalu, sekitar 2012. bisa jadi malah lebih lama.
lah ujung ujungnya tetep gak mau kalah. pokoknya perempuan yang paling ter ter ter ? lagian gue yakin tuh admin kampus cantik juga mostly perempuan.. emangnya aja pada narsis, haus akan pujian..
barusan gw buka akun tsb, gw kira konsepnya "ciwi2 lagi pake almamater/baju PDH" ternyata rata2 foto selfie, foto pake baju sexy. idk mereka sengaja upload trs tag ig akun tsb/ akun tsb maen comot foto org aja.
duh Feminist Gelombang 3, Mengkritisi hal-hal Biological seakan itu Kultur Ciptaan. Apa salahnya Cowok suka "Badan" Cewek. Bayangkan, dunia ketika cowok udah gak tertarik sama tubuh wanita.
Pandangan Wanita adalah korban sana sini, hanya lah Victimisasi diri belaka. Toh para orang yang tayang di sana gak masalah di tayangkan? "Kami Korban Patriarki"
Bisa juga liatnya dari sudut pandang ini, sesecara Biologis tindakan mempublikasikan foto di sana adalah tindakan mencari pasangan, agar tidak berkutat di circle yang sempit dengan kualitas pejantan yang rendah. Mereka memperluas circle untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, apa masalah & salahnya?
Salahnya, udah izin belum sama pemilik foto? Ada loh yang komen disini mesti diancam dulu baru yg punya akun mau hapus itu foto
Btw serius nanya, dalam kehidupan sehari² Mengapa Wanita lebih sering dan banyak menggunakan "Kosmetik" dibandingkan Pria?
Sebagai perempuan ya.. imo, kita banyak yg punya insecure yg tinggi, kita ngerasa kalo hal hal di muka itu yg kita anggap ga bagus kalo bisa disembunyikan.. contohnya mata panda, jerawat, flek hitam, dll... Kita selalu ingin tampil cantik meski kita tau kita harus menutup segala kekurangan di wajah, membuat bagian2 tertentu jadi on point. Kita sering pengen tampil cantik melebihi wanita lain, terlebih banuak dari kita berpikir bahwa kita akan mudah disukai laki laki jika kita cantik. Makanya kenapa cewek paling ribet untuk urusan penampilan krn kita melihat wanita lain sebagai tolak ukur. Itu untuk kosmetik ya, tp kalo skin care alasannya akan berbeda lagi.
Karena mereka itu terlalu hipokrit.
Ngatain laki laki memperlakukan cewe sebagai objek. Padahal kita ga gitu, yang menjadikan mereka objek itu ya mereka sendiri.
Bukti nya cukup 1 saja. mereka pasang kamera, mereka rekam diri, mereka joget, mereka upload ke tik tok.
Daripada lihat-lihat akun cantik kampus, mendingan kita bersama-sama lihat akun shitposting kampus. Salam Sekarposting 👍
Sekarang untuk kampus cantik mungkin sudah agak kurang dan beralih ke tiktok dan ig explore
Hi Admin, izin bertanya dan komentar.. Dari perfektif saya, basic natural lelaki itu senang liat wanita cantik. Ya itu fakta dan saya merasakan-nya. Tetapi, dgn seiring berjalannya waktu, seorang pria akan menjadi lebih wise memandang wanita.. Pertanyaannya : apakah perlu diajarkan/masuk kurikulum terkait "anti" male gaze ini ? Sehingga anak-anak at least dibekali cara pandang yang benar (benar menurut agama or budaya tentunya) tentang wanita ? Atau ada metode-solution lain ? Krn di video saya tdk liat solution yg disampaikan. Bila memungkinkan narasi terkait male gaze ini bisa dilanjutkan.. Thank you and have a nice day
Aku pernah bahas masalah ini di IG storyku, malahan ada yg ngerespon gini di DM ku "Yah kan gpp lah dek, lagian cwek2 di akun kampus cantik kan udah kasih consent ke admin akun kampus cantik utk posting foto2 dan informasi berupa nomer telpon dll, ya kan tujuan dibuat akun itu kan biar dpt endorse2 dek...." hadehhh.....-__-
Yang jadi masalah, foto diposting tanpa seijin pemilik demi mendulan view. View naik, tawaran bisnis masuk
tp banyak jg kan cewek-cewek yg demen sama boyband korea krn mereka ganteng, apalagi kalo udah liat perut roti sobeknya
Ingat ya teman2, kuliah apalagi di univ negeri itu untuk mengasah otak bukan selangkangan.
Akun akun kampus cantik itu pemersatu bangsa kak 👍
Wanita2 gk berbakat dan gk pintar adalah mereka2 yg isi medsosnya cuman foto selfie 😂
Harus nya tuh medsos isinya kelebihan2 personal
Yg lebih parah selfie nya foto editan semua, jerawat diilangin pake filter 😂
Ku kira kata "Kampus Cantik," nyindir kampus yang maksa mahasiswa buat like, komen, dan subreker 🗿
Jangankan didunia nyata di dunia Maya juga itu lebih explisit contoh simple main game MMORPG di situ ada tokoh defender laki baju Jirah full body pala same kaki plus perisai terus ada versi cewe baju Jirah cuman kutang dengan celana dalem plus perisai kasih jubah juga sama laki juga lupa. Dari ini aja udah tahu kalo zaman sekarang wanita dalam industri fashion, entertainment, game, komik itu cuman sekedar objek untuk pemikat doang dan "dibuat" sebagai "objek" semata
Aowkwkokw, itu kebanyakan game dari Jepang, China, Korea.
Kalo game dari Barat, baju jirah perempuan masih masuk akal kok.
@@tehgelasGG pernah maen WOW, ato StarCraft ato overwatch, diablo walaupun armornya tidak se extreme versi Korea dan China tapi tetep kayak di Warcraft tokoh antagonis terkuat Silvanas windrunner dibanding lich king itu armornya masih full body lich king ini game buatan Blizzard loh game epik itu dulunya bahkan di overwatch aja karakter ceweknya kayak Sojourn itu biar badannya berotot tapi bajunya tipis Junker Queen juga sama bandingkan sama Baptiste itu peluru aja kayaknya susah tembus kayaknya beda sama 2 cewek yg tadi disebut yg hanya pake kain doang bermotif di film aja tokoh Hero dimarvel cewe selalu terlihat atraktif rupawan sedang tokoh laki ganteng macho berotot padahal kalo tokoh superhero cewe minimal dibuat kayak captain marvel lah ngapain harus terlihat atraktif kan cewe kuat minimal setara harusnya
akun (kampus) ganteng dikampusku ga ada, tp kalo (kampus) cantik buanyakkkkkk. DASAR MALE GAZE!
wanita itu emang diciptakan sebagai perhiasan dunia.. terus ngapain dibikin ribet
sama aja nantang kodrat kalo gitu
buat yg gak good looking, minggir dulu deh
ga bakal di repost juga wkwk
Engga tuh, banyak yang ngaku cewek lebih seneng lebih dominan dari cewek2 lainnya. Jadi dibutuhkan survey lagi deh buat tau apasih kebutuhan cewek-cewek problematik ini.
Karena cewek2 itu kemakan male gaze, kan td dijelasin male gaze ada 3 jenis, salah dua nya yg mempengaruhi cara wanita melihat dirinya dan cara wanita melihat wanita lain. Nah knp yg liat banyak cewek, bisa jadi untuk bahan mengbandingkan dirinya dgn standar cewek yg disuka cowok atau bisa ajang ejekan satu cewek ke cewek2 lainnya, atauu bisa juga ajang pamer superior cewek satu sama cewek lainnya, merasa lebih cantiklah atau lebih terkenal lah, dll (tapi ga selalu gitu sih, cuma ada kemungkinan ke arah sana).