Context Diagram : Pengertian Fungsi Contoh | Analisis dan Desain Sistem

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 4 ต.ค. 2024
  • Tonton video saya yang lain tentang Data Flow Diagram:
    Data Flow Diagram: Pegertian Simbol: • Data Flow Diagram: Peg...
    Membuat Data Flow Diagram: • Membuat Data Flow Diag...
    Playlist Analisis dan Desain Sistem:
    • Pengertian Sistem | Be...
    Beberapa gambar dan materi berasal dari sumber berikut
    Link Buku:
    Kendall, Julie., Kendall, Kenneth. Systems Analysis and Design, Global Edition. United Kingdom: Pearson Higher Education & Professional Group, 2019. www.google.co....
    Rosenblatt, Harry J.., Shelly, Gary B.. Systems Analysis and Design: Video Companion. United States: Course Technology, 2011. www.google.co....
    Terima kasih sudah menonton video saya.
    Semoga materi sharing tentang analisis dan desain sistem kali ini bermanfaat.

ความคิดเห็น • 79

  • @PaperboardGT
    @PaperboardGT 7 วันที่ผ่านมา

    Terima kasih banyak, penjelasannya sangat mudah dimengerti

  • @anakagungsagungpramiapsari9207
    @anakagungsagungpramiapsari9207 2 ปีที่แล้ว +1

    Materi yg ibu sampaikan sangat membantu saya, terimakasih bu🙏🏻

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Prami Apsari.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang materi kali ini bisa membantu.

  • @restu5230
    @restu5230 2 ปีที่แล้ว +1

    Terimakasih bu atas video penjelasannya 🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Restu.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi kali ini dapat diterima dengan baik.

  • @teknisiasr
    @teknisiasr ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih ibu,, sangat detail dan mudah dimengerti 🙏🤗

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  ปีที่แล้ว

      Hai kak Sabu Gaming.
      Terima kasih sudah menonton video saya, semoga materi kali ini bisa bermanfaat

  • @michaeltanaya4450
    @michaeltanaya4450 2 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih Bu, materi yang diberikan mudah dipahami

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Michael Tanaya.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang materi kali ini mudah dipahami.

  • @012_niwayanyuliadamayanti7
    @012_niwayanyuliadamayanti7 2 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih atas penjelasannya bu, materinya mudah dipahami🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Yulia Damayanti.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali materi kali ini dapat dipahami dengan mudah.

  • @06_lidyaelisabet_teknikinf35
    @06_lidyaelisabet_teknikinf35 2 ปีที่แล้ว +1

    Terima Kasih atas materi yang telah diberikan bu🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Lidya Elisabet.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan komentar.

  • @alfianisahanny2149
    @alfianisahanny2149 2 ปีที่แล้ว +1

    Dalam 1 data flow boleh tidak bu berisi lebih dari 1 name?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, kak Alfianisa Hanny.
      Maaf saya baru bisa membalas komentar ini.
      Dari contoh yang saya lihat pada buku yang saya gunakan, satu data flow hanya berisi satu nama, kak.
      Memang efeknya akan menambah banyak sekali garis pada DFD.

  • @ariksa-2936
    @ariksa-2936 5 หลายเดือนก่อน

    Jadi context diagram itu dfd secara umum/dasar ya

  • @bagusarimbawa2330
    @bagusarimbawa2330 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561032
    Terima kasih atas penjelasannya, bu..

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Bagus Arimbawa.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi yang saya berikan bisa diterima dengan baik.

  • @imadekrisnadwipajaya6246
    @imadekrisnadwipajaya6246 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561106
    terimakasih atas penjelasannya bu. ijin bertanya terkait context diagram ini hanya terdiri dari 1 proses bu? tidak bisa lebih?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Krisna Dwipa.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Maaf saya baru bisa membalas pertanyaan di video ini.
      Iya, benar. Pada konteks diagram hanya ada 1 proses, biasanya prosesnya dilabeli dengan nama sistem.
      Hanya ada 1 proses untuk menggambarkan sistem secara umum.
      Diagram ini akan dipecah lagi menjadi banyak proses (lebih detail) pada level selanjutnya.

  • @lisaerlyani-4839
    @lisaerlyani-4839 2 ปีที่แล้ว

    Dfd level 0 sama diagram context itu beda?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Kak Lisa Erlyani.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Iya, menurut buku yang saya baca:
      Rosenblatt, Harry J.., Shelly, Gary B.. Systems Analysis and Design: Video Companion. United States: Course Technology, 2011.
      Link: www.google.co.id/books/edition/Systems_Analysis_and_Design/ww4ZngEACAAJ?hl=en
      Context Diagram dan DFD Level 0 berbeda.
      Memang ada beberapa sumber di internet yang menyatakan bahwa context diagram dan DFD Level 0 sama.
      Tetapi saya memilih untuk berpatokan dengan buku saja.
      Semoga informasi ini bisa menjawab pertanyaan kak Lisa Erlyani.

  • @ainyunie9169
    @ainyunie9169 ปีที่แล้ว

    halo ibu, bisakah ibu membantu saya membuat diagram konteks, dfd dan erd untuk sistem saya. bolehkah saya mau tidak. telepon ibu untuk berdiskusi lebih lanjut. Tolong bantu saya ibu, saya benar-benar putus asa Kerjakan Proyek Tahun Terakhir saya

  • @022_luqmanaristio3
    @022_luqmanaristio3 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561022 terima kasih penjelasan mengenai diagram konteksnya bu. Poin-poinya sudah saya pahami dengan baik

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Luqman Aristio.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali materi konteks diagram ini sudah dapat dipahami dengan baik.

  • @Arrysatrya
    @Arrysatrya 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561097
    Terimakasih banyak atas panduannya untuk membuat Context Diagram Bu.

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Arrysatrya Yanda.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga video ini dapat memandu pembuatan konteks diagram dengan baik.

  • @riardianto7123
    @riardianto7123 8 หลายเดือนก่อน +1

    thanks ka lagi bingung nih wwkwk

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  7 หลายเดือนก่อน

      Hai, kak Riadianto.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan komentar.
      Semoga setelah menonton video saya kebingungannya berkurang 😀

  • @pdd_jeremiherodian794
    @pdd_jeremiherodian794 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561042
    Saya ingin bertanya apakah cukup jika sistem digambarkan hanya menggunakan Context Diagram? apakah harus dibawa sampai menjadi DFD level 2?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Jeremi Herodian.
      Maaf saya baru bisa membalas komentar pada video ini.
      Context diagram bisa menggambarkan sistem secara umum saja.
      Memang sebaiknya dalam perancagnan sistem, proses-prosesnya harus dipecah menjadi tingkatan DFD yang lebih rendah.
      Prosesnya akan dipecah hingga tidak bisa dipecah lagi (bisa sampai DFD level 1 atau 2).

  • @001_radendwitamaggwp6
    @001_radendwitamaggwp6 2 ปีที่แล้ว

    Terima kasih atas penjelasannya, tapi saya masih penasaran, apa pengaruh pembuatan context diagram terhadap perancangan sistem ? Karena sangat sederhana dan general, bukannya lebih baik kita langsung membuat DFD tingkat 0,1,2,..dan seterusnya ?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Raden Dwitama.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Context diagram disini digunakan untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca (ataupun programmer) sebelum melihat sistemnya secara detail.
      Sehingga dengan waktu yang singkat, pembaca punya gambaran tentang sistemnya.
      Kalau hanya ada DFD level 0, dst perlu waktu yang lebih lama bagi pembaca untuk mendapatkan konsep general dari sistemnya.

  • @arthyaandika1565
    @arthyaandika1565 2 ปีที่แล้ว

    2008561052
    Terima kasih atas penjelasannya bu, sudah dapat saya terima dengan baik. Saya ingin bertanya, apakah context diagram wajib dibuat jima sistem yang akan dibuat bentuknya sangat kompleks?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Arthya Andika.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Maaf saya baru bisa membalas komentar pada video ini.
      Iya, tetap harus dibuat untuk sistem yang sangat kompleks, karena konteks diagram ini bisa memberikan gambaran sederhana tentang data yang keluar/masuk pada sistem tersebut.

  • @devomaheswara6799
    @devomaheswara6799 2 ปีที่แล้ว

    2008561107
    Terimakasih atas penjelasannya, Bu. Sudah dapat dimengerti terkait context diagram karena diberikan contoh yang sangat baik.

  • @adipriana8873
    @adipriana8873 2 ปีที่แล้ว

    2008561047
    Terima kasih atas penjelasan yang detail terkait context diagram dan contoh dari context diagram. ijin bertanya bu apakah dalam penggambaran context diagram untuk entitas luar bisa hanya terdapat 1 input ataupun 1 output yaa bu?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Adi Priana.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Pada context diagram (dan DFD secara umum), sebuah entitas luar bisa hanya memberikan satu input saja (tanpa menerima output) atau hanya menerima satu output saja (tanpa memberikan input).
      Yang tidak boleh adalah entitas luar yang sama sekali tidak memberikan input/menerima output (0 input dan 0 output).

  • @krisantusaprieandiadotukan3401
    @krisantusaprieandiadotukan3401 2 ปีที่แล้ว

    (2008561002) terimakasih atas penjelasan nya bu

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Rendy.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi kali ini bisa diterima dengan baik.

  • @dirgaadiguna7264
    @dirgaadiguna7264 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561036
    Terima kasih banyak bu untuk penjelasannya, izin bertanya, apakah pada dfd lain selain context diagram, index tetap dimulai dari angka 0 bu? Terima kasih sebelumnya🙏🏻

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Dirga Adi Guna.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Penomoran pada DFD lain tidak dimulai dari 0 lagi.
      Pada DFD Level 0, penomoran dimulai dari 1,
      dan DFD Level 1 dimulai dari 1.1 dan seterusnya.

  • @made.rahayu21
    @made.rahayu21 2 ปีที่แล้ว

    2008561031
    Terima kasih atas pemaparan mengenai context diagramnya bu. Izin bertanya, berarti untuk context diagram sendiri sudah pasti hanya memiliki 1 proses ya bu, kalau prosesnya lebih dari 1 berarti itu sudah masuk ke DFD level sekian, begitu ya bu? Mohon untuk koreksinya bu kalau pemahaman saya masih salah. Terima kasih bu.

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Rahayu Setyaningrum.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Iya benar. Dalam context diagram pasti hanya ada 1 proses.
      DFD level selanjutnya bisa memiliki proses lebih dari satu, untuk menambah detail dari yang sudah dijelaskan pada context diagram.

  • @clubstepdj
    @clubstepdj 2 ปีที่แล้ว

    2008561077
    Terima kasih atas penjelasannya, bu. Izin bertanya, apakah context diagram sudah cukup untuk membuat sebuah sistem sederhana yang tidak terlalu kompleks, atau masih memerlukan adanya DFD? Terima kasih bu

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Andhika Satrya.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Iya, walaupun sistemnya sederhana, tetap perlu adanya DFD. Biasanya ada sampai DFD Level 1.

  • @noviaaryanti5309
    @noviaaryanti5309 2 ปีที่แล้ว

    (2008561011) Sebelumnya terima kasih bu, videonya sangat bermanfaat. Saya izin bertanya, berdasarkan referensi yang saya baca, dikatakan bahwa DFD level 2 ke atas jarang sekali dikerjakan dalam perancangan sistem. Mengapa demikian nggih bu?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว +1

      Hai, Novia.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan pertanyaan.
      Maaf saya baru bisa menjawab pertanyaan pada video ini.
      Menurut saya, kemungkinan detail dari sebuah sistem (proses yang ada dalam sistem tersebut) sudah dapat dijelaskan sampai DFD level 1 saja.
      Jadi proses yang ada dalam DFD Level 1 tersebut sudah sangat detail dan tidak bisa dipecah lagi/dibuat lebih detail lagi di DFD Level 2.
      Karena itu jarang sekali sistem dibuat/dirancang sampai DFD Level 2.

  • @kaserunnn2804
    @kaserunnn2804 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561037
    Materi yang dibawakan cukup mudah dipahami, terimakasih nggih bu🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai KASERUNN,
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi saya bermanfaat.

  • @ryvenna
    @ryvenna 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561057
    Terimakasih atas penjelasannya bu, penjelasan context diagramnya sangat mudah dimengerti

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Dima.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Senang sekali materi saya kali ini sudah dapat dimengerti dengan mudah.

  • @sagungputri1577
    @sagungputri1577 2 ปีที่แล้ว

    (2008561062)
    Terima kasih Bu, penjelasan videonya singkat dan mudah dipahami. Saya jadi lebih tau mengenai Context Diagram, sifat, dan juga langkah" dalam membuat Context Diagram ini

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Sagung Putri.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi kali ini bermanfaat.

  • @satyawirapati5814
    @satyawirapati5814 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561046
    om swastiastu, Terimakasih penjelasannya Bu, dapat dimengerti dengan baik

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Satya Wirapati.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali materi kali ini sudah dapat dimengerti dengan baik.

  • @idaayutaria
    @idaayutaria 2 ปีที่แล้ว

    2008561081
    Hallo ibu, terimakasih untuk penjelasannya mengenai materi context diagram yang disertai dengan contoh-contohnya yang dapat dipahami dengan cukup mudah. Tetap semangat dalam membuat video pembelajaran nggih bu, terimakasih🤗🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Dayu.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali materi saya sudah bisa diterima dengan mudah oleh Dayu.

  • @inti_wahyuvidiadivani5187
    @inti_wahyuvidiadivani5187 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561082
    Terima kasih atas penjelasannya mengenai materi ini sudah cukup jelas dan dapat dipahami.

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Vani.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali Vani sudah bisa mengerti materi dalam video ini.

  • @iraafd2770
    @iraafd2770 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561027
    Terimakasih atas penjelasan nya bu 🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Ira.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Semoga materi kali ini bermanfaat.

  • @dannysatria8650
    @dannysatria8650 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561071
    Terima kasih bu, untuk penjelasannya beserta contohnya sudah membantu saya untuk mengerti tentang context diagram bu

  • @hanabihyug
    @hanabihyug 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561091
    Mudah untuk dipahami 🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Adwitya Prawangsa,
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang materi saya dalam video ini dapat dipahami.

  • @agungadipurwamahandiri4389
    @agungadipurwamahandiri4389 2 ปีที่แล้ว

    2008561096
    Terimakasih atas penjelasannya yg on point bu, Mungkin saya hanay ingin memastikan pemahamans aya apakah sudah benar atau tidak. Jadi, context diagram hanya menampilkan arus informasi yang terjadi dari sitem ke entitas yang ada. Kemudian sempat sedikit membaca, DFD level 0 itu membahas arus informasi dari sistem, fitur, entitase. Kemudian DFD 1 selanjutnya menambahkan database, DFD 2 merinci pada satu fitur dan lebih dalam lagi ke DFD level berikutnya. Apakah benar seperti itu bu?

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Agung Adipurwa.
      Context diagram menampilkan arus informasi dari sistem ke semua entitas luar, benar.
      DFD Level 0 adalah bagian yang lebih detail dari context diagram. Dengan menambahkan detail proses apa saja yang ada dalam sistem (mungkin bisa disebut fitur/menu juga) dan pada level ini sudah ada data store.
      DFD Level 1 adalah detail dari setiap proses yang ada pada DFD Level 0,
      Dan DFD Level 2 adalah detail dari setiap proses yang ada pada DFD Level 1, begitu seterusnya.

  • @ibsurya1607
    @ibsurya1607 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561092
    Terimakasih atas penjelasan dan pemaparannya Bu, materi mengenai context diagram sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya 🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Gus Surya.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang sekali video saya bermanfaat untuk Gus Surya.

  • @williamsoeparman1510
    @williamsoeparman1510 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561066
    Terima kasih bu buat materinya.

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, William Soeparman.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan komentar.

  • @cipEp1c
    @cipEp1c 2 ปีที่แล้ว +1

    terima kasih bu atas materi yang telah diberikan 🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai, Evi Dianasari.
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan komentar.

  • @muhammadcaesar8974
    @muhammadcaesar8974 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561076
    Terima kasih atas video materinya bu
    🙏

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว +1

      Hai Muhammad Caesar,
      Terima kasih sudah menonton video saya dan memberikan komentar.

  • @biancasaraswati
    @biancasaraswati 2 ปีที่แล้ว +1

    2008561087 Terima kasih bu, materi yang ibu berikan dapat saya pahami dengan baik

    • @KnowledgeSharingByVida
      @KnowledgeSharingByVida  2 ปีที่แล้ว

      Hai Bianca Githa.
      Terima kasih sudah menonton video saya.
      Saya senang materi saya sudah dapat dipahami dengan baik.