Aman Kalo gk aman gk bkal pemerintah korupsi gila”an Negara ekonomi kritis biasanya korupsiny rendah Ex : jepang , korsel Ekonomi kritis jika di hitung dengan uang + masa depan negara jika stok SDA / SDM ny jadi minus
"Sejarah akan terulang" Begitulah bang, pentingnya belajar sejarah. Ambil contoh di Romawi kuno, dari kerajaan, demokrasi, dan terakhir jadi kekaisaran. Seperti halnya kiasan, "Penguasa dunia akan berganti setiap 100 tahun sekali"
Banyak yang menganggap bisa saja terjadi perang dunia dalam waktu dekat. Sehingga pemimpin otoriter dianggap lebih stabil dan menyatu,sedangkan demokrasi perlu banyak otak dan saling adu yg bisa memecah belah untuk memutuskan hal-hal kecil. Ditambah ya mau beradu argumen sebagai manapun, ya buat keluar dari kemiskinan tetep harus usaha sendiri, apalagi perwakilan rakyat ada yg tidak sesuai harapan dengan rakyatnya. Korupsi dan lobbyst tetap ada, Mau demokrasi atau tidak ya sama saja. Ada satu kekurangan fatal demokrasi. Yaitu semua orang diberi hak yang sama. Orang yang punya kemampuan memiliki suara setara dengan yang tidak. Orang yang tidak tahu apa-apa soal pertanian bisa mendapat mandat mengurus pertanian. Orang yang tidak pernah merasakan kemiskinan,bullying,rasisme,diskriminasi bisa menjadi pemimpin yang menjanjikan kesetaraan. Kekurangan ini bisa diatasi dengan meritokrasi dimana suara orang yang ahli bernilai lebih tinggi daripada yang tidak. Namun ada keuntungan besar dari demokrasi. Jika pemimpin buruk maka pemimpin tersebut dapat segera berakhir atau tergantikan, sehingga negara bisa cepat pulih. Sementara jika pemimpin suatu negara adalag otoriter, dan ia sangat buruk sehingga membuat negara menjadi kacau. Maka kekacauan tersebut akan terjadi dalam waktu yang lama.
NAH, ini yang selama ini saya pikirkan! Demokrasi pada dasarnya memberikan kesempatan pada setiap orang untuk ikut campur dalam urusan pada bidang tertentu. Memang benar hal ini menjadi ciri khas kebebasan berpendapat tapi sayangnya sistem semacam ini memiliki kekurangan, yaitu orang yg tdk memiliki kapabilitas dalam suatu bidang bisa ikut campur mengurusi bidang tersebut. Oleh karena itu, selama ini saya cenderung lebih prefer sistem Teknokrasi ketimbang Demokrasi. Saya sendiri lebih prefer sistem Teknokrasi karena didasari oleh sebuah hadist dari Al-Bukhori yang berbunyi : “Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.”
Banyak yg terlalu fokus di lingkup lokal mereka sampai mereka cuma memilih berdasarkan tampak religius dan tampak pandai. Tapi tidak melihat kondisi timur tengah konflik laut china selatan belum lagi gesekan dengan australi dan pengungsi rohingnya membutuhkan perhatian yang lebih besar. Gizi dan pola pikir generasi kedepan harus di siapkan sungguh sungguh terutama dari sisi militer harus menguasai atau minimal punya expert dalam segala bidang itu yang saya rasa ada semua dalam visi pak prabowo
Sayangnya meritocracy cuma bisa berlaku pada bangsa kecil karena dengan penduduk sedikit mudah untuk dijaga sistemnya. Sedangkan indonesia ini sangat besar, meritocracy nggak cocok disini karena penduduknya sangat banyak sehingga susah dijaga sistemnya. Alasannya simpel, dengan penduduk banyak tentu masyarakatnya bakal berkelompok dalam jumlah banyak, dan tiap kelompok punya pemimpin yang ingin berada diatas pemimpin lainnya. Karena itu disini normalnya adalah nepotisme karena untuk berada dipuncak harus membuat kompromi dengan pemimpin lain supaya mereka mendukung anda untuk ada diatas mereka.
Jujurly gue tadi pilih paslon yg kalah quick count hari ini (so far). Tapi ya sudah, gue cuma bisa berharap kalau presiden dan wakilnya nanti bisa bikin negara ini lebih baik dari sebelumnya. Semoga kebobrokannya stop sampe di sini, jangan lanjut part 2,3,4,dst
Dan ga kalah penting juga semoga aja pihak2 dari partai yg kalah bakal jadi oposisi yg baik buat ngawal pemerintahan berjalan ke arah yg bener dan mihak rakyat, bukan malah koalisi sama yg berkuasa dan bikin makin tinggi power mereka dan potensi berbuat semena2. Terutama dari PDIP yg punya power kuat dan bisa jadi oposisi yang baik.
@@exusiai0015 wkwwkkwkw keasalahan berpikir, alias lu peaa.... Gk usah sok2 ngememe dh lu klu logika lu masih salah. Lu bisa berpikir kan om, lu harusny bisa tau mana yg ngerusak mana yg gk?. Bukan karna klh, tp karna kami beneran make otak kami buat berpikir. Nerima fakta, dan menilai baik2, . Nonton full semua video yg bisa jadi landasan, gk dari tiktok yg dipotong2, dibuat negatif2 mungkin. Berpikir se objektif mungkin. W trs ketawa. Pas liat orang marah2 gara video pendek yg dipotong2. Tp, pas liat full makna videony jauuuuuuhhhhh beda. Jdi kritis dikit lah om
Menurut saya, demokrasi pada dasarnya memang memiliki banyak celah dan kekurangan, bukan sebuah sistem yang bisa dibilang lebih baik secara mutlak dari sistem lainnya. Jadi kalau memang terancam, ya memang sejak awal sistem itu sendiri sudah punya flaw, bukan hal yang baru muncul sekarang. Sistem demokrasi hanya akan berjalan dengan baik jika dijalankan oleh golongan terpelajar saja, yang dari sisi ilmu dan hatinya benar2 menginginkan kebaikan bagi negerinya. Bukan untuk disebar untuk semua golongan, yang di mana suara orang terpelajar, orang bodoh, orang baik, orang jahat, semua memiliki kekuatan dan pengaruh yang sama besar. Sekali lagi, ini pendapat saya.
itulah bang, setiap sistem tidak ada yang sempurna kecuali komunis, akan tetapi, sistem komunis yang sesungguhnya terlalu mustahil untuk diwujudkan dan para pendahulu kita sudah memikirkan bagaimana cara terbaik, mungkin akan ada perubahan terkait sistem di Indonesia entah 10/100 tahun lagi yang mana membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik oiya lupa, ini pendapat saya bang
@@Yubi_aja emg kelemahan sistem monarki apa bang? setauku damai damai aja tu politik negara yg pake monarki. di asean ada filipin yg pake demokrasi dan kondisi juga ancur sama 11 12 sama indo
Gw dapat kesimpulan seperti pertandingan bola ketika salah satu peserta melakukan kecurangan dengan tekel mematikan dalam pertandingan sampai patah tulang pertandingan tetap berlangsung, kecuali bila ricuh kalo tidak ricuh maka tetap berlangsung. Diterapkan pada sistem kali ini. Jadi bila ingin menegakkan keadilan harus jadi super hero. Keadilan berbeda dengan ketertiban.
15:24... poin itu yang paling bikin saya resah edit: ayolah generasi muda. jangan terlalu lembek, jangan terlalu malas mencari informasi. belajarlah melihat sebuah persoalan dari beberapa sudut pandang yang berbeda.
@@ardPArdpemerintah harus ngatur, itu solusinya walaupun terlihat radikal, mau bagaimanapun juga pemerintah harus jadi contoh warganya dengan memfilter apa yang buruk, aku tidak berbicara agama tapi aku ingin berbicara bagaimana pemerintah mengubah masyarakatnya walaupun pada akhirnya harus dikecam, sama seperti kita mendidik anak, kita juga harus keras demi masa depan anak(apa yang tidak boleh, maka larang anak kita untuk melakukan itu)
Faktornya banyak sih bang koi Klo di Eropa, byk masyarakat yg muak akan kebijakan2 partai menengah kiri yg dianggap lambat akan perbaikan ekonomi dan sosial pasca covid 19, serta makin harumnya Partai2 eropa berafiliasi menengah kanan. Apalagi pensiunnya Angela Merkel yg bisa dibilang salah satu alumni "marxisme university" terbaik era modern yg bisa mengkonsolidasi kekuatan partai menengah kiri di eropa, itu berpengaruh bgt buat berkelanjutannya dinamika politik di kawasan Eropa, terkhususnya buat mengkonsolidasi diplomatik UE ke blok USA dkk. dan Rusia dkk. Sekarang di Eropa makin Pamor Parpol sayap menengah kanan di eropa makin naik bgt, kyk di Italia, Denmark, Spanyol, Belanda, kemungkinan ini bakal menular ke US lewat Partai Republik, dmn Biden yg mewakili Demokrat lagi dikritik perihal stabilitas ekonomi dan sosial yg blm pulih2 bgt pasca pandemi covid 19 dan isu imigran ilegal yg udh diclearence ama Trump dlu
@@ruezax9821 iya, menengah kanan itu nasionalis, kyk ditalia ada Partai Fratelli d Italia (Partainya Meloni, PM Italia skrg). Venstre (Denmark, Partai mayoritas Parlemen skrg), Partido Popular (Spanyol, Pemenang Mayoritas Pemilu 2023), PVV = Partij voor de Vrijheid (Belanda, pemenang mayoritas Pemilu 2024, Partainya Geerd Wilders)
Ada hubungannya dengan perang rusia-ukraina atau memanasnya timur tengah gak bang? Masyarakat mungkin gak sih menginginkan pemimpin yg kuat, yg tidak mudah ditekan oleh negara" kayak amerika misalnya?
@@Bluebelle8kebanyakan masalah pasca selesai covid 19 pertumbuhan ekonomi nya naik sedikit, masalah imigran ilegal , contoh nya di Denmark kebanyakan imigran dari luar Eropa buat masalah terus , gak bisa membiasakan budaya Eropa dan sering juga gak bisa bahasa negara yang dituju terutama bahas inggris, alhasil jadi tanggungan biaya negara untuk mengakomodasi para imigran ini
Karna udah terlanjur smg yg du takutkan kita yaitu matinya demokrasi gak terjadi terus berlanjut di negeri kita. Smg pemimpin negara ini bisa menerapkan nilai2 negara kita (Doa sekencang2nya) dan semoga generasi muda tdk termakan dgn berita2 yg berseliweran reels ato tiktok tapi mau membaca, nonton, belajar lebih lagi suatu isu dari sumber yg legit. Bkn cuma nonton video2 potong2..
Dengan melihat data kemenangan Prabowo, jasa konsultan politik nya sangat luar biasa karena konsultan ini juga yg buat bongbong marcos menang dan berhasil di Indonesia juga
@aigoowildriftSelamat pak Prabowo Gibran jadi presiden dan wakil presiden Indonesia 2024-2029. Selamat Anis dan cak Imin kalian akan pake rompi Shopee dari KPK setelah pilpres ini🔥
Waktu sekolah ngantuk bang bahas urutan2 lembaga negara, kagak pernah paham. Di sini dapet ilmu dan cara nyampainnya jelas dan kocak wkwkw. Terima kasih bang koi
Berarti yg salah itu gurunya! Kenapa gw bilang gini. Sebab lu belajar lewat video dan contoh atau pembawaan yg baik jadi paham, sedangkan kalo guru lu yg jelasin malah gk faham. Metodenya salah!
Gw mah mending nonton ini daripada guru gembul.. karena channel ini hanya bercerita apa yg ia baca.. ga bikin statement ngawur asal enak didengar saja, padahal gembul kan bidangnya guru PKN
Memilih capres tidak semata-mata untuk menang. Memilih atas dasar yg dipilih adalah pemimpin yg tepat. Tidak melanggar undang2, tidak melanggar etika, tidak MEMPERMAINKAN hukum. Kemenangan bisa diraih dgn cara apa pun, apalagi yg sedari awal sudah Cetho welo-welo 'tidak beres' dalam proses menuju capres-cawapres, ditambah wawasan demokrasi rakyat Indonesia yg rendah. Sehingga faktor utama memilih bukan karena programnya, tapi karena faktor gimic yg ngga penting jd kesukaan pemilihnya. Pemilih emosional lebih besar dari pada pemilih rasional. Kemenangan yg diawali dgn 'ketidakberesan' etika,.hanya akan menimbulkan 'mudhorot' lebih besar bagi terlasananys demokrasi.
Apapun itu namanya demokrasi ya bebas dong. Apapun pilihannya harus kita hargai. Kl pilihannya ga d hargai, ya bukan demokrasi dong. Apa lg hasilnya ga d hargai.
@@aditiaputrakurniawan7173 ttp pake logika lah.. lu punya pilihan buat pilih makanan.. bakal pilih daging ayam atau daging tikus yg dicat jadi daging ayam? kalo lu teliti cerdas & kritis harusnya tau bakal pilih yg mana
yang salah rakyatnya sendiri, lihat saja suka korup, nyogok, curang, dan lihat saja kelakuan anak muda jaman sekarang, itu semua adalah cerminan dari rakyat daripada seorang pemimpin. kalau mau pemimpin amanah amalkan perintah Al Quran, Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka memperbaiki keadaan diri mereka sendiri.
@@dianaeliza5931 iyaa kan, pejabat2 itu kan dulunya jga rakyat biasa, KKN aja dah jadi hal lumrah di kehidupan masyarakat kita, orang yg lurus dan baik banyak dijegal
@@didyouknow3888 bebas sih cuman jangan bisanya legowo doang, kalo emang ketauan curang ya jangan dibiarin, kalo dibiarin sekarang ya ga bakal berhenti curangnya. Kalo bocah lu biarin aja nyolong bakal terus2xan nyolong Kan?
Org² pd khawatir kl demokrasi melemah padahal Socrates aja gak suka demokrasi. Bayangin aja dalam pemilu semua suara disamakan padahal tingkat keilmuan setiap org jg berbeda beda. Harusnya yg memilih pemimpin atau yg menentukan nasib bangsa kedepan itu hanyalah org² yg berilmu. Tapi demokrasi memaksakan freedom of speech & equality sampai dalam tahapan yang ekstrim sehingga terjadilah kekacauan di masyarakat. Semua org dimotivasi utk berbicara walaupun mereka tanpa ilmu dalam rangka untuk mencapai kesetaraan padahal secara keilmuan jelas² kita tidak setara. Bahkan antara sesama professor aja tingkat ketajaman berpikirnya berbeda beda oleh krn itu harusnya yg memilih hanyalah org² yg punya kapasitas atau dianggap memenuhi kapasitas oleh lembaga tertentu. Dan ya memang benar freedom of speech & equality haruslah dibatasi. Bukan seperti skrg, atas nama freedom of speech & equality ada banyak nilai² di masyarakat yg terkikis & harus dihilangkan karena tidak sejalan dengan freedom of speech & equality yg menjadi dasar dari liberalisme.
Pantesan 2024 panas banget ternyata tahun politik dunia😂 Semoga presiden yg terpilih dapat menjalankan tugas secara amanah dan bisa membuat Indonesia jadi lebih baik!!
Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk negeri kita Indonesia. Aamiin "Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 30)
Emang bener kok,, siapa saja yang dipilih yg sejahtera tetap segelintir orang yang berkepentingan saja.. yang miskin tetap dipertahankan tetap miskin n sekolah pun anak anak pintar dari kalangan bawah tetap ditekan agar tidak naik "kepermukaan". TAi lh demokrasi.
Tamu mahasiswanya pintar pintar kayak demo di China... Kita di Indonesia pasti berpikir "apa yang salah dari Xi Jinping?" Kinerja Xi Jinping sangat tinggi kok di demo? Alasannya karena kebanyakan mahasiswanya pengangguran lalu walaupun saya bilang mahasiswa China pintar namun tentu saja sebagian besar sudah mengalami kebobrokan natural, banyak yang demo ingin menggulingkan Xi Jinping padahal ya yang biayain lu sekolah sampai jadi mahasiswa siapa?
Bpk PRABU cerdas. Dia sudah blajar banyak tentang politik di wakanda. Dan akhirnya bisa mnjadi presiden wakanda setelah beberapa kali kalah. Beliau sudah belajar bahwa politik itu bukan di menangkan oleh rakyat. (Melainkan oleh Kekuasaan dan Uang) Sistem ini akan berlanjut sampai semua rakyat Paham.
@@ikutalilas7369menurut saya yang terbaik versi 2014 beliau dengan sikap tegas dan wibawanya sebagai militer. Ehh di 2019 malah ikut barisan islam garis keras di perburuk dengan kampanye gemoy emang efektif sih menarik pemilih muda tapi masa diacara formil masih ber gemoy dari sini beliau tidak konsisten dengan ciri khasnya sebagai orang militer yang dikenal tegas lebih pragmatis tapi ya sudahlah selamat buat beliau buah dari beberapa kali gagal akhirnya bisa menjadi presiden juga
Siapapun presidennya tolong buat perekonomian di Indonesia menguat dan stabil, Perkuat militer karena alutsista kita masih sangat kurang dan jadilah mahluk yang jujur tegas dan takut terhadap TUHAN
@@magfiraharsyad299Beda kak antara peringkat militer sama demokrasi pengaruhnya dikit doang itu peringkat militer dunia itu aspeknya lebih ke alusista dan prajurit baik kualitas dan kuantitas, kalo demokrasi itu kan menyeluruh baik masyarakat dan lain² jadi pengaruh peringkat militer sama demokrasi dan penegakan hukum itu sangat kecil aspeknya, cmiww
3:12 ~ 3:19 memang begitulah kenyataannya pemikiran mayoritas masyarakat seluruh dunia tentang demokrasi Bahkan ada yang mikir pingin kembali ke era ala Soeharto atau ala diktator Anggap ini bentuk ketidakpercayaan sebagian masyarakat pada pemimpinnya sendiri
Dalam kondisi geopolitik kyk skrg, wajar2 aja milih pemimpin yg agak atau bahkan cenderung pragmatis. Utk pemilu indonesia... Selama presiden terpilih nanti bisa jaga netralitas diantara persaingan amerika - cina, maka Indonesia akan baik2 saja. Sebisa mungkin jgn sampai terlalu condong ke salah 1 kubu (apalagi ke amerika). Juga jgn sampe pecah kongsi dgn wakilnya. Indonesia harus liat kondisi filipina skrg.
Nah itu dia pecah kongsi begini yang lebih mengkhawatirkan saya dari pemilih yang kalah legowo aja ama hasilnya toh itu pilihan rakyat harus siap siapapun pemimpinnya nanti. Tapi mengingat aap yang terjadi di filiphina sampai pecah kongsi berabe sih ini
Sistem Demokrasi dipertahankan dan disebarkan itu salah satu cara para Oligarki supaya bisa tetap eksis mempertahankan kepentingan bisnisnya dan membuatnya semakin menggurita. Karena para Oligarki akan selalu mendukung Penguasa atau Calon Penguasa yg siap menjaga bisnisnya tanpa peduli mereka pintar & capable atau hanya modal tampang & terkenal aja. Dan sudah pasti setiap kebijakan yg dibuat Pengausanya akan selalu menguntungkan kepentingan para oligarki dibandingkan rakyat. Entah dilakukan secara soft atau otoriter.
Zaman sekarang Demokrasi sangat diagung-agungkan dan merupakan sesuatu yang harus dijaga. Tapi kita lupa, kepentingan negara itu sendiri sebenarnya juga lebih penting. Ketahanan negara, ekonomi negara, kemakmuran negara.
Demokrasi sekarang bukan demokrasi clasic,untuk rakyat dari rakyat,karna rakyat,tapi sekarang yang ada demokrasi kapitalis untuk jabatan ,dari uang, karna partai, singkatnya kekuasaan ada di tangan partai, jadi jangan heran😂
masih demokrasi klasik kali, nyatanya dulu Socrates udah ngritik demokrasi dengan kritikan yg sama : Thieves and fraudsters will want important government functions, and democracy will give it to them. And at that time, when thieves and fraudsters finally democratically take authority because criminals and evil doers want power, there will be worse dictatorship than in the time of any monarchy or oligarchy 😂
@@agengsatya96karena itulah setelah zaman demokrasi di yunani dan romawi berakhir, mereka berpindah menjadi negeri diktaktor, lalu akhirnya jadi monarchy. Dimana uniknya, romawi sampai kehancurannya masih bernama republik walaupun dikuasai monarchy.
Bener bener mati sepertinya demokrasi di dunia. Tapi bukan mati mendadak, tapi matinya secara step by step. Ini juga sepertinya memang semakin kuatnya negara China yang diframing otoriter.
@@纪思豪china maju saat dari ekonomi yang komunis ke kapitalis. di tambah china IQnya tinggi. kemajuan tergantung kualitas sdmnya . bukan dari demokrasi atau otoriternya
@@纪思豪 cina emang otoriter tapi siistem ekonominya Terbuka kaya negara negara barat Dan faktanya sisitem ekonomi kaya komunis kurang bisa bersaing banyak negara komunis kaya cina vietnam laos atau cuba dan lain lain mulai pakai sistem yang biasa di pake di barat terutama sisitem ekonominya demi kemajuan Satu satunya negara yang komunisnya original cuman korea utara dan kondisi negaranya Cina maju karena rakyatnya pinter mereka anak sekolah di sana bahkan rela melakukan segaala cara agar bisa belajar dengan baik
Jujur, gw org yg abti demokrasi. Dan selalu milih org yg pling mungkin utk jd otoriter. Buat gw kepemimpinan autokratik itu gk spnuhny buruk. Krna lu ttp butuh stabilitas utk pembangunan
generasi muda sekarang banyak yg lupa atau bahkan ga tau sejarah, banyak yg ga tau gimana orba dulu berlaku, gimana mencekamnya 1998 atau mengerikannya tragedi santa cruz. padahal hanya butuh beberapa detik mengetik di laman pencarian.
Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Indonesia pada 2015 tercatat US$ 3.322,58 per tahun sementara data BPS menunjukkan angka tersebut naik menjadi US$ 4.783,9 pada 2022. Artinya, selama delapan tahun pemerintahan Jokowi, PDB per kapita naik sebesar US$ 1.307,28 atau 37,6%. Sebagai catatan, 2015 merupakan tahun pertama di mana Presiden Jokowi memimpin Indonesia secara penuh. Jokowi hanya menjabat presiden selama tiga bulan pada 2014 setelah dilantik pada Oktober 2014. Pada tahun pertama Presiden SBY memimpin secara penuh yakni pada 2005, PDB per kapita Indonesia tercatat US$ 1.249,39 per tahun. Angkanya kemudian naik menjadi US$ 3.668,22 per tahun pada 2012. Dengan demikian, selama delapan tahun pertama pemerintahan SBY, PDB per kapita Indonesia naik sebesar US$ 2.418,81 atau 193,6%.
Judikatif siap-siap di rubah menjadi ordalatif 😊 Gak usah terlalu pikirin demokrasi berjalan sesuai kemanusiaan apa enggak, yuk kita joged nikmati program makan gratis
sudah RIP DEMOCRACY INDONESIA liat quick count, sebelumnya digiring survey....lalu banyak kecurangan dilapangan. seolah survey jadi pembenaran dilapangan...
@@pradiptapraja113 kalau serangan fajar tergantung dari masyarakat sekitar, ketika ada serangan fajar seharusnya bisa melaporkan kecurangan, tpi apa? Mereka menerimanya dengan senang hati
perbandingan antara kecurangan dengan survey itu 2 hal yang tidak bisa dibandingkan, menurut anda apa sih survey itu? mungkin bisa disampaikan jadi tidak ada komentar ambigu yang kurang jelas, terkait kecurangan yang anda maksud, bila ditanya ada kecurangan, jawabannya pasti ada, tapi, pihak mana yang melakukan kecurangan? hanya satu Paslon atau semuanya?
Kecurangan gimana pak?Coba kalo emg ada bukti langsung anda laporkan saja.Saya kebetulan anggota kpps&menurut saya agak mustahil kalo curang karna data difoto&banyak saksi mata saat dilakukannya perhitungan.
Ralat dikit indonsia enggak tapi. Indonesia malah pada semangat semua pengen nyoblos. Malah tahun ini yang golput bukan karena gak mau nyoblos. Tapi karena gak bisa nyoblos di perantauan
Coba deh tonton lagi tentang pemilu di filipina, Terlihat sama dengan kejadian pemilu disini, Dari cara kampanyenya, dari lembaga2nya, Dan dari yg pemenangnya Tapi semoga tidak jadi penyesalan seperti masyarakat filipina nya sekarang
trump menang, dana untuk Ukraine di pangkas.. artinya Ukraine harus menghentikan perang dengan memberikan 2 wilayah anti militer yg diambil rusia...karna wilayah itu juga lebih memilih ke rusia... Seperti kata prabowo di forum pertemuan pertahanandunia di Singapore.. " kalau bisa ,hentikan perang dengan membuat 2 wilayah tersebut jadi wilayah anti militer dari kedua negara.." tapi saat itu prabowo di kecam seolah pernyataan mendukung rusia...
demokrasi akan buat gonjang ganjing sosial rentan...demokrasi secara politik, digabung dengan liberal secara ekonomi..akan membuat ekonomi politik terkonsolidasi kpd elit politik dan elit ekonomi.. harapan kita, siapapun terpikih memiliki nasionalisme yg kuat..agar bisa tetap bisa memaksimalkan kepentingan rakyat
KAPITALISME SISTEM YANG MENGHANCURKAN GOTONG ROYONG DI INDONESIA !!!!!! SAYA MOHON TERAPKAN SISTEM PATUNGAN SETIAP RT SETEMPAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI WARGA INDONESIA !!!!!! HANYA GOTONG ROYONG YANG DAPAT MENGHANCURKAN KAPITALISME !!!!
@@yudha_saputra sebenarnya ga usah bang uang buat memperbaiki gizi anak indoneaia banyak kalo ga di korupsi Tanyain aja sama kepala desa Kalo ga percaya Orang misikin di indonesia aja sebenaranya harusnya tiap bulan atau tahun pasti dapat bantuan uang dari pemerintah tapi emang ga pernah sampai aja ke tangan rakyat miskin uangnya tiba tiba hilang Ga percaya tanyain aja sama kepala desa Apalagi kepala desa di indo banyak Yang ibaratnya kampanye pake supra pas ngejabat pake mobil Uangnya dariman buat beli mobil ga mungkin dari gaji kepala desa gajinya aja ga gede gede amat
Gak kebayang eksekutif dan legislatif dikuasai 2 kekuatan yang beda, ya semoga saja mereka tidak bergesekan (coba silahkan cek di quick count). Sebenarnya kondisi seperti ini bisa jadi baik dan bisa jadi sebaliknya Sisi baik: legislatif sebagai pengawasan dilakukan oleh partai berbeda Sisi tidak baik: bila bergesekan yang menjadi korban ujung-ujungnya masyarakat #prayforfuture
@@denysusanto549 ya kalau eksekutif Dan legislative satu gerbong ntr pemerintah bkin keputusan eh dpr iya iya aja. Jadi otoriter karena gak ada yg menentang pemerintahan
Selamat pak Prabowo Gibran jadi presiden dan wakil presiden Indonesia 2024-2029. Selamat Anis dan cak Imin kalian akan pake rompi Shopee dari KPK setelah pilpres ini🔥
16:00 menjawab pertanyaan bang Koi dimenit ini. Apakah demokrasi di Indonesia terancam dengan pemilu tahun ini? Jelas sangat terancam. Dulu tahun 98 mayoritas masyarakat dan mahasiswa turun kejalanan untuk menurunkan pemimpin yg sangat kental dengan unsur nepotisme. Tapi sekarang, justru suara terbanyak malah jatuh ke pasangan yg sangat nyata ada nepotisme dalam pencalonannya.
Demokrasi itu sistem yg punya banyak kekurangan terutama di negara berkembang. Demokrasi menciptakan ke tidakstabilan dan banyak ribut gampang polarisme dan di pecah belah. kebijakan juga gampang berubah2 di setiap berganti kepemimpinan.
Demokrasi yg dijadikan patokan hanya jumlah(kuantitas) suara. Bukan pada kualitas si pemberi suara (kualitas). Jadi nilai suara si bodoh dan si pintar disama ratakan. Ini kelemahan aistem demokrasi. Yg terjadi adalah ketika jumlah sdm rendah (berdasar pendidikan, tingkat kesejahteraan) masih mayoritas, maka kualitas pemimpin yg dipilihpun sejajajr dengan kualitas mayoritas penduduknya.
nah, makanya kalau kampanye itu usahakan untuk merangkul semua kalangan, jgn bikin branding 'saya orang pintar, cuma orang pintar ya milih saya' itu bakal ngasih kesan buruk ke masyarakat. Inget, kalau jadi pemimpin kamu gabisa pilih2 rakyat. Jujur gue sbg anak DKV amaze bgt sama marketing 02 yg kreatif bgt, segala macam bentuk promosi mereka ada, untuk semua kalangan mereka pikirin semua dan ga membangun branding aneh2.
Di indonesia malah makin solid warga warga nya buat pilih capres sesuai dengan visi misi raykat, tapi ada aja oknum oknum yg membuat rusuh setiap masa demokrasi
setiap system itu ada celahnya, bahkan di system politik dan pemerintahan, yg mana orang kurang bener pasti akan memanfaatkan celah tsb, terlebih umumnya sekarang demokrasi adalah system politik pemerintahan yg digunakan banyak negara, sayangnya power is power dan masa itu cenderung kurang peduli dalam urusan politik dan ketatanegaraan karena udah fokus menjalani keseharian kehidupannya mengacu pada Socrates dan Plato yg mana kurang setuju jika demokrasi itu diterapin di system politik dan pemerintahan, karena menyerahkan urusan kenegaraan pada masa yg tidak cerdas dan ahli dalam urusan tsb malah akan menghasilkan efek destruktif, apalagi demokrasi itu akan berjalan baik jika masa sudah cerdas dan paham apa itu demokrasi dan peduli terhadap keberlangsungan bangsa dan negara
Jadi inget orang luar ada yang ngomong gini "Democracy can be destroyed because of the stupidity of citizens, dictators can be destroyed because of the stupidity of their leaders." Memang betul kata lu, setiap sistem itu ada celahnya
Di Indonesia mulai seperti itu bahkan gua Alamin sendiri. gua sering liat sosmed temen gua contoh nya TikTok, Waktu gua buka 90% isinya Paslon X dan gua mirisnya temen² gua Nerima begitu aja serta nganggap itu adalah 100% benar. Contoh kasus nya kek temen gua yang jadi golongan pembenci presiden sekarang, gua dukung kritik, tapi ya jangan sampe segitunya lah.
Indonesia Pasti AMAN... 😊😊😊 yang gak aman adalah para elitnya, ketika kalah ngambek.. Kita rakyat ndak usah terprovokasi Elit2 yang kalah yang melakukan narasi seperti seolah - olah INDONESIA AKAN KIAMAT jika Paslon yang didukung para Elit ini kalah, sudah ada tanda2 yang mulai teriak CURANG ketika merasa kalah.. 😅😅😅😅😅 🙏🙏🙏
sebenernya Indonesia gak dinasti bang, soalnya kita nerapin demokrasi buat milih pemimpin, dan itu hak pemilih buat milih pemimpinnya, lantas kenapa ada istilah dinasti politik? barangkali teman teman yang lain bisa menjawab
@@Yubi_aja mungkin karna yang jadi pemimpin selalu mempunyai hubungan yang kuat dengan pemimpin sebelumnya tapi mau gimana lagi , mayoritas kita menghendaki itu terjadi😮
@@Yubi_ajawadaw, kalo mainnya jokowi halus ga secara langsung ngangkat anaknya emang Tapi dari cara dia ngangkat anaknya mulai dari MK (lewat pamannya), ngatur KPU, Bawaslu, jadi timses langsung anaknya turun ke masyarakat Lihat juga gimana anaknya yg kedua jadi Ketua parpol instan, begitu juga mantunya yg dijadikan pejabat juga
@@fotris4708 sebenarnya terkait Jokowi dukung anaknya itu ga ada salahnya, cuman disini posisinya dia sebagai presiden jadi dianggap tidak netral, tpi kalau yang ngatur2 atau apalah itu, keknya nggak deh
ada kelebihan dan kekurangan. sayap kanan cenderung fokus dengan internal masing-masing walaupun tidak demokrasi dan cenderung rasis tapi bila dibandingkan sayap kiri, sayap kiri lebih suka ikut campur urusan negara lain yang bikin situasi lebih runyem.
Bro, bedain antara demokrasi dengan liberalisme dan sekularisme. Ketiganya walaupun banyak dianut negara2 Eropa dan Amerika Serikat, tapi merupakan 3 paham yang terpisah. Demokrasi cuma menjamin tersampaikannya suara semua rakyat. Tentang hasil akhir tentu tergantung pada keputusan mayoritas. Mayoritas di sini adalah mayoritas rakyat negara tersebut. Jadi sangat mungkin mayoritas rakyat menghendaki kondisi tertentu di negara tersebut yang bagi minoritas rakyat tidak dikehendaki. Indonesia memang negara demokrasi, tapi Indonesia menganut paham Pancasilais. Dan di Pancasila tidak memuat sekularisme dan liberalisme ala Barat.
Tidak memuat Liberalisme namun memuat paham Komunis dan Sosialis... Pancasila sendiri sudah banyak unsur Sosialis yang mengarah ke Komunis dibanding Kapitalis apalagi Feodal Makanya Pancasila itu isinya semacam harapan bukan tujuan realistis agar bisa diterima masyarakat kurang ilmu dan Soekarno pun terpilih sebagai presiden pertama. Pak Soekarno sebagai mandor Romusha malah dipilih, pertanyaannya memangkah pahlawan kita sepintar itu?
@@WonderOfYouToo komunis itu sendiri antitesis dari demokrasi. Liat sendiri apa ada negara komunis yang bebas memilih partai politik dan presidennya. Sila keempat Pancasila secara jelas menginginkan perwakilan rakyat dalam pemerintahan. Dan Pancasila tidak hanya buah pikiran Soekarno. Ini merupakan kesepakatan banyak bapak bangsa.
Menurutku, kalau memang pemimpin yang kita pilih itu ternyata Otoriter ya gak masalah, karena negara-negara berkembang seperti Indonesia ini memang lebih membutuhkan pemimpin otoriter daripada pemimpin yg demokratis. Karena Orang-orang seperti di Indonesia itu butuhnya dipaksa daripada disuruh berinisiatif seperti di negara-negara yg memang sudah maju. Kita ambil contoh di Indonesia di masa Orde Baru yg Otoriter. Di masa Orde Baru Indonesia dijuluki sebagai Macan Asia. di zaman itu Indonesia dianggap sebagai negara yang sudah bisa buat Pesawatnya sendiri. Indonesia di zaman Orde Baru juga ada Operasi yang bernama Petrus yg mana para Gali/Preman itu ditembak mat* di tempat yg membuat Indonesia di zaman itu jadi aman (bahkan orang yg bertatto aja jadi sasaran!). Lalu kita lihat pemilu di zaman Orde Baru, sebelum tahun 1977-1997, tahun 1971 merupakan Pemilu pertama yg diselenggarakan oleh Rezim Orde Baru disitu ada 10 Partai termasuk Golkar (waktu itu masih Orsospol), lalu pada tahun 1973 Rezim Orde Baru menciptakan Fusi partai (yg tadinya 10 jadi 3), yakni PPP, GOLKAR, PDI. Alasan kenapa partai waktu itu difusikan karena ketidakstabilan yg terjadi akibat terlalu banyak partai oleh karena itu partai harus difusikan jadi 3, Makanya Pemilu di zaman itu ga rusuh, aman, damai, tentram (tapi yg menang itu2 aja). Bagi saya, Otoriter itu ga selalu buruk, karena Otoriter itu menjadi wajar karena memang rakyatnya susah diatur, susah mematuhi peraturan. Dan Menurut saya negara-negara berkembang seperti Indonesia ini memang kayaknya perlu pemimpin Otoriter agar negaranya jadi stabil, jangan samakan dengan negara-negara di Eropa yg memang masyarakatnya gampang diatur. Kalau mau bangsa ini mudah diatur maka perbaiki dulu Sistem Pendidikannya, itu lebih penting daripada mengembangkan Ekonomi. Kalau Ekonominya Maju tapi SDM rakyatnya rendah ya buat apa? Oleh karena itu perbaiki Sistem Pendidikannya, kualitas guru-guru, dll. Siapapun yg menang nanti, semoga Indonesia kita ini menjadi lebih baik, menjadi negara yg maju tidak hanya secara ekonomi tapi juga pendidikannya, dan Semoga negara kita mau menerima inovasi dari anak bangsa & tidak menggugurkan cita-cita anak bangsa. Aamiin
Masalahnya yg otoriter biasanya ga fokus terhadap pendidikan, karena itu bisa jadi bom waktu, makin banyak sdm yg pintar maka akan sulit penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya
Capek capek pendiri bangsa mendirikan negara ini berbentuk Republik berdasarkan demokrasi eh rakyat nya malah mau pemimpin otoriter kek soeharto. #GantiRakyat
@@tirmcdohlS Sebenarnya kalau dibandingkan Asia dengan Eropa jelas beda banget. Kalau di Eropa mengapa menjadi negara demokrasi karena semua orang ingin berkuasa, tapi karena ga mungkin semua berkuasa karena pendapatnya beda-beda akhirnya mereka mengadakan Pemilihan Umum yg mana rakyat memilih pemimpin yang memiliki Visi & Misi yang sama dengan pendapat rakyat yg memilih dan terciptalah yg namanya Demokrasi. Demokrasi di Eropa memang cocok karena orang Eropa itu tipe masyarakatnya yg ambis banget. Sedangkan di Asia, orang Asia itu tipe masyarakat yg tunduk terhadap bangsawan yg feodal, yg mana bangsawan di Asia itu cenderung Otoriter, dan ketika negara-negara di Asia dijajah oleh bangsa eropa lalu singkat cerita udah pada Merdeka, di era Perang Dingin tahun 60an, 70an, hingga 90an banyak negara di asia itu dipimpin Pemimpin Militer yg Otoriter (ga semua Militer, ada juga yg Sipil), ga cuma karena Ideologi tapi karena Militer di zaman itu juga di Backing oleh Amerika, Si Paling Demokasi yg malah mendukung Autoritarianisme di negara-negara yg ga sepaham/ga mau bekerja sama dengan Amerika. dan dikit banget negara-negara di Asia waktu itu yang menjadi negara Demokrasi kayak Jepang, India, terus siapa lagi ya? Kayaknya dua itu doang. Kalo sekarang mah udah beda, sekarang hampir semua negara di Asia menganut sistem Demokrasi (Kecuali Korea Utara, Turkmenistan dkk).
udh dibilang negara kita sangat belum cocok memakai sistem demokrasi, SDM rendah gampang dimainkan emosinya bukan rasionalitasnya, mayoritas SDM belum mapan, penegakan hukum lemah gampang diutak-atik & dinego yg berkepentingan. negara yg cocok demokrasi ya negara2 yg mature scr pengetahuan, mental, dan finansial macam negara2 skandinavia, australia, selandia baru, belanda, jerman.
Gurih karena banyak langkah negatif dari para politikus yang hilang ditutupi demokrasi. "Demokrasi berbicara sendiri sampai mati. Orang-orang tidak tahu apa yang mereka inginkan; mereka tidak tahu apa yang terbaik untuk mereka. Terlalu banyak kebodohan, terlalu banyak gerak yang hilang. Saya telah menghentikan pembicaraan dan omong kosong. Saya seorang yang penuh aksi. Secara teori demokrasi indah; dalam praktik itu adalah kekeliruan. Anda di Amerika akan melihatnya suatu hari nanti." -Benito Mussolini Walaupun Benito Mussolini terkesan beban, namun kenyataannya dia sangat pintar hanya saja berada pada masa yang tidak tepat.
Bang Koi. Aku mau koreksi dikit. China emang negara otokrasi yang di kuasai satu partai. Tapi dalam satu partai itu ada banyak partai yang menyusun malah 2-3 kali lebih banyak dari indo. Tapi, mereka di akuisisi oleh satu partai namun partai partai itu semua tadi masih punya otonomi sendiri.
Emang bener si semenjak ada medsos emang demokrasi kaya di stir sama media sosial, apalagi di generasi z yg cara berfikir cuma ngikutin yg lagi viral tanpa melihat yg real
Jangan lupa juga, bang Koi. Tahun ini juga ada 2 kali pergantian Monarki loh. Awal2 di Denmark ada Penurunan Ketakhtaan (Abdiksi) Ratu Margrethe II dan digantiin sama Raja Frederik X dan Ratu Mary. Terus yang terbaru Sultan Ibrahim Iskandar (Johor) jadi Yang di-Pertuan Agong ke-17 alias giliran Johor yang mimpin Malaysia abis sebelumnya dipimpin Pahang (Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah). Jadi tahun ini selain Pemilu Terbesar Dunia juga diwarnai sama Pergantian Monarki loh
Untungnya kita masih aman, masih banyak buruh sama mahasiswa yang demo buat menyuarakan suara, kalo sampe dibubarin, berarti yang bikin rusuh dari buruh atau mahasiswa nya, sejauh ini, demo lancar, mahasiswa sama buruh bebas mengutarakan pendapat asal gak petakilan aja Kalau misal masyarakat mengkritik pemerintah, paling banyak kasus pemerintahan daerah ya, paling mentok dikasih surat somasi, gak pernah sampe ada nyawa login ke alam lain Buat pers sama media, masih bisa mengkritik kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang tentu nya bakal merugikan rakyat
Premis demokrasi bahwa, rakyat yg punya kuasa itu benar. Tapi dalam diri demokrasi, itu sendiri ada cacat bawaan yg membuat demokrasi itu justru jadi merugikan rakyat.
Klo aku sendiri g pro demokrasi. Apalagi untuk negara berkembang atau terbelakang yg di mana masyarakat mayoritas lebih menginginkan konsumsi dan feodal. Sistem pemerintahan itu g ada yg bagus ataupun jelek, tetapi yg dilihat adalah dari praktik dan bagaimana kekuasaan itu berjalan.
tiba-tiba gw mikir ini bakal kejadian kek taun 70-80an yg tiba-tiba banyak negara revolusi dan gulingin pemerintahan mereka. apalagi sampe revolusi berdarah, kan cuan juga buat mereka yg nyari duit dari perang.
Ya emang buat cuan, tapi kalo cuman diliat dari sudut pandang itu ga pantes dan terkesan clueless, kenapa? Ambil contoh Iran deh, revolusi yg munculin despot khamenei itu ga dateng secara tiba2x, Shah yg menjabat saat itu demen foya2x dan terkesan ga becus buat mimpin, hasilnya? Krisis dimana2x di Iran saat itu, Dan apa yg dilakuin Shah? Ya buat pesta nan megah yg ngabisin triliunan dollar buat ngerayaan hut Iran/Persia yg ke 2000 (klo ga salah), ya tentunya kebanyaka rakyat muak dan lebih milih sayap komunis dan agamais (khomenei) buat bantu mereka numbangin Shah, Dan lu tau kan kelanjutannya.
pemimpin yang benar yang bisa menyatukan semua elemen masyarakat, tidak menginjak salah satu generasi untuk mendongkrak generasi lain. ya situ bisa tafsirkan sendiri lah ya.
Narasi gk penting.. Bnyak hal yg lbih penting untuk masa depan bangsa!!! Prabowo paling tepat daripada yg lain.. Kompetitor tak ada power yg cukup untk jdi presiden
Sekarang ga ada petugas KPPS yg meninggal, padahal 5 tahun lalu ada hampir 900 yg meninggal.. Gw sangat curiga mereka diracuni buat menjatuhkan pemerintah pada waktu itu.. Terus apa kabar kasus penembakan masal dan punculikan di KPU?
Itu adalah pertama kalinya legislatif/eksekutif pemilu secara bersamaan. Gak ada sangkut paut nya sama racun, itu bisa dibuktikan penyebab kematian nya. Kalo sekarang sudah punya pengalaman jadi lebih baik dalam penyelenggaraan
substasi demokrasi itu yg sekarang kritis di 62, krn kekuasaan ada di tangan 1/sekelompok orang, padahal demokrasi itu kan dibuat agar negara tidak tergantung pada orang tetapi tergantung pada sistem.
Sistem Demokrasi memiliki kelemahan yang paling krusial dan efeknya fatal, yaitu MENUHANKAN RAKYAT, suara rakyat = suara TUHAN, seperti yg kita tahu, bahwa para elit politik, para oligarki dan para penguasa2 lainya itu sejatinya mereka semua itu termasuk kedalam rakyat itu sendiri?! Jadi siapapun yg berkuasa atas dalih HAM dan jabatan maka dialah Tuhannya, dia yg bikin kebijakan2 yg sesuai dengan kepentingan, sedangkan rakyat lain harus taat pada kebijakannya itu.
mustahil keadilan dan kedamaian bisa di tegak kan dengan sistem demokrasi, dan dusta orang orang yang bilang kesejahteraan bisa adil dengan sistem demokrasi
Banyak yang bilang demokrasi gak guna demokrasi gak sempurma, ya memang demokrasi memamng gak sempurna ,tp dibanding kan sistem pemerintahan lain yang ada demokrasi adalah yang terbaik.
Mau demokrasi, otoriter, sosialis, kekaisaran, yang penting hidup rakyat jd lebih baik. Demokrasi yg skrg ini tidak terbukti jd plihan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat
@@reyviewchannel97hati hati jgn enteng kalo ngomong Mayoritas masyarakat udah muak sama nenek penguasa Terimalah kenyataan walaupun pahit Di Sumatra khusus Lampung si Wowo menang telak.
Request: Membahas Tentang Dunia Kereta Api Seperti Sejarah Atapers Atau Penumpang Gelap Naik Atap Kereta Dari Indonesia Atau Beberapa Negara Lain-Lain Dengan Alasan Dalam Channel Ini Belum Ada Pernah Membahas Tentang Dunia Transportasi Sama Sekali 🙏🙏🙏🙏🙏
Dah Trauma Tiga Presiden 💀 Gw Lebih Baik Ngejar Misi Gw Percuma Gw Ikutan Politik Karena Eseni Dari Politik Itu Adalah Menguasai Mempertahankan Dan Menggunakan Jabatan Juga Keuntungan Yang Ada
Yang salah bukan demokrasinya, tapi kapitalismenya. Hidup beberapa tahun belakangan jadi tambah susah karena harga harga dan biaya hidup naik terus. Buat terpilih dalam demokrasi perlu kampanye yang perlu duit banyak. Capres dan para caleg ngutang dulu ke para kapitalis buat kampanye. Akhirnya pas dah kepilih, pejabat pejabat itu bikin aturan yang cuma ngungtungin kapitalis sebagai bayaran atas utang kampanye dulu. Akar masalahnya disitu.
Oalah ku sangka di indonesia aja. Menurutku, sosmed mempengaruhi daya kritis. Kita disuapi satu sisi yg kita suka aja. Tanpa liat sisi yg berbeda. Yg penting seru dan menarik.
Mungkin banyak dari kalian gak akan setuju sama pendapat ku, tapi aku mikir kalau negara yang luas dengan multietnis kayak Indonesia ini emang gak cocok pake demokrasi bebas kayak sekarang. Demokrasi sebenarnya emang rawan buat instabilitas politik buat Indonesia
Trus kalo demokrasi ga cocok apa? Ala2x kerajaan dulu yg buat penjajah gampang masuk dan kolonisasi Indonesia? Atau ala2x aceh yg banyak peraturan2x absurd yg mutlak harus diikutin? Atau kominis yg secara ril ga jauh beda cara jalannya sama kerajaan? Trus lu nyinggung2x multi etnis, lu pikir kalo indo jadi kerajaan semua etnis bakal dianggap setara? Iya demokrasi emang jelek, tapi dibanding semua alternatif yg ada demokrasi adalah cara yg pas buat Indonesia, dimana semua etnis, suku, dan agama dianggap setara dan mempunyai suara dan hak yg sama. Dimana itu semua akan susah (atau tidak akan bisa) direalisasikan di sistem lainnya.
tadi bang koi bilang kalo milih pemimpin negara itu bukan buat negara sendiri tapi bisa ngaruh ke dunia disini saya paham kenapa yang menang di Konoha si dia karna Allah mau ngelindungin Anies soalnya Anies pernah bilang "kalo saya jadi presiden Allah ijinkan saya, tapi jika tidak Allah selamatkan saya"😮
Menurut lw demokrasi di Indonesia udah di titik kritis juga apa masih aman? 🤔
kritis bang
liat aj hasil quickcont
bagi yang kontra sih kritis
Gmna yaaaa, mnrut gw msh belum kritis2 amat
Aman
Kalo gk aman gk bkal pemerintah korupsi gila”an
Negara ekonomi kritis biasanya korupsiny rendah
Ex : jepang , korsel
Ekonomi kritis jika di hitung dengan uang + masa depan negara jika stok SDA / SDM ny jadi minus
udh lumayan sih bang soalnya masalah pelanggaran MK
"Sejarah akan terulang"
Begitulah bang, pentingnya belajar sejarah. Ambil contoh di Romawi kuno, dari kerajaan, demokrasi, dan terakhir jadi kekaisaran.
Seperti halnya kiasan, "Penguasa dunia akan berganti setiap 100 tahun sekali"
Akhirnya ente sadar juga soalnya jarang orang yang sadar akan hal ini
Gua udah tau dari lama btw, soalnya gua suka topik topik tentang sejarah 😂
Kita blm 100th, aman lah 😂
@@MiaMaraa hehe..konsepnya bukan pas 100 mendadak berubah
@@MiaMaraaitu siklus penguasa dunia bukan soal sebuah kesatuan daerah
Banyak yang menganggap bisa saja terjadi perang dunia dalam waktu dekat. Sehingga pemimpin otoriter dianggap lebih stabil dan menyatu,sedangkan demokrasi perlu banyak otak dan saling adu yg bisa memecah belah untuk memutuskan hal-hal kecil.
Ditambah ya mau beradu argumen sebagai manapun, ya buat keluar dari kemiskinan tetep harus usaha sendiri, apalagi perwakilan rakyat ada yg tidak sesuai harapan dengan rakyatnya. Korupsi dan lobbyst tetap ada, Mau demokrasi atau tidak ya sama saja.
Ada satu kekurangan fatal demokrasi. Yaitu semua orang diberi hak yang sama. Orang yang punya kemampuan memiliki suara setara dengan yang tidak.
Orang yang tidak tahu apa-apa soal pertanian bisa mendapat mandat mengurus pertanian.
Orang yang tidak pernah merasakan kemiskinan,bullying,rasisme,diskriminasi bisa menjadi pemimpin yang menjanjikan kesetaraan.
Kekurangan ini bisa diatasi dengan meritokrasi dimana suara orang yang ahli bernilai lebih tinggi daripada yang tidak.
Namun ada keuntungan besar dari demokrasi. Jika pemimpin buruk maka pemimpin tersebut dapat segera berakhir atau tergantikan, sehingga negara bisa cepat pulih.
Sementara jika pemimpin suatu negara adalag otoriter, dan ia sangat buruk sehingga membuat negara menjadi kacau. Maka kekacauan tersebut akan terjadi dalam waktu yang lama.
NAH, ini yang selama ini saya pikirkan!
Demokrasi pada dasarnya memberikan kesempatan pada setiap orang untuk ikut campur dalam urusan pada bidang tertentu. Memang benar hal ini menjadi ciri khas kebebasan berpendapat tapi sayangnya sistem semacam ini memiliki kekurangan, yaitu orang yg tdk memiliki kapabilitas dalam suatu bidang bisa ikut campur mengurusi bidang tersebut. Oleh karena itu, selama ini saya cenderung lebih prefer sistem Teknokrasi ketimbang Demokrasi. Saya sendiri lebih prefer sistem Teknokrasi karena didasari oleh sebuah hadist dari Al-Bukhori yang berbunyi :
“Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.”
Ini juga jadi diskusi di forum-forum militer abal-abal kondisinya persis era mau perang dunia ke -2 di mana pemimpin otoriter lebih di sukai
Banyak yg terlalu fokus di lingkup lokal mereka sampai mereka cuma memilih berdasarkan tampak religius dan tampak pandai. Tapi tidak melihat kondisi timur tengah konflik laut china selatan belum lagi gesekan dengan australi dan pengungsi rohingnya membutuhkan perhatian yang lebih besar. Gizi dan pola pikir generasi kedepan harus di siapkan sungguh sungguh terutama dari sisi militer harus menguasai atau minimal punya expert dalam segala bidang itu yang saya rasa ada semua dalam visi pak prabowo
susaah kekny kak, ahli angkat bicara malah diraguin 😭malah dipertanyain kredibilitasnya😭
Sayangnya meritocracy cuma bisa berlaku pada bangsa kecil karena dengan penduduk sedikit mudah untuk dijaga sistemnya.
Sedangkan indonesia ini sangat besar, meritocracy nggak cocok disini karena penduduknya sangat banyak sehingga susah dijaga sistemnya.
Alasannya simpel, dengan penduduk banyak tentu masyarakatnya bakal berkelompok dalam jumlah banyak, dan tiap kelompok punya pemimpin yang ingin berada diatas pemimpin lainnya.
Karena itu disini normalnya adalah nepotisme karena untuk berada dipuncak harus membuat kompromi dengan pemimpin lain supaya mereka mendukung anda untuk ada diatas mereka.
Jujurly gue tadi pilih paslon yg kalah quick count hari ini (so far). Tapi ya sudah, gue cuma bisa berharap kalau presiden dan wakilnya nanti bisa bikin negara ini lebih baik dari sebelumnya. Semoga kebobrokannya stop sampe di sini, jangan lanjut part 2,3,4,dst
Dan ga kalah penting juga semoga aja pihak2 dari partai yg kalah bakal jadi oposisi yg baik buat ngawal pemerintahan berjalan ke arah yg bener dan mihak rakyat, bukan malah koalisi sama yg berkuasa dan bikin makin tinggi power mereka dan potensi berbuat semena2. Terutama dari PDIP yg punya power kuat dan bisa jadi oposisi yang baik.
w cuma bisa ketawa bg, klu misal ada part 2 3 4. apalagi, klu pendukungnya tetap nutup mata ama telinga
01 ya? Soalnya 03 dikit 😁
awokwokw.... bro berpikir karna kalah berarti dia dipihak demokrasi awokowkw.... sumpah..
@@exusiai0015 wkwwkkwkw keasalahan berpikir, alias lu peaa.... Gk usah sok2 ngememe dh lu klu logika lu masih salah.
Lu bisa berpikir kan om, lu harusny bisa tau mana yg ngerusak mana yg gk?. Bukan karna klh, tp karna kami beneran make otak kami buat berpikir. Nerima fakta, dan menilai baik2, . Nonton full semua video yg bisa jadi landasan, gk dari tiktok yg dipotong2, dibuat negatif2 mungkin. Berpikir se objektif mungkin. W trs ketawa. Pas liat orang marah2 gara video pendek yg dipotong2. Tp, pas liat full makna videony jauuuuuuhhhhh beda. Jdi kritis dikit lah om
Jujur nemu akun sepulang sekolah beberapa tahun lalu kaya menang lotre banget, jelas dan ilmunya sampai mudah dipahami.
Sama tapi klo saya guru gembul, sepulang sekolah setelah beberapa saat
Saya sih udah dari tahun 2022 sih Nemu ni akun
@@just_mineesaya ga terlalu suka guru gembul sih lebih suka ke abang koi karena isu yang dibawakan selalu mudah di serap
Menurut saya, demokrasi pada dasarnya memang memiliki banyak celah dan kekurangan, bukan sebuah sistem yang bisa dibilang lebih baik secara mutlak dari sistem lainnya.
Jadi kalau memang terancam, ya memang sejak awal sistem itu sendiri sudah punya flaw, bukan hal yang baru muncul sekarang.
Sistem demokrasi hanya akan berjalan dengan baik jika dijalankan oleh golongan terpelajar saja, yang dari sisi ilmu dan hatinya benar2 menginginkan kebaikan bagi negerinya.
Bukan untuk disebar untuk semua golongan, yang di mana suara orang terpelajar, orang bodoh, orang baik, orang jahat, semua memiliki kekuatan dan pengaruh yang sama besar.
Sekali lagi, ini pendapat saya.
apalagi sekarang ada tiktok yg bener bener rusak itu apk, video hoak hampir 95%
itulah bang, setiap sistem tidak ada yang sempurna kecuali komunis, akan tetapi, sistem komunis yang sesungguhnya terlalu mustahil untuk diwujudkan dan para pendahulu kita sudah memikirkan bagaimana cara terbaik, mungkin akan ada perubahan terkait sistem di Indonesia entah 10/100 tahun lagi yang mana membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik
oiya lupa, ini pendapat saya bang
@@Yubi_aja emg kelemahan sistem monarki apa bang? setauku damai damai aja tu politik negara yg pake monarki. di asean ada filipin yg pake demokrasi dan kondisi juga ancur sama 11 12 sama indo
Indo emang masih adem ayem sampai skrng dengan demokrasi nya, tapi lama kelamaan mungkin akan mengikuti juga.
Masalahnya banyak yg belum paham, kalau pejabat dan birokrat di dalam demokrasi, termasuk presiden, itu pelayan rakyat, bukan atasan rakyat.
Gw dapat kesimpulan seperti pertandingan bola ketika salah satu peserta melakukan kecurangan dengan tekel mematikan dalam pertandingan sampai patah tulang pertandingan tetap berlangsung, kecuali bila ricuh kalo tidak ricuh maka tetap berlangsung. Diterapkan pada sistem kali ini. Jadi bila ingin menegakkan keadilan harus jadi super hero. Keadilan berbeda dengan ketertiban.
15:24... poin itu yang paling bikin saya resah
edit: ayolah generasi muda. jangan terlalu lembek, jangan terlalu malas mencari informasi. belajarlah melihat sebuah persoalan dari beberapa sudut pandang yang berbeda.
trus gimana cara nya ? dulu di era televisi ya kompanye pakek iklan.
Iya lagi
@@ardPArdpemerintah harus ngatur, itu solusinya walaupun terlihat radikal, mau bagaimanapun juga pemerintah harus jadi contoh warganya dengan memfilter apa yang buruk, aku tidak berbicara agama tapi aku ingin berbicara bagaimana pemerintah mengubah masyarakatnya walaupun pada akhirnya harus dikecam, sama seperti kita mendidik anak, kita juga harus keras demi masa depan anak(apa yang tidak boleh, maka larang anak kita untuk melakukan itu)
Bener ajg
@@dreamwelch8100 kompanye yang jelek adalah kompanye yang bawa" agama. Masuk kali doktrin nya 😂
Faktornya banyak sih bang koi
Klo di Eropa, byk masyarakat yg muak akan kebijakan2 partai menengah kiri yg dianggap lambat akan perbaikan ekonomi dan sosial pasca covid 19, serta makin harumnya Partai2 eropa berafiliasi menengah kanan. Apalagi pensiunnya Angela Merkel yg bisa dibilang salah satu alumni "marxisme university" terbaik era modern yg bisa mengkonsolidasi kekuatan partai menengah kiri di eropa, itu berpengaruh bgt buat berkelanjutannya dinamika politik di kawasan Eropa, terkhususnya buat mengkonsolidasi diplomatik UE ke blok USA dkk. dan Rusia dkk.
Sekarang di Eropa makin Pamor Parpol sayap menengah kanan di eropa makin naik bgt, kyk di Italia, Denmark, Spanyol, Belanda, kemungkinan ini bakal menular ke US lewat Partai Republik, dmn Biden yg mewakili Demokrat lagi dikritik perihal stabilitas ekonomi dan sosial yg blm pulih2 bgt pasca pandemi covid 19 dan isu imigran ilegal yg udh diclearence ama Trump dlu
menengah kanan itu kaum nasionalis ya bang?
@@ruezax9821 iya, menengah kanan itu nasionalis, kyk ditalia ada Partai Fratelli d Italia (Partainya Meloni, PM Italia skrg). Venstre (Denmark, Partai mayoritas Parlemen skrg), Partido Popular (Spanyol, Pemenang Mayoritas Pemilu 2023), PVV = Partij voor de Vrijheid (Belanda, pemenang mayoritas Pemilu 2024, Partainya Geerd Wilders)
Thx penjelasannya bang bermanfaat banget
Ada hubungannya dengan perang rusia-ukraina atau memanasnya timur tengah gak bang? Masyarakat mungkin gak sih menginginkan pemimpin yg kuat, yg tidak mudah ditekan oleh negara" kayak amerika misalnya?
@@Bluebelle8kebanyakan masalah pasca selesai covid 19 pertumbuhan ekonomi nya naik sedikit, masalah imigran ilegal , contoh nya di Denmark kebanyakan imigran dari luar Eropa buat masalah terus , gak bisa membiasakan budaya Eropa dan sering juga gak bisa bahasa negara yang dituju terutama bahas inggris, alhasil jadi tanggungan biaya negara untuk mengakomodasi para imigran ini
Karna udah terlanjur smg yg du takutkan kita yaitu matinya demokrasi gak terjadi terus berlanjut di negeri kita. Smg pemimpin negara ini bisa menerapkan nilai2 negara kita (Doa sekencang2nya) dan semoga generasi muda tdk termakan dgn berita2 yg berseliweran reels ato tiktok tapi mau membaca, nonton, belajar lebih lagi suatu isu dari sumber yg legit. Bkn cuma nonton video2 potong2..
Dengan melihat data kemenangan Prabowo, jasa konsultan politik nya sangat luar biasa karena konsultan ini juga yg buat bongbong marcos menang dan berhasil di Indonesia juga
@aigoowildriftgak ush nyaman nyamain , beda
@aigoowildriftSelamat pak Prabowo Gibran jadi presiden dan wakil presiden Indonesia 2024-2029.
Selamat Anis dan cak Imin kalian akan pake rompi Shopee dari KPK setelah pilpres ini🔥
Lahh kemarin2 ga dinasty ya? @aigoowildrift
@aigoowildrift gemoy joget sesuai kan dengan kelakuan retart nya masyarakat Indonesia yg isinya pecinta tiktok
@aigoowildrift politik dinasti PKS di Depok ama Sumbar gk dipermasalahin? Kadrun ya?
Waktu sekolah ngantuk bang bahas urutan2 lembaga negara, kagak pernah paham. Di sini dapet ilmu dan cara nyampainnya jelas dan kocak wkwkw. Terima kasih bang koi
Apa lg kl tugas2 lembaga. Tepar, mata melotot, kuping kg denger apa2, kaya angin lalu🤣
Berarti yg salah itu gurunya! Kenapa gw bilang gini. Sebab lu belajar lewat video dan contoh atau pembawaan yg baik jadi paham, sedangkan kalo guru lu yg jelasin malah gk faham. Metodenya salah!
soalnya belum ngerasain keresahan politik
@@renejay23 mnmm
Gw mah mending nonton ini daripada guru gembul.. karena channel ini hanya bercerita apa yg ia baca.. ga bikin statement ngawur asal enak didengar saja, padahal gembul kan bidangnya guru PKN
Memilih capres tidak semata-mata untuk menang. Memilih atas dasar yg dipilih adalah pemimpin yg tepat. Tidak melanggar undang2, tidak melanggar etika, tidak MEMPERMAINKAN hukum. Kemenangan bisa diraih dgn cara apa pun, apalagi yg sedari awal sudah Cetho welo-welo 'tidak beres' dalam proses menuju capres-cawapres, ditambah wawasan demokrasi rakyat Indonesia yg rendah. Sehingga faktor utama memilih bukan karena programnya, tapi karena faktor gimic yg ngga penting jd kesukaan pemilihnya. Pemilih emosional lebih besar dari pada pemilih rasional. Kemenangan yg diawali dgn 'ketidakberesan' etika,.hanya akan menimbulkan 'mudhorot' lebih besar bagi terlasananys demokrasi.
Apapun itu namanya demokrasi ya bebas dong. Apapun pilihannya harus kita hargai. Kl pilihannya ga d hargai, ya bukan demokrasi dong. Apa lg hasilnya ga d hargai.
Sayangnya yang terjadi di negara ini adalah kebalikan dari perkataanmu bang.
@@aditiaputrakurniawan7173 kalo lu dicurangin depan matalu lu bakal tetep menghargai?
@@aditiaputrakurniawan7173 ttp pake logika lah.. lu punya pilihan buat pilih makanan.. bakal pilih daging ayam atau daging tikus yg dicat jadi daging ayam? kalo lu teliti cerdas & kritis harusnya tau bakal pilih yg mana
yang salah rakyatnya sendiri, lihat saja suka korup, nyogok, curang, dan lihat saja kelakuan anak muda jaman sekarang, itu semua adalah cerminan dari rakyat daripada seorang pemimpin.
kalau mau pemimpin amanah amalkan perintah Al Quran, Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka memperbaiki keadaan diri mereka sendiri.
Setuju, karna pemimpin itu cerminan rakyatnya
Saya dari pemilih yang kalah legowo aja. Toohh kebenaran akan mencari jalannya sendiri tetap semangat untuk hidup😅✊
Iya gak heran kalo masyarakatnya jg spt ini dr hal sederhana juga udah korupsi, langgar aturan, kolusi, nepotisme.
@@dianaeliza5931 iyaa kan, pejabat2 itu kan dulunya jga rakyat biasa, KKN aja dah jadi hal lumrah di kehidupan masyarakat kita, orang yg lurus dan baik banyak dijegal
@@didyouknow3888 bebas sih cuman jangan bisanya legowo doang, kalo emang ketauan curang ya jangan dibiarin, kalo dibiarin sekarang ya ga bakal berhenti curangnya.
Kalo bocah lu biarin aja nyolong bakal terus2xan nyolong Kan?
Org² pd khawatir kl demokrasi melemah padahal Socrates aja gak suka demokrasi. Bayangin aja dalam pemilu semua suara disamakan padahal tingkat keilmuan setiap org jg berbeda beda. Harusnya yg memilih pemimpin atau yg menentukan nasib bangsa kedepan itu hanyalah org² yg berilmu. Tapi demokrasi memaksakan freedom of speech & equality sampai dalam tahapan yang ekstrim sehingga terjadilah kekacauan di masyarakat. Semua org dimotivasi utk berbicara walaupun mereka tanpa ilmu dalam rangka untuk mencapai kesetaraan padahal secara keilmuan jelas² kita tidak setara. Bahkan antara sesama professor aja tingkat ketajaman berpikirnya berbeda beda oleh krn itu harusnya yg memilih hanyalah org² yg punya kapasitas atau dianggap memenuhi kapasitas oleh lembaga tertentu. Dan ya memang benar freedom of speech & equality haruslah dibatasi. Bukan seperti skrg, atas nama freedom of speech & equality ada banyak nilai² di masyarakat yg terkikis & harus dihilangkan karena tidak sejalan dengan freedom of speech & equality yg menjadi dasar dari liberalisme.
Pantesan 2024 panas banget ternyata tahun politik dunia😂
Semoga presiden yg terpilih dapat menjalankan tugas secara amanah dan bisa membuat Indonesia jadi lebih baik!!
Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk negeri kita Indonesia. Aamiin
"Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 30)
amin ya Allah, semoga presiden selanjutnya dapat membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi
@@Yubi_ajaaamiin. Kita tawakal ke Allah SWT
Emang bener kok,, siapa saja yang dipilih yg sejahtera tetap segelintir orang yang berkepentingan saja.. yang miskin tetap dipertahankan tetap miskin n sekolah pun anak anak pintar dari kalangan bawah tetap ditekan agar tidak naik "kepermukaan".
TAi lh demokrasi.
Tau ga beasiswa Supersemar ?
Tamu mahasiswanya pintar pintar kayak demo di China...
Kita di Indonesia pasti berpikir "apa yang salah dari Xi Jinping?"
Kinerja Xi Jinping sangat tinggi kok di demo?
Alasannya karena kebanyakan mahasiswanya pengangguran lalu walaupun saya bilang mahasiswa China pintar namun tentu saja sebagian besar sudah mengalami kebobrokan natural, banyak yang demo ingin menggulingkan Xi Jinping padahal ya yang biayain lu sekolah sampai jadi mahasiswa siapa?
@@kholidmawardi5553 gak kaleng kaleng nih beasiswa, sudah menghasilkan banyak akademisi dan praktisi di Indonesia
Demokrasikan bikinan DAJJAL
@@Mamminasata balas komen mana bang? Kok tiba - tiba bahas rumah tahanan.
Bpk PRABU cerdas.
Dia sudah blajar banyak tentang politik di wakanda.
Dan akhirnya bisa mnjadi presiden wakanda setelah beberapa kali kalah.
Beliau sudah belajar bahwa politik itu bukan di menangkan oleh rakyat.
(Melainkan oleh Kekuasaan dan Uang)
Sistem ini akan berlanjut sampai semua rakyat Paham.
Kim jong unch yah?
Pak prabs lah, pake nanya@@suzumarko4289
Prabowo ya , sedih cuy lihat dia versi 2019 dg versi 2024 😢😢😢😢😢
@@ikutalilas7369 imo pak prabs lumayan keren di 2019, sekarang krn dah tua kali ya jadi incoherent
@@ikutalilas7369menurut saya yang terbaik versi 2014 beliau dengan sikap tegas dan wibawanya sebagai militer.
Ehh di 2019 malah ikut barisan islam garis keras di perburuk dengan kampanye gemoy emang efektif sih menarik pemilih muda tapi masa diacara formil masih ber gemoy dari sini beliau tidak konsisten dengan ciri khasnya sebagai orang militer yang dikenal tegas lebih pragmatis tapi ya sudahlah selamat buat beliau buah dari beberapa kali gagal akhirnya bisa menjadi presiden juga
Siapapun presidennya tolong buat perekonomian di Indonesia menguat dan stabil,
Perkuat militer karena alutsista kita masih sangat kurang dan jadilah mahluk yang jujur tegas dan takut terhadap TUHAN
militer katanya no 13 kok di bilang sangat kurang?
Yang sangat kurang itu hukumnya
Ga adil
Hukum tumpul keatas dan tajam kebawah
@@Fesbuk_fesbuk itu berarti pelaksanaannya ngab, bukan hukumnya. Hukumnya udah bener, cuman cara pelaksanaannya ga bener
@@dikaardhyaperdana7532logika aja bang, klo bisa peringkat 13 di djnia berarti pelaksanaannya udah bener
@@magfiraharsyad299Beda kak antara peringkat militer sama demokrasi
pengaruhnya dikit doang itu
peringkat militer dunia itu aspeknya lebih ke alusista dan prajurit baik kualitas dan kuantitas, kalo demokrasi itu kan menyeluruh baik masyarakat dan lain²
jadi pengaruh peringkat militer sama demokrasi dan penegakan hukum itu sangat kecil aspeknya, cmiww
3:12 ~ 3:19 memang begitulah kenyataannya pemikiran mayoritas masyarakat seluruh dunia tentang demokrasi
Bahkan ada yang mikir pingin kembali ke era ala Soeharto atau ala diktator
Anggap ini bentuk ketidakpercayaan sebagian masyarakat pada pemimpinnya sendiri
Satu yang pasti politik itu dinamis kawan,
Ga ada musuh dan kawan abadi, yang ada kepentingan abadi
Dalam kondisi geopolitik kyk skrg, wajar2 aja milih pemimpin yg agak atau bahkan cenderung pragmatis.
Utk pemilu indonesia... Selama presiden terpilih nanti bisa jaga netralitas diantara persaingan amerika - cina, maka Indonesia akan baik2 saja. Sebisa mungkin jgn sampai terlalu condong ke salah 1 kubu (apalagi ke amerika). Juga jgn sampe pecah kongsi dgn wakilnya. Indonesia harus liat kondisi filipina skrg.
Tapi hari ini nyatanya kita deket banget lo dengan cina😂
@@faqihrusyda ekonomi deket dgn cina, tp militer deket dgn amerika. Liat aja super garuda shield kemaren.
Nah itu dia pecah kongsi begini yang lebih mengkhawatirkan saya dari pemilih yang kalah legowo aja ama hasilnya toh itu pilihan rakyat harus siap siapapun pemimpinnya nanti. Tapi mengingat aap yang terjadi di filiphina sampai pecah kongsi berabe sih ini
@@faqihrusyda sumpah mending cina daripada amerika
lapor, sosmed emang berpengaruh banget. gue ngeklik sekali podcast david nurbianto (ngomongin 01) langsung disuguhi tentang 01. yang laen ngga
Sistem Demokrasi dipertahankan dan disebarkan itu salah satu cara para Oligarki supaya bisa tetap eksis mempertahankan kepentingan bisnisnya dan membuatnya semakin menggurita. Karena para Oligarki akan selalu mendukung Penguasa atau Calon Penguasa yg siap menjaga bisnisnya tanpa peduli mereka pintar & capable atau hanya modal tampang & terkenal aja. Dan sudah pasti setiap kebijakan yg dibuat Pengausanya akan selalu menguntungkan kepentingan para oligarki dibandingkan rakyat. Entah dilakukan secara soft atau otoriter.
Zaman sekarang Demokrasi sangat diagung-agungkan dan merupakan sesuatu yang harus dijaga. Tapi kita lupa, kepentingan negara itu sendiri sebenarnya juga lebih penting. Ketahanan negara, ekonomi negara, kemakmuran negara.
Balik jaman pak harto dong 😅
Demokrasi sekarang bukan demokrasi clasic,untuk rakyat dari rakyat,karna rakyat,tapi sekarang yang ada demokrasi kapitalis untuk jabatan ,dari uang, karna partai, singkatnya kekuasaan ada di tangan partai, jadi jangan heran😂
masih demokrasi klasik kali, nyatanya dulu Socrates udah ngritik demokrasi dengan kritikan yg sama :
Thieves and fraudsters will want important government functions, and democracy will give it to them. And at that time, when thieves and fraudsters finally democratically take authority because criminals and evil doers want power, there will be worse dictatorship than in the time of any monarchy or oligarchy
😂
@@agengsatya96karena itulah setelah zaman demokrasi di yunani dan romawi berakhir, mereka berpindah menjadi negeri diktaktor, lalu akhirnya jadi monarchy.
Dimana uniknya, romawi sampai kehancurannya masih bernama republik walaupun dikuasai monarchy.
makanya paling bener itu sistemnya cina. Parlemen perwalian langsung dari bawah
@@fatcrruise6508itu bisa disebut dictatorship proletariat kan?
@@agengsatya96 wah iya bang Brati sistem demokrasi memang cacat dari dulu ya... Kira kira sistem apa yang cocok buat Indonesia tanpa merusak NKRI?
Bener bener mati sepertinya demokrasi di dunia. Tapi bukan mati mendadak, tapi matinya secara step by step. Ini juga sepertinya memang semakin kuatnya negara China yang diframing otoriter.
@@纪思豪china maju saat dari ekonomi yang komunis ke kapitalis.
di tambah china IQnya tinggi.
kemajuan tergantung kualitas sdmnya . bukan dari demokrasi atau otoriternya
@@纪思豪 jangan lupa negara seotoriter china berani membuka investasi jangka panjang diluar negri dalam bentuk hutang pembangunan
@@纪思豪👈 pro chinese spotted 🗣️ 💯 komunis + kapitalis kombinasi yang mantap 🔥🔥🔥
@@纪思豪 cina emang otoriter tapi siistem ekonominya
Terbuka kaya negara negara barat
Dan faktanya sisitem ekonomi kaya komunis kurang bisa bersaing
banyak negara komunis kaya cina vietnam laos atau cuba dan lain lain mulai pakai sistem yang biasa di pake di barat terutama sisitem ekonominya
demi kemajuan
Satu satunya negara yang komunisnya original cuman korea utara dan kondisi negaranya
Cina maju karena rakyatnya pinter mereka anak sekolah di sana bahkan rela melakukan segaala cara agar bisa belajar dengan baik
@@hakze3502 bukan masalah IQ. tapi autocracy yg berdasarkan sains. Cuma jeleknya jd suka plin plan dan gak bisa dinamis dalam ambil keputusan
Jujur, gw org yg abti demokrasi. Dan selalu milih org yg pling mungkin utk jd otoriter. Buat gw kepemimpinan autokratik itu gk spnuhny buruk. Krna lu ttp butuh stabilitas utk pembangunan
generasi muda sekarang banyak yg lupa atau bahkan ga tau sejarah, banyak yg ga tau gimana orba dulu berlaku, gimana mencekamnya 1998 atau mengerikannya tragedi santa cruz. padahal hanya butuh beberapa detik mengetik di laman pencarian.
Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Indonesia pada 2015 tercatat US$ 3.322,58 per tahun sementara data BPS menunjukkan angka tersebut naik menjadi US$ 4.783,9 pada 2022.
Artinya, selama delapan tahun pemerintahan Jokowi, PDB per kapita naik sebesar US$ 1.307,28 atau 37,6%.
Sebagai catatan, 2015 merupakan tahun pertama di mana Presiden Jokowi memimpin Indonesia secara penuh. Jokowi hanya menjabat presiden selama tiga bulan pada 2014 setelah dilantik pada Oktober 2014.
Pada tahun pertama Presiden SBY memimpin secara penuh yakni pada 2005, PDB per kapita Indonesia tercatat US$ 1.249,39 per tahun. Angkanya kemudian naik menjadi US$ 3.668,22 per tahun pada 2012.
Dengan demikian, selama delapan tahun pertama pemerintahan SBY, PDB per kapita Indonesia naik sebesar US$ 2.418,81 atau 193,6%.
Semoga presiden berikutnya jauh lebih baik
dan utang juga naik, dari 2000 trilyun menjadi 8000 trilyun
@@zens554 dan bunganya besar 😁
Pencapaian luar biasa utk pak Jokowi krna beliau memimpin Indonesia ditengah masalah pandemi, perang Rusia Ukraina
@@zens554itu rasio ny berapa persen dr PDB ?
Judikatif siap-siap di rubah menjadi ordalatif 😊 Gak usah terlalu pikirin demokrasi berjalan sesuai kemanusiaan apa enggak, yuk kita joged nikmati program makan gratis
Indonesia kritis Demokrasi !!!
??
sudah RIP DEMOCRACY INDONESIA liat quick count, sebelumnya digiring survey....lalu banyak kecurangan dilapangan. seolah survey jadi pembenaran dilapangan...
Kecurangan? Serangan fajar kah?
@@pradiptapraja113 kalau serangan fajar tergantung dari masyarakat sekitar, ketika ada serangan fajar seharusnya bisa melaporkan kecurangan, tpi apa? Mereka menerimanya dengan senang hati
perbandingan antara kecurangan dengan survey itu 2 hal yang tidak bisa dibandingkan, menurut anda apa sih survey itu? mungkin bisa disampaikan jadi tidak ada komentar ambigu yang kurang jelas, terkait kecurangan yang anda maksud, bila ditanya ada kecurangan, jawabannya pasti ada, tapi, pihak mana yang melakukan kecurangan? hanya satu Paslon atau semuanya?
santai aja bro jagoanku juga kalah , gak usah cari alasan
kalo emang ada kecurangan kenapa gak di laporkan ?
Kecurangan gimana pak?Coba kalo emg ada bukti langsung anda laporkan saja.Saya kebetulan anggota kpps&menurut saya agak mustahil kalo curang karna data difoto&banyak saksi mata saat dilakukannya perhitungan.
Ralat dikit indonsia enggak tapi. Indonesia malah pada semangat semua pengen nyoblos. Malah tahun ini yang golput bukan karena gak mau nyoblos. Tapi karena gak bisa nyoblos di perantauan
Coba deh tonton lagi tentang pemilu di filipina,
Terlihat sama dengan kejadian pemilu disini,
Dari cara kampanyenya, dari lembaga2nya,
Dan dari yg pemenangnya
Tapi semoga tidak jadi penyesalan seperti masyarakat filipina nya sekarang
Amin kan saja walaupun hasilny udh kebaca
siapapun yang menang, semoga bisa mengemban amanah dan bikin negara tercinta ini maju kedepannya, aamiin
trump menang, dana untuk Ukraine di pangkas.. artinya Ukraine harus menghentikan perang dengan memberikan 2 wilayah anti militer yg diambil rusia...karna wilayah itu juga lebih memilih ke rusia... Seperti kata prabowo di forum pertemuan pertahanandunia di Singapore.. " kalau bisa ,hentikan perang dengan membuat 2 wilayah tersebut jadi wilayah anti militer dari kedua negara.." tapi saat itu prabowo di kecam seolah pernyataan mendukung rusia...
demokrasi akan buat gonjang ganjing sosial rentan...demokrasi secara politik, digabung dengan liberal secara ekonomi..akan membuat ekonomi politik terkonsolidasi kpd elit politik dan elit ekonomi..
harapan kita, siapapun terpikih memiliki nasionalisme yg kuat..agar bisa tetap bisa memaksimalkan kepentingan rakyat
Lanjut lagi bang koiiii, bahasan politik gaada habisnya ini 🔥🔥🔥
KAPITALISME SISTEM YANG MENGHANCURKAN GOTONG ROYONG DI INDONESIA !!!!!!
SAYA MOHON TERAPKAN SISTEM PATUNGAN SETIAP RT SETEMPAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI WARGA INDONESIA !!!!!!
HANYA GOTONG ROYONG YANG DAPAT MENGHANCURKAN KAPITALISME !!!!
@@yudha_saputra what the hell
@@yudha_saputrajebol keyboardnya coy
@@yudha_saputra sebenarnya ga usah bang uang buat memperbaiki gizi anak indoneaia banyak kalo ga di korupsi
Tanyain aja sama kepala desa
Kalo ga percaya
Orang misikin di indonesia aja sebenaranya harusnya tiap bulan atau tahun pasti dapat bantuan uang dari pemerintah tapi emang ga pernah sampai aja ke tangan rakyat miskin uangnya tiba tiba hilang
Ga percaya tanyain aja sama kepala desa
Apalagi kepala desa di indo banyak
Yang ibaratnya kampanye pake supra pas ngejabat pake mobil
Uangnya dariman buat beli mobil ga mungkin dari gaji kepala desa gajinya aja ga gede gede amat
Gak kebayang eksekutif dan legislatif dikuasai 2 kekuatan yang beda, ya semoga saja mereka tidak bergesekan (coba silahkan cek di quick count). Sebenarnya kondisi seperti ini bisa jadi baik dan bisa jadi sebaliknya
Sisi baik: legislatif sebagai pengawasan dilakukan oleh partai berbeda
Sisi tidak baik: bila bergesekan yang menjadi korban ujung-ujungnya masyarakat
#prayforfuture
Ya emng bagus nya bgitu
@@muhammadyusufshalahuddin7548 tapi sangat beresiko, resiko terendah program terhambat, resiko tertinggi pemakzulan ataupun pembungkaman
@@denysusanto549 ya kalau eksekutif Dan legislative satu gerbong ntr pemerintah bkin keputusan eh dpr iya iya aja.
Jadi otoriter karena gak ada yg menentang pemerintahan
Selamat pak Prabowo Gibran jadi presiden dan wakil presiden Indonesia 2024-2029.
Selamat Anis dan cak Imin kalian akan pake rompi Shopee dari KPK setelah pilpres ini🔥
@@muhammadyusufshalahuddin7548 yang akan menentang adalah rakyat itu sendiri.
Dimulai dari mahasiswa ,buruh ,dan petani...
Yg bagus itu bukan otoriter atau demokrasi tapi kemakmuran ,keamanan bagi seluruh negaranya
Ini yang betullll.. otoriter kalo makmur gpp Kya china dari pada demokrasi tp tiap hari ribut Mulu didalam negeri..Kya amerika
Baik atau buruk tergantung yg megang
@@funnyvideocat5395 tetep ga suka sih ga bida bercanda sembarangan ga sery ga ketawa tawa
16:00 menjawab pertanyaan bang Koi dimenit ini. Apakah demokrasi di Indonesia terancam dengan pemilu tahun ini?
Jelas sangat terancam. Dulu tahun 98 mayoritas masyarakat dan mahasiswa turun kejalanan untuk menurunkan pemimpin yg sangat kental dengan unsur nepotisme. Tapi sekarang, justru suara terbanyak malah jatuh ke pasangan yg sangat nyata ada nepotisme dalam pencalonannya.
Sejarah akan terulang 😂
Tp mendingan drpd politik identitas
liat dlu aja kedepan nya gmna. doain yg baik² aja
@@atiksafari8582 Betul bang , saya setuju 👍
Dan mahasiswa yg di 98 turun ke jalan, sekarang jadi pejabat ngelanjutin nepotisme + korupsinya pejabat2 lama
Demokrasi itu sistem yg punya banyak kekurangan terutama di negara berkembang. Demokrasi menciptakan ke tidakstabilan dan banyak ribut gampang polarisme dan di pecah belah. kebijakan juga gampang berubah2 di setiap berganti kepemimpinan.
Mantaaaaaap saya senang biar rakyat evoria bersenang senang dulu.
Biar tahu akibat nya kalau dunia nanti bergejolak
14:07 Seperti butterfly effect sesuatu peristiwa yang terjadi suatu tempat namun dapat mempengaruhi kejadia di tempat lain yang sangat jauh
Demokrasi yg dijadikan patokan hanya jumlah(kuantitas) suara. Bukan pada kualitas si pemberi suara (kualitas). Jadi nilai suara si bodoh dan si pintar disama ratakan. Ini kelemahan aistem demokrasi. Yg terjadi adalah ketika jumlah sdm rendah (berdasar pendidikan, tingkat kesejahteraan) masih mayoritas, maka kualitas pemimpin yg dipilihpun sejajajr dengan kualitas mayoritas penduduknya.
nah, makanya kalau kampanye itu usahakan untuk merangkul semua kalangan, jgn bikin branding 'saya orang pintar, cuma orang pintar ya milih saya' itu bakal ngasih kesan buruk ke masyarakat. Inget, kalau jadi pemimpin kamu gabisa pilih2 rakyat.
Jujur gue sbg anak DKV amaze bgt sama marketing 02 yg kreatif bgt, segala macam bentuk promosi mereka ada, untuk semua kalangan mereka pikirin semua dan ga membangun branding aneh2.
Di indonesia malah makin solid warga warga nya buat pilih capres sesuai dengan visi misi raykat, tapi ada aja oknum oknum yg membuat rusuh setiap masa demokrasi
setiap system itu ada celahnya, bahkan di system politik dan pemerintahan, yg mana orang kurang bener pasti akan memanfaatkan celah tsb, terlebih umumnya sekarang demokrasi adalah system politik pemerintahan yg digunakan banyak negara, sayangnya power is power dan masa itu cenderung kurang peduli dalam urusan politik dan ketatanegaraan karena udah fokus menjalani keseharian kehidupannya
mengacu pada Socrates dan Plato yg mana kurang setuju jika demokrasi itu diterapin di system politik dan pemerintahan, karena menyerahkan urusan kenegaraan pada masa yg tidak cerdas dan ahli dalam urusan tsb malah akan menghasilkan efek destruktif, apalagi demokrasi itu akan berjalan baik jika masa sudah cerdas dan paham apa itu demokrasi dan peduli terhadap keberlangsungan bangsa dan negara
Jadi inget orang luar ada yang ngomong gini "Democracy can be destroyed because of the stupidity of citizens, dictators can be destroyed because of the stupidity of their leaders."
Memang betul kata lu, setiap sistem itu ada celahnya
@@dreamwelch8100tidak ada yg sempurna di dunia ini
Di Indonesia mulai seperti itu bahkan gua Alamin sendiri. gua sering liat sosmed temen gua contoh nya TikTok, Waktu gua buka 90% isinya Paslon X dan gua mirisnya temen² gua Nerima begitu aja serta nganggap itu adalah 100% benar. Contoh kasus nya kek temen gua yang jadi golongan pembenci presiden sekarang, gua dukung kritik, tapi ya jangan sampe segitunya lah.
Indonesia Pasti AMAN... 😊😊😊
yang gak aman adalah para elitnya, ketika kalah ngambek..
Kita rakyat ndak usah terprovokasi Elit2 yang kalah yang melakukan narasi seperti seolah - olah INDONESIA AKAN KIAMAT jika Paslon yang didukung para Elit ini kalah, sudah ada tanda2 yang mulai teriak CURANG ketika merasa kalah.. 😅😅😅😅😅
🙏🙏🙏
Kecurangan ada dimana mana bung jangan buta huruf, saya aja hampir dapet 1 juta di suap partai partai😂
Mata di tutup telinga di tutup yg penting menang..astaghfirullah
Hanya bisa berdoa untuk demokrasi di Indonesia saat ini, semoga dijauhkan dari pada pemimpin dzalim aamiin 🤲
Welcome dinasti politik 🙂
sebenernya Indonesia gak dinasti bang, soalnya kita nerapin demokrasi buat milih pemimpin, dan itu hak pemilih buat milih pemimpinnya, lantas kenapa ada istilah dinasti politik? barangkali teman teman yang lain bisa menjawab
@@Yubi_aja mungkin karna yang jadi pemimpin selalu mempunyai hubungan yang kuat dengan pemimpin sebelumnya
tapi mau gimana lagi , mayoritas kita menghendaki itu terjadi😮
@@Yubi_ajawadaw, kalo mainnya jokowi halus ga secara langsung ngangkat anaknya emang
Tapi dari cara dia ngangkat anaknya mulai dari MK (lewat pamannya), ngatur KPU, Bawaslu, jadi timses langsung anaknya turun ke masyarakat
Lihat juga gimana anaknya yg kedua jadi Ketua parpol instan, begitu juga mantunya yg dijadikan pejabat juga
Intinya kalo rakyat g suka Jokowi , Prabowo g akan menang 😂😂😂😂
@@fotris4708 sebenarnya terkait Jokowi dukung anaknya itu ga ada salahnya, cuman disini posisinya dia sebagai presiden jadi dianggap tidak netral, tpi kalau yang ngatur2 atau apalah itu, keknya nggak deh
ada kelebihan dan kekurangan. sayap kanan cenderung fokus dengan internal masing-masing walaupun tidak demokrasi dan cenderung rasis tapi bila dibandingkan sayap kiri, sayap kiri lebih suka ikut campur urusan negara lain yang bikin situasi lebih runyem.
suka banget channel ini dari studi banting,pasti gabakal sia-sia
Bro, bedain antara demokrasi dengan liberalisme dan sekularisme. Ketiganya walaupun banyak dianut negara2 Eropa dan Amerika Serikat, tapi merupakan 3 paham yang terpisah.
Demokrasi cuma menjamin tersampaikannya suara semua rakyat. Tentang hasil akhir tentu tergantung pada keputusan mayoritas.
Mayoritas di sini adalah mayoritas rakyat negara tersebut. Jadi sangat mungkin mayoritas rakyat menghendaki kondisi tertentu di negara tersebut yang bagi minoritas rakyat tidak dikehendaki.
Indonesia memang negara demokrasi, tapi Indonesia menganut paham Pancasilais. Dan di Pancasila tidak memuat sekularisme dan liberalisme ala Barat.
Banyak x bacotmu
Indonesia belum cocok jd negara demokrasi karena sdm rendah 🤺
Bagusnya indonesia itu g paham sekulerisme dan liberalisme
Tidak memuat Liberalisme namun memuat paham Komunis dan Sosialis...
Pancasila sendiri sudah banyak unsur Sosialis yang mengarah ke Komunis dibanding Kapitalis apalagi Feodal
Makanya Pancasila itu isinya semacam harapan bukan tujuan realistis agar bisa diterima masyarakat kurang ilmu dan Soekarno pun terpilih sebagai presiden pertama.
Pak Soekarno sebagai mandor Romusha malah dipilih, pertanyaannya memangkah pahlawan kita sepintar itu?
@@WonderOfYouToo komunis itu sendiri antitesis dari demokrasi. Liat sendiri apa ada negara komunis yang bebas memilih partai politik dan presidennya. Sila keempat Pancasila secara jelas menginginkan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Dan Pancasila tidak hanya buah pikiran Soekarno. Ini merupakan kesepakatan banyak bapak bangsa.
Menurutku, kalau memang pemimpin yang kita pilih itu ternyata Otoriter ya gak masalah, karena negara-negara berkembang seperti Indonesia ini memang lebih membutuhkan pemimpin otoriter daripada pemimpin yg demokratis. Karena Orang-orang seperti di Indonesia itu butuhnya dipaksa daripada disuruh berinisiatif seperti di negara-negara yg memang sudah maju.
Kita ambil contoh di Indonesia di masa Orde Baru yg Otoriter. Di masa Orde Baru Indonesia dijuluki sebagai Macan Asia. di zaman itu Indonesia dianggap sebagai negara yang sudah bisa buat Pesawatnya sendiri. Indonesia di zaman Orde Baru juga ada Operasi yang bernama Petrus yg mana para Gali/Preman itu ditembak mat* di tempat yg membuat Indonesia di zaman itu jadi aman (bahkan orang yg bertatto aja jadi sasaran!).
Lalu kita lihat pemilu di zaman Orde Baru, sebelum tahun 1977-1997, tahun 1971 merupakan Pemilu pertama yg diselenggarakan oleh Rezim Orde Baru disitu ada 10 Partai termasuk Golkar (waktu itu masih Orsospol), lalu pada tahun 1973 Rezim Orde Baru menciptakan Fusi partai (yg tadinya 10 jadi 3), yakni PPP, GOLKAR, PDI. Alasan kenapa partai waktu itu difusikan karena ketidakstabilan yg terjadi akibat terlalu banyak partai oleh karena itu partai harus difusikan jadi 3, Makanya Pemilu di zaman itu ga rusuh, aman, damai, tentram (tapi yg menang itu2 aja).
Bagi saya, Otoriter itu ga selalu buruk, karena Otoriter itu menjadi wajar karena memang rakyatnya susah diatur, susah mematuhi peraturan.
Dan Menurut saya negara-negara berkembang seperti Indonesia ini memang kayaknya perlu pemimpin Otoriter agar negaranya jadi stabil, jangan samakan dengan negara-negara di Eropa yg memang masyarakatnya gampang diatur.
Kalau mau bangsa ini mudah diatur maka perbaiki dulu Sistem Pendidikannya, itu lebih penting daripada mengembangkan Ekonomi. Kalau Ekonominya Maju tapi SDM rakyatnya rendah ya buat apa? Oleh karena itu perbaiki Sistem Pendidikannya, kualitas guru-guru, dll.
Siapapun yg menang nanti, semoga Indonesia kita ini menjadi lebih baik, menjadi negara yg maju tidak hanya secara ekonomi tapi juga pendidikannya, dan Semoga negara kita mau menerima inovasi dari anak bangsa & tidak menggugurkan cita-cita anak bangsa. Aamiin
Masalahnya yg otoriter biasanya ga fokus terhadap pendidikan, karena itu bisa jadi bom waktu, makin banyak sdm yg pintar maka akan sulit penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya
Capek capek pendiri bangsa mendirikan negara ini berbentuk Republik berdasarkan demokrasi eh rakyat nya malah mau pemimpin otoriter kek soeharto. #GantiRakyat
@@tirmcdohlS Sebenarnya kalau dibandingkan Asia dengan Eropa jelas beda banget.
Kalau di Eropa mengapa menjadi negara demokrasi karena semua orang ingin berkuasa, tapi karena ga mungkin semua berkuasa karena pendapatnya beda-beda akhirnya mereka mengadakan Pemilihan Umum yg mana rakyat memilih pemimpin yang memiliki Visi & Misi yang sama dengan pendapat rakyat yg memilih dan terciptalah yg namanya Demokrasi. Demokrasi di Eropa memang cocok karena orang Eropa itu tipe masyarakatnya yg ambis banget.
Sedangkan di Asia, orang Asia itu tipe masyarakat yg tunduk terhadap bangsawan yg feodal, yg mana bangsawan di Asia itu cenderung Otoriter, dan ketika negara-negara di Asia dijajah oleh bangsa eropa lalu singkat cerita udah pada Merdeka, di era Perang Dingin tahun 60an, 70an, hingga 90an banyak negara di asia itu dipimpin Pemimpin Militer yg Otoriter (ga semua Militer, ada juga yg Sipil), ga cuma karena Ideologi tapi karena Militer di zaman itu juga di Backing oleh Amerika, Si Paling Demokasi yg malah mendukung Autoritarianisme di negara-negara yg ga sepaham/ga mau bekerja sama dengan Amerika. dan dikit banget negara-negara di Asia waktu itu yang menjadi negara Demokrasi kayak Jepang, India, terus siapa lagi ya? Kayaknya dua itu doang. Kalo sekarang mah udah beda, sekarang hampir semua negara di Asia menganut sistem Demokrasi (Kecuali Korea Utara, Turkmenistan dkk).
Balik dari 0 berarti, setelah reformasi balik otoriter lagi
Alan Nairn Memang Terbukti Benar.
udh dibilang negara kita sangat belum cocok memakai sistem demokrasi, SDM rendah gampang dimainkan emosinya bukan rasionalitasnya, mayoritas SDM belum mapan, penegakan hukum lemah gampang diutak-atik & dinego yg berkepentingan. negara yg cocok demokrasi ya negara2 yg mature scr pengetahuan, mental, dan finansial macam negara2 skandinavia, australia, selandia baru, belanda, jerman.
demokrasi = kendaraan paling gurih bagi para kapitalis untuk menghisap darah rakyat
Paling gurih ya liberal
@@akunyoutube8575 liberal udah banyak yg tumbang di eropa
@@wahyukrishna9865Amerika masih bertahan tapi masih dipadukan dengan demokrasi
Gurih karena banyak langkah negatif dari para politikus yang hilang ditutupi demokrasi.
"Demokrasi berbicara sendiri sampai mati. Orang-orang tidak tahu apa yang mereka inginkan; mereka tidak tahu apa yang terbaik untuk mereka. Terlalu banyak kebodohan, terlalu banyak gerak yang hilang. Saya telah menghentikan pembicaraan dan omong kosong. Saya seorang yang penuh aksi. Secara teori demokrasi indah; dalam praktik itu adalah kekeliruan. Anda di Amerika akan melihatnya suatu hari nanti."
-Benito Mussolini
Walaupun Benito Mussolini terkesan beban, namun kenyataannya dia sangat pintar hanya saja berada pada masa yang tidak tepat.
Bang Koi. Aku mau koreksi dikit. China emang negara otokrasi yang di kuasai satu partai. Tapi dalam satu partai itu ada banyak partai yang menyusun malah 2-3 kali lebih banyak dari indo.
Tapi, mereka di akuisisi oleh satu partai namun partai partai itu semua tadi masih punya otonomi sendiri.
Emang bener si semenjak ada medsos emang demokrasi kaya di stir sama media sosial, apalagi di generasi z yg cara berfikir cuma ngikutin yg lagi viral tanpa melihat yg real
Jangan lupa juga, bang Koi. Tahun ini juga ada 2 kali pergantian Monarki loh. Awal2 di Denmark ada Penurunan Ketakhtaan (Abdiksi) Ratu Margrethe II dan digantiin sama Raja Frederik X dan Ratu Mary. Terus yang terbaru Sultan Ibrahim Iskandar (Johor) jadi Yang di-Pertuan Agong ke-17 alias giliran Johor yang mimpin Malaysia abis sebelumnya dipimpin Pahang (Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah).
Jadi tahun ini selain Pemilu Terbesar Dunia juga diwarnai sama Pergantian Monarki loh
Untungnya kita masih aman, masih banyak buruh sama mahasiswa yang demo buat menyuarakan suara, kalo sampe dibubarin, berarti yang bikin rusuh dari buruh atau mahasiswa nya, sejauh ini, demo lancar, mahasiswa sama buruh bebas mengutarakan pendapat asal gak petakilan aja
Kalau misal masyarakat mengkritik pemerintah, paling banyak kasus pemerintahan daerah ya, paling mentok dikasih surat somasi, gak pernah sampe ada nyawa login ke alam lain
Buat pers sama media, masih bisa mengkritik kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang tentu nya bakal merugikan rakyat
Premis demokrasi bahwa, rakyat yg punya kuasa itu benar. Tapi dalam diri demokrasi, itu sendiri ada cacat bawaan yg membuat demokrasi itu justru jadi merugikan rakyat.
Cacatnya dimana?
@@jonaeach1432demokrasi bukan tentang baik atau buruk demokrasi itu tentang mayoritas dan minoritas
Kehidupan akan selalu mengalami perubahan, perubahan adalah karakter dari kehidupan itu, dan mau ga mau kita akan mengikuti nya. Kata basudewa krisna
Klo aku sendiri g pro demokrasi. Apalagi untuk negara berkembang atau terbelakang yg di mana masyarakat mayoritas lebih menginginkan konsumsi dan feodal. Sistem pemerintahan itu g ada yg bagus ataupun jelek, tetapi yg dilihat adalah dari praktik dan bagaimana kekuasaan itu berjalan.
tiba-tiba gw mikir ini bakal kejadian kek taun 70-80an yg tiba-tiba banyak negara revolusi dan gulingin pemerintahan mereka.
apalagi sampe revolusi berdarah, kan cuan juga buat mereka yg nyari duit dari perang.
ada kalimat, sejarah akan selalu kembali terulang.
jadi berharap aja semua keadaan menjadi aman dan baik
@@Rektlit Betul bang sejarah akan terulang
Ya emang buat cuan, tapi kalo cuman diliat dari sudut pandang itu ga pantes dan terkesan clueless, kenapa?
Ambil contoh Iran deh, revolusi yg munculin despot khamenei itu ga dateng secara tiba2x, Shah yg menjabat saat itu demen foya2x dan terkesan ga becus buat mimpin, hasilnya? Krisis dimana2x di Iran saat itu, Dan apa yg dilakuin Shah? Ya buat pesta nan megah yg ngabisin triliunan dollar buat ngerayaan hut Iran/Persia yg ke 2000 (klo ga salah), ya tentunya kebanyaka rakyat muak dan lebih milih sayap komunis dan agamais (khomenei) buat bantu mereka numbangin Shah, Dan lu tau kan kelanjutannya.
Semoga pilihan rakyat benar benar membuat Indonesia smkn baik
Siapa pun jadi presiden yang penting amanah dan bertanggung jawab atas mandat yang di berikan rakyat NKRI
Ikutan mkn ah ke tmpt yg hajatan. Inget ama janji2nya yeah...
Ternyata benar pemimpin itu cerminan rakyatnya , Rakyatnya suka joget toktok , begitupun dapat pemimpin yg suka joget pula.
Betul moral dan logika sudah ndak penting, miris😢
pemimpin yang benar yang bisa menyatukan semua elemen masyarakat, tidak menginjak salah satu generasi untuk mendongkrak generasi lain. ya situ bisa tafsirkan sendiri lah ya.
Narasi gk penting.. Bnyak hal yg lbih penting untuk masa depan bangsa!!!
Prabowo paling tepat daripada yg lain.. Kompetitor tak ada power yg cukup untk jdi presiden
tapi kalo disuruh milih masih bagusan yg joget tok tok daripada yg bawa2 agama ngancam2 mayat orang sih
Dari pada bawa2 agama.
Sekarang ga ada petugas KPPS yg meninggal, padahal 5 tahun lalu ada hampir 900 yg meninggal.. Gw sangat curiga mereka diracuni buat menjatuhkan pemerintah pada waktu itu.. Terus apa kabar kasus penembakan masal dan punculikan di KPU?
Itu adalah pertama kalinya legislatif/eksekutif pemilu secara bersamaan.
Gak ada sangkut paut nya sama racun, itu bisa dibuktikan penyebab kematian nya.
Kalo sekarang sudah punya pengalaman jadi lebih baik dalam penyelenggaraan
@trihar1000 saya sangat suka dengan pendapat anda, terkait yang diracun itu satu kata aja "tolol" gedeg banget liatnya
substasi demokrasi itu yg sekarang kritis di 62, krn kekuasaan ada di tangan 1/sekelompok orang, padahal demokrasi itu kan dibuat agar negara tidak tergantung pada orang tetapi tergantung pada sistem.
Sistem Demokrasi memiliki kelemahan yang paling krusial dan efeknya fatal, yaitu MENUHANKAN RAKYAT, suara rakyat = suara TUHAN, seperti yg kita tahu, bahwa para elit politik, para oligarki dan para penguasa2 lainya itu sejatinya mereka semua itu termasuk kedalam rakyat itu sendiri?!
Jadi siapapun yg berkuasa atas dalih HAM dan jabatan maka dialah Tuhannya, dia yg bikin kebijakan2 yg sesuai dengan kepentingan, sedangkan rakyat lain harus taat pada kebijakannya itu.
Anak muda kebanyakan hanya mengikuti zaman dan melupakan bahwa pemilu ini akan berpengaruh ke negara mereka sendiri , miris
mustahil keadilan dan kedamaian bisa di tegak kan dengan sistem demokrasi, dan dusta orang orang yang bilang kesejahteraan bisa adil dengan sistem demokrasi
Demokrasi bukan tentang baik atau buruk tapi tentang mayoritas dan minoritas
Politik kita itu maju bersama untuk negara BUKAN SALING TIKAM KANAN KIRI
Mengantri untuk membangun negeri ya guys ya
Tapi kenyataannya kita saling ribut bang
@@rama3220
Karena memang disengaja untuk ribut
Kalo legowo seharusnya nga ribut
Banyak yang bilang demokrasi gak guna demokrasi gak sempurma, ya memang demokrasi memamng gak sempurna ,tp dibanding kan sistem pemerintahan lain yang ada demokrasi adalah yang terbaik.
Tak ada yg sempurna di dunia ini bang
@@CahyanaRaputra ya memang itu point yang gua bilang?
Sangat teramcam dan mengerikan di kita
Mau demokrasi, otoriter, sosialis, kekaisaran, yang penting hidup rakyat jd lebih baik. Demokrasi yg skrg ini tidak terbukti jd plihan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat
Semua tergantung siapa yg megang
@@CahyanaRaputra benar
Siapapun presiden dan wakil presiden nya semoga bisa membuat Indonesia menjadi negara maju 🥰🇮🇩
Semoga pemilu ini, siapapun yg menang, bisa membawa dampak baik bagi negara Indonesia 🇮🇩
Aamiin
Yang menang udah ketebak sblum hari H 😣
@@AndriAjinyailah wong curang dari awal pemilunya
Cawapresnya aja curang sampai ubah aturan lewat mk yg masih saudaraan
@@reyviewchannel97hati hati jgn enteng kalo ngomong
Mayoritas masyarakat udah muak sama nenek penguasa
Terimalah kenyataan walaupun pahit
Di Sumatra khusus Lampung si Wowo menang telak.
Jangan sampai Kya Filipina skrng. Presiden + wapres yg terpilih aja sama² punya kedekatan dengan presiden sebelum nya.
Indonesia Skrg bukan Republik lg tp udah berubah jadi dinasti kerajaan Jokowi dan luhut
Request: Membahas Tentang Dunia Kereta Api Seperti Sejarah Atapers Atau Penumpang Gelap Naik Atap Kereta Dari Indonesia Atau Beberapa Negara Lain-Lain Dengan Alasan Dalam Channel Ini Belum Ada Pernah Membahas Tentang Dunia Transportasi Sama Sekali 🙏🙏🙏🙏🙏
Semoga yg jadi presiden siapapun itu amanah dan tidak ingkar janji yang telah dibuat sebelumnya 🙏
Selamat, Indonesia mendatang
Liat hasil sementara, eksekutif sama legislatif ada kemungkinan gesekan
jurang kah om koyok
Dah Trauma Tiga Presiden 💀
Gw Lebih Baik Ngejar Misi Gw
Percuma Gw Ikutan Politik
Karena Eseni Dari Politik Itu Adalah Menguasai Mempertahankan Dan Menggunakan Jabatan Juga Keuntungan Yang Ada
15:24 FAKTA yang tak terbantahkan 😊
Bang, udah pernah bahas lahirnya sistem demokrasi belom bang? Kalo belom, coba bikin bang, penasaran..
Indonesia 🤝 Filipina
Prabongbong marcos
Filipina be like:
hey i have seen this one
this is classic
🤣
Agen Konsultan Politik nya sama
Yang salah bukan demokrasinya, tapi kapitalismenya. Hidup beberapa tahun belakangan jadi tambah susah karena harga harga dan biaya hidup naik terus.
Buat terpilih dalam demokrasi perlu kampanye yang perlu duit banyak. Capres dan para caleg ngutang dulu ke para kapitalis buat kampanye. Akhirnya pas dah kepilih, pejabat pejabat itu bikin aturan yang cuma ngungtungin kapitalis sebagai bayaran atas utang kampanye dulu.
Akar masalahnya disitu.
Oalah ku sangka di indonesia aja.
Menurutku, sosmed mempengaruhi daya kritis. Kita disuapi satu sisi yg kita suka aja. Tanpa liat sisi yg berbeda. Yg penting seru dan menarik.
kalo ga salah nepotisme juga hal yang bertentangan dengan demokrasi ya? gimana ga kritis, liat aja quick count di tv🤔🤔
Setelah nonton konten2 Guru Gembul, gue jg jadi skeptis sama demokrasi sih 😅
nah ini, mungkin bisa melihat dari banyak persepsi, jangan berpatok sama 1 yang belum pasti,, tpi jujur aja aku males buat liat juga😂😂
Mungkin banyak dari kalian gak akan setuju sama pendapat ku, tapi aku mikir kalau negara yang luas dengan multietnis kayak Indonesia ini emang gak cocok pake demokrasi bebas kayak sekarang. Demokrasi sebenarnya emang rawan buat instabilitas politik buat Indonesia
Trus kalo demokrasi ga cocok apa? Ala2x kerajaan dulu yg buat penjajah gampang masuk dan kolonisasi Indonesia? Atau ala2x aceh yg banyak peraturan2x absurd yg mutlak harus diikutin? Atau kominis yg secara ril ga jauh beda cara jalannya sama kerajaan? Trus lu nyinggung2x multi etnis, lu pikir kalo indo jadi kerajaan semua etnis bakal dianggap setara?
Iya demokrasi emang jelek, tapi dibanding semua alternatif yg ada demokrasi adalah cara yg pas buat Indonesia, dimana semua etnis, suku, dan agama dianggap setara dan mempunyai suara dan hak yg sama. Dimana itu semua akan susah (atau tidak akan bisa) direalisasikan di sistem lainnya.
tadi bang koi bilang kalo milih pemimpin negara itu bukan buat negara sendiri tapi bisa ngaruh ke dunia disini saya paham kenapa yang menang di Konoha si dia karna Allah mau ngelindungin Anies
soalnya Anies pernah bilang "kalo saya jadi presiden Allah ijinkan saya, tapi jika tidak Allah selamatkan saya"😮
Gimana kalau anis g dikasih ijin allah karena pengen nyelametin indonesia dari anis?
NAJIS ANIES BONEKA USA
Bang. Lu lebih milih pemimpin yang diragukan kedemokrasiannya atau pemimpin yang diragukan kinerjanya buat mimpin ???