Kanal TH-cam ku skrg terasa seger dg adanya Abah DI dan Azrul yg banyak menginspirasi utk produktif apapun bidangnya, tambah klop ada ulasan sepeda yg banyak info menarik dan ptg
Menarik sekali, saya setuju Pak Dahlan Iskan dan Mas Azrul Amanda membangun sekolah menulis. Saya harap bisa terwujud dan mendoakan Bapak Dahlan dan Mas Azrul selalu sehat dan tetap menginspirasi.
Bener bener .. daging semua materi podcast kali ini... Dengan gaya penyajian yg sangat menarik dan Materi disajikan dengan obrolan santai, Sama sekali tidak ada kesan menggurui. Padahal aslinya materi jurnalistik ini sangat berbobot. Dan munculnya ide orisinil pembelajaran materi jurnalistik di kurikulum SMP, SMA. Semoga realisasi sekolah jurnalistiknya segera terwujud..... aamiin. Terimakasih Abah Dahlan & mas Azrul
Mas Azrul bisa punya kemampuan natural untuk menulis rasa-rasanya karena faktor kegilaan membaca. Hal ini kemudian diamplifikasi oleh bakat (atau keturunan) dan lingkungan. Seorang profesor dari Indonesia yang mengajar bahasa Inggris di Singapura, Willy Renandya, meyakini bahwa kesukaan seorang siswa akan bacaan, apalagi membaca berbagai macam topik, akan menunjang kemampuan bahasa si siswa tersebut, dari mendengar (listening), berbicara (speaking), sampai menulis (writing). Kesukaan akan membaca ini disebut Extensive Reading, yang kurang lebih adalah membaca berbagai hal, atau beberapa hal tertentu, tapi sangat mendalam dan berasal dari rasa suka (reading for pleasure, not because you have to). Ini berbeda dengan Intensive Reading (misalnya membaca buku teks atau artikel ilmiah) yang lebih berfokus pada hal-hal atau teknik yang harus dikuasai untuk memahami bacaan tersebut, seperti skimming, scanning, vocabulary in context, finding main ideas and topic sentences, details, dan lain sebagainya. Di Amerika, dan sepertinya di banyak negara maju lainnya, siswa dari awal sudah diajari untuk mencintai buku. Tiap semester ada target berapa buku yang harus dibaca dan kemudian dibahas di kelas. Seharusnya di Indonesia juga bisa dilakukan hal yang sama. Syaratnya, sang guru juga harus suka membaca. Bacaannya pun harus buku-buku dan sumber-sumber bacaan yang bermutu tinggi.
Akhirnya... podcast yg membahas ini keluar juga. Abah adalah "guru utama" sy untuk menulis apa pun. Baik proposal, SOP, WI, atau bahkan sekedar email. Sangat ingat banget "instruksi" beliau agar tidak menulis yg bikin mata keriting dan otak mbulet 😅
Selalu senang melihat dua insan ini saling bertukar fikiran, dalam sekian rentang waktu mereka ngobrol pengalaman hidup mereka melayang-layang dalam urutan kalimat yang sangat cerdas.. pengalaman pak Dahlan dengan keren mengalir, pengalaman mas Azrul seakan hilir mudik antara Indonesia, Amerika dan bidaya lain.. iri akutu 😭
Saya lihat Pak Dahlan melihat Asrul sangat bangga ya, dan banyak podcast dg Asrul, sy melihat seperti kesempatan berdialog antara Bapak dan Anak, mengembalikan waktu yg duluu pernah hilang sebagai sosok "Bapak" karena sibuk kerja
Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam pronomina sebetulnya menunjukkan keunggulan bahasa Indonesia. Bahwa, bahasa Indonesia itu egaliter. Tapi gapapa kalau mau diusulkan sebagaimana Rosihan Anwar mengusulkan kata Anda sebagai pronomina padahal Anda itu adalah nama seseorang. Jujur, saya suka banget podcast ini. Selalu ada pengetahuan baru yang saya dapat. Berbeda sekali dengan podcast Dedi Corbuzier (gimana sih nulis namanya?) atau podcast lainnya. Saat podcast ini selesai ada perasaan, "Yah, kok selesai?"
Itulah mengapa bahasa Melayu yg kemudian jadi bahasa Indonesia, dipilih menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia itu simpel, struktur atau Grammarnya sangat sederhana, tidak memiliki konsep waktu, miskin kosa kata, dan juga di dalam dirinya tidak mengandung *HIERARKI* tidak seperti bahasa Jawa yg mana penggunanya sangat besar di antara suku_2 bangsa yg ada di Nusantara, namun ndak dipilih sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia dengan segala kekurangan sekaligus keunggulannya, mampu mewadahi tingkat perbedaan atau keragaman bangsa Indonesia.
Sangat menginspirasi. Banyak ilmu pengetahuan yang sangat berguna, mungkin harus diterapkan disekolah-sekolah, sehingga sejak muda sudah dilatih berfikir runtut, apa alasan-alasan suatu pilihan. Mungkin yang terjadi saat ini, disekolah selalu diuji dengan pilihan berganda, cukup memilih a, b c
Duh...suka banget....hingga saya ulang-ulang bagian yang perlu paham lebih dalam. Lengkap ! Tidak hanya menyuguhkan hiburan antara sosok Bapak yang dikagumi dan anak yang juga dikagumi. Saya jadi punya "bahan" jika saat liburan anak-anak atau saat mereka telpon ... ada materi berbobot yang bisa dibincangkan. Horeee..... saya punya pilihan channel yang menaikkan logika berpikir lebih baik ... tetap menghibur, membuka mata lebar-lebar, memaksakan harus ada target untuk lebih baik ... namun tetap terhibur pastinya. Abah dan Mas Azrul ... makasih banget ada podcast ini. Sukanya seperti dapat lotre hehehe
Terima kasih pak DIs. Untung sekali.menonton episode ini. Terima kasih mas Azrul. Betapa beruntungnya, kadang kadang Orang Yang Beruntung. Sangat mencerahkan!
Membahas tentang pemimpin atau sikap pemimpin, pasti seru karena pak dahlan iskan dan mas azrul yang memang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dan berpengalaman dalam jabatan pemimpin
Abah sangat menginspirasi. Abah adalah guru saya. Selama 28 th sejak penghujung 1994, cikal bakal terbitnya harian sumateta ekspres (sumeks). Saya merasa senang bisa membuat rubrik abadi di sumeks yaitu advertoeial gaya society (sampai sekarang) rubrik itu ditiru semua group, bahkan koran lain. Rubrik itu sebenarnya berita tong sampah, tapi sampah jadi emas.. kedua saya ciptakan rubrik koran muda basis, sebelum ada rubrik deteksi Jawa pos. Karena rubrik muda adalah pembaca masa depan koran.. Makasih Abah, energinya mengalir dan sangat bermanfaat. Kedua saya membuat buku sejarah sumeks yg kata pengantarnya adalah Abah, Abah bilang Teje ini wartawan yg seniman atau seniman yg wartawan. Hehehe makasih Abah, Smoga Abah selalu sehat. Amin...
Luar biasa ayah dan anak... Saya cuma mau beri sedikit masukan untuk Mas Azrul.... di akhir podcast Abah selalu ngajak kan pei, Abah langsung minum, Mas Azrul langsung taruh cangkir ke meja. Kan pei = keringkan cangkir. CMIIW. seruput titik Mas, temeni Abah minum he3
Terima kasih Abah DI, Mas Ulik, & Tim DI's Way. Nendang bgt konten tadi. Lagi demen2nya belajar nulis soalnya. Nonton sampai akhir. Nonton ini pas subs pas masih 28.3K. Akhir tahun semoga tembus minimal 1 Juta Subs ya Bah dan Tim.
Kalau di Iran menurut informasi dari seorang dosen dari UIN Sunan Kalijaga. Semester Awal dan Dua, atau tahun pertama di Universitas harus menuntaskan mata kuliah Bahasa dan Logika. Bahasa ada tiga yg diptogramkan, yaitu Bahasa Parsi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Saya dibesarkan dengan gaya tulisan Pak Dis dan Jawa Pos. Semenjak SD tahun 1990-an senantiasa diasupi koran terbesar ini dari tetangga yang berlangganan. Dan itu menular juga pada gaya tulisan mas Aza. Ajaibnya, gaya saya menulis sekarang pun, banyak terilhami dari gaya Jawa Pos itu, baik di tulisan populer maupun di karya ilmiah. Terima kasih Abah Dis dan Mas Aza. Saya banyak berutang rasa pada jenengan berdua. Panjang umur dan sehat senantiasa. Amin
Skripsi di Indonesia tebal-tebal, karena kalau tipis tidak di-acc sama pembimbingnya. Dulu teman saya bikin tipis, kondisi blm distaples diajukan ke dosen. Dosennya tanya ""sudah.. ini aja?" lalu tanpa membaca... tumpukan kertas itu dilempar ke udara bertebaran kemana² lalu dosennya ngacir keluar begitu saja. Itulah kenapa skripsi di Indonesia tebal-tebal.
tips menulis abah DI dan Asrul Ananda, sangat bagus saya sangat setuju kalo konsep dan metode ini di aplikasikan siswa sma, sehingga lulus sma sudah bisa menulis semua
Pengetahuan mengajarkan bersikap. Karena ia adalah pilihan dari keinginan hidup. Maka menjadi sangat penting untuk belajar tahu tentang apa saja untuk kebaikan hidup, tentu ke hal yg bermanfaat. DI's way keren. Inspirasi langkah maju, inspirasi ku.
Inspiring...👍👍 salah satu sosok yg sy pelajari biografinya dan ingin berjumpa bliau..someday..🤩. Semua tulisannya bukan hanya menginspirasi, buat sy tulisan beliau menggairahkan,menceriakan,menambah insight baru,menggelitik, menyegarkan, ringan, bebas, kritis, berani....MasyaAllah luar biasaa pokok e Smg bpk dan klrg sll sehat ,diberi umur panjang nan berkah spy bisa bantu negri ini u berubah.. Sy aminkan dg serius u sekolah menulisnya....sy daftar ya pak..😉👍
Trio Detektif, mantap... Sama berarti buku bacaan saya dg bang Azrul. Karena kakak yg kuliah sering nyewa dan kadang beli saat liburan kuliah, jadi saya sering ikut baca juga novel2 tebel he...he... Dulu sempet pengin punya markas di antara tumpukan barang bekas kayak trio detektif
Terima kasih Abah & Azrul inspiratif, itu masalah saya ketika sudah purnabakti ingin menuangkan gagasan & pengalaman dalam bentuk buku sebagai referensi bagi penerus pengembangan SDM...
Sewaktu SMP, saya ada pelajaran mengetik; itu di tahun 1984 & dalam pekerjaan memang sangat membantu kalau bisa mengetik 10 jari. Sayang pelajaran bahasa Indonesia di SMA tidak banyak tugas menulis, padahal sangat penting untuk mengasah & mengungkapkan logika. Hanya anak2 yang suka membaca, ada kemampuan menulis; tapi masih perlu diasah secara benar. Menurut saya, menulis juga sebuah terapi. Bila ada masalah, cobalah untuk menulis tentang masalah itu. Ahh... jadi ingin mulai menulis lagi....Terima kasih ya DI's Way sudah mengingatkan ... :)
Selalu menarik, mendengarkan abah dan bang izrul diskusi, hehehe maksimalkan 30 menitan supaya menarik dan penasaran. gak asik kalau panjang hehehehe pernah sempat mau bertanya tentang nya dan nyi bah, tapi hari ini di jawab kenapa nya dan nyi
Pak dahlan dan mas azrul, siapa yg lebih beruntung ,bapa yang gak pernah "ngurus" anaknya ,tapi anaknya sukses dan tidak menyusahkan, atau seorang anak yang mempunyai bapa yang sukses dan ada previleg lebih untuk sukses. Siapa lebih beruntung?
oh ya mas azrul, panji sempet mention anda di vlog dia yg ngomongin soal basket. oh di video panji sama si siapa itu ppemain basket yang jadi youtuber sekarang
Pujian dan sindirian halus yang terlihat apik ditampilkan dalam percakapan Ayah dan Anak. 30 menit rasanya kurang untuk melihat banyak sekali nilai baik yang bisa diambil dari Podcast ini. Sehat terus Abah Dahlan Iskan, semoga mampu menebar pengalaman hidup lewat cerita yang terekam baik secara digital. Semangat terus Mas Azrul menjadi mitra Podcast Abah yang mampu menampilkan "begini" seharusnya debat yang konstruktif dimaknai. Poin pentingnya diambil tentang bagaimana membangun pola pikir melalui menulis. Poin jenakanya tergambar bagaimana Ayah dan Anak saling mengaggumi dan mengkritisi apa yang jadi pemikiran mereka masing-masing. Seminggu rasanya tak pernah sabar untuk melihat kembali penampilan Abah dan Mas Azrul. Salam takzim!
pak Dahlan kaget2 juga denger pengalaman cikal bakal anaknya, mas Azrul, sampai akhirnya ikut menjadi jurnalis seperti beliau. Menarik untuk disimak obrolan sarat ilmu duet bapak-anak ini.
Setuju banget Abah.... Jurnalis selalu mikirin judul, lead dan data² saat perjalanan pulang menuju kantor redaksi kendati dalam catatan2 singkat buku saku hasil wawancara 😁👍💗💗💗💗
Yang setuju mereka buat "sekolah menulis" like ini guys 😍😍😍
Biar direalisasikan.
Kanal TH-cam ku skrg terasa seger dg adanya Abah DI dan Azrul yg banyak menginspirasi utk produktif apapun bidangnya, tambah klop ada ulasan sepeda yg banyak info menarik dan ptg
Ilmu luar biasa... tks bang azrul
Menarik sekali, saya setuju Pak Dahlan Iskan dan Mas Azrul Amanda membangun sekolah menulis. Saya harap bisa terwujud dan mendoakan Bapak Dahlan dan Mas Azrul selalu sehat dan tetap menginspirasi.
Bener bener .. daging semua materi podcast kali ini... Dengan gaya penyajian yg sangat menarik dan Materi disajikan dengan obrolan santai, Sama sekali tidak ada kesan menggurui. Padahal aslinya materi jurnalistik ini sangat berbobot.
Dan munculnya ide orisinil pembelajaran materi jurnalistik di kurikulum SMP, SMA.
Semoga realisasi sekolah jurnalistiknya segera terwujud..... aamiin.
Terimakasih Abah Dahlan & mas Azrul
Ini podcast ayah dan anak yang sepertinya ngobrol ringan dan lepas, tapi menonton nya kok jadi banyak nambah wawasan tentang dunia menulis. 👍👍👍
Mas Azrul bisa punya kemampuan natural untuk menulis rasa-rasanya karena faktor kegilaan membaca. Hal ini kemudian diamplifikasi oleh bakat (atau keturunan) dan lingkungan. Seorang profesor dari Indonesia yang mengajar bahasa Inggris di Singapura, Willy Renandya, meyakini bahwa kesukaan seorang siswa akan bacaan, apalagi membaca berbagai macam topik, akan menunjang kemampuan bahasa si siswa tersebut, dari mendengar (listening), berbicara (speaking), sampai menulis (writing). Kesukaan akan membaca ini disebut Extensive Reading, yang kurang lebih adalah membaca berbagai hal, atau beberapa hal tertentu, tapi sangat mendalam dan berasal dari rasa suka (reading for pleasure, not because you have to). Ini berbeda dengan Intensive Reading (misalnya membaca buku teks atau artikel ilmiah) yang lebih berfokus pada hal-hal atau teknik yang harus dikuasai untuk memahami bacaan tersebut, seperti skimming, scanning, vocabulary in context, finding main ideas and topic sentences, details, dan lain sebagainya. Di Amerika, dan sepertinya di banyak negara maju lainnya, siswa dari awal sudah diajari untuk mencintai buku. Tiap semester ada target berapa buku yang harus dibaca dan kemudian dibahas di kelas. Seharusnya di Indonesia juga bisa dilakukan hal yang sama. Syaratnya, sang guru juga harus suka membaca. Bacaannya pun harus buku-buku dan sumber-sumber bacaan yang bermutu tinggi.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, terima kasih pak DI dan mas Azrul untuk ilmu yang disampaikan melalui podcast sekeren ini
Menurut saya ini content terbaik yg pernah saya subscribe. Penuh dengan ilmu, tanpa gimmick, dan senang melihat tipe baru hubungan ayah dan anak.
100 agree 👍👍
Luar biasa kecerdasan yg Allah anugerahkn pada mas Azrul, Mbk Isna jg pasti secerdas ini ya.....
tulisan pak Dahlan saya selalu baca, sebab gaya nulisnya gaya bahasanya enak dimengerti dan sangat menarik.lain dari pada yang lain.Hebat hebat hebat.
Mencerdaskan Kehidupan Akal Pak Dahlan dan Pak Azrul.
28:41 Memang harus dipukuli.
Bikin gemes soalnya.
Bikin gembira...
Juga masalah...
🤣 🤣 🤣
Akhirnya... podcast yg membahas ini keluar juga. Abah adalah "guru utama" sy untuk menulis apa pun. Baik proposal, SOP, WI, atau bahkan sekedar email.
Sangat ingat banget "instruksi" beliau agar tidak menulis yg bikin mata keriting dan otak mbulet 😅
👍👏
Haha
Enak dan perlu. Santuy dan berisi ....
Ini video bergizi banget... sebagai alumni Jawa Pos, saya jadi ketawa2 sendiri ingat masa lalu. Selalu mikir lead tulisan sambil naik motor...😁😁😁..
Kalau sekarang sdh nggak lagi kan naik motor fokus lalin hehehe
Hahaha ada yg kebawa sampe mimpi hanya untuk buat lead 😂😂
matur nuwun pak dahlan dan putra cerdasnya...
Alhamdulillah, manfaat sekali.
Hebat hebat hebat
Selalu sukak dengerin Pak DIS ngobrol dengan Mas Azrul.
Tidak ada kata selain ... Baguuussss...
menit 13 : l ekspresi abah Dahlan tercengang mendengar cerita Mas Azrul 😊
Muantaaap banget...
Selalu senang melihat dua insan ini saling bertukar fikiran, dalam sekian rentang waktu mereka ngobrol pengalaman hidup mereka melayang-layang dalam urutan kalimat yang sangat cerdas.. pengalaman pak Dahlan dengan keren mengalir, pengalaman mas Azrul seakan hilir mudik antara Indonesia, Amerika dan bidaya lain.. iri akutu 😭
Obrolan berkualitas 👍👍
Saya lihat Pak Dahlan melihat Asrul sangat bangga ya, dan banyak podcast dg Asrul, sy melihat seperti kesempatan berdialog antara Bapak dan Anak, mengembalikan waktu yg duluu pernah hilang sebagai sosok "Bapak" karena sibuk kerja
Luar biasa
Mas Nasrul g pernah diajarin tapi buah jatuh g pernah jatuh dr pohonnya.
Pak Dahlan Hebat.
Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam pronomina sebetulnya menunjukkan keunggulan bahasa Indonesia. Bahwa, bahasa Indonesia itu egaliter. Tapi gapapa kalau mau diusulkan sebagaimana Rosihan Anwar mengusulkan kata Anda sebagai pronomina padahal Anda itu adalah nama seseorang.
Jujur, saya suka banget podcast ini. Selalu ada pengetahuan baru yang saya dapat. Berbeda sekali dengan podcast Dedi Corbuzier (gimana sih nulis namanya?) atau podcast lainnya. Saat podcast ini selesai ada perasaan, "Yah, kok selesai?"
Itulah mengapa bahasa Melayu yg kemudian jadi bahasa Indonesia, dipilih menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia itu simpel, struktur atau Grammarnya sangat sederhana, tidak memiliki konsep waktu, miskin kosa kata, dan juga di dalam dirinya tidak mengandung *HIERARKI* tidak seperti bahasa Jawa yg mana penggunanya sangat besar di antara suku_2 bangsa yg ada di Nusantara, namun ndak dipilih sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia dengan segala kekurangan sekaligus keunggulannya, mampu mewadahi tingkat perbedaan atau keragaman bangsa Indonesia.
bagus konten nya.... saya suka dialog bapak dan anak ini (pak Dahlan & Bang Azrul) ....
Tks, obrolan ringan tapi mengenyangkan dan menyehatkan
Podcast yg tiap Jumaat saya tunggu
Selalu ada pengetahuan yg baru
Semoga pak DI dan AA tetap sehat dan bahagia
ini masukannya kereeennn...bagus dan membangun
Sangat menginspirasi. Banyak ilmu pengetahuan yang sangat berguna, mungkin harus diterapkan disekolah-sekolah, sehingga sejak muda sudah dilatih berfikir runtut, apa alasan-alasan suatu pilihan. Mungkin yang terjadi saat ini, disekolah selalu diuji dengan pilihan berganda, cukup memilih a, b c
Multiple choice!
podcast ini isinya daging semua. beneran daging.
Abah dan anak yang luar biasa, inspiratif dan selalu mendorong kita berpikir positif.
Duh...suka banget....hingga saya ulang-ulang bagian yang perlu paham lebih dalam.
Lengkap !
Tidak hanya menyuguhkan hiburan antara sosok Bapak yang dikagumi dan anak yang juga dikagumi. Saya jadi punya "bahan" jika saat liburan anak-anak atau saat mereka telpon ... ada materi berbobot yang bisa dibincangkan.
Horeee..... saya punya pilihan channel yang menaikkan logika berpikir lebih baik ... tetap menghibur, membuka mata lebar-lebar, memaksakan harus ada target untuk lebih baik ... namun tetap terhibur pastinya.
Abah dan Mas Azrul ... makasih banget ada podcast ini. Sukanya seperti dapat lotre hehehe
Sarapan pagi setiap jum'at yang selalu ditunggu, trm kasih sharingnya, semoga jadi amal jariyah Mas Azrul, Abah
obrolan cerdass. berkelass, salam sehat selalu buat abah dan mas aza
Bahagia menonton podcast ini. Pendidikan, menulis, sepeda dan bisnis...Lanjut terus Abah dan Mas Azrul
Terima kasih pak DIs. Untung sekali.menonton episode ini. Terima kasih mas Azrul. Betapa beruntungnya, kadang kadang Orang Yang Beruntung. Sangat mencerahkan!
Membahas tentang pemimpin atau sikap pemimpin, pasti seru karena pak dahlan iskan dan mas azrul yang memang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dan berpengalaman dalam jabatan pemimpin
Kontennya simpel & ttep oke
ayah dan anak sama cerdass
10:28 Sy tonton ulang setelah 1 tahun, ternyata mas Azrul sempat menulis toleransi antar umat beragama.. salut 🙏
Alhamdulillah, baru paham sekarang essay
Abah sangat menginspirasi. Abah adalah guru saya. Selama 28 th sejak penghujung 1994, cikal bakal terbitnya harian sumateta ekspres (sumeks). Saya merasa senang bisa membuat rubrik abadi di sumeks yaitu advertoeial gaya society (sampai sekarang) rubrik itu ditiru semua group, bahkan koran lain. Rubrik itu sebenarnya berita tong sampah, tapi sampah jadi emas.. kedua saya ciptakan rubrik koran muda basis, sebelum ada rubrik deteksi Jawa pos. Karena rubrik muda adalah pembaca masa depan koran.. Makasih Abah, energinya mengalir dan sangat bermanfaat. Kedua saya membuat buku sejarah sumeks yg kata pengantarnya adalah Abah, Abah bilang Teje ini wartawan yg seniman atau seniman yg wartawan. Hehehe makasih Abah, Smoga Abah selalu sehat. Amin...
Super sekali..
Orang-orang LUAR BIASA, menginpirasi 👍👍👍👍👍
Sangat menarik pembahasannya tentang menulis meskipun disampaikan sangat singkat.
Tema Acara sangat menginspirasi banyak Manusia yang ingin sukses harus menggunakan akal sehat.trim bp Dahlan iskan
Ditunggu episode berikutnya Abah Dahlan dengan Mas Azrul dengan tema yang sama. Daging semua isinya
Luar biasa ayah dan anak...
Saya cuma mau beri sedikit masukan untuk Mas Azrul.... di akhir podcast Abah selalu ngajak kan pei, Abah langsung minum, Mas Azrul langsung taruh cangkir ke meja. Kan pei = keringkan cangkir. CMIIW. seruput titik Mas, temeni Abah minum he3
John Lee pak Dahlan sering kali bilang, “udah ya,” diakhir acara. Mas Azrul biasanya pasrah. 😁
Terima kasih Abah DI, Mas Ulik, & Tim DI's Way. Nendang bgt konten tadi. Lagi demen2nya belajar nulis soalnya. Nonton sampai akhir. Nonton ini pas subs pas masih 28.3K. Akhir tahun semoga tembus minimal 1 Juta Subs ya Bah dan Tim.
Wani tentunya,🔥
Kalau di Iran menurut informasi dari seorang dosen dari UIN Sunan Kalijaga. Semester Awal dan Dua, atau tahun pertama di Universitas harus menuntaskan mata kuliah Bahasa dan Logika. Bahasa ada tiga yg diptogramkan, yaitu Bahasa Parsi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Saya dibesarkan dengan gaya tulisan Pak Dis dan Jawa Pos. Semenjak SD tahun 1990-an senantiasa diasupi koran terbesar ini dari tetangga yang berlangganan. Dan itu menular juga pada gaya tulisan mas Aza. Ajaibnya, gaya saya menulis sekarang pun, banyak terilhami dari gaya Jawa Pos itu, baik di tulisan populer maupun di karya ilmiah. Terima kasih Abah Dis dan Mas Aza. Saya banyak berutang rasa pada jenengan berdua. Panjang umur dan sehat senantiasa. Amin
Terima kasih, sangat menginspirasi, Pak🙏🙏🙏
Sehat terus, Pak
Seru banget ya percakapan bapak dan anak ini........jadi lupa waktu nonton podcast mereka berdua hahaha
Skripsi di Indonesia tebal-tebal, karena kalau tipis tidak di-acc sama pembimbingnya. Dulu teman saya bikin tipis, kondisi blm distaples diajukan ke dosen. Dosennya tanya ""sudah.. ini aja?" lalu tanpa membaca... tumpukan kertas itu dilempar ke udara bertebaran kemana² lalu dosennya ngacir keluar begitu saja. Itulah kenapa skripsi di Indonesia tebal-tebal.
tips menulis abah DI dan Asrul Ananda, sangat bagus saya sangat setuju kalo konsep dan metode ini di aplikasikan siswa sma, sehingga lulus sma sudah bisa menulis semua
Tq.walopun 36menit sangat mengenyangkan otak saya yg lapar ilmu.love you pak DI n keluarga
Terimakasih pak Dahlan dan Mas Asrul. InshaAllah akan saya terapkan di madrasah yang saya pimpinan MAN 2 Kuantan Singingi prov Riau.
Trimakasih untuk sesi yg sangat bermutu ini. Sungguh luar biasa.
Terima kasih pak Dahlan. Sangat menginspirasi. Semoga tertular he he
Luar biasa azrul. Teori esainya mudah di cerna.
Podcast berisi, terima kasih pak DIS dan mas Azrul
Sangat runtut. Sangat jelas. Nggak perlu teks.
Wow ...duet keren. Ayah anak.
Ilmu yang luar biasaaaaaa...... Alhamdulillah .... Terima kasih Abah , Trima kasih Pak Pres AZA 🙏
Pengetahuan mengajarkan bersikap. Karena ia adalah pilihan dari keinginan hidup. Maka menjadi sangat penting untuk belajar tahu tentang apa saja untuk kebaikan hidup, tentu ke hal yg bermanfaat. DI's way keren. Inspirasi langkah maju, inspirasi ku.
Full ilmu sih ini. Thankyou sharingnya..
Abah dan Ananda... Keren...👍👍
Inspiring...👍👍 salah satu sosok yg sy pelajari biografinya dan ingin berjumpa bliau..someday..🤩. Semua tulisannya bukan hanya menginspirasi, buat sy tulisan beliau menggairahkan,menceriakan,menambah insight baru,menggelitik, menyegarkan, ringan, bebas, kritis, berani....MasyaAllah luar biasaa pokok e
Smg bpk dan klrg sll sehat ,diberi umur panjang nan berkah spy bisa bantu negri ini u berubah..
Sy aminkan dg serius u sekolah menulisnya....sy daftar ya pak..😉👍
Trimakasih bpk dan mas azrul atas ilmu ttg essay dan insight yg terbangun dlm benak sy atas diskusi ini. Barokallah fiikum.
Setujuu, membuat kelas menulis pak. Saya orang pertama yang daftar. Sebab, semasa sekolah saya pun hampir tidak pernah membuat essay
Keren👍
Yahh.. 1 jam dong.. hehe.. semua episode podcastnya penuh manfaat..
Trio Detektif, mantap... Sama berarti buku bacaan saya dg bang Azrul. Karena kakak yg kuliah sering nyewa dan kadang beli saat liburan kuliah, jadi saya sering ikut baca juga novel2 tebel he...he... Dulu sempet pengin punya markas di antara tumpukan barang bekas kayak trio detektif
Terima kasih Abah & Azrul inspiratif, itu masalah saya ketika sudah purnabakti ingin menuangkan gagasan & pengalaman dalam bentuk buku sebagai referensi bagi penerus pengembangan SDM...
Masyaallah begitu ia menulis harus banyak.
Sewaktu SMP, saya ada pelajaran mengetik; itu di tahun 1984 & dalam pekerjaan memang sangat membantu kalau bisa mengetik 10 jari. Sayang pelajaran bahasa Indonesia di SMA tidak banyak tugas menulis, padahal sangat penting untuk mengasah & mengungkapkan logika. Hanya anak2 yang suka membaca, ada kemampuan menulis; tapi masih perlu diasah secara benar. Menurut saya, menulis juga sebuah terapi. Bila ada masalah, cobalah untuk menulis tentang masalah itu. Ahh... jadi ingin mulai menulis lagi....Terima kasih ya DI's Way sudah mengingatkan ... :)
Salut melihat orang tua dan anak bisa saling sharring dan sukses keduanya....
Makasih banget pak Dahlan dan mas Azrul.
Konten yg selalu ditunggu Dan ditonton dari awal sampai akhir, Salam sehat selalu Abah.
Selalu menarik, mendengarkan abah dan bang izrul diskusi, hehehe maksimalkan 30 menitan supaya menarik dan penasaran. gak asik kalau panjang hehehehe
pernah sempat mau bertanya tentang nya dan nyi bah, tapi hari ini di jawab kenapa nya dan nyi
Sangat berbobot!!!!! Terima kasih Pak Dahlan dan Mas Uli.
35:46 punchline nya di akhir hehehe
Keren ini. Sangat insightful buat saya yg lg bikin Copywriting Camp.
Pak dahlan dan mas azrul, siapa yg lebih beruntung ,bapa yang gak pernah "ngurus" anaknya ,tapi anaknya sukses dan tidak menyusahkan, atau seorang anak yang mempunyai bapa yang sukses dan ada previleg lebih untuk sukses. Siapa lebih beruntung?
Up
Serasa Kuliah 3 jam,luar biasa.Terima kasih kepada bapak dan anak ini.
Abah kalau ngetik pake telunjuk, kita pake jempol 💗💗💗👍👍👍👍😁
oh ya mas azrul, panji sempet mention anda di vlog dia yg ngomongin soal basket. oh di video panji sama si siapa itu ppemain basket yang jadi youtuber sekarang
Pujian dan sindirian halus yang terlihat apik ditampilkan dalam percakapan Ayah dan Anak.
30 menit rasanya kurang untuk melihat banyak sekali nilai baik yang bisa diambil dari Podcast ini.
Sehat terus Abah Dahlan Iskan, semoga mampu menebar pengalaman hidup lewat cerita yang terekam baik secara digital.
Semangat terus Mas Azrul menjadi mitra Podcast Abah yang mampu menampilkan "begini" seharusnya debat yang konstruktif dimaknai.
Poin pentingnya diambil tentang bagaimana membangun pola pikir melalui menulis.
Poin jenakanya tergambar bagaimana Ayah dan Anak saling mengaggumi dan mengkritisi apa yang jadi pemikiran mereka masing-masing.
Seminggu rasanya tak pernah sabar untuk melihat kembali penampilan Abah dan Mas Azrul. Salam takzim!
Thank you banget for ilmunya Pak DI.. and bang Azrul😘
pak Dahlan kaget2 juga denger pengalaman cikal bakal anaknya, mas Azrul, sampai akhirnya ikut menjadi jurnalis seperti beliau. Menarik untuk disimak obrolan sarat ilmu duet bapak-anak ini.
Thanks for much ideas
Setuju banget Abah.... Jurnalis selalu mikirin judul, lead dan data² saat perjalanan pulang menuju kantor redaksi kendati dalam catatan2 singkat buku saku hasil wawancara 😁👍💗💗💗💗
Istimewah🤝🤝
Pak Dahlan, saya usul. sbntr lagi kan mau masuk bulan pilwali sby. mohon kiranya membahas tema tentang kriteria walkot sby yang baik.🙏
Seru..diskusi antara bapak dan anak 👍
Ulasan Mas Uli inspiring 👍💗
Kuliah 4 semester nih..😁 suwun Abah & mas Uli...
keren banget pak podcastnya selalu membuka pemikiran baru