Dialog Dan Nasihat Nabi Khidir Kepada Sunan Kalijga

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 16 ต.ค. 2024
  • Episode 02
    Dialog Dan Nasihat Nabi Khidir Kepada Sunan Kalijga
    _______________________________________________
    Video Ini Adalah Lanjutan Dari Video Sebelumnya,
    Link Video Sebelumnya
    🛑 Episode 01
    • Perjalanan Spiritual S...
    🛑 Episode 03
    • Ajaran Nabi Khidir Kep...
    Buat Kalian Yang Belum Menonton Video Sebelumnya,Silahkan Tonton Terlebih Dahulu Agar Tidak Gagal Faham Dan Dapat Menemukan Makna Dan Esensi Dari Video Ini.
    _______________________________________________
    Percakapan antara Syekh Melaya dan Nabi Khidir membahas tentang hidayah dari Allah serta kematian dengan segala aspeknya yang perlu dipahami.
    Dalam dialog tersebut, Nabi Khidir memberikan nasihat tentang betapa pentingnya hidayah dari Allah dan bagaimana manusia harus terus mencari dan memohon hidayah tersebut. Dia juga membahas tentang kematian dan mengajarkan bagaimana kita seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
    Syekh Melaya mendengarkan dengan saksama dan memahami bahwa hidayah dari Allah adalah anugerah yang harus dicari dengan sungguh-sungguh. Dia juga menyadari bahwa kematian adalah realitas yang pasti terjadi pada setiap manusia, dan bahwa persiapan yang matang untuk menghadapinya sangatlah penting.
    Dengan nasihat dari Nabi Khidir, Syekh Melaya belajar untuk menghargai hidayah dari Allah dan menghormati kematian sebagai bagian dari takdir manusia. Dia pun bertekad untuk selalu mencari hidayah dan mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menghadapi kematian dengan baik.
    Berikut Adalah Nasihat Dan Dialog Antara Nabi Khidir Dengan Syekh Melaya
    Jika engkau bermaksud untuk menunaikan ibadah haji ke kota suci Mekah, penting untuk memahami tujuan sebenarnya dari perjalanan tersebut. Perlu diingat bahwa Mekah hanyalah sebuah tempat suci yang dijadikan tapak tilas bagi Nabi Ibrahim pada masa lalu.
    Nabi Ibrahim adalah tokoh penting dalam sejarah Islam dan merupakan sosok yang membangun bangunan Ka'bah Masjidil Haram serta menempatkan batu hitam (Hajar Aswad) di dinding Ka'bah tanpa menggantungkannya. Namun, apabila niatmu adalah untuk menyembah Ka'bah itu sendiri, maka engkau sebenarnya sedang menyembah sebuah bangunan yang terbuat dari batu, yang tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang penyembahan terhadap benda-benda mati atau berhala.
    Tindakanmu tidak berbeda jauh dengan tindakan orang kafir yang menyembah berhala, karena kamu hanya berspekulasi dan merenungkan wujud Allah yang disembah dengan terus-menerus menghadap ke arah berhalamu. Oleh karena itu, meskipun kamu sudah menunaikan ibadah haji, jika kamu belum memahami tujuan sebenarnya dari ibadah tersebut, tentunya kamu akan mengalami kerugian yang besar. Sebab itu, penting untuk diingat bahwa Ka'bah yang kamu tuju bukanlah sekadar struktur fisik yang terbuat dari tanah, kayu, atau bahkan batu, melainkan Ka'bah yang sejati yaitu Ka'batullah (Ka'bah Allah). Ini adalah keyakinan iman yang harus kamu tanamkan dalam hatimu dengan sungguh-sungguh.
    Lalu Nabi Khidir memerintahkan, "Syekh Melaya, datanglah ke mari segera! Masuklah ke dalam diriku!" Syekh Melaya terkejut dan tak dapat menahan tawanya yang keluar bersama air matanya. Dia dengan lembut bertanya, "Bagaimana saya bisa masuk ke dalam dirimu, sedangkan saya lebih tinggi dan besar dari tubuhmu? Apa yang harus saya lakukan? Semuanya tampak mustahil bagiku."
    Nabi Khidir dengan lembut berkata, "Seberapa besar ukuranmu dibandingkan dengan bumi, dengan segala isinya, hutan belantara, lautan, dan gunung-gunung, semuanya tak akan mencukupi untuk memenuhi tubuhku. Jangan khawatir, jika itu terjadi, kamu masih bisa masuk ke dalam tubuhku ini!" Setelah mendengar ini, Syekh Melaya semakin takut, tetapi dengan tekad yang kuat, dia siap untuk melakukannya dan menoleh ke arah Nabi Khidir.
    "Inilah jalan yang terdengar di telingaku," pikir Syekh Melaya, lalu dia segera memasuki tubuh Nabi Khidir. Di dalamnya, dia melihat lautan yang luas dan tak berujung sampai ke ujung pandangannya. Nabi Khidir bertanya dengan keras, "Apa yang kamu lihat di sana?" Syekh Melaya segera menjawab, "Saya melihat kejauhan dan tak ada yang terlihat."
    #sunankalijaga #kisahsunankalijaga #kisahparawali #nabikhidir #nabi #kisahnabikhidir #walisongo #waliallah #kisahislami #dialogsunankalijagadannabikhidir #mutiaraislami1989 #nabikhidirberumurpanjang #kisahtentangnabikhidir

ความคิดเห็น • 5

  • @utamabkn8177
    @utamabkn8177 ปีที่แล้ว +2

    Subhanallah ... hamba bertaubat pd Mu Ya Rabb.

  • @MiftahulJannah-fe8ch
    @MiftahulJannah-fe8ch หลายเดือนก่อน +1

    Kanjeng sunan kalijaga keluarganya,para istrinya,keturunanya al fateqah 🥰🥰🥰

  • @HasanSan-up1xo
    @HasanSan-up1xo ปีที่แล้ว +1

    PERUBAHAN DUNIA BESAR BESARAN SISTIM EKONOMI BISNIS BUDAYA SOSIAL POLITIK HUKUM KEADILAN PANCASILA DEMIKIAN APA ADANYA SALAM DAMAI PENUH KASIH SAYANG TERSENYUM BAHAGIA

  • @AriFirmansyah-in4ms
    @AriFirmansyah-in4ms 6 หลายเดือนก่อน +1

    ASSALAMU'ALAIKUM WRWB.

  • @AriFirmansyah-in4ms
    @AriFirmansyah-in4ms 6 หลายเดือนก่อน +1

    KHIDIR ALAIHISALAM = ALLAHI (PENANGGUNG JAWAB ISI QURAN) , BIARIN DIA PUNYA NUR SEJATI ALLAH