Orang NU tak seperti itu,taqwa tidak taqwa,selagi keturunan Rosul,tetap dihormati,sebagai bentuk rasa hormat pada Nabi,adapun ketidak taqwaannya adalah urusan dia dengan Alloh,
@@abdulhalim3536 Kapan ada waktu,konten ini mau saya Re act,agar orang tau,bahwa ini bukan pendapat asli Muhammadiyah secara kelembagaan,karna gak mungkin,lembaga resmi Muhammadiyah tak bisa membedakan antara adab dan pengkultusan,dan gak mungkin pula lembaga sebesar Muhammadiyah tak tau alur faham resmi NU,juga gak mungkin,lembaga Muhammadiyah,menilai NU berdasar tingkah laku orang awam yg blum tentu dia NU atau Muhammadiyah,karna tak semua orang NU itu bersih,seperti halnya juga orang Muhammadiyah,walau secara aturan kelembagaan,NU/Muhammadiyah bersih,🙏🙏🙏🙏
Assalaamu'alaikum Keikhlasan yg hakiki walaupun kh Ahmad dahlan adalah habib tapi tdk mau mengakui dirinya sbg habib. Karena justru takut perbuatanya tdk sesuai dengan gelarnya.
Gelar adalah sesuatu yg melekat karena ilmunya ...Bukan silau kalau anda punya gelar s2 terus gak tercantum paling marahnya ke ubun ubun..Jadi manusia jangan terlalu sok pintaar ....Sok islami sendiri.
NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yg tidak dapat dibanding2kan dan dipisah2kan krn masing2 punya stylenya dalam berdakwah tp tujuan yg sama yaitu membuat kita makin cinta dengan agama yg mulia ini yaitu Islam yg diturunkan Allah kpd baginda Rasulullah
KALAU SAYA SIH UMAT ISLAM ,TAPI KALAU DISURUH MENILAI TETAP MUHAMADIYAH YG TERBAIK ,BUKAN NU KARENA NU BERSERAKAN TIDAK BERSATU DIBAWAH PP SEPERTI MUHAMADIYAH . MUHAMAMADIYAH PUNYA APA APA ,KALAU NU COBA BIARPUN UMATNYA BANYAK NGGAK PUNYA APA 2 PUNYA PESANTREN SAJA DIBERI BANSOS UNTUK MEMILIH PASLON JADI PECAT MEMECAT ,ITULAH NU ,PUNYA BANSER YG JADI PEJABAT PASTI CURANG ,CONTOH YAQUT MENAG DAN HASYIM ASY'ARI KETUA KPU , MANA YG BISA BEKERJA SELAIN DISUAPI DOANG .KALAU PEMUDA MUHAMADIYAH NGGAK ADA YG JADI PEJABAT ,KARENA SEMUA JUJUR SIH ,PDHAL PEJABAT ERA INI HARUS CURANG BENARKAN OMONGANKU SBGI UMAT ISLAM .
Tp kenyataan nya beda pemahaman pak gmn? NU kunut yasinan di kuburan adzan di kuburan maulidan. Muhamadiyah tidak qunut tidak yasinan di kuburan tidak Maulidan dan banyak lainya
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wrwb. Nabi Muhammad SAW bersabda " Kalau seandainya Anakku Fatimah mencuri aku sendiri yang akan memotongnya Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda " Wahai anakku hendaklah engkau jangan sekali - sekali tinggalkan sholat, sesungguhnya aku tdk bisa menolongmu kecuali engkau sendiri. Sesungguhnya yg paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa. Dan janganlah kamu sombong menganggap dirimu paling baik, paling benar, sesungguhnya itu termasuk sifat sombong yg dibenci Allah sehingga iblis diusir dari surga karena sombong Al Araf ( 7 : 12, 13 ). Kalau ada yg salah silakan dikoreksi. Hanya Allah yg tdk akan pernah salah karena Allah SWT Maha Sempurna. Wassalamualaikum wrwb
Yg benar memang demikian, krn dlm pandangan Alloh semua manusia sama yg membedakan hanyalah, ilmu, iman, amal, dan ketaqwaannya, bukan darah birunya, darah putihnya, atau darah merahnya.
N U MUHAMADIYAH adalah sudara kembar alias Muhammad NU ( MUHAMADYAH+Nahdlotul Ulama') salam persudara'an seiman seperjuangan dunia akherat semoga kita dlm lindungan ALLAH Amiin
Gelar Habib hanya ada zaman Belanda. Belandalah yang memberi gelar Habib pada orang Arab dari Yaman. Mereka dibawa Belanda pada Abad 18 M. Untuk dipekerjakan di Indonesia. Mereka bukan keturunan Nabi Muhammad
kalo memusyrikkan golongan lain tanpa bukti ya salah, tapi kalo golongan tersebut terbukti syirik (misalnya nyembah kuburan dll, krn di bbrp tempat ada lho yg sengaja taro kuburan di depan tempat sholatnya) ya mau gimana lagi kalo gak dibilang syirik?
@@AkunPunyaPribadi saya dulu juha baru tau ternyata berdoa dikuburuan minta hajat itu dilarang.. duluny di ajarin bahwa biar cepet terkabul minta doany kepada orang yg baik.. walau sudah meninggal jdi kita datang ke makamny pdhl klu berdoa tdk perlu ke makam.. 🙏
Islamku, islammu, Islam kita. Jadi wajar jika kita berbeda, karena sbg manusia kita hanya punya *satu sudut pandang*. Dan itu karunia dari Alloh SWT. Hanya Alloh SWT yg bisa melihat semua.
@@Santuy-o4r mereka munkin terlalu fanatik..dengan sesuatu.atau tidak sesuai dgn ilmu ug di sampaikan.kalo ga bisa lihat nabi secara langsung..ya masih mending bisa lihat keturunanya..gitu aja.kalo saya..beda ga masalah..
Kedua ormas besar ini, NU & Muhammadiyah berkontribusi sangat besar terhdp bangsa dan negara. Masing2 memiliki kelebihannya. Tanpa NU & Muhammadiyah negara sangat keteteran terutama dlm menangani pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi. KEDUANYA SMOGA SELALU BAHU MMBAHU DLM BERHIKMAT KPD UMMAT.
iya betul..muhammadiyah yg menggerakkan sekolah2 formal.dan NU menggerakkan didalam pendidikan pesantren.klop sudah.tidak perlu saling menjelekkan.hanya orang2 berpikiran cerdas yang bilang seperti ini....!!
Setuju jangan mau di benturkan. hanya dg canel yutup saja jadi beda pendapat.kita jaman modern ada medsos... Silahkan yg anda yakini amalkan dg tetap minta petunjuk Alloh, dan teruslah mencari ilmu...
@@hendrapspb4992 itu kan pendapatmu, yg aslinya sebenarnya banyak cm gk terliput media,,, semua organisasi gesek2an internal itu biasa yg pntg gak sampe memecah keutuhan NKRI
Bentuk penghargaan tertinggi adalah meneladani dan meneruskan perjuangannya, bukan cuma menyanjung nyanjung. Lagian Bung karno bukan nabi. G bs dijadikan rujukan dlm mengamalkan agama.
Tidak masalah ada atau tidak gelar habib itu...yang paling penting umat muslim adalah umatnya nabi Muhammad SAW dan taat kepada Allah SWT beserta nabi dan rasul-nya.
Belajar disek mas NU dan MD itu sama karena satu sumber dan guru,jangan di Profokasi mari kita teladani ilmu dan akhlak mbah yai dahlan dan mbah hasyim.saya orang muhamaddiyyah tapi tidak senang dg apa yang pean unggah di youtub ini karena ad unsur ujubnya.
Gak masalah yg penting Tuhannya masih sama Alloh,nabinya Muhammad SAW.dan penuh kasih sayang kepada sesama umat.NU membangun bangsa lewat berbudaya,MU membangun bangsa lewat kemajuan🙏
Yg penting memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara; pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial. NU dan Muhammadiyah sdh berikan kontribusi nyata. Berbuatlah untuk bangsa dan negara, bukan hanya nyinyir...
Standar kebenaran dalam Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sesuai pemahaman para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tinggal Ckeklis ajarannya Amin.
Aku menghargai muhammadiyah. NU dan muhammadiyah sama2 berperan dalam kemerdekaan indonesia. NU dan muhammadiyah saling menghargai, tidak saling membidahkan, tidak merasa paling benar. Tidak seperti kelompok dari najd 😁
Iya, tapi kita tahu Qur'an dan hadis dari mana kalau bukan dari ulalama/ guru/ dosen. Sy pribadi merasa aneh dengan pemikiran Muhammadiyah Qur'an hadis2 memang kita sahabat yg hidup sejaman dengan Nabi Muhamma Saw. Saya senang dengan muhmadiah tapi bingung
Soekarno lebih condong ke Muhammadiyah, secara dia juga masuk dalam pendidikan Muhammadiyah, disitu juga bertemu dengan Ibu Fatmawati (Istri Soekarno) yang jadi murid
Kalaupun habib itu dihormati sebagai menghormati ulama,itu pun kalau habib itu betul2 menguasai ilmu ulama,kalau tidak,ya tidak. Penghormatannya tetap sama seperti menghormati umumnya sama2 manusia. Tolong,jangan salah persepsi,bro. Monggo tabayyun,bro...🙏
Malah bukan NU bro...contohnya FPI...mereka kebanyakan orang luar NU tapi menghormati habibnya keterlaluan kayak nyembah malah..beda dengan NU yg hanya menghormati... 😅
Di kedua nya ada insyaallah Akan tetapi di kedua nya mempunyai aturan organisasi dan adat istiadat masing" yang kita harus hormati dan hargai di semua ormas keagamaan, sosial dan nasionalis yang ada di Republik Indonesia
NU bagus Muhammadiyah juga bagus .Bagiku yang lebih bagus menjalankan Syariat Islam dengan tulus karena bukan hanya kuwajiban tetapi juga merupakan kebutuhan manusia sebagai hambaNya.
Mantap Muhammadiyah tidak mengkultuskan seseorang. Yang penting meneladani akhlak rasuluĺlah. Maju terus. Mau habib mau syech mau kyai mau awam tiada bedanya, di sisi Allah yang utama ialah taqwanya.
yang aku tau sejak kecil ...muhammadiyah itu bagus sekali kemanapun oke apa lagi pendidikan nya masya allah gak ada tandingan nya .emang mantul ....bravo maju trus pantang mundur
@@naavahdwiramadhani mengkultus itu mengagung agungkan manusia selayaknya tuhan. contoh menggunakan air hasil wudhu kyai untuk diminum krn dipercaya ada karomahnya, memohon/ berdoa kepada makam wali. itu termasuk perbuatan mengkultuskan. termasuk dosa syirik (menyekutukan Allah dengan makhlukNya)
Seorang habaib yg jahil msh lbh baik dari seorang biasa yg alim. Jika ditarik ilmu dari orang biasa, dia akan jadi orang biasa. Tp habaib tetap seorang habaib. Dari darahnya pun orang biasa dan habaib itu tdk sama...
As.wb pendapat sy pendidikan formal & non formal, yaitu pendidikan pesantren & pendidikan pengamalan ilmu dari kehidupan, jika Istiqomah, maka santri akan semakin matang, ulama timbul dari ahlak hasil ketentraman umat, semoga bermanfaat was.wb
Bukan Muhammadiyah lah yang Moderat, tapi itu Islam adalah Moderat itu sendiri, Islam itu melawan pemikiran2 Jahiliah yang mengukur Moral secara Simbolis dan Ritualis sangat tidak logis kebenaran moral seseorang diukur dengan ketaatan terhadap simbol2 dan ritual2. Sepertinya penghormatan kepada Guru yang berlebihan kepada jasa seorang guru, ini sudah unsur simbolis, jika ada gurumu maka cukuplah silaturahmi atau menyapa ketika bertemu tidak perlu cium kaki atau minum air kaki nya yang Sakti itu.
Yang di nilai Allah akhlak dan ketaqwaannya.....bukan karena keturunan,bukan karena organisasi tetapi wamayutiillaha warosullahu fakod fazaa Fauzan adzima ...
Saya suka ulasan ini.... Memang seharusnya demikian.... Walau saya orang NU tapi saya setuju kalau NU meniru cara pandang MUHAMADIYAH & cara Sikap kepada para HABIB ( Dzuriah Nabi ). Boleh cinta & hormat HABIB tapi jangan berlebih apalagi mngkultuskannya. Habib yg benar kita hargai & hormati tetapi habib yg akhlaknya tdk ada yg bisa kita tiru ya ditendang saja.... Refotnya terkandang ikatan kekeluargaan sering membuat seorang habib yg baik sekalipun mau tidak mau menempatkan kakinya di dua tempat berbeda. Satu kaki di tempat yg netral satu kaki lagi berusaha melindungi jika ada dzuriah nabi yg keliru serta menyimpang dari kebenaran dan keadilan. NU sudah beberapa kali ditikam dari belakang oleh oknum macam ini... Dan kesyirikan sering terjadi di akar rumput umat ISLAM akibat pengkultusan berlebih. Bukan isi ceramah seorang habib yg didengar secara seksama... Tapi umat berebutan gelas kopi maupun puntung rokok para dzuriah nabi dengan alasan " NGALAP BERKAH..". 🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨 SAYA tdk menyalahkan Habib dlm hal ini.... Cuma hendaknya para cendekia- pandai yg ditokohkan bisa memperkecil gap ( Jurang pemisah ) antara ULAMA dan UMAT...., Sehingga masalah se-sederhana & sekecil apapun yg timbul di kalangan umat bisa tersentuh dan dicarikan solusinya.... 🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Guys, Komen kamu keren dan #bergizi.🤣🤣🤣 Aku suka cara pandang kamu yang #rasional dan yang tidak membabi buta.❤❤❤ Kehabiban dan keulamaan seseorang haruslah di tempatkan pada tempat yang #mulia dan #terhormat bila ia melakukan hal" mulia dan terhormat. Tetapi tidak atau #ditolak bila tingkah lakunya bertentangan dengan kedua hal tadi. Ini tidak semata mata bicara soal #logika tetapi juga #iman.❤❤❤ Karena Allah melihat sampai kedalam relung hati yang terdalam,dimana mata manusia yang #terbatas sifatnya itu hanya mampu melihat di depan mata saja. Teruslah menjadi orang yang #saleh,logis,bermanfaat dan #bermartabat dalam menabur kebaikan bagi #keutuhan umat dan bangsa. 🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨❤🇲🇨🇲🇨🇲🇨🙏
Nu ajaran penyebaran Islam yg sangat fleksibel dan mudah beradaptasi,baik kultur adat istiadat dan budaya, system ini yg akan menjadi no 1 dunia dan akan diterima di seluruh dunia pada saatnya nanti
KETERANGAN YG OBYEKTIF & PROPORSIONAL....INSYAA ALLAH MEMBAWA BERKAH !!! AMBIL DAGINGNYA BUANG TULANGNYA !!! ITULAH KALIMAT YG SANGAT POPULER DARI USTADZ ADI HIDAYAT !!!
Biasanya bila masih dalam struktural Muhammadiyah dipanggil dengan Gelar titel nya. Tetapi bila sudah diluar kepengurusan ada yang dipanggil Ust dan KH. ex: K.H. Bachtiar Natsir. Ust Adi Hidayat, KH.Fahmi Salim dll.
Saya cinta NU dan Muhammadiyah... Saya kuliah di universitas Muhammadiyah..tapi amalan tetap ahlusunnah wal jama'ah...Muhammadiyah kuat di organisasi dan pndidikan modern... NU kbanyakan di pndidikan pesantren..sama2 dgn tujuan demi kemajuan bangsa negara dan agama...
Di Muhammadiyah kita belajar bahwa sebutan atau pangkat bukanlah hal yang pantas untuk dibanggakan karena pada intinya yang terpenting adalah keImanan. Di NU kita belajar bahwasanya adab penting dalam kehidupan, adab dalam berilmu merupakan satu ciri akhlak mulia sebagai mana sabda baginda Nabi "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak", maka adanya sebutan atau gelar dikalangan NU bisa jadi merupakan metode para ulama dan habaib untuk mengajarkan tentang akhlak terhadap muridnya. Sungguh kedua ormas ini dibangun dan dibentuk oleh dua ulama kharismatik yang solih, sudah pasti maksud tujuan beliau-beliau sangat baik dan tentu ada hikmah disetiap kejadian. Wallohua'lam bisshowaab Alfakir.
Bung jangn memicu perselisihan , kita satu akidah , kami Nahdiyin tak terima kalau di samakan dengn Wahabi , silahkan anda dengn keyakinan anda , dan hargai keyakinan kami (amaluna amalukum ) ingat bung di dalam tubuh ini ada segumpal darah kalau baik isinya maka kan baik Ahlak dan lisannya dan ingat jagalh jangn sampai ada sifat takabur,sum'ah yang akan merusak sekaligus membakar amaliah kita , KEBENARAN MUTLAQ MILIK ALLOH !!!
karena Muhammadiyah itu menjunjung tinggi kemurnian islam yang sesuai tuntutan al-Qur'an dan al Sunan, tidak seperti NU yang suka nya mencampuradukan agama dan budaya sehingga menjadi hal hal yang di anggap bid'ah, mohon maaf jika ada salah kata 🙏🙏
NU sebagai pelengkap Muhammadiyah. Setelah sekian tahun Muhammadiyah berdiri dan perkembangannya lambat dan malah berbelok ke madhab diluar imam madhab sepeninggalan KH Ahmad Dahlan, maka KH Hasyim Asy'ari perlu membikin ormas Islam baru untuk menggalang kekuatan masa Islam dan melestarikan ajaran salafulsholeh dan keturunan nabi Muhammad Saw
Menghormati orang tua atau nenek atau kakek kita penting, apalagi mereka mempunyai budi pekerti yang baik agar kita bisa napak tilas perbuatan baik mereka
Cintailah semua ulama Jangan dilihat perbedaan tapi lihatlah persamaan sama-sama menyembah Tuhan yaitu Allah subhanahu wa ta'ala yang penting Ashadualla Ilahailallah wa Ashadu anna muhammadarrasulullah..
Sy lahir di lingkungan NU,belajar di Muhammadiyah. Sy tdk mpermasalahkan Krn NU & Muhammadiyah adalah aliran yg memfilter terhadap aliran2 yg menyimpang.sy bangga lahir sebagai NU,Sy juga bangga bisa belajar di Muhammadiyah. 🙏🙏🙏
Bila perkataan dan sikap seseorang benar sesuai dengan ajaran Alquran harus di Akui kebenarannya meskipun perkataan dan perbuatan itu datang dari orang yg tidak berkedudukan atau berkedudukan, dari orang yg nampak lemah-lembut maupun kasar. Kebenaran tidak ditentukan dari golongan islam satu dengan lainnya. لْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِوَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh untuk berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. - (Q.S Ali Imran: 104). Mohon Maaf bila sy mengecewakan Bpk/Ibu.
Sebenarnya semua bagus, di Muhammadiyah lebih mengutamakan ilmu dari pada NASAB keturunan dan ini baik . Sedangkan di NU lebih mengutamakan Keturunan/NASAB, agar lebih berakhlak kepada DZURRIYAT Rasulillah. Berilmu dah juga beradab ....
Muhammadiyah anti kultus individu, mereka bukan tidak kenak yg namanya ahlul bait atau habib, kenal sekali sebenarnya. Krn KH Ahmad Dahlan itu dulunya anggota Jamiat Khair yaitu organisasi muslim yang petinggi2nya kebanyakan kalangan habaib. Organisasi ini hampir seluruhnya berisi orang2 arab hadrami. Setelah Syeikh Sukarti keluar dan mendirikan Al Irsyard, beliau menyusul pula keluar dan mendirikan Muhammadiyah.
Saya lahir, sekolah dan hidup di lingk berdiri nya Muhammadiyah,memang seumur umur saya di sana tidak ada namanya habib dan tidak ada pengagungan kubur beda sekali sama nu kebanyakan ghuluw... Alhamdulillah mengenal manhaj salaf tdak jauh dr fikih dan aqidahnya.
@@Muhammadiqbal-cy5jy jangan ngomong begitu bos, Krn ajaran KH.Ahmad Dahlan banyak amal ibadahnya yg gak dipakai oleh ulama baru MU setelah pemerintahan KH.Mas Masyur jd ketua PP MU
Mngkin maksudnya nazab keturunan yg gak terlalalu di kultuskan. Tapi klo soal nazab ilmu tentunya dipakai. Karena memang itu ajaran islam sambung memyambung dr guru sebelumnya. Tentunya klo ada nazab keturunan lebih baik lg.
@@ricardoraka262 tak bisa brother.semua dzuriat nabi harus kita hormati di atas diri kita sendiri.sayangi hormati mereka seperti kita menghormati atuknya nabi muhammad saw.
@@ridwanblawong2614 karena kualitas pendidikan nya yg mumpuni, perlu biaya prasarana dan sarana yg memadai untuk menunjang pendidikan agar tidak menghasilkan sarjana yg asal untuk gelar saja, sehingga tidak terjadi pembodohan umat atas gelar akademis.
@@muhammadnaji4540 .Syurga milik Allah diperuntukan bagi yg bertaqwa bkn milik para habib.Rosulullah berkata: Hai Fatimah,ayahmu tdk bisa menolongmu dihadapan Allah,yg bisa menolongmu adalah amal perbuatanmu.Mu/ Fatimah
Saya mencintai keturanan Nabi .. karena nabi memerintahkan mencintai keturunanya Ahlul Bait Nabi para habaib .. Allahumma Sholi Ala Sayyidina muhammad wa ala alihi washohbihi wassalim
Muhammadiyah tidak mengenal Thoriqoh Tidak mengenal Habaib Dan tidak mengenal Leluhur yg membawa Islam di Nusantara Jauh sebelum KH Ahmad dahlan lahir dan mendirikan Muhammadiyah
Ya memang begitu adanya.....supaya Muhammadiyyah berbeda dengan ormas Islam lainnya.....itulah jalan organisasi.....contohnya, Ustadz Adi Hidayat ( Ulama muda yg fenomenal ) kalo ditradisi NU, sdh dipanggil dg sebutan Kyai Haji.
Muhamadiyah orangnya cerdas,tdk busa di bodohi golongan baalawi, di mata muhamadyah semua orang sama di hadapan Alloh irang yg mulia orang yg takwa bukan haaib
*NU & MUHAMMADIYAH* *Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru). Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir yang baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru, sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman. “Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim. "Ahmad Dahlan” "Bagaimana ciri-cirinya?” Santri Basyir menggambarkannya. "Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim. Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya." Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ amanat membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Tidak hanya Basyir tetapi juga santri Kyai Hasyim Asy'ari lain yang dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya. Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.* Kyai Basyir beliau juga titipkan anaknya Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak. *KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ* Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib. Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum. Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak. Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah. Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut. “Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan. “Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali. Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali. Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…” “Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih sami’na wa atho’na dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi. Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?” Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya. Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak. “Ini Kiai Basyir, sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz. Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir. Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar. “Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?” Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu. Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh. Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya. “Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres). Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum. Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU. _Hairus Salim_...
Dalam Sabdanya, Nabi Muhammad SAW menitipkan keturunannya pada kita sebagai umatnya,, klo kita gk tau mana keturunan nabi atau bukan, bgaimana kita mau memprioritaskan mnjaga dan mnghormatinya lurr.. Ok lah, semua org sama di mata Tuhan, tp kita kan bukan Tuhan,, islam telah mengatur cara kita berakhlaq baik pada org tua, anak, saudara, teman, guru, tetangga, kaum non muslim, semua ada kaifiyah dan porsinya masing2.. So, kenapa kita lebih bisa menghormati dosen kita dari pada keturunan Nabi Muhammad SAW yg jelas mereka adlh tanggung jwb kita ?? Salam Seduluran
apapun kedudukan ..pangkat dan gelar kita...semua gak dibawa mati yg kita bawa cuma amal kebaikan...dan dosa2 kita..marilah kita saling memberi dan menyayangi sesama
Mau ada gelar habib' darah biru ungngu, merah, tdk ada getuan tdk jadi masalah" yg menjadikan masalah' klu ada yg melanggar hukum. Ya harus di hukum "!
Ada sabda Rasulullah shalallahu alayhi wasallam,,, Tidaklah ada keutamaan Arab dan non Arab akan tetapi yang dipandang oleh Allah SWT. Adalah orang yang paling taqwanya,,,
Di Muhammadiyah kita belajar bahwa sebutan atau pangkat bukanlah hal yang pantas untuk dibanggakan karena pada intinya yang terpenting adalah keImanan. Di NU kita belajar bahwasanya adab penting dalam kehidupan, adab dalam berilmu merupakan satu ciri akhlak mulia sebagai mana sabda baginda Nabi "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak", maka adanya sebutan atau gelar dikalangan NU bisa jadi merupakan metode para ulama dan habaib untuk mengajarkan tentang akhlak terhadap muridnya. Sungguh kedua ormas ini dibangun dan dibentuk oleh dua ulama kharismatik yang solih, sudah pasti maksud tujuan beliau-beliau sangat baik dan tentu ada hikmah disetiap kejadian. Wallohua'lam bisshowaab Alfakir.
Masih pakai kok, contoh saja seperti Pak Prof Abdul Muti, beliau dipanggil Pak Prof atau Pak Yai, Pak Haedar Nashir juga, dan Ulama" Tarjih Pimpinan Pusat (yg berumur)
BETUL SETUJU YG BERPRINSIP PADA KEKUATAN ILMU BUKAN KEKUATAN NASAB SEDANGKAN NASAB HARUS DI POSISIKAN NOMER BERIKUTNYA SETELAH ILMU DAN KETAATAN PD ILMU ITU SENDIRI .( contoh anak nabi NUH tidak bisa berdakwah seperti ayahnya ini artinya kita jangan melihat nasab saja namun harus jeli teliti hati hati sampai mati .
Iptm Bicara keturunan nabi harus dipuja dan.dihormati, itu sudah ketinggalan jaman, manusia dihormati tergantung prilakunya bukan karena keturunan nabi.
, mau Nu ataupun Muhamadiyah, itu hanyalah suatu organisasi, ujung-2 nya hanyalalah urusan duniawi, yg dinilai oleh Allah SWT adalah ketaatan, Iman dan Taqwa, dan tidak mengandung unsur syirik
Wktu dihisab kelak qt tdk tdk ditanya keturunan siapa..tp yg dilihat adlh amal soleh dan ketaatan kpd Allah SWT
Ini baru Islam yg Haq insyaAllah.... cerdas, selalu brusaha untuk yg benar ..... bukan uang, atau kekuasaan
Kami orang Muhammadiyah menghormati ulama juga para habaib keturunan Rasulullah SAW karena ketaqwaannya pada Allah SWT.
Orang NU tak seperti itu,taqwa tidak taqwa,selagi keturunan Rosul,tetap dihormati,sebagai bentuk rasa hormat pada Nabi,adapun ketidak taqwaannya adalah urusan dia dengan Alloh,
@@alexbaeantenna374 NU mayoritas kyai lokal yang minim ilmu pendidikan umum nya
Semantara Muhammadiyah kyai nya mayoritas lebih berpendidikan umum
@@marinisanrusdi2886 maka dari itu,yang tradisional Cenderung mengedepankan etika,daripada logika metematika,seperti umumnya mahasiswa
Betul sekali hanya sekarang bnyak yg mengadu domba..munkin yg bikin konten bukan betul2 islam yg sebenernya
@@abdulhalim3536
Kapan ada waktu,konten ini mau saya Re act,agar orang tau,bahwa ini bukan pendapat asli Muhammadiyah secara kelembagaan,karna gak mungkin,lembaga resmi Muhammadiyah tak bisa membedakan antara adab dan pengkultusan,dan gak mungkin pula lembaga sebesar Muhammadiyah tak tau alur faham resmi NU,juga gak mungkin,lembaga Muhammadiyah,menilai NU berdasar tingkah laku orang awam yg blum tentu dia NU atau Muhammadiyah,karna tak semua orang NU itu bersih,seperti halnya juga orang Muhammadiyah,walau secara aturan kelembagaan,NU/Muhammadiyah bersih,🙏🙏🙏🙏
Assalaamu'alaikum
Keikhlasan yg hakiki walaupun kh Ahmad dahlan adalah habib tapi tdk mau mengakui dirinya sbg habib. Karena justru takut perbuatanya tdk sesuai dengan gelarnya.
Tdk semua keturunan Nabi disebut Habib
Betul betul manusia itu semua sama yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaanya
ttp saling menghargai
@@ikutulamatv TETAPI TIDAK SILAU DG GELAR SUNAN, SINUHUN, RADEN, TUAN, ABAH, MURSYID, SYARIF/ AYIP, SUFI DLL
@@ibnf4667 gelar itu hanya didunia dul...setelah al marhum baru abadi...kenapa ada gelar presiden atau raja
Gelar adalah sesuatu yg melekat karena ilmunya ...Bukan silau kalau anda punya gelar s2 terus gak tercantum paling marahnya ke ubun ubun..Jadi manusia jangan terlalu sok pintaar ....Sok islami sendiri.
seandainya kamu punya orang tua yg gak takwa apa kamu posisikan seperti anakmu sendiri
NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yg tidak dapat dibanding2kan dan dipisah2kan krn masing2 punya stylenya dalam berdakwah tp tujuan yg sama yaitu membuat kita makin cinta dengan agama yg mulia ini yaitu Islam yg diturunkan Allah kpd baginda Rasulullah
Emg narasinya provokatif sih 😂
KALAU SAYA SIH UMAT ISLAM ,TAPI KALAU DISURUH MENILAI TETAP MUHAMADIYAH YG TERBAIK ,BUKAN NU KARENA NU BERSERAKAN TIDAK BERSATU DIBAWAH PP SEPERTI MUHAMADIYAH . MUHAMAMADIYAH PUNYA APA APA ,KALAU NU COBA BIARPUN UMATNYA BANYAK NGGAK PUNYA APA 2 PUNYA PESANTREN SAJA DIBERI BANSOS UNTUK MEMILIH PASLON JADI PECAT MEMECAT ,ITULAH NU ,PUNYA BANSER YG JADI PEJABAT PASTI CURANG ,CONTOH YAQUT MENAG DAN HASYIM ASY'ARI KETUA KPU , MANA YG BISA BEKERJA SELAIN DISUAPI DOANG .KALAU PEMUDA MUHAMADIYAH NGGAK ADA YG JADI PEJABAT ,KARENA SEMUA JUJUR SIH ,PDHAL PEJABAT ERA INI HARUS CURANG BENARKAN OMONGANKU SBGI UMAT ISLAM .
Tp kenyataan nya beda pemahaman pak gmn?
NU kunut yasinan di kuburan adzan di kuburan maulidan. Muhamadiyah tidak qunut tidak yasinan di kuburan tidak Maulidan dan banyak lainya
@@wahyuyudi1977apa yang sodara ketik menurut saya fakta
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wrwb. Nabi Muhammad SAW bersabda " Kalau seandainya Anakku Fatimah mencuri aku sendiri yang akan memotongnya Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda " Wahai anakku hendaklah engkau jangan sekali - sekali tinggalkan sholat, sesungguhnya aku tdk bisa menolongmu kecuali engkau sendiri. Sesungguhnya yg paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa. Dan janganlah kamu sombong menganggap dirimu paling baik, paling benar, sesungguhnya itu termasuk sifat sombong yg dibenci Allah sehingga iblis diusir dari surga karena sombong Al Araf ( 7 : 12, 13 ). Kalau ada yg salah silakan dikoreksi. Hanya Allah yg tdk akan pernah salah karena Allah SWT Maha Sempurna. Wassalamualaikum wrwb
Nice bro, lengkap
Yg benar memang demikian, krn dlm pandangan Alloh semua manusia sama yg membedakan hanyalah, ilmu, iman, amal, dan ketaqwaannya, bukan darah birunya, darah putihnya, atau darah merahnya.
Gelar TERBAIK bagi seorang MUSLIM ialah IMAN, TAQWA & AMALNYA..... ❤🙏
SAYA NU TAPI SEPAHAM.
👍👍👍
N U MUHAMADIYAH adalah sudara kembar alias Muhammad NU ( MUHAMADYAH+Nahdlotul Ulama') salam persudara'an seiman seperjuangan dunia akherat semoga kita dlm lindungan ALLAH Amiin
Gelar Habib hanya ada zaman Belanda. Belandalah yang memberi gelar Habib pada orang Arab dari Yaman. Mereka dibawa Belanda pada Abad 18 M. Untuk dipekerjakan di Indonesia. Mereka bukan keturunan Nabi Muhammad
@@husnumufid7054
Goblok tapi sok tau
🤣
NU dan muhammadiyah dua ormas besar yg berjasa buat bangsa dan negara kita...
keduanya punya tujuan mulia..
kita dukung niat mulia ke dua ormas ini.
Yg imigeran pengungsian arab yaman berpolitik untuk bangun khilafah model suriah isis yaman atsb dgn politik identitas mrngganti NKRI .usir segera jongos/budsk khilafsh untuk keutuhan dsn kedaulatan NKRI bravo TNI POLRI libas khilafah seperti komunis pki .di tii nii pemberontsk/ sparatis .
Sya bukan MD tapi salut dgn MD cara pemahaman x simpel murni gak ruwet ribet , adem gak berisik ,
Tidak mengenal kasta...yg paling mulia di sisi Alloh adalah yg paling bertakwa
Sesuai Alquran ini
Allahu akbar
Gelar habib itu bukan tingkatan kasta bro, nabi pernah pernah berkata siapa yg menbenci keturunanku tidak akan masuk surga, belajar lagi bro
Ngawur, dasar habib manfaatin nama nabi biar bisa dihormatin.
"Ilmu harus didahulukan sebelum berbicara dan beramal"
(Shahih Bukhari, 1/130)
diatas ilmu ada adab
@@triyonotm1triyonotm173 adab harus sesuai dengan ilmu
@@nicedream42443 ilmu HARUS disertai adab
@@muhammadqiwamuddin7195 bener, tp adab harus sesuai ilmu
@@nicedream42443 bener,tapi ilmu harus disertai adab.
Muhammadyqh tidak mengkotak kotakan status sosial...barakallah muhammadyah..
Yang penting suatu golongan Muslim tdk mengkafirkan dan memusyrikkan satu sama lain..tegakkan persatuan dan kesatuan ISLAM di INDONESIA
kalo memusyrikkan golongan lain tanpa bukti ya salah, tapi kalo golongan tersebut terbukti syirik (misalnya nyembah kuburan dll, krn di bbrp tempat ada lho yg sengaja taro kuburan di depan tempat sholatnya) ya mau gimana lagi kalo gak dibilang syirik?
@@AkunPunyaPribadi soré2 enaknya emang mancing sih... semoga ga keributan yang didapat..
@@AkunPunyaPribadi saya dulu juha baru tau ternyata berdoa dikuburuan minta hajat itu dilarang.. duluny di ajarin bahwa biar cepet terkabul minta doany kepada orang yg baik.. walau sudah meninggal jdi kita datang ke makamny pdhl klu berdoa tdk perlu ke makam.. 🙏
Islamku, islammu, Islam kita. Jadi wajar jika kita berbeda, karena sbg manusia kita hanya punya *satu sudut pandang*. Dan itu karunia dari Alloh SWT. Hanya Alloh SWT yg bisa melihat semua.
Meskipun Muhammadiyah ga ada habib...tapi saya pribadi warga Muhammadiyah..sangat hormat sama habib...
Mantap
memang seharusnya begitu.. tapi kok banyak yg sinis sama habib.. aku heran.
@@Santuy-o4r mereka munkin terlalu fanatik..dengan sesuatu.atau tidak sesuai dgn ilmu ug di sampaikan.kalo ga bisa lihat nabi secara langsung..ya masih mending bisa lihat keturunanya..gitu aja.kalo saya..beda ga masalah..
@@ridwanblawong2614 banyak yang mengkultuskan habib.. minumnya sampe dijadikan jimat
@@Santuy-o4rkarena habib nya kurang ajar.
Kedua ormas besar ini, NU & Muhammadiyah berkontribusi sangat besar terhdp bangsa dan negara. Masing2 memiliki kelebihannya. Tanpa NU & Muhammadiyah negara sangat keteteran terutama dlm menangani pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi. KEDUANYA SMOGA SELALU BAHU MMBAHU DLM BERHIKMAT KPD UMMAT.
iya betul..muhammadiyah yg menggerakkan sekolah2 formal.dan NU menggerakkan didalam pendidikan pesantren.klop sudah.tidak perlu saling menjelekkan.hanya orang2 berpikiran cerdas yang bilang seperti ini....!!
Yasinan bid,ah
Kirain umat islam..... yg berperan penting...
@@miyzjalklubis4663 kata siapa
@@lutfinurhasan4845 nabi selepas meninggal jg GK ada tahlilan
Jangan digesek2an NU & Muhammadiyah,,,, ini saudara kembar tapi TK serupa, slalu rukun untuk NKRI✊✊✊
Tonton juga alasan kenapa warga NU sangat memuliakan habaib th-cam.com/video/cmrNRHLMhB4/w-d-xo.html
Setuju jangan mau di benturkan. hanya dg canel yutup saja jadi beda pendapat.kita jaman modern ada medsos... Silahkan yg anda yakini amalkan dg tetap minta petunjuk Alloh, dan teruslah mencari ilmu...
Justru ini pelajaran biar tahu bukan di gesek2an ......justru gw SALUT SAMA MUHAMMADIYAH GA ADA ULAMANYA YG GONTOK2AN SAMPE DI BAWAHNYA
Kembar apa??, 😄😆😂
@@hendrapspb4992 itu kan pendapatmu, yg aslinya sebenarnya banyak cm gk terliput media,,, semua organisasi gesek2an internal itu biasa yg pntg gak sampe memecah keutuhan NKRI
Kata bung Karno ,jangan lupakan sejarah,Bangsa yg besar adalah bangsa yg menghargai jasa para pendahulu ( bisa disebut pahlawan)
Bentuk penghargaan tertinggi adalah meneladani dan meneruskan perjuangannya, bukan cuma menyanjung nyanjung. Lagian Bung karno bukan nabi. G bs dijadikan rujukan dlm mengamalkan agama.
@@awancloudz setuju
saya S 7 bgt cara muhamadiyah tidak berlebihan menghormati seseorg.. walaupun dia turunan nabi.. tapi tetap manusia biasa..!!
Kita semua sama derajatnya di sisi Allah yg membedakan ketaqwaannya
Di Indonesia habib maha benarrr
Di Indonesia habib paling benar ...
Tidak masalah ada atau tidak gelar habib itu...yang paling penting umat muslim adalah umatnya nabi Muhammad SAW dan taat kepada Allah SWT beserta nabi dan rasul-nya.
Betul
Siapa dari sekian aliran/golongan Islam yg paling benar? Nah disitu anda bisa yakin mana yg benar.
Tanda mudah dimana golongan yg banyak Habib.
Habib keturunan siapa bos
Belajar disek mas NU dan MD itu sama karena satu sumber dan guru,jangan di Profokasi mari kita teladani ilmu dan akhlak mbah yai dahlan dan mbah hasyim.saya orang muhamaddiyyah tapi tidak senang dg apa yang pean unggah di youtub ini karena ad unsur ujubnya.
Tapi Kita Juga Harus Menghormati dn Memuliakan Keluarga Rasull karena Sblm Rasulullah Wafat Beliau meninggalkan dzuriyatnya
Gak masalah yg penting Tuhannya masih sama Alloh,nabinya Muhammad SAW.dan penuh kasih sayang kepada sesama umat.NU membangun bangsa lewat berbudaya,MU membangun bangsa lewat kemajuan🙏
Syiah jg sama, Tuhannya Allah, nabinya juga nabi Muhammad, cuma gak akuin Aisyah dll aja
Yg penting memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara; pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial.
NU dan Muhammadiyah sdh berikan kontribusi nyata. Berbuatlah untuk bangsa dan negara, bukan hanya nyinyir...
Standar kebenaran dalam Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sesuai pemahaman para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tinggal Ckeklis ajarannya Amin.
Nice
Betul betul betul.sangat se7.
Ketika 2 sahabat rasulullah berbeda.??
Maka disitu ada NU & Muhammadyah.
Begitulah selayaknya sunnah ditegakkan... Barakallaahu fiikum...👍 🙏
Yang penting jaga adab,karna adab bagian dari Sunnah,dan berangkat dari adab inilah sikap orang NU kadang di cap mengkultuskan
Aku menghargai muhammadiyah. NU dan muhammadiyah sama2 berperan dalam kemerdekaan indonesia. NU dan muhammadiyah saling menghargai, tidak saling membidahkan, tidak merasa paling benar. Tidak seperti kelompok dari najd 😁
NU dan Muhammadiyah sama penting dalam berdirinya NKRI tidak ada maksud membenturkan
Yang penting "bagus ing ati,apik ing polah"selalu berniat baik,dalam berperilaku bisa menempatkan diri/ empan papan.
HABIB DAN BUKAN HABIB KITA SAMA2 HURMATI KARNA AMAL DAN KETAQWAANNYA SAJA YG MEMBEDAKAN DIMATA ALLAH.
Muhammadiyah tidak peduli dengan istilah habib.pokoknya nabi Muhammad nabinya.Allah swt tuhannya.dan qur'an hadits kitabnya.....
Simpel pkok e.. Gak ribet
@@udinsedunia7519 YES YES YES YES YES
Terserah lu gue mah Tetep hormati keturunan nya nabi
Pantsae Mu rta UstTad g punya tata kromo.soale yg pnting pnya gelar srjana Si..druuuun..
Iya, tapi kita tahu Qur'an dan hadis dari mana kalau bukan dari ulalama/ guru/ dosen. Sy pribadi merasa aneh dengan pemikiran Muhammadiyah Qur'an hadis2 memang kita sahabat yg hidup sejaman dengan Nabi Muhamma Saw. Saya senang dengan muhmadiah tapi bingung
sama2 umat nabi muhammad n sama2 masuk surga....amien
Aamiin
Bagai mana dengan omongan , : ...... dijamin masuk sorga yang lain neraka .
Muhammadiyah tempat menimba ilmu . Semoga selalu bersinar, menyinari alam negeri tercinta ini. Semoga.
Betul
Tapi mari kit sama2 berfiqir
Menimba ilmunya dari siapa
Semua hrs ada sanad keilmuany
Soekarno lebih condong ke Muhammadiyah, secara dia juga masuk dalam pendidikan Muhammadiyah, disitu juga bertemu dengan Ibu Fatmawati (Istri Soekarno) yang jadi murid
Betul sekali
*Soekarno adalah ketua Ranting Mohamadiah Bengkulu.*
Kalaupun habib itu dihormati sebagai menghormati ulama,itu pun kalau habib itu betul2 menguasai ilmu ulama,kalau tidak,ya tidak.
Penghormatannya tetap sama seperti menghormati umumnya sama2 manusia.
Tolong,jangan salah persepsi,bro.
Monggo tabayyun,bro...🙏
Yg mengagung agungkan habib blum tentu org NU lo. Ada banyak yg NU "nya jadi"an. Krn klo Habib dari NU, dakwahnya mencerdaskan dan menyejukkan.😁
Malah bukan NU bro...contohnya FPI...mereka kebanyakan orang luar NU tapi menghormati habibnya keterlaluan kayak nyembah malah..beda dengan NU yg hanya menghormati... 😅
Alhamdulillah ...semoga tetap Istiqomah utk kaum Muslimin👍👍💪💪❤❤
Saya NU.. kita mengharapkan bersatu sesama Islam ALLAH HU AKBAR
Setuju
Di kedua nya ada insyaallah
Akan tetapi di kedua nya mempunyai aturan organisasi dan adat istiadat masing" yang kita harus hormati dan hargai di semua ormas keagamaan, sosial dan nasionalis yang ada di Republik Indonesia
NU bagus Muhammadiyah juga bagus .Bagiku yang lebih bagus menjalankan Syariat Islam dengan tulus karena bukan hanya kuwajiban tetapi juga merupakan kebutuhan manusia sebagai hambaNya.
Bangga jadi Muhammadiyah. Rasional dan intelektual
Kalau NU bagaimana?
Rasional dan Intelektual juga apa tidak?
H😂
BETUUUUULLLL KITA SEMUA SAMA... DI HADAPAN ALLOH...
Mantap Muhammadiyah tidak mengkultuskan seseorang. Yang penting meneladani akhlak rasuluĺlah. Maju terus.
Mau habib mau syech mau kyai mau awam tiada bedanya, di sisi Allah yang utama ialah taqwanya.
yang aku tau sejak kecil ...muhammadiyah itu bagus sekali kemanapun oke apa lagi pendidikan nya masya allah gak ada tandingan nya .emang mantul ....bravo maju trus pantang mundur
Sepakat, memang bahaya klo mengkultuskan seseorang...
Mengkultuskan itu kayak gimana ya? Menjadikannya Tuhan atau Sesembahan atau gimana?
@@naavahdwiramadhani mengkultus itu mengagung agungkan manusia selayaknya tuhan. contoh menggunakan air hasil wudhu kyai untuk diminum krn dipercaya ada karomahnya, memohon/ berdoa kepada makam wali. itu termasuk perbuatan mengkultuskan. termasuk dosa syirik (menyekutukan Allah dengan makhlukNya)
Seorang habaib yg jahil msh lbh baik dari seorang biasa yg alim. Jika ditarik ilmu dari orang biasa, dia akan jadi orang biasa. Tp habaib tetap seorang habaib. Dari darahnya pun orang biasa dan habaib itu tdk sama...
As.wb pendapat sy pendidikan formal & non formal, yaitu pendidikan pesantren & pendidikan pengamalan ilmu dari kehidupan, jika Istiqomah, maka santri akan semakin matang, ulama timbul dari ahlak hasil ketentraman umat, semoga bermanfaat was.wb
Bukan Muhammadiyah lah yang Moderat, tapi itu Islam adalah Moderat itu sendiri, Islam itu melawan pemikiran2 Jahiliah yang mengukur Moral secara Simbolis dan Ritualis sangat tidak logis kebenaran moral seseorang diukur dengan ketaatan terhadap simbol2 dan ritual2. Sepertinya penghormatan kepada Guru yang berlebihan kepada jasa seorang guru, ini sudah unsur simbolis, jika ada gurumu maka cukuplah silaturahmi atau menyapa ketika bertemu tidak perlu cium kaki atau minum air kaki nya yang Sakti itu.
Yang di nilai Allah akhlak dan ketaqwaannya.....bukan karena keturunan,bukan karena organisasi tetapi wamayutiillaha warosullahu fakod fazaa Fauzan adzima ...
Muhammadiyah menghormarti para habib karena sesama Islam saudara... kembar tetap mempertahankan NKRI
Muhammadiyah TDK mengkultuskan seseorang.
Mantap..
Bener bgt.
Saya suka ulasan ini.... Memang seharusnya demikian.... Walau saya orang NU tapi saya setuju kalau NU meniru cara pandang MUHAMADIYAH & cara Sikap kepada para HABIB ( Dzuriah Nabi ).
Boleh cinta & hormat HABIB tapi jangan berlebih apalagi mngkultuskannya.
Habib yg benar kita hargai & hormati tetapi habib yg akhlaknya tdk ada yg bisa kita tiru ya ditendang saja....
Refotnya terkandang ikatan kekeluargaan sering membuat seorang habib yg baik sekalipun mau tidak mau menempatkan kakinya di dua tempat berbeda. Satu kaki di tempat yg netral satu kaki lagi berusaha melindungi jika ada dzuriah nabi yg keliru serta menyimpang dari kebenaran dan keadilan.
NU sudah beberapa kali ditikam dari belakang oleh oknum macam ini... Dan kesyirikan sering terjadi di akar rumput umat ISLAM akibat pengkultusan berlebih. Bukan isi ceramah seorang habib yg didengar secara seksama... Tapi umat berebutan gelas kopi maupun puntung rokok para dzuriah nabi dengan alasan " NGALAP BERKAH..".
🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨 SAYA tdk menyalahkan Habib dlm hal ini.... Cuma hendaknya para cendekia- pandai yg ditokohkan bisa memperkecil gap ( Jurang pemisah ) antara ULAMA dan UMAT...., Sehingga masalah se-sederhana & sekecil apapun yg timbul di kalangan umat bisa tersentuh dan dicarikan solusinya.... 🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Guys,
Komen kamu keren dan #bergizi.🤣🤣🤣
Aku suka cara pandang kamu yang #rasional dan yang tidak membabi buta.❤❤❤
Kehabiban dan keulamaan seseorang haruslah di tempatkan pada tempat yang #mulia dan #terhormat bila ia melakukan hal" mulia dan terhormat.
Tetapi tidak atau #ditolak bila tingkah lakunya bertentangan dengan kedua hal tadi.
Ini tidak semata mata bicara soal #logika tetapi juga #iman.❤❤❤
Karena Allah melihat sampai kedalam relung hati yang terdalam,dimana mata manusia yang #terbatas sifatnya itu hanya mampu melihat di depan mata saja.
Teruslah menjadi orang yang #saleh,logis,bermanfaat dan #bermartabat dalam menabur kebaikan bagi #keutuhan umat dan bangsa.
🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨❤🇲🇨🇲🇨🇲🇨🙏
BENER BANGET.. BANYAK YANG KEBABLASAN MENGKULTUSKAN HABIB. DAN ANEHNYA PARA HABIB JUGA TERLIHAT BAHAGIA.. 😅
Nu ajaran penyebaran Islam yg sangat fleksibel dan mudah beradaptasi,baik kultur adat istiadat dan budaya, system ini yg akan menjadi no 1 dunia dan akan diterima di seluruh dunia pada saatnya nanti
Siap ratu
Yg masih ada adlah perbedaan yg selalu dtang ketika Ramadhan dan hari Raya,, makanya seneng banget kalo bisa bersama.
Sama bro
Mantap , kemurnian agama , terbukti tidak ribet , sesuai tuntunan nabi Muhamad salalohualaihiwasalam dan alqra'an sebagai pedoman ,
KETERANGAN YG OBYEKTIF & PROPORSIONAL....INSYAA ALLAH MEMBAWA BERKAH !!!
AMBIL DAGINGNYA BUANG TULANGNYA !!!
ITULAH KALIMAT YG SANGAT POPULER DARI USTADZ ADI HIDAYAT !!!
Biasanya bila masih dalam struktural Muhammadiyah dipanggil dengan Gelar titel nya. Tetapi bila sudah diluar kepengurusan ada yang dipanggil Ust dan KH. ex: K.H. Bachtiar Natsir. Ust Adi Hidayat, KH.Fahmi Salim dll.
kalo ini saya baru tau
Bachtiar nstsir yg tersandung kasus 212 itu ap
@@ZoomZoom55755 kalau Ya kenapa.. Beliau mau dibilang Kadrun boleh, unta gurun boleh dan lain2
@@ZoomZoom55755 kader NU rektor lampung itu ya kasus korupsi yang ngebangun NU center uang hasil korupsi 😂
@@syarifabdillah1078 elu pasti penyembah si cantik Bahar smash
Bukan utk membandingkan tapi utk diketahui. Terimakasih informasinya
Saya cinta NU dan Muhammadiyah...
Saya kuliah di universitas Muhammadiyah..tapi amalan tetap ahlusunnah wal jama'ah...Muhammadiyah kuat di organisasi dan pndidikan modern... NU kbanyakan di pndidikan pesantren..sama2 dgn tujuan demi kemajuan bangsa negara dan agama...
Tonton juga alasan kenapa warga NU sangat memuliakan habaib biar imbangth-cam.com/video/cmrNRHLMhB4/w-d-xo.html
Ahlusunnah wal jamaah bukan punya ormas NU doang... Jangan diklaim sendiri
Di Muhammadiyah kita belajar bahwa sebutan atau pangkat bukanlah hal yang pantas untuk dibanggakan karena pada intinya yang terpenting adalah keImanan. Di NU kita belajar bahwasanya adab penting dalam kehidupan, adab dalam berilmu merupakan satu ciri akhlak mulia sebagai mana sabda baginda Nabi "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak", maka adanya sebutan atau gelar dikalangan NU bisa jadi merupakan metode para ulama dan habaib untuk mengajarkan tentang akhlak terhadap muridnya.
Sungguh kedua ormas ini dibangun dan dibentuk oleh dua ulama kharismatik yang solih, sudah pasti maksud tujuan beliau-beliau sangat baik dan tentu ada hikmah disetiap kejadian.
Wallohua'lam bisshowaab
Alfakir.
Alhamdulillah mas bro .. NU MD itu joss
Jawapan yg super...azipppp
"Al-adabu fauqol ilm"bahwa adab diposisikan diatas ilmu..
En u saiki en u doboolll otaknya amplop
@@KoKo-go8zb
AMPLOP ITU PENTING' TAPI ISINYA AMPLOP ITULAH YANG LEBIH PENTING'
ILMU ITU PENTING TAPI AKHLAK YANG MULIA ITULAH YANG LEBIH PENTING
satu kata yang setuju like.... Karena amaliyah muhammadiyah karena tidak ada ziarah wali, tawassul, berjanji, diba'... Karena mirip wahabi
Bung jangn memicu perselisihan , kita satu akidah , kami Nahdiyin tak terima kalau di samakan dengn Wahabi , silahkan anda dengn keyakinan anda , dan hargai keyakinan kami (amaluna amalukum )
ingat bung di dalam tubuh ini ada segumpal darah kalau baik isinya maka kan baik Ahlak dan lisannya dan ingat jagalh jangn sampai ada sifat takabur,sum'ah yang akan merusak sekaligus membakar amaliah kita ,
KEBENARAN MUTLAQ MILIK ALLOH !!!
@@omaraomara650 baca sblum bls comen justru ente kebaperan
@@abdulrohman3306 lu yg baper
karena Muhammadiyah itu menjunjung tinggi kemurnian islam yang sesuai tuntutan al-Qur'an dan al Sunan, tidak seperti NU yang suka nya mencampuradukan agama dan budaya sehingga menjadi hal hal yang di anggap bid'ah, mohon maaf jika ada salah kata 🙏🙏
@@fendydian4265 sok tau jngn gtu rukun wudhu j kmu ngerayap
NU sebagai pelengkap Muhammadiyah.
Setelah sekian tahun Muhammadiyah berdiri dan perkembangannya lambat dan malah berbelok ke madhab diluar imam madhab sepeninggalan KH Ahmad Dahlan, maka KH Hasyim Asy'ari perlu membikin ormas Islam baru untuk menggalang kekuatan masa Islam dan melestarikan ajaran salafulsholeh dan keturunan nabi Muhammad Saw
maksudnya gimana ya
Isnadi, kamu dapat pelajaran tentang sejarah Muhammadiyah dari siapa ?? Koq salah total pemahamanmu tentang perjalanan dakwah Muhammadiyah !!
Numpang ketawa, abisnya lucu
NGACO... DIMANA MANA MUHAMMADIYAH PERKEMBANGANNYA LEBIH CEPAT DIBANDING NU
Ayahku berorganisasi muhamaddiyah ibuku fattayat Nu dan aku mencintai ke 2nya karna 2nya muslim umatnya Rasullulloh saw
Mantap
Keren
Menghormati orang tua atau nenek atau kakek kita penting, apalagi mereka mempunyai budi pekerti yang baik agar kita bisa napak tilas perbuatan baik mereka
Tonton juga alasan kenapa warga NU sangat memuliakan habaibth-cam.com/video/cmrNRHLMhB4/w-d-xo.html
Cintailah semua ulama Jangan dilihat perbedaan tapi lihatlah persamaan sama-sama menyembah Tuhan yaitu Allah subhanahu wa ta'ala yang penting Ashadualla Ilahailallah wa Ashadu anna muhammadarrasulullah..
Saya Nahdiyin, tp setuju dg cara Muhamadyah. Gk ada gelar2 bikin mendewa2 kan diri aja.
sekarang tahlilan juga muhammadiyah
@@ahmadghazali4629 Sejak kapan muhammadiyah ngadain Tahlilan??
@@infoallnews401
Gk ngadain..kllo diundang acara tahlillan kan mau....
Tahlillan itu BOLEH...
cuma habib . nggak ada kok gelar dewa.
Sy lahir di lingkungan NU,belajar di Muhammadiyah. Sy tdk mpermasalahkan Krn NU & Muhammadiyah adalah aliran yg memfilter terhadap aliran2 yg menyimpang.sy bangga lahir sebagai NU,Sy juga bangga bisa belajar di Muhammadiyah. 🙏🙏🙏
Top
Sip saya setuju. Kita jangan berbepecah belah. Kita harus juga melawan uknom2 yang ingin membenturkan Nu Dan muhamdiyah.
Bila perkataan dan sikap seseorang benar sesuai dengan ajaran Alquran harus di Akui kebenarannya meskipun perkataan dan perbuatan itu datang dari orang yg tidak berkedudukan atau berkedudukan, dari orang yg nampak lemah-lembut maupun kasar.
Kebenaran tidak ditentukan dari golongan islam satu dengan lainnya.
لْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِوَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh untuk berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. - (Q.S Ali Imran: 104).
Mohon Maaf bila sy mengecewakan Bpk/Ibu.
Semoga nu dan muhamadiyah jadi tauladan untuk bangsa indonesia
Aamiin
Sebenarnya semua bagus, di Muhammadiyah lebih mengutamakan ilmu dari pada NASAB keturunan dan ini baik . Sedangkan di NU lebih mengutamakan Keturunan/NASAB, agar lebih berakhlak kepada DZURRIYAT Rasulillah. Berilmu dah juga beradab ....
Alhamdulilah akusetuju banget.demi keutuhan negeri ini.amiin
Adanya UU ITE itu agar kita tidak menyebut orang lain dengan sebutan yang melanggar hukum.Jadi menghormati orang lain itu penting.
Tonton juga alasan kenapa warga NU sangat memuliakan habaibth-cam.com/video/cmrNRHLMhB4/w-d-xo.html
Ilmu adalah Cahaya... 🙏
Perbandingan hanya membuat perpecahan
Tetapi dengan perbedaan,kita bisa memupuk rasa persatuan
Muhammadiyah❤
Nahdatul ulama❤
S7
Saya lahir dan besar dikalangan NU tapi saya menaruh hormat dan bangga kepada Muhammadiyah. NU dan MUHAMMADIYAH adalah saudara seperjuangan. 🙏
Adab lebih utama ketimbang ilmu
- Syekh Abdul Qodir Al Jailani -
S7
yang penting jangan suka meminta minta
sumbangan di tengah jalan itu ngga punya
adab juga merusak citra Islam oke lur .
@@fenilaras2525 Betull itu ngisin ngisin 😀
Masya Allah... 🤲
Muhammadiyah anti kultus individu, mereka bukan tidak kenak yg namanya ahlul bait atau habib, kenal sekali sebenarnya. Krn KH Ahmad Dahlan itu dulunya anggota Jamiat Khair yaitu organisasi muslim yang petinggi2nya kebanyakan kalangan habaib. Organisasi ini hampir seluruhnya berisi orang2 arab hadrami. Setelah Syeikh Sukarti keluar dan mendirikan Al Irsyard, beliau menyusul pula keluar dan mendirikan Muhammadiyah.
Kita punya ALLAH yg sama,nabi sama,kitab suci
Sama. Per bedaan adalah
salah satu rahmat ALLAH.
Dng dasar dalil-dalil yg kuat
Saya lahir, sekolah dan hidup di lingk berdiri nya Muhammadiyah,memang seumur umur saya di sana tidak ada namanya habib dan tidak ada pengagungan kubur beda sekali sama nu kebanyakan ghuluw...
Alhamdulillah mengenal manhaj salaf tdak jauh dr fikih dan aqidahnya.
Na'udzubillah
Buset dah,emang masih ada yg mengagungkan kuburan,hadeuuhhh
@@bayuaji8071 contoh nya mengagungkan kubur yg dilarang tp byk dilakikan apa pak?
Ulama itu harus di hormati walaupun orangnya meninggal iru bukan menghormati orang tapi menghormati ilmunya
Pergurusn Tinggi Muhammadiyah, yg intelektualnya, bukan nazab. Tidak perlu nazab2an. Itulah pengikut Muhammad Rasulullah, ya Muhammadiyah.
Gigikmu itu longor.pasti ada alasan yg lain. sayyidina sayyid ahmad dahlan itu zurriyah nabi.ada habib dan habibah di muhammadiyah.
@@Muhammadiqbal-cy5jy jangan ngomong begitu bos, Krn ajaran KH.Ahmad Dahlan banyak amal ibadahnya yg gak dipakai oleh ulama baru MU setelah pemerintahan KH.Mas Masyur jd ketua PP MU
Mngkin maksudnya nazab keturunan yg gak terlalalu di kultuskan. Tapi klo soal nazab ilmu tentunya dipakai. Karena memang itu ajaran islam sambung memyambung dr guru sebelumnya. Tentunya klo ada nazab keturunan lebih baik lg.
@@ricardoraka262 tak bisa brother.semua dzuriat nabi harus kita hormati di atas diri kita sendiri.sayangi hormati mereka seperti kita menghormati atuknya nabi muhammad saw.
@@Muhammadiqbal-cy5jy tidak dikultuskan bukan berarti tidak dihormati. Tolong dipahami
Benar, bukan keturunan yang dijadikan ukuran, tetapi ilmu dan amal yang ditimbang
yg penting saling menghormati ya bro
@@ikutulamatv takutnya ada yang sampai mengkultuskan seseorang.
Bagaimana cara menimbang ilmu dan amal ....
@@agungdjoko5740 tannya sama malaikat, bukan urusan manusia menimbang amal
.... Hidup Hidupilah Muhammadiyah dan Jangan Mencari Kehidupan di Muhammadiyah
Iyaaaah makanya sekolah Muhammadiyah sangat mahal...to..apalagi perguruan tinggi...lalu siapa yg mencari hidup di Muhammadiyah
Benar. Ini motto muhammadiyah dari k.h. ahmad dahlan.
@@ridwanblawong2614 karena kualitas pendidikan nya yg mumpuni, perlu biaya prasarana dan sarana yg memadai untuk menunjang pendidikan agar tidak menghasilkan sarjana yg asal untuk gelar saja, sehingga tidak terjadi pembodohan umat atas gelar akademis.
@@ridwanblawong2614 yg namanya skolah swasta yaaa pst mahal lahhh broooo
Di atas ilmu ada ahlaq..
NU jg menghormati semua keturunan Rasulullah baik itu habib,Sayyid,Syarifah..
Ahlaq lebih di utamakan ..
Tp d sanjung2 berlebihan...puji2 itu cm buat Allah
Di akui saja, memang tidak ada habib yang mau ikut muhammadiyah kok.
Menghormati itu pasti tapi tdk berlebih2 an hingga mengkultuskan
@@muhammadnaji4540 .Syurga milik Allah diperuntukan bagi yg bertaqwa bkn milik para habib.Rosulullah berkata: Hai Fatimah,ayahmu tdk bisa menolongmu dihadapan Allah,yg bisa menolongmu adalah amal perbuatanmu.Mu/ Fatimah
@@chossikinchossy7923 berlebihan sih enggak cuma kita org Jawa punya sifat yg mereka GK punya yaitu ANDAP ASHOR ...
Saya mencintai keturanan Nabi .. karena nabi memerintahkan mencintai keturunanya Ahlul Bait Nabi para habaib .. Allahumma Sholi Ala Sayyidina muhammad wa ala alihi washohbihi wassalim
sama bro , q jg cinta rossul
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad...🤲
Muhammadiyah tidak mengenal Thoriqoh
Tidak mengenal Habaib
Dan tidak mengenal Leluhur yg membawa Islam di Nusantara
Jauh sebelum KH Ahmad dahlan lahir dan mendirikan Muhammadiyah
Ya memang begitu adanya.....supaya Muhammadiyyah berbeda dengan ormas Islam lainnya.....itulah jalan organisasi.....contohnya, Ustadz Adi Hidayat ( Ulama muda yg fenomenal ) kalo ditradisi NU, sdh dipanggil dg sebutan Kyai Haji.
Kalau belum hj masak iya dpanggil hj....
Belum tentu jg
Kan belum haji Cok dia,sesat lo
@@imamibrahimsyah2374 nabi Muhammad udah haji ga disebut haji..
Muhamadiyah orangnya cerdas,tdk busa di bodohi golongan baalawi, di mata muhamadyah semua orang sama di hadapan Alloh irang yg mulia orang yg takwa bukan haaib
Mntap
Padahal pendiri Muhammadiyah (kh .ahmad Dahlan) seorang keturunan nabi Saw /habib 💥
Betul
*NU & MUHAMMADIYAH*
*Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru).
Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir yang baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru, sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman.
“Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim.
"Ahmad Dahlan”
"Bagaimana ciri-cirinya?”
Santri Basyir menggambarkannya.
"Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim.
Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya."
Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ amanat membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan.
Tidak hanya Basyir tetapi juga santri Kyai Hasyim Asy'ari lain yang dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya.
Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.*
Kyai Basyir beliau juga titipkan anaknya Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak.
*KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ*
Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib.
Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum.
Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak.
Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah.
Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut.
“Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan.
“Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali.
Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali.
Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…”
“Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih sami’na wa atho’na dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi.
Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?”
Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya.
Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak.
“Ini Kiai Basyir, sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz.
Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir.
Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar.
“Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?”
Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu.
Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh.
Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
“Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres).
Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari.
Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum.
Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU.
_Hairus Salim_...
Wah TOP kang NU & MUHAMMADIYAH
KAMI MUH.
Dalam Sabdanya, Nabi Muhammad SAW menitipkan keturunannya pada kita sebagai umatnya,, klo kita gk tau mana keturunan nabi atau bukan, bgaimana kita mau memprioritaskan mnjaga dan mnghormatinya lurr.. Ok lah, semua org sama di mata Tuhan, tp kita kan bukan Tuhan,, islam telah mengatur cara kita berakhlaq baik pada org tua, anak, saudara, teman, guru, tetangga, kaum non muslim, semua ada kaifiyah dan porsinya masing2.. So, kenapa kita lebih bisa menghormati dosen kita dari pada keturunan Nabi Muhammad SAW yg jelas mereka adlh tanggung jwb kita ?? Salam Seduluran
apapun kedudukan ..pangkat dan gelar kita...semua gak dibawa mati yg kita bawa cuma amal kebaikan...dan dosa2 kita..marilah kita saling memberi dan menyayangi sesama
Nice
S7
Banyak yang salah paham dengan video ini , video ini bukan membandingkan NU MD , tp menjelaskan bagaimana pandangan MD tentang Habib ..
Mau ada gelar habib' darah biru ungngu, merah, tdk ada getuan tdk jadi masalah" yg menjadikan masalah' klu ada yg melanggar hukum. Ya harus di hukum "!
Ada sabda Rasulullah shalallahu alayhi wasallam,,, Tidaklah ada keutamaan Arab dan non Arab akan tetapi yang dipandang oleh Allah SWT. Adalah orang yang paling taqwanya,,,
Betul,
Tapi harusnya dalil itu untuk alat melihat diri,bukan orang lain,
Ini yg benar, Nabi Muhammad tidal mau disanjung👍👍👍jadi habib n syech tidak ada, ini rasional
nabi muhammad gk minta di sanjung...tp sebagai umatnya kita harus menghormatinya
jangan gagal paham boss...
mending diam.
Syekh itu bahasa Arab yang artinya bisa sembutan untuk org lebih tua atau tuan atau guru
@@amaljariah2304 berarti bisa dong manghil guru ngaji syech
Di Muhammadiyah kita belajar bahwa sebutan atau pangkat bukanlah hal yang pantas untuk dibanggakan karena pada intinya yang terpenting adalah keImanan. Di NU kita belajar bahwasanya adab penting dalam kehidupan, adab dalam berilmu merupakan satu ciri akhlak mulia sebagai mana sabda baginda Nabi "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak", maka adanya sebutan atau gelar dikalangan NU bisa jadi merupakan metode para ulama dan habaib untuk mengajarkan tentang akhlak terhadap muridnya.
Sungguh kedua ormas ini dibangun dan dibentuk oleh dua ulama kharismatik yang solih, sudah pasti maksud tujuan beliau-beliau sangat baik dan tentu ada hikmah disetiap kejadian.
Wallohua'lam bisshowaab
Alfakir.
Alhamdulillah Allahuakbar
Pendiri Muhammadiyah (K.H. Ahmad Dahlan) pakai gelar KH (Kiai Haji), kenapa skrg di Muhammadiyah tidak biasa pakai gelar Kiai?
mungkin ada tp kita GK tau .. mungkin lho ya
@@ikutulamatv kiai dr bahasa jawa hindu ..coba liat kamus
Masih pakai kok, contoh saja seperti Pak Prof Abdul Muti, beliau dipanggil Pak Prof atau Pak Yai, Pak Haedar Nashir juga, dan Ulama" Tarjih Pimpinan Pusat (yg berumur)
Adab yang utama dalam hidup ini, dalam Islam disebut Akhlaq , nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan Akhlaq
menyebut habib kpd anak cucu nabi apakah termasuk Akhlaqul karimag
Udah bang dia emang paling beradab dan berahklaq
Aku bangga menjadi orang NU suri tauladan yg terbaik 💚
Aku bangga jadi orang Islam
Aku bangga jd muslim..
Aku bangga jadi muslim
Aku bangga jadi muslim dan hanya ingin mati kelak dlm keadaan muslim
Sy bangga jadi org islam..
BETUL SETUJU YG BERPRINSIP PADA KEKUATAN ILMU BUKAN KEKUATAN NASAB SEDANGKAN NASAB HARUS DI POSISIKAN NOMER BERIKUTNYA SETELAH ILMU DAN KETAATAN PD ILMU ITU SENDIRI .( contoh anak nabi NUH tidak bisa berdakwah seperti ayahnya ini artinya kita jangan melihat nasab saja namun harus jeli teliti hati hati sampai mati .
Iptm
Bicara keturunan nabi harus dipuja dan.dihormati, itu sudah ketinggalan jaman, manusia dihormati tergantung prilakunya bukan karena keturunan nabi.
, mau Nu ataupun Muhamadiyah, itu hanyalah suatu organisasi, ujung-2 nya hanyalalah urusan duniawi, yg dinilai oleh Allah SWT adalah ketaatan, Iman dan Taqwa, dan tidak mengandung unsur syirik