KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KI AGENG SURYOMENTARAM

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 24 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 5

  • @theojokri1321
    @theojokri1321 4 หลายเดือนก่อน

    thanks for the enlightenment

  • @sugengaguspriyonoagustinus3125
    @sugengaguspriyonoagustinus3125 4 หลายเดือนก่อน

    Manusia Sejati: yang transendental sekaligus imanen eksis.
    Semoga semakin banyak orang yang dapat dipercaya (social trust) karena beriman sejati.
    Tetapi, sedih juga melihat kenyataan adigang adigung adiguno.
    Kopi Spiritual: menginspirasi bahwa
    Pendekatan psikologis dari beraneka teori ternyata semakin membantu menemukan self awareness (berjumpa dengan aku sejati).
    Ayo ngopi sejati. Rasa pahit pun tetap ada rasa wangi.

  • @AryaSudirman-ng3dv
    @AryaSudirman-ng3dv 4 หลายเดือนก่อน

    Saiki, ingkene, ngene.

  • @galigocoffeeoffice5383
    @galigocoffeeoffice5383 4 หลายเดือนก่อน

    Sacukupnya

  • @tinodafuq4219
    @tinodafuq4219 4 หลายเดือนก่อน

    Filsafat ya sebatas filsafat, selalu berpegang sama "nilai" atau value. Jika mengejar nilai yg di temukan nanti paradox. Contoh, seperti yg dibilang "secukupnya", secukupnya standar siapa?
    Tidak ada negara di dunia ini yg bahagia karena filsafat, semua karena latihan.