Naharang Asang Manende Bunu

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 7 ก.ย. 2024
  • Tarian ini menceritakan tentang masyarakat dayak zaman dahulu berperang,berselisih, bermusuhan tiada henti nyawa bayar nyawa dan darah bayar darah namun seiring berjalan nya waktu manusia semakin sadar bahwa semua tidak ada habis nya hingga suatu ketika perperangan selesai dilakukan sepulang dari berperang dilakukan ritual adat, budaya dan tradisi. Saat Kembali dari medan pertempuran maka dilakukan pembersihan diri yang dalam Bahasa Sangiang "Naharang Asang Manende Bunu" yang artinya menyambut Pemuda yang datang berperang dengan membawa kemenangan untuk mengakhiri permusuhan sehingga terjadi perdamaian. Dimana pemuda yang datang dari peperangan disambut oleh kaum Wanita/Pemudi dan dilakukan ritual Tampung tawar.
    Busana yang digunakan bernuansa Etnik Upak Nyamu (Kulit Pohon Nyamu) menggambarkan Karakteristik
    Setiap Individu yang berbeda - beda namun dapat menjadi satu kesatuan dan nuansa Hitam dan putih yang di ambil dari bulu burung tingang yang menggambarkan kehidupan manusia, dan beberapa aksesoris yang di modifikasi tanpa menghilangkan budaya dasar Suku Dayak Ngaju dengan Pedoman Falsafah Huma Betang.
    Binaan : Noveria Since Sabarina
    Penata Tari : Tryoanda Nazaret
    Penata Musik : Arya dan Nando
    Penara Rias : Sopia dan Nindy
    Penata Busa : Junitasya
    Penata Artistik : Elo
    Penari :
    1 Alexis Sances
    2 Nadat Edward
    3 Janovan
    4 Junitasya Harpama kasih
    5 Anindya Ozella A
    6 Gracia Julianty
    7 Desta Frita
    8 Sandioreva
    9 jecellyn M Kurniawan
    10 Shofia
    Pemusik :
    1 esterola
    2 Dara Cecilya
    3 Anzello Deo M
    4 Jipran Fernando
    5 Aria Saputra
    6 Yoan

ความคิดเห็น • 1

  • @abhirawat3957
    @abhirawat3957 4 วันที่ผ่านมา

    Sofhia looking fantastic ♥️