RUMAH SEDERHANA INI 1949 PERNAH JADI PUSAT PEMERINTAHAN SAAT SERANGAN TENTARA BELANDA KE IMDONESIA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 15 ต.ค. 2024
  • Tidak banyak yang mengira, Rumah Sederhana ini dulunya adalah pusat pemerintahan pada masa agresi militer belanda yg pertama. Bu Ana sebagai pemilik rumah adalah ahli waris dari tokoh yang ikut serta dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan Militer Belanda yang ingin merebut lagi Tanah Indonesia setelah kemerdekaan. Adalah yang berperan dalam pemindahan kantor pemerintahan kabupaten kendal ini.
    Rumah khas Tradisional Jawa Tengah ini dulu sempat menjadi Pusat pemerintahan sementara kabupaten Kendal pada masa itu karena keadaan darurat dan mendesak.
    Kita simak kilas balik cerita agresi militer belanda 1 ini terjadi. Dengan kekuatan sekitar 125.000 orang , Belanda menyerbu ke wilayah Indonesia, pasukan mereka terdiri dari 110.000 KL (Koninklijke Leger), 12.000 KM ( Koninklijke Marinier), dan sisanya adalah pasukan KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger), pasukan ini terbagi dalam 3 Kelompok dan 19 Batalyon. Tentunya dibekali berbagai macam alutsista yang sangat lengkap dan terbilang cangging pada masa itu.
    Komando tertinggi Belanda pada agresi ini adalah Letnan Jenderal Simon H. Spoor, pihak Belanda sendiri tidak menganggap serangannya ke wilayah Indonesia sebagai agresi militer tapi hanya sebatas aksi polisionil pada sasaran yang sifatnya ekonomis sehingga mereka menamakan operasinya dengan nama “Operasi Produk”, dari beberapa divisi dan brigade Belanda yang disebar ke seluruh wilayah Nusantara. untuk merebut Jawa, Belanda menempatkan Divisi A. Dibawah pimpinan Mayor Jenderal M.R. De Bruyne. Sementara Semarang berada dibawah pengawasan Brigade T ( Tijger, dalam bahasa Indonesia artinya Harimau-red) dibawah pimpinan Kolonel Johann Van Langen.
    Belanda Menduduki kaliwungu .
    Hari Senin Legi tanggal 28 Juli 1947 Belanda mengadakan Aksi militernya secara besar besaran ke arah Kabupaten Kendal. tanggal 29 Juli 1947 Kaliwungu jatuh ke tangan Belanda, Belanda kemudian mengangkat Asisten Wedono / Camat bernama Badarussamsi umtuk menjalankan roda pemerintahan , saat itu Belanda mencoba meraih simpati warga lokal dengan cara mendatangkan bahan makanan dan pakaian untuk rakyat, tapi Belanda juga menjadikan Pasar Sore Kaliwungu sebagai tempat menaruh dan memajang berbagai persenjataan dari yang terkecil hingga kaliber besar dengan motif sebagai Show Of Force atau unjuk kekuatan terhadap para pejuang .
    2.Belanda Menduduki Boja
    Para Pejuang sudah memprediksi bahwa Belanda akan bergerak ke arah barat menuju Kabupaten, mereka melakukan langkah berani dengan meledakkan jembatan Cangkring Brangsong untuk memutus gerak penjajah tapi jembatan itu hanya miring saat terkena ledakan namun demikian sudah tak dapat dilalui oleh kendaraan.
    Tanggal 29 Juli 1947 Belanda tidak langsung menyerang Kabupaten Kendal namun melambung kearah Boja dimana pasukan pasukan pejuang dari Ngaliyan dan Mijen bertahan, Belanda menyerang dari dua jurusan yaitu lewat Jrakah dan Gunungpati. Boja jatuh ketangan Belanda pada Tanggal 31 Juli 1947, pasukan pejuang mundur kearah Limbangan.
    Setelah desa Sukomangli sebagai daerah penyangga Sukorejo dikuasai musuh, dimana desa itu juga berfungsi sebagai pos pertahanan republik Indonesia yang ada di sekitar desa Pucak wangi digempur melalui udara dimana Belanda mengerahkan pesawat pengintai, pesawat pemburu dan senjata beratnya maka akhirnya dengan pertimbangan strategi dan pertahanan serta menghindari jatuhnya korban warga sipil maka pagi hari Jumat Kliwon tanggal 5 September 1947 kota Sukorejo dikosongkan , sebagian penduduk mengungsi keluar kota
    Pemerintahan Sipil dan militer Kendal pindah ke Dukuh Kenjuran desa Purwosari Kecamatan Sukorejo, di Kaki Gunung Perahu, setelah Belanda menyerbu dengan tembakan ratusan Mortir dan ribuan peluru dari Darat dan Udara maka akhirnya Belanda dapat masuk Kota serta menduduki Kawedanan Sukorejo dan menjadikan gedung itu sebagai markasnya
    Rupanya Belanda tidak main main dalam memburu pemerintahan Sipil dan Militer Kendal yang dianggap sebagai rival berat bagi upaya mereka menancapkan kuku penjajahannya kembali, mereka merasa Kendal adalah daerah strategis karena merupakan alur utama dibidang transportasi dimana Jalan raya Utama yang saat itu bernama Jalur Daendels menrupakan penghubung antara Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Barat dan Jawa Timur di Jalur Pantai Utara Jawa.
    Karena itu kedudukan pemerintahan Kendal di Kenjuran mendapat serangan gencar dari Belanda, untuk kesekian kalinya pemerintahan Kendal harus pindah lagi ke Desa Banaran Kabupaten Temanggungdan selanjutnya Bupati Kendal Sukarmo yang masih terus berperang di garis depan menginstruksikan agar pemerintahan Kendal dipindahkan lagi di Kota Temanggung dan menumpang pada sebagian kantor Kejaksaan Negeri Temanggung.
    #kenjuran #tempodulu #jadulmantul

ความคิดเห็น • 5

  • @Femme1995
    @Femme1995 2 หลายเดือนก่อน +3

    Nyaman banget rumahnya Masya Allah 😢

    • @vistaholic
      @vistaholic  2 หลายเดือนก่อน +1

      @@Femme1995 terimakasih sedulur 🙏

    • @Femme1995
      @Femme1995 2 หลายเดือนก่อน +1

      @@vistaholic iya mas semangat terus

  • @omanurdiaty9711
    @omanurdiaty9711 2 หลายเดือนก่อน +1

    Assalamualaikum, sampurasun Mas. Turut hadir untuk menyimak.👍👍👍

    • @vistaholic
      @vistaholic  2 หลายเดือนก่อน

      @@omanurdiaty9711 terimakasih hadir lagi hari ini 🙏🙏🙏