วีดีโอ

sama2, jika masih ada kesulitan memahami, silahkan kontak kami di sobatprokom.jfachannel@gmail.com

ya memang satu sheet...karena video ini hanya menerangkan bagian sheet tsb...anda butuh informasi apa?

hehee..sy pikir sama dgn yg diatas..ada 9 sheets..boleh di share utk membantu dlm audit kinerja yg kami lakukan..terimakasih..

kirimkan saja email ke sobatprokom.jfachannel@gmail.com

Saya bole kirim email biar d krm

​@@JFAChannelsiaaap pak

@@JFAChannel saya sudah mengirim email... namun belum ada respon... he he

Mohon ìzin Boleh kah saya mendapatkan file Excel nya?

send saja email di sobatprokom.jfachannel@gmail.com

wah, maaf..gak tahu filenya ada dimana sekarang..sudah lama banget soalnya dan filenya ada di PC lama..coba di screen shot saja video saya..atau pake ajah video saya buat ngejelasin boleh kok..

Audit Kinerja merupakan proses independen yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja suatu entitas, program, atau kegiatan tertentu. Audit ini dilakukan untuk menilai sejauh mana entitas tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun pelaksanaan kegiatan belum mencapai 100%, audit kinerja tetap bisa dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan tertentu. Pada umumnya, audit kinerja dapat dilakukan secara berkelanjutan sepanjang masa pelaksanaan program atau kegiatan. Kegiatan audit dapat dilakukan secara bertahap, di mana evaluasi dilakukan pada tahap-tahap tertentu selama periode pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian, audit kinerja tidak harus menunggu sampai kegiatan mencapai 100% selesai untuk dilaksanakan. Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat melakukan audit kinerja ketika pelaksanaan kegiatan belum mencapai 100%, antara lain: Penilaian Berdasarkan Perkembangan: Audit kinerja pada tahap awal pelaksanaan kegiatan cenderung akan menilai sejauh mana pencapaian yang sudah terjadi berdasarkan perkembangan yang ada. Evaluasi ini dapat memberikan gambaran tentang efektivitas strategi yang diterapkan dan menunjukkan apakah ada kebutuhan untuk membuat perubahan atau penyesuaian selama pelaksanaan kegiatan. Penggunaan Data Interim: Meskipun data akhir mungkin belum tersedia, data interim yang relevan dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang progres dan kinerja kegiatan. Hal ini memungkinkan auditor untuk memberikan rekomendasi atau saran yang dapat membantu perbaikan kinerja selama pelaksanaan kegiatan. Klarifikasi Kriteria Evaluasi: Penting untuk jelas mengenai kriteria evaluasi yang akan digunakan dalam audit kinerja. Ini membantu untuk menentukan sejauh mana kegiatan telah mencapai target yang telah ditetapkan dan apakah masih ada ruang untuk perbaikan. Komunikasi dengan Stakeholder: Komunikasi yang efektif dengan stakeholder terkait selama pelaksanaan kegiatan sangat penting. Hal ini membantu dalam memahami tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi selama pelaksanaan kegiatan, dan memberikan perspektif yang lebih luas untuk dilibatkan dalam proses audit. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, audit kinerja dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja kegiatan saat pelaksanaan belum mencapai 100%. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada, serta memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.

dalam kontek pemerintah daerah tahapan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dalam ROPK Fisik & Keuangannya.. bisa dilihat dalam aplikasi monev pada dinas yang mengampu proses perencanaan (misalnya bappeda) disitu dapat dilihat bahwa kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap 1. tahap persiapan 2. tahap pelaksanaan 3. tahap pelaporan masing-masing tahap akan merujuk masing-masing biaya, output, outcome yang ditargetkan akan dicapai audit kinerja dapat digunakan karena dia mengevaluasi aspek 3 E pada setiap tahapan ini aspek ekonomis, anda bisa mengaudit progress biaya yang telah direalisasikan aspek efisien, anda bisa mengaudit progress output yang telah direalisasikan aspek efektif anda bisa mengaudit progress outcome yang telah direalisasikan untuk aspek efektivitas, hanya biasa diaudit diakhir tahun anggaran, setelah semua kegiatan outputnya tercapai..karena outcome diukur dari akumulasi seluruh output yang berkontribusi thd outcome tersebut untuk aspek efisien, bisa diaudit triwulan, semesteran tergantung kapan deadline waktu output tersebut akan direalisasikan, bahkan bisa bulanan, kalau memang ada ouput yang dicapai pada bulan2 tertentu, sebelum berakhir tahun anggaran untuk aspek ekonomi, bisa diaudit bulanan, tergantung aliran kas biaya tersebut direalisasikan, bahkan bisa mingguan atau harian..karena keluarnya biaya dilakukan setiap transaksi dilakukan..dan transaksi keuangan itu harian..

selain itu karena sebuah organisasi itu memiliki hierarki sasaran dari level atas (strategik), menengah (program) dan bawah (kegiatan) yang biasa disebut cascading kinerja maka bisa juga audit kinerja mengacu pada progress pencapaian sasaran di setiap hierarki sasaran ini. ada sasaran strategis yang dicapai, pada akhir tahun ke lima..maka bisa dibuat audit kinerja strategik...pada akhir pencapaian RENSTRA Instansinya (AUDIT KINERJA LIMA TAHUNAN) ada sasaran program yang dicapai, setiap tahun, maka bisa dibuat audit kinerja program..yang dilaksanakan setiap akhir tahun (AUDIT KINERJA TAHUNAN) ada sasaran kegiatan yang dicapai setiap triwulan, semesteran dan tahunan..maka bisa dibuat audit kinerja kegiatan...yang dilaksanakan setiap triwulan atau semesteran (AUDIT KINERJA TRIWULAN/SEMESTERAN)... artinya ada 3 jenis ruang lingkup AUDIT KINERJA 1. AUDIT KINERJA LEVEL STRATEGIK, mengaudit pencapaian sasaran strategik setiap lima tahun sekali 2. AUDIT KINERJA LEVEL PROGRAM, mengaudit pencapaian sasaran program, setiap satu tahun sekali 3. AUDIT KINERJA LEVEL KEGIATAN, mengaudit pencapaian sasaran kegiatan, setiap triwulan/semesteran, bahkan bila dimungkinan bulanan juga..

jadi jawaban pertanyaan Anda adalah: BISA justru itulah tujuan audit kinerja, membantu instansi yang diaudit (auditee) agar bisa mencapai sasaran yang telah mereka tetapkan secara ekonomis, efisien dan efektif melalui rekomendasi yang diberikan..audit internal jangan seperti polisi india yang selalu datang terlambat..akhirnya rekomendasi2nya justru merepotkan mitranya (hanya bersifat kuratif), bukannya menolong mereka (pencegahan yg proaktif)

terima kasih informasinya cukup jelas @@JFAChannelberikutnya apakah dalamaudit kinerja memuat temuan mengenai pengembalian, kemahalan dll?

siap pak tikno..tak sempet2ke iki...di tengah jadwal yang padat...

ada..tetapi berdasarkan pengalaman yang saya temui..melihat berbagai macam register risiko yang dibuat oleh berbagai instansi yang pernah saya cermati..kelemahan utama yang sering terjadi adalah...banyak orang belum tahu persis apa itu definisi risiko yang sesungguhnya dalam ilmu manajemen risiko...padahal itu ilmu dasarnya..selain itu sebelum masuk ke ilmu manajemen risiko atau menerapkan manajemen risiko atau melakukan proses penilaian risiko, sebagian besar instansi masih lemah dalam aspek tata kelolanya terutama manajemen kinerja, khususnya dalam menerapkan sasaran kinerja dan indikator kinerja yang memenuhi kriteria SMART...tanpa sasaran kinerja yang jelas dan terukur, manajemen risiko hanya akan membuang2 waktu saja..jadi saya sarankan selain belajar ilmu manajemen risiko, belajar juga ilmu manajemen kinerja, baik kinerja strategis atau operasional..

siap..makasih sudah mengingatkan..

sama-sama ditunggu ya video2 selanjutnya..

maaf audio dalam video ini waktu upload suaranya sih oke2 saja..tapi beberapa hari kemudian terkena peringatan music copyright..sehingga audionya dipelankan sama youtube..atau diminta ganti, setelah diganti via youtube, eh malah merusak suaranya..

kalau tidak aktif langsung kunjungi blog saya saja di jabatanfungsionalauditor.wordpress.com

@@JFAChannel terimakasih pak atas responnya, semoga sehat dan berkah selalu

sama2...

Ada di deskripsi video linknya

sama2..ditunggu video berikutnya..maaf baru jarang upload kerjaan audit menggunung..

terimakasih atas sarannya..klo nonton jangan karena paksaan dosen ya..tetapi benar2 ingin sungguh belajar...dan sekedar anda tahu saja: repetition is the first principle of all learning..pengulangan itu memang disengaja agar pesan yg disampaikan itu dpt menginternalisasi dlm pikiran si pembelajar...

saya santri@@JFAChannel

makasih..

makasih sudah subscribe...

Semoga bermanfaat

@@muhammaddwisetyabimantara842 istilah audit operasional hanya dikenal di sektor swasta...kami hanya memfokuskan di sektor pemerintahan, khususnya pemerintah daerah..kalau di pemerintah daerah, hanya dikenal dua jenis pengawasan..pengawasan reguler dan pengawasan dengan tujuan tertentu..seiring perkembangannya, dalam rangka mendukung kapabilitas APIP (audit internalnya) di level 3..auditnya harus berubah dari audit reguler yang sifatnya kepatuhan, menjadi audit kinerja..dan nanti kalau naik ke level 4 sampai 5, maka harus berubah lagi menjadi audit berbasis risiko atau audit manajemen risiko...channel kami dibuat untuk mempersiapkan diri naik ke level 4 atau 5..

Inspektorat Kabupaten, terima kasih bang atas responnya🙏🏼

@@rezafam3 coba search website pemkabnya...pelajari produk hukumnya, terutama rincian tugas dan fungsi inspektorat kabupatennya...dari kabupaten, sampai kecamatan, kelurahan..supaya tahu gambaran umum pemerintah kabupatennya..