Dalam Tafsir Al-Munir, Wahbah al-Zuhaili menjelaskan bahwa makna "Dabbah" adalah makhluk hidup yang melata di bumi, khususnya binatang laut. Menurut al-Zuhaili, Allah mengeluarkan binatang melata ini untuk manusia, yang berbicara kepada mereka tentang kepercayaan pada ayat-ayat Allah. Binatang ini disebut Jassasah. Al-Zuhaili mengutip hadis di mana Rasulullah SAW ditanya tentang asal binatang melata tersebut, dan beliau menjawab bahwa binatang itu akan keluar dari Masjidil Haram.
Di sisi lain, M. Quraish Shihab dalam tafsirnya mencatat adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang identitas Dabbah ini. Salah satu pendapat adalah bahwa Dabbah itu adalah anak unta Nabi Saleh AS, yang akan keluar dengan izin Allah SWT. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Dabbah ini berbulu halus, berkaki empat, dan panjangnya mencapai 60 hasta.
Menurut Abdullah bin Umar, Dabbah tersebut juga dikenal sebagai al-Jassasah. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Dabbah ini memiliki panjang 60 hasta dan tingginya mencapai awan, dengan jarak satu farsakh antara kedua tanduknya. Dabbah ini dikatakan memiliki bentuk yang aneh: kepalanya seperti kepala banteng, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa, dadanya seperti dada singa, warnanya seperti warna harimau, kukunya seperti kuku sapi betina, ekornya seperti ekor domba, dan telapaknya seperti telapak unta.
Tentang cara keluarnya Dabbah dari dalam bumi, riwayat dari Ali bin Abu Thalib menyatakan bahwa proses keluarnya berlangsung selama tiga hari, dengan bagian-bagian tubuhnya muncul secara bertahap. Riwayat dari al-Hasan menyebutkan bahwa setelah tiga hari, binatang ini akan keluar sepenuhnya.