Film Yuni (2021) karya Kamila Andini mengangkat isu gender yang mendalam, menggambarkan perjuangan seorang remaja perempuan bernama Yuni dalam menghadapi norma-norma sosial dan harapan-harapan masyarakat terkait peran gender. Yuni, yang hidup di sebuah desa di Indonesia, dihadapkan pada tekanan untuk menikah muda sebagai bagian dari ekspektasi budaya dan tradisi. Film ini menggali konflik batin Yuni antara keinginan untuk mengejar impian dan kariernya dengan realitas yang memaksanya untuk memilih antara kebebasan dan kewajiban sosial.
Dalam cerita ini, Andini menyampaikan betapa kuatnya norma gender yang membatasi ruang gerak perempuan, khususnya dalam hal pendidikan, hubungan, dan ekspektasi sosial lainnya. Melalui kisah Yuni, film ini juga mengkritik praktik patriarki yang menganggap perempuan sebagai objek yang harus diatur oleh masyarakat, tanpa mempertimbangkan aspirasi dan hak mereka sebagai individu.
Selain itu, Yuni juga menggambarkan pentingnya pilihan pribadi dalam menentukan masa depan, di mana protagonisnya berusaha untuk meruntuhkan hambatan-hambatan yang dibangun oleh sistem sosial yang tidak menguntungkan perempuan. Film ini, pada akhirnya, menjadi sebuah refleksi tentang bagaimana norma gender membentuk kehidupan individu, terutama perempuan, dan perjuangan mereka untuk meraih kebebasan serta keadilan dalam kehidupan mereka.
Nur Fadillah Rachmawati - 1152100303
Komunikasi dan Gender (D)