Lyrics :
Di toko besar penuh warna,
Seorang anak kecil menatap dunia,
Penuh harap di matanya,
Ingin pensil Faber-Castell yang panjang,
Untuk menggambar impian yang tinggi.
Ayah di sampingnya, diam termenung,
Tahu betul apa yang diinginkan,
Tapi di kantongnya hanya ada secuil harapan,
Bukan yang besar, tapi yang bisa didapatkan.
"Ini klir warna, nak, meski pendek,
Tapi jangan lupakan,
Setiap goresan ada makna,
Tak semua harus sempurna,
Yang penting hatimu tetap bersinar,
Dengan pensil yang ada di tanganmu."
Anak itu menatap pensil murah,
Coba tersenyum meski hati merasa ragu,
Tapi ayahnya berkata lembut,
"Impianmu besar, nak,
Suatu hari nanti,
Kita akan bersama raih semuanya."
Namun sementara waktu menunggu,
Hidup harus dijalani,
Dengan pensil yang singkat,
Kita tetap bisa melukis masa depan yang cerah.
"Ini klir warna, nak, meski pendek,
Tapi jangan lupakan,
Setiap goresan ada makna,
Tak semua harus sempurna,
Yang penting hatimu tetap bersinar,
Dengan pensil yang ada di tanganmu."
Terkadang mimpi itu datang pelan,
Di jalan yang penuh lika-liku,
Tapi di setiap langkah kita,
Ada kasih sayang yang tak terukur.
"Ini klir warna, nak, meski pendek,
Tapi jangan lupakan,
Setiap goresan ada makna,
Tak semua harus sempurna,
Yang penting hatimu tetap bersinar,
Dengan pensil yang ada di tanganmu."
Dengan pensil yang ada di tanganmu...
Dengan pensil yang ada di tanganmu...
Inspirasi :
seorang pelanggan fotocopy kami, anak nya ingin pensil faber castle panjang isi 36, tetapi sang ayah belum memiliki cupuk uang, sehingga ayahnya membelikan klir warna yang pendek untuk anak itu dan adiknya.