วีดีโอ

Trimakasih ilmunya Prof. Ferry🙏

Ijin bertanya Prof. Ferry, kegiatan spt ini biasanya live nya hr apa dan jam brp ya?🙏

Terimakasih banyak abang prof

suwun pak Fer

Assalamu'alaikum, izin bertanya apakah data base jurnal, bisa diupload beberapa data base atau hanya satu data base jurnal? mohon arahannya terimakasih

Terimakasih banyak Pak Ferry🎉

terimakasih pak, ijin bertanya Bapak, jika kita sudah eksport mis. ke Bibtex/mendeley dsb, kita bisa membaca satu text utuh itu, kita buka melalui aplikasi apa ya pak, mohon arahan?

Sukses terus pak.

Health Transformation and the Changing Role of Nurses 6 Pilar transformasi kesehatan Primary care transformation -Health education -Primary prevention -Secondary prevention -Primary services capacity and capability improvement Secondary & tertiary access and quality improvement Health resilience transformation Health financing transformation Health talent transformation Health-tech transformation Diantara tenaga kesehatan lainnya, jumlah perawat di Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus. Banyaknya jumlah tersebut sangat memungkinkan untuk melakukan penyaluran pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia melalui program 1 desa 1 perawat yang perlu dikaji lebih lanjut. Selain itu, untuk menyalurkan banyaknya tenaga perawat yang kompeten diperlukan dukungan dan pembekalan kepada perawat untuk mampu bersaing dan berkarir di luar negeri. Alasan perawat untuk bermigrasi: -Alasan finansial (gaji di luar negeri lebih kompetitif) -Pengembangan karir -Lingkungan kerja yang lebih baik Siklus migrasi pada perawat: Pra-migrasi -Adanya perbedaan bahasa -Memahami job position (membeddakan antara perawat dengan care worker) -Perlu edukasi untuk kerja di luar negeri -Perlunya pemahaman lingkungan kerja negara tujuan Migrasi -Bahasa masih menjadi tantangan, terutama untuk terminologi dalam kesehatan -Deskilling -Kesehatan mental -Unclearer career path -Cultural adaptation -Kurangngnya fasilitas ibadah -Homesickness Pasca migrasi -Deskilling -Bekerja tidak sesuai dengan bidang kesehatan -Government facilitation -Reintregrasi Tantangan bagi perawat 1. Masalah integrasi data 2. Investment produksi dalam bekerja di luar negeri, lamanya waktu untuk mempersiapkan ke luar negeri 3. Meningkatnya permintaan layanan kesehatan 132221083

NIM: 132221124 Kelas: A1/2022 Health Transformation and The Changing Role of Nurses A. Tantangan yang saat ini dihadapi Indonesia 1. Tingginya angka kematian ibu dan bayi 2. Tingginya stunting 3. Tingginya angka BPJS Kesehatan untuk mengobati penyakit kanker, stroke, uronefologi, dll. 4. Kurangnya tenaga Kesehatan di beberapa puskesmas, seperti ahli gizi dan dokter gigi B. Pilar Health Tranformation 1. Primary care transformation 2. Secondary care transformation 3. Health resilience transformation 4. Health financing atransformation 5. Health talent transformation 6. Health teach transformation C. Collaboration Nursing Education with International 1. Goethe Institute 2. GIZ (Geselleschaft for Internationale Zusammenarbelt) D. Indonesian Nurses for Global Market 1. G to G IJEPA 2. G to G Naurses to Germany 3. G to P (Yomema) Nurses to Netherlands 4. MoH and Eurosearch Consultant 5. MoH and Handi International Japan-LPK Bahana-INNA E. Prioritas Program Health Worforce Tranformation di Indonesia 1. Increasing supplay of health wokers 2. Distribution of health wokers 3. Quality Improvement of health woke

132221077/A-1 Saat ini, masalah kesehatan di Indonesia seperti angka kematian ibu dan bayi, stunting, dan TB masih menjadi tantangan besar. Selain itu di Indonesia sendiri dari sisi tenaga kesehatan, masih terjadi kekurangan dokter dan tenaga medis lainnya. Puskesmas masih banyak yang belum memiliki tenaga kesehatan yang lengkap, terutama dokter gigi, ATLM, dan tenaga gizi. Kekurangan tenaga medis seperti perawat dan bidan juga terjadi di wilayah-wilayah terpencil Indonesia. Hal yang perlu dilakukan adalah berfokus untuk meningkatkan jumlah, distribusi, dan mutu tenaga kesehatan dengan berbagai cara. Kemenkes saat ini melakukan transformasi sistem kesehatan dengan enam pilar utama, yaitu : 1. Primary care transformation (untuk mendorong transformasi di layanan primer). Meliputi health education, primary prevention, secondary prevention, dan primary services’s capacity and capability improvement. 2. Secondary care transformation (transformasi untuk referensi). 3. Health resilience transformation (ketahanan sistem kesehatan) 4. Health financing transformation (pilar pembiayaan). 5. Health talent transformation (transformasi untuk energi kesehatan) 6. Health-tech transformation (transformasi di bidang teknologi). Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia, pemerintah juga bertujuan untuk melacak lulusan keperawatan di pasar kerja dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan rekrutmen perawat yang berkompeten, serta memprofesionalkan dan memodernisasi bidang tersebut melalui berbagai program. Mengembangkan kebijakan yang lebih efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang diberikan oleh para perawat. Beberapa alasan mengapa perawat Indonesia bermigrasi adalah: a. Alasan finansial b. Peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan profesional c. Kondisi kerja yang lebih baik. Transformasi Talenta Kesehatan meliputi: 1. Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan 2. Pemerataan tenaga kesehatan, terutama di Puskesmas dan RSUD 3. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan 4. Transformasi manajemen tenaga kesehatan

Perawat Indonesia bermigrasi ke luar negeri karena alasan seperti gaji yang lebih tinggi, kesempatan pengembangan karir yang lebih baik, dan lingkungan kerja yang lebih kondusif. Namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti kendala bahasa, perbedaan budaya, dan rasa rindu kampung halaman. Bagi Indonesia, migrasi perawat ini memberikan manfaat berupa peningkatan kualitas layanan kesehatan, transfer pengetahuan dan keterampilan, serta peningkatan devisa negara. Masalah kesehatan yang masih dihadapi Indonesia meliputi tingginya angka kematian ibu dan bayi, prevalensi stunting yang tinggi, serta banyaknya kasus tuberkulosis. Selain itu, masih terdapat kekurangan dokter, dengan tenaga kesehatan di puskesmas hanya memenuhi sekitar 50% dari kebutuhan. Profesi lain seperti dokter gigi, bidan, dan ahli gizi lebih memadai dari segi jumlah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen melakukan transformasi kesehatan melalui enam pilar utama: transformasi layanan primer, rujukan, ketahanan sistem kesehatan, pembiayaan, tenaga kesehatan, dan teknologi kesehatan. Kerja sama internasional, seperti dengan Australia dan Jepang, dilakukan untuk pertukaran perawat dengan harapan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. WHO mencatat kekurangan tenaga perawat global mencapai 30 juta. Rekrutmen perawat asing menjadi salah satu solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan ini. WHO juga mengeluarkan panduan untuk menjaga etika dalam proses rekrutmen perawat internasional, agar kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi tanpa mengabaikan kesejahteraan perawat dalam negeri. Najma Faradisa_132221145

NIM : 132221158 KELAS : A1/A2022 Migrasi Internasional Perawat Indonesia Saat ini, permasalahan kesehatan di Indonesia tidak hanya terkait dengan satu penyakit saja, tetapi juga kekurangan tenaga medis yang signifikan. Kekurangan dokter masih menjadi masalah serius, dan 50% puskesmas di Indonesia saat ini kekurangan perawat dan dokter gigi. Transformasi layanan kesehatan tetap menjadi fokus utama dalam implementasi sistem elektronik pelayanan kesehatan. Terdapat enam pilar transformasi sistem kesehatan untuk memajukan kesehatan di Indonesia, yaitu: 1. Transformasi layanan primer 2. Transformasi layanan rujukan 3. Ketahanan sistem kesehatan 4. Pilar pendanaan 5. Transformasi tenaga kesehatan 6. Transformasi teknologi Transformasi tenaga kesehatan menghadapi tantangan utama dalam hal peningkatan jumlah, distribusi, dan kualitas tenaga medis. Salah satu cara menilai kualitas perawat Indonesia adalah dengan melihat berapa banyak perawat yang berhasil memenuhi syarat negara lain dan lulus ujian kompetensi internasional. Perawat yang bekerja di luar negeri diharapkan dapat mempraktikkan pengetahuan yang mereka dapatkan dan membagikannya ketika kembali ke Indonesia. Beberapa alasan perawat Indonesia memilih untuk bermigrasi antara lain: 1. Faktor finansial: Gaji di luar negeri lebih kompetitif 2. Kondisi kerja yang lebih baik 3. Peluang untuk pengembangan karir Migrasi perawat global diatur oleh berbagai dokumen internasional yang diperbarui secara berkala, dan migrasi ini harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif. Tantangan yang dihadapi perawat Indonesia dalam tiga siklus migrasi adalah: 1. Pra-Migrasi: Tantangan utama termasuk masalah bahasa, pemahaman mengenai posisi pekerjaan, niat bekerja di luar negeri, dan kurangnya pemahaman tentang lingkungan kerja di negara tujuan. 2. Saat Migrasi: Tantangan seperti kesulitan bahasa, deskilling (penurunan keterampilan), kesehatan mental, jalur karir yang tidak jelas, adaptasi budaya, dan kerinduan rumah. 3. Pasca-Migrasi: Tantangan seperti deskilling, fenomena brain-waste (bekerja di luar bidang kesehatan), dan kesulitan reintegrasi dengan keluarga atau profesi di tanah air. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat pendekatan komprehensif dalam setiap siklus migrasi, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kembali. Perlu juga dilakukan investasi dalam produksi tenaga kesehatan untuk memastikan kecukupan dalam negeri, sekaligus memanfaatkan peluang di luar negeri secara berkelanjutan. Migrasi dan mobilitas tenaga kesehatan harus dipantau dan dievaluasi secara terus-menerus untuk melihat dampak pada individu, profesi, dan sistem kesehatan secara keseluruhan, serta memantau perkembangan karir selama siklus migrasi.

izin belajar pak Ferry

Terima kasih untuk Ilmunya Pak🙏🙏

mantap... sukses terus pak 🎉

Luar biasa Bapak.....sukses selalu🙏

Maju terus Pak Ferry 🙏😇

Materi yang sangat bermanfaat👍 , terima kasih Pak Ferry atas materinya, sehat dan sukses selalu🙏

Luar biasa Pak Fery🙏🙏

Terimakasih atas sharing nya

Materinya bagus dan mudah dimengerti, Trimaksih pak Ferry

Pak ferry, bagaimana melaporkan pengmas international agar mampu meningkatkan skor sinta ?

Terima kasih pak ferry pembelajarannya😊

Terimakasih untuk pembelajaran ini Pak Ferry

Nama : Prayudya Alqaira An Najwa Nim : 132221180 Kelas : A-2 International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Dari video yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja di luar negeri tidak mencapai 50%, sehingga diperlukan edukasi dan upaya khusus untuk meningkatkan niat serta merencanakan kerja ke luar negeri dengan baik. Selain niat, penting juga memiliki rencana solid untuk bekerja di luar negeri. Pemahaman menyeluruh tentang negara tujuan sangat penting karena banyak perawat belum memahami situasi kerja di negara penempatan, misalnya di Jerman. Mereka perlu tahu apakah lingkungan kerja di sana sesuai dengan ekspektasi mereka. Mengamati tantangan dalam siklus migrasi, seperti kesulitan bahasa. Perawat yang belum terekspos bahasa asing, seperti bahasa Jepang atau Mandarin, mengalami kesulitan, terutama dengan terminologi medis yang sangat berbeda dari bahasa sehari-hari. Selain itu, ada fenomena deskilling, di mana perawat Indonesia memilih posisi sebagai care worker atau berstatus kandidat nurse di negara penempatan, sehingga mereka tidak memiliki otonomi dan hanya melakukan observasi sampai lulus uji kompetensi nasional. Survei tim Jepang menunjukkan bahwa kesehatan mental perawat Indonesia di Jepang juga memerlukan perhatian serius. Selain itu, ada masalah karir yang tidak jelas, terutama bagi mereka yang sudah menjadi care worker. Adaptasi budaya juga menjadi tantangan dan perlu ada intervensi untuk memfasilitasi ini. Kurangnya layanan religius juga menjadi tantangan bagi perawat yang membutuhkan aktivitas ibadah, yang perlu didiskusikan dengan employer dan negara penempatan. Homesickness juga menjadi masalah yang mempengaruhi mental mereka. Setelah migrasi, fenomena deskilling tetap terjadi. Mereka mengalami degradasi keterampilan dari negara penempatan sampai kembali ke Indonesia, yang menjadi tantangan dalam memaksimalkan manfaat migrasi dan meningkatkan kapasitas sistem kesehatan. Mengamati fenomena brain drain, di mana perawat yang kembali tidak bekerja di sektor kesehatan, tetapi di bidang lain seperti translator. Mereka berharap pemerintah memfasilitasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka, misalnya melalui job fair yang memberikan informasi tentang pekerjaan yang tersedia di Indonesia dan Jepang, untuk mendukung brain circulation. Dalam migrasi balik, reintegrasi menjadi tantangan, terutama bagi care worker yang tidak bisa mendapatkan SKP untuk memperpanjang sertifikasi mereka sebagai perawat. Oleh karena itu, masalah integrasi data sangat penting untuk melihat dampak migrasi ini. Tracking tenaga kerja dari hulu produksi sampai pasar kerja di luar negeri dan kembali ke Indonesia sangat diperlukan. Investasi dalam sektor pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memperbaiki situasi ini dan mempersiapkan lulusan untuk pasar kerja yang lebih baik.

Bermanfaat pak

International Migration of Indonesian Nurses: Exploring the Opportunities in Global Healthcare Tranformasi Kesehatan (Health transformation) Transformasi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan efektivitas pelayanan kesehatan. Transformasi kesehatan memiliki enam pilar yakni: 1. Transformasi Layanan Primer → Pendidikan kesehatan, pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer 2. Transformasi Rujukan → Akses sekunder & tersier dan peningkatan kualitas 3. Ketahanan Sistem Kesehatan → Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alkes dan penguatan pengawasan berbasis laboratorium dan ketahanan tanggap darurat 4. Pilar Pembiayaan → Memberikan kemudahan dan kesetaraan akses layanan kesehatan, terutama masyarakat yang masuk dalam golongan kurang mampu. 5. Transformasi Tenaga Kesehatan → Memastikan pemerataan distribusi para tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air Indonesia, termasuk di kawasan DTPK. 6. Transformasi Teknologi → Melakukan pemanfaatan teknologi informasi dan bioteknologi yang berada di sekitar kesehatan. Program Prioritas Transformasi Tenaga Kesehatan di Indonesia: 1. Meningkatkan pasokan tenaga kesehatan 2. Distribusi Tenaga Kesehatan 3. Peningkatan kualitas Tenaga Kesehatan Alasan Migrasi Perawat: 1. Finansial → Gaji perawat di luar negeri lebih tinggi daripada di Indonesia 2. Pengembangan Karir → Memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan karir 3. Lingkungan Kerja → Situasi lingkungan kerja yang lebih baik Tantangan yang dihadapi perawat Indonesia: 1. Pre Migrasi → bahasa, pemahaman tentang posisi pekerjaan, niat untuk bekerja di luar negeri, dan pemahaman komprehensif tentang negara tujuan. 2. Migrasi → bahasa, keterampilan, kesehatan mental, jalur karier yang tidak jelas, adaptasi budaya, kurangnya layanan keagamaan, dan kerinduan. 3. Return Migrasi → keterampilan, bekerja di sektor non kesehatan, fasilitas pemerintah untuk pemulihan keterampilan, reintegrasi Tantangan masa depan: 1. Integrasi data melalui siklus migrasi 2. Investasi di sisi produksi dan pasar tenaga kerja 3. Meningkatnya permintaan layanan kesehatan Ahmad Zubair Al Mahdi (132221208) - A2 2022

Sehat selalu pa....😊, pak kalau di slr utk referensi paper yg diextrasi apakah itu dimasukan ke dalam referensi?

Makasih pak

Mantap Pak Ferrry, terima kasih Pencerahannya