- 588
- 833 852
trio agung manesa
เข้าร่วมเมื่อ 30 เม.ย. 2017
scary game
วีดีโอ
hospital.scary game eyes the horror game
มุมมอง 56421 วันที่ผ่านมา
hospital.scary game eyes the horror game
slendrina the forest..scary game horror
มุมมอง 66728 วันที่ผ่านมา
slendrina the forest..scary game horror
slendrina the school.scary game game horor
มุมมอง 565หลายเดือนก่อน
slendrina the school.scary game game horor
scary game horor.eyes mode #granny gabud
มุมมอง 8513 หลายเดือนก่อน
scary game horor.eyes mode #granny gabud
slendrina the cellar horor sangat menakutkan
มุมมอง 1705 หลายเดือนก่อน
slendrina the cellar horor sangat menakutkan
slendrina the school. super horor banget bikin kaget
มุมมอง 1.1K5 หลายเดือนก่อน
slendrina the school. super horor banget bikin kaget
slendrina the cellar part2..bikin galang galeng
มุมมอง 277ปีที่แล้ว
slendrina the cellar part2..bikin galang galeng
Amin ya Robbal ngalamin.
Masya allah, tetima kasih pencerahan nya, ustad.
Nice gameplay 👍
Thank you 👍
Ngeri
NAUDZUBILLAHI MIN DZALIK,,,
MasyaAllah,, Allahu Akbar ❤❤❤
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah Ya Allah bimbinglah kami, keluarga kami, muslimin dan muslimat ke jalan Mu yang lurus....aamiin
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum tidur abis solat isya aku biasanya ngajiin al mulq..katanya sih biar sedikit di ringankan siksa kubur..tapi itu haknya Allah dan kita sebagai manusia hanya bisa berdoa untuk di jauhkan dari siksa kubur.
Alhmdulillah... Aamiin
Barakallahu fiik Ustadz
Maa Syaa Allaah, Alhamdulillah, Allahuakbar, Syukron Kalsel hadir.
Maa Syaa Allaah, Alhamdulillah, Allahuakbar, Syukron Kalsel hadir.
Nti ank yatim + janda berhutang unt ksh makan dan bawain berkat unt org2 yg tahlilan, bkn menghibur tpi menjdi beban
Terima kasih Ustadz atas pemberitahuan nya..❤❤❤
Nyimak bang
Yah Rabb, hindarkanlah aku dari dosa ini. Amin.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sesat Dan Tertolakkah Mereka, Karena Beribadah Yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi Saw Bagian ke lima d) Wirid Ayat-ayat Sakinah Dengan Waktu dan Jumlah Tertentu Selain dzikir-dzikir di atas, Ibnu Taimiyyah juga mengumpulkan ‘Ayat Sakinah’. Ayat Sakinah ini biasa beliau membacanya, ketika dalam keadaan yang sulit atau dalam keadaan galau. وكان شيخ الإسلام ابن تيمية إذا اشتدت عليه الأمور: قرأ آيات السكينة. مدارج الصالحين ، ابن القيم ٢/٤٧١ Ibnu Taimiyyah ketika dalam keadaan sulit, beliau membaca ayat-ayat sakinah. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Madarij As-Salikin, 2/ 471). Bahkan Ibnu Taimiyyah meminta kepada para kerabatnya untuk membacakan bersama ‘ayat sakinah dengan berkata, قال: فلما اشتد علي الأمر، قلت لأقاربي ومن حولي: اقرءوا آيات السكينة، قال: ثم أقلع عني ذلك الحال، وجلست وما بي قلبة. مدارج الصالحين ، ابن القيم ٢/٤٧١ Ibnu Taimiyyah berkata: Ketika saya sedang dalam keadaan sulit, maka saya katakan kepada kerabat dan orang-orang disekitar saya, “Kalian bacakanlah ayat-ayat sakinah!”. Maka kesulitan dan kegalauan itu hilang. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Madarij As-Salikin, hal. 2/ 471). Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah juga memberikan testimoni dengan membuktikan sendiri bahwa ‘ayat sakinah’ ini bisa mengobati hati yang sedang galau. وقد جربت أنا أيضا قراءة هذه الآيات عند اضطراب القلب بما يرد عليه. فرأيت لها تأثيرا عظيما في سكونه وطمأنينته. مدارج الصالحين ، ابن القيم ٢/٤٧١ Saya telah mencoba membuktikan sendiri membaca ayat-ayat sakinah ketika sedang galau. Saya rasakan ada bekas yang luar biasa, sampai hati saya tenang. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Madarij As-Salikin, hal. 2/ 471). Tentu akan susah dicari dalil hadits yang shahih, terkait apa saja ayat-ayat sakinah ini. Lantas dari mana Ibnu Taimiyyah mendapatkan ayat-ayat sakinah ini? Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan apa saja ayat-ayat sakinah ini. Kata beliau paling tidak ada 6 ayat sakinah di dalam Al-Qur’an: Q.S Al-Baqarah: 248, Q.S At-Taubah: 26, Q.S At-Taubah: 40, Q.S Al-Fath: 4, Q.S Al-Fath: 18, Q.S Al-Fath: 26. Bid’ahkah membaca ayat-ayat sakinah? Wahai orang-orang yang suka membid’ah-bid’ahkan perbuatan orang lain, beranikah membid’ahkan perbuatan Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah? 16. Ucapan Syekh bin Baz, Apabila Menambah Kalimat dan Do'a Di Antara Dua Sujud Tidaklah Mengapa. وَإِذَا قَالَ زِيَادَةً فَلَا بَاْسَ كَاَنْ يَقُوْلَ: اَللَّهُمَّ إغْفِرْلِيْ وَلوَالِدَيَّ. اللَّهُمَّ اَدْخِلْنِيَ الْجَنَّةَ وَاَنجِنِيْ مِنَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ قَلْبِيْ وَعَمَلِيْ وَنَحْوَ ذلِكَ. (مجموع الفتاوىللشيخ ابن باز: ٣٧/١١) “Dan apabila menambah do'a dalam shalat maka tidaklah mengapa (boleh-boleh saja), sebagaimana membaca: yaa Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku, yaa Allah masukkanlah aku ke dalam surga dan selamatkan aku dari neraka, yaa Allah perbaikilah hatiku dan amalku.” (Majmu fatawa, karya syekh Ibnnu Baz: 11/37) والله اعلم والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sesat Dan Tertolakkah Mereka, Karena Beribadah Yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi Saw Bagian ke empat b) Wirid membaca Rabbi ighfir lî wa liwalidayya wa lil-muslimîna wal-muslimât wal-mu'minîna wal-mu'minât Dengan Waktu dan Jumlah Tertentu Di dalam kitabnya yang lain, Syekh Ibnu Qayyim menjelaskan: رب اغْفِر لي ولوالدي وللمسلمين وَالْمُسلمَات وَلِلْمُؤْمنِينَ وَالْمُؤْمِنَات وَقد كَانَ بعض السّلف يسْتَحبّ لكل احد ان يداوم على هَذَا الدُّعَاء كل يَوْم سبعين مرّة فَيجْعَل لَهُ مِنْهُ وردا لَا يخل بِهِ وَسمعت شَيخنَا يذكرهُ وَذكر فِيهِ فضلا عَظِيما لَا احفظه وَرُبمَا كَانَ من جملَة اوراده الَّتِي لَا يخل بهَا وسمعته يَقُول ان جعله بَين السَّجْدَتَيْنِ جَائِز. مفتاح السعادة، ابن القسم ١/٢٩٨ "Rabbi ighfir lî wa liwalidayya wa lil-muslimîna wal-muslimât wal-mu'minîna wal-mu'minât. Sebagian ulama salaf menyunnahkan setiap orang untuk terus-menerus membaca doa ini setiap hari 70 kali dan dijadikan wirid yang tak pernah ditinggal. Saya mendengar guru kita (Ibnu Taimiyah) menyebutkannya dan beliau menjelaskan bahwa di dalamnya ada keutamaan besar yang saya tidak ingat. Seringkali ini jadi sebagian wirid yang tak pernah beliau tinggal. Saya mendengar Beliau berkata: membacanya di antara dua sujud diperbolehkan." (Ibnu Qayyim, Miftâh Dâr as-Sa’âdah, juz I, halaman 298) Simak pernyataan di atas yang sepertinya tak akan Anda temukan dalam satu hadits pun. Ibnu Taimiyah menentukan batasan bacaan 70 kali setiap hari dan bahkan memperbolehkan wirid ini untuk dibaca dalam duduk di antara dua sujud ketika shalat. Adakah pengaku Salafi yang mau mengatakan ini bid'ah? Atau malah berkelit mengatakan bahwa ini maslahah mursalah sebab yang berkata adalah Syekh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim? Sepertinya tidak akan ada yang menyimpulkan demikian. Kalau mau objektif, wirid-wirid semacam ini memang tidak termasuk dalam cakupan makna bid'ah sebab sejak awal memang tidak dianggap sebagai syariat baru atau diyakini berasal dari anjuran Rasulullah akan tetapi hanya kalam hikmah saja yang menjadi sorotan ulama. Statusnya sama seperti nasihat seseorang "Sebelum tidur bacalah Al-Qur'an satu maqra' biar kamu nanti hidup enak". Apresiasi Ibnu Taimiyah pada tasawuf atau kaum sufi sebenarnya bukan sebatas pada pemikiran. Faktanya, Ibnu Taimiyah juga memiliki amalan dzikir yang umum dipraktikkan oleh kaum sufi, termasuk waktu dan jumlah bilangan membacanya. Berikut dzikirnya, يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ Ya Hayyu ya Qayyum aa ilaha illa anta. Dalam kitabnya Madarijus Salikhin (1:446), Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, murid terkasih Ibnu Taimiyah, mengabarkan, bahwa; Ibnu Taimiyah sangat menyukai bacaan dzikir ini, karena dua nama “Al-Hayyu Al-Qayyum” memberi pengaruh yang besar terhadap hidupnya hati. Ibnu Qayyim juga menuturkan; bahwa Ibnu Taimiyah pernah mengatakan, “siapa yang rutin membaca “Ya Hayyu Ya Qayyum La Ilaha Illa Anta Birahmatika Astaghitsu” sebanyak empat puluh kali setiap hari di waktu antara fajar dan shalat subuh, maka hati yang hidup telah diperolehnya, dan hatinya tidak akan mati. c) Wirid Membaca Surah Al-Fatihah Dengan Waktu dan Jumlah Tertentu Hal lain yang menjadi bacaan rutin Ibnu Taimiyyah di waktu tertentu adalah surah Al-Fatihah. Salah seorang murid Ibnu Taimiyyah yang lain, yaitu; Sirajuddin Abu Hafsh Al-Bazzar (w. 749 H) menceritakan kebiasaan gurunya: وكنت مدة اقامتي بدمشق ملازمه جل النهار وكثيرا من الليل وكان يدنيني منه حتى يجلسني الى جانبه وكنت اسمع ما يتلو فرأيته يقرأ الفاتحة ويكررها ويقطع ذلك الوقت كله اعني من الفجر الى ارتفاع الشمس في تكرير تلاوتها وما يذكر حينئذ. الاعلام العلية في مناقب ابن تيمية ص ٣٨ Ketika sedang berada di Damaskus, saya selalu mulazamah dengan Ibnu Taimiyyah, bisa dikatakan hampir sepanjang siang dan malam. Suatu ketika saya diminta duduk di samping beliau. Saya mendengar apa yang beliau dzikirkan, yaitu beliau selalu mengulang-ulang bacaan surah Al-Fatihah, mulai dari fajar sampai matahari mulai meninggi di pagi hari. (Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali Al-Bazzar, Al-A’lam Al-Aliyyah fi Manaqib ibn Taimiyyah, hal. 38). Hal itu cukup beralasan. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah juga, pernah mendengar Ibnu Taimiyyah berujar: تأملت أنفع الدعاء فإذا هو سؤال العون على مرضاته، ثم رأيته في الفاتحة في: إياك نعبد وإياك نستعين. مدارج السالكين، ابن القيم ١/١٠٠ Saya (Ibnu Taimiyyah) mengangan-angan, sebenarnya do’a paling bermanfa’at itu meminta pertolongan kepada Allah atas ridho-Nya. Dan saya melihatnya berada pada surah Al-Fatihah dalam ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Madarij As-Salikin, 1/ 100). Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah sendiri sebagai murid kesayangan beliau, menuliskan sebuah kitab yang berjudul: Madarij As-Salikin Baina Manazil Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nastain; sebuah buku yang mengupas khusus surat al-Fatihah, dalam bingkai tazkiyatu An-Nafs atau dengan bahasa lain tasawuf versi Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Ibnu Taimiyyah. Tentu akan susah dicari dalil hadits yang shahih, terkait dzikir dengan membaca berulang-ulang membaca Surah Al-Fatihah ini. Lantas demiian juga dari mana Ibnu Taimiyyah mendapatkan ayat-ayat sakinah ini? Bid’ahkah berdzikir dengan membaca surah Al-Fatihah dan dengan membacanya berulang-ulang? Bagaimana orang-orang yang suka membid’ah-bid’ahkan perbuatan orang lain, beranikah membid’ahkan perbuatan Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah?
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sesat Dan Tertolakkah Mereka, Karena Beribadah Yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi Saw Bagian ke tiga 8. Ucapan Imam Syafi'i Tentang Membaca Al-Qur’an Di Kuburan. وَاُحِبُّ لَوْ قُرِئَ عِنْدَ القَبْرِ وَدُعِىَ لِلْمَيِّتِ. (تلام، للشفعي:٢٢٣) دار المعرفة “Dan saya senang apabila Al-Qur'an dibaca disaping kubur lalu berdo'a untuk mayit.” (Al-Um karya Imam Asy-Syafi'i hal 223) Terbitan Daaru al-Ma'rifah. 9. Ucapan Imam Syafi'i dan Para Shahabatnya. قَالَ الشَّافِعِيُّ وَالْاَصْحَابُ يُسْتَحَبُّ اَنْ يَقْرَءُوْا عِنْدَهُ شَيْاً مِنَ الْقُرْآنِ. قَالُوْا فَإِنَّ خَتَمُوا الْقُرْآنَ كُلَّهُ كَانَ حَسَنًا. (الاذكار ، للإمام النووي: ١٦٢)دار الفكر “Imam Syafi'i dan para shahatnya berkata: dianjurkan membaca sebagian dari Al-Qur'an di sisi kuburan, bahkan mereka berkata: Maka sesungguhnya mengkhatamkan Al-Qur'an itu lebih baik.” (Al-Adzkar, karya Imam Nawawi hal 162) 10. Imam Ahmad bin Hambal Mengerjakan Shalat Sunnah Sehari Semalam 300 raka’at dan 150 ketika sakit. حدثنا سليمان،حد ثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل، قال: كان أبي يصلي في كل يوم وليلة ثلاثمائة ركعة، فلما مرض من تلك الأسواط أضعفته، فكان يصلي في كل يوم وليلة مائة وخمسين ركعة، وكان قرب الثمانين. حلية الاولي والطبقت الاشفي١٨١/٩) “Imam Sulaiman berkata kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata kepada kami: "Bapak saya (Ahmad bin Hambal) melakuan shalat sunnat sehari semalam sebanyak 300 raka’at. Pasca beliau sakit karena sebab cambukan itu beliau pun menjadi lemah. Sehingga kemudian ayahku hanya mampu mengerjakan sholat dalam sehari semalam 150 raka’at, padahal usianya saat itu sudah mendekati 80 tahun.” (Hilyatul Aulia Wa Ath-Thabaqatu Al-Asyfiya 9/181) 11. Imam Ahmad bin Hambal, Mendo'akan Imam Syafi'i di Setiap Shalatnya. قال ابو يحي وسمعت بدر بن مجاهد يقول سمعت أحمد بن الليث يقول سمعت أحمد بن حنبل يقول إنى لأدعو الله للشافعى فى صلاتى منذ أربعين سنة يقول اللهم اغفر لى ولوالدى ولمحمد بن إدريس الشافعى (طبقات الشافعية الكبرى للسبكي ج ٣ / ص ١٩٤ ومناقب الشافعي للبيهقي ٢٥٤/٢) “Abu Yahya berkata: Saya mendengar Badr bin Mujaahid berkata: Saya mendengar Ahmad bi Al-Laitsi berkata: Saya mendengar Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sungguh saya berdoa kepada Allah untuk Imam Syafii dalam salat saya sejak40 Tahun. Doanya: Ya Allah ampuni saya, kedua orang tua saya dan Muhammad bin Idris Asy-Sfafii" (Thabaqat al-Syafiiyah al-Kubra, As-Subki, 3/194 dan Manaqib Asy-Syafi’i, Al-Baihaqi, 2/254). 12. Imam Bukhari, di setiap mau menulis 1 hadits shahih pada Kitab Shahihnya, beliau mandi besar dan shalat dua raka'at terlebih dahulu. وقال الكشميهني سمعت الفربري يقول: قال لي محمد بن إسماعيل: ما وضعت في كتابي الصحيح حديثا إلا اغتسلت قبل ذلك وصليت ركعتين. (تهذيب التهذيب لإبن حجر العسقلاني: ٤٩/٩،مطبعة داءرة المعارف النظامية-الهند. طبقات الحفاظ للسيوطي :٢٥٣. دار الكتب العلمية-بيروت. تهذيب الاسماء واللغات للنووي:٧٤، دارالكتب العلمية-بيروت) "Dan Imam Al-Kusmaehani beliau berkata: saya mendengar Al-Farbari beliau berkata: Muhammad bin Isma'il (Imam BukharI) berkata kepadaku: "Aku tidak pernah meletakkan dalam kitab shahihku ini sebuah hadits, kecualai aku mandi terlebih dahulu dan sebelum aku shalat sunnah dua raka'at." (Tahdzibu At-Tahdzib karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Juz 9 hal 49, Thabaqatu Al-Huffadz karya Imam As-Suyuti hal 253, tahdzibu Al-Asma wallughat hal 74). 13. Ucapan Imam Nawawi Asy-Syafi'I Dalam Kitabnya: وَانِيَّةُ بِالْقَلْبِ وَيُنْدَبُ النُّطْقُ قُبَيْلِ التَّكْبِيْرِ. (منهاج الطالبين وعمدة المفتين، للعلامة الإمام النووي:١٠٨) دار المنهاج “Dan niyat itu tempatnya di hati, namun dianjurkan mengucapkannya (melapadkannya) sebelum takbiratu al-Ihram.” (Minhaaju ath-Thaalibiina Wa 'Umdatu al-Muftiin: 108). 14. Ucapan Syekh Ar-Rahibani Rh ulama madzhab Hambali. Menukil Ucapan Imam Al-Marudzi Rh (murid langsung Imam Ahmad bin Hambal) Demikian juga Pendiri Wahabi yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab mengaku bermadzhab Hambali. وَتُسْتَحَبُّ قِرَاءَةٌ بِمَقْبَرَةٍ: قَالَ الْمَرُوْذِيُّ، سَمِعْتُ اَحمَدَ يَقُوْلُ إِذَا دَخَلْتُمُ الْمَقَابِرَ فاقْرَءُوْا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ وَقُلْ هُوَ الله اَحَدٌ، وَأجْعَلُوْا ثَوَابَ ذلِكَ إلَى اَهْلِ الْمَقَابِرَ فَإِنهُ يَصِلُ إِلَيْهِمْ.(مطالب اولي النهى في شرح غاية المنتهى، للإمام الرحيبا ني الحنبلي:٩٣٥) المكتب الإسلامي “Dan dianjurkan membaca Al-Qur'an di pekuburan. Berkata Imam Al-Marudzi: Aku mendengar langsung imam Ahmad berkata: Apabila kalian memasuki pekuburan, maka bacalah Faatihatul kitab, mu'awidzatain (falk binnas), dan kul huwallahu ahad (al-Ikhlas), dan jadikan pahala bacaan al-Qur'an itu untuk penduduk pekuburan, sebab pahala bacaan al-Qur'an tadi akan sampai kepada penduduk pekuburan.” (Mathaalibu uulii an-Nuhaa Fii Syarhi Ghaayati al-Muntaha hal 935) 15. Ibnu Taimiyyah Syekh Ibnu Taimiyah juga mempunyai amalan mujarab yang tak berdasar ayat atau hadits. Silakan baca testimoni dari Syekh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (L.691H- W. 751H), murid kesayangan beliau, berikut ini: a) Wirid Yâ Hayyu Yâ Qayyum lâ ilâha illâ Anta Dengan Waktu dan Jumlah Tertentu وَمِنْ تَجْرِيبَاتِ السَّالِكِينَ الَّتِي جَرَّبُوهَا فَأَلْفَوْهَا صَحِيحَةً أَنَّ مَنْ أَدْمَنَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَوْرَثَهُ ذَلِكَ حَيَاةَ الْقَلْبِ وَالْعَقْلِ. وَكَانَ شَيْخُ الْإِسْلَامِ ابْنُ تَيْمِيَّةَ قَدَّسَ اللَّهُ رُوحَهُ شَدِيدَ اللَّهْجِ بِهَا جِدًّا، وَقَالَ لِي يَوْمًا: لِهَذَيْنِ الِاسْمَيْنِ وَهُمَا الْحَيُّ الْقَيُّومُ تَأْثِيرٌ عَظِيمٌ فِي حَيَاةِ الْقَلْبِ، وَكَانَ يُشِيرُ إِلَى أَنَّهُمَا الِاسْمُ الْأَعْظَمُ، وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: مَنْ وَاظَبَ عَلَى أَرْبَعِينَ مَرَّةً كُلَّ يَوْمٍ بَيْنَ سُنَّةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْفَجْرِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ حَصَلَتْ لَهُ حَيَاةُ الْقَلْبِ، وَلَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ. مدارج السالكين، ابن القيم١/٤٤٦ "Sebagian percobaan para ahli ibadah yang telah mereka uji coba, lalu ternyata benar-benar terjadi (mujarrab) adalah bahwa siapa pun yang terus-menerus membaca Yâ Hayyu Yâ Qayyûm lâ ilâha illâ Anta, maka hal itu akan membuat hidupnya hati dan akal (lapang dada dan cerdas). Syekhul Islam Ibnu Taimiyah-semoga Allah menyucikan ruhnya-sangat gemar dengan hal ini. Ia berkata padaku pada suatu hari: Dua nama ini, yaitu al-Hayyu al-Qayyûm, punya pengaruh yang besar dalam hidupnya hati. Dan, beliau mengisyaratkan bahwa keduanya adalah Ismul A'dham dan aku mendengarnya berkata: Siapa yang terus-menerus membaca sebanyak 40 kali setiap hari di antara salat sunnah subuh dan salat subuh bacaan Yâ Hayyu Yâ Qayyûm lâ ilâha illâ Anta birahmatika astaghîtsu, maka akan dia dapati hatinya hidup dan tak mati." (Ibnu Qayyim, Madâriju as-Sâlikhîn, juz I, halaman 446) Amalan wirid yang sangat disukai dan disarankan oleh Syekh Ibnu Taimiyah di atas dengan jumlah, waktu, dan khasiat seperti itu tak disebutkan dalam satu pun hadits Nabi. Ibnu Qayyim pun tak bertanya mana dalilnya atau berlagak hebat dengan berkata bahwa guru kita Ibnu Taimiyah tidak maksum sehingga dalam hal ini tidak perlu diikuti sebab ini semua bid'ah. Tetapi beliau malah mengajarkannya di kitab Madâriju as-Sâlikîn yang dijadikan kitab akhlak standar oleh para pengaku Salafi.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sesat Dan Tertolakkah Mereka, Karena Beribadah Yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi Saw Bagian ke dua 4. Diceritakan pernah ada shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang suka membaca Surat Al-Ikhlas di setiap rakaat sebelum membaca surah yang lain. Namanya Kultsum bin Hikam Ra. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Imam al-Bukhari, dalam kitab Shahih-nya, dari Anas bin Malik Ra: عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ : بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا ، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ ، فَقَالُوا : إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى ، فَإِمَّا تَقْرَأُ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا ، وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى فَقَالَ : مَا أَنَا بِتَارِكِهَا ، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ ، وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرُوهُ الخَبَرَ ، فَقَالَ : يَا فُلاَنُ ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ ، وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّهَا ، فَقَالَ : حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الجَنَّةَ Pernah Seorang sahabat Anshar menjadi imam di Masjid Quba. Setiap kali hendak membaca Surah untuk mereka ia mengawalinya dengan membaca surat "qul huwallaahu Ahad" hingga selesai, kemudian baru ia membaca surat yang lain, ia melakukan hal ini pada setiap rakaat. Sahabat-sahabatnya berkata kepadanya: "Sesungguhnya Engkau selalu mengawali dengan sura al-lkhlash, dan Engkau tidak merasa cukup dengannya tanpa membaca surat yang lain setelahnya. Sekarang silakan pilih, engkau membaca surah al-lkhlash saja, atau engkau meninggalkannya dan membaca surah yang lain saja". Ia menjawab: "Aku tidak akan meninggalkan surat itu. Jika kalian suka aku mengimami kalian seperti itu, maka aku akan melakukannya. Jika kalian tidak suka, aku akan meninggalkan kalian." Sedang mereka menganggap ia adalah orang yang terbaik di antara mereka, dan mereka tidak suka orang lain yang mengimami mereka sholat. Ketika Nabi ﷺ datang mengunjungi mereka, mereka menceritakannya kepada beliau. Lalu beliau bersabda, "Wahai fulan! Mengapa kamu menolak apa yang diperintahkan teman-temanmu kepadamu? Apa yang membuatmu selalu membaca surat itu setiap rakaat?" la menjawab: "Saya menyukai surat itu". Beliau bersabda: حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ "Kecintaanmu pada surat itu akan memasukkanmu ke dalam surga." (Shahih Al-Bukhari Hadits No 774). 5. Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bâri menjadikan hadits Bilal yang diriwayatkan al Bukhari. Seabagai dalil memperbanyak ibadah tertentu (shalat syukur wudhu) di waktu yang ditentukan sendiri sesuai kesempatan yang dia punya. Bila kita melihat contoh dari masa Rasulullah dan para sahabatnya, akan kita dapati bahwa Sahabat Bilal telah memperbanyak shalat sunnah di waktu yang ia tentukan sendiri sesuai kesempatan yang dia punya. Kesempatan tersebut baginya adalah setiap selesai berwudhu sehingga secara rutin beliau shalat sunnah setiap kali usai berwudhu. Tindakan sahabat Bilal dilakukan tanpa adanya tuntunan spesifik dari Rasulullah ﷺ. Padahal, mudah bagi Bilal untuk bertanya dahulu pada Rasul sebelum melakukannya namun ia memilih untuk berijtihad langsung dari ajaran Rasul yang sudah ada lalu melakukannya tanpa ada restu dari Rasulullah ﷺ. Ternyata Nabi Muhammad bersabda pada Bilal: فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الجَنَّةِ “Sesungguhnya aku mendengar suara kedua sandalmu di depanku di surga.” (HR. Bukhari) Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bâri menjadikan hadits Bilal tersebut sebagai dalil kebolehan menentukan waktu khusus untuk ibadah yang memang tak terikat waktu. وَيُسْتَفَادُ مِنْهُ جَوَازُ الِاجْتِهَادِ فِي تَوْقِيتِ الْعِبَادَةِ لِأَنَّ بِلَالًا تَوَصَّلَ إِلَى مَا ذَكَرْنَا بِالِاسْتِنْبَاطِ فَصَوَّبَهُ النَّبِيُّ ﷺ “Dipahami dari hadits tersebut adanya kebolehan berijtihad dalam menentukan waktu ibadah karena Bilal sampai pada apa yang telah kami sebutkan itu dengan ijtihadnya, kemudian Nabi ﷺ membenarkannya.” (Ibnu Hajar, Fath al-Bâri, Juz III, halaman 34) 6. Bukhari menceritakan suatu perbuatan yang dilakukan shabat Khubaib bin Adiy. Hal yang sama juga dilakukan oleh sahabat Khubaib bin Adiy. Ia membuat sebuah tradisi baru yang tak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ berupa shalat sunnah mutlak dua rakaat sebagai permintaan terakhir sebelum dibunuh. Dalam Shahih Bukhari diceritakan: فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ سَنَّ الرَّكْعَتَيْنِ عِنْدَ القَتْلِ هُوَ اَيْ حُبَيْبًا “Dia (Khubaib bin Adiy) adalah orang pertama yang mentradisikan salat sunnah sebelum dihukum mati.” (HR. Bukhari). Khubaib saat itu tak pernah bertanya kepada Rasulullah apakah boleh shalat sunnah sebelum dihukum mati? Para Sahabat juga, sepengetahuan penulis, juga tak tercatat menanyakan pada Rasulullah bagaimana hukumnya meniru tindakan Khubaib itu yang hingga wafat tak sempat mengonfirmasi tindakannya pada Rasulullah sebagaimana dilakukan Bilal itu. Namun tindakan yang jelas-jelas baik dan tak bertentangan dengan syariat itu begitu saja mentradisi setelah itu tanpa pernah Nabi menyebutnya sebagai bid’ah. 7. Imam Malik bin Anas, pendiri Madzhab Maliki, Shalat Sunnah Sehari Semalam 800 raka'at. حدثنا أبو مصعب و أحمد بن إسماعيل قالا مكث مالك بن أنس ستين سنة يصوم يوماً ويفطر يوماً وكان يصلي في كل يوم ثمانمائة ركعة (طبقات الحنابلة ٦١/١)دار المعرفة-بيروت “Abu Mus'ab dan Ahmad bin Isma'il berkata: Imam Malik bin Anas selalu istiqamah selama60 tahun melakukan puasa daud, puasa sehari dan tidak puasa sehari. Dan setiap hari, beliau shalat 800 raka’at.” (Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la,1/ 61)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sesat Dan Tertolakkah Mereka, Karena Beribadah Yang Tidak Pernah Dilakukan Nabi Saw Bagian ke satu Tak sedikit Ibadah yang tidak pernah Nabi Saw lakukan atau diperbuat Nabi Saw perbuat, tapi dilakukan atau diperbuat Oleh Para Shahabat, Tabi'in, Salafuna Shalih, Para Pendiri Madzhab, Ahli Hadits, dan Para Ulama lainnya. Di antaranya ada Para Shahabat, Tabi'in, Salafuna Shalih, Para Pendiri Madzhab, Ahli Hadits, dan Para Ulama lainnya yang memilih Jenis Ibadah, menentukan jumlah Ibadah, menentukan waktu Ibadah, atau bahkan ada yang menentukan tempat Ibadahnya, akan tetapi ibadah-ibadah tersebut baik jenis Ibadahnya, jumlah ibadahnya, waktu ibadahnya, ataupun tempat ibadahnya tidak pernah dilakukan atau diperbuat Nabi Saw. Sesat dan tertolakkah mereka serta apa-apa yang mereka lakukan? Na’udzu billahi min dzaalik kalaulah ada orang yang berani menuduh mereka sesat dan tertolak. Memilih Jenis Ibadah, menentukan jumlah Ibadah, menentukan waktu Ibadah, atau bahkan menentukan tempat Ibadahnya, yang dilakukan atau diperbuat Para Shahabat, Tabi'in, Salafuna Ash-Shalih, Para Pendiri Madzhab, Ahli Hadits, dan Para Ulama lainnya, tapi tidak pernah dilakukan Nabi Saw, di antaranya oleh: 1. Atsar Sayidah Fathimah Ra Diceritakan Sayidah Fathimah Ra, beliau mengkhususkan hari Jumat untuk menziarahi kuburan Sayidina Hamzah. Sebagaimana hadis riwayat Imam Al-Hakim dari Husain bin Ali, dia berkata; عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ: أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ تَزُوْرُ قَبْرَ عَمِّهَا حَمْزَةَ كُلَّ جُمْعَةٍ فَتُصَلِّي وَتَبْكِيْ عِنْدَهُ. رواه الحاكم في المستدرك رقم ٤٣١٩ والبيهقي في السنن الكبر رقم ٧٠٠٠ قال الحاكم هذا الحديث رواته عن آخرهم ثقات. “Dari Al-Husain bin Ali berkata: “Fathimah putri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berziarah ke makam pamannya, Hamzah setiap hari Jum’at, lalu berdo’a dan menangis di sampingnya.” (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak No. 4319, al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra No. 7000. Al-Hakim berkata: “Semua perawi hadits tersebut dipercaya”). Dalam ‘Atsar lain: عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ كَانَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزُوْرُ قَبْرَ حَمْزَةَ كُلَّ جُمْعَةٍ. رواه عبد الرزاق في المصنف رقم٦٧١٣ “Dari Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin berkata: “Fathimah putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berziarah ke makam Hamzah setiap hari Jum’at.” (HR. Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf No. 6713). 2. Atsar Ibnu Abbas atau Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, melakukan sujud dua kali ketika selesai shalat witir. عن أبي العالية قالت: رايت ابن عباس يسجد بعد وتره سجدتين. رواه الن ابى شيبة، الحافظ ابن حجر إسنده صحيح فتح البارى ٣/١٠٣ “Abu al-‘Aliyah berkata: Saya melihat Ibnu Abbas sujud dua kali setelah shalat witir”. (HR Ibnu Abi Syaibah, Al-Hafizh Ibnu Hajar: sanadnya shahih, Fathul baari 3/103) Demikian juga atsar Ibnu Abbas Ra, yang lain: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ حَدِّثُ النَّاسَ كُلَّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ أَبَيْتَ فَمَرَّتَيْنِ فَإِنْ أَكْثَرْتَ فَثَلَاثَ مِرَارٍ وَلا تُمِلَّ النَّاسَ هَذَا الْقُرْآنَ. رواه البخاري رقم ٦٣٣٧ Ibnu Abbas Ra berkata: “Sampaikanlah hadits kepada manusia setiap hari Jum’at. Jika kamu tidak mau, maka lakukan dua kali dalam sepekan. Jika masih kurang banyak, maka tiga kali dalam sepekan. Jangan kamu buat orang-orang itu bosan kepada al-Qur’an ini. (HR. Al-Bukhari [6337]). Menetapkan hari-hari tertentu dengan kebaikan, telah berlangsung sejak masa sahabat. Karena itu para ulama di mana-mana, mengadakan tradisi Yasinan setiap malam Jum’at atau lainnya, dan beragam tradisi lainnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa salaf. 3. Atsar Ibnu Mas’ud atau Abdullah bin Mas’ud Ra melakukan shalat sunnah 4 atau 8 raka’at setelah shalat Hari Raya. عن ابن سيرين وقتادة ان ابن مسعود كان يصلى بعدها اربع ركعات او ثمان وكان لا يصلى قبلها. رواه الطبراني فى الكبير بإسناد صحيح إلا انها مرسلة مجمع الزواءد ومنبع الفواءد ١/٣٥٣ “Dari Ibnu Sirin dan Qatadah, sesungguhnya Ibnu Mas’ud shalat setelah shalat hariraya 4 raka’at atau 8 raka’at dan ia tidak shalat sebelum shalat hari raya.” (HR Ath-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dengan sanad yang shahih hanya saja sanadadnya mursal 1/353). Demikian juga atsar Ibnu Mas’ud yang lain dan tidak pernah dilakukan Nabi Saw: عَنْ شَقِيقٍ أَبِى وَائِلٍ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللهِ يُذَكِّرُنَا كُلَّ يَوْمِ خَمِيسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّا نُحِبُّ حَدِيثَكَ وَنَشْتَهِيهِ وَلَوَدِدْنَا أَنَّكَ حَدَّثْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ. فَقَالَ مَا يَمْنَعُنِى أَنْ أُحَدِّثَكُمْ إِلاَّ كَرَاهِيَةُ أَنْ أُمِلَّكُمْ. إِنَّ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِى الأَيَّامِ كَرَاهِيَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا. رواه البخاري رقم٧٠ ومسلم رقم ٧٣٠٥ “Dari Syaqiq Abu Wail berkata: “Abdullah bin Mas’ud memberikan ceramah kepada kami setiap hari Kamis. Lalu seorang laki-laki berkata kepada beliau: “Wahai Abu Abdirrahman, sesungguhnya senang dengan pembicaraanmu dan selalu menginginkannya. Alangkah senangnya kami jika engkau berbicara kepada kami setiap hari?” Ibnu Mas’ud menjawab: “Tidaklah mencegahku untuk berbicara kepada kalian, kecuali karena takut membuat kalian bosa. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan nasehat kepada kami dalam hari-hari tertentu, khawatir membuat kami bosan.” (HR. al-Bukhari No. 70, dan Muslim No. 7305).
😭
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM terima kasih kepada Alloh swt Dan terima kasih kepada ustad yang pinter cerfas Dan videonya cakep banget ya ustad yang sudah Aku simak ya ustad Aamin Aamin Aamin ya rabbal Aalamin❤❤❤❤❤❤
Keren sekali gamenya...
@@herbalsehat5762 terimakasih teman..lagy iseng 😁😁😁
Astaghfirullah wa aatuubu ilaiih Aamiin
Bukan Istiqfar yg seperti ini....tapi Istiqfar yg ut memintakan ampun ke dua orang tua kita...Robbiqfirli Waliwalidayya warkhamuma kama Robbayani soghiro
Makasih ustadz🫲🫲🫲🫲
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah When it was time we choosed, you're doing itsar. Everyone has his own time. It means that we are not needed. When one does itsar, we will leave.. If one is not firm, it would also make us insecure in choosing.. We are very sorry about thiese.
MasyaAllah, penuh makna 👍
Nice gameplay
haha
Kemana aja bro?
Haduh cak..gk sempet aku..
terus pahala dia selama hidup yg katanya bisa bikin masuk surga gmna?
Allah maha adil, mungkin ada balasan terhadap amal kebaikannya, tpi apakah amal kebaikan dan amal ibadah di timbangan akhirat lebih berat dari pada dosa bunuh diri yg ia jalankan,, Wa'allahualam, Percaya lah siksaan neraka sangat lah pedih, kau tak akan mampu memikulnya walaupun hanya waktu 1 menit siksaan, Na'udzubillahimindzaliq
Bismillah Astaghfirullah wa atubu ilahi
Bismillah Subhanallah Alhamdulillah Laaillahaillalah Allahu Akbar
Bismillah Astaghfirullah wa atubu ilahi
Like 1,baru upload lagi kawan
😅😅😅😅gk sempet saiki
semangat ngonten ya gw susport lu selalu
Scary game Like 1🤝🔔👈
House of Slendrina 😊
Allahumma solli a'la Sayyidina Muhammad ❤️
Kajian full nya dmna
Like video 👈
Oh iya bg nnti lu mainin mr hopps ya
Dulu jamanku sd ini game gabisa mainin saking takutnya😂
Hard mode lah bg terlalu gmpg ini😂
Btw gamenya slendrina the cellar thumbnail nya the child of Slendrina
Heee kemarin bingun mau editny bang..belum ada ide😅😅
Cemangut bre
Like1 Eyes Scary Full 🤝
Heee gak ken bos