- 237
- 19 794
wagwearemoeslem
เข้าร่วมเมื่อ 15 ต.ค. 2021
Kitab Hadist Arbain - Pilar Pilar Keislaman (Ustadz Emha Hasan Ayatullah LC MA Hafidzahullah)
Kitab Hadist Arbain - Pilar Pilar Keislaman (Ustadz Emha Hasan Ayatullah LC MA Hafidzahullah)
มุมมอง: 42
วีดีโอ
Kajian Hadits Arbain Hadits 6 Zona Merah Halal Haram
มุมมอง 423 ปีที่แล้ว
Kajian Hadits Arbain Hadits 6 Zona Merah Halal Haram
Kajian Hadist Arbain Hadist 7 Islam Agama Nasihat ( Ustadz DR Emha Hasan Ayatullah LC MA)
มุมมอง 203 ปีที่แล้ว
Kajian Hadist Arbain Hadist 7 Islam Agama Nasihat ( Ustadz DR Emha Hasan Ayatullah LC MA)
Syarah Hadits Arbain - Kehormatan seorang Muslim (Ustadz Emha Hasan Ayatullah LC MA Hafidzahullah)
มุมมอง 243 ปีที่แล้ว
Syarah Hadits Arbain - Kehormatan seorang Muslim (Ustadz Emha Hasan Ayatullah LC MA Hafidzahullah)
Syarah Hadist Arbain - Niat & Amal dua sisi yang tidak terpisahkan Ust DR Emha Hasan Ayatullah LC MA
มุมมอง 423 ปีที่แล้ว
Syarah Hadist Arbain - Niat & Amal dua sisi yang tidak terpisahkan Ust DR Emha Hasan Ayatullah LC MA
50% Dunia 50% Akhirat Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah, M A 3
มุมมอง 703 ปีที่แล้ว
50% Dunia 50% Akhirat Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah, M A 3
Mohon maaf, live youtubenya terhenti dan terulang sampai 3 x. Selain itu, link di WAG invalid.
"Hadits pertama, yaitu dari Abu Hurairah radhiyallāhu Ta’ālā ‘anhu : قَالَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ Dari Abu Hurairah Radiyallāhu anhu ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam,jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka do‘akanlah ia dengan ‘Yarhamukallah’, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya)"
Jazaakumullaahu khairan wa baarakallaahu fiikum
Jazaakumullaahu khairan wa baarakallaahu fiikum
Jazaakumullaahu khairan wa baarakallaahu fiikum
Meminta dengan dengan google ads menjual kemalangan mengekploitasi anak miskin
Baarokallah fiikum Ustadz Ayatullah
Jazaakumullah Khoiron Ustadz Ayatullah Baarokallah Fiikum
Baarokallah fiik Ustadz Ayatullah
احسن تمام الحمدلله th-cam.com/video/MD9MoaaHav8/w-d-xo.html ❤❤❤
Kajian yg sangat ilmiah..
بارك الله فيك استاذ
Baarokallah fiikum ustadz emha hasan ayatullah
Assalamu'alaikum wr.wb Ustad dan Admin. Izin bertanya, terkait menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang halal. Bagaimana hukumnya bagi orang yang vegetarian yang sedang trend, dan orang banyak ikut-ikutan tanpa udzur kesehatan. Mohon penjelasannya, Jazakumullloh khoiron kasiron
Maaf koreksi, menghalalkan yg halal dan mengharamoan yang haram maksudnya
📝 Catatan Kajian *Kaidah Tazkiyatun Nafs - Bag 1* Ustadz Wahid Rahman Jumat 25 Maret 2022 Kaidah 1⃣ *Hati Manusia dalam jari-jari tangan Alloh, maka mintalah kepada Yang Menguasai hati agar tidak terpelosok* رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kalbu kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkaulan Maha Pemberi." يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” AnNur 21: Kalaulah bukan krn karunia Alloh maka tak ada seorang pun dari kalian yg hatinya bersih selama2nya, tetapi Alloh membersihkan bagi yg Dia kehendaki. Kaidah 2⃣ *Tempuhlah jalan yang ditempuh Nabi ﷺ* Nabi ﷺ sudah mencontohkan cara-cara membersihkan jiwa, jadi ikutilah tanpa mengada-ada/berkreasi sendiri, atau mengikuti jalan kebanyakan orang (yg belum tentu sesuai dg jalan Nabi ﷺ) Kaidah 3⃣ *Harus bersungguh-sungguh.* Bersungguh-sungguh dalam bertaubat, istighfar, dan dalam ibadah seluruhnya. Ilmu tidak akan bisa dicapai dengan cara memanjakan tubuh. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu. Hanya orang yg merasa hatinya masih kotor, banyak dosa, yang mau membersihkan hatinya. Bila merasa hatinya sudah bersih, maka tidak ada lagi keinginan tazkiyatun nafs. AnNisa 49: Yahudi & Nasrani menganggap diri mereka bersih. Adz Dzariyat 15-19: kesungguhan orang-orang yg masuk surga, saat di dunia mereka sedikit sekali tidur dan di waktu sahar (penghujung malam) mereka meminta ampunan. Kaidah 4⃣ *Tazkiyatun nafs harus simultan lahir dan batin* AlBaqoroh 222: Alloh mencintai orang yang taubat dan orang yang menyucikan diri Gunakan pakaian yang baik saat masuk masjid. Anjuran bersiwak dalam setiap wudhu, walau dalam kondisi puasa. AlMuddatstsir : dan bersihkan pakaianmu. Tafsir ulama atas ayat ini: (1) bersihkan jiwamu (Imam Mujahid), (2) bersihkan jiwamu dari perbuatan maksiat (Imam Qotadah), (3) cuci pakaian dg air (Muhammad bin Sirin), (4) hendaklah engkau memperbaiki akhlakmu (Muhammad bin Kaab, Hasan al Bashri). Kaidah 5⃣ *Siapa yang ingin membersihkan jiwanya, hendaklah dia menutup pintu-pintu & perkara-perkara yang menjauhkan dari kebersihan hati* Takut masuk neraka, tapi malah melakukan perbuatan yang memasukkan ke neraka? Ingin masuk surga, tapi jalan masuk ke surga tidak ditempuh? Ingin selamat, tapi jalan keselamatan tidak ditempuh? Kita harus berhati-hati dari hal-hal yang menjerumuskan ke syahwat dan syubhat. Bila malas beribadah, menuntut ilmu, maka hati-hati karena ini menjerumuskan Bila rajin beribadah, namun malas melakukan sunnah Nabi, maka ketahuilah dalam dirinya sudah ada subhat. Banyak subhat tidak akan tertarik kpd kebaikan. Bila mengikuti syahwat akan menabrak hukum Alloh, dan tidak peduli. *Poin Q&A* Apakah wajib amar ma’ruf nahi munkar bila merasa diri belum benar-benar bersih? >> Proses perbaikan diri harus terus berjalan, dan jangan pernah berhenti menasihati sbg bukti cinta kita kpd sesame muslim. Nabi ﷺ pun dicaci. Pilihlah kata yang baik dalam berdakwah, dengan ilmu/hikmah dan pengajaran yang baik, seperti perintah Alloh kpd nabi Musa saat berdakwah kpd Firaun. Kebenaran sudah kita sampaikan, tapi hasilnya Alloh yang menentukan. Agar iman grafiknya naik? >>Datanglah ke majelis ilmu, baca alQuran, banyak dzikir, berada di tempat yang baik, berteman dg teman yang baik. Cara berdakwah kpd non-muslim? >>Mereka tidak melihat ibadah-ibadah kita, tapi melihat akhlak kita. Maka dakwah terbaik adalah dengan akhlak yang mulia, sehingga mereka tertarik masuk Islam. Disiplin, jujur, tepat waktu. Apa indikator bahwa kita mulai melenceng? >>Muhasabah yang paling baik adalah dengan mendatangi majelis ilmu (tholabul ‘ilm), sehingga menyadari kekurangan kita. <<akhircatatan>>
Catatan Kajian WAG WeAreMoeslem *KIAT MENCARI HARTA HALAL* Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA Ahad, 13 Februari 2022 📄 *Alloh telah menuliskan rezeki bahkan sebelum kita hadir di dunia.* Tsiqoh billah, percaya diri karena beriman kepada Alloh, bahwa Alloh telah menentukan/mengatur dan tidak ada perubahan dalam takdir Alloh. Semua pasti berjalan/terjadi seperti yang Alloh kehendaki. 📄 *Setiap jatah rezeki kita tidak akan ada satupun yang tercecer.* Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda, إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ _“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa *setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya*. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena *rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya*.”_ (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866). 📄 *Menempuh jalan haram tidak akan membuka pintu yang telah Alloh tutup.* Mencukupkan rezeki yang halal, tidak akan menunda sesuatu yang seharusnya kita dapatkan. Justru sebagian pintu rezeki tertutup ketika kita menempuh jalan haram. _“Tidaklah suatu kaum menahan zakat harta mereka melainkan *mereka dihalangi mendapatkan (manfaat) hujan dari langit*. Seandainya bukan karena hewan ternak, niscaya mereka tidak akan mendapat hujan.” _(HR. Ibnu Majah no. 4019) 📄 *Dosa adalah penghalang datangnya rezeki* QS Nuh: 10-12. Petuah Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada kaumnya untuk mohon ampunan kepada Alloh karena dengan itu maka Alloh akan menurunkan hujan lebat, dan Alloh karuniakan harta yang melimpah dan anak keturunan yang banyak dan ladang-ladang yang subur. Dalam kisah Nabi Nuh: rezeki yang halal adalah rezeki yang kita peroleh dengan cara ketaatan kepada Alloh dan menjauhi maksiat. Rezeki adalah imbalan ketaatan kepada Alloh. QS Thoha: 132. Perintahkanlah keluargamu (Muhammad ﷺ) agar mereka senantiasa menunaikan sholat, dan sabar (*terus-menerus bersabar*) dalam memerintahkan mereka sholat. Kami tidak pernah meminta rezeki dari kalian. Kami yang memberi kalian (1) rezeki dan (2) kemenangan /kejayaan /kemuliaan. 📄 *Menjaga Ketabahan dalam ketaatan*. QS As Sajdah: 24. Dan kami jadikan dari mereka orang2 yang pemimpin, berjaya, berkuasa, dikarenakan mereka mematuhi perintah Kami, dan mereka sabar, dan mereka betul2 yakin dengan ayat-ayat Alloh. 📄 *KIAT #1: Rezeki yang halal dan barokah hanya bisa didapat dengan menjaga ketaatan kepada Alloh dan menjauhi maksiat*. Ayat: Alloh sama sekali tidak menginginkan manusia ‘urunan’ untuk Alloh. Sesunggunya yang memberi rezeki adalah Alloh. QS Al Jumuah: 9-10. Bila diserukan panggilan sholat jumat, bergegaslah dan tinggalkan perniagaan. Kalau kalian sudah selesai menunaikan sholat, segeralah bertebaran di muka bumi. Temukan/carilah kemurahan2 Alloh. Permisalan: setelah sholat, larilah ke tempat A, dan temukan hadiah 1 kilo emas. Dan ini benar-benar janji Alloh. Tidak hanya melakukan sholat jumat, tapi hadir diri & hatinya, memperhatikan khutbah, sholat dengan khusyu & sempurna. Maksiat adalah penghalang terbesar rezeki dari Alloh. Orang kafir mendapat rezeki berlimpah? QS Al An’am: 44. Tatkala mereka telah lalai, Alloh bukakan pintu-pintu kesenangan. Orang kafir tidak merasakan kenikmatan terbesar, jati diri/ruhnya gersang. QS Thoha: 124. Alloh gambarkan jiwa orang2 yang berpaling: ma’iisyatan dhonka, kehidupan yang sempit, kehilangan jati diri mereka. Orang yang senantiasa beriman, Alloh akan berikan harga diri, jati diri mereka. 📄 *KIAT #2: Waspada antara rezeki yang merupakan karunia vs yang merupakan hawa nafsu.* Rezeki bukan angka matematis yang ketika tidak bertambah maka dignggap rezeki seret. Rezeki bukan memperturutkan hawa nafsu. Rezeki adalah kebutuhan, apakah kebutuhan kita tercukupi atau tidak. Saat hawa nafsu berkuasa, maka 2 lembah emas tidak akan cukup (bagi ambisi kita). *Nafsu tidak ada batasnya, tapi hajah/kebutuhan ada batasnya.* Hadits: 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, 1/3 untuk nafas. Bila kita makan sampai perut penuh, maka itu bukan kebutuhan tapi hawa nafsu. Penyakit lebih banyak karena berlebih dalam makanan, bukan karena kurang makan. *Bila standarnya adalah kebutuhan, maka itu rezeki.* 📄 *KIAT #3: Manusia hidup di bumi Alloh dengan aturan Alloh, maka jangan lancang dengan bertindak semau kita. Tunduk dan patuhlah dengan aturan Alloh.* Sholat dan ibadah kita tidak menguntungkan Alloh dan maksiat kita pun tidak merugikan Alloh, tidak berpengaruh apapun kepada kekuasaan Alloh. Sholat dan ibadah yang kita lakukan, manfaatnya adalah untuk kita, untuk dunia dan akhirat kita sendiri. Famaa bikum min ni’matin, faminalloh. Alloh memberikan kepercayaan/kesempatan kepada kita bukan untuk sia-sia, bukan untuk memperturutkan hawa nafsu, agar kita membuktikan diri bahwa kita hamba Alloh, yang layak kembali ke surga Alloh. 📄 *KIAT #4: Syukur* Syukuri apapun yang kita dapat, agar menjadi keberkahan. Sekecil apapun rasa kufur, maka rezeki akan hilang keberkahan. Bisa saja ada nominalnya, tapi hilang berkahnya. Dalam Islam, diajarkan menggunakan rezeki dengan diawali basmalah, dan setelahnya membaca hamdalah sebagai bentuk syukur atas nikmat Alloh atas kita. Jangan merasa menjadi orang yang menderita/sengsara. Lihatlah orang yang di bawah kita. Obsesi untuk bekerja dibolehkan, tapi setelah bekerja syukuri apapun yang didapat. Dalam proses mencari, lihatlah ke atas (agar termotivasi). Setelah mendapat, lihatlah ke bawah. Hadits: Dunia ini hanya ada 4 golongan orang: Pertama: manusia yang diberikan kelebihan harta & memiliki ilmu agama dan ketaatan kepada Alloh. Golongan orang ini kemudian membelanjakan hartanya untuk beribadah di jalan Alloh. Golongan manusia ini senantiasa memenuhi potensi hartanya untuk dibelanjakan agar meningkatkan ketakwaan kepada Alloh. Golongan manusia yang pertama ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Kedua: manusia yang memiliki pemahaman agama, tapi dia tidak memiliki kelebihan harta. Namun orang ini yakin, jujur, serta memiliki keinginan untuk membelanjakan hartanya guna meningkatkan takwanya kepada Alloh. Dengan niat ini, pahala yang didapat golongan kedua ini sama dengan golongan pertama. QS An Nuur: 37. Orang-orang yang profesinya tidak menjadikan lalai kepada Alloh, tidak tersibukkan dari mengingat & beribadah, maka itu adalah *profesi yang membawa keberkahan.* Sesibuk apapun, lisan senantiasa berdzikir, sholat tepat waktu dan khusyu, dan senantiasa membayar zakat, dan senantiasa ingat akhirat. Bila mulai tersibukkan dari mengingat Alloh, pandai mencari alasan untuk tidak dzikir & ibadah, maka berhati-hatilah karena jabatan/profesinya mulai melalaikan dia. <<akhircatatan>>
BarokAllahufiik
Afwan Mimin... Menunggu nya 30 menit kelamaan...
BarokAllahufiikum, semoga Allah azza wa jalla menguatkan kita utk istiqomah dalam belajar dan mengamalkan ilmu agama
BarokAllahufiikum
MasyaAllah tabarokAllah