วีดีโอ

@@AlvyArdiansyah-z5w Salam Budaya 🙏 Para pemain Gamelan Sang Saptaswara saat ini memakai sistem notasi R. M. Suryaputra dari Kraton Surakarta, tidak menggunakan notasi yang lumrah dipakai oleh pemain gamelan jawa pada umumnya, yaitu notasi kepatihan. Saat ini notasi R.M. Suryaputra hanya digunakan untuk kalangan sendiri, sehingga mohon maaf kami tidak dapat share notasi kami 🙏 Yang dapat kami sampaikan adalah, jika Anda mencari notasi lagu Paris Berantai dengan sistem notasi musik barat (solmisasi/doremi) kami rasa Anda dapat menemukan tutorialnya di internet, seperti google atau youtube dengan mengetikkan judul lagu "Paris Barantai". Kami berharap Anda tetap bersemangat untuk ikut serta dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Bangsa 🙏 Terima kasih 🙏

@@gabrielyovino09 Ohya, mohon maaf, kami belum sempat memainkannya dengan tabuhan masa jawa kuna yanh sesungguhnya, karena keterbatasan waktu. Ide yang bagus, semoga nanti kami ada kesempatan untuk merealisasikan hal tersebut. Kebetulan guru kami, drg. Bambang Samodra, juga meneliti tabuhan masa jawa kuna. Namun juga kami perlu memberi sedikit wawasan, bahwa bagaimanapun juga, instrumen gamelan masa kini adalah perkembangan dari tabuhan masa jawa kuna, contohnya alat "Salunding" adalah leluhur dari demung, saron, dan peking (dan untungnya "Salunding" masih dilestarikan di Bali khususnya masyarakat Bali Aga dengan sebutan "slonding"), " reyong" yang adalah leluhur dari bonang (istilah "reyong" juga masih dilestarikan di Bali), dan "Gong" yang masih sama sejak masa jawa kuna, walaupun para pengrajin masa kini bahkan bisa membuat gong yang lebih besar, nada yang lebih rendah, dan dan amplitudo yang lebar.

@@gabrielyovino09 Ada lagi beberapa tabuhan masa jawa kuna yang kami miliki, antara lain curing, kamanak, kangsi, dll. namun sekali lagi mohon maaf karena ada keterbatasan waktu kami belum sempat menyajikannya. Semoga maklum 🙏😁

@@airin9376 Salam budaya 🙏 mohon maaf, untuk notasi yang kami (Gamelan Sang Saptaswara) pakai adalah "notasi R.M. Suryaputra", (sedangkan notasi yang saat ini lumrah digunakan oleh pemain karawitan jawa adalah "notasi kepatihan"), dan sekali lagi mohon maaf bahwa notasi R.M. Suryaputra yang kami gunakan adalah untuk kalangan sendiri sehingga tidak dapat kami share. Mohon maklum 🙏

@@paksungadi4065 Mohon maaf, kami memang hanya rekam live secara amatir dengan handphone sebagai dokumentasi, bukan pembuatan video klip dimana pengambilan suara dilakukan secara serius dengan alat-alat yang canggih. Sekali lagi mohon maaf🙏

@@SriMulyaniyulia Salam Budaya 🙏 Perkenalkan kami Gamelan Sang Saptaswara, kebetulan kami berbeda dari gamelan pada umumnya (kami bukan gamelan jawa, kami juga bukan gamelan bali atau gamelan sunda). Alat kami terdiri dari Gong 7 buah, reyong 1 set, wilah 4 buah, dan kendang 2 buah, namun masih bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan, namun sekali lagi, kami berbeda dari gamelan pada umumnya sehingga nama alat-alatnya juga berbeda🙏

Terima kasih atas apresiasinya, sangat berharga bagi kami. Semoga nanti ada kesempatan kami memainkan lagu-lagu Bengkulu ya 😁🙏 mohon doanya 🙏

Kami berlatih rutin setiap sabtu jam 9-14 sore, untuk saat ini kami berlatih rutin di fasilitas gamelan jawa milik Perpustakaan Nasional Jakarta. Jika yang dimaksud lama latihan untuk menguasai lagu ini, kami hanya membutuhkan kira-kira satu pertemuan saja, karena selain lagunya tidak rumit, kami juga melakukan pendekatan dengan partitur (eksakta, tertulis, katakanlah mirip pendekatan partitur notasi musik klasik/ musik barat), dimana pelatih sekaligus ketua dan pendiri Gamelan Sang Saptaswara yang mengaransemen sudah membuatkan partitur untuk masing2 instrumen, lalu dibagikan kepada anggota dan langsung dilatih pada sesi latihan. Dengan kata lain, kemampuan aransemen pelatih dan kemampuan sight reading anggota membuat kami tidak memakan banyak waktu dalam menguasai suatu lagu Kecuali terdapat suatu lagu yang memang memiliki tingkat kesulitan tinggi, baik sulit dalam mengaransemennya dan juga sulit memainkannya, maka bisa jadi memerlukan waktu yang lama, yaitu beberapa minggu untuk menyelesaikan aransemennya dan juga beberapa sesi latihan untuk menguasainya. Semoga menjawab dan memberi gambaran mengenai Gamelan Sang Saptaswara, terima kasih atas apresiasinya 🙏🏼

Salam Budaya 🙏🏼 Mohon maaf sebelumnya, jika yang dimaksud notasi lagu Ibu Kartini secara umum, mudah mudah ditemukan baik di buku-buki lagu wajib maupun di internet. Namun jika notasi lagu ini pada gamelan, kami mohon maaf sebab kami menggunakan notasi gamelan R. M. Suryaputra yang berbeda dari notasi gamelan kepatihan yang biasa digunakan pada dunia karawitan jawa, dan penggunaan notasi kami, untuk saat ini, hanya untuk kalangan sendiri sehingga tidak dapat kami share ke khalayak umum. Sekali lagi mohon maaf 🙏🏼 Tetap bersemangat dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Bangsa 👍🏼

Maaf, kami, Gamelan Sang Saptaswara sudah berdiri sejak 2014 🙏🏼😁 Maaf memang kami agak kurang dalam hal dokumentasi pada masa awal berdiri. Alat/instrumen yang kami mainkan adalah Gamelan. Terimakasih 🙏🏼

Salam budaya 🙏🏼 sebelumnya mohon maaf kami menggunakan notasi R.M. Suryaputra yang berbeda dengan notasi kepatihan yang lumrah digunakan oleh gamelan jawa pada umumnya, dan hanya digunakan oleh kalangan sendiri, sehingga sekali lagi mohon maaf kami tidak bisa share notasinya. Semangat terus ya dalam melestarikan dan mengembangkan budaya 💪🏼

Salam budaya 🙏🏼 sebelumnya mohon maaf kami menggunakan notasi R.M. Suryaputra yang berbeda dengan notasi kepatihan yang lumrah digunakan oleh gamelan jawa pada umumnya, dan notasi yang kami pakai ini hanya digunakan oleh kalangan sendiri, sehingga sekali lagi mohon maaf kami tidak bisa share notasinya. Semangat terus dalam melestarikan dan mengembangkan budaya 💪🏼

Swastyastu 🙏🏼 Salam seni gamelan 🙏🏼

Maaf, kurang pasnya sebelah mana? Mungkin yang saya tangkap, dan saya coba jelaskan, adalah bahwa gamelan memiliki nada-nada dengan frekuensi yang berbeda dari frekuensi nada kromatik musik barat, sedangkan yang Gamelan Sang Saptaswara lakukan adalah memaksimalkan permainan gamelan tanpa merubah gamelan itu sendiri. Orang yang terbiasa mendengarkan musik dengan frekuensi musik barat akan merasa bahwa nada-nada pada gamelan "false" (yang adalah memang identitas gamelan itu sendiri yang mengalami proses penalaan/pelarasan nada oleh pengrajinnya berdasarkan "rasa" bukan berdasarkan pelarasan eksakta seperti musik barat). -> singkatnya gamelan bukan alat band 😊 Gamelan Sang Saptaswara melakukan pemaksimalan permainan gamelan agar memainkan berbagai jenis lagu di tengah keprihatinan bahwa, seringkali orang yang berasal dari budaya yang tidak familiar dengan gamelan, merasa tidak paham dengan permainan gamelan yang tradisional saja (yang umumnya hanya dipahami oleh kalangan tertentu saja atau suku tertentu yang memiliki budaya gamelan). Tentu bisa dikatakan juga, bahwa lagu2/repertoire2 yang dibawakan pada gamelan, biasanya bukanlah lagu2 yang akrab di telinga kebanyakan orang masa kini, dan karena ketidak akraban tersebut, membuat orang awam merasa bahwa gamelan itu kuno atau membosankan. Itulah yang sekiranya hendak dijembatani oleh Gamelan Sang Saptaswara. Semoga bisa sedikit memberi gambaran. Ohya sekedar ingin tahu, apakah Anda berasal dari latar belakang yang akrab dengan gamelan/dunia karawitan? Terimakasih 🙏

Maaf ini bukan lagu La Colombe, tapi ini adalah lagu "Standchen" atau lebih dikenal dengan judul "Serenade", dan ini adalah karya Franz Schubert, seorang musisi era romantik yang hidup tahun 1797 - 1828, dan secara awam bisa dikategorikan sebagai lagu klasik. 🙏🏼

@@gamelansangsaptaswara4682 Ooh Terima kasih penjelasannya, maaf yaa sy salah, perlu sy sampaikan, sy adalah penggemar penyanyi legendaris Perancis, Nana Mouskouri, dimana ada lagu nya berjudul "La Colombe", ( nama burung) lagu yg sgt indah, yg menceritakan ttg percintaan, lagunya persis seperti irama gamelan tsb, sy kagum, kok bisa yaa dibawakan dgn gamelan, sekali lagi maaf, tks.