Suku Sakai adalah salah satu suku bangsa yang berasal dari Indonesia, khususnya tersebar di wilayah Provinsi Riau, Sumatra, terutama di daerah pesisir dan pedalaman. Mereka termasuk dalam kelompok suku Melayu, namun memiliki keunikan budaya dan bahasa tersendiri yang membedakan mereka dengan suku Melayu lainnya.
Bahasa: Suku Sakai menggunakan bahasa Sakai sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini termasuk dalam kelompok bahasa Melayu, namun memiliki kosakata dan dialek yang khas. Selain itu, banyak juga anggota suku Sakai yang fasih berbahasa Indonesia.
Pekerjaan: Masyarakat Sakai pada umumnya bekerja sebagai petani, nelayan, atau buruh. Mereka menanam padi, kelapa, dan karet, serta mengandalkan hasil alam seperti ikan dan rotan. Suku ini juga dikenal sebagai ahli dalam pembuatan kerajinan tangan dari rotan dan bambu.
Budaya: Masyarakat Sakai memiliki tradisi yang kuat, terutama dalam hal adat istiadat dan upacara. Mereka menghargai kehidupan harmonis dengan alam dan sesama, dan memiliki sistem kekerabatan yang sangat penting dalam kehidupan sosial mereka. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan hingga kini adalah upacara pernikahan dan ritual adat yang dilaksanakan dengan penuh khidmat.
Kepercayaan: Sebagian besar orang Sakai menganut agama Islam, meskipun beberapa tradisi dan kebiasaan adat mereka masih dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan kepercayaan leluhur yang dipraktikkan oleh generasi-generasi sebelumnya.
Sosial dan Ekonomi: Seiring berjalannya waktu, masyarakat Sakai mulai beradaptasi dengan perkembangan modern, namun tetap menjaga warisan budaya mereka. Mereka hidup dalam struktur masyarakat yang terorganisir, dengan kepala suku yang berfungsi sebagai pemimpin adat dan penyelesaian masalah sosial dalam komunitas mereka.
Suku Sakai merupakan contoh dari keberagaman budaya di Indonesia yang kaya akan tradisi, kearifan lokal, dan hubungan yang erat dengan alam sekitar. Mereka tetap mempertahankan identitasnya meskipun telah terpengaruh oleh modernisasi dan perkembangan zaman.