- 416
- 234 852
NGAJI BARENG
Indonesia
เข้าร่วมเมื่อ 10 ก.พ. 2018
Ngaji bareng merupakan Channel belajar agama digital yang memuat kumpulan ceramah para kyai salaf.
Selamat bergabung dan mari ngaji bareng.
Selamat bergabung dan mari ngaji bareng.
วีดีโอ
Saya bermakmum kepada siapa saja || Gus Baha
มุมมอง 2.1K3 หลายเดือนก่อน
Saya bermakmum kepada siapa saja || Gus Baha
Cara Allah memperkenalkan diri-Nya || Gus Baha
มุมมอง 304 หลายเดือนก่อน
Cara Allah memperkenalkan diri-Nya || Gus Baha
Bagaimana seharusnya memilih Imam || Gus Baha
มุมมอง 914 หลายเดือนก่อน
Bagaimana seharusnya memilih Imam || Gus Baha
Islam besar, tidak lepas dari berkahnya Abu Jahal || Gus Baha
มุมมอง 1444 หลายเดือนก่อน
Islam besar, tidak lepas dari berkahnya Abu Jahal || Gus Baha
Penghormatan Syufan at-tsauri kepada Allah || Gus Baha
มุมมอง 724 หลายเดือนก่อน
Penghormatan Syufan at-tsauri kepada Allah || Gus Baha
Bahayanya salah memberi nama || Gus Baha
มุมมอง 5704 หลายเดือนก่อน
Bahayanya salah memberi nama || Gus Baha
Belajar Menghadirkan ALLAHU AKBAR || Gus Baha
มุมมอง 2386 หลายเดือนก่อน
Belajar Menghadirkan ALLAHU AKBAR || Gus Baha
Dalam hal apapun jangan pernah melampaui batas || Gus Baha
มุมมอง 1677 หลายเดือนก่อน
Dalam hal apapun jangan pernah melampaui batas || Gus Baha
Jadilah berstatus penunggu sholat ||Gus Baha
มุมมอง 268 หลายเดือนก่อน
Jadilah berstatus penunggu sholat ||Gus Baha
Satu-satunya Sahabat yg pernah mengimami Nabi || Gus Baha
มุมมอง 1078 หลายเดือนก่อน
Satu-satunya Sahabat yg pernah mengimami Nabi || Gus Baha
Yg terlahir disyurga justru menjadi penggerak ahli neraka || Gus Baha
มุมมอง 949 หลายเดือนก่อน
Yg terlahir disyurga justru menjadi penggerak ahli neraka || Gus Baha
Allah tidak butuh pertolongan || Gus Baha
มุมมอง 549 หลายเดือนก่อน
Allah tidak butuh pertolongan || Gus Baha
Gus Baha || Jangan pernah merasa mampu mengendalikan hidup
มุมมอง 10610 หลายเดือนก่อน
Gus Baha || Jangan pernah merasa mampu mengendalikan hidup
Saya mengaku Alim bukan karena sombong || Gus Baha
มุมมอง 127ปีที่แล้ว
Saya mengaku Alim bukan karena sombong || Gus Baha
Gus Baha | Mudahnya Menikmati Hidup | teks indonesia
มุมมอง 1042 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Mudahnya Menikmati Hidup | teks indonesia
Gus Baha | Nasrani dan Kristen Berbeda | teks indonesia
มุมมอง 1292 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Nasrani dan Kristen Berbeda | teks indonesia
Gus Baha | Kisah Wali yg Banyak Makan | teks indonesia
มุมมอง 802 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Kisah Wali yg Banyak Makan | teks indonesia
Gus Baha | Ciri Utama Kebenaran | teks indonesia
มุมมอง 522 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Ciri Utama Kebenaran | teks indonesia
Gus Baha | hindari dosa besar dan waspadai dosa kecil | teks indonesia
มุมมอง 742 ปีที่แล้ว
Gus Baha | hindari dosa besar dan waspadai dosa kecil | teks indonesia
Gus Baha | dalam sulitpun bacalah Al-qur'an | teks indonesia
มุมมอง 582 ปีที่แล้ว
Gus Baha | dalam sulitpun bacalah Al-qur'an | teks indonesia
Gus Baha | kata Mbah Mun, jangan khusyuk khusyuk | teks indonesia
มุมมอง 462 ปีที่แล้ว
Gus Baha | kata Mbah Mun, jangan khusyuk khusyuk | teks indonesia
Gus Baha | Kesalahan yg diampuni Gusti Allah | teks indonesia
มุมมอง 392 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Kesalahan yg diampuni Gusti Allah | teks indonesia
Gus Baha | Prilaku orang Alim | teks indonesia
มุมมอง 772 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Prilaku orang Alim | teks indonesia
Gus Baha | Menghindari Dosa Besar | teks indonesia
มุมมอง 482 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Menghindari Dosa Besar | teks indonesia
Gus Baha | Bagaimana Seharusnya Menghadapi fitnah | teks indonesia
มุมมอง 442 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Bagaimana Seharusnya Menghadapi fitnah | teks indonesia
Gus Baha | Diangkat jadi Wali ketika Saat Makan | Teks Indonesia
มุมมอง 442 ปีที่แล้ว
Gus Baha | Diangkat jadi Wali ketika Saat Makan | Teks Indonesia
Nderek guss,,,❤❤❤
*Apa kata Al Qur'an sendiri?* الٓمٓ. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ Alif laam miim. Kitab (Al Quran) itu tidak ada keraguan padanya; petunjuk *bagi mereka yang bertakwa,* (Al Baqarah 2:1-2) Dari opening statement saja sudah diberi tahu, bahwa Al Qur'an ditujukan *bagi* orang yang bertakwa, *bukan agar* orang bertakwa. Takwa di sini bukan takut atau paling alim, pengertiannya adalah kesadaran, kehati-hatian, waspada, _awareness, conscious._ Ini jadi modal dasar untuk bisa memahami/menafsirkan Al Qur'an. Dengan adanya kriteria takwa, kita bisa menyingkirkan tipe manusia berikut yang tak boleh menafsirkan Al Qur'an: ● Bayi, dia belum punya kesadaran, ● Anak-anak mereka belum waspada tentang dunia, ● Orang gila, mereka tak berhati-hati dalam menjalankan hidup, ● Orang pingsan, orang tidur, orang mabuk, orang dalam kondisi koma, mereka sedang tak sadar. Apalagi kalau mabuk dengan kehidupan dunia, mereka juga masuk kriteria ini. Selebihnya, mereka adalah manusia yang berhak mendapat, menerima, dan mengolah petunjuk dari Al Qur'an. Hak mengolah ini kita sebut dengan tafsir. Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al Qur'an agar maksudnya lebih mudah dipahami.[1] Kita fokus kepada tujuan tafsir : mudah dipahami. Setiap individu yang waras/sadar, berhak menafsirkan Al Qur'an agar dirinya paham. *Apakah non Muslim boleh menafsirkan?* Halo Pak, Bu, Mas, Mba. Al Qur'an diberikan untuk manusia. Bukan eksklusif bagi satu golongan. هَٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ (Al Quran) ini adalah penerangan *bagi seluruh manusia,* dan *petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.* (Ali Imran 3:138) Non Muslim yang sadar bahwa hidup tuh gak cuma di dunia, ada kehidupan setelah kematian, dan sadar bahwa ada entitas yang mengatur ini semua, ia masuk ke kategori orang bertakwa. Manusia takwa berhak mendapat petunjuk itu dan mengambil pelajaran darinya. Kita tak usah kembali ke era zaman dulu, hadapi saja masa sekarang di mana Al Qur'an sangat mudah diakses. Terjemahan dan tafsir sudah banyak tersedia. Meskipun manusia takwa itu tak mampu membaca teks Arabnya, ia bisa mengambil petunjuk dan pelajaran dari terjemahan. Intelektual manusia sepanjang zaman terus meningkat, mereka bisa *mandiri dalam berpikir dan mengambil keputusan.* Usaha terakhir ini yang disebut dengan tafsir individu dalam mencoba memahami Al Qur'an. Perintah untuk tafsir sendiri ini sejalan dengan ayat: …وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ .. Dan Kami turunkan kepada kamu _Adz Dzikra,_ agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan *supaya mereka memikirkannya* (An Nahl 16:44) Tugas Rasul menyampaikan Al Qur'an kepada manusia. Dan tugas manusia supaya memikirkannya. Tentu saja yang mau memikirkannya adalah mereka yang sadar bahwa ada petunjuk dari Tuhan untuk manusia. Kalau Al Qur'an disimpan untuk satu golongan saja, bagaimana manusia lain di dunia bisa memikirkan Al Qur'an. Meskipun mereka sudah pegang Al Qur'an, berapa banyak sih yang mau memikirkannya. Apalagi jika diberi syarat seperti 15 ilmu wajib di atas. _Road block_ yang berat ini malah menjauhkan manusia dari Al Qur'an. Boro-boro memikirkannya, melirik dan membacanya saja enggan. *Bagaimana kalau menafsirkan tapi malah melenceng?* Memang itu sunnatullah. Allah menurunkan petunjuk, dan mengajak ke jalan yang benderang. Sebagian dikehendaki mendapat petunjuk, sebagian lain akan tersesat. _Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana (Ibrahim 14:4)_ Tugas manusia memikirkannya, kalau masih gagal memahami Al Qur'an, ya coba lagi sampai berhasil. Minta izin sama Allah biar mendapat petunjuk, bukan bergantung sama makhluk lain yang belum pasti mendapatkannya. *Catatan Kaki* [1] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Nderrek ngaos gus
Amiin makasih
Qobiltu ustadz. Ya Allah kabulkanlah hajatku Amiin
Hadir
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sayang nya tidak ada terjemahan bahasa Indonesia, karena bagi kami orang non Jawa kurang mengerti, mohon di buat terjemahan nya,🙏🙏
Susah dpt ceramah mbah asrori yg ada teks indo nya
Meski saya sepakat dengan sebagian paparan tersebut, tapi sebaiknya para ulama harus mencoba untuk mulai memahami dunia astrofisika dan astronomi secara umum. Karena ada banyak Petunjuk dari Allah yang berada di luar al Quran (diluar ayatullah yg berbentuk ucapan/ diluar ayat Qauliyah). Khususnya petunjuk Allah di alam semesta (ayat Kauniyah). Memang cukup sulit, tapi Einstein sendiri sudah menyampaikan bahwa para teoretisi fisika pun banyak yg salah dalam memahami tulisan2 dia. Termasuk soal teori relatifitas umum dan khusus. Kenapa penting menggali Petunjuk Allah di dalam al Quran (ayat Qauliyah)? karena ada banyak pertanyaan yg tak bisa lagi dijawab hanya dgn menyatakan: al Quran-nya bilang begitu, atau begitu lah bunyi firman Allahnya. Termasuk tapi tak terbatas ketika berceramah soal peristiwa isra dan mi'raj. Kenapa isra dan mi'raj harus dibahas dari kacamata isi astrofisika? Karena para kritikus atas isra dan mi'raj dan umat Islam kebanyakan telah salah dalam memahami perkara jarak, ruangwaktu, dan kecepatan dari kacamata fisika (quantum) saat mereka mengkritik peristiwa isra dan miraj. Dengan memahami dan menerapkan konsep jarak, ruangwaktu, dan kecepatan dari kacamata fisika (quantum), yg artinya menerapkan pendekatan dari kacamata petunjuk Allah di alam semesta (ayat Kauniyah) terhadap peristiwa isra dan miraj, maka peristiwa isra dan mi'raj itu hal yang wajar / dimungkinkan untuk terjadi. Kenapa? karena ilmu astrofisika sudah membuktikan bahwa waktu (time) itu tidak bisa dilepaskan dari ruang (space) karena waktu (time) itu ada setelah benda-benda di semesta ini ada (setelah big bang terjadi). Kenapa demikian? karena waktu itu tercipta akibat ruang/area (space) dibuat melengkung (terpengaruh) oleh benda-benda di semesta. Medan dalam ruang/area (space) yang melengkung akibat dipengaruhi oleh benda-benda itu lah yg disebut sebagai waktu. Proses semesta yg dibuat melengkung itu memicu bergeraknya seluruh benda2 langit di alam semesta. Dan gerakan ini yg memulai waktu berjalan (meng-ada). Dengan demikian sesungguhnya "waktu" itu terikat oleh ruang (space) di alam semesta karena "waktu" tercipta akibat munculnya benda-benda/massa yang ada di alam semesta yg membengkokkan ruang/area (space). Itu sebabnya pula dalam astrofisika mereka terbiasa menyebutnya dalam satu frase sekaligus spacetime (ruangwaktu). Jadi kalo diluar semesta, misalnya yg dalam teologi disebut dimana Tuhan berada, maka Tuhan tak terpengaruh oleh konsep ruang (waktu), dan memang secara teologi sudah ditegaskan bahwa Tuhan sudah ada sebelum ruangwaktu ada. Tegasnya waktu yg kita pahami sebagai jarak/kecepatan, menjadi tidak berlaku untuk Tuhan. Ruangwaktu hanya berlaku (berpengaruh) di alam semesta saja sejak big bang terjadi. Karena waktu dan jarak/space itu adanya di alam semesta, dan alam semesta pun tercipta serentak bersamaan dengan benda-benda di semesta terciptakan (istilah hype nya: big bang), maka hal-hal yg terjadi diluar semesta (misalnya seperti yg dalam teologi disebut sebagai sidratul muntaha), tak mustahil terjadi secara "waktu," karena "waktu" tak ada di sana. Karena waktu tak ada di Sidratul muntaha, maka waktu tidak berlaku disana. Tak ada istilah lama atau cepat di Sidratul Muntaha. Itu sebabnya al Quran menyampaikan perumpamaan tentang gap sangat jauh sekali antara waktu di bumi dengan waktu di neraka/surga, meski mungkin sama-sama satu hari. Itu sebabnya dalam teologi Islam, Allah itu tidak membutuhkan Tempat/Ruang untuk ada/untuk mewujud dan Tuhan tidak berawal dan tidak berakhir, karena "awal" dan "akhir" (bahkan konsep "sebab" dan "akibat" yg kita kenal dalam ilmu fisika/biologi/kimia) adalah konsep2 yg berlaku/terikat di alam semesta yg kita kenal saja. Kalopun ada hukum fisika di semestanya Tuhan atau di semesta lain selain yg kita kenal, maka pendefinisian ruangwaktu, jarak, kecepatan, dll nya berbeda dengan yg kita pahami dan alami didunia. Lalu bagaimana caranya keluar dari dari ruangwaktu di alam semesta ini dengan cepat (yg dalam bahasa teologi Islam disebut satu malam)? Lagi2 astrofisika sudah memberikan jawabannya: ruangwaktu itu dimensi, untuk keluar dari dimensi ruangwaktu di alam semesta yg kita tinggali saat ini tidak membutuhkan waktu, melainkan hanya membutuhkan energi yg besar (dalam bahasa teologis hanya membutuhkan "kemahakuasaan" Tuhan) untuk melubangi dimensi ruangwaktu sehingga Rasul bisa langsung terhubung dengan dimensi lain di Sidratul Muntaha. Energi /Kuasa Tuhan itu memang sebesar apa? sehingga bisa melubangi raungwaktu dan menarik Muhammad ke Sidratul Muntaha hanya dalam waktu satu malam? Dapat dipastikan energi/kuasa Allah itu tidak perlu setara dengan energi yg (bisa) dikeluarkan Tuhan saat Tuhan memicu big bang sampai alam semesta ini bisa tercipta. Jadi kalo hanya melubangi dimensi ruangwaktu di alam semesta sih, mestinya energi yg dibutuhkan tidak sebesar dgn energi untuk menciptakan dunia untuk pertama kalinya. Energi itu dibutuhkan untuk membentuk lubang cacing (wormhole) dari dimensi ruangwaktu kita ke dimensi ruangwaktu yg lain. Dan perlu dicatat, karena waktu di dimensi yg kita alami saat ini sebenarnya tidak bersifat kronologis melainkan bersifat spasial (ruangwaktu), sehingga sesungguhnya waktu di alam semesta yg kita kenal itu (baik masa lalu, masa sekarang, maupun masa depan) semuanya sudah ada tersedia. Perbedaanya hanya pada letak koordinatnya saja. Seluruh peristiwa pun hanyalah tumpukan foto2 masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yg bertumpuk membentuk (video) gerakan (perjalanan) alam semesta. Jadi wajar saja bagi yang bisa keluar dari dimensi ruang waktu yang kita kenal, maka dia bisa kembali / balik lagi ke dimensi ruangwaktu kita asalkan kembalinya sesuai titik koordinat ruangwaktu yang sama dgn saat dia keluar dimensi ruangwaktu yg kita kenal. Saya cenderung tidak setuju dengan argumen kebisaan isra miraj dengan argumen menggunakan kendaraan dengan kecepatan cahaya (bouraq), karena argumen ini problematik secara ilmu fisika, karena akan menghancurleburkan benda apapun (termasuk nabi Muhammad) menjadi partikel2 saat melaju dalam kecepatan cahaya. Plus sejauh kita melaju diruangwaktu yang sama yg kita kenal, maka kita akan tidak pernah keluar dari dimensi ruangwaktu yg kita kenal ini, karena pada dasarnya saat melaku dengan kecepatan cahaya itu pun kita sesungguhnya tetap ada diruangwaktu yang sama, tidak pergi kemana-mana. Yg membedakan hanya umur kita pas kita sudah sampai di bumi lagi, yang mungkin lebih muda beberapa puluh tahun saja setelah kita melaju dalam kecepatan cahaya selama 1 tahun penuh (secara kalender kronologis). Jadi perlulah kiranya pembahasan soal isra mi'raj ini dilengkapi dengan membaca petunjuk Allah yang lain dari Ayat Kauniyah (astrofisika, astronomi, dll), sehingga pemahaman kita akan makin mendalam dan makin ilmiah/logis (baca: makin bersesuaian dengan kehendak dan kuasa Allah karena hukum2 di alam ini adalah hukum2 Allah juga, bukan hukum bikinan Einstein atau pesaingnya Bohr). Biar naik pemahaman kita ke ilmul yakin. Soal ada keliru-keliru itu biasa, para ilmuwan pun sampai hari ini masih sering merevisi postulat2nya. Yg penting jangan menuhankan pendapat kita dan jangan berbohong. Itu saja. Wallahualam. Note: Isra dan mi'raj tidak terjadi secara bersamaan, melainkan berselang 9 tahun.
*anu pak ustadz kan iman itu unsurnya bukan cuma tasdiq qolbu dan lafadz lisan, ada juga taatnya arkan, gimana njih? maksudnya apakah abu Tholib dulu juga taat arkan*
Nyimak
❤
Mas admin, beliau ngaji kitab apa, saya pingin beli
Bg kalo bisa ada teks indo nya bg
Alfatehah
Ilmu yg sangat dalam
❤
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi washahbihi wasallim.....
Sehat selalu Gus 🤲
😢😢 Alhamdulillah Yaa Allah kau perkenankan kami mendengarkan ilmu2mu melalui Ulama kami ini..
Barokallah gus trmksih ilmunya...izin mngalkan
tapi nek kok terus..terusno seng muring dudu aku tapi seng ngongkon aku urip neng ndunyo iki....😊 pusat iki urusane,,tarah sakniki kathah mbah sing sak karepe benere dewe,kulo kadang ngeten....,lha iyo kok malah Podo ora nganggep seng maha benar(Allah SWT)tapi malah podo rumongso benere dewe,,Gusti Allah seng ngawasi saben ndino ora direken blas di anggep ra enek astaghfirullah mugi2 sami diparingi mbalik teng dalan ingkang leres Amin
Subtitle 😂
Dengarkan para habib kadron2
Kh.Asrori ... beliau mengajarkan ahlak yang baik ... hati bersih dari kebencian .
Qobiltu Romo KH.Ahmad Asrori Al-Ishaqi nderek ngaos Romo Yai ,,,,
Ciri ciri kiamat laki sedikit perempuan banyak hati hati itu kata orang dahulu
Mata di tusuk badan di beri obat suntik selalu inginya tidur
Aku itu semenjak kecil belum kenal guru sudah denger lihat dengan pejam doakan semua lingkunganku sehat
Jika terlalu oleh Alloh di jdi kan apa Alquran bilang
Orang mengaji itu ucapanya jdi makluk
Hilangkan semua rekaman SCTV curiga satru semua
Di sekelilingmu banyak tak terlihat semua bisa berubah wujud
Awas banyak raksasa hati hati muritnya 70 ribu senjata lengkap
Uang gambar pak karnopun di hilangkan
Awas jika ambil uang ibuku banyak uang kuno
Aku sejak kecil selalu di atur lingkungan semua orang sekelilingku tapi tak sama karepe
Apa saya roh Dewi kwanim
Aku itu benernya sejak kecil cantik di panggil Dewi ,aku bingung
Aku itu sedari dulu jdi rebutan celana baju pun semua
Semakin pintar cerdas awas jika ambil uang ibuku peninggalan orang dahulu
Yg membuat kalian semua bumi langit seisinya kau kira Alloh
Jika terlalu membelenggu ingin menguasai dari keluargaku kelak saya takmau kasih surga
Sudah kukatan semua wali nabi malaikat semua bisa berubah wujud jdi banyak pelajaran sejak dahulu katanya berguru dikitab tanpa guru
Hidupkan semua yg mati dengan Alquran semua suruh beribadah
Sejak kecil aku selalu ingin dikendalikan lingkungan dan harus manut pada umumnya aku selalu susah dengan semua sugesti doa ucapan harus ini itu saya madrosah
Kemarahan seluruh dunia menjadi makluk yg melebihi segalanya
Lautan
Aku itu rosululloh bukan gara gara kitap sejak dahulu dari laitan
Namaku itu apa kok dirubah semua julukan nama perkataan tak berguna hilangkan