BEBERAPA PERMASALAHAN KAFAN
(Kitab Takriratus Sadidah, diasuh Ustads Alimuddin)
Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan permasalahan dalam mengafani mayit.
1. Kain kafan bekas adalah lebih utama dibandingkan dengan kafan baru, karena sesungguhnya kafan tersebut akan bercampur dengan nanah. Orang hidup lebih berhak untuk mendapatkan kain baru dibandingkan dengan orang yang sudah meninggal. Kain katun adalah lebih utama dibandingkan dengan kain selain katun.
2. Jika mayit masih belum dikafani lalu disholati, maka sholatnya sah tetapi makruh. Mayit yang dikubur tanpa dikafani jangan sampai digali kembali untuk dikafani.
3. Setiap mayit dikafani dari kain kafan yang dibeli dari hartanya sendiri, jangan sampai menggunakan kafan hutang karena akan membebani mayit. Jika tidak ada maka diambilkan dari anggota keluarga yang dinafkahi. Jika tidak ada maka menggunakan kain wakaf. Bila tidak ada maka dimintakan kepada orang muslim yang kaya. Mayit wajib dikafani 3 lapis, lapisan pertama adalah lapisan terluar yang menutupi semua, lapisan kedua adalah sarung, dan lapisan ketiga terdalam adalah baju.
4. Mayit hanya boleh dikafani dengan menggunakan kain kafan yang boleh digunakan oleh mayit semasa hidupnya. Contoh, mayit laki-laki haram dikafani menggunakan kain sutra atau berwarna, tetapi mayit perempuan boleh dikafani dengan kain sutra ataupun kain berwarna. Tidak boleh juga pada kain kafan ada najis yang terlihat, kecuali jika tidak ada kain kafan suci lainnya maka dibolehkan menggunakan kain kafan yang ada najisnya. Jika hanya ada kain kafan yang ada najisnya dan kain sutra, maka lebih baik digunakan kain sutra saja.
5. Mayit yang sedang berihrom tidak boleh ditutup kepalanya dan tidak boleh diberikan wewangian. Mayit perempuan yang meninggal saat ihram maka wajahnya tidak boleh ditutupi. Orang yang mati saat ihrom saat bangun dari kuburnya dalam keadaan memakai kain ihrom dan bertalbiyah.
6. Haram menulis ayat Al-Qur'an di kain kafan ataupun di badan mayit karena sama saja dengan menghina Al-Qur'an, karena sesungguhnya mayit akan bercampur dengan nanah.
7. Makruh mengambil sebagian dari kain kafan mayit. Boleh mengambil sebagian kain kafan dari orang sholeh untuk mencari barokah, ataupun mengambil sebagian kain kafan yang yang diminta oleh orang yang memberi hutang untuk membayar hutangnya.
Ayo Tiap hari ngaji kitap kuning di:
chat.whatsapp.com/E1AkiLRnvFGE9047IdCX8E
Simak Vidio nya di:
masjidistidad.com/category/video/
Diisi oleh Pengasuh Top Ustadz dari UIN Malang: KH Dr. Isroqunnajah, Prof. Roibin, Dr Syamsul Arifin, Dr Syuhada, Dr Mustofa Bisri, Dr Saiful Mustofa, Gus Najib, Ustadz Alimuddin, KH Dr. Sutaman, Ustadz Zainal Arifin, Drs. Abdullah Zainur Rauf M.Hi dan lain-lain
241006. Kitab TAKRIRATUS SADIDAT, Pengarang ZAIN BIN IBRAHIM BIN ZAIN BIN SUYUTI diasuh Ustadz Alimuddin. Masjid Jami’ AL ISTI’DAD, Jl. Joyo Suryo No. 635 Merjosari-Malang, Jawa Timur, Indonesia. Silahkan DI SHARE. Pertanyaan/konsultasi ke beliau: 0857-8566-9933 / 0852 33 1111 74.