วีดีโอ

Dalam pembahasan ini, dijelaskan hubungan antara syariat, fikih, tarekat, dan hakikat. Syariat adalah hukum-hukum lahiriah yang harus diikuti. Fikih adalah pemahaman terhadap syariat. Tarekat adalah jalan atau metode praktis menuju Allah, sementara hakikat adalah substansi dan tujuan batin dari syariat.

novita puspita ILKOM/6 materi perkuliahan: islamisasi ilmu pengetahuan" pendekatan teoritis " slide yang pertama membahas tokoh islami dan teorinya, menurut syed muhammad naquib Al-attas " pentingnya kebebasan bagi manusia berpengaruh pada tradisi magis, mitologis,dll. juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya cenderu sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri dan jiwanya. sadar dan tidak sadar pemikiran atau pengetahuan kita ini terpengaruh oleh hal2 yg lain, kemudian tradisi agama juga kalah dalam tradisi lainnya. kemudian menurut ismail raji Al-faruqi berkata bahwa islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah usaha mendorong lagi ilmu pengetahuan, menyusun ulang data, memikirkan kembali argument, dan bukti-bukti rasionalitas yang berkaitan dengan data tersebut, menilai kembali kesimpulan-kesimpulan dan penafsirannya. model islamisasi menurut syekh muhammad naquib Al-attas pertama, mengeluarkan elemen-elemen dan kunci-kunci serta kebudayaan barat. kedua, memasukkan elemen-elemen dan konsep kunci islam ke dalam setiap cabang ke dalam ilmu pengetahuan masa kini yang relevan intinya, ini upaya syekh dalam menjaga islamisasi dalam pengajaran barat

novita puspita ILKOM/6 materi perkuliahan: islamisasi ilmu pengetahuan" pendekatan teoritis " slide yang pertama membahas tokoh islami dan teorinya, menurut syed muhammad naquib Al-attas " pentingnya kebebasan bagi manusia berpengaruh pada tradisi magis, mitologis,dll. juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya cenderu sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri dan jiwanya. sadar dan tidak sadar pemikiran atau pengetahuan kita ini terpengaruh oleh hal2 yg lain, kemudian tradisi agama juga kalah dalam tradisi lainnya. kemudian menurut ismail raji Al-faruqi berkata bahwa islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah usaha mendorong lagi ilmu pengetahuan, menyusun ulang data, memikirkan kembali argument, dan bukti-bukti rasionalitas yang berkaitan dengan data tersebut, menilai kembali kesimpulan-kesimpulan dan penafsirannya. model islamisasi menurut syekh muhammad naquib Al-attas pertama, mengeluarkan elemen-elemen dan kunci-kunci serta kebudayaan barat. kedua, memasukkan elemen-elemen dan konsep kunci islam ke dalam setiap cabang ke dalam ilmu pengetahuan masa kini yang relevan intinya, ini upaya syekh dalam menjaga islamisasi dalam pengajaran barat

novita puspita ILKOM/6 materi perkuliahan: islamisasi ilmu pengetahuan" pendekatan teoritis " slide yang pertama membahas tokoh islami dan teorinya, menurut syed muhammad naquib Al-attas " pentingnya kebebasan bagi manusia berpengaruh pada tradisi magis, mitologis,dll. juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya cenderu sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri dan jiwanya. sadar dan tidak sadar pemikiran atau pengetahuan kita ini terpengaruh oleh hal2 yg lain, kemudian tradisi agama juga kalah dalam tradisi lainnya. kemudian menurut ismail raji Al-faruqi berkata bahwa islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah usaha mendorong lagi ilmu pengetahuan, menyusun ulang data, memikirkan kembali argument, dan bukti-bukti rasionalitas yang berkaitan dengan data tersebut, menilai kembali kesimpulan-kesimpulan dan penafsirannya. model islamisasi menurut syekh muhammad naquib Al-attas pertama, mengeluarkan elemen-elemen dan kunci-kunci serta kebudayaan barat. kedua, memasukkan elemen-elemen dan konsep kunci islam ke dalam setiap cabang ke dalam ilmu pengetahuan masa kini yang relevan intinya, ini upaya syekh dalam menjaga islamisasi dalam pengajaran barat

- Islamisasi Ilmu Pengetahuan : Pendekatan Teoristis - Dalam materi perkuliahan ini, membahas dua tokoh yang berkaitan dengan model pedekatan ini, yaitu : 1. Model Islamisasi Pertama (Syed Muhammad Naquib al-Attas) : Model ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh budaya Barat, seperti rasionalisme dan sekularisme, dari ilmu pengetahuan, terutama ilmu sosial. Ilmu alam juga perlu diislamkan agar sesuai dengan nilai Islam. 2. Model Islamisasi Kedua (Ismail Raji al-Faruqi) : Model ini menekankan pentingnya menambahkan konsep-konsep Islam ke dalam ilmu pengetahuan, seperti keadilan dan amal yang baik. Universitas berfungsi sebagai tempat menerapkan semua konsep ini dalam pendidikan. kesimpulannya adalah bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan adalah proses yang rumit dan memerlukan pendekatan menyeluruh. Hanya mempelajari teori Islamisasi tidak cukup; kita juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semua aktivitas yang dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan ajaran Islam bisa menjadi ibadah dan membantu proses Islamisasi. Selain itu, penting untuk menyadari dan mengatasi mitos sosial dan budaya yang dapat menghalangi kemajuan Islamisasi.

Fika Ma'asyi 'Ulya / Ilkom 6 "Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Pendekatan Teoritis" Video materi perkuliahan ini membahas tentang tokoh-tokoh islamisasi ilmu pengetahuan dan teorinya. Menurut "Syeikh Muhammad Naquib al-Attas", islamisasi bertujuan untuk membebaskan manusia dari tradisi magis, mitologis, animisme, serta budaya nasional yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sementara itu, "Ismail Raji Al-Faruqi" menyatakan bahwa gagasan islamisasi ilmu pengetahuan adalah menyusun ulang data, mempertimbangkan kembali argumen dan bukti rasional, menilai ulang kesimpulan, dan menafsirkan ulang pengetahuan untuk memperkaya visi perjuangan Islam. Latar belakang islamisasi menurut "Syeikh al-Attas" adalah masalah utama yang dihadapi umat Islam, yaitu problem ilmu pengetahuan yang berasal dari Barat dan dianggap netral. Sedangkan, menurut "Al-Faruqi", banyak pendidik Muslim yang mengadopsi disiplin ilmu Barat dan mengembangkannya dalam sistem pendidikan. Model islamisasi menurut "Syeikh al-Attas" melibatkan dua langkah: pertama, mengeluarkan elemen dan konsep kunci dari kebudayaan Barat seperti rasionalisme, sekularisme, humanisme, dan tragedi; kedua, memasukkan elemen dan konsep kunci Islam ke dalam setiap cabang ilmu pengetahuan modern yang relevan.

dreyandra puteri / ilkom 6 Materi perkuliahan "Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Pendekatan Teoritis" membahas pandangan tokoh-tokoh seperti Syeikh Muhammad Naquib al-Attas dan Ismail Raji Al-Faruqi mengenai upaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam ilmu pengetahuan. Al-Attas menekankan pentingnya membebaskan umat Islam dari pengaruh tradisi magis dan kultur yang bertentangan dengan Islam, serta mengidentifikasi ilmu sebagai masalah utama umat, selain ekonomi dan politik. Al-Faruqi menyoroti perlunya menyusun ulang data dan argumentasi yang ada, serta mengevaluasi kembali kesimpulan untuk memperkaya perspektif perjuangan Islam. Model Islamisasi yang diajukan Al-Attas meliputi penghilangan elemen-elemen kunci dari kebudayaan Barat, seperti rasionalisme dan sekularisme, serta pengintegrasian konsep-konsep Islam ke dalam setiap cabang ilmu pengetahuan.

Saniah Fajrin/ Ilkom 6 Materi perkuliahan ini adalah Islamisasi Ilmu Pengetahuan dengan pendekatan teoritisnya. Dijelaskan bahwa terdapat 2 definisi dari tokoh islamisasi: 1. Syed Muhammad Naquib al-Attas, yang berpendapat bahwa islamisasi adalah membebaskan manusia dari tradisi magis (sihir), mitologis (mitos atau sesuatu yang sudah terjadi dan dianggap wajar), animisme, kultur nasional (yang bertentangan dengan Islam), faham sekuler (faham yang memisahkan kepentingan dunia dan akhirat). 2. Ismail Raji al-Faruqi, yang berpendapat bahwa islamisasi adalah sebuah usaha untuk medefiniskan kembali ilmu pengetahuan. Seperti mengenalkan kembali dasar islam, seperti ketakwaan, keimanan, dan lain sebagainya. Adapun latar belakang islamisasi adalah sebagai berikut: 1. Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas, problem utama adalah ilmu pengetahuan. Karena pada saat ini banyak ilmu Barat yang telah memberi warna dan berperan dalam pembentukan ilmu pengetahuan. Karena dari ilmu pengetahuan terbentuk ide, gagasan, perspektif. Dan dari barat banyak ide atau gagasan yang banyak belum terbukti. Menurut al-Attas ilmu itu tidak netral, karena ilmu membawa pandangan-pandangan hidup tertentu. 2. Ismail Raji al-Faruqi, berpendapat bahwa konsisi umat yang malang dan perlu adanya disiplin ilmu yang berbasis keislaman. Karena banyaknya pendidik muslim yang mengadopsi berbagai disiplin kelimuan dari Barat, yang kemudian mengembangkannya dalam sistem pendidikan, dan menurutnya, strategi seperti ini merupakan strategi yang salah, karena selain menyebabkan de-islamisasi dan demoralisasi umat Islam hal tersebut juga mendorong pada pendikotomian ilmu pengetahuan dalam pendidikan Islam. Dan metode / model Islamisai yaitu: 1. Syed Muhammad Naquib al-Attas, berpendapat bahwa terdapat 2 jenis metode, yaitu: - Pertama, mengeluarkan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci yang membentuk kebudayaan barat (rasionalisme, sekularisme, humanisme, dan tragedi) dan setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini, khususnya ilmu-ilmu humaniora (human science). - Kedua, memasukkan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam kedalam setiap cabang pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep dasar Islam yang harus dimasukkan kedalam tubuh ilmu apapun yang dipelajari umat Islam diantaranya adalah konsep tentang din, manusia (insan), ilmu (‘ilm dan ma’rifah), keadilan (‘adl), amal yang benar amal sebagai adab dan semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua. 2. Ismail Raji al-Faruqi, berpendapat bahwa terdapat 12 langkah, yaitu: - Penguasaan disiplin ilmu modern, pengetahuan kategoris, - Survei disiplin, - Penguasaan khazanah ilmiah islam, sebuah antologi - Penguasaan khazanah islam, tahap analisa - Penentuan relevansi islam yang khas terhadap disiplin ilmu - Penilaian kritis terhadap disiplin ilmu modern, tingkat perkembangan masa kini - Penilaian kritis terhadap khazanah islam, tingkat perkembangan dewasa ini - Survei masalah yang dihadapi - Survei permasalahan yang dihadapi umat manusia - Analisa kreatif dan sintesa - Penuangan kembali disiplim ilmu modern ke dalam kerangka islam dalam bentuk buku dars (buku teks) tingkat universitas. - Berbagai langkah terakhir kerja islamisasi sains yaitu penyebaran ilmu yang telah diislamisasi. Lalu mengapa ilmu perlu diislamisasikan? Karena ilmu dianggap netral, padahal sebenarnya banyak sekali problem-problem yang muncul dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dan terjadi westernisasi, yang sering dianggap sah padahal belum direspon, harusnya diteliti terlebih dahulu.

Janatin Al Fafa Jaelani / Ilkom 6 Materi pada kuliah ini adalah Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang membahas tentang Tokoh Islamisasi dan Teorinya. Menurut Syed Naquib al-Attas "Pembebasan manusia pertama dari tradisi magis, mitologis, animisme, kultur-nasional (yang bertantangan dengan Islam), dan kemudian dari belenggu faham sekuler atas pikiran dan bahasanya, juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau jiwanya" -Islam mengikis mitos -mitos bahwa kemuliaan ada disisi Allah -Kebaikan itu seperti pohon ketika ditanam biji tersebut butuh bertahun tahun untuk tumbuh dan berbuah, tidak ada pohon yang ketika ditanam langsung berbuah sama seperti kebaikan model islamisasi ada dua menurut naquib al-Attas mengeluarkan elemen dan konsep kunci yang membentuk kebudayaan barat(rasionalisme,sekularisme, humanisme dan tragedi) model islamisasi yang kedua memasukkan elemen-elemen dan konsep kunci islam kedalam setiap cabang pengetahuan masa kini yang relevan.

hasna titania nabila / Ilkom 6 Dalam video materi perkuliahan Islamisasi Ilmu Pengetahuan ini membahas tentang pendekatan teoritisnya. Dalam slide pertama terdapat tokoh penting dalam konsep Islamisasi ilmu, yaitu Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Beliau menekankan bahwa Islamisasi Ilmu adalah upaya untuk membebaskan manusia dari pengaruh tradisi magis, mitologis, animism, dan culture yang tidak sejalan dengan islam. Dan juga termasuk membebaskan manusia dari pemikiran dan Bahasa yang didominasi oleh pandangan sekuler. Konsep yang ditekankan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas mengenai pembebasan dari pengaruh sekuler dapat dilihat dalam pendekatan pendidikan. Contohnya, dalam pelajaran di sekolah, selain mengajarkan ilmu pengetahuan umum seperti sains dan matematika, kurikulum juga dapat memasukkan nilai-nilai Islam untuk memberikan landasan moral dan etika kepada siswanya. Lalu di slide berikutnya, membahas tentang gagasan Ismail Raji al-Faruqi tentang islamisasi imu pengetahuan. Ismail Raji Al-Faruqi menggambarkan proses tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan ilmu pengetahuan ke akar-akar islamnya. Yang mana konsep ini untuk menyelaraskan kembali ilmu pengetahuan tentang tujuan awalnya, memperkaya visi dan misi perjuangan islam yang lebih luas. Di slide berikutnya menyajikan perspektif Syed Muhammad Naquib Al-Attas tentang tantangan yang dihadapi oleh komunitas Islam, khusunya yang berkaitan dengan pengetahuan. Selain masalah ekonomi dan politik, tantangan signifikan bagi komunitas Muslim adalah masalah pengetahuan. Al-Attas menekankan bahwa pengetahuan barat tidaklah netral. Pengetahuan barat dipengaruhi oleh pandangan dunia, visi intelektual, dan persepsi psikologis peradaban barat. Lalu di slide berikutnya, menjelaskan tentang model islamisasi ilmu pengetahuan Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Langkah pertama dalam Islamisasi ilmu pengetahuan adalah dengan menyingkirkan unsur-unsur dan konsep-konsep utama yang membentuk pemikiran dan budaya barat. Proses ini penting dalam bidang-bidang yang terkait dengan humaniora, yang mana konsep-konsep barat ini memiliki pengaruh yang kuat. Al-Attas juga menekankan bahwa proses islamisasi harus mencakup ilmu-ilmu pengetahuan alam, fisika. Ini termasuk memastikan bahwa interpretasi fakta dan perumusan teori-teori dalam bidang-bidang ini selaras dengan islam.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ustadz, maakum Siti Khoirun, ini ringkasan yang ana dapatkan ustadz,, Pendekatan teoritis Islamisasi menururt Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah membebaskan manusia dari kegiatan sihir, mitos, gambar yg seolah" punya jiwa, kebangsaan tertentu atau budaya tertentu (yang bertentangan dengan Islam) Kultur yang baik : buat roti buaya ketika pernikahan Kultur buruk : yang mengandung sirik Paham sekuler : paham yg memisahkan antara dunia dan akhirat Islamisasi menurut Ismail Raji al-Faruqi adalah usaha untuk mendefinisikan ilmu pengetahuan, atau memaknai kembali kehidupan. Ilmu diBarat tidak netral. yang kemudian mengakibatkan deislamisasi. Model Islamisasi menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas : 1. mengeluarkan elemen" dan konsep" kunci yang membentukkultur dan kebudayaan barat 2. untuk mengintegrasikan atau "memasukkan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam ke dalam setiap cabang ilmu pengetahuan yang relevan. Model Islamisasi menurut Ismail Raji al-Faruqi ada 12 : 1. Penguasaan disiplin ilmu modern; pengetahuan kategori 2. survei disiplin 3. Penguasaan khazanah ilmiah Islam; sebuah antologi 4. Penguasaan khazanah Islam; tahap analisa 5. Penentuan relevansi Islam yang khas terhadap disiplin ilmu 6. Penilaian kritis terhadap disiplin ilmu modern; tingkat perkembangan masa kini 7. Penilaian kritis terhadap khazanah Islam; tingkat perkembangan dewasa ini 8. Survei masalah yang dihadapi umat Islam 9. survei permasalahan yang dihadapi umat manusia. 10. analisa kreatif dan sintesa. 11. penuangan kembali disiplin ilmu modern ke dalam kerangka Islam dalam bentuk buku dars (buku teks) tingkat universitas. 12. berbagai langkah terakhir kerja Islamisasi sains untuk penyebaran ilmu yang telah diislamisasi.

Assalamu'alaikum ustadz, Salma Hadyan hadir ustadz hadir. alhamdulillah, dari video antum saya jasi paham mengenai teknik membuat resensi, intinya jika ingin membuat resensi, kita harus memahami secara umum dan baik buku atau jurnal yang kita baca. dan video ini sangat menarik karena dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan resensi yang baik dan benar. syukron ustadz🙏

fathimah septiani hadiroh ustadz, yang saya pahami dari video antum adalah harus mengetahui informasi umum menganai buku tersebut, syukron ustadz

Assalamu'alaikum Ustadz,Shofiyah Naja hadir Melihat vidio ntum insyaallah saya paham cara untuk membuat resensi,sehingga bisa meringkas apa yang didalam buku tersebut.meringkas haruslah membaca keseluruhan sehingga bisa mendapatkan point yang ingin diringkas.ringkasan tersebut tidak perlu untuk mencopy paste, akan tetapi kita pahami dan kita tuliskan dengan meggunakan bahasa kita.adapun menganalisa dan diskusi dapat lebih memahami adanya kelebihan dan kekurangan dalam penjelasan sebuah buku.

Assalamu'alaikum Ustadz, Fathiyah Ul-Yahya Hadir. mengenai vidio antum yang saya pahami bahwa dalam membuat ringkasan sebuah buku, perlu mengutamakan kreativitas, analisis dan evaluasi.

Syaima Rahma hadir ustadz.. Afwan ustad izin bertanya pada teknik analisa dan diskusi tentang menanyakan informasi yang biasanya ada mengapa tidak perlu menjelaskan nya ustad? jazakumullah khairan ustad

Sarah AIda Fashiha, hadiroh ustad. Dengan materi ini saya memahami bahwasanya membuat resensi ataupun jurnal harus diimbangi dengan kreativitas dan analisis dari diri sendiri dan tidak hanya copy paste dari internet atau sebagainya. Atau kita bisa membuat resensi atau jurnal dengan membbaca terlebih dahulu buku yang akan kita jadikan rujukan untuk membuat resensi atau jurnal. Afwan ustad izin bertanya untuk judul dari jurnal atau resensi yang akan kita buat apakah mengambil dari buku atau nanti dibagikan oleh antum ustad?🙏

Assalamualaikum ustadz, Ata Mahda Diyana hadir yang saya pahami dari vidio ini adalah bahwa dalam membuat ringkasan suatu buku, kita harus mengutamakan kreativitas dalam membuat ringkasan tersebut, tidak harus copy paste persis seperti yang ada pada buku, salah satunya dengan cara membaca dan memahami isi dari buku yang akan diringkas atau bisa langsung menuju halaman yang dirasa membahas titik inti dari buku tersebut.

Aisyah Rizkyta hadir ustadz

Assalamu'alaikum Ustadz, Nafisah Naila Hadir..,, dari vidio antum diatas ini berarti teknik membuat resensi buku atau ringkasan buku, kita lebih merangkai kata-kata ringkasan dengan kreativitas kita sendiri dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami, dan memang membuat resensi buku atau sub bab nya itu tidak perlu di jelaskan secara detail tentang sub bab nya tetapi hanya dengan point-point penting saja ya ustadz, beda lagi dengan me-resume, apa benar ustadz? syukron ustadz

nailah amru hadir ustadz

assalamualaikum ustad, saya imelda arpiana hadir, point: "resensi yg diambil dri ringkasan suatu buku yg dilihat lebih dalam dimulai dari sub isi bab kemudian melihat identitas buku/hak cipta lalu membuat ringkasan dengan latar belakang atau isi dari buku yang kita ringkas kemudin analisa dan diskusi yg mana merupakan permasalahan atau kritik". 🙏

halimatusa'diah sallamah hadir ustadz

Nadia El-Haq Hadir ustadz yang saya pahami bahwa dalam menulis resensi pertama tama harus menuliskan informasi umum dari buku tersebut, kemudian tulis ringkasan dari buku tsb, lalu tulis analisis dan evaluasi, yang erakhir kita memberi pendapat tentang buku tersebut terimakasih ilmunya ustadz🙏

RIZKA AMALIA hadir ustadz. izin bertanya ustadz, berarti ringkasan dari resensi tersebut bisa kita ambil dari salah satu sub bab tersebut ustadz?

Assalamu'alaikum Ustadz, Imanina Hadir

Aldy Alfajri Hadir Ustadz

Sultan Haadhir stadzi 🙏

Ade Rezki Haadiir ustadz

Harfad Panji Haadhir ustadz🙏

Maftuhatu Rohmah hadir ustadz🙏🙏🙏

Muhammad Sahil Habibi Hadir Ustadz

Fajri hadir ustadz

Hadir ustadz 🙏🙏

Hadir ustadz Hasan Aulia

Hadir ustadz, muhammad 'Azzam asy syauqi

Hadir ustadz, dari Fauzy Rahmanto

Dzulfiqar hadir🙏🙏

arina manasikana, hadiroh ustadz

Syaima Rahma hadir ustad

naja hadir usdadz, makasih materinya ustadz🙏

Imanina Chairani Hadiroh Ustadz

Nayla Aziziah, hadiroh ustadz syukron 🙏

Fathiyah Ul-Yahya, hadir Ustadz. Syukron jazilan atas materinya Ustadz 🙏🏻

Ata Mahda hadir ustdaz, syukron jazilan ustadz

Shafa Aninditya hadiroh ustadz, syukron.

imelda arpiana hadiroh ustad🙏

syukron ustadz ilmunya 🙏

alfiyah manzili hadiroh ustadz

salma hadyan hadir ustadz