วีดีโอ

Makannya dulu masyarakat ga ikut gabung sama Timor Leste lawan orang asing usir mereka,,, Belanda kala perang dijawa sana,,, kita tau setelah perang selesai pulau2 yg duduki Belanda rebut masuk indo,,, politik seokarno Amerika maka anti komunis serahkan alat perang kpd indo hansur Timor Leste,,,

Terimakasih banyak untuk sejarah ini, kami anak cucu bisa tau❤

Alur cerita anda secara tdk langsung menghilangkan identitas raja timor dan masyarakatnya yg sdh mendahului mendiami pulau timor, Suku helong itu suku kecil pendatang yg mendiami pulau timor, cerita napak tilas suku helong seolah2 wkt mereka datang itu pulau timor tdk ada penghuni cerita anda menyesatkan banyak orang.

Haloo Beta orang Kupang NTT tinggal di Inggris nama bate Jaka benboi tuhan Yesus memberkati kita di kota Kupang NTT

Ceritanya sangat menarik.. Persamaan dalam cerita ini adalah berasal dari seram-gorang percis dengan cerita Raja Mauboli yg bertebaran keturunan dipulau lembata, adonara dan sebagian florestimur serta alor.

Raja raja Kupang atau NTT umumny ada peninggalan apa.sepertinya layak di sebut kepala suku dari pada raja

Kolam di kupang kasi nama jawa. Apa ini

Alhamdulillah, ikut dalam proses pembangunan kolam renang tersebut...dalam tahap design, dan pelaksanaan pembangunannya

Seharus nya ini film ada di museum kupang dan di nyalakan saat ada yg mengunjungi museum di kupang jd pengunjung bukan hanya melihat fisik sj tp ada tontanan sejarah nya juga,ini sekedar masukan

AQUAMAN PETRUS LAWA LAHIR DI KOTA KUPANG .NUSA TENGGARA TIMUR. KOTA KUPANG IS THE BEEST.💪💪👍👍👍👍👍👍👍💘🙏🙏

Semua yg kamu cerita itu di belum di lengkap,atau di lompat2 saja,nama pulau TIMOR di saja kau tdk tau ,apalagi tutur sejarahnya, dari TIMOR...BARAMATUS....MANU'A.

Salam dari Belu, pusat budaya Tetun.

❤ kalau ditambahkan narasi akan lebih menarik.

aku bengong dengan sejara tersebut. ada beberapa fidio soal asal usul kota kupang. sangat berbeda.

Peta tertua mengenai pulau timor ada di abad 15 dan sudah tertulis Pulau TIMOR bukan Timur. Dengan 4 wilayah srbagai berikut : - SUAI ( Sekarang ibukota distrik covalima di timor leste ) - OIBICH ( Belum diketahui secara pasti, bisa saja WEWIKU di belu selatan). - CABANAZA ( Sekarang KAMANASA/CAMENACA - TIMOR LESTE ) - LICHSANA ( Kemungkinan Likusaen atau pantai utara Maubara - TL. Sekarang distrik LIQUICA/LIKISA TL.

Klau raja sombai berkuasa dimana

Thanks 👌🙏🙏

❤ENDE HADIR BOSS..

Luar biasa para leluhur kita, trimakasih Bapak Tua Adat.. Ini cerita asal india belakang sama persis yg almrh mama saya ceritakan lelulur kami di ende liu utara khisunya desa nuangenda kecamatan wewaria. Salam hormat bapa ketua adat

Mlm kk ??

Pertokoan di kupang sangat bagus. Tp sayang,, Trotoarnya berantakan. Ada yg tebal & tipis. Jd terlihat gak rapih. Kabel2 jg semrawut. Bikin kusut

Nai itu tanah Kopan bukan nama raja

Nai itu tanah Kopan bukan nama raja

Mo

Saya pernah ke tempat ini

Emang kupang tamba keren tapi tak tertata dengan baik.. Masi harbabiruk

Kota Kupang kota kasih.mantap bang

Kupang ni pak 😍😘😙😚

Shalom untuk saudara/i terkasih dalam Tuhan, Dengan membaca dan mengutip cerita dari para Pemangku Adat dan Sejarawan, kami ingin berbagi cerita singkat tentang perjalanan Raja Helong di Pulau Semau dan Kupang (Timor Barat). Pada masa pra sejarah suku Helong keluar dari Pulau Seram-Maluku dengan berlayar menuju ke Pulau Timor menggunakan rakit, yang dalam perjalanan itu dipimpin oleh Raja Helong pertama bernama Lissin Lai Bissi bersama saudara kembarnya Koen Lai Bissi dengan didampingi oleh Lai Topan atau Nai Kopan selaku Panglima, selanjutnya dari Atapupu (Atambua) Raja Lissin Lai Bissi memerintahkan kepada Nai Kopan untuk berjalan mendahului ke arah Timor Barat guna mencari tempat yang layak untuk dihuni sehingga Nai Kopan melaksanakan perintah tersebut dengan membawa beberapa Kepala Keluarga berjalan menyusuri pantai menuju ke arah Timor Barat, sedangkan Raja Lissin Lai Bissi tetap tinggal di Atapupu untuk sementara waktu (sedang dalam masa perkabungan paska hilangnya saudara kembarnya Koen Lai Bissi di lautan Atapupu). Setibanya di Kupang, Nai Kopan membangun pemukiman di wilayah Fatukoa dan beberapa tahun kemudian, anak dari Raja Lissin Lai Bissi bernama Lissin Bissing menyusul kelompok tersebut ke arah Timor Barat yang kemudian bertemu dengan Kelompok Nai Kopan di wilayah Fatukoa yang mana pertemuan itu disambut baik dengan penuh suka cita, yang pada akhirnya Lissin Bissing menikah dengan puteri dari Nai Kopan dan setelah pernikahan itu, dibangunlah Kerajaan Helong di Kupang untuk pertama kalinya di Kai Salun (saat ini dikenal dengan nama Fatufeto-Kota Kupang) dan dipimpin oleh Lissin Bissing sebagai Raja dalam meneruskan warisan dari Raja Lissin Lai Bissi dengan wilayah kepemimpinan mencakup Pulau Semau, Kai Salun dan Buni Baun (saat ini dikenal dengan nama Bonipoi-Kota Kupang). Seiring berjalannya waktu dari masa prasejarah, peradaban kerajaan Helong mencapai pada kekuasaan Raja Koen Lai Bissi atau Koen Pan atau Koen AmTuan (Koen Besar) pada tahun 1678-1698 dan pemegang kekuasaan Raja di Kupang secara turun temurun dipegang oleh keturunan suku Helong hingga pada masa kekuasaan VOC Belanda di Kupang. Diketahui bahwa Raja Koen AmTuan membangun pagar batu di sekeliling Istana yang bertempat di Kai Salun untuk menghalau pergerakan musuh yang disebabkan adanya tekanan dari pihak VOC Belanda yang bermukim di Benteng Fort Concordia (1646), benteng tersebut dahulunya dibangun oleh Bangsa Portugis pada tahun 1556 dan diberi nama Lahayong (saat ini ditempati oleh Kompi 743 TNI-AD). Pagar batu yang dibangun oleh Raja Koen AmTuan terbuat dari batu Alam bersusun keatas berlapis empat. Kondisi tersebut menurut bahasa Helong yaitu “PAN”. Oleh rakyat atau warga yang mau berurusan atau menemui Raja Koen ditempat yang disebut PAN, sehingga sering disebut “KOENPAN”. Dalam perkembangan penggunaan bahasa (ucapan) secara etimologis kata ‘’KoenPan” berubah menjadi “Koepang”, selanjutnya dengan ejaan baru maka disesuaikan lagi menjadi “KUPANG”. Sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur Lissin Lai Bissi yakni moyang dari Koen Lai Bissi atau Koen AmTuan, maka oleh pemerintah Kabupaten Kupang menggantikan nama Kampung Cina menjadi Kelurahan Lai Bissi Kopan. Berikut adalah daftar Raja Helong pada masa VOC Hindia Belanda (sesuai catatan sejarah VOC Belanda): * 1816-1826: Manas Bissi kemudian, * 1872-1882: Manas Klomang Bissilisin urutan raja ke-6. Saat itu Raja Manas Klomang Bissilisin memperkenalkan sonaf Kai salun dengan nama Sonaf 3. Setelah Raja Manas Klomang Bissilisin, Jabatan sebagai raja dipangku, * 1882-1885: Leo Manas Bissilisin, * 1885-1908: Dean Manas Bissilisin, * 1908-1911: Soleman Pallo Bissilisin dan urutan raja ke-10 dijabat, * 1911-1917: Salmun Pallo Bissilisin, * 1918-1945: Nicolas Isu Nisnoni, * 1945-1955: Alfonsus Nisnoni. Berikut adalah daftar lengkap 28 Raja Helong pada masa Portugis hingga Masa VOC Hindia Belanda sesuai catatan sejarah berdasarkan penelitian oleh Prof.Hans Hägerdal: 1. Koen Lai Bissi atau Koen Pan atau Koen AmTuan (Koen Besar) pada tahun 1678-1698 2. Manas Bissi I 3. Susang Bissi 4. Bisi Bisi 5. Manas Bissi II 6. Poto Bissi (Raja Perempuan) 7. Karel Buni (Menikah dengan saudari Perempuan Poto Bissi) 8. Manas Bissi III (Saudara dari Poto Bissi) 9. Tepa Bissi 10. Lasi Tepa (1760-1770) 11. Manas Tepa (1770-1785) 12. Manas Klomang (1785-1790) 13. Kolan Tepa (1790-1795) 14. Neon Manas (1795-1801) 15. Bani Neon (Hila Neon) (1801-1815) 16. Manas Bissi IV (1815-1826) 17. Tepa Manas (1826-1846) 18. Susang Manas (1846-1854) 19. Lasi Lasi (1854-1858) 20. Manas Dean (1858-1872) 21. Manas Klomang (1872-1881) 22. Leo Manas (1882-1885) 23. Dean Manas (1885-1908) 24. Susang Palo (1908-1911) 25. Manas Susang (1911-1917) 26. Daud Hanok Tanof (1918) 27. Nicolas Isu Nisnoni (1918-1945) 28. Alfonsus Nisnoni (1945-1955). Ketika pihak VOC menurunkan status Raja menjadi Fetor maka status Raja di Istana Kai Salun (Fatufeto) berubah menjadi Kefetoran Kai Salun untuk tetap memimpin rakyat Helong di Pulau Semau, Kai Salun, dan Buni Baun, kemudian Raja Helong mulai beranjak pindah ke wilayah Pulau Semau pada saat sistem kefetoran di Kupang jatuh ke tangan Nicolas Isu Nisnoni pada tahun 1918, sehingga sistem Kerajaan Helong di Kupang runtuh namun keturunan dari Raja Lissin Lai Bissi kembali pulang ke wilayah Uinao yang saat ini dikenal dengan nama Uinao - Desa Huilelot Kecamatan Semau Kabupaten Kupang untuk tetap menjalankan sistem Kerajaan Helong guna memimpin Rakyat Helong di Pulau Semau (kepemimpinan itu berlangsung hingga Rakyat Timor merdeka sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia). Perlu diketahui bahwa Kerajaan Helong di Uinao sudah ada sejak Zaman Prasejarah (sejak awal mula suku Helong tiba di Timor Barat) yang mana bekas bangunan dan tahta kerajaan Helong masih ada dan lokasinya berada di belakang Gereja Gmit Mata Jemaat Pokok Anggur Uinao sementara makam Raja-raja Helong berlokasi tepat di depan Gereja tersebut. Perjuangan orang Helong melawan penjajah Belanda dan Jepang menggunakan cara Tradisional dan konon para penjajah dikatakan sulit menemukan cara untuk memasuki Pulau Semau dan tidak ada ketertarikan untuk menempati pulau Semau. Untuk cerita lebih lengkapnya dapat diperoleh dari buku MEMPERKENALKAN KOTA KUPANG, penulis Aco Detaq. White and Dark Stranger Kings: Kupang in the Early Colonial Era Etrangers rois - blancs et bruns : Kupang aux débuts de l’époque colonial, penulis Hans Hägerdal.

Shalom untuk saudara/i terkasih dalam Tuhan, Dengan membaca dan mengutip cerita dari para Pemangku Adat dan Sejarawan, kami ingin berbagi cerita singkat tentang perjalanan Raja Helong di Pulau Semau dan Kupang (Timor Barat). Pada masa pra sejarah suku Helong keluar dari Pulau Seram-Maluku dengan berlayar menuju ke Pulau Timor menggunakan rakit, yang dalam perjalanan itu dipimpin oleh Raja Helong pertama bernama Lissin Lai Bissi bersama saudara kembarnya Koen Lai Bissi dengan didampingi oleh Lai Topan atau Nai Kopan selaku Panglima, selanjutnya dari Atapupu (Atambua) Raja Lissin Lai Bissi memerintahkan kepada Nai Kopan untuk berjalan mendahului ke arah Timor Barat guna mencari tempat yang layak untuk dihuni sehingga Nai Kopan melaksanakan perintah tersebut dengan membawa beberapa Kepala Keluarga berjalan menyusuri pantai menuju ke arah Timor Barat, sedangkan Raja Lissin Lai Bissi tetap tinggal di Atapupu untuk sementara waktu (sedang dalam masa perkabungan paska hilangnya saudara kembarnya Koen Lai Bissi di lautan Atapupu). Setibanya di Kupang, Nai Kopan membangun pemukiman di wilayah Fatukoa dan beberapa tahun kemudian, anak dari Raja Lissin Lai Bissi bernama Lissin Bissing menyusul kelompok tersebut ke arah Timor Barat yang kemudian bertemu dengan Kelompok Nai Kopan di wilayah Fatukoa yang mana pertemuan itu disambut baik dengan penuh suka cita, yang pada akhirnya Lissin Bissing menikah dengan puteri dari Nai Kopan dan setelah pernikahan itu, dibangunlah Kerajaan Helong di Kupang untuk pertama kalinya di Kai Salun (saat ini dikenal dengan nama Fatufeto-Kota Kupang) dan dipimpin oleh Lissin Bissing sebagai Raja dalam meneruskan warisan dari Raja Lissin Lai Bissi dengan wilayah kepemimpinan mencakup Pulau Semau, Kai Salun dan Buni Baun (saat ini dikenal dengan nama Bonipoi-Kota Kupang). Seiring berjalannya waktu dari masa prasejarah, peradaban kerajaan Helong mencapai pada kekuasaan Raja Koen Lai Bissi atau Koen Pan atau Koen AmTuan (Koen Besar) pada tahun 1678-1698 dan pemegang kekuasaan Raja di Kupang secara turun temurun dipegang oleh keturunan suku Helong hingga pada masa kekuasaan VOC Belanda di Kupang. Diketahui bahwa Raja Koen AmTuan membangun pagar batu di sekeliling Istana yang bertempat di Kai Salun untuk menghalau pergerakan musuh yang disebabkan adanya tekanan dari pihak VOC Belanda yang bermukim di Benteng Fort Concordia (1646), benteng tersebut dahulunya dibangun oleh Bangsa Portugis pada tahun 1556 dan diberi nama Lahayong (saat ini ditempati oleh Kompi 743 TNI-AD). Pagar batu yang dibangun oleh Raja Koen AmTuan terbuat dari batu Alam bersusun keatas berlapis empat. Kondisi tersebut menurut bahasa Helong yaitu “PAN”. Oleh rakyat atau warga yang ini berurusan atau menemui Raja Koen ditempat yang disebut PAN, sehingga sering disebut “KOENPAN”. Dalam perkembangan penggunaan bahasa (ucapan) secara etimologis kata ‘’KoenPan” berubah menjadi “Koepang”, selanjutnya dengan ejaan baru maka disesuaikan lagi menjadi “KUPANG”. Sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur Lissin Lai Bissi yakni moyang dari Koen Lai Bissi atau Koen AmTuan, maka oleh pemerintah Kabupaten Kupang menggantikan nama Kampung Cina menjadi Kelurahan Lai Bissi Kopan. Berikut adalah daftar Raja Helong pada masa VOC Hindia Belanda (sesuai catatan sejarah VOC Belanda) : * 1816-1826: Manas Bissi kemudian, * 1872-1882: Manas Klomang Bissilisin urutan raja ke-6. Saat itu Raja Manas Klomang Bissilisin memperkenalkan sonaf Kai salun dengan nama Sonaf 3. Setelah Raja Manas Klomang Bissilisin, Jabatan sebagai raja dipangku, * 1882-1885: Leo Manas Bissilisin, * 1885-1908: Dean Manas Bissilisin, * 1908-1911: Soleman Pallo Bissilisin dan urutan raja ke-10 dijabat, * 1911-1917: Salmun Pallo Bissilisin, * 1918-1945: Nicolas Isu Nisnoni, * 1945-1955: Alfonsus Nisnoni. Berikut adalah daftar lengkap 28 Raja Helong pada masa Portugis hingga Masa VOC Hindia Belanda sesuai catatan sejarah berdasarkan penelitian oleh Prof.Hans Hägerdal : 1. Koen Lai Bissi atau Koen Pan atau Koen AmTuan (Koen Besar) pada tahun 1678-1698 2. Manas Bissi I 3. Susang Bissi 4. Bisi Bisi 5. Manas Bissi II 6. Poto Bissi (Raja Perempuan) 7. Karel Buni (Menikah dengan saudari Perempuan Poto Bissi) 8. Manas Bissi III (Saudara dari Poto Bissi) 9. Tepa Bissi 10. Lasi Tepa (1760-1770) 11. Manas Tepa (1770-1785) 12. Manas Klomang (1785-1790) 13. Kolan Tepa (1790-1795) 14. Neon Manas (1795-1801) 15. Bani Neon (Hila Neon) (1801-1815) 16. Manas Bissi IV (1815-1826) 17. Tepa Manas (1826-1846) 18. Susang Manas (1846-1854) 19. Lasi Lasi (1854-1858) 20. Manas Dean (1858-1872) 21. Manas Klomang (1872-1881) 22. Leo Manas (1882-1885) 23. Dean Manas (1885-1908) 24. Susang Palo (1908-1911) 25. Manas Susang (1911-1917) 26. Daud Hanok Tanof (1918) 27. Nicolas Isu Nisnoni (1918-1945) 28. Alfonsus Nisnoni (1945-1955). Ketika pihak VOC menurunkan status Raja menjadi Fetor maka status Raja di Istana Kai Salun (Fatufeto) berubah menjadi Kefetoran Kai Salun untuk tetap memimpin rakyat Helong di Pulau Semau, Kai Salun, dan Buni Baun, kemudian Raja Helong mulai beranjak pindah ke wilayah Pulau Semau pada saat sistem kefetoran di Kupang jatuh ke tangan Nicolas Isu Nisnoni pada tahun 1918, sehingga sistem Kerajaan Helong di Kupang runtuh namun keturunan dari Raja Lissin Lai Bissi kembali pulang ke wilayah Uinao yang saat ini dikenal dengan nama Uinao - Desa Huilelot Kecamatan Semau Kabupaten Kupang untuk tetap menjalankan sistem Kerajaan Helong guna memimpin Rakyat Helong di Pulau Semau (kepemimpinan itu berlangsung hingga Rakyat Timor merdeka sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia). Perlu diketahui bahwa Kerajaan Helong di Uinao sudah ada sejak Zaman Prasejarah (sejak awal mula suku Helong tiba di Timor Barat) yang mana bekas bangunan dan tahta kerajaan Helong masih ada dan lokasinya berada di belakang Gereja Gmit Mata Jemaat Pokok Anggur Uinao sementara makam Raja-raja Helong berlokasi tepat di depan Gereja tersebut. Perjuangan orang Helong melawan penjajah Belanda dan Jepang menggunakan cara Tradisional dan konon para penjajah dikatakan sulit menemukan cara untuk memasuki Pulau Semau dan tidak ada ketertarikan untuk menempati pulau Semau. Untuk cerita lebih lengkapnya dapat diperoleh dari buku MEMPERKENALKAN KOTA KUPANG, penulis Aco Detaq. White and Dark Stranger Kings: Kupang in the Early Colonial Era Etrangers rois - blancs et bruns : Kupang aux débuts de l’époque colonial, penulis Hans Hägerdal.

Kupng itu wakilnya raja amarasi Nisnoni bukan suku Rote /apa

Suku tertua dan pemilik pulau Timor adalah orang Timor yg artinya; berbahas tetun dari kupan same bagina seltan timor juga viqueque bagian timor fatukulu, maksae ,dll, tpi Timor bagian tengah dan bagian wtara adalah manubae yg paling dominan.. dan asal- usul pulau timor dari Tudor atau Sulawesi mk di lambakan sebagai Buaya...

Suku Dawan atau atoni pah Meto dengan populasi terbesar dan yang tersebar di seluruh Timor Barat...

Pah Timor Namas,,,

Portugis awal dtg ke Indonesia 1511 ko bs ke Kupang 1436 mana yg betul yg benar saja kawan,

sejarahnya ok.. cuma gambar yang ditampilkan kok bukan adat Helong.. malah suku lain... sebagai orang helong saya harap ini harus dikoreksi...

Tiga raja yang berkuasa sampai Dunia tidak tahu di manakah mereka menempatkan

Hai rabo 16 november 2022 nama aya dari saya sutikno asok jalan GIRILAYA SURABAYA terima kasi

👍👍👍🙏🙏🙏

Gasss bosku,,, ntt juoosss

Mantapppp

Aku punya kawan dari Kupang dulu waktu kuliah. Namanya Zulkifli. Ihihi

Sebagai orang Timor yg sudah lama di perantauan menonton video ini jadi ingat kampung halaman. Terimakasih videonya sukses selalu👍

Ngawur sejarahnya. Portugis baru menginjakan kakiny di daratan Timor 1515 dan dipimpin Francisco Rodrigues dan Antonio Abreu. Pada 1415 Portugis memulai expansi mendarat di Maroko, lalu Cabo Verde di Africa Barat. Selatannya menaklukan wilayah Guinea, Ivory Coast, Benin, Sao Tome, Anggola, Africa Selatan yg dipimpin Bartolomeus Dias. Lalu ke Mosambik, Yaman, Oman dan THN 1498 sampai India dipimpin Vasco da Gama. THN 1511, Dom Afonso Albuquerque manaklukan Malaka di Malasya. Waktu itu, Malaka pusat bisnis kesultan Islam di Nusantara. Pada 1515, Portugis sampai di Ternate dan Tidore di Maluku.

INI ORANG NGARANG CERITA INDAH SAJA... COBALAH MEMBUAT SUATU KONTEN YG BERMUTU, APALAGI UTK SEBUAH CERITA SEJARAH

Asal usul nama Timor berasal dr bahasa Malayu, dr kata timur artinya tempat matahari terbit. Ini dilihat posisi geografisnya jika dilihat dr posisi Malaka, Malasya. Orang pertama yg memakai Timor dlm administrasi adalah Time Pirres, seorang pejabat Portugis di Malaka pada 1515 dlm buku berjadul Suma Oriental. Isi buku ini ttg pulau Timor yg dikatakan ditumbuhi kayu Cendana yg sangat menguntungkan. Selanjutnya, raja Portugal instruksikan utk menguasai pulau ini. Anehnya, penunjuk arah pelayaran adalah org Melayu, Malasya. Lalu siapa raja Diraja di Kupang? Dicatat dlm sejarah Portugis, Serviao, Amabi. Pihak gereja, sebenarnya ingin menamai pulau ini Ilha de Santa Crus( Salib Suci), simbol Kristiani. Salam dari Domingos Coy Abi dr Dili

Aku kesel liat banyak kabel bergelantungan 🙄

Amen

Agar dinas pendidikan memasukan sejarah daerah setempat dalam kurikulum pendidikan shg sejarah ini TDK hilang.

24.06 dalam peta tidak ada pulau timur. Yg ada pulau Timor