MINDAMAS Legacy (Andi SUWIRTA)
MINDAMAS Legacy (Andi SUWIRTA)
  • 336
  • 123 474

วีดีโอ

SSB 2024 to Labuan Bajo (2)
มุมมอง 3512 ชั่วโมงที่ผ่านมา
Sweet Memory at Labuan Bajo, Indonesia, on Wednesday to Sunday, 7-11 August 2024. We are happy and able to sharing and caring in SSB (Seminar Sambil Berlayar / Conference by Traveling), not only in human relations but also academic matters among ASEAN Countries: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Philippines.
The 3rd Zoom Meeting for Last Preparing SSB 2024 to Labuan Bajo
มุมมอง 4016 ชั่วโมงที่ผ่านมา
Pertemuan via Zoom Meeting pada hari Senin (05/08/2024), dan Persiapan terakhir, sebelum berangkat melaksanakan SSB (Seminar Sambil Berlayar) ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada hari Rabu Minggu, tanggal 7-11 Agustus 2024.
Short Video on SSB 2024 to Labuan Bajo
มุมมอง 206หลายเดือนก่อน
The Agenda of SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference) is going to be conducted at Labuan Bajo, Eastern Indonesia, on 7-11 August 2024 (Wednesday to Sunday). The participants are coming from the Lecturers and Teachers as the representatives of Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and the Philippines.
The 2nd Zoom Meeting of SSB 2024 to Labuan Bajo
มุมมอง 45หลายเดือนก่อน
In the second meeting via Zoom, on Wednesday, 3rd July 2024, is to prepare and share related to implementation of SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference) in Labuan Bajo, Eastern Indonesia, on Wednesday to Sunday, 7-11 August 2024. The participants of SSB 2024 to Labuan Bajo are coming from Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and the Philippines.
SSB 2018 in Bandung, West Java, Indonesia
มุมมอง 192 หลายเดือนก่อน
The SSB (Seminar Sambil Berlayar) on Edutourism with an International Conference, organized by ASPENSI (Asosiasi Sejarawan dan Pendidik Sejarah Internasional / International Association for Historians and History Educators) in collaboration with HAWWA Tours & Travel, conducted in Bandung, West Java, Indonesia, on August 1-5, 2018. The participants were consisted of Faculty Members and Teachers ...
SSB 2018: Edutourism with an International Conference
มุมมอง 142 หลายเดือนก่อน
The SSB (Seminar Sambil Berlayar) on Edutourism with an International Conference, organized by ASPENSI (Asosiasi Sejarawan dan Pendidik Sejarah Internasional / International Association for Historians and History Educators), conducted in Bandung, West Java, Indonesia, on August 1-5, 2018. The participants were consisted of Faculty Members and Teachers from Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam...
SSB 2020 from Kuala Lumpur to Singapore (Postponed)
มุมมอง 102 หลายเดือนก่อน
The SSB (Seminar Sambil Berlayar / Conference by Travelling) of 2020 was planned from Kuala Lumpur in Malaysia to Singapore as long as 5D4N (5 Days 4 Nights), on July 8-12, 2020. But, unfortunately, due to COVID-19 pandemic, the SSB 2020 was postponed. The participants of SSB 2020 came from many countries, not only from Indonesia, but also from Malaysia, Brunei Darussalam, the Philippines, Japa...
The 1st Zoom Meeting of SSB 2024 to Labuan Bajo
มุมมอง 302 หลายเดือนก่อน
In the 1st online meeting, via Zoom, related to the SSB (Seminar Sambil Berlayar / International Round Table Conference)'s Agenda to Labuan Bajo in Indonesia, 7-11 August 2024, there has been sharing information among the Participants and Q&A Session with the HAWWA Tours & Travels Agent Representative, as event organizer of SSB. The 1st Zoom Meeting has been conducted on Wednesday, 5th June 202...
Yassinan Online KAMI (Kayim-Temi) Subang
มุมมอง 352 หลายเดือนก่อน
Mendoakan orang tua dan saudara dekat yang sudah Almarhum dan Almarhumah adalah baik menurut ajaran Islam. Di era teknologi dan informasi modern ini, acara ngaji Yassin bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, melalui internet daring (dalam jaringan) Zoom Meeting. Acara Yassinan Online dari keluarga besar KAMI (Kayim-Temi) di Subang pun telah dilakukan secara daring pada hari Kamis, 30 Mei 20...
ONE DAY TRIP TO CIREBON
มุมมอง 2593 หลายเดือนก่อน
Travelling with my Students of History Education UPI (Indonesia University of Education) to the Cirebon Palaces and Cirebon Mosques in West Java, Indonesia, on Friday, 17th May 2024. Very exiting travelling. As Historian and Candidate of History Teachers have to often travelling and visiting directly to the historical sites.
03.BINGPAR.SEJUPI.19.02.2024
มุมมอง 726 หลายเดือนก่อน
03.BINGPAR.SEJUPI.19.02.2024
03.BMY.SASdPS.SEJUPI.22.02.2024
มุมมอง 216 หลายเดือนก่อน
03.BMY.SASdPS.SEJUPI.22.02.2024
Tahniah dan Syabas kepada Prof Dr Mukhibat 2024
มุมมอง 196 หลายเดือนก่อน
Tahniah dan Syabas kepada Prof Dr Mukhibat 2024
Roundtable Conference of UNINUS and ASPENSI 2024
มุมมอง 576 หลายเดือนก่อน
Roundtable Conference of UNINUS and ASPENSI 2024
02.BING.SASdPS.SEJUPI.15.02.2024
มุมมอง 1346 หลายเดือนก่อน
02.BING.SASdPS.SEJUPI.15.02.2024
02.BINGPAR.SEJUPI.12.02.2024
มุมมอง 656 หลายเดือนก่อน
02.BINGPAR.SEJUPI.12.02.2024
01.BINA.SIMI.SEJUPI.06.02.2024
มุมมอง 3056 หลายเดือนก่อน
01.BINA.SIMI.SEJUPI.06.02.2024
01.BINGPAR.SEJUPI.05.02.2024
มุมมอง 546 หลายเดือนก่อน
01.BINGPAR.SEJUPI.05.02.2024
Lagu Jawa "Rungkad"
มุมมอง 4697 หลายเดือนก่อน
Lagu Jawa "Rungkad"
Rencana & Naratif Sejarah: "MADANI Konteks Malaysia, Indonesia"
มุมมอง 1.5K8 หลายเดือนก่อน
Rencana & Naratif Sejarah: "MADANI Konteks Malaysia, Indonesia"
Lagu Indonesia "Titip Rindu buat Ayah"
มุมมอง 2848 หลายเดือนก่อน
Lagu Indonesia "Titip Rindu buat Ayah"
Opini & Narasi Sejarah: Kepemimpinan Ki Sunda
มุมมอง 7748 หลายเดือนก่อน
Opini & Narasi Sejarah: Kepemimpinan Ki Sunda
Lagu Sunda "Kembang Tanjung Panineungan"
มุมมอง 3418 หลายเดือนก่อน
Lagu Sunda "Kembang Tanjung Panineungan"
Rencana & Naratif Sejarah: PRU di Malaysia dan PEMILU di Indonesia
มุมมอง 6K9 หลายเดือนก่อน
Rencana & Naratif Sejarah: PRU di Malaysia dan PEMILU di Indonesia
Lagu Indonesia "Terlanjur Basah"
มุมมอง 2919 หลายเดือนก่อน
Lagu Indonesia "Terlanjur Basah"
Opini & Narasi Sejarah: Menteri Korupsi dan Tanggung Jawab Presiden?
มุมมอง 4739 หลายเดือนก่อน
Opini & Narasi Sejarah: Menteri Korupsi dan Tanggung Jawab Presiden?
Lagu Jawa "Manuk Kepudang"
มุมมอง 33410 หลายเดือนก่อน
Lagu Jawa "Manuk Kepudang"
Rencana & Naratif Sejarah: Apa Erti Megawati Dapat Ijazah Kehormat Doktor daripada Malaysia?
มุมมอง 42410 หลายเดือนก่อน
Rencana & Naratif Sejarah: Apa Erti Megawati Dapat Ijazah Kehormat Doktor daripada Malaysia?
Lagu Melayu "Hutang"
มุมมอง 32510 หลายเดือนก่อน
Lagu Melayu "Hutang"

ความคิดเห็น

  • @salviawahyusista9007
    @salviawahyusista9007 3 วันที่ผ่านมา

    Pilpres ulang... pemilu ulang... stop ikn....

  • @alinasimon6399
    @alinasimon6399 3 วันที่ผ่านมา

    Ya Allah. Tolonglah perkenankan permintaan semua insan2 di seluruh alam ini. Syukur alhamdulillah. Salam dari Malaysia.

  • @Sekedarasumsi88
    @Sekedarasumsi88 3 วันที่ผ่านมา

    Mestinya saat Jokowi mengajukan UU perampasan aset harta bagi para koruptor yg ditolak mentah" oleh DPR mahasiswa saat itu harus protes demo tapi mahasiswanya malah diam saja ,giliran soal UU pilkada sekarang kok malah protes siapa kira" yg menggerakkan mahasiswa ini pasti ada aktor intelektualnya di belakang mahasiswa yg demo

    • @SukmaClaudia
      @SukmaClaudia 3 วันที่ผ่านมา

      Mahasiswa Bodoh!!! Seharusnya waktu UU Korupsi yang ditolak DPR itulah Kalian Demo!!!.

  • @muhamadfauzan4424
    @muhamadfauzan4424 3 วันที่ผ่านมา

    Nama : Muhamad Fauzan NIM : 2209988 Review Artikel : Artikel ini membahas tentang pengembangan komunikasi efektif dalam perspektif pendidikan yang berbasis pada agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi, dengan studi kasus di TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) Al-Fitrah di Bandung, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus untuk mengeksplorasi karakteristik dan aspek sosial tertentu. Artikel ini menekankan pentingnya komunikasi dalam pendidikan, khususnya bagaimana guru menyampaikan pesan pendidikan kepada siswa secara efektif. Studi ini menunjukkan bahwa komunikasi yang baik dan terarah sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu terjadinya perubahan perilaku pada siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa di TKIT Al-Fitrah. Penulis menekankan bahwa komunikasi dalam proses pembelajaran sangat interaktif, di mana informasi mengalir secara dua arah antara guru dan siswa. Selain itu, penting bagi guru untuk memiliki kemampuan bahasa yang baik dan menguasai struktur kalimat yang benar agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Dalam artikel ini, penulis juga menyoroti pentingnya dasar-dasar agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi dalam mengembangkan komunikasi yang efektif di lingkungan pendidikan. Misalnya, dalam perspektif Islam, komunikasi yang efektif harus didasarkan pada etika dan nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Komunikasi yang baik tidak hanya melibatkan penyampaian informasi, tetapi juga mencakup aspek moral dan etika dalam berkomunikasi, yang menjadi landasan penting dalam pendidikan Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi yang efektif dalam pendidikan sangat dipengaruhi oleh peran aktif dari semua pihak yang terlibat, baik itu guru, siswa, maupun orang tua. Penulis merekomendasikan bahwa proses komunikasi dalam pendidikan akan lebih efektif jika dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi. Dengan demikian, komunikasi tidak hanya menjadi sarana penyampaian informasi, tetapi juga alat untuk membangun pemahaman dan kesepakatan dalam mencapai tujuan pendidikan. Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka yang meliputi sumber dari buku, artikel dalam jurnal, dan skripsi: **Buku:** - Effendi, Onong Uchjana. *Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek*. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. - Mulyana, Deddy. *Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar*. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001. - Nasution, S. *Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif*. Bandung: Tarsito, 2003. **Artikel dalam Jurnal:** - Hamid, Fadilah. "Komunikasi Efektif dalam Pendidikan Islam di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu." *Jurnal Pendidikan Islam*, vol. 7, no. 1, 2023, pp. 55-70. - Anwar, Saiful. "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar." *Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan*, vol. 20, no. 2, 2018, pp. 100-112. - Rahmawati, Siti. "Peran Komunikasi dalam Pembelajaran Berbasis Nilai Agama." *Jurnal Komunikasi Pendidikan*, vol. 15, no. 3, 2020, pp. 89-103. **Skripsi:** - Setiawan, Dedi. "Analisis Komunikasi Interpersonal Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar." Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2019. - Putri, Annisa Rahma. "Pengaruh Komunikasi Efektif antara Guru dan Siswa terhadap Prestasi Belajar di SMP Negeri 1 Bandung." Skripsi, Universitas Padjadjaran, 2020. - Utami, Rina. "Pengembangan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Nilai-Nilai Islam di Taman Kanak-Kanak." Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2022.

  • @PutriYolanda-ml1vh
    @PutriYolanda-ml1vh 3 วันที่ผ่านมา

    nama : Putri Yolanda NIM : 2207316 Komentar : pada kali ini izinkan saya untuk memberikan jawaban UAS yaitu dengan soal berupa review dari ssalah satu jurnal jurnal yang akan saya review yaitu Judul Jurnal: "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Peristiwa Malari Tahun 1974 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Indonesia Raya di Jakarta" Review Jurnal ini berfokus pada peran pers dalam menyuarakan kritik sosial selama masa Orde Baru di Indonesia, khususnya dalam konteks Peristiwa Malari 1974. Peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) merupakan kerusuhan besar yang terjadi di Jakarta sebagai respon terhadap kebijakan ekonomi pemerintah yang dianggap terlalu pro-asing dan tidak memihak rakyat kecil. Insiden ini menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia karena mengungkap ketegangan antara pemerintah yang otoriter dan masyarakat yang mulai menunjukkan ketidakpuasan. Di tengah ketatnya kontrol pemerintah terhadap kebebasan pers, jurnal ini mengeksplorasi bagaimana surat kabar Merdeka dan Indonesia Raya memberitakan dan mengkritik kebijakan pemerintah selama Peristiwa Malari. penulis menekankan bahwa Peristiwa Malari tahun 1974 adalah salah satu momen krusial dalam sejarah Indonesia yang menggambarkan ketegangan antara kebebasan pers dan kekuasaan pemerintah Orde Baru. Meskipun pers berada di bawah kendali ketat pemerintah, surat kabar seperti Merdeka dan Indonesia Raya tetap berupaya memainkan peran mereka sebagai pengawas sosial dan medium untuk menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Peran Pers dalam Menyuarakan Kritik Sosial. Penulis menyimpulkan bahwa Merdeka dan Indonesia Raya secara signifikan berkontribusi dalam mengartikulasikan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan ekonomi dan sosial pemerintah yang dirasa tidak adil. Kedua surat kabar ini, melalui pemberitaan mereka, menjadi suara yang menantang narasi dominan yang ingin dibentuk oleh pemerintah Orde Baru. daftar pustaka Buku Komnas HAM. (2012). Laporan Pelanggaran HAM Berat di Indonesia. Jakarta: Komnas HAM. Artikel dalam Jurnal Dulmanan, A.A., (2015). Asas Tunggal Pancasila dan Upaya Memaknai Kembali “Stabilisasi” Politik Indonesia. Konfrontasi: Jurnal Kultur, Ekonomi, dan Perubahan Sosial. 4 (2). 1-5 tesis Kurniawati, D. (2018). Peran pers dalam demokratisasi di Indonesia: Studi kasus majalah Tempo 1971-1994 [Tesis magister, Universitas Indonesia]. UI Repository

  • @hasbialhadi117
    @hasbialhadi117 3 วันที่ผ่านมา

    Nama: Hasbi Al Hadi NIM: 2308454 Analisis/Komentar: 1. Saya akan mereview artikel jurnal yang berjudul Perjanjian Tellumpoccoe Tahun 1582: Tindak-Balas Kerajaan Gowa Terhadap Persekutuan Tiga Kerajaan di Sulawesi Selatan. Artikel ini ditulis oleh Suriadi Mapanggara. SosioHumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, 7 (1) Mei 2024. Artikel Jurnal ini menjelaskan tentang peristiwa perjanjian "Tellumpoccoe" yang digagas dan diciptakan oleh kerajaan-kerajaan Bugis yaitu Bone, Wajo dan Soppeng sebagai wadah untuk membendung agresi dari kerajaan Gowa. Pada abad ke 16 ini, kerajaan Gowa seringkali melakukan invasi-invasi militer yang bertujuan untuk mendirikan dan menciptakan hegemoni kerajaan Gowa di Sulawesi. Pasca berhasil mendapatkan hegemoni di Sulawesi, Gowa akhirnya mulai melirik kerajaan Bugis di daratan Sulawesi Selatan. Secara berkala dan berulang kali kerajaan Gowa menyerang kerajaan Bone yang dianggap telah merampas vassal Gowa yaitu Wajo dan Soppeng. Merasa terancam oleh sikap agresif Gowa inilah yang pada akhirnya menjadi motor penggerak bagi bersatunya Bone, Wajo dan Soppeng dalam mempertahankan wilayah mereka dari penyerangan Gowa. Kerajaan Gowa menganggap bahwa masuknya Soppeng dan Wajo kedalam persekutuan Tellumpoccoe tersebut merupakan suatu pengkhianatan. Maka dari itu, Gowa kembali melancarkan serangan terhadap Wajo. Tentu saja, ketiga negara aliansi ini tidak tinggal diam. Bone dan Soppeng membantu melindungi kerajaan Wajo dan berhasil memukul mundur kerajaan Gowa. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena memiliki kendala dalam mengakses website mindamas dan hanya dapat mengakses 1 jurnal yang saya kaji ini🙏 2. Farid, M (2018). Genosida 1621: jejak berdarah J.P Coen di Banda Naira. In-prosiding Seminar Nasional Banda Naira (pp. 105-113). Artikel Jurnal yang di publish oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hatta-Sjahrir Banda Naira ini membahas dan mengkaji terkait peristiwa genosida di Banda yang dilakukan oleh J.P Coen dan tentaranya. Dalam artikel ini, Farid menjelaskan secara gamblang dan mendalam terkait latar belakang, proses dan hasil akhir dari genosida di Banda. Noviyanti, R. (2017). Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen dan pembangunan kota Batavia (1619-1629). Sosio-ekons 54-56 Dalam artikel tersebut, Noviyanti menjelaskan peran dari J.P Coen dalam mendirikan dan membangun Batavia sebagai pusat administrasi dan kegiatan VOC di Asia Tenggara. Artikel jurnal ini pun menjelaskan sejarah Batavia pada masa Jayakarta sebelum ditaklukkan oleh VOC. Terima Kasih.

  • @hasbialhadi117
    @hasbialhadi117 3 วันที่ผ่านมา

    Nama: Hasbi Al Hadi NIM: 2308454 Analisis/Komentar: 1. Saya akan mereview artikel jurnal yang berjudul Perjanjian Tellumpoccoe Tahun 1582: Tindak-Balas Kerajaan Gowa Terhadap Persekutuan Tiga Kerajaan di Sulawesi Selatan. Artikel ini ditulis oleh Suriadi Mapanggara. SosioHumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, 7 (1) Mei 2024. Artikel Jurnal ini menjelaskan tentang peristiwa perjanjian "Tellumpoccoe" yang digagas dan diciptakan oleh kerajaan-kerajaan Bugis yaitu Bone, Wajo dan Soppeng sebagai wadah untuk membendung agresi dari kerajaan Gowa. Pada abad ke 16 ini, kerajaan Gowa seringkali melakukan invasi-invasi militer yang bertujuan untuk mendirikan dan menciptakan hegemoni kerajaan Gowa di Sulawesi. Pasca berhasil mendapatkan hegemoni di Sulawesi, Gowa akhirnya mulai melirik kerajaan Bugis di daratan Sulawesi Selatan. Secara berkala dan berulang kali kerajaan Gowa menyerang kerajaan Bone yang dianggap telah merampas vassal Gowa yaitu Wajo dan Soppeng. Merasa terancam oleh sikap agresif Gowa inilah yang pada akhirnya menjadi motor penggerak bagi bersatunya Bone, Wajo dan Soppeng dalam mempertahankan wilayah mereka dari penyerangan Gowa. Kerajaan Gowa menganggap bahwa masuknya Soppeng dan Wajo kedalam persekutuan Tellumpoccoe tersebut merupakan suatu pengkhianatan. Maka dari itu, Gowa kembali melancarkan serangan terhadap Wajo. Tentu saja, ketiga negara aliansi ini tidak tinggal diam. Bone dan Soppeng membantu melindungi kerajaan Wajo dan berhasil memukul mundur kerajaan Gowa. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena memiliki kendala dalam mengakses website mindamas dan hanya dapat mengakses 1 jurnal yang saya kaji ini🙏 2. Farid, M (2018). Genosida 1621: jejak berdarah J.P Coen di Banda Naira. In-prosiding Seminar Nasional Banda Naira (pp. 105-113). Artikel Jurnal yang di publish oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hatta-Sjahrir Banda Naira ini membahas dan mengkaji terkait peristiwa genosida di Banda yang dilakukan oleh J.P Coen dan tentaranya. Dalam artikel ini, Farid menjelaskan secara gamblang dan mendalam terkait latar belakang, proses dan hasil akhir dari genosida di Banda. Noviyanti, R. (2017). Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen dan pembangunan kota Batavia (1619-1629). Sosio-ekons 54-56 Dalam artikel tersebut, Noviyanti menjelaskan peran dari J.P Coen dalam mendirikan dan membangun Batavia sebagai pusat administrasi dan kegiatan VOC di Asia Tenggara. Artikel jurnal ini pun menjelaskan sejarah Batavia pada masa Jayakarta sebelum ditaklukkan oleh VOC. Terima Kasih.

  • @miapuspitawulandari5154
    @miapuspitawulandari5154 3 วันที่ผ่านมา

    NAMA: Syifa Az Zahra NIM: 2209155 Jawaban: HONAI: International Journal for Educational, Social, Political & Cultural Studies adalah sebuah jurnal internasional yang berfokus pada studi pendidikan, sosial, politik, dan budaya. Jurnal ini diterbitkan oleh Minda Masagi Suci, sebuah penerbitan yang dimiliki oleh ASPENSI (Asosiasi Ilmuwan Indonesia Sejarah Pendidikan) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Jurnal ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 2 Mei 2018 untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Jurnal ini dikelola oleh dosen STISIP (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik) Amal Ilmiah di Wamena, Papua, dan diterbitkan dua kali setahun, yaitu bulan Mei dan November. Jurnal ini tidak hanya untuk para ilmuwan Indonesia, tetapi juga menerima kontribusi dari ilmuwan di negara-negara Asia Tenggara dan seluruh dunia yang berminat dengan tema tersebut. Jurnal ini memiliki ruang lingkup yang luas, termasuk: 1. Pendidikan dan Pembangunan Karakter Nasional 2. Materi Politik, Sosial, dan Budaya 3. Sejarah Materi Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya 4. Pengembangan Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya dalam Konteks Negara Kesadaran Kesejahteraan 5. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat dalam Konteks Pengembangan Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya 6. Agama dan Filsafat dalam Perspektif Konteks Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya Jurnal ini menggunakan sistem Open Journal System (OJS) dan menerima artikel melalui email konvensional di mindamas.journals Jurnal ini juga memiliki kebijakan privasi yang ketat untuk melindungi data pengguna. Dalam makalah saya dengan judul "Kebijakan Pangan Melalui Swasembada Beras 1989", jurnal ini dapat menjadi platform yang relevan untuk mempublikasikan penelitian saya. Jurnal ini membuka kesempatan bagi penelitian yang berfokus pada pengembangan pangan, termasuk kebijakan swasembada beras, yang merupakan topik yang sangat relevan dengan konteks budaya dan sosial Indonesia.

  • @syifaazzahra2481
    @syifaazzahra2481 3 วันที่ผ่านมา

    NAMA: Syifa Az Zahra NIM: 2209155 Jawaban: HONAI: International Journal for Educational, Social, Political & Cultural Studies adalah sebuah jurnal internasional yang berfokus pada studi pendidikan, sosial, politik, dan budaya. Jurnal ini diterbitkan oleh Minda Masagi Suci, sebuah penerbitan yang dimiliki oleh ASPENSI (Asosiasi Ilmuwan Indonesia Sejarah Pendidikan) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Jurnal ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 2 Mei 2018 untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Jurnal ini dikelola oleh dosen STISIP (Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik) Amal Ilmiah di Wamena, Papua, dan diterbitkan dua kali setahun, yaitu bulan Mei dan November. Jurnal ini tidak hanya untuk para ilmuwan Indonesia, tetapi juga menerima kontribusi dari ilmuwan di negara-negara Asia Tenggara dan seluruh dunia yang berminat dengan tema tersebut. Jurnal ini memiliki ruang lingkup yang luas, termasuk: 1. Pendidikan dan Pembangunan Karakter Nasional 2. Materi Politik, Sosial, dan Budaya 3. Sejarah Materi Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya 4. Pengembangan Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya dalam Konteks Negara Kesadaran Kesejahteraan 5. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat dalam Konteks Pengembangan Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya 6. Agama dan Filsafat dalam Perspektif Konteks Pendidikan, Sosial, Politik, dan Budaya Jurnal ini menggunakan sistem Open Journal System (OJS) dan menerima artikel melalui email konvensional di mindamas.journals Jurnal ini juga memiliki kebijakan privasi yang ketat untuk melindungi data pengguna. Dalam makalah saya dengan judul "Kebijakan Pangan Melalui Swasembada Beras 1989", jurnal ini dapat menjadi platform yang relevan untuk mempublikasikan penelitian saya. Jurnal ini membuka kesempatan bagi penelitian yang berfokus pada pengembangan pangan, termasuk kebijakan swasembada beras, yang merupakan topik yang sangat relevan dengan konteks budaya dan sosial Indonesia.

  • @julitajoseph3210
    @julitajoseph3210 3 วันที่ผ่านมา

    Tahniah..semoga terus saling mencintai dan bahagia selalu Dr Andy

    • @mindamas
      @mindamas 3 วันที่ผ่านมา

      Berbanyak terima kasih cikgu Julita di atas hantaran doanya. Amin YRA.

  • @diandroid
    @diandroid 3 วันที่ผ่านมา

    "Sungguh luar biasa melihat perjalanan 30 tahun pernikahan yang penuh cinta dan kebersamaan. Momen-momen indah yang terangkai dalam video ini benar-benar menyentuh hati dan membawa kembali kenangan manis. Semoga perjalanan cinta ini terus berlanjut dengan kebahagiaan dan kedamaian yang abadi. Selamat untuk 30 tahun yang penuh cinta, semoga kisah ini menginspirasi banyak orang!" Selamat buat Pak Andi Dan Ibu 🙂🙂🙂

    • @mindamas
      @mindamas 3 วันที่ผ่านมา

      Hatur nuhun kang Dian kana komentarna. Amin YRA.

  • @dwimuzakiyatulfakhiroh8146
    @dwimuzakiyatulfakhiroh8146 4 วันที่ผ่านมา

    Nama : Dwi Muzakiyatul Fakhiroh Nim : 2203246 1. Review Artikel : Judul Artikel : Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung. Jurnal : SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education Volume & Halaman : Volume 5(1), 31-52 Tahun : 2019 Penulis : Andi Suwirta Artikel jurnal ini berjudul “Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung” judul dari artikel tersebut secara gamblang telah menggambarkan inti dari pembahasan yang akan dibahas oleh penulis, sehingga pembaca semakin mudah untuk memahami jurnal ini. Bagian abstrak pada artikel jurnal ini ditulis dengan dua bahasa, dan juga mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian juga kesimpulan. Dengan struktur abstrak ini akan memudahkan pembaca untuk mengetahui inti dari jurnal yang mereka baca. Abstrak dari jurnal ini berisi tentang bagaimana pers seperti surat kabar Harian Kompas dan Harian Pikiran Rakyat menyikapi dan memberi kritik terhadap Pemilu 1971 dan kemenangan Golkar. Pendahuluan pada artikel ini membahas mengenai PEMILU (Pemilihan Umum) tahun 1971 yang merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan pasca pemilu 1955. Pemilu ini diadakan secara formal di bawah sistem Demokrasi Pancasila dan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Pemilu ini diikuti oleh 9 partai dan a organisasi GOLKAR atau Golongan Karya, yang ikut dalam PEMILU 1971, tidak mau disebut sebagai “partai politik”. Pemilu ini dimenangkan GOLKAR yang meraih sebanyak 227 kursi atau 62.8 persen. Artikel ini menyajikan peristiwa sekitar PEMILU tahun 1971 itu dilihat dan diberitakan oleh surat kabar, tetapi juga bagaimana ia ditanggapi dan diberi pandangan oleh surat kabar berkenaan. Tanggapan dan pandangan surat kabar itu, biasanya, tercermin dalam kolom tajuk rencana, catatan pojok, dan karikatur yang disajikan. Artikel ini dikaji menggunakan metode sejarah, pendekatan kualitatif, studi literatur, dan penjelasan yang deskriptif - mengkaji tentang pemberitaan dan pandangan surat kabar. Sumber yang digunakan pada penelitian ini menggunakan sumber primer yang berupa wawancara dengan Atang Ruswita, Pimpinan Surat Kabar Pikiran Rakyat, di Bandung, sumber lain yang digunakan pada artikel ini adalah buku dan juga artikel jurnal, Tajuk Rencana Kompas, dan Catatan Pojok Pikiran rakyat. Dari hasil penelitian pada artikel ini dapat diketahui bahwa Surat kabar Kompas di Jakarta dan Pikiran Rakyat di Bandung merupakan contoh media massa yang bersikap moderat dan berhati-hati, berdasarkan pengalaman mereka selama menghadapi PEMILU tahun 1971. Berita dan pandangan yang disampaikan oleh kedua surat kabar ini umumnya mendukung program dan kebijakan pemerintah Orde Baru, termasuk kemenangan GOLKAR dalam PEMILU tersebut. Jika ada kritik atau pandangan yang berbeda dengan pemerintah Orde Baru, Kompas dan Pikiran Rakyat cenderung menyampaikannya secara tidak langsung dengan bahasa yang moderat, samar, dan tidak menyinggung pemerintah. Hal ini dapat terlihat dari Tajuk Rencana yang ditulis oleh Kompas dan Catatan Pojok yang ditulis oleh Pikiran rakyat. Kekuatan utama dari artikel ini terletak pada penggunaan data arsip yang komprehensif, di mana penulis secara cermat membedah konten berita, editorial, dan opini yang diterbitkan oleh kedua surat kabar tersebut. Artikel ini berhasil menunjukkan bagaimana Kompas dan Pikiran Rakyat menyusun narasi yang, meskipun terbatas oleh sensor dan tekanan politik, tetap berupaya untuk menyampaikan kritik sosial yang tersirat terhadap penyelenggaraan PEMILU yang dianggap sarat dengan manipulasi dan ketidakadilan. Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang peran pers sebagai kekuatan oposisi yang halus namun signifikan dalam konteks politik yang represif. Kelemahan artikel ini adalah Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini. Adapun kesimpulan dari artikel tersebut adalah pers yang bersikap moderat, lebih mengutamakan tanggung jawab sosial daripada kebebasan semata, serta bersikap akomodatif terhadap pemerintah sebagai penguasa yang kuat, ternyata lebih menyelamatkan kehidupan pers di Indonesia. Seperti apa yang dilakukan oleh , surat kabar Kompas dan Pikiran Rakyat adalah dua contoh media masa yang bersikap moderat dan hati-hati, berdasarkan pengalamannya dalam menghadapi PEMILU tahun 1971. Unsur-unsur berita dan pandangan dalam kedua surat kabar itu, pada umumnya, mendukung program dan kebijakan pemerintah Orde Baru, termasuk kemenangan GOLKAR dalam PEMILU Orde Baru. Kalau pun ada kritik dan pandangan yang berlainan dengan pemerintah Orde Baru, maka surat kabar Kompas di Jakarta dan Pikiran Rakyat Daftar Pustaka : Suwirta, Andi. (2019). “Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung”, SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, Volume 5(1), April, pp.31-52 2. Contoh penulisan daftar pustaka : Artikel : Syahbuddin. (2020). Proses Dekolonisasi Republik Demokratik Timor-Leste dan Keterlibatan Indonesia. Jurnal Pendidikan IPS Buku : Poesponegoro. (2008 ). Sejarah Nasional Indonesia IV . Jakarta : Balai Pustaka. Skripsi : Fajar, Sholahudin. (2017). TANGAN-TANGAN BARAT DI TIMOR TIMUR (Keterlibatan Portugal, Australia, dan Amerika Serikat dalam Masalah Timor Timur dari Indonesia Tahun 1976-1999). (Skripsi Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia).

  • @AkmalReyzal123
    @AkmalReyzal123 4 วันที่ผ่านมา

    Nama : Akmal Reyzal NIM : 2207665 Komentar : 1. Judul dan Identitas Jurnal Judul : Memahami Pengistilahan, konsep, ruang lingkup dan teori dalam Historiografi Maritim Penulis : Ismail Ali Jurnal : SOSIOHUMANIKA : Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Volume 15, no. 2 November 2022 Abstrak ini menyoroti pentingnya laut dan lautan sebagai elemen kunci dalam menyatukan hubungan antarnegara, membangun pemahaman bersama, serta menciptakan kekayaan. Penulis menekankan peran historis pelaut kuno yang berhasil menaklukan laut dengan pengetahuan terbatas, yang kemudian mendorong perkembangan peradaban yang kita kenal saat ini. Selanjutnya, abstrak ini menggarisbawahi bagaimana perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperluas cakupan ilmu kelautan menjadi bidang oseanografi, yang mencakup berbagai disiplin dan aliran baru Pendahuluan dalam artikel yang saya baca ini dengan efektif menguraikan pentingnya laut dan lautan dalam sejarah tradisional Asia Tenggara, yang dikenal sebagai Nusantara. Penulis mengangkat bagaimana kerajaan-kerajaan besar seperti Srivijaya dan Majapahit, yang bercirikan thalassocracy (kerajaan maritim), memainkan peran penting dalam membangun peradaban maritim yang menjadi pusat perdagangan, keilmuan, dan agama pada masanya. Uraian ini memberikan dasar historis yang kuat untuk memahami transformasi kekuatan maritim di wilayah ini, serta bagaimana perubahan politik dan agama, khususnya penyebaran Islam, berkontribusi pada keruntuhan kerajaan-kerajaan tersebut dan munculnya kesultanan-kesultanan Islam yang baru. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel yang saya baca ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggabungkan kaedah sejarah dan sorotan literatur. Pendekatan ini bertujuan untuk menggali secara mendalam konsep, istilah, dan ruang lingkup kelautan dalam konteks sejarah maritim, serta relevansinya dengan perkembangan ilmu kelautan modern. Pembahasan dalam artikel yang saya baca ini sangat kaya akan detail historis dan konseptual, memberikan pemahaman yang mendalam tentang istilah, konsep, dan ruang lingkup ilmu kelautan. Penulis berhasil menghubungkan pengetahuan tradisional dengan isu-isu kontemporer, yang sangat penting untuk kajian kelautan dan maritim di era modern. Namun, struktur yang lebih jelas dan penjelasan tambahan mungkin diperlukan untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca yang kurang familiar dengan topik ini. Kesimpulan yang disampaikan dalam artikel ini memberikan argumen yang kuat tentang relevansi sejarah maritim dalam memahami dan mengembangkan ilmu kelautan modern. Penulis berhasil menunjukkan bagaimana sejarah mendasari pemahaman kelautan yang lebih luas, dan pentingnya memanfaatkan warisan maritim untuk kebijakan nasional. Meskipun demikian, peningkatan kejelasan dalam penyajian dan perluasan perspektif kritis dapat membuat kesimpulan ini lebih kuat dan aplikatif untuk pembaca saat ini. Buku = Wibowo, B. A., Taufik A. P., & Arip F.. (2023). Sejarah Pendidikan. Yogyakarta : UPY Press. Jurnal = Ilham F., Reka Y., Soleh H., & Ratna S. D.. (2023). Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 12 (1) : 215-220. DOI: - Skripsi = Amalia, Bunga Ayu. (2024). Jalan Berliku Perkeretaapian Jalur Cibatu-Garut-Cikajang 1950-1983. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

  • @haniimariam
    @haniimariam 4 วันที่ผ่านมา

    Nama: Hani Mariam NIM: 2206961 Judul artikel jurnal yang dipilih: "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta" Hasil review jurnal tersebut: Jurnal dengan judul "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta" membahas secara mendalam mengenai peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984 yang di dalamnya juga membahas bagaimana peran media massa terutama surat kabar Merdeka dan Kompas menanggapi peristiwa tersebut dan peran komunikasi serta kebebasan pers dalam konstelasi politik Orde Baru di Indonesia. Dalam menyusun artikel jurnal tersebut menggunakan metode sejarah dan pendekatan deskriptif-kualitatif (hlm. 102). Jurnal tersebut membahas bagaimana kedua surat kabar (Merdeka dan Kompas) yang memiliki pengaruh besar ini, menunjukkan dukungan yang lebih akomodatif terhadap pemerintah Orde Baru dalam memberitakan Peristiwa Tanjung Priok. Sikap dari kedua surat kabar tersebut tidak lepas dari adanya tekanan politik dan kepentingan untuk menjaga keberlangsungan media di tengah rezim yang otoriter. Jurnal tersebut mengangkat permasalahan mengenai peran media dalam mengkonstruksi narasi publik terkait peristiwa kekerasan negara terhadap masyarakat sipil, serta sejauh mana independensi pers dalam pemerintahan yang represif. Hasil kajian jurnal ini menunjukkan bahwa surat kabar Merdeka cenderung lebih kritis dalam pelaporannya terhadap peristiwa Tanjung Priok dibandingkan dengan Kompas. Surat Kabar Merdeka secara konsisten menyoroti ketidakadilan dan kekerasan yang terjadi. Sementara itu, Kompas lebih berhati-hati dalam menyajikan kritiknya terhadap pemerintah. Jurnal ini juga menyoroti peran penting pers sebagai kekuatan politik yang tidak berbentuk dalam situasi di mana ruang untuk oposisi politik resmi sangat terbatas. Pembahasan yang ada dalam jurnal ini memiliki relevansi dengan judul makalah saya yaitu "Petisi 50 dan Pengaruhnya Terhadap Dinamika Pemerintahan Orde Baru Tahun 1976-1993". Petisi 50 merupakan sebuah gerakan yang terdiri dari tokoh-tokoh kritis terhadap pemerintah Orde Baru yang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan rezim terutama yang berkaitan dengan penerapan Pancasila sebagai asas tunggal dan reaksi dari para tokoh Petisi 50 terhadap pengajuan RUU yang dianggap dapat mengancam kebebasan organisasi Islam dan independen lainnya (hlm. 104). Peristiwa Tanjung Priok dan respons media terhadapnya mencerminkan ketegangan antara kontrol pemerintah dan upaya masyarakat serta tokoh-tokoh tertentu, seperti tokoh-tokoh Petisi 50 untuk mempertahankan kebebasan berpendapat dan kebebasan berorganisasi. Dinamika ini memperlihatkan bagaimana pengaruh Petisi 50 turut membentuk dan menggoyahkan narasi yang ingin dibangun oleh Orde Baru melalui media yang dikendalikan oleh negara. Contoh Penulisan Daftar Pustaka: a. Buku Jenkins, David. (2010). _Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer Indonesia, 1975-1983 (Harsutedjo, Penerjemah)._ Depok: Komunitas Bambu. b. Jurnal Suwirta, Andi. (2017). Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta. _INSANCITA,_ 2(2), 101-122. c. Skripsi/Thesis/Disertasi Wikongko, Aji. Tri. (2014). _Kelompok Kerja Petisi 50 Di Tengah Krisis Partisipasi Politik Orde Baru Tahun 1978-1998._ (Disertasi Doktor, Universitas Negeri Jakarta).

  • @julitajoseph3210
    @julitajoseph3210 4 วันที่ผ่านมา

    Dr Andi memang suka nyanyi ya. Tahniah

    • @mindamas
      @mindamas 4 วันที่ผ่านมา

      Betul sangat, puan Julita. Nak hiburan dan seronok je. Ha ha ha.

  • @syaifulamri8
    @syaifulamri8 5 วันที่ผ่านมา

    Ternyata sudah sekolah tinggi tetap goblok... pergi ke hutan perhatikan kympulan pohon bambu apa yang dimaksud serumpun. Sama-sama pohon bambu tapi tumbuh dalam kelompok yang berbeda, maka banyak rumpun bambu. Rumpon adalah sekelompok bambu yang tumbuh dikatakan satu rumpun. Indonesia dan Malaysia dua kelompok yang berbeda artinya tidak serumpun...dasar dungu konten taikkkkk babi haram jadah...

  • @bambangsariono8336
    @bambangsariono8336 6 วันที่ผ่านมา

    Tetapi jika kata serupum itu terus digaungkan. Malaysia akan seenaknya mengklaim seni dan budaya yg ada di Indonesia. Itu tujuan mereka dgn istilah serumpum dan melayu. karena apa sih yg bisa malay tonjolkan dgn budaya mereka. Ke pentas dunia. Aku rasa ngak ada

  • @syaifulamri8
    @syaifulamri8 8 วันที่ผ่านมา

    Harusnya hubungan diplomatik kedua negara harus dan harus putus karena malaysia sudah berkali-kali mengusik kedaulatan negara. Batas wilayah dan berbagai masalah terlalu sering muncul. Kata-kata serumpun sudah sangat tidak relepan diucapkan. Suku-suku lebih dari 1500 etnis dimelayukan berbagai budaya diklaim... indonesia hanya mengomel dan malsysia tidak berubah... dasar indonesia n6egara tidak memiliki harga diri negara taikkkkkk

  • @julitajoseph3210
    @julitajoseph3210 9 วันที่ผ่านมา

    mantul

  • @julitajoseph3210
    @julitajoseph3210 9 วันที่ผ่านมา

    Moga membuka fikiran mereka yang masih kabur tentang hubungan Malaysia Indonesia

  • @edysarwono7855
    @edysarwono7855 10 วันที่ผ่านมา

    Tak ada kt serumpun

  • @AhmadMurtatep
    @AhmadMurtatep 10 วันที่ผ่านมา

    Melayu Malaysia asalnya ada hubungan darah dari etnis" Yg ada di Indonesia. Kita saudara meskipun berbeda Negara.

    • @mindamas
      @mindamas 10 วันที่ผ่านมา

      Berbanyak terima kasih tuan dah bagi pandangan. Saya setuju 100 peratus. Salam muhibah.

  • @channelbubur173
    @channelbubur173 11 วันที่ผ่านมา

    All the problem made by Indonesian themselves.

  • @sobirnasrul6607
    @sobirnasrul6607 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Sobir Nasrul Basit NIM : 2207117 Review Jurnal Artikel jurnal yang ditulis oleh Andi Suwirta, berjudul "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Studi Kasus Pers Mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung, 1966-1974". Artikel ini dipublikasikan dalam Mimbar Pendidikan: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 3, Edisi 2, pada bulan September 2018. Artikel ini mengkaji peran pers dalam memberikan kritik sosial terhadap pemerintahan Orde Baru di Indonesia, khususnya selama periode 1966-1974. Studi kasus yang digunakan adalah mingguan "Mahasiswa Indonesia" yang diterbitkan di Bandung. Jurnal ini berfokus pada bagaimana pers, khususnya mingguan mahasiswa, secara kritis menyoroti isu-isu seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta isu-isu besar lainnya seperti posisi SPRI (Staf Pribadi Presiden), kasus BULOG, dan pembangunan TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Judul makalah: Sejarah Pemilu 1971-1997: Gerakan Politik dan Dominasi GOLKAR di Era Orde Baru Peran Pers dan Kritik Sosial Dalam konteks pemilu 1971, pers memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi dan pandangan tentang proses pemilu. Namun, di bawah tekanan dan sensor ketat dari pemerintah, media massa harus berhati-hati dalam mengkritik pemerintah dan GOLKAR. Surat kabar seperti "Kompas" di Jakarta dan "Pikiran Rakyat" di Bandung, meskipun pada umumnya mendukung program dan kebijakan pemerintah, terkadang menyampaikan kritik secara tidak langsung dan moderat. Penelitian ini menunjukkan bahwa media massa pada masa Orde Baru berperan sebagai penyeimbang antara kepentingan pemerintah dan kepentingan publik. Meskipun pers menghadapi sensor dan intimidasi, mereka tetap berusaha untuk memberikan pandangan yang berbeda melalui kolom tajuk rencana, catatan pojok, dan karikatur. 1. Dinamika Politik: Artikel ini mengidentifikasi bahwa meskipun ada kritik tajam dari pers terhadap pemerintahan Orde Baru, termasuk dari mingguan "Mahasiswa Indonesia", namun kritik ini tidak mampu menggoyahkan posisi pemerintah dalam membangun konsolidasi kekuasaan dan legitimasi. 2. Peran Pers: Pers dianggap sebagai alat kritik sosial yang penting selama masa konsolidasi awal pemerintahan Orde Baru, tetapi akhirnya ditekan dan dibungkam oleh pemerintah. 3. KKN dalam Pemerintahan Orde Baru: Artikel ini mengungkap bahwa KKN sudah menjadi masalah yang signifikan sejak awal pemerintahan Orde Baru dan menjadi salah satu fokus kritik dari mingguan mahasiswa. Metodologi Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode historis untuk menganalisis dinamika politik pada masa Orde Baru serta peran pers dalam periode tersebut. Artikel ini memadukan berbagai sumber sejarah dan wawasan kritis untuk memberikan gambaran komprehensif tentang situasi politik dan sosial pada saat itu. Meskipun pers, termasuk mingguan mahasiswa, memainkan peran penting dalam mengkritik pemerintahan Orde Baru, namun upaya-upaya ini tidak cukup kuat untuk mengubah atau menghalangi konsolidasi kekuasaan oleh rezim Soeharto. Pada akhirnya, pers yang kritis tersebut dibungkam oleh pemerintah. Sumber: Suwirta, A. (2018). Pers dan kritik sosial pada masa orde baru: studi kasus pers mingguan mahasiswa indonesia di Bandung, 1966-1974. Mimbar Pendidikan, 3(2), 113-136. Contoh penulisan daftar pustaka untuk buku, jurnal, dan skripsi/tesis/disertasi: Buku: Nugroho, R. (2016). *Public Policy*: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Jurnal: Suryana, A., & Rahmawati, E. (2020). Pengaruh Kebijakan Publik Terhadap Perkembangan Ekonomi Daerah. *Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik*, 15(3), 100-115. Skripsi/Tesis/Disertasi: Amalia, D. (2015). *Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja*. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

  • @dorothylindsey8206
    @dorothylindsey8206 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Nadif Wahyu Meilandhifky NIM : 2206223 Reviu Jurnal Judul: The 30th September Movement and the Emerging of the New Order Regime in Indonesia Penulis: Dr. Abdul Haris Fatgehipon Topik: G30S dan kemunculan Orde Baru Rangkuman: Jurnal ini mengkaji G30S sebagai momen krusial dalam sejarah Indonesia, memaparkan bagaimana Soeharto menggunakan peristiwa ini untuk menindak PKI dan mengambil alih kekuasaan, yang mengakhiri era Demokrasi Terpimpin dan memulai Orde Baru. Kaitan dengan Makalah Jurnal ini relevan untuk memahami dinamika politik yang melatarbelakangi kebijakan pembangunan pada masa Orde Baru, khususnya Repelita I. Contoh Referensi Buku: Hill, H. (1996). The Indonesian economy since 1966: Southeast Asia’s emerging giant. Cambridge: Cambridge University Press. Artikel Jurnal: Fatgehipon, A. H. (2023). The 30th September Movement and the Emerging of the New Order Regime in Indonesia. SOSIOHUMANIKA, 2(1). Skripsi: Winarno, B. (1995). Kebijakan ekonomi Orde Baru: Studi kasus Repelita I. (Skripsi). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

  • @ninittyal
    @ninittyal 11 วันที่ผ่านมา

    Nama Lengkap: Ninit Setyanti Latif NIM: 2200546 Jabawan/Komentar: 1. Pilih salah satu artikel dalam MINDAMAS Journals - apakah versi online atau versi cetak - kemudian review yang ada kaitannya dan/atau tidak ada kaitannya dengan Makalah Lengkap yang Anda tulis. Jawaban: Salah satu artikel yang relevan dari MINDAMAS Journal adalah "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas" oleh Bapak Andi Suwirta ini mengkaji bagaimana dua surat kabar tersebut memberitakan peristiwa Tanjung Priok dan pandangan mereka terhadap kebijakan pemerintah saat itu. Ini sejalan dengan makalah saya yang berjudul "Pandangan Surat Kabar Pelita Terhadap Peristiwa Tanjung Priok 1984," yang juga mengkaji bagaimana media berperan dalam membentuk opini publik dan kebijakan pemerintah. Keduanya menyoroti keterbatasan kebebasan pers di bawah rezim Orde Baru, di mana media sering kali terpaksa menyesuaikan pemberitaan mereka agar sejalan dengan narasi resmi pemerintah. Dengan demikian, artikel Bapak Suwirta memberikan konteks yang lebih luas mengenai dinamika media di Indonesia pada masa itu, dan relevansinya sangat kuat dengan makalah yang membahas pandangan surat kabar Pelita. Keduanya menggarisbawahi pentingnya analisis kritis terhadap pemberitaan media dalam memahami peristiwa sejarah dan kebijakan publik. 2. Kalau Anda menulis Daftar Pustaka harus bisa membedakan cara penulisan untuk sumber dari Buku, Artikel dalam Jurnal, dan Skripsi/Thesis/Disertasi. Coba tulisankan masing-masing 1 contoh menuliskan Daftar Pustaka, yang bersumber dari Buku, Artikel dalam Jurnal, dan Skripsi/Thesis/Disertasi. Jawaban: - Buku: Nama Penulis. (Tahun Terbit). Judul Buku. Penerbit. contoh "Suharto, B. (2018). Politik dan Media di Indonesia: Sebuah Analisis. Penerbit Harapan." - Artikel dalam Jurnal: Nama Penulis. (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. contoh "Suwirta, A. (2020). Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984. MINDAMAS Journal, 5(1), 45-60." - Skripsi/Thesis/Disertasi: Nama Penulis. (Tahun Terbit). Judul Skripsi/Thesis/Disertasi (Tesis/Skripsi/Disertasi). Nama Universitas. contoh "Rahmawati, S. (2022). Analisis Pemberitaan Media terhadap Kebijakan Asas Tunggal Pancasila (Skripsi). Universitas Negeri Jakarta."

  • @ramdanwahyudinhidayatulloh5716
    @ramdanwahyudinhidayatulloh5716 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Ramdan Wahyudin Hidayatulloh NIM: 2108416 Komentar Singkat: 1. Artikel ini menjelaskan bahwa Masyarakat Maluku memiliki teologi yang sama dengan Belanda yaitu Protestan. Namun, kehidupan sosial-budaya di Belanda berbeda dengan Maluku sehingga mereka ingin kembali ke Maluku. Saat itu, Indonesia mengalami tantangan dari gerakan RMS. Soekarno menolak keinginan Belanda memulangkan 4000 KNIL dari Belanda ke Maluku. Hal ini dikarenakan KNIL bisa bergabung dengan gerakan RMS. Di sisi lain, Pemerintah Belanda tidak ingin KNIL membebani ekonomi negaranya. Pemerintah Belanda akhirnya memberhentikan KNIL sehingga tidak perlu lagi membayar mereka. Seiiring berjalannya waktu, generasi kedua dan ketiga yang hidup di Belanda, mungkin sebagian lahir di Belanda, memandang Indonesia sebagai tanah leluhurnya, tetapi tidak ada ikatan emosional. Mereka memandang gerakan RMS sebagai impian orang tua di masa lalu. 2. Buku Eriyanto. (2003). Media dan Konflik Ambon: Media, Berita dan Kerusuhan Komunal di Ambon 1999-2002. PT Sembrani Aksara Nusantara. Artikel Jurnal Fatgehipon, A. H. (2021). The Exodus of KNIL Soldiers from Maluku to the Netherlands in 1950s. TAWARIKH, 12(2). Skripsi Rajaloa, Nani I. (2009). PERGESERAN NILAI MASYARAKAT PASCA KONFLIK ETNIK DI MALUKU UTARA IMPLIKASINYA PADA INTEGRASI NASIONAL: Studi Kasus di Kota Ternate. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

  • @miapuspitawulandari5154
    @miapuspitawulandari5154 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Mia Puspita Wulandari NIM: 2205504 UAS SIMORBAREF Jawaban : 1. Jurnal yang akan saya review berjudul “Implementasi Model Pendidikan Masyarakat pada Era Globalisasi” yang ditulis oleh Ricky Wirasasmita dan Erry Hendriawan yang diterbitkan oleh Mimbar Pendidikan : Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan. Jurnal ini membahas tentang kondisi geografis dan administrasi Provinsi Jawa Barat, yang memiliki luas wilayah sekitar 35,377.76 km². Provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa, DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Samudra Hindia, serta Provinsi Banten. Topografi wilayahnya sangat beragam, mulai dari dataran rendah di bagian utara hingga pegunungan di bagian tengah. Keberagaman topografi ini berkontribusi pada kesuburan tanah yang mendukung sektor pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, Jawa Barat terdiri dari berbagai kota dan kabupaten, seperti Bogor, Bandung, dan Bekasi, yang masing-masing memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri dalam konteks pembangunan. Dalam pembahasannya secara khusus menyoroti kualitas Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) di berbagai kota di Jawa Barat, dengan fokus pada dua kriteria utama: Daya Saing Kawasan dan Daya Dukung Kawasan. Daya Saing Kawasan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Kearifan Lokal, Multi-Lokal, dan Trans-Lokal, dengan beberapa kota mendominasi masing-masing kategori tersebut. Di sisi lain, Daya Dukung Kawasan mencakup aspek perkembangan infrastruktur pendidikan dan kepadatan penduduk, yang bervariasi antar kota di Jawa Barat. Variasi ini mencerminkan perbedaan dalam tingkat pembangunan manusia (IPM) dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut, dengan kota-kota seperti Bandung, Bekasi, dan Depok menunjukkan IPM yang tinggi, sementara Kota Banjar memiliki IPM yang terendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun masyarakat perkotaan di Jawa Barat, seperti Kota Bandung, Bekasi, dan Depok, telah berhasil beradaptasi dengan arus globalisasi, masih ada kesenjangan dalam kualitas dan layanan pendidikan di berbagai daerah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerataan kualitas pendidikan di seluruh provinsi masih menjadi “PR” yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Globalisasi menuntut adanya perubahan orientasi pendidikan dari yang bersifat lokal menjadi lebih berwawasan global, namun tetap menghargai nilai-nilai kearifan lokal. Secara keseluruhan, artikel ini menekankan pentingnya perubahan orientasi DIKMAS dari pendidikan lokal menjadi pendidikan yang berwawasan global tanpa mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal. Perubahan ini perlu direspons dengan adaptasi terhadap perkembangan ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan yang semakin terhubung di era globalisasi. Penelitian ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan global dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam mengembangkan model pendidikan yang lebih efektif dan efisien. Jadi, meskipun telah ada kemajuan dalam berbagai aspek pendidikan di Jawa Barat, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi kesenjangan yang ada dan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memperoleh manfaat yang setara dari pendidikan di era globalisasi. Artikel ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana model DIKMAS dapat diterapkan secara optimal di Jawa Barat untuk menjawab tantangan globalisasi, serta bagaimana hal ini dapat mendukung keberlanjutan program pendidikan di provinsi tersebut. Keterkaitan dengan makalah yang saya buat : Menurut saya terdapat keterhubungan antara jurnal yang saya pilih dengan makalah yang saya buat dengan judul "Analisis Perkembangan Pendidikan di Indonesia Pada Masa Orde Baru: Penerapan Kurikulum 1984-1994". Keterhubungan ini dapat dilihat dari beberapa aspek utama. Pertama, jurnal dan makalah yang saya buat tersebut membahas pendidikan, namun dari perspektif yang berbeda. Jurnal fokus pada kualitas pendidikan masyarakat di Provinsi Jawa Barat dalam konteks globalisasi dan variasi wilayah, sementara makalah saya menyoroti penerapan kurikulum pendidikan pada masa Orde Baru. Kedua, jurnal menunjukkan adanya kemajuan dan kesenjangan dalam pendidikan di berbagai daerah serta tantangan yang dihadapi dalam era globalisasi. Sebaliknya, makalah saya menjelaskan bagaimana kurikulum masa Orde Baru diterapkan dan dampaknya terhadap sistem pendidikan Indonesia, sehingga keduanya saling melengkapi dalam memberikan gambaran tentang perkembangan pendidikan dari masa lalu hingga sekarang. Ketiga, jurnal tersebut menggaris bawahi pentingnya adaptasi pendidikan terhadap globalisasi sambil menghargai kearifan lokal, sedangkan makalah saya menunjukkan respons kurikulum Orde Baru terhadap konteks sosial-politik saat itu. Kedua nya menggambarkan bagaimana pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan dan tantangan dari waktu ke waktu. Terakhir, jurnal tersebut menekankan perlunya sinergi antara pendidikan global dan kemajuan ilmu pengetahuan untuk model pendidikan yang efektif, sementara makalah saya dapat memberikan wawasan tentang penerapan kebijakan kurikulum masa Orde Baru serta bagaimana hal ini relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. 2. Buku : Tilaar, H.A.R. (1995). 50 Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional 1945-1995. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Sholeh, Hidayat. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Artikel : Wardhana, I. P. (2020). Konsep Pendidikan Taman Siswa Sebagai Dasar Kebijakan Pendidikan Nasional Merdeka Belajar di Indonesia. Seminar Nasional Pendidikan, Vol. 1, No. 1. Skripsi : Kusumaningsih, Diah. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XC SMA N 11 Yogyakarta melalui Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

  • @dzakym.a.likumahuwa2180
    @dzakym.a.likumahuwa2180 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Dzaky M. A. Likumahuwa NIM: 2009896 Komentar & Jawaban: Saya sendiri mengambil artikel "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus BAPINDO Tahun 1994 dalam Sorotan Surat Kabar Republika di Jakarta" dalam INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, Volume 3(2), August, pp.161-186, karya Andi Suwirta untuk revieu. Satu hal yang berbeda dari artikel News & Views yang lain adalah adanya elemen yang mungkin tidak terlalu terlihat dari artikel yang lain - Yaitu sudut pandang editorial yang, pada waktu itu, dimiliki oleh aktivis dan cendikiawan Islam yang merasa kurangnya partisipasi oleh umat Muslim di pemerintahan Orde Baru. Dalam Makalah yang saya buat, Steenbrink mengatakan (dalam halaman 31) bagaimana munculnya ICMI dan pergerakan-pergerakan Politik Islam pada akhir Masa Orde Baru adalah hasil dari represi dan cara-cara berpolitik pemerintahan Orde Baru pra-1990. Bagaimana konsiliasi, seperti mulai banyaknya diberikan hibah terhadap pesantren dan madrasah, itu muncul setelah Peristiwa Tanjung Priok dan pembajakan pesawat pertama di Indonesia. "Dekristenisasi" kadang dipakai disini, bagaimana di bagian tajuk rencana Replubika kadang-kadang menyentil terhadap yang sering dipanggil 'minority rule'. Tiga jenis pengutipan dalam Daftar Pustaka: A. Feith. H. (2007). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Jakarta, Equinox Publishing. (Buku, judul dimiringkan atau italic) B. Suwirta, A. (2018). "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus BAPINDO Tahun 1994 dalam Sorotan Surat Kabar Republika di Jakarta" dalam INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, Volume 3(2), Agustus, pp.161-186. (Judul artikel tidak dimiringkan, sedangkan nama jurnal dimiringkan) C. Yamashita, T. (2017). The Decline of the Bakufu: Japan's Turmoil in the Turn of the 19th Century and the Seeds of the Meiji Restoration. Tokyo. Tokyo University, Tokyo University Press. (Skripsi/Thesis/Disertasi, judul skripsi/thesis/disertasi dimiringkan dan nama institusi dicantumkan)

  • @larascitra4192
    @larascitra4192 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Laras Citraning Ati NIM : 2109381 Jawaban UAS SIMORBAREF • Artikel yang terdapat kaitannya dengan makalah yang saya tulis yaitu berjudul “Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung”. Pada artikel ini mengkaji tentang bagaimana pandangan dari pers terutama surat kabar Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar pemilu pada tahun 1971. Pada saat itu pers bersikap kritis terhadap pemerintahan orde baru, bahkan terhadap bagaimana cara golkar dalam memenangkan pemilu, namun surat kabar Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung lebih bersikap moderat dan berhati-hati. Umumnya berita yang ada pada kedua surat kabar tersebut lebih mendukung pemerintah orde baru, jika ada kritik terhadap pemerintah pun disampaikan secara tidak langsung, dalam bahasa yang tersirat dan tidak menyinggung pemerintah orde baru. Walaupun artikel ini tidak berkaitan secara langsung dengan makalah yang saya tulis, namun penindasan terhadap kebebasan pers dan kritik sosial berkontribusi pada masalah struktural yang memperburuk krisis moneter pada tahun 1997-1998, selain itu krisis kepercayaan yang terjadi pada krisis moneter juga Sebagian disebabkan oleh ketidakmampuan pers dalam menyuarakan kritik secara bebas yang tentunya hal ini pun memperburuk keadaan krisis moneter pada saat itu. Artikel ini memiliki judul yang jelas, dan juga mencerminkan isi artikel, pendahuluan nya pun cukup menarik dan lengkap, terdapat informasi awal mengenai apa yang akan dikaji dan dianalisis dalam artikel. Struktur artikelnya pun jelas dan terorganisir terdiri dari abstrak, pendahuluan, hasil dan pembahasan, Kesimpulan, dan juga referensi yang cukup beragam. Isi dari artikel juga menyajikan informasi yang relevan dan mendalam, serta berdasar dari sumber yang akurat. Artikel ini tidak hanya menyajikan informasi yang umum saja tetapi juga menganalisis data secara kritis dari sumber-sumber yang ada, bisa dilihat dari analisis yang dilakukan terhadap bagaimana cara dua surat kabar tersebut dalam menyampaikan suatu informasi atau berita. Untuk bahasa yang digunakan pun jelas dan tidak bertele-tele, sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. • Contoh Daftar Pustaka dari Buku : Ambarini, L. (2015). Ekonomi Moneter. Bogor: In Media. • Contoh Daftar Pustaka dari Artikel : Tarmidi, L. T. (1999). Krisis moneter Indonesia: Sebab, dampak, peran IMF dan saran. Bulletin of Monetary Economics and Banking, 1(4), 1-25. • Contoh Daftar Pustaka dari Skripsi : Fauziah, I. (2014). Peranan Bank Indonesia Pada Masa Krisis Ekonomi Tahun 1997-2000. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

  • @rjiputra529
    @rjiputra529 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Arsal Arjiaputra NIM: 2207674 Komentar: Artikel yang saya review adalah artikel dari jurnal TAWARIKH dengan judul "Dynastic Politics: The Culture of Regent’s Appointment in the Past and Present Java, Indonesia" denganartikel saya yang berjudul Marsinah Perjuangan Buruh dan Militerisme di Indonesia Tahun 1993-1998. Kedua jurnal sama-sama menyoroti permasalahan yang dihadapi oleh perempuan, khususnya terkait dengan ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Perjuangan perempuan dalam mendapatkan hak dan keadilan menjadi inti dari kedua tulisan ini. Baik jurnal tentang Marsinah maupun tentang ketimpangan sosial sama-sama memberikan kritik terhadap sistem yang eksis, khususnya sistem patriarki dan struktur sosial-politik yang memperkuat ketimpangan dan penindasan terhadap perempuan. Meskipun dengan perspektif berbeda, kedua jurnal mengangkat isu tentang perempuan pekerja. Jurnal tentang Marsinah secara eksplisit membahas perjuangan buruh, sedangkan jurnal tentang ketimpangan sosial juga mencakup isu ketidakadilan yang dihadapi perempuan pekerja dalam kerangka yang lebih luas. Jurnal Marsinah lebih spesifik dalam cakupannya, membahas kasus tertentu yang menggambarkan hubungan antara militerisme, kekuasaan otoritarian, dan gerakan buruh. Sementara itu, jurnal ketimpangan sosial lebih luas dalam cakupan topiknya, menyentuh berbagai aspek ketidakadilan yang dialami perempuan di berbagai sektor. Jurnal Marsinah menggunakan pendekatan historis yang lebih naratif, dengan fokus pada kisah dan dampak dari satu peristiwa besar. Di sisi lain, jurnal tentang ketimpangan sosial lebih akademis dan teoretis, menggunakan data statistik serta analisis sosiologis untuk mengkaji ketidaksetaraan secara lebih umum. Kesimpulan: Kedua jurnal memberikan kontribusi penting dalam diskusi mengenai peran perempuan dalam perjuangan sosial. Meskipun keduanya berfokus pada isu gender dan ketidakadilan, pendekatan dan cakupannya berbeda. Jurnal Marsinah adalah sebuah studi kasus mendalam mengenai satu individu dan pengaruh kekuasaan negara terhadap gerakan buruh, sedangkan jurnal tentang ketimpangan sosial memberikan gambaran yang lebih luas mengenai ketidakadilan yang dialami perempuan di berbagai sektor. Perbedaan ini menjadikan kedua jurnal saling melengkapi dalam diskusi tentang gender, ketimpangan, dan kekuatan sosial-politik yang berperan di dalamnya. Contoh Daftar Pustaka dari Buku, Artikel dalam Jurnal, dan Skripsi/Thesis/Disertasi 1. Buku : * Supartono, Alex & Munir & Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. (1999). Marsinah : campur tangan militer dan politik perburuhan Indonesia / Alex Supartono ; epilog Munir. Jakarta : YLBHI 2. Artikel Dalam Jurnal : * Krisnadi, I. Q. (2014). Konspirasi Politik Dalam Kematian Marsinah Di Porong Sidoarjo Tahun 1993-1995. Publika Budaya,3 (2) 3. Skripsi/Thesis/Disertasi : Ginka, A. (2012). Penggunaan Tentara Anak Dalam Konflik Bersenjata (Studi Kasus Konflik Bersenjata Di Timor Timur). Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.

  • @triarosdiana4476
    @triarosdiana4476 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Tria Rosidana Nomor Induk Mahasiswa: 2206705 Komentar: Pada saat penulis membuat makalah secara lengkap, penulis mendapati sumber yang penulis dapat melalui jurnal Mindamas Journals. Sumber yang penulis temui berjudul "Pandangan Rosihan Anwar dan Mochtar Lubis dalam Menanggapi Perkembangan Politik di Indonesia, 1950-1965". Secara keseluruhan, dalam jurnal tersebut mengemukakan pendapat bahwa media dilihat sebagai alat penting dalam memengaruhi opini publik dan menggerakkan perubahan politik. Rosihan Anwar dan Mochtar Lubis, yang disebutkan dalam dokumen kedua, menggunakan media sebagai sarana untuk menentang kebijakan otoritarian dan memperjuangkan kebebasan berbicara. Berkaitan dengan makalah lengkap yang penulis sajikan, di sana menjelaskan lebih lanjut bagaimana peran media berlanjut pada masa Orde Baru, di mana kontrol ketat terhadap media juga menjadi salah satu ciri pemerintahan Soeharto, hingga akhirnya media memainkan peran penting dalam era Reformasi. Jurnal ini juga berpendapat bahwa politik Orde Baru berlanjut setelah masa Demokrasi Terpimpin dan dampak peristiwa sejarah yang terjadi saat itu pada reformasi politik selanjutnya. Rusmiati, D., Suwirta, A., Kamsori, M.E. (2018). Pandangan Rosihan Anwar dan Mochtar Lubis dalam Menanggapi Perkembangan Politik di Indonesia, 1950-1965. Susurgalur: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, 6(2), 117-134.

  • @alizackyasy-syarief3584
    @alizackyasy-syarief3584 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Ali Zacky Asy-Syarief NIM: 2207400 Judul: Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Peristiwa MALARI Tahun 1974 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Indonesia Raya di Jakarta Penulis: Andi Suwirta Publikasi: Susurgalur Tahun: 2018 Jurnal ini membahas peristiwa MALARI (Malapetaka 15 Januari) tahun 1974, kerusuhan massal yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Peristiwa ini menjadi titik puncak dari berbagai ketidakpuasan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia, serta memberikan dampak signifikan pada kehidupan pers di negara tersebut. Peristiwa MALARI terjadi pada masa awal pemerintahan Orde Baru, saat terdapat ketegangan antara berbagai elemen dalam masyarakat dan militer. Ketidakpuasan ini melibatkan rivalitas antar divisi militer, ketidakpuasan kalangan politik, dan protes dari mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat banyak. Ketegangan ini memuncak saat kunjungan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, yang dianggap memperburuk ketidakpuasan tersebut. Jurnal ini menjelaskan bahwa media massa, khususnya surat kabar Indonesia Raya dan Merdeka, memainkan peran kunci dalam menyuarakan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah Orde Baru. Indonesia Raya, dengan gaya kritisnya, menyoroti ketimpangan dalam hubungan Indonesia-Jepang dan pengaruh modal asing, serta menyindir tindakan tidak resmi oleh anggota ASPRI. Merdeka, meskipun lebih halus dalam kritiknya, juga menyoroti ketidakadilan yang dirasakan dalam hubungan bilateral tersebut. Peristiwa MALARI menimbulkan respons yang berbeda dari dua surat kabar tersebut. Indonesia Raya mempertanyakan kelancaran aksi mahasiswa dan kebijakan pemerintah dalam menangani kerusuhan, sedangkan Merdeka melihat peristiwa tersebut sebagai kegagalan mahasiswa dan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani isu-isu sosial. Perbedaan sikap ini mencerminkan perbedaan pandangan media terhadap peristiwa dan kebijakan pemerintah. Dampak besar dari peristiwa MALARI terhadap kehidupan pers di Indonesia menjadi fokus utama jurnal ini. Indonesia Raya, yang kritis terhadap pemerintah, mengalami pembredelan sebagai akibat dari peranannya dalam mengkritik Orde Baru. Sebaliknya, Merdeka, yang mendukung tindakan pemerintah, dibiarkan tetap terbit. Jurnal ini menunjukkan bagaimana pemerintah Orde Baru memanfaatkan peristiwa MALARI untuk membungkam kritik dan mengontrol media, yang mengarah pada pembredelan beberapa media dan pengekangan kebebasan pers. Jurnal ini memberikan analisis yang mendalam mengenai peristiwa MALARI 1974 dan dampaknya terhadap pers di Indonesia. Melalui kajian ini, kita dapat memahami bagaimana peristiwa tersebut mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam dalam masyarakat dan bagaimana pemerintah Orde Baru merespons kritik melalui tindakan represif terhadap media. Review ini menggarisbawahi pentingnya kebebasan pers dalam demokrasi dan bagaimana peristiwa sejarah dapat mempengaruhi lanskap media dan politik. Jurnal ini cukup komprehensif dalam membahas peristiwa MALARI dan dampaknya terhadap pers, tetapi akan lebih lengkap jika mencakup perspektif tambahan dari media internasional atau analisis lebih dalam tentang dampak jangka panjang terhadap kebebasan pers di Indonesia. Selain itu, kajian mengenai bagaimana perubahan dalam kebijakan media mempengaruhi pemahaman publik tentang peristiwa sejarah ini juga bisa menjadi tambahan yang berharga. Penulisan Daftar Pustaka: Buku Abdullah, Taufik & A.B. Lapian [eds]. (2012). Indonesia dalam Arus Sejarah, Jilid 8: Orde Baru dan Reformasi. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve Penulisan Jurnal Jazimah, Ipong. (2013). “MALARI: Studi Gerakan Mahasiswa Masa Orde Baru” dalam Jurnal AGASTYA, Vol.03, No.01 [Januari]. Tersedia secara online juga di: file:///C:/Users/acer/ Downloads/902-1668-1-SM.pdf [diakses di Bandung, Indonesia: 9 Oktober 2017]. Penulisan Skripsi Skripsi: Azziz, Arif Abdul. (2006). “Analisis Impor Beras serta Pengaruhnya terhadap Harga Beras dalam Negeri”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian IPB [Institut Pertanian Bogor].

  • @anakagungbintangmahaputrak936
    @anakagungbintangmahaputrak936 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Anak Agung Bintang Maha Putra Karang Nomor Induk Mahasiswa: 2204390 Jawaban: 1. Pada saat pembuatan makalah lengkap saya yang berjudul Peran Pers Dalam Mengritisi Dan Melawan Pemerintahan Orde Baru 1968-1998, saya menggunakan sumber dari jurnal Mindamas dengan judul Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Peristiwa MALARI Tahun 1974 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Indonesia Raya di Jakarta. Jurnal ini berkaitan dengan makalah lengkap yang saya buat. Dalam jurnal ini menggambarkan bahwa peran pers tidak bisa dipisahkan dari dinamika politik dan sosial pada masa Orde Baru. Dalam konteks yang lebih luas, seperti yang diuraikan dalam dokumen pertama, pers adalah salah satu alat utama untuk melawan otoritarianisme. Meskipun pers berada di bawah tekanan berat, banyak jurnalis dan media yang tetap mempertahankan integritas dan keberanian untuk mengkritisi pemerintah. Hal ini pada akhirnya membantu membentuk opini publik yang lebih kritis dan mendorong perubahan menuju Reformasi 1998. Jurnal ini juga berpendapat bahwa peran dua surat kabar besar, Merdeka dan Indonesia Raya, yang memiliki pendekatan berbeda dalam melaporkan dan menanggapi peristiwa tersebut. Indonesia Raya di bawah pimpinan Mochtar Lubis dikenal sebagai media yang kritis terhadap pemerintah, dan hal ini membuatnya menjadi target pembredelan setelah peristiwa MALARI. Sebaliknya, Merdeka, yang lebih mendukung kebijakan Orde Baru, tidak mengalami nasib yang sama, meskipun tetap menyuarakan kritik dengan cara yang lebih halus. Sumber: Suwirta, A. (2018). Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Peristiwa MALARI Tahun 1974 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Indonesia Raya di Jakarta. Susurgalur: Jurnal Kajian Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 6(1), 73-98.

  • @dessss-k7l
    @dessss-k7l 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Destria Putribudiana NIM: 2203230 Judul Artikel: “Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Studi Kasus Pers Mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung, 1966-1974” Penulis: Andi Suwirta Publikasi: MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan Volume: Volume 3(2) Tahun: 2018 Artikel ini menyoroti dinamika politik dan kritik sosial selama periode awal Orde Baru di Indonesia (1966-1974), dengan fokus pada peran mingguan "Mahasiswa Indonesia" dalam mengkritik praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan. Meskipun ada kritik dari pers, pemerintah Orde Baru tetap mempertahankan kekuasaan dan legitimasi, serta mengambil tindakan represif terhadap suara-suara dissent, termasuk dari "Mahasiswa Indonesia." Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi oleh rezim Orde Baru dalam mengkonsolidasikan kekuasaan dan melaksanakan pembangunan di tengah krisis ekonomi dan gejolak politik. Artikel ini juga membahas hubungan antara pers dan pemerintah Orde Baru, termasuk transisi dari kebebasan pers yang relatif ke pengekangan yang lebih ketat setelah peristiwa-peristiwa tertentu, seperti proyek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan kerusuhan anti-Cina. Selain itu, artikel ini mencatat peran tentara, khususnya perwira TNI-AD, dalam pemerintahan dan pembangunan ekonomi, serta kritik terhadap Badan Urusan Logistik (BULOG) terkait pengelolaan pangan. Jurnal ini juga membahas perubahan sikap mingguan "Mahasiswa Indonesia" dari awalnya mendukung Orde Baru menjadi mengkritik pemerintah seiring berjalannya waktu, serta tantangan yang dihadapi oleh rezim Orde Baru dalam mengkonsolidasikan kekuasaan di tengah krisis ekonomi dan gejolak politik. Mingguan "Mahasiswa Indonesia" mengemukakan kritik utama terhadap pemerintah Orde Baru yang berfokus pada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan. Publikasi ini menyoroti berbagai kasus, termasuk kedudukan Staf Pribadi Presiden (SPRI), pengelolaan Badan Urusan Logistik (BULOG), dan proyek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Meskipun awalnya mendukung Orde Baru, seiring berjalannya waktu, "Mahasiswa Indonesia" mulai mengungkap ketidakberesan dalam elemen birokrasi dan pemerintahan, menunjukkan bahwa mereka tetap mempertahankan daya kritis meskipun berada dalam posisi yang sulit. Penulisan Daftar Pustaka Buku: Abar, Akhmad Zaini. (1995). Kisah Pers Indonesia, 1966-1974. Yogyakarta: Penerbit LKiS. Artikel: Basuki, Ahmad Yani. (2014). “Reformasi TNI: Pola, Profesionalitas, dan Refungsionalisasi Militer dalam Masyarakat” dalam MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, Vol.19, No.2 [Juli], hlm.135-166. Skripsi: Azziz, Arif Abdul. (2006). “Analisis Impor Beras serta Pengaruhnya terhadap Harga Beras dalam Negeri”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian IPB [Institut Pertanian Bogor].

  • @muhammadraflizamilnurilmi9398
    @muhammadraflizamilnurilmi9398 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Muhammad Rafli Zamil Nur Ilmi NIM : 2106896 UAS SIMORBAREF 1. Artikel yang saya ambil dari E-Jurnal Mindamas berjudul "Kronologi Perjuangan Kemerdekaan di Indonesia dan Malaysia: Menurut Buku Teks Sejarah SMA Kelas 11 dan Sekolah Menengah Tingkatan 4". Dimana artikel yang ditulis oleh Norazam Hasanudin, Andi Suwirta & Mohd Mahzan Awang ini membahas mengenai perjalanan untuk mendapatkan kemerdekaan dari negara Indonesia dan Malaysia. Kajian ini juga bertujuan untuk mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan fakta sehingga dapat dibandingkan dan tentukan keasliannya dengan merujuk kepada sumber-sumber penulisan ilmiah. Artikel ini sangat bagus untuk dijadikan sumber baik untuk pembelajaran di sekolah maupun untuk dijadikan sumber dalam penulisan ilmiah mengenai kemerdekaan Indonesia dan Malaysia karena terdapat penjelasan mengenai kemerdekaan dari kedua negara tersebut. Sebetulnya artikel ini menarik namun sayangnya artikel ini tidak berkaitan dengan makalah artikel yang sedang saya buat di mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Orde Baru-Reformasi, namun berkaitan dengan artikel yang sedang saya buat dalam mata kuliah Sejarah Indonesia Masa Awal Kemerdekaan-Demokrasi Terpimpin. 2. - Contoh Penulisan sumber dari buku: Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (2019). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 8: Orde Baru dan Reformasi. - Contoh Penulisan sumber dari artikel: Nurmalina, R. (2008). Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 26(1) 47-79. - Contoh Penulisan sumber dari Skripsi/Thesis/Disertasi: Patra, N, E. (2017). Dampak Revolusi Hijau Pada Masa Orde Baru Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 1971-1976. (Skripsi). Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

  • @ginakhaerunissa2755
    @ginakhaerunissa2755 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Gina Khaerunissa NIM: 2202186 1. Pada UAS kali ini izinkan saya untuk mereviu jurnal yang berjudul "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus Peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka dan Kompas di Jakarta". Dalam jurnal tersebut dijelaskan mengenai bagaimana peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 terjadi. Pendahuluan jurnal dimulai dengan adanya penjelasan singkat perihal peristiwa ini. Peristiwa ini melibatkan dua pihak yakni militer dan umat islam, kemudian peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 juga hingga saat ini masih menjadi sebuah perdebatan antara para ahli. Terjadinya perdebatan akibat peristiwa ini masih tidak jelas bagaimana, banyak versi yang mengatakan dan yang terkenal adalah adanya dua versi yang menceritakan cerita ini. Satu adalah versi pemerintah yang dikeluarkan oleh PANGKOPKAMTIB dan satu lagi versi lembaran putih yang dikeluarkan oleh sekelompok tokoh masyarakat. Latar belakang peristiwa pun lebih dahulu dijelaskan dalam jurnal ini untuk lebih memperjelas mengenai bagaimana peristiwa tersebut terjadi, dalam latar belakang disebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan sebuah tempat dimana orang-orang dari desa mengadu nasib ke kota untuk hidup lebih baik tapi tidak dibarengi dengan skill atau kemampuan yang mumpuni, sehingga yang menjadi pilihan terakhir mereka adalah menjadi seorang buruh pelabuhan atau pekerja pabrik. Kemudian masjid di tempat itu tidak hanya menjadi sebuah tempat untuk beribadah tapi juga tempat perkumpulan. Konflik ini bermula ketika adanya RUU yang mengharuskan pancasila menjadi azas tunggal setiap organisasi, dimana hal tersebut menyebabkan protes karena dianggap mengekang kebebasan organisasi islam dan organisasi independen lain. Akhirnya pun terjadi konflik antara dua kubu ini berawal dari Mushala As-Sa'adah sampai terjadinya demonstrasi besar-besaran ke markas militer yang mengakibatkan baku tembak dan korban berjatuhan. Surat kabar Merdeka memberikan dukungan terhadap tindakan pemerintah dalam mengatasi peristiwa Tanjung Priok. Surat kabar Merdeka juga mendukung versi resmi cerita yang dikemukakan oleh pemerintah Orde Baru, terutama dalam hal jumlah korban. Surat kabar Kompas juga memberikan dukungan penuh atas tindakan aparat pemerintah, yang berhasil mengatasi kejadian dan memuji keterbukaan pemerintah Orde Baru dalam menjelaskan peristiwa tersebut. Surat kabar Kompas juga menganggap bahwa para tokoh di balik kejadian tersebut sebagai orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena menghasut massa sehingga terjadi pengrusakan dan jatuh korban jiwa. Dalam jurnal ini penjelasan yang dilakukan sudah sangat jelas, mengenai bagaimana peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984 dan juga pandangan dari surat kabar Merdeka dan Kompas mengenai peristiwa tersebut. Selain itu, apa yang dituliskan dalam kedua surat kabar tersebut juga disajikan. Keterkaitannya dengan apa yang saya tuliskan adalah dengan adanya bagaimana kronologi peristiwa Tanjung Priok Tahun 1984. 2. (Buku) Ricklefs, M. C. (2007). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi. (Artikel/Jurnal) Humaidi, Z. (2010). "Islam dan Pancasila: Pergulatan Islam dan Negara Periode Kebijakan Asas Tunggal." Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, vol. 25, no. 2 (Skripsi/Thesis/Disertasi) Wattimeta, KN. (2017). Analisis Tentang Upaya Kepolisian Dalam Mencegah dan Menanggulangi Pelecehan Seksual (Sexual Harassment) Di Kalangan Remaja (Studi Kasus Polresta Malang). (Undergraduate Thesis). Sekolah Sarjana. Universitas Muhammadiyah, Malang.

  • @ayumi-g8x
    @ayumi-g8x 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Ayumi Khoirunnisa NIM: 2202143 Komentar: Artikel ilmiah oleh Andi Suwirta yang berjudul "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus BAPINDO Tahun 1994 dalam Sorotan Surat Kabar Republika di Jakarta". Artikel ini membahas bagaimana Surat Kabar Republika memberikan "news and views" pada kasus BAPINDO di tahun 1994. Artikel ini mengulas peran Republika dalam kritik sosial terhadap pemerintah Orde Baru, khususnya terkait kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara. Melihat artikel yang saya buat dengan judul "KASUS BAPINDO 1992-1994: POTRET KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME INDONESIA PADA MASA ORDE BARU" Kasus BAPINDO tahun 1994 merupakan salah satu skandal korupsi besar di Indonesia yang melibatkan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO). Skandal ini mencuat akibat penggelapan dana yang diberikan kepada pengusaha Eddy Tansil, yang mengakibatkan kredit macet senilai Rp 1,3 triliun. Kasus ini menyeret sejumlah tokoh penting seperti Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Sumarlin, Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sudomo, dan Tommy Soeharto. Kedua hal tersebut memiliki hubungan dalam konteks analisis kritis dan historis terhadap peristiwa sosial dan politik Indonesia. Meskipun dokumen pertama tidak secara langsung merujuk pada studi kritis, konteks pembelajaran dan analisis historisnya mungkin relevan dengan pendekatan yang digunakan dalam artikel Andi Suwirta. Dokumen Suwirta memberikan kerangka bagaimana media digunakan sebagai alat kritik sosial, yang bisa saja menjadi tema relevan dalam analisis sejarah atau studi lain di dalam konteks dokumen pertama. Sumber Referensi: Suwirta, A. (2018). Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus BAPINDO Tahun 1994 dalam Sorotan Surat Kabar Republika di Jakarta. INSANCITA, 3(2).

  • @putrizahra05
    @putrizahra05 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Putri Zahra NIM : 2207506 Komentar/Jawaban UAS 1. Jurnal yang ingin saya review yaitu "SOSIOHUMANIKA : jurnal pendidikan sains sosial dan kemanusiaan" SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, adalah jurnal yang pertama kali diterbitkan pada 20 Mei 2008. Jurnal ini fokus pada pendidikan ilmu sosial, humaniora, dan perkembangan terbaru dalam bidang tersebut. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Inggris, Indonesia, atau Melayu. Jurnal ini telah diakreditasi oleh Ditjendikti Kemdikbud RI untuk periode 2013 hingga 2018. Jurnal SOSIOHUMANIKA memiliki frekuensi terbit setiap bulan Mei dan November. Lingkupnya meliputi pendidikan ilmu sosial, pendidikan humaniora, serta perkembangan dan kemajuan terbaru dalam bidang pendidikan ilmu sosial dan humaniora. Jurnal ini dikelola oleh Dosen FISIP UNSYIAH (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala) di Banda Aceh, sejak 2020 hingga 2025. Penerbitnya adalah Yayasan Minda Masagi Suci dan ASPENSI (Asosiasi Sejarawan dan Pendidikan Sejarah Internasional) di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ruang lingkup jurnal mencakup pendidikan bahasa dan sastra, pendidikan ilmu sosial, pendidikan olahraga dan kesehatan, pendidikan ekonomi dan bisnis, ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat dalam pendidikan, serta seni visual, tari, musik, dan pendidikan desain. Lalu hubungan dengan makalah yang saya buat yg berjudul "perempuan dan kekerasan politik dalam tragedi mei 1998" yaitu, Tragedi Mei 1998 merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Pada 12 hingga 15 Mei 1998, serangkaian kerusuhan terjadi di sejumlah daerah, termasuk Jakarta. Kerusuhan ini bermula dari terbunuhnya empat mahasiswa Universitas Trisakti saat menggelar unjuk rasa. Ribuan mahasiswa berunjuk rasa menuntut reformasi dan memaksa Presiden Soeharto untuk mundur. Namun, kerusuhan ini juga menyertai aksi perusakan, pembakaran, pembunuhan, dan pemerkosaan. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, setidaknya ada 92 tindakan kekerasan seksual yang terjadi selama kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, Medan, dan Surabaya. Tindakan ini kerap dilupakan oleh banyak orang dan jarang disinggung oleh aktivis saat ini. Jadi, meskipun SOSIOHUMANIKA tidak secara langsung membahas tragedi Mei 1998, informasi yang terdapat dalam jurnal ini dapat memberikan wawasan lebih luas tentang pendidikan ilmu sosial dan kemanusiaan, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan. Jika Anda tertarik mempelajari lebih lanjut tentang tragedi Mei 1998 dan dampaknya pada perempuan. 2. Cara penulisan daftar pustaka: a. Jurnal - Nama penulis: Nama belakang, inisial nama depan. (Tahun terbit). Judul artikel. Nama jurnal, volume (nomor/edisi), halaman. Contoh: Smith, J. A. (2019). The impact of climate change on biodiversity. Journal of Environmental Science, 25(2), 123-135. b. Buku - Nama penulis: Nama belakang, inisial nama depan. (Tahun terbit). *Judul buku*. Kota penerbit: Nama penerbit. Contoh: Johnson, R. L. (2020). History of Ancient Civilizations. New York, NY: Academic Press. c. Skripsi/Thesis/Disertasi - Nama penulis: Nama belakang, inisial nama depan. (Tahun terbit). *Judul skripsi/thesis/disertasi*. Nama perguruan tinggi. Contoh: Lee, H. S. (2018). The role of social media in political activism. Universitas XYZ. d. Jurnal - Nama penulis: Nama belakang, nama awal. (Tahun terbit). "Judul artikel." *Nama jurnal*, volume (nomor/edisi), halaman. Contoh: Brown, M. (2017). "Urbanization and cultural identity." Journal of Urban Studies, 10(3), 45-60.

  • @user-cv9ck8vm1l
    @user-cv9ck8vm1l 11 วันที่ผ่านมา

    Rifa Maulfi Awaliyah 2102963 Komentar: Saya telah meninjau beberapa artikel dari jurnal MINDAMAS yang terkait dengan sejarah Indonesia, termasuk peristiwa-peristiwa penting seperti G30S/PKI, dan menemukan beberapa artikel yang relevan untuk dibandingkan dengan makalah yang saya buat berjudul "Relevansi Peristiwa Malari 1974 dalam Dinamika Politik Indonesia Kontemporer: Analisis Historis dan Implikasinya terhadap Gerakan Sosial Modern (1974-2023)". Dalam Jurnal SUSURGALUR, yang fokus pada kajian sejarah dan pendidikan sejarah, terdapat artikel-artikel yang membahas topik seperti sejarah politik, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Misalnya, penelitian mengenai sejarah Pemilu 1977 dan taktik fusi parpol oleh Orde Baru sangat relevan karena keduanya membahas dinamika politik di era yang sama dengan Malari 1974. Analisis peristiwa G30S/PKI juga diulas di berbagai artikel, memberikan konteks historis yang mendalam tentang periode Orde Baru, yang juga relevan dengan studi mengenai Malari. Saya menemukan artikel yang relevan di jurnal SUSURGALUR dengan judul: "Sejarah Pemilu 1977: Taktik Fusi Parpol ala Soeharto & Orde Baru". Artikel ini membahas strategi yang digunakan oleh Soeharto dalam Pemilu 1977 untuk memperkuat kekuasaan Orde Baru melalui fusi partai-partai politik. Pembahasan ini sangat relevan untuk dianalisis bersama dengan peristiwa Malari 1974, karena keduanya mencerminkan taktik politik rezim Orde Baru dalam mengendalikan dinamika sosial dan politik pada masa itu. Artikel ini memberikan perspektif penting tentang bagaimana pemerintahan Orde Baru memanipulasi struktur politik untuk mempertahankan stabilitas dan kekuasaan, yang juga dapat dikaitkan dengan analisis mengenai dampak peristiwa Malari terhadap gerakan sosial di Indonesia. Di sisi lain, beberapa artikel dalam Jurnal Tawarikh, yang memusatkan kajiannya pada sejarah dan memori kolektif, seperti pembahasan tentang Gerakan 30 September dan dampaknya pada ingatan kolektif bangsa, menunjukkan bagaimana peristiwa sejarah diinterpretasikan ulang dalam konteks sosial dan politik modern. Ini juga dapat dikaitkan dengan bagaimana peristiwa Malari diinterpretasikan dan berdampak pada gerakan sosial kontemporer. Meskipun tidak semua artikel langsung membahas peristiwa Malari, studi dalam jurnal-jurnal ini memberikan latar belakang penting untuk memahami konteks politik dan sosial Indonesia pada era tersebut, serta bagaimana peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Indonesia memengaruhi dinamika politik kontemporer. Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka untuk sumber yang berasal dari buku, artikel dalam jurnal, dan skripsi/thesis/disertasi: 1. Sumber dari Buku: - Kuntowijoyo. (2003). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana. 2. Sumber dari Artikel dalam Jurnal: - Arif, A. (2019). Sejarah Pemilu 1977: Taktik Fusi Parpol ala Soeharto & Orde Baru. Susurgalur: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 7(2), 45-62. 3. Sumber dari Skripsi/Thesis/Disertasi: - Pratama, B. R. (2015). Pengaruh Peristiwa Malari 1974 terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia pada Era Orde Baru. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Penulisan daftar pustaka ini disesuaikan dengan format APA Style yang umum digunakan dalam penulisan akademik.

  • @dimasafd717
    @dimasafd717 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Dimas Anggara Fiqri NIM : 2200442 Review Jurnal Judul Jurnal : Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung Penulis : Andi Suwirta Jurnal : SIPATAHORENAN Pemilihan Judul : Pemilihan judul sangatlah menarik. Melihat sejarah dari sudut pandang Pers dan pemberitaanya pada saat itu memberikan kesan "Fresh" dalam penulisan sejarah karena memang terasa seperti hal yang baru yang memang jarang kita temukan pada hari ini. Terlebih yang menjadi menarik ialah yang dibahas mengenai pemerintahan orde baru yang citranya pada hari ini adalah pembungkam suara pers. Metode Penelitian : menggunakan metode sejarah, pendekatan kualitatif, studi literatur, dan penjelasan yang deskriptif. Metode yang digunakan dalam penulisan sudah barangtentu tepat, penulisan sejarah harus menggunakan metode penelitian sejarah. Pendekatan kualitatif juga dirasa tepat disandingkan dengan metode penelitian sejarah yang memang pada hasil penulisan bukan berupa angka-angka melainkan sebuah statement atau narasi. Penjelasan yang deskriptif pula dapat menyampaikan hasil penulisan yang lebih gamblang dan Jelas. Hasil Penelitian : Pada hasil penelitian atau penulisan artikel jurnal ini didapatkan dan disimpulkan sebuah narasi dimana Pemilu 1971 merupakan sebuah agenda besar pemerintahan orde baru untuk melegitimasikan dirinya sebagai "penguasa tunggal" pemerintahan orde baru. Hal ini dilihat dari siasat orde baru dengan menggunakan Golongan Karya yang sebelumnya sebuah organisasi golongan fungsional menjadi Suatu golongan yang secara fungsi dalam perpolitikan sebagai partai politik. Lalu kemudian pers sebagai bagian dari pilar-pilar demokrasi berusaha untuk menyampaikan kritiknya sebagai kebenaran yang dirasa harus disebarkan dan diketahui oleh seluruh rakyat indonesia kala itu. Adapun surat kabar yang mengangkat isu Pemilu 1971 dan menyampaikan kritiknya ialah Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung. Pandangan dan kritik dari surat kabar tersebut memang terlihat berseberangan dengan pemerintahan orde baru, maka pada penyampaiannya, Pikiran rakyat di bandung seringkali dalam penyampaiannya menggunakan kata-kata, kias-kias, bahasa yang samar-samar untuk menghindari ketersinggungan pihak pemerintahan orde Baru. Kelebihan Artikel Jurnal : Kelebihan dari artikel jurnal ini ialah artikel jurnal ini memberikan warna baru dalam penulisan sejarah. Sudut pandang pers dalam melihat sejarah dirasa baru dan memang belum banyak yang mengangkatnya. Selain itu bahasa yang digunakan dalam penulisan terasa lebih mudah dimengerti sehingga semua informasi yang dirangkum sedemikian rupa dapat "terdeliver" dengan baik. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Buku : Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Jurnal : Erlangga, D dkk. (2021). Dinamika Sekretariat Bersama Golongan Karya (1965-1971). PATTINGALLOANG: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kesejarahan, 8 (2). 1-14. Skripsi/Tesis/Desertasi : Hermawan, Iwan. 2008. Kearifan Lokal Sunda Dalam Pendidikan (Kajian Terhadap Aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda Dalam Pendidikan IPS di Sekolah Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi, Sekolah Pascasarjana. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

  • @rizkyali4483
    @rizkyali4483 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Rizky Ali subagja (2205666) Berakhirnya kerusuhan pada tahun 1998 dan lengsernya soeharto dan lahirnya reformasi Kerusuhan Mei 1998 menjadi bagian suram dalam sejarah Indonesia, di mana terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara besar-besaran. Akhir dari pemerintahan Soeharto dan tumbuhnya semangat reformasi , dimulai ketika puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mendatangi Gedung DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban Presiden Soeharto yang menyerahkan agenda reformasi nasional ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat tercermin dalam aksi mahasiswa di depan Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998. Kerusuhan ini menjadi bagian suram dalam sejarah, dengan korban jiwa empat mahasiswa Trisakti akibat bentrokan dengan aparat. dan pada tanggal 18 mei 1998 soeharto dilengserkan oleh harmoko ketua MPR untuk mundur secara arif bijaksana namun jendral wiranto menyatakan bahwa pernyataan harmoko itu merupakan pandangan pribadi tidak melalui rapat DPR Buku aritonang D (1998) Runtuhnya rezim pada soeharto, Bandung: Pustaka Hidayah Skripsi/thesis/disertasi Abdullah T ( 2003) Krisis masa kini dan orde baru : Suatu kajian Historis tahun 1964-1999 Purwokerto: Universitas jendral sudirman Artikel Loqman, Loebby ( 1998) Gagasan reformasi simpang siur. Republika, Hal 2 vol.21

  • @ApipAbdurahman
    @ApipAbdurahman 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Apip Abdurahman NIM : 2207618 Jawaban UAS Izinkan saya untuk mereview Artikel yang diterbitkan pada Journal MINDAMAS SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan pada November 2022 oleh Emmanina binti Subpei Shafie, Andi Suwirta, dan Abdul Razaq Ahmad dengan Judul Artikel : Peristiwa Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966) Mengikut Analisis Kandungan Buku Teks Sejarah untuk Sekolah Menengah pada Dua Negara-Bangsa. Review Artikel : Pada artikel ini menganalisis bagaimana peristiwa konfrontasi tersebut disajikan dalam buku teks sejarah kedua negara, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan sudut pandang yang signifikan antara narasi yang disampaikan dalam buku teks di Indonesia dan Malaysia. Buku teks di Indonesia cenderung lebih Indonesia-sentris, sementara di Malaysia, narasi bersifat Malaysia-sentris. Hal ini menyoroti pentingnya pemahaman sejarah yang lebih luas dan seimbang agar pelajar di kedua negara dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta pemahaman sejarah yang lebih mendalam. Pada artikel ini terdapat bahasan yang berhubungan/berkaitan dengan Makalah yang saya bahas dimana pada Makalah yang saya bawakan berjudul Peranan Ali moertopo dimana peran Ali moertopo ini juga berhubungan dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia. Pada artikel ini disebutkan bahwasanya Ali Moertopo merupakan tokoh yang berjasa untuk menghentikan atau mengakhiri konfrontasi Indonesia-Malaysia ini. Pada hasilnya buku teks sejarah Indonesia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai konfrontasi ini, sedangkan buku teks sejarah di Malaysia lebih meyakinkan, komprehensif dan mendalam, menyajikan fakta, peristiwa dan penafsiran yang lebih kaya serta menarik serta menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam konfrontasi tersebut. Daftar Pustaka : Buku Jenkins, D., & Chabibah, U. (2010). Soeharto & barisan jenderal Orba: rezim militer Indonesia, 1975-1983. Artikel Hermawan, W. (2009). “Pengaruh Konfigurasi Politik Terhadap Hukum Perkawinan di Indonesia (Studi Pada Masa Orde Baru)”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS). 17, (32), 41-52. Skripsi/Thesis/Disertasi Setiyono, D. (2014). PERANAN ALI MOERTOPO DALAM MEWUJUDKAN STABILITAS POLITIK PADA MASA PEMERINTAHAN SOEHARTO (1966-1984) (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

  • @hannaagrivia532
    @hannaagrivia532 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Hanna Agrivia NIM : 2109799 Jawaban UAS: 1. Review artikel dalam jurnal "Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia 1957-1982" karya Nida Nurhidayati dalam jurnal Susurgalur. Artikel ini mengungkap peranan tokoh Mochtar Kusumaatmadja yang jarang sekali tersorot. Pemikirannya sangat terkenal dan dikenal tetapi jarang yang mengetahui bahwa itu adalah buah pikirannya. Deklarasi Djuanda dikenal sebagai pemikiran atas kelautan Indonesia yang menjadi pencapaian dari perdana menteri Djuanda. Padahal penggagas pemikiran itu adalah Mochtar Kusumaatmadja. Beliau menyatakan bahwa laut Indonesia bukan merupakan sebuah pemisah tetapi merupakan pemersatu. Mochtar Kusumaatmadja berjuang untuk gagasan ini di mata internasional. Pertama kali pada tahun 1957. Konsep negara kepulauan beliau sampaikan. Namun terjadi halangan, negara maritim besar seperti Amerika Serikat dan Inggris menentang pemikiran mengenai garis batas wilayah laut negara, mereka yang menyatakan 3 mil dan Indonesia yang menginginkan 12 mil. Deklarasi Djuanda kemudian menjadi wawasan nusantara. Yaitu gagasan bahwa seluruh perairan merupakan penghubung antara pulau-pulau di Indonesia tidak lagi dianggap sebagai laut lepas melainkan laut wilayah RI. Pemikiran ini dicetuskan pada masa Orde Baru 1978. Mochtar Kusumaatmadja masa Orde Baru merupakan menteri luar negeri Indonesia, beliau berjuang di konferensi hukum laut. Kedaulatan laut Indonesia dapat tercapai ketika Mochtar Kusumaatmadja menandatangani Konvensi Hukum Laut Internasional III pada tahun 1982. Artikel ini tidak ada hubungannya dengan makalah saya, tetapi Mochtar Kusumaatmadja merupakan menteri luar negeri masa Orde Baru selama dua periode yaitu 1978-1983 dan 1983-1988. Masa Orde Baru merupakan tema dari makalah saya. Tetapi dengan melakukan review terhadap artikel ini saya mendapatkan wawasan yang lebih banyak lagi terutama mengenai tokoh penggagas sebenarnya dari Deklarasi Djuanda. 2. Contoh Penulisan Daftar Pustaka * Dari buku Penulisan daftar pustaka dari buku meliputi penulis, tahun terbit memakai tanda kurung, judul buku dicetak miring, kota penerbit, dan penerbit. Di bawah ini contohnya: Poesponegoro, Marwati Djoened., & Nugroho Notosusanto. (2010). _Sejarah Nasional Indonesia VI._ Jakarta: Balai Pustaka. * Dari artikel dalam Jurnal Menuliskan daftar pustaka dari artikel dalam jurnal meliputi nama penulis, tahun terbit dengan memakai tanda kurung, judul artikel, nama jurnal dengan cetak miring, nomor dan volume, dan halaman. Berikut adalah contohnya: Nurhidayati, Nida. (2021). Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia, 1957-1982. _SUSURGALUR,_ _9_ (1),37-54. * Dari Skripsi/Thesis/Disertasi Penulisan daftar pustaka menggunakan skripsi, thesis, dan disertasi meliputi nama penulis, tahun terbit yang diberi tanda kurung, judul dengan cetak miring, jenis tulisan dengan tanda kurung, jurusan penulis, nama universitas penulis, dan kota universitas berada. Contohnya sebagai berikut: Harpiah, Desi. (2017). _Peran Raden Ayu Lasminingrat dalam Mengembangkan Sekolah Keutamaan Istri Tahun 1907-1948._ (Skripsi). Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, Banten.

  • @mamangsurga5718
    @mamangsurga5718 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Vemil Bara Alhakim Nim: 2205664 Artikel: Nurjaman, Andi Suwirta, Moch Eric Kamsori Jurnal Internasional untuk Studi Sejarah, 4(1) 2012, Studi Kasus di Timor Timur Referendum seperti yang Dilihat oleh Surat Kabar Kompas dan Republika in Jakarta Review artikel: jurnal ini berisikan jurnal akademis yang menganalisis konflik politik di Timor Timur, khususnya berfokus pada peran pemerintah Indonesia dan perspektif yang berbeda dari dua surat kabar besar di Jakarta, "Kompas" dan "Republika," selama periode 1993 hingga 1999. Abstrak menunjukkan bahwa artikel tersebut membahas konflik yang muncul di Timor Timur setelah negara itu berintegrasi dengan Indonesia pada tahun 1976, dengan menekankan sudut pandang yang berbeda dari kedua surat kabar tersebut terhadap kebijakan pemerintah Indonesia di bawah Presiden BJ Habibie. Studi tersebut meneliti bagaimana "Kompas" awalnya mendukung pemerintah tetapi kemudian mengambil sikap yang lebih kritis, sementara "Republika" secara konsisten mendukung kebijakan pemerintah. keterkaitan: kaitan dengan makalah yang telah saya sudah buat, dimana ada keterhubungan dari jurnal yang saya lihat dan pembahasannya sama dengan jurnal yang saya lihat tentang Timor Timur pendudukan Indonesia atas Timor Timur dari tahun 1975 hingga 1999, salah satu konflik paling signifikan di Asia Tenggara pada abad ke-20. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami latar belakang, dinamika konflik, peran aktor eksternal, dan dampak jangka panjang dari pendudukan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang melibatkan empat langkah: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data yang dikumpulkan mencakup sumber primer dan sekunder terkait pendudukan dan perjuangan kemerdekaan Timor Timur. Penelitian ini menemukan bahwa pendudukan Indonesia di Timor Timur dipicu oleh faktor politik dan ekonomi, serta intervensi internasional yang signifikan dalam proses menuju kemerdekaan Timor Timur pada tahun 2002. Kesimpulan ini menyoroti pentingnya pendekatan multidisiplin dalam memahami dan menyelesaikan konflik internal, serta memberikan wawasan tentang bagaimana interaksi faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan konflik berkepanjangan. Penulis daftar isi: Buku : Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Artikel: Anderson, P., & Gupta, R. (2019). "Climate Change and Its Impact on Global Agriculture." Environmental Science Journal, 28(4), 301-320. Skripsi : Pratama, A. (2021). Analisis Pengaruh Media Sosial terhadap Keputusan Konsumen (Skripsi, Universitas Gadjah Mada). Universitas Gadjah Mada Digital Library.

  • @alifikriff
    @alifikriff 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : Alif Fikri Fajar Fadillah NIM : 2202243 Artikel yang saya review adalah artikel dari jurnal TAWARIKH dengan judul "From Bullet to the Ballot: A Case Study of the East Timor’s Referendum as Viewed by Newspapers of Kompas and Republika in Jakarta.". Artikel ini membahas tentang konflik di Timor Timur sejak integrasinya dengan Republik Indonesia pada tahun 1976 hingga referendum yang terjadi pada tahun 1999, yang berakhir dengan disintegrasi Timor Timur dari Indonesia. Fokus utama artikel ini adalah bagaimana dua surat kabar besar di Indonesia, yaitu Kompas dan Republika, menyikapi perkembangan politik di Timor Timur, khususnya selama periode 1993 hingga 1999. 1. Konteks Politik dan Sejarah Artikel ini membahas konflik kompleks di Timor Timur, dimulai dari perang saudara pasca-Portugal meninggalkan wilayah tersebut pada 1975, hingga invasi Indonesia. Proses integrasi yang kontroversial ini disertai pelanggaran hak asasi manusia, memicu reaksi internasional dan gerakan pro-kemerdekaan. Artikel ini menyoroti kasus Timor Timur dalam konteks perubahan politik Indonesia, khususnya transisi dari Orde Baru ke era Reformasi. Referendum 1999 terjadi akibat tekanan internasional dan perubahan kebijakan Indonesia pasca jatuhnya Soeharto, namun artikel ini kurang membahas faktor eksternal seperti peran PBB, AS, dan Australia. 2. Analisis Media Pers : Kompas dan Republika Artikel ini menggambarkan peran penting dua surat kabar besar, Kompas dan Republika, dalam menyikapi isu Timor Timur. Kompas, yang dikenal sebagai media arus utama dengan pembaca luas, menunjukkan perubahan sikap signifikan dari mendukung kebijakan pemerintah menjadi lebih kritis, terutama setelah insiden Santa Cruz. Perubahan ini mencerminkan dinamika internal dalam redaksi Kompas, kemungkinan dipengaruhi oleh tekanan sosial dan perubahan kebijakan editorial. Di sisi lain, Republika, yang memiliki afiliasi dengan ICMI dan lebih dekat dengan kepentingan Islam, tetap konsisten mendukung kebijakan pemerintah. Sikap ini mungkin mencerminkan posisi ideologis Republika yang lebih konservatif dan mendukung stabilitas nasional, yang kerap identik dengan dukungan terhadap kebijakan pemerintah, termasuk dalam konteks Timor Timur. Namun, artikel ini kurang mendalam dalam mengeksplorasi bagaimana kedua media tersebut memperoleh informasi dan siapa narasumber utama mereka. Misalnya, belum dibahas secara detail apakah mereka lebih banyak mengandalkan sumber resmi pemerintah atau juga memberikan ruang bagi pandangan kelompok pro-kemerdekaan dan pengamat independen. 3. Intepretasi Interpretasi yang disajikan dalam artikel ini cukup kuat dalam menunjukkan peran media sebagai alat politik. Namun, kritik bisa diarahkan pada asumsi bahwa perubahan sikap Kompas semata-mata merupakan hasil dari perubahan politik domestik. Mungkin ada faktor lain yang juga berperan, seperti perubahan kepemilikan media, tekanan dari komunitas internasional, atau perubahan dalam selera dan pandangan pembaca Kompas. Selain itu, Republika yang terus mendukung kebijakan pemerintah bisa diinterpretasikan sebagai tanda ketidakberanian media tersebut untuk mengambil posisi yang lebih independen. Namun, artikel ini tidak cukup mengkaji kemungkinan adanya perbedaan pandangan di antara staf redaksi Republika sendiri atau tekanan eksternal yang mungkin mempengaruhi kebijakan editorial mereka. 4. Kesimpulan Kesimpulan yang diambil oleh artikel ini adalah bahwa Kompas dan Republika memainkan peran yang berbeda dalam menyikapi isu Timor Timur, dengan Kompas menjadi lebih kritis dan Republika tetap mendukung pemerintah. Namun, kesimpulan ini bisa diperkaya dengan eksplorasi lebih lanjut mengenai dampak dari pemberitaan ini terhadap opini publik dan kebijakan pemerintah Indonesia. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang berharga tentang hubungan antara media dan politik di Indonesia. Namun, untuk membuat analisis yang lebih komprehensif, diperlukan eksplorasi yang lebih dalam tentang faktor-faktor eksternal, metodologi yang lebih jelas, serta data yang lebih kuat untuk mendukung argumen yang disajikan. Dengan demikian, kajian ini bisa menjadi lebih kritis dan menyeluruh, tidak hanya dalam melihat peran media tetapi juga dalam memahami kompleksitas politik di Indonesia selama periode yang sangat penting ini. Contoh Daftar Pustaka dari Buku, Artikel dalam Jurnal, dan Skripsi/Thesis/Disertasi 1. Buku : B. J. Habibie. (2006). Detik-Detik Yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi. Jakarta: THC Mandiri. 2. Artikel Dalam Jurnal : Rustamana, A., & Narendra, D. (2023). PROSES INTEGRASI DAN TERLEPASNYA TIMOR-TIMUR TERHADAP INDONESIA. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 1(4), 1-18. 3. Skripsi/Thesis/Disertasi : Ginka, A. (2012). Penggunaan Tentara Anak Dalam Konflik Bersenjata (Studi Kasus Konflik Bersenjata Di Timor Timur). Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.

  • @putritsanisalsabila
    @putritsanisalsabila 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Neng Putri Tsani Salsabila NIM: 2204212 Komentar Saya akan mereview jurnal yang berjudul "Dynastics Politics: The Culture of Regent's Appointment in the Past and Present Java, Indonesia", yang diterbitkan di Jurnal Tawarikh tahun 2022 dan ditulis oleh Retno Winarni. Berikut merupakan review dari jurnal tersebut. Politik dinasti di Indonesia menunjukkan perbedaan yang mencolok bergantung pada era sejarahnya, mulai dari zaman penjajahan Belanda hingga era Reformasi saat ini. Era Penjajahan Belanda (1816-1942): Pada periode ini, politik dinasti diperkuat melalui peraturan perundang-undangan seperti Regeerings Reglement 1836 dan 1854, yang memungkinkan pejabat pribumi, khususnya Bupati, untuk diwariskan turun-temurun. Pemerintah kolonial Belanda mempertahankan kekuasaan lokal dengan memanfaatkan struktur tradisional masyarakat pribumi yang menghormati kekuasaan keluarga pemimpin mereka. Hal ini membantu stabilitas pemerintahan kolonial dan mengintegrasikan keluarga-keluarga elit lokal ke dalam sistem kekuasaan kolonial. Era Orde Baru (1968-1998): Pada masa Orde Baru, politik dinasti dipertahankan melalui dominasi militer, khususnya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), dalam posisi Kepala Daerah. Melalui kontrol Partai Golkar, Orde Baru memastikan bahwa pejabat daerah adalah anggota partai tersebut, dengan berbagai peraturan yang mewajibkan anggota Golkar di berbagai sektor. Hal ini menciptakan dominasi ABRI dalam pemerintahan daerah selama lebih dari dua dekade. Era Reformasi (1998-sekarang): Setelah reformasi, politik dinasti mengalami penurunan. Proses pemilihan Kepala Daerah menjadi lebih demokratis dengan pemilihan langsung oleh rakyat. Namun, biaya tinggi untuk pencalonan menyebabkan dominasi keluarga kaya dalam pilkada, menciptakan bentuk baru dari politik dinasti yang berbasis kekayaan dan kekuasaan politik. Meskipun terdapat kemajuan demokrasi, kualitas calon Kepala Daerah menjadi isu, dengan banyaknya pejabat yang tidak memenuhi kualifikasi atau tidak memiliki pengalaman pemerintahan yang memadai. Secara keseluruhan, dampak politik dinasti terlihat dalam dominasi kelompok tertentu dalam jabatan Kepala Daerah, dari elit lokal di zaman kolonial, militer di era Orde Baru, hingga elit politik dan orang kaya di era Reformasi. Meskipun proses demokrasi telah berkembang, tantangan dalam kualifikasi dan mekanisme rekrutmen calon Kepala Daerah tetap menjadi isu penting. Penulisan daftar pustaka 1. Buku: Djajadiningrat, Raden Achmad. (1936). _Kenang-kenangan Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat._ Djakarta: Kolff Buning-Balai Poestaka. 2. Jurnal dalam artikel: Anwar. (2018). "Dwi Fungsi ABRI: Melacak Sejarah Keterlibatan ABRI dalam Kehidupan Sosial-Politik dan Perekonomian Indonesia" dalam _Jurnal Adabya_ , Vol. 20. No.1. 3. Thesis Soemoatmodjo, Soekesi. (1985). "Gaya Hidup Bupati Pasisiran pada Akhir Abad 19 sampai Permulaan Abad 20." _Thesis tidak diterbitkan_ . Yogyakarta: Program Studi Sejarah PPs UGM [Program Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada].

  • @sultansudrotuhak309
    @sultansudrotuhak309 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Sultan Sudrotuhak NIM: 2207028 Komentar/Jawaban UAS: Pada pertemuan hari kamis tanggal 15 Agustus 2024 izinkan saya mereview salah satu jurnal artikel yang ada di jurnal MINDAMAS lebih tepatnya pada web SIPATAHOENAN yang berjudul Pers dan Keritik Sosial Pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 Dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung. 1. Artikel yang ditulis oleh bapak Andi Suwirta ini membahas peran pers dalam menanggapi Pemilu 1971 pada masa Orde Baru, dengan fokus khusus pada dua surat kabar, yaitu Kompas di Jakarta dan Pikiran Rakyat di Bandung. Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun kedua surat kabar tersebut mendukung kebijakan pemerintah Orde Baru dan kemenangan GOLKAR, kritik yang disampaikan dilakukan secara tidak langsung dan berhati-hati. Hal ini mencerminkan situasi politik saat itu, di mana kritik terhadap pemerintah dapat berujung pada tindakan keras seperti pembredelan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif, yang mencakup studi literatur dan penjelasan deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa sikap moderat kedua surat kabar ini lebih merupakan refleksi dari tekanan politik dan kontrol pemerintah terhadap media massa. Surat kabar harus mengelola keseimbangan antara melaporkan fakta dan menjaga hubungan dengan pemerintah yang berkuasa. Pandangan ini disampaikan melalui kolom tajuk rencana, catatan pojok, dan karikatur yang menjadi identitas penting dalam menunjukkan posisi redaksi terhadap isu-isu politik. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan tentang dinamika pers dan politik selama masa Orde Baru, khususnya dalam konteks Pemilu 1971. Penelitian ini penting dalam memahami bagaimana media massa beroperasi di bawah rezim otoriter, di mana kebebasan pers sangat dibatasi dan sikap kritis harus disamarkan untuk menghindari konsekuensi serius. Artikel ini juga memperlihatkan bahwa meskipun terbatas, pers tetap memainkan peran penting dalam menyuarakan kritik sosial, meski dengan cara yang tersirat. 2. Berikut contoh daftar pustaka: Buku: Suwirta, Andi. Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung. Bandung: Penerbit XYZ, 2023. Artikel dalam Jurnal: Suwirta, Andi. "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung." Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Indonesia, vol. 12, no. 2, 2023, pp. 45-60. Skripsi: Suwirta, Andi. "Pers dan Kritik Sosial pada Masa Orde Baru: Kasus PEMILU 1971 dalam Pandangan Harian Kompas di Jakarta dan Harian Pikiran Rakyat di Bandung." Skripsi, Universitas XYZ, 2023.

  • @riestahardianti4850
    @riestahardianti4850 11 วันที่ผ่านมา

    Nama: Riesta Hardianti NIM: 2205540 UAS SIMORBAREF Mindamas adalah jurnal akademik yang fokus pada studi pendidikan, khususnya dalam konteks Asia Tenggara dengan penekanan kuat pada Malaysia dan Indonesia. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel penelitian, tinjauan, dan makalah teoretis di bidang seperti pengembangan pendidikan, kebijakan, dan praktik. Jurnal ini membahas topik-topik terkait pendidikan, termasuk analisis kebijakan, pengembangan kurikulum, strategi pedagogis, dan manajemen pendidikan. Ini sangat relevan bagi peneliti yang tertarik dengan sistem pendidikan di negara-negara Asia Tenggara. Artikel mindamas yang akan saya bahas yaitu “Revitalisasi Pendidikan Politik dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia”. Artikel ini ditulis oleh Haji Iyep Candra Hermawan, M.Pd. yang merupakan Dosen Senior dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Artikel tersebut menyoroti pentingnya revitalisasi pendidikan politik dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia sebagai bagian dari upaya pembentukan karakter bangsa. Pendidikan politik dalam PKn dianggap penting untuk mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence) dalam berbagai dimensi, seperti spiritual, rasional, emosional, dan sosial. Selain itu, PKn juga bertujuan membangun tanggung jawab warga negara (civic responsibility) dan partisipasi warga negara (civic participation). Pembelajaran PKn yang berbasis pendidikan politik diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan, mendorong disiplin, kepekaan sosial, kemampuan berpikir kritis, serta kemampuan memecahkan masalah secara rasional. Dengan demikian, pendidikan ini berperan penting dalam membentuk warga negara yang baik dan mendukung tegaknya budaya demokrasi di Indonesia. Artikel ini juga menyoroti pentingnya pembelajaran PKn yang berorientasi pada pendidikan politik sebagai sarana untuk menanamkan disiplin, kepekaan sosial, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah. Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi warga negara yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Secara keseluruhan, artikel ini menyajikan argumen yang kuat tentang perlunya revitalisasi PKn dengan memperkaya muatan pendidikan politik di dalamnya, untuk membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dan mampu menghadapi tantangan global dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan berorientasi pada nilai-nilai demokrasi, pendidikan politik dalam PKn dapat memainkan peran kunci dalam membentuk warga negara yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Revitalisasi PKn adalah langkah penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan negara. 1. Konteks Historis: Artikel ini mencakup sejarah perkembangan PKn dari Orde Lama, Orde Baru, hingga Orde Reformasi. Namun, lebih banyak detail tentang perubahan spesifik yang terjadi dalam setiap periode mungkin diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan di balik revitalisasi yang diusulkan. 2. Pentingnya Revitalisasi: Penulis menekankan perlunya revitalisasi pendidikan politik dalam PKn, yang merupakan poin kunci. Alasan yang mendasari perlunya revitalisasi ini misalnya, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pendidikan politik saat ini sebaiknya diuraikan lebih jelas untuk memperkuat argumen. 3. Tujuan Pendidikan Politik dalam PKn: Artikel ini dengan tepat mengidentifikasi bahwa pendidikan politik dalam PKn bertujuan untuk membentuk kecerdasan, tanggung jawab, dan partisipasi warga negara. Poin ini sudah baik, namun bisa lebih diperluas dengan contoh konkret bagaimana konsep-konsep ini diterapkan dalam kurikulum saat ini atau bagaimana mereka bisa diperbaiki. 4. Pengembangan Karakter Bangsa: Fokus pada pembentukan karakter bangsa melalui PKn adalah hal yang sangat relevan. Artikel ini bisa lebih memperdalam diskusi tentang metode atau strategi pengajaran yang efektif untuk mencapai tujuan ini. 5. Penyempurnaan Kurikulum: Penulis menyebut bahwa kurikulum PKn perlu dipelajari, ditanamkan, dan diwariskan, tetapi kurang menjelaskan secara detail bagaimana kurikulum saat ini bisa disempurnakan. Menyertakan saran spesifik atau contoh kurikulum yang telah berhasil di negara lain bisa menjadi tambahan yang baik. menurut saya artikel ini dengan makalah lengkap saya ada kaitannya, karena saya sama membahas pendidikan di masa orde baru dan bagaimana perkembangan kurikulumnya. contoh penulisan daftar pustaka dari buku, artikel dalam journal, dan skripsi/thesis/disertasi. Buku Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Artikel Chamberlin, Chuck. (1991). “Citizenship as the Goal of Social Studies: Passive Knower or Active Doer?” dalam Canadian Social Studies, Vol.26, No.1 [Fall]. Skripsi Winataputra, Udin S. & Dasim Budimansyah. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI [Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia].

  • @muhamaddevadeva1290
    @muhamaddevadeva1290 11 วันที่ผ่านมา

    Nama : M. Deva Putra Alam (2209964) Artikel : Nurjaman, Andi Suwirta, Moch Eryk Kamsori (2012) From Bullet to the Ballot: A Case Study of the East Timor’s Referendum as Viewed by Newspapers of Kompas and Republika in Jakarta. Reviu artikel: Artikel ini menjelaskan Konflik-konflik yang terjadi di Timor Timur, sejak bergabung dengan Indonesia pada tahun 1976, dapat digambarkan sebagai konflik-konflik yang muncul antara pemerintah Indonesia dengan kelompok pro-kemerdekaan di satu pihak, dan konflik antara kelompok pro-integrasi dan pro-kemerdekaan di pihak lain. . Namun konflik tersebut berakhir dengan opsi referendum pada tahun 1999; Oleh karena itu, hal ini dapat digambarkan sebagai penyelesaian konflik melalui mekanisme “dari peluru ke pemungutan suara”. Dalam konteks ini, pers atau media massa - sebagai kekuatan politik dan kontrol sosial bagi pemerintah dan masyarakat. Keterkaitan: Berhubungan dengan artikel yang saya buat yaitu “Referendum Timor-Timur 1999”. Referendum Timor Timur 1999 merupakan titik balik dalam penyelesaian konflik panjang antara pemerintah Indonesia dan kelompok pro-kemerdekaan yang berlangsung sejak integrasi Timor Timur pada tahun 1976. Melalui referendum ini, yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia di bawah Presiden B.J. Habibie, rakyat Timor Timur diberikan pilihan antara otonomi khusus dalam Indonesia atau kemerdekaan penuh. Dengan mayoritas memilih kemerdekaan, referendum ini menandai transisi dari konflik bersenjata menuju penyelesaian damai melalui mekanisme demokratis. Media massa berperan signifikan dalam melaporkan dan membentuk opini publik, sementara hasil referendum membuka jalan bagi kemerdekaan Timor Timur pada tahun 2002, meskipun diwarnai oleh kekerasan yang dipicu oleh milisi pro-integrasi. contoh penulisan daftar pustaka untuk sumber dari buku, artikel dalam jurnal, dan skripsi Buku: Giddens, A. (1993). The Consequences of Modernity. Cambridge: Polity Press. Artikel: Smith, J. A., & Brown, L. M. (2020). "The Role of Social Media in Modern Democracies." Journal of Political Communication, 15(2), 145-162. Skripsi: Rahmawati, N. (2018). Peran Media Massa dalam Pemilihan Umum di Indonesia (Skripsi, Universitas Indonesia). Universitas Indonesia Repository.