Dosen Nyentrik
Dosen Nyentrik
  • 428
  • 66 048
Hidup itu Berharap Ridho Allah || Strukturalisme Profetik || Akhmad Fatoni
Video ini merupakan wawancara dengan narasumber ke-4 dalam penelitian saya, Strukturalisme Profetik. Narasumber kali ini seorang akademisi dan tokoh agama. Ahmad Iklil Saifulloh atau kerap dipanggil Gus Asep. Semoga video ini selain sebagai bahan penelitian saya, bisa bermanfaat untuk Anda.
#strukturalismeprofetik
#penelitiansastra
#teorisastra
มุมมอง: 41

วีดีโอ

Batas Kebaikan dan Keburukan || Penelitian Strukturalisme Profetik || Akhmad Fatoni
มุมมอง 182วันที่ผ่านมา
Saat ini, kebaikan dan keburukan sangat sulit dibedakan. Sesuatu yang baik, ternyata di mata orang lain bisa dianggap buruk, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, video ini bisa cocok untuk Anda yang sedang mencari konsep atau definisi kebaikan dan keburukan. Selain itu, video ini juga merupakan data dari penelitian saya: strukturalisme profetik. Selamat menyimak. #sastra #religius #struktural...
Luaran Menulis Kreatif || Pertemuan 14 Menulis Kreatif
มุมมอง 16หลายเดือนก่อน
Luaran Menulis Kreatif || Pertemuan 14 Menulis Kreatif
Membuat Dokumentasi Sejarah Sastra || Sejarah Sastra TM 14
มุมมอง 15หลายเดือนก่อน
Membuat Dokumentasi Sejarah Sastra || Sejarah Sastra TM 14 Video ini merupakan pembelajaran terakhir dari MK Sejarah Sastra.
Pertemuan 14 Menulis Kreatif: Luaran Akhir Perkuliahan
มุมมอง 5หลายเดือนก่อน
Pertemuan 14 Menulis Kreatif: Luaran Akhir Perkuliahan
Tanda-tanda Orang Baik
มุมมอง 135หลายเดือนก่อน
Tanda-tanda Orang Baik Video ini merupakan data penelitian saya yang ketiga. Data dari sumber tokoh agama secara tidak langsung, melalui khotbah jumat, 28 Juni 2024 di Masjid Al Kholilul Huda Dusun Sumbertani, Desa Mojorejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojoketo. #orangbaik #khotbahjumat #strukturalismeprofetik
Berbuat Baik dan Berusaha Tidak Menyakiti Orang Lain - Profil Sastrawan Budi Darma
มุมมอง 126หลายเดือนก่อน
Berbuat Baik dan Berusaha Tidak Menyakiti Orang Lain - Profil Sastrawan Budi Darma #karyasastra #sejarahsastra #budidarma
Menulis Esai Sastra - Menulis Kreatif TM 13
มุมมอง 68หลายเดือนก่อน
Menulis Esai Sastra - Menulis Kreatif TM 13
Iman itu Dinamis, Harus Selalu Dijaga
มุมมอง 68หลายเดือนก่อน
Video kali ini, saya kembali wawancara. Wawancara kedua, kepada seorang penulis yang kebetulan juga seorang guru, Nasrulloh Habibi, S.Pd. Wawancara ini merupakan rangkaian dalam proses penelitian strukturalisme profetik. Konsep ini diujian ke masyarakat, terkait AMAL, AMIL, DAN AMUL. #iman #kebaikan #strukturalismeprofetik #penelitiansastra
Dakwah Melalui Tulisan || Dr. Mohammad Hafidz
มุมมอง 118หลายเดือนก่อน
Video ini merupakan hasil wawancara saya untuk menggali materi pembangun STRUKTURALISME PROFETIK. Narasumber kali ini bersama Dr. Mohammad Hafidz, Dosen Universitas Abdul Chalim. #strukturalismeprofetik #dakwah #sastra
Membangun Pondasi Literasi Sastra - TM 12 Sejarah Sastra II Dosen Nyentrik
มุมมอง 5หลายเดือนก่อน
Sitasi Akademik - Membangun Pondasi Literasi Sastra - TM 12 Sejarah Sastra II Dosen Nyentrik Materi pada kali ini yaitu bagaimana kita bisa menambah referensi khusus jurnal dan tulisan ilmiah. Cara cepat agar yang kita dapat itu langsung tulisan ilmiah tidak semua tulisan yang terkait kata kunci pencarian. Materi ini juga memberi sekilas pengetahuan tentang aplikasi pembantu seperti Mendeley da...
Tahap Akhir Luaran Karya Kreatif dalam MK Menulis Kreatif TM 11
มุมมอง 4หลายเดือนก่อน
Tahap Akhir Luaran Karya Kreatif dalam MK Menulis Kreatif TM 11
Karya Sastra Terbaik Tiap Periode dalam Sastra Indonesia
มุมมอง 11หลายเดือนก่อน
Karya Sastra Terbaik Tiap Periode dalam Sastra Indonesia Pertemuan ke-11 MK Sejarah Sastra membahas tentang karya terbaik dari tiap periodisasi sastra indonesia. #sejarahsastra #sastraindonesia #karyasastra
Pemilihan Puisi dan Penguatan Diksi pada Puisi
มุมมอง 42 หลายเดือนก่อน
Video ini merupakan pertemuan ke-10 dari kelas Menulis Kreatif. Materi yang dibicarakan pada pertemuan ini yaitu Pemilihan puisi dan penguatan diksi pada puisi. Kenapa diksi itu penting dalam menulis puisi? Tentu karena roh dan kekuatan sebuah puisi itu dari pemilihan diksi yang tepat. Diksi tidak melulu soal kata yang bermakna kias, tetapi bagaimana kata itu bisa melahirkan makna yang kuat dan...
Peristiwa Penting dalam Sejarah Sastra Indonesia -- Sejarah Sastra TM 10 -- Dosen Nyentrik
มุมมอง 352 หลายเดือนก่อน
Pertemuan ke-10 dari MK Sejarah Sastra ini akan membahas tentang Peristiwa Penting dalam sejarah Sastra Indonesia Lebih jelasnya bisa disimak dalam video ini. Tolong subcribe Kanal Dosen Nyentrik: bit.ly/2NSaaC3 Kanal dosen nyentrik adalah kanal Akhmad Fatoni, M. Hum., dosen Universitas Islam Majapahit dan kandidat doktor Universitas Negeri Surabaya. Kanal ini untuk berkisah tentang kariernya s...
Menulis Kreatif TM-9 II Penguatan Puisi, Pemilihan Diksi Penguat Multimakna - Dosen Nyentrik
มุมมอง 52 หลายเดือนก่อน
Menulis Kreatif TM-9 II Penguatan Puisi, Pemilihan Diksi Penguat Multimakna - Dosen Nyentrik
Peroodisasi Sastra Indonesia: Angkatan 2000 II Sejarah Sastra Indonesia TM 9 II Dosen Nyentrik
มุมมอง 242 หลายเดือนก่อน
Peroodisasi Sastra Indonesia: Angkatan 2000 II Sejarah Sastra Indonesia TM 9 II Dosen Nyentrik
Media Tulisan Kreatif II Honor dan Royalti Menulis II Kelas Menulis Kreatif Pertemuan ke-7
มุมมอง 153 หลายเดือนก่อน
Media Tulisan Kreatif II Honor dan Royalti Menulis II Kelas Menulis Kreatif Pertemuan ke-7
Angkatan 66, Periodisasi Sastra Indonesia II Sejarah Sastra Indonesia II Dosen Nyentrik
มุมมอง 53 หลายเดือนก่อน
Angkatan 66, Periodisasi Sastra Indonesia II Sejarah Sastra Indonesia II Dosen Nyentrik
Baca Puisi Hasil Kelas Menulis || Menulis Kreatif TM 6 || Dosen Nyentrik
มุมมอง 83 หลายเดือนก่อน
Baca Puisi Hasil Kelas Menulis || Menulis Kreatif TM 6 || Dosen Nyentrik
PERIODISASI SASTRA: Angkatan 45 dan 50 || Sejarah Sastra || Dosen Nyentrik
มุมมอง 183 หลายเดือนก่อน
PERIODISASI SASTRA: Angkatan 45 dan 50 || Sejarah Sastra || Dosen Nyentrik
Baca Puisi Karya Kelas Menulis Kreatif || Pertemuan ke-5 MK Menulis Kreatif
มุมมอง 153 หลายเดือนก่อน
Baca Puisi Karya Kelas Menulis Kreatif || Pertemuan ke-5 MK Menulis Kreatif
Balai Pustaka dan Pujangga Baru || MK Sejarah Sastra pertemuan ke-5
มุมมอง 133 หลายเดือนก่อน
Balai Pustaka dan Pujangga Baru || MK Sejarah Sastra pertemuan ke-5
Periode Kelahiran Sastra Indonesia || Matakuliah Sejarah Sastra Pertemuan ke-4
มุมมอง 124 หลายเดือนก่อน
Periode Kelahiran Sastra Indonesia || Matakuliah Sejarah Sastra Pertemuan ke-4
Motivasi dan Tips Menulis || Matakuliah Menulis Kreatif Pertemuan 4.
มุมมอง 224 หลายเดือนก่อน
Motivasi dan Tips Menulis || Matakuliah Menulis Kreatif Pertemuan 4.
Belajar Bareng Dosen Nyentrik - Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia - Matakuliah Sejarah Sastra TM 3
มุมมอง 174 หลายเดือนก่อน
Belajar Bareng Dosen Nyentrik - Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia - Matakuliah Sejarah Sastra TM 3
Belajar Bareng Dosen Nyentrik - Matakuliah Menulis Kreatif TM 3: Hambatan dan Tantangan Menulis
มุมมอง 234 หลายเดือนก่อน
Belajar Bareng Dosen Nyentrik - Matakuliah Menulis Kreatif TM 3: Hambatan dan Tantangan Menulis
Dosen Nyentrik: Sejarah Sastra dan Hubungannya dengan Disiplin Ilmu Sastra Lainnya
มุมมอง 74 หลายเดือนก่อน
Dosen Nyentrik: Sejarah Sastra dan Hubungannya dengan Disiplin Ilmu Sastra Lainnya
Dosen Nyentrik: Ruang Lingkup Menulis Kreatif
มุมมอง 94 หลายเดือนก่อน
Dosen Nyentrik: Ruang Lingkup Menulis Kreatif
Dosen Nyentrik-Kontrak Kuliah Sejarah Sastra-Semester Genap 2024
มุมมอง 84 หลายเดือนก่อน
Dosen Nyentrik-Kontrak Kuliah Sejarah Sastra-Semester Genap 2024

ความคิดเห็น

  • @mellanyrahmawaty1694
    @mellanyrahmawaty1694 7 วันที่ผ่านมา

    Mau tanya dong kaa, aku kan anak pbsi yaa semester 7 setiap ditanyain orang ambil jurusan apa, aku jawab pend bahasa dan sastra indo gitu pada ngetawain, pada ngeremehin, itu gimana cara ngadepin orang” yg kek gitu ya kaa😭

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik 7 วันที่ผ่านมา

      Ya disenyumin saja

  • @AfifArdiansyahAfif
    @AfifArdiansyahAfif หลายเดือนก่อน

    Hadir pak🙏🏻

  • @iklilsaifulloh
    @iklilsaifulloh หลายเดือนก่อน

    Buat apa kau borgol tangan kaki ku.. wong yg gila hatiku hahaha

  • @mohammadnafi3605
    @mohammadnafi3605 หลายเดือนก่อน

    Terus berkarya, dan terus ber-suara demi kebaikan.

  • @AFIKKKGAMER
    @AFIKKKGAMER 2 หลายเดือนก่อน

    Sy mau terbitkan buku Cara mudah baca Quran...seperti Iqro..dimana bisa sy hubungi editor

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik หลายเดือนก่อน

      editor biasanya sudah ditentukan oleh penerbitnya Pak.

  • @wandachoirunisa26
    @wandachoirunisa26 3 หลายเดือนก่อน

    pak kalo langkah2 mencari fakta kemanusiaan itu bagaimana yaa? saya masih belum paham hehe

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik หลายเดือนก่อน

      silakan download jurnalnya mbak, dibaca dan dicatat.

  • @jasminenoeraini2791
    @jasminenoeraini2791 9 หลายเดือนก่อน

    Jasmine Noer Aini (52106130017) - Hadir

  • @MICHINEMA24
    @MICHINEMA24 10 หลายเดือนก่อน

    Cara menanggulangi bablasnya jiwa keatoran dalam kehidupan gimana itu ya

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik 10 หลายเดือนก่อน

      Dimunculkan jiwa penyutradaraannya, biar jiwa keaktorannya bisa diarahkan dalam menjalani kehidupan

  • @putucintya2485
    @putucintya2485 10 หลายเดือนก่อน

    Terima kasih atas penjelasannya pak. Saya izin bertanya, saya kan ingin meneliti naskah drama mengambil realitas sosialnya. Menurut bapak, teori siapa kira" yg cocok untuk penelitian tersebut pak? Terima kasih.

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik 10 หลายเดือนก่อน

      Sama-sama, semoga bisa memberi pencerahan arah penelitiannnya. Cermati naskah drama yang mau dikaji, catat dalam naskah drama itu realitas sosialnya yang disoroti apa? Baru setelah itu, menentukan teorinya siapa yang paling relevan. Konsep "realitas sosial" dan teori yang berkaitan dengan hal tersebut telah banyak dikembangkan oleh berbagai pemikir dan teoretikus sosial. Maka dari itu, jika sudah menemukan realitas sosial paling dominan dalam naskah, baru bisa memilih. Entah memilih Emile Durkheim: Seorang sosiolog Prancis yang dikenal sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Durkheim mengembangkan konsep "kolektif" dan memahami realitas sosial sebagai sesuatu yang lebih besar dari individu, yang memengaruhi tindakan dan perilaku individu. Max Weber: Sosiolog Jerman yang mengembangkan konsep "tindakan sosial" dan menekankan pentingnya pemahaman (Verstehen) dalam memahami realitas sosial. Weber juga membahas konsep "rasionalitas" dalam tindakan sosial. George Herbert Mead: Seorang tokoh penting dalam pemikiran sosiologi simbolik dan interaksionisme simbolik. Mead mengembangkan konsep "self" dan menggambarkan bagaimana individu membangun realitas sosial melalui interaksi sosial. Pierre Bourdieu: Sosiolog Prancis yang mengembangkan konsep "kapital sosial" dan "struktur sosial" yang memengaruhi pola perilaku dan realitas sosial individu. Harold Garfinkel: Pemikir yang dikenal dengan konsep "etnomethodology," yang mengkaji bagaimana orang mengkonstruksi realitas sosial mereka melalui praktik-praktik sehari-hari dan tindakan interaktif. Erving Goffman: Sosiolog yang dikenal dengan karyanya tentang "dramaturgi sosial" dan cara individu berperan dalam interaksi sosial untuk memelihara citra diri. Berger dan Luckmann: Penulis buku "The Social Construction of Reality," yang membahas konsep bahwa realitas sosial dibangun secara sosial melalui interaksi dan praktik sosial. dan masih banyak lagi jajaran tokoh dan teori-teorinya, intinya jika sampean sudah menemukan kecondongan realitas sosial apa dalam naskah itu, barulah memilih teori siapakah yang paling "pas".

  • @agungaprian9181
    @agungaprian9181 ปีที่แล้ว

    Izin bertanya, Pak. Kalo kita lihat periodisasi dari awal sampai angkatan 70 itu, setiap selisih periodenya tidak terlalu jauh. Namun setelah angkatan reformasi sampai hari ini tahun 2023, tidak ada lagi cacatan sejarah periodisasi. Sebetulnya apa yg mempengaruhi? Apakah mungkin semangat sastrawan yg kurang berinovasi atau mungkin hilangnya periodisasi dalam dunia sastra? Terima kasih bapak. Mohon maaf sebelumnya, jika ada kata yg kurang berkenan yg saya ketik🙏🙏🙏

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik 11 หลายเดือนก่อน

      Pertanyaan yang bagus. Sejak dulu, kritikus sastra itu bidang paling kurang diminati karena bisa memunculkan polemik. Hal itu menjadi salah satu posisi kritikus tidak sebanyak penyair, cerpenis, ataupun novelis. Posisi itu semakin ke sini, semakin suwung. Lah, periodisasi sastra ditulis oleh para kritikus. Jadi, itulah salah satu sebab tidak ada lagi yang menulis periodisasi sastra. Selain itu, sastra juga berubah mengikuti zamannya. Bisa jadi juga, zaman sekarang sudah tidak membutuhkan periodisasi, tetapi lebih ke eksistensi. Tantangan zaman lebih kuat, gerakan sastra semakin terancam, apalagi pandemi kemarin, media cetak banyak gulung tikar dan kolom sastra Minggu perlahan-lahan menghilang. Tentu, pemicunya lebih kompleks.

  • @lailatulfitrilubis2071
    @lailatulfitrilubis2071 ปีที่แล้ว

    Pak saya bingung saya sudah melakukan penelitian menggunakan sosiologi sastra tetapi yang ingin saya lihat Hany sosiologi karya sastra nya saja pak 🙏

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Iya, tidak apa-apa, berarti kamu hanya meneliti aspek sosial di dalam karya sastranya saja.

  • @khafidhidayat6520
    @khafidhidayat6520 ปีที่แล้ว

    Di jurusan ini aokh mayoriyas cwe ka?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Iya, jurusan ini didominasi cewek

    • @khafidhidayat6520
      @khafidhidayat6520 ปีที่แล้ว

      ​@@DosenNyentrikkalo per kelas apakah nympe 10 cwo kak

  • @vebriamirulloh4732
    @vebriamirulloh4732 ปีที่แล้ว

    Nama : vebri amirulloh Prodi : teknik sipil Nim : 52204080004 Semester : 2 Assalamualaikum pak Keputusan Suku Baduy yang memilih mempertahankan budaya mereka dan menolak budaya luar perlu diapresiasi. Hal ini mereka lakukan semata mata karena rasa bangga akan budaya rasa sendiri.

  • @asyikpurwanto4168
    @asyikpurwanto4168 ปีที่แล้ว

    Biaya semester nya brp skrng

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Jika tidak salah, 3 jutaan. Biaya pasti, bisa cek di website atau ke bagian admisi mahasiswa baru.

  • @31wehedeh87
    @31wehedeh87 ปีที่แล้ว

    Kak izin tanya, kalau memakai teori ini rumit gk?, Ak mau skripsian mencoba memakai teori ini😢😢

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Semua teori itu rumit bila belum kita pahami dan bila sudah paham dan bisa membuat langkah kerja teoretisnya, pasti jauh lebih mudah.

    • @31wehedeh87
      @31wehedeh87 ปีที่แล้ว

      Apakah strukturalisme jika pengangkatan rumusan masalahnya boleh 2 objek hnya instrinsik dn fakta kemanusiaanya?? Karna unsur Ekstrinsiknya tidak dicantumkan

  • @Hi_Ojakkk
    @Hi_Ojakkk ปีที่แล้ว

    Sesekali bahas secara spesifik lagi prof, seperti sosiolog ian watt beserta teori sosiologinya hehe

  • @dedysampurno-qx1zl
    @dedysampurno-qx1zl ปีที่แล้ว

    Kak dosen, saya mau tanya. Apa perbedaannya s1 pendidikan bahasa dan sastra indonesia dengan pendidikan bahasa indonesia? Apakah keduanya sama atau berbeda kak? Mohon pencerahannya kak

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Berdasarkan rumpunnya, sama. Perbedaan itu karena lembaganya, secara tupoksi sama.

  • @mohbahrudiyadirudi5130
    @mohbahrudiyadirudi5130 ปีที่แล้ว

    Tanya pk. Samakah jurusan S-1 Pendidikan Bahasa sastra Indonesia dg S-1 pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Yg pendidikan disini hanya konjungsi (dan) tolong dijawab?

  • @hananzfbima6023
    @hananzfbima6023 ปีที่แล้ว

    Sukses BRO alumni UNESA 2011..

  • @jessikkarisdiani
    @jessikkarisdiani ปีที่แล้ว

    Izin bertanya Faktor penyebab munculnya surat kepercayaan gelangga ?

  • @moh.zainudinhadir5759
    @moh.zainudinhadir5759 ปีที่แล้ว

    Sangat bermanfaat sekali

  • @onlinepreneur2923
    @onlinepreneur2923 ปีที่แล้ว

    assalamu'alaikum pak.. saya mau bertanya, Apa keterkaitan antara nilai sosial dengan sosiologi sastra?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Walaikumsalam, nilai sosial salah satu bahan yang dikaji dalam disiplin sosiologi sastra.

  • @yunindafningrum25
    @yunindafningrum25 ปีที่แล้ว

    Bisakah teori hegemoni ini bisa diterapkan dalam aktivitas masyarakat? Misalnya, proses pembelajaran atau aktivitas di sekolah?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Bisa Bu.

    • @yunindafningrum25
      @yunindafningrum25 ปีที่แล้ว

      @@DosenNyentrik bisakah saya diberi contoh aktivitasnya bapak? Yang berhubungan dengan aktivitas dunia pendidikan

  • @kajamisove9858
    @kajamisove9858 ปีที่แล้ว

    promosm

  • @ahmad-pz1cc
    @ahmad-pz1cc ปีที่แล้ว

    Dosen honorer bisa jadi dosen tetap gak sih pak ?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Bisa jika nanti ada pembukaan Dosen tetap

  • @foluwik5440
    @foluwik5440 ปีที่แล้ว

    kalo panggungnya cuman ada 1 rumah Dan yg lainnya cuman pohon dan bebatuan (dalam hutan) itu bagusnya pakai yg mana?

  • @rizkysiswoyo2878
    @rizkysiswoyo2878 ปีที่แล้ว

    assalamualaikum pak saya mau tanya dulu saya pernah kuliah di UNIM tp waktu skripsi saya tidak melanjutkan karena biaya. sekarang saya mau melanjutkan skripsi apa bisa dan bagaimana syaratnya

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Walaikumsalam, maksimal masa studi 14 semester. Terhitung sejak tahun masuk.

  • @athalarick3235
    @athalarick3235 2 ปีที่แล้ว

    Apakah bagian atas kiri panggung itu sama maksutnya dgn "ruang penegasan"? Terima kasih

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Psikologi manusia pusat konsentrasinya pada bagian kiri dan untuk penegasan biasanya dipakai sisi ini.

    • @athalarick3235
      @athalarick3235 ปีที่แล้ว

      @@DosenNyentrik Terima kasih jawabannya 🙏

  • @dewikesuma5234
    @dewikesuma5234 2 ปีที่แล้ว

    Mohon maaf pak izin bertanya contoh RPP KKNI seperti apa ya?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik ปีที่แล้ว

      Contoh, bisa cari di pencarian google Mbak.

  • @MICHINEMA24
    @MICHINEMA24 2 ปีที่แล้ว

    Barokallah

  • @RubahIblis
    @RubahIblis 2 ปีที่แล้ว

    Pourquoi la Turquie a-t-elle envoyé des troupes pour attaquer le territoire irakien ? th-cam.com/video/hHssqZP06h4/w-d-xo.html

  • @uut9123
    @uut9123 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Uut Istianah Nim : 52106130016 Semester : 2 Materi : Sastra Kontemporer Periodisasi sastra indonesia/sastra kontemporer media online sekarang ini menjadi legitimasi bahkan sastrawan-sastrawan kita sudah mulai banyak yg membuat konten" di TH-cam (literasi, literatur) hal yang menarik dari youtube : media yang bisa melegitimasi kita sebagai kreator & secara otomatis youtube juga sama seperti media masa yang mempunyai ketentuan" yang harus ditaati oleh para kreator. wiliyah konten kreator juga memiliki potensi yang besar untuk menciptakan brandid jika ditarik arah sastra berarti (dalam ruang sastra), ketika lisensi youtube terpenuhi maka muncullah sastra itu dipermukaan jika kreatornya seorang sastrawan, jadi akan muncul media baru sebagai proses legistimasi, kalo dulu hanya dimedia masa cetak (seseorang tidak akan disebut sastrawan jika karyanya tidak banyak berterbaran di majalah ataupun koran) kita bisa masuk melalui instagram (insta puisi), dan banyak konten" yang bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk melegitimasi kita menjadi seorang sastrawan "akan ada legitimasi tersendiri dalam media itu". karya kita sudah diakui dan sudah di legitimasi sehingga karya kita dianggap sudah memenuhi, jika sudah mendapatkan legitimasi dari beberapa pihak. dapat disimpulkan bahwa sejarah sastra saat ini masuk dan membawa kita pada era kontemporer/sastra kontemporer ini adalah bagian sejarah sastra indonesia.

  • @nadavancaanggrestia853
    @nadavancaanggrestia853 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Nada Vanca Anggrestia NIM : 521016130009 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester : II “Sastra Kontemporer Menyambut Era Digital” Setelah saya menyimak video tersebut, yang dapat saya simpulkan dan pahami yaitu : Sastra kontemporer adalah sastra masa kini atau sastra sezaman. Adanya sastra kontemporer karena munculnya reaksi terhadap sastra konvensional yang sudah lama beku. Jika kita ingin mendapat julukan sebagai sastrawan, maka kita perlu mempublikasikan karya-karya sastra ke media massa. Di era kekinian ini, karya-karya sastra dapat dimuat melalui media cetak dan media online. Dan diera yang serba digital ini, banyak dari sastrawan telah menggunakan media online dalam mempublikasikan karyanya seperti melalui konten TH-cam. Selain itu, di sastra kontemporer ini, kita juga bisa masuk melalui media-media digital baik itu melalui Instagram, instapuisi, ataupun yang lainnya dalam mempublikasikan karya sastra. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan maju inipula, semua orang dapat mempublikasikan karya sastranya, sehingga hal ini akan menjadi legitimasi tersendiri bagi mereka untuk menjadi sastrawan.

  • @muhitotunnadhifah
    @muhitotunnadhifah 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Muhitotun Nadhifah NIM : 52106130006 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 2 Yang dapat saya simpulkan dan fahami setelah saya menyimak video tersebut sebagai berikut: Sastra kontemporer adalah sebutan untuk karya sastra yang berkembang di masa sekarang ini. Jika kita ingin disebut sastrawan kita juga harus mengetahui bagaimana cara mempublikasikan suatu karya yang baik dan benar, terutama pada media sosial/online. Dengan teknologi yang semakin canggih dan berkembang ini tentu kita tidak akan merasa kesulitan dalam mempublikasikan suatu karya tersebut. Dahulu mereka membutuhkan media cetak untuk dapat mempublikasikan karya mereka, dikarenakan di era digital yang semakin canggih, media cetak sekarang mengalami penurunan. Seperti contoh pada masa saat ini banyak sastrawan yang lebih memilih mempublikasikan sebuah karyanya di media TH-cam dari pada harus mengirimkan naskah tulisannya kepada tabloid, koran, majalah dan semacamnya agar tulisannya di publish. Dikarenakan di era yang sudah digital ini banyak orang yang lebih memilih untuk melihat atau menonton dari pada dia harus membaca.

  • @fatimatuszahroh4994
    @fatimatuszahroh4994 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Fatimatus Zahro Nim : 52106130004 Semester : 2 Prodi : Pendidikan Bahasaasa dan Sastra Indonesia Sastra kontemporer merupakan suatu sastra yang pada masa kini atau akrab disapa dengan sebutan sastra modern yang hidup dalam kurun waktu yang sama dan merupakan suatu sastra yang berusaha bergerak mendahului zamannya. Sastra kontemporer muncul sekitar tahun 70-an. Pada zaman dahulu seorang pengarang baik novelis, cerpenis, maupun yang lain yang berhubungan dengan kepengarangan semua yang menciptakan atau menghasilkan karya tidak semua dikatakan sastrawan, dengan alasan apa ? Yah dengan alasan karena pada zaman dahulu media penerbitan masih terbatas hanya pada media massa atau cetak yang berbentuk majalah atau yang lain. Dari perbedaan suatu peristiwa atau pola pikir seorang pengarang pada masa itu dan sekarang sungguh sangat berbeda, karena pada masa saat ini media kepengarangan bukan hanya di media massa atau cetak akan tetapi juga menggunakan media digitalisasi yang sangat maju, sehingga sangat mudah untuk mempublish suatu karya yang di ciptakan. Nah, dapat diambil kesimpulan bahwasanya sastra kontemporer muncul tidak lain dan tidak bukan bertujuan sebagai reaksi terhadap sastra konvensional yang sudah beku dan tidak kreatif lagi, dan sastra kontemporer memiliki sifat yang menyimpang dari konvensi sastra yang pada umumnya.

  • @ragilsriwahyuningsih6993
    @ragilsriwahyuningsih6993 2 ปีที่แล้ว

    NAMA : RAGIL SRI WAHYUNINGSIH NIM : 52106130011 PRODI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER : II MATERI : SASTRA KONTEMPORER: MENYAMBUT ERA DIGITAL Setelah saya menyimak video dari awal sampai akhir, informasi yang dapat saya tangkap ialah sebagai berikut: Yang dibahas dalam video tersebut ialah apa saja yang ada di dalam sastra kontemporer dan bagaimana wujud dari sastra kontemporer, dan apakah ada perbedaannya dengan periode-periode sebelumnya? Berikut adalah ulasannya: Apa perbedaan dari sastra kontemporer dengan periodisasi-periodisasi sebelum-sebelumnya? Nah, perbedaannya di sini kita ketika ingin mendapat julukan sebagai sastrawan, atau yang lebih spesifik ingin disebut penyair, sebagai cerpenis, novelis, atau juga penulis esai. Tentunya kita harus mempublikasikan karya-karya kita ke berbagai media. Kalau di era kontemporer ini, secara legitimasi orang yang disebut sebagai sastrawan ini ialah yang karyanya telah diterbitkan dalam media massa. Nah jika pada era yang kekinian saat ini, dalam mempublikasikan karya sastra selain pada media massa cetak, juga pada media online. Di media online ini, sekarang menjadi legitimasi, bahkan sastrawan-sastrawan zaman sekarang banyak yang menggunakan media seperti pada konten TH-cam. Misalnya seorang sastrawan yang bernama Hasan Aspahani yang menggunakan konten TH-cam. Selain TH-cam, sastrawan juga dapat menggunakan media Facebook, dan Instagram. Kemudian, jika kita menggunakan media TH-cam dalam mempublikasikan karya sastra, tentu akan membuat kita secara legitimasi menjadi seorang sastrawan, karena media TH-cam ini hampir sama dengan media massa yang mempunyai banyak ketentuan-ketentuan di dalamnya. Jadi dalam hal membuat sebuah konten sastra di TH-cam ini, seseorang harus memiliki passion dan keseriusan yang sungguh-sungguh. Karena jika tidak, maka kita akan menemukan berbagai kesulitan dan hambatan yang membuat konten kita tidak bisa memperoleh jangkauan yang lebih luas. Nah jadi untuk perbandingannya, jika pada masa dahulu itu hanya masih menggunakan media massa cetak. Sehingga, orang tidak akan disebut sebagai sastrawan jika karyanya tidak banyak dipublikasikan di majalah atau juga koran. Tantangan terbesar di era digital ini, media-media massa cetak ini sudah banyak yang gulung tikar atau sudah jarang yang membuat versi cetak lagi tetapi ada yang bahkan membuat portal-portal online. Jadi, pada zaman sekarang ini tantangan terbesarnya ialah banyak portal-portal online atau website yang menyediakan honor bagi orang-orang yang menulis. Sebuah karya akan dikenal lebih luas apabila karya itu dipublikasikan. Karya itu adalah sebuah keilmuan. Nah jika suatu karya tersebut ada ilmu di dalamnya, ketika tarapan karya itu sejajar dengan keilmuan tersebut maka di sana ada proses kontemplasi, proses pemikiran, dan juga pemahaman tentang kehidupan yang lebih luas kemudian diwujudkan dalam karya sastra. Lebih serius lagi, hal tersebut dibicarakan dalam sastra profetik. Sastra profetik ini bisa membuat seseorang yang membaca itu mendapatkan sebuah pencerahan. Bahkan yang lebih lagi ada yang menyebut bahwasanya dalam sastra profetik, sastra itu sepadan dengan agama karena dapat memberi pencerahan. Tetapi, di dalam sastra ini caranya lebih halus, lembut, dan tidak ada keharusan-keharusan yang dilakukan namun memang dari rasa yang besar yang bisa mendapatkan pencerahan dari karya sastra. Di sastra kontemporer ini, kita bisa masuk melalui media-media digital, melalui Instagram, instapuisi, atau konten-konten yang lain. Karena semua konten-konten itu bisa dijadikan salah satu media untuk melegitimasi bahwa kita adalah seorang sastrawan. Maka dari itu pubilkasikanlah karya-karya itu dengan melalui media-media tersebut agar mendapatkan legitimasi tersendiri, kemudian kembangkan lagi dengan menggunakan media-media online, lalu kembangkan lagi ke media massa cetak, dan masuk ke forum-forum diskusi karya sastra. Nah hal-hal seperti itu yang perlu kita coba untuk masuk ke ranah sastra kontemporer agar diakui dan dilegitimasi, sehingga karya tersebut dianggap sudah mumpuni karena sudah mendapatkan legitimasi dari beberapa pihak. Sebagai poin pentingnya, bahwa sejarah sastra kita ini, membawa kita ke era sastra kontemporer ini. Dan ini menjadi bagian dari proses sejarah sastra Indonesia itu sendiri. Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih 🙏

  • @arniyuniarprastika7794
    @arniyuniarprastika7794 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Arni Yuniar Prastika Nim : 52106130003 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 2 Yang dapat saya simpulkan dan saya fahami dari video kali ini Sastra Kontemporer mempunyai perbedaan yakni kalau kita mau disebut sebagai sastrawan harus mempublikasikan di media masa pada era tekhnologi yang semakin berkembang contohnya mempublikasikan di youtube banyak sastrawan yang menguplod karya-karya mereka dan banyak sekali hal menarik yang ditarik lisensi yang akan menarik legitimasi sastrawan dan di era ini banyak sekali tantangan yang dihadapi sastrawan dan terjadilah publikasi karya secara online dan bisa kita legitimasi tersendiri dan mencoba membuat karya sastra kontemporer. Jadi kesimpulannya yakni Untuk menyatakan sebuah karya sastra itu termasuk sastra kontemporer, kita tidak bisa mengabaikan sejrah sastra. Jika kita ingin memahami makna serta isi dari sebuah karya sastra yang termasuk dalam sastra kontemporer, kita tidak bisa mengabaikan teori-teori sastra yang sudah ada. Sebab sastra kontemporer bukanlah karya sastra yang lahir tanpa pemikiran dan tanpa makna.

  • @uut9123
    @uut9123 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Uut Istianah Nim : 52106130016 Sem : 2 Materi : 60 Buku Sastrawan yang dibekukan Berdasarkan penyampaian vidio diatas yang dapat saya pahami ialah Buku-buku dilarang beredar tetapi orang-orang tetap berjuang menulis buku, menciptakan karya-karya mereka juga membuka wawasan semua orang dengan karya-karya mereka walaupun akhirnya dilarang, Akan tetapi sekarang berbanding terbalik titik larangan terhadap buku sekarang tidak ada kecuali beberapa waktu yang lalu orang-orang Jakarta menulis 33 tokoh sastra sastrawan berpengaruh. Kenapa tidak banyak orang menulis? padahal dulu ketika buku-buku dilarang karena menentang pemerintah, berbahaya orang bisa banyak menjadi kritis, dan sekarang malah yang lebih miris lagi saat ini orang-orang tidak mau membaca. saat di masa sekarang kita kembali dijajah oleh teknologi teknologi canggih yang menyebabkan kita kehilangan budaya kita sendiri pada tahun 1959 penguasa perang tertinggi Republik Indonesia pernah melarang buku Pramoedya Ananta Toer, Kemudian pada tahun 1962 buku kumpulan sajak yang berjudul "matinya petani" dilarang juga, pada tahun 1964 muncullah manifes kebudayaan juga dilarang, kemudian penghianatan G30S PKI yang dapat digagalkan, pelarangan terhadap buku-buku muncullah lekra atau (lembaga kebudayaan rakyat) buku yang banyak dilarang adalah buku Pramoedya Ananta Toer daftar buku dikarang oleh lekra yang dilarang atau dibekukan, yang pertama : Sobron Aidit judul : pulang bertempur penerbit : lekra, Jakarta 1959 kedua : tidak diketahui judul : dalam revolusi penerbit : lekra, Jakarta 1962 ketiga : Ayub Juber judul : Siti Jamilah penerbit : lekra, 1960 dan masih banyak lagi Harapannya Semoga di masa sekarang makin banyak yang membaca buku, pembaca buku semakin meningkat agar tidak mudah dibodohi berita-berita hoax di masa sekarang.

  • @nadavancaanggrestia853
    @nadavancaanggrestia853 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Nada Vanca Anggrestia NIM : 52106130009 Semester : 2 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Materi : 60 buku atau karya sastrawan yang dibekukan Setelah saya menyimak video tersebut, yang dapat saya simpulkan yaitu pada zaman dulu ada banyak buku yang dilarang beredar. Akan tetapi, banyak dari sastrawan yang masih berjuang untuk menulis buku dan menciptakan karya-karya yang bertujuan untuk menambah wawasan terhadap orang-orang pada masa tersebut. Jika dibandingkan dengan zaman sekarang ini, hampir tidak ada larangan untuk menerbitkan buku-buku tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka justru tidak suka membaca dan menulis buku, hal ini disebabkan karena mereka telah terpengaruh oleh perkembangan iptek yang ada sehingga mereka dapat dengan mudah dibodohi oleh negara lain. Pada tahun 1959, penguasa perang tertinggi Republik Indonesia pernah melarang buku karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang berjudul “Hoa Kiau”. Dan pada tahun 1962, karya sastra yang berupa buku kumpulan sajak yang berjudul Matinya Seorang Petani juga dilarang. Kemudian pada tahun 1964 muncul manifes kebudayaan. Masih banyak lagi larangan-larangan terhadap buku-buku karya sastrawan yang muncul, akhirnya hal inilah yang menyebabkan Lekra menjadi mulai bermunculan. Lekra dianggap sama dengan Partai Komunis Indonesia, sehingga setelah G30S PKI berdampak pada orang-orang yang berada di dalam Lekra ini buku-bukunya menjadi dilarang atau dibekukan. Namun, pada saat itu buku-buku yang banyak dilarang ialah buku karya Pramoedya Ananta Toer sebanyak 17 buku. Selain itu, ada juga daftar sebagian buku yang dikarang oleh Lekra dan dibekukan. Diantaranya seperti buku karya Sobron Adit yang berjudul “Pulang Bertempur” (Lekra, Jakarta:1959), buku karya Klara Akustia yang berjudul “Rangsang Detik” (Jakarta:1957), buku karya S Anantaguna yang berjudul “Yang Bertanah Air Tapi Tidak Bertanah” (Lekra:1962), buku karya H.R Bandaharo yang berjudul “Sarinah” (Jakarta Pembaharuan 1958), dan lain sebagainya. Banyaknya buku-buku yang dibekukan ini dikhawatirkan dapat menyebabkan pemberontakan. Dan total keselurahan ada 60 buku yang didata dan dibekukan pada tahun 1965. Dilihat dari perjuangan sastrawan Indonesia dalam menerbitkan buku , di zaman sekarang ini kita sebagai generasi muda seharusnya dapat melanjutkan perjuangan mereka dengan cara kita dapat meningkatkan ataupun menumbuhkan minat baca, menambah wawasan tentang sastra ini, dan menulis buku-buku karya sastra. Dengan beberapa cara itulah kita tidak mudah terpengaruh oleh negara lain dan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang tidak pasti di zaman sekarang ini.

  • @arniyuniarprastika7794
    @arniyuniarprastika7794 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Arni Yuniar Prastika Nim : 52106130003 Semester : 2 Materi : 60 Karya /Buku yang di bukukan pada masa itu Ringkasan yang dapat saya simpulkan dari menyimak video youtube tersebut adalah Dulu buku-buku dilarang beredar tetapi orang-orang tetap menulis buku. Menciptakan karya-karya buku namun sekarang hilang karangan hampir tidak ada namun sekarang berbanding terbalik orang-orang jakarta menulis 33 sastrawan yang berpengaruh terhadap sejarah Sastra Indonesia yang berisi sejarah biografis. Buku yang di larang, pada tahun 1959 penguasa perang tertinggi republik Indonesia pernah melarang buku pramudi anatatur, kemudian tahun 1962 buku seorang sajak yang berjudul matinya seorang petani di larang, kemudian di tahun 1964 muncul lah manifest kebudayaan,banyak sekali pelarangan-pelarangan muncul,kemudian penghianatan G30S PKI yang dapat di gagal kan pelarangan buku-buku nelarana lekra. A. kebudayaan rakyat yang identik dengan partai komunis Indonesia B. Karena pada kala itu partai harus memiliki kebudayaan. Lekra di anggap satu kelompok dengan lembaga komunis Indonesia/PKI sehingga setelah gerakan G30 SPKI efeknya orang-orang yang ada di lembaga kebudayaan rakyat/lekra ini di larang buku-bukunya, buku yang paling di larang adalah bukunya pramudia antatur. C. Siregar di judul buku Rumandi BKK dengan 1969, Siregar ada 4 buku, pertama jejak langkah balai pustaka,kedua sajadan adinda sastrawan, ketiga ceramah sastra medan ceramah bali,keempat sejarah kesustraan akademi indonesia modern dan sastra. Kemudian pengarang selanjutnya siswandi dengan buku-buku berjudul surga di bumi penerbitnya jakarta 1960. Selanjutnya meninggalnya petani sahabat dan belati yang tak terbungkam, semua bukunya di terbitkan oleh lekra, buku yang pertama matinya seorang penyair 1962, sahabat 1952, nasi dan melati tidak di ketahui tahunnya, dan yang tak terbungkam dan juga banyak sekali buku yang di bekukan. Dan harapannya semoga kita semakin banyak membaca buku terutama di perpustakaan dan tidak bisa terpengaruholeh hoax dan tidak terpengaruh oleh konsumen-konsumen luar karena produk hanya di Indonesia .

  • @muhitotunnadhifah
    @muhitotunnadhifah 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Muhitotun Nadhifah NIM : 52106130006 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Mata Kuliah : Sejarah Sastra Materi : 60 Buku Sastrawan yang dibekukan Semester 2 Berikut rangkuman yang saya dapatkan setelah saya menyimak video tersebut: Dulu banyak buku sastrawan yang beredar akan tetapi orang-orang terus menulis buku, mereka terus berjuang, menciptakan karya-karya dan mereka membuka wawasan semua orang dengan karya-karya mereka. Walaupun buku-bukunya dilarang. Akan tetapi sekarang berbanding terbalik larangan terhadap buku itu hampir tidak ada, tetapi banyak orang yang tidak mau menulis. Dari peristiwa tersebut kita sebagai penerus bangsa harus bertanggung jawab dan sadar agar tidak dijajah dan dilenakan dengan rasa kemalasan untuk membaca dan menulis buku yang seiring kemajuan teknologi yang akhirnya kita akan terus terlena dengan budaya kita sendiri. Berikut masa-masa yang dilarang untuk menerbitkan buku-buku itu: Pada tahun 1959 penguasa perang tertinggi Republik Indonesia pernah melarang buku-buku Pramoedya Ananta Toer. Kemudian pada tahun 1962, buku-buku kumpulan sajak yang berjudul Matinya Seorang Petani juga dibekukan atau dilarang. Dan pada tahun 1964, munculah manifest kebudayaan juga dilarang, yang membuat banyak sekali pelarangan-pelarangan yang muncul. Kemudian pada masa penghianatan G30S PKI yang dapat digagalkan, larangan terhadap buku-buku Lekra akhirnya bermunculan. Lekra adalah lembaga kebudayaan rakyat yang identik dengan Partai Komunis Indonesia, yang dianggap sebagai satu kubu. Karena pada masa itu diharuskan mempunyai lembaga kebudayaan. Oleh karena itu, Lekra dianggap satu kubu dengan Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI, sehingga setelah gerakan itu efeknya orang-orang yang berada didalam lembaga kebudayaan rakyat atau Lekra buku-bukunya banyak dilarang, seperti pada bukunya Pramoedya Ananta Toer yang paling banyak dilarang yang sebanyak 17 buku. Padahal beliau sudah menyatakan bahwa dirinya tidak suka organisasi. Selain itu ada pula karangan Utuy Tatang Santani yang juga dilarang yaitu sebanyak 13 buku. Selanjutnya buku yang di karang oleh Agam Wispi yang semua bukunya diterbitkan oleh Lekra juga dibekukan. Dan yang terakhir yaitu buku yang dikarang oleh Zubir Aan yang juga dibekukan atau dilarang. Dan semua totol buku yang dibekukan adalah 60 buku yang didata sejak tahun 1965. Dapat disimpulkan hebatnya buku atau kesusastraan itu bisa menciptakan perlawanan/pemberontakan. Jika sekarang kita tidak mau membaca buku maka kita tidak akan tau kalau semakin hari semakin dibodohi dengan produk-produk dari luar negeri. Tanpa kita sadari, manfaat membaca buku dapat memberikan banyak inspirasi bagi kita. Namun sayangnya kegiatan membaca buku akhir-akhir ini telah banyak diabaikan berbagai kalangan dengan alasan kesibukan, maupun teknologi yang semakin canggih di masa sekarang, karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi seperti televisi, radio, maupun media internet. Karena pada zaman sekarang banyak orang yang tidak mau membaca buku. Kita sebagai penerus bangsa kita harus gemar dalam membaca buku agar kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Sehingga kita tidak mudah untuk dibodohi, tidak mudah termakan isu-isu hoaks, dan juga tidak mudah dijadikan sebagai konsumen oleh negara-negara yang menjadi produksi barang-barang yang selama ini yang berada di Indonesia. Dan kita juga harus mencontoh para sastrawan meskipun buku-bukunya dibekukan tetapi mereka tidak pernah ada kata menyerah untuk mengeluarkan sebuah karya mereka.

  • @ragilsriwahyuningsih7655
    @ragilsriwahyuningsih7655 2 ปีที่แล้ว

    NAMA : RAGIL SRI WAHYUNINGSIH NIM : 52106130011 PRODI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER : II MATA KULIAH : SEJARAH SASTRA Setelah saya menyimak video tersebut mulai dari awal hingga akhir, berikut informasi yang dapat saya tangkap mengenai peristiwa pembekuan buku-buku para sastrawan : Di masa dahulu, buku-buku para sastrawan banyak yang dilarang untuk beredar, akan tetapi mereka terus saja menulis dan berjuang menciptakan banyak karya demi membuka wawasan orang-orang atau masyarakat di kala itu, walaupun akhirnya buku-buku mereka dilarang untuk diedarkan atau dibekukan. Akan tetapi, pada zaman sekarang ini malah berbanding terbalik. Larangan terhadap beredarnya buku-buku tersebut hampir tidak ada, tetapi banyak orang yang tidak mau menulis. Sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern ini, patutnya kita merenungkan hal tersebut. Di saat buku-buku di zaman dahulu malah dilarang, para pengarang atau sastrawan masih saja terus menulis dan berjuang untuk kita agar bisa berpikir kritis dan menambah wawasan serta merebut kembali kemerdekaan. Sedangkan di zaman sekarang yang dengan canggihnya berbagai teknologi modern, masyarakat malah banyak terlena dan terperdaya sehingga tidak sadar jika mereka telah dibodohi oleh teknologi. Sehingga mereka hanya bermalas-malasan untuk bisa menulis buku dan bahkan tidak membaca buku sama sekali. Pada zaman dahulu, buku-buku para sastrawan tersebut dilarang dan dibekukan dikarenakan dianggap menentang pemerintah dan membuat masyarakat di masa itu menjadi berpikir kristis sehingga bisa melakukan perlawanan serta pemberontakan pada pemerintah. Akibatnya, buku-buku tersebut akhirnya dilarang untuk diedarkan. Seperti contohnya pada tahun 1959, penguasa perang tertinggi Republik Indonesia pernah melarang buku-buku Pramoedya Ananta Toer. Kemudian pada tahun 1962, buku-buku kumpulan sajak yang berjudul Matinya Seorang Petani juga dibekukan. Lantas pada tahun 1964, munculah manifest kebudayaan yang membuat banyak sekali pelarangan-pelarangan yang muncul. Pada masa penghianatan G30S/PKI yang dapat digagalkan, larangan terhadap buku-buku pengarang Lekra akhirnya telah bermunculan. Lekra merupakan Lembaga Kebudayaan Rakyat pada masa itu yang dianggap satu kubu dengan Partai Komunis Indonesia. Karena Lekra dan Partai Komunis Indonesia ini dianggap satu kubu, maka setelah peristiwa gerakan G30S/PKI efeknya terhadap orang-orang yang berada dalam lembaga tersebut buku-buku yang ditulisnya telah dilarang atau dibekukan seperti bukunya Pramoedya Ananta Toer tadi yang paling banyak dibekukan. Selain bukunya Pramoedya Ananta Toer yang paling banyak dibekukan yakni sebanyak 17 buku, terdapat pula total 13 buku karangan Utuy Tatang Sontani yang juga dilarang. Kemudian juga bukunya Agam Wispi yang semuanya diterbitkan oleh Lekra pun juga dibekukan. Setelah itu, buku yang dikarang oleh Zubir Aan juga turut dibekukan. Nah, dari keseluruhan buku yang telah dibekukan, total ada 60 buku yang didata sejak tahun 1965. Nah, dari peristiwa pembekuan buku-buku para sastrawan tersebut patutnya kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya menyadari dan merenungkan kembali tanggung jawab kita untuk meneruskan perjuangan mereka. Yakni dengan cara minimal kita bisa selalu menyediakan waktu luang kita untuk membaca buku dan menambah wawasan kita. Kita juga harus terus berupaya untuk meningkatkan daya minat baca kita, terlebih jika kita mau untuk bisa berkarya dengan menulis buku. Sehingga, para generasi penerus bangsa ini bisa tumbuh menjadi manusia yang kritis dan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang tidak benar serta tidak mudah terlena dengan teknologi yang semakin canggih di masa sekarang ini. Sekian dari informasi yang telah saya dapatkan. Terima kasih. Mohon maaf jika komentar ini muncul berulang, dikarenakan ada sedikit kendala🙏

  • @ragilsriwahyuningsih6993
    @ragilsriwahyuningsih6993 2 ปีที่แล้ว

    NAMA : RAGIL SRI WAHYUNINGSIH NIM : 52106130011 PRODI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER : II MATA KULIAH : SEJARAH SASTRA Setelah saya menyimak video tersebut mulai dari awal hingga akhir, berikut informasi yang dapat saya tangkap mengenai peristiwa pembekuan buku-buku para sastrawan : Di masa dahulu, buku-buku para sastrawan banyak yang dilarang untuk beredar, akan tetapi mereka terus saja menulis dan berjuang menciptakan banyak karya demi membuka wawasan orang-orang atau masyarakat di kala itu, walaupun akhirnya buku-buku mereka dilarang untuk diedarkan atau dibekukan. Akan tetapi, pada zaman sekarang ini malah berbanding terbalik. Larangan terhadap beredarnya buku-buku tersebut hampir tidak ada, tetapi banyak orang yang tidak mau menulis. Sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern ini, patutnya kita merenungkan hal tersebut. Di saat buku-buku di zaman dahulu malah dilarang, para pengarang atau sastrawan masih saja terus menulis dan berjuang untuk kita agar bisa berpikir kritis dan menambah wawasan serta merebut kembali kemerdekaan. Sedangkan di zaman sekarang yang dengan canggihnya berbagai teknologi modern, masyarakat malah banyak terlena dan terperdaya sehingga tidak sadar jika mereka telah dibodohi oleh teknologi. Sehingga mereka hanya bermalas-malasan untuk bisa menulis buku dan bahkan tidak membaca buku sama sekali. Pada zaman dahulu, buku-buku para sastrawan tersebut dilarang dan dibekukan dikarenakan dianggap menentang pemerintah dan membuat masyarakat di masa itu menjadi berpikir kristis sehingga bisa melakukan perlawanan serta pemberontakan pada pemerintah. Akibatnya, buku-buku tersebut akhirnya dilarang untuk diedarkan. Seperti contohnya pada tahun 1959, penguasa perang tertinggi Republik Indonesia pernah melarang buku-buku Pramoedya Ananta Toer. Kemudian pada tahun 1962, buku-buku kumpulan sajak yang berjudul Matinya Seorang Petani juga dibekukan. Lantas pada tahun 1964, munculah manifest kebudayaan yang membuat banyak sekali pelarangan-pelarangan yang muncul. Pada masa penghianatan G30S/PKI yang dapat digagalkan, larangan terhadap buku-buku pengarang Lekra akhirnya telah bermunculan. Lekra merupakan Lembaga Kebudayaan Rakyat pada masa itu yang dianggap satu kubu dengan Partai Komunis Indonesia. Karena Lekra dan Partai Komunis Indonesia ini dianggap satu kubu, maka setelah peristiwa gerakan G30S/PKI efeknya terhadap orang-orang yang berada dalam lembaga tersebut buku-buku yang ditulisnya telah dilarang atau dibekukan seperti bukunya Pramoedya Ananta Toer tadi yang paling banyak dibekukan. Selain bukunya Pramoedya Ananta Toer yang paling banyak dibekukan yakni sebanyak 17 buku, terdapat pula total 13 buku karangan Utuy Tatang Sontani yang juga dilarang. Kemudian juga bukunya Agam Wispi yang semuanya diterbitkan oleh Lekra pun juga dibekukan. Setelah itu, buku yang dikarang oleh Zubir Aan juga turut dibekukan. Nah, dari keseluruhan buku yang telah dibekukan, total ada 60 buku yang didata sejak tahun 1965. Nah, dari peristiwa pembekuan buku-buku para sastrawan tersebut patutnya kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya menyadari dan merenungkan kembali tanggung jawab kita untuk meneruskan perjuangan mereka. Yakni dengan cara minimal kita bisa selalu menyediakan waktu luang kita untuk membaca buku dan menambah wawasan kita. Kita juga harus terus berupaya untuk meningkatkan daya minat baca kita, terlebih jika kita mau untuk bisa berkarya dengan menulis buku. Sehingga, para generasi penerus bangsa ini bisa tumbuh menjadi manusia yang kritis dan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang tidak benar serta tidak mudah terlena dengan teknologi yang semakin canggih di masa sekarang ini. Sekian dari informasi yang telah saya dapatkan. Terima kasih.

  • @fatimatuszahroh4994
    @fatimatuszahroh4994 2 ปีที่แล้ว

    Nama : Fatimatus Zahro Nim : 5210613004 Semester : 2 Materi : 60 karya/buku yang di bekukan pada masa itu. Ringkasan materi yang saya dapat setelah mendengar dan menyimak TH-cam tersebut adalah Pada zaman dahulu penerbit an buku di larang dan tidak diperbolehkan untuk di edarkan atau disebarluaskan, akan tetapi pada masa itu meskipun tidak diperbolehkan untuk mengedarkan buku semua penulis tetap mengeluarkan karyanya dan mereka tetap menciptakan karya-karya, dan mereka tetap membantu untuk membuka wawasan semua orang dengan karya-karya mereka, walaupun sudah mengarang dan mengeluarkan karnya masih tetap dilarang untuk di edarkan, mereka tetap berkarya. Dan pada masa saat ini sangat bertolak belakang dengan orang pada zaman dahulu dan berbanding sangat terbalik, ditandai dengan diperbolehkan nya mengedarkan semua karyanya. Dan buku yang pertama kali terbit yaitu buku yang berisikan tentang sastrawan-sastrawan yang berpengaruh pada sejarah sastra pada masa itu. Dari peristiwa tersebut kita bisa merenungkan semua itu kembali dan di tanyakan kepada masing-masing individu. Kenapa pada saat ini tidak banyak orang menulis, padahal sudah di perbolehkan untuk mengedarkan karyanya?. Padahal pada zaman dahulu banyak orang yang mengeluarkan karyanya akan tetapi di larang untuk mengedarkan? Karena menentang pemerintah dan bisa menjadikan orang-orang kritis. Dan pada masa saat ini sungguh sangat di sayangkan karena hampir punah orang yang gemar dan suka menulis dan hampir semuanya sudah bosan dan tidak suka membaca buku. Terus bagaimana bentuk tindak balas Budi kepada para leluhur atau pejuang yang sudah memperjuangkan negara ini? Padahal para pejuang sudah berusaha dan berjuang untuk memberikan sebuah literatur atau rujukan untuk menambah wawasan, akan tetapi orang pada masa zaman saat ini meskipun sudah merdeka mereka masih di jajah oleh teknologi, dan mempengaruhi individu untuk malas2an. Dan tidak akan terasa semakin lama akan semakin hilang cagar budaya yang telah di perjuangkan oleh para pejuang pada masa itu. Buku-buku yang di larang terbit pada masa itu yaitu : A. Pada tahun 1959 pernah melarang Pramoedya ananta Toer untuk menerbitkan karya-karya nya yang berjudul hokyao di Indonesia B. Pada tahun 1962 buku kumpulan sajak yang berjudul matinya seorang petani dilarang untuk di terbitkan juga C. Pada tahun 1964 muncul manifestasi kebudayaan ada bukunya dan perjanjian nya itu juga dilarang. Pada saat itu banyak sekali pelarangan2 yang muncul untuk mengedarkan karyanya. Kemudian pada masa G30S PKI larangan pada Lekra (lembaga kebudayaan rakyat) yang di dominasi dengan partai komunis Indonesia akhirnya bermunculan yang beranggapan satu Kubung karena pada saat itu diharuskan harus mempunyai lembaga kebudayaan. Lekra di anggap satu kubu dengan partai komunis Indonesia atau PKI. Sehingga setelahnya peristiwa G30S PKI menimbulkan efek orang orang yang berada di lembaga kebudayaan rakyat ( Lekra ) buku-buku nya di larang, dan buku yang paling di larang adalah bukunya "Pramoedya ananta Toer" padahal Pram sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak suka organisasi Daftar sebagian buku yang dikarang oleh Lekra dan di bekukan 1. Pengarang : Sobron Aidit judul : Pulang bertempur Penerbit : Lekra, Jakarta 1959 2. Pengarang : - Judul : dalam revolusi Penerbit : Lekra, Jakarta 1962 3. Pengarang : Juber Ayub Judul : Siti Jamilah Penerbit : Lekra 1960 4. Pengarang : Klara Agustia Judul : rangsang dekik Penerbit : Jakarta, 1957 5. Pengarang : s anantaguna Judul : yang bertanah air tapi tidak bertanah Penerbit : Lekra 1962 Buku karangan Pramoedya ananta Toer yang di bekukan sebanyak 17 buku Dan ada 60 buku yang di bekukan pada masa itu, dan sangat banyak sekali yang tidak diketahui. Dan sekarang ini yang lebih miris banyak sekali orang yang tidak suka membaca buku dan terpengaruh dengan produk luar negri yang dengan tidak dalam kendali sadar mereka tidak tau bahwa sebenarnya negara ini sedang dijajah dengan produk yang keluar dari luar negri. Dan harapan nya semoga pada zaman saat itu semua orang menjadi pribadi yang gemar untuk membaca buku dan suka untuk memperluas dan menambah wawasan menjadi meningkat agar tidak dibodohi oleh zaman dan tidak dijadikan konsumen oleh negara luar.

  • @friskaaryanti5706
    @friskaaryanti5706 2 ปีที่แล้ว

    Keren banget saya langsung paham.

  • @pamangrock6075
    @pamangrock6075 2 ปีที่แล้ว

    Asslm... Salam Budaya...Bolehkah saya menyadur naskahnya mas? Kalau boleh tau judulnya apa dan siapa pengarangnya?

    • @DosenNyentrik
      @DosenNyentrik 2 ปีที่แล้ว

      Walaikumsalam, hasil output kami ada di kanal youtube Teater Akademik

    • @pamangrock6075
      @pamangrock6075 2 ปีที่แล้ว

      @@DosenNyentrik terima kasih

  • @aminkamanjaya3639
    @aminkamanjaya3639 2 ปีที่แล้ว

    Budi memprogram computer dengan lancer Subjek adalah yang melakukan kegiatan ialah : Budi, Predikat adalah kata pekerjaan/yang di lakukan subjek ialah : Memprogram, Objek adalah suatu yang di kenai kata kerja/predikat ialah : Komputer Keterangan adalah menunjukkan keterangan tempat ialah : Dengan lancar Kalimat di katakan kalimat yang baik jika memenuhi unsur minimal unsur subjek dan predikat. Tetapi itu di sebut kalimat yang tidak lengkap, bisa di katakan lengkap jika kalimat tersebut memenuhi unsur SPO (subjek, predikat, objek)a atau biasanya ada keterangan sebagai pendukung. Struktur kalimat di bangun dengan unsur yang sifatnya relatif tetap, yaitu berupa subjek, predikat, objek, pelengkap, dan kata keterangan. By AMIN FTS 8A

  • @aminkamanjaya3639
    @aminkamanjaya3639 2 ปีที่แล้ว

    1. Frasa preposisional ( frasa depan ) Frasa yang memliki kata depan atau adanya preposisi sebagai bentuk atau unsur penjelas yang di ikuti oleh kata atau kelompok kata, yang bukan merupakan klausa, yang berdiri sebagai penanda, contohnya, dari sana, di sekolah, kea rah timur, kepada guru, Yang terhormat, dan lain lain 2. Frasa Verbal ( Frasa kerja ) Frasa yang distribusi inti dari frasa kata kerja atau menduduki fungsi kata kerja atau menggantikan kata kerja pada kalimat, frasa verbal dapat di tambahkan “sedang” yntuk satu kata kerja aktif dan kata “ sudah” untuk menyatakan keadaan, contohnya, sedang sakit, akan tiba, baru datang, tidak tidur ,dan lain lain 3. Frasa adjektiva ( frasa sifat ) Frasa yang distribusi inti dari frasa tersebut adalah kata sifat atau menduduki fungsi kata sifat atau menggantikan kata sifat pada kalimat,frasa ini dapat di tambahkan imbuhan “ter” untuk mewakili kata paling contohnya, tersulit, tercantik, sangat panas, paling pintar, mahal sekali, dan lain lain 4. Frasa adverbial ( frasa keterangan ) Merupakan frasa yang distribusi adalah kata keteranagan atau menduduki fungsi kata keterangan satau menggantika kata keterangan pada kalimat, contohnya tidak biasanya 5. Frasa nominal Merupakan frasa yang distribusi intinya adalah kata benda atau kedudukannya menduduki katabenda atau menggantikan kata benda pada kalimat contohnya, sepatu kaca, rumah baru, mobil mewah, 6. Frasa numeralia ( frasa bilangan ) Frasa yang distribusinya intinya adalah kata bilangan atau kedudukan menduduki fungsi kata bilangan atau mengganti kan kata bilangan pada kalimat contohnya, satu ekor, dua jenis dan sebagainya FRASA BERDASARKAN FUNGSINYA 1. Fras eksosentrik Terdiri dari 2 kata atau lebih dan hanya memiliki unsur menerangkan (M),yang biasanya memiliki preposisi dan konjungsi yang di tambhakan ke kata benda Contohnya, Di rumah 2. Frasa endosentrik Terdiri dari 2 kata atau lebih dan hanya memiliki diterangkan (D) dan unsur menerangkan (M), Contohnya, Buku paket a. Frasa endosentrik koordinatif b. Frasa endosentrik atributif c. Frasa endosentrik apositif By AMIN FTS 8A

  • @aminkamanjaya3639
    @aminkamanjaya3639 2 ปีที่แล้ว

    terima kasih penjelasannya pak