วีดีโอ

Terima kasih @Ilham Maulana.. Amin.

Hi @fathurrazi5138 semoga kamu dalam kondisi sehat. Betul sekali karet ban termasuk dalam keluarga polimer. Walaupun ban mobil/motor sendiri bisa juga disebut komposit karena adanya kawat baja sebagai penguat (reinforce) juga benang ban. Pabrik vulkanisir itu juga mengolah karet yang sama dengan ban (polimer) yang kamu maksud diatas. Bisa kok kerja praktek atau magang di pabrik vulkanisir bagi mahasiswa teknik mesin dan Teknik Industri (FYI kebetulan saya pernah kedua jurusan tersebut). Hanya kita bedakan saja kajian apa yang kita angkat dalam kerja praktek. Misalkan untuk mahasiswa teknik mesin, coba fokus pada materialnya.. campuran karet dengan sulfur misalkan.. komposisi atau seberapa banyak kawat bajanya.. dan hubungkan dengan kekuatan ban. Kalau anak Teknik Industri biasanya akan fokus pada kinerja proses produksi ban, menghitung kapasitas mesin produksi, mengurangi jumlah cacat ban, menganalisis beban kerja fisik pekerja (REBA RULA) dan lain-lain. Semoga menjawab pertanyaan kamu ya.. salam edukasi

Terima kasih @lammm077, sudah mampir dan menyimak. Salam edukasi. 🙏

Hi Vika Sisil, Kami doakan semoga sukses ya sidangnya tanggal 26 Juni ini. Percayalah pasti terlewati dengan baik. Kuncinya konsentrasi dan percaya diri. Semangat 💪

@@bangdosen9585 saya belajar cara presentasi ppt metalurgi dengan konsep penyampaian bapak. terima kasih supportnya pak

Terima kasih kembali Vika. Semoga sukses 🙏

@@bangdosen9585 Pak, Terima Kasih telah membuat Video ini, saya dapat sidang dengan baik dan di nyatakan LULUS walau revisian banyak . pak, kalau boleh bikin konten perhitungan teoritis dari hasil uji kapasitas mesin kompaksi dengan cara powder metalurgi serbuk pak. biar makin pinter penonton bapak .. hehehe

Luar biasa.. 👍👍 selamat ya @vikasisil2558 ST (Sarjana Teknik). Semoga sukses mendapatkan pekerjaan yang diidamkan dan memberikan dampak positif ditempat kerja nanti.. Amin. Terima kasih atas usulan kontennya. Semoga kalau sudah tidak sibuk mengajar dan projects maka kita coba buat kontennya. Jangan lupa mampir-mampir ya. 🙏

Betul banget Bang.. @madonbang hanya bedanya kalau kapal berbahan baja sedangkan pesawat terbang pakai alumunium atau kalau zaman now komposit. Terima kasih sudah mampir. Salah kenal Bang. 🙏

@@bangdosen9585 ok bang salken

@@kitkat0003 Siap Bang

Maaf ya Sobat @KelilingTH-cam saya baru sempat mulai main YT lagi nih.. Biasanya jeruji sepeda dan motor berbahan stainless steel (agar tahan karat karena kena air dll), atau alumunium. Kalau yang komposit bisa pakai carbon fiber atau titanium sekalian. Saran saya sih pakai stainless steel saja ya.. relatif murah meriah dan tersedia dimana mana.. Kalau kita ingin tidak lentur ya sebaiknya menggunakan material yang memiliki modulus elastisitas (modulus young) yang tinggi. Tapi sayangnya baja termasuk juga stainless steel agak susah meningkatkan modulus elastisitasnya dan harus main di pencampuran materialnya saat peleburan. Coba bermain di jumlah jeruji dalam 1 roda.. misalkan ditambahkan agar bisa lebih kuat. Juga tegangan jeruji yang diberikan berperan penting dalam kekuatan sebuah roda. Proses pembuatannya diawali dari bahan kawat stainlaess steel atau alumunium kalau ringan sangat lebih penting dari kekuatan dan durabilitas. Kawat stainless steel tadi lalu diperkecil diameternya dengan cari proses wire drawing dan biasanya bertahap sampai mendapatkan diameter yang diinginkan (1mm untuk kasus ini). Salam edukasi

@@bangdosen9585 terimakasih jawabannya pak. Jeruji nya bukan untuk roda tapi untuk sangkar burung, jeruji ukuran 1mm yg beredar di pasaran berbentuk gulungan terlalu lentur jadi burung yg belum jinak gampang lepas. Saya jg pernah bikin sendiri berbentuk batangan menggunakan fiberglass hasilnya tetap terlalu lentur untuk ukuran 1mm. Kalo di tarik terlalu keras sangkarnya patah saya pernah coba.

Maaf ya Sobat @wijayamulyana5204 saya baru sempat mulai main YT lagi.. setuju. Memang kertas bisa dilapisi plastik. Tapi memang masih ekonomis kalau hanya plastik saja. Memang hal terpenting yang perlu diubah adalah budaya kita yang menggunakan plastik. Semoga 3R bisa dilakukan.. dimulai dengan Reduce penggunaan, lalu kalau sudah menggunakan dapat dilakukan Reuse, dan terakhir Recycle. Tapi masalah plastik ini sudah mulai ada titik terangnya yaitu menggunakan plastik berbahan alami coba googling biopac kebetulan rekan kita juga. Tapi karena teknologi baru jadi masih tidak se-ekonomis plastik dari minyak bumi. salam edukasi

Salam kenal sobat @doymotorspeed .. Kalau pabrik pembuatan powdernya saya belum pernah dengar kalau sudah ada.. Paling yang skala kecil saja kalaupun ada. Mohon feedback dari rekan-rekan yang tahu ya.. Sampai saat ini paling ya beli dari China.. Yang banyak dijual di Indonesia itu powder dari logam yang kemurniannya tinggi, harganya mahal, dan biasanya untuk laboratorium bukan produksi. Waktu saya kuliah s1 di I*B Bandung ada teman yang sudah bisa buat alatnya. Tapi ya belum sampai skala industri. Salam edukasi.

Terima kasih Bang Hanif sudah mampir. Betul juga saya baru ingat belum membuat video lingkaran Mohr yang 3D. Nanti kalau sudah ada videonya akan langsung saya infokan ke Bang Hanif ya. Salam edukasi 🙏

@@bangdosen9585 Baik pak, terimakasih banyak. Ditunggu video2 selanjutnya 🙏

Siap Bang Hanif.. 🙏

jangan susah" yaa pak soal-nya

Semoga sukses ya.. Ingat yang kita pelajari itulah yang diujiankan. Semangat

Bisa jadi Bang Lukman.. Tapi mungkin lebih tepatnya harus beradaptasi. Krn bentuk bentuk produk Powder Metallurgy dibatasi oleh bentuk dies (cetakan) yang saat ini masih dibuat oleh teman teman group machining. 👍

Terima kasih atas pertanyaannya.. Keunggulan double sampling plan (dan jg multiple sampling plan)dibandingkan dengan single sampling plan untuk tingkat penerimaan yang sama (alfa dan beta serta incoming quality level yang sama) adalah: 1. Double sampling plan (dan multiple sampling plan) memiliki rata rata jumlah sample yang diperiksa lebih sedikit dibandingkan single sampling plan. Artinya bisa lebih murah dan cepat. 2. Dari segi psikologi, rasanya sayang sekali bila kita menolak lot yang besar dengan hanya berdasarkan 1 buah sample (bila menggunakan single sampling plan).Sehingga dengan memberikan kesempatan kedua (melalui double atau multiple samping plan) dirasa lebih fair dalam memutuskan untuk menolak atau menerima lot. Silahkan bertanya bila masih ada yg kurang jelas.

Hi Sobat Ubay.. Pada prinsipnya tidak perlu adanya campuran untuk merekatkan powder pada proses powder metalurgi krn ikatan yg terjadi pada proses kompaksi adalah terikat secara mekanik. Sehingga part/produk hasil kompaksi walaupun sdh berbentuk (green compact) tapi tidak kuat. Sehingga agar kuat perlu dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu sintering (pemanasan) sehingga terjadi ikatan secara metalurgi. Setelah proses sintering ini part/produk tersebut sudah sangat kuat mirip seperti logam yg diproses secara konvensional. Maaf baru menjawab krn banyak kesibukan. Terima kasih sdh mampir, jangan lupa bantu like dan subscribe.

Terima kasih atas kritikan membangunnya agar channel Bang Dosen bisa semakin maju. Terima kasih juga sudah mampir. Jangan lupa like dan subscribe. 🙏

Maaf baru balas krn waktu itu kena C*vid lalu sibuk kerjaan yg tertinggal krn sakit. Bila perlu tabelnya silahkan kirim email ya. Emailnya ada dibagian deskripsi channel ini.

Oh iya.. Terima kasih sudah mampir. Tetap Semangat 👍

Mantap... Makasih sdh mampir..👍

Salam edukasi Bang @Chomenks .. Terima kasih sudah mampir. Pada prinsipnya material polymer bisa kita ubah menjadi produk atau barang baru dengan cara recycle. Yang dapat di recycle tersebut merupakan jenis thermoplastic yang artinya kalau kita panaskan kembali maka mencair, lalu Kita cetak ulang jadi produk atau barang. Tapi aturan umumnya kita membuat barang recycle yg tidak dipakai buat makan atau minum. Contohnya plastik kemasan minuman mineral berbahan PET (aq*a, ad*s dll) saat sudah keluar pabrik dan dikonsumsi maka botol tersebut tidak boleh digunakan kembali untuk membuat botol minuman mineral lagi.. jadi biasanya menjadi produk lain seperti mainan, atau bahan kain, atau karpet, insulator dll. Tapi kalau kemasan tersebut belum meninggalkan pabrik maka dapat di recycle kembali jadi kemasan minuman mineral. Krn Masih bersih.. akan tetapi juga tidak 100% bahan recycle langsung jadi kemasan.. tapi hanya sebagai campuran dari bahan originnya (non recycle).

Oia.. silahkan bertanya panjang lebar juga gak papa.. Mari kita bangun channel ini untuk kebaikan bersama.

Salam edukasi Sobat @E & EM Tech, mohon maaf sebelumnya krn telat membalas chat ini. Kebetulan Saya kurang fit seminggu lebih krn kecapaian. Gaya tekan untuk buat produk menggunakan powder metallurgy biasanya range antara 100-900 N/mm2. Tapi khusus untuk besi atau baja bisa di coba antara 200-300N/mm2. Artinya apa kalau Kita punya benda dengan luas permukaan misalkan 100mm2 maka ya dikali 100 jadi dicoba aja antara 200*100= 20.000N sampai 30.000N. Semoga terjawab. 🙏

Oia.. Makasih Brother @E & EM Tech krn sdh mampir.. silahkan bila masih ada yang kurang jelas.

@@bangdosen9585 Wah, besar sekali ya. Thank you anyway.

Betul.. tapi tekanan tsb memang biasa di Industri Manufaktur. 20.000-30.000 N itu sebenarnya dibagi kasar 10 (gravitasi) jadi 2-3 ton saja.

Oia.. biar murah bisa diakali pakai dongkrak Mobil untuk menekannya. Barusan Saya cek di Top*d harganya dibawah 300rb sdh bisa sampai 10 ton. Lagi pula mungkin luas penampang produk yg dibuat dibawah 100mm2 jadi lebih kecil lagi kebutuhan gayanya. Semoga membantu 🙏🙏

Terima kasih sudah mampir Bang @Yugo Hyu... Salam edukasi 🙏

Hi Sis Ruth, nilai p merupakan proporsi nonconforming atau proporsi produk yang cacat (note: cacat yg dimaksud Nonconforming atau Defective) merupakan nilai yang didapat dari jumlah produk nonconforming dibagi dengan total produk yang diperiksa hasil 100% inspeksi. Jadi misalkan sebuah perusahaan menjual produk dengan partai besar dan hasil pemeriksaan mereka mengetahui bahwa misalkan terdapat rata2 1000 produk nonconforming dari 100rb produk maka nilai p=1000/100.000 = 0,01. Akan tetapi nilai p tersebut pasti akan berfluktiasi dari waktu ke waktu. Misalkan dapat bergeser menjadi 0,009 atau membesar menjadi 0.015 dst. Sedangkan nilai c adalah jumlah produk Nonconforming (cacat) maksimum yang diijinkan saat dilakukan inspeksi. Misalkan n=50 dan c=2, artinya dari produk yg datang misalkan satu kontainer yg berisi 100rb poduk maka Kita hanya mengambil 50 buah produk untuk di inspeksi(periksa) lalu bila ditemukan terdapat 0 atau 1 atau 2 produk Nonconforming atau produk cacat maka pembeli wajib menerima seluruh barang yg berjumlah 100rb tadi.

Jadi nilai p merupakan tingkat Mutu atau seberapa baik sebuah lot (sekelompok) produk. Dimana nilai p tersebut berfluktiasi, dari waktu ke waktu. Jadi waktu penjual bilang produk kami memiliki proporsi NC(Nonconforming) 0.01 berarti ada peluang terdapat 1 buah produk NC dari 100 produk yang kita beli. Lalu produk tsb misalkan akan dijual kembali oleh pembeli maka pembeli harus memasukkan resiko tersebut. Pada kasus penjual bilang 0.01 maka resiko yg Kita masukkan harus menggunakan p yang lebih besar dari 0.01 misalkan 0.02 yang artinya kalau ada produk NC yg Kita beli maka Kita dapat menjual kembali dan mendapatkan untung asal nilai p tidak lebih besar dari 0.02. Nilai p=0,01 yg dijanjikan oleh penjual itu berikutnya disebut p1=0,01atau AQL=0,01 dan bila digabungkan dengan nilai alpha=0.05 berarti penjual berharap lot bagus (dengan cacat 1% atau kurang jangan sering ditolak, paing banyak ya tertolak maksimum 5% lot bagus yg ditolak). Note lot bagus artinya lot yg memiliki cacat 1% atau kurang. Kalau nii 0.02 menjadi p2 atau LQL=0.02 artinya pembeli Masih mau menerima lot yg memiliki cacat 2%, tapi kalau menerima lot yg buruk (cacat lebih besar dari 2% misalkan 3 % ya jangan lebih banyak dari beta yg misalkan 10%)

Terakhir, dari mana datangnya nilai p, juga nilai p1 atau nilai p2 sudah kit pahami. Dimana nilai p adalah nilai proporsi NC dalam 1 lot yg nilai realnya berfluktiasi, sedang p1 atau AQL merupakan proporsi lot yang baik menurut penjual dan p2 atau LQL merupakan proporsi lot yang buruk menurut penjual. Bagaimana dengan nilai c? Nilai c merupakan hasil perhitungan. Jadi bila penjual mengatakan bahwa penjual berharap lot baiknya (lot dengan NC kurang dari p1) tidak ditolak oleh pembeli melebihi alpha misalkan 5% dan penjual juga berharap kalau ada lot buruk (lot dengan NC lebih besar dari p2) dan disepakati jumlah produk dalam 1 lot = 100 rb maka kita bisa menghitung nilai c dan juga nilai n (ukuran sampel atau berapa banyak produk yg diinspeksi). Selain dihitung, juga bisa kita dapat langsung lihat di tabel standard ANSI/ASQ Z1.4 dan Z1.9 MIL STD 105E. Semoga dapat membantu.

Oia, terima kasih sudah mampir... Bila ada yang belum jelas silahkan bertanya.. Saya akan menjawab dengan sukacita 🙏

Maaf Bang.. Kita blom main Instagra*, nanti akan Kita buatkan Instagra* nya... tapi kalau mau bertanya atau diskusi bisa langsung kontak email Saya yang ada di bagian deskripsi. Saya senang sekali bila bisa bertukar informasi. Salam edukasi. Terima kasih 🙏🙏

Karena Saya blom punya Instagram, boleh bertanya lewat email.. atau bertanya disini juga tidak apa2. Say akan menjawab semua pertanyaan dengan sukacita. Terima kasih sudah mampir

Terima kasih kembali Bang Fajrin Alamo sudah mau mampir lagi. Semoga Bang Fajrin Alamo dan keluarga sehat dan sukses selalu. Amin 🙏

Terima kasih atas masukannya. Untuk video kedepan akan Saya atur agar tidak tertimpa materi dan tulisannya. Terima kasih Sis Dewi sudah mampir. Salam edukasi 🙏🙏

Oh iya Sis Dewi, bila memang dibutuhkan Saya dapat mengirimkan pdf lengkapnya. Silahkan kontak email Saya yang terdapat di info channel Bang Dosen ini. Terima kasih 🙏

@@bangdosen9585 maaf pak, saya sudah lihat di google lengkapnya. Terimakasih 🙏🙏

@@gnd266 Siplah kalau gitu. Terima kasih kembali 🙏

Terima kasih Bang Akhid 🙏 Silahkan bertanya bila ada yg kurang jelas. Salam edukasi 💪

Selamat sore Sobat Budi Rianto Kalau memang dibutuhkan untuk melapisi zn dengan gold ya bisa saja. Tapi disini kasusnya jadi mirip dengan Fe (Baja) dilapisi dengan Sn pada kaleng. Sn lebih katodik daripada Fe seperti Zn dilapisi Au(gold). Problemnya adalah kalau pelapisnya (Gold atau Sn) terkelupas sehingga bagian Zn atau Fe terekspose atmosfir.. maka korosi akan mulai menyerang bagian yg anodik yaitu Zn atau Fe pada kasus kaleng.

Bagaimana Bang Budi Rianto? Apakah sdh terjawab. Semoga terjawab ya... Terima kasih sebelumnya 🙏

Silahkan Pak Aditya, semoga bermanfaat 🙏 Jangan sungkan-sungkan bila ada yang ditanyakan.

Maksudnya video atau slide? Kalau slide juga boleh Pak.

Salam kenal Pak Dosen, sy sudah sebulan ini rutin mengikuti pelajarannya. Dimana sy bisa dapatkan filenya,?. Makasih. Salam dari Balikpapan

@@alamobulava Selamat siang Sobat Fajrin Alamo, salam kenal.. silahkan kontak saya langsung melalui email (lihat alamat email saya di channel Bang Dosen) agar bisa saya kirimkan materinya. Sudah lama sekali terakhir saya ke Balikpapan 22 tahún yang lalu, sepertinya sudah semakin maju ya.. apalagi dekat dengan IKN. Salam edukasi dari Bandung.

Sama sama 🙏🙏

Ada no WA kah bang?

Hi sobat @@andrelittlefriend6358 silahkan kontak email saya.. bisa dilihat di profile. Pasti saya balas. :) Salam edukasi

Pak kenapa dilakukan penguatan pada material dengan berbagai macam metode yang sudah ada terima kasih