วีดีโอ

Izin menjawab Kak Gita.. Mengenai materi esensial, adalah materi / mata pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa dan materi tersebut biasanya akan ditemui lagi di jenjang / fase berikutnya Kak.. Contohnya seperti Matematika, Sains, Sosial, Bahasa, pendidikan agamaa, kewarganegaraan, dan sebagainya. Proses belajar materi esensial pada umumnya disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan. Setiap matapelajaran dibersamai dengan capaian pembelajaran yang harus diperoleh di setiap penghujung pertemuan. Dalam prosesnya, memahamkan siswa mengenai materi esensial bisa melalui kehadiran buku eksak, metode diskusi dengan kelompok, pembelajaran berbasis masalah, terkadang menggunakan metode ceramah, kerja kelompok dan presentasi. Sekian Kak gIta semoga menjawab 😇

Mohon maaf, maksud Saudari, pernyataan "sedangkan TK tidak diperbolehkan mengajarkan membaca", Bagaimana maksudnya Kak? Tidak boleh mengajarkan membaca di tahun berapa dan siapa yang memberikan pelarangan tersebut?

Izin menjawab Kak. Kurikulum pendidikan pada beberapa tahun sekali selalu ada perubahan karena adanya evaluasi Kak. Saat dievaluasi, dilakukan penilaian, ternyata kurikulum yang dijalankan memunculkan masalah ABC, misalkan, akhirnya akan ada perumusan solusi untuk masalah tersebut yang akhirnya dibuatlah kurikulum yang baru, untuk menyempurnakan kurikulum yang lama.

Kurikulum sebetulnya bukan porsi mempengaruhi individu, namun ketika individu (guru / pengajar) tadi tidak siap dalam menghadapi perubahan kurikulum, yang akhirnya mereka tidak merasa bisa melakukan itu, maka individu itu akan terpengaruh. Baik menjadi lebih baik, atau lebih buruk.

Landasan mengapa Kurikulum harus ada, karena pendidikan adalah sebuah sistem. Didalamnya akan ada guru, ada murid, ada mata pelajaran,. Jika komponen tadi tidak diatur sedemikian rupa, maka tidak akan terjadi keseimbangan dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai.

Demikian Kak semoga menjawab, 😇

baik, izin menjawab pertanyaan dari ibu sri utami.. -kurikulum harus sesuai dengan perkembangan zamannya. -di kembangkan atau di adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik peserta didik. -menyiapkan generasi yang akan datang dan mampu memandang kedepan.

Ya, kurikulum harus diubah jika memang sudah diperlukan. Meskipun memang nantinya harus melakukan sosialisasi berminggu-minggu kepada guru-guru, itu sudah resikonya agar semua guru bisa beradaptasi. Kedua, setiap perubahan tentu memungkinkan mendapat kritik dari pihak yang tidak siap atau merasa direpotkan dengan hal tersebut, atau pihak yang masih nyaman dengan kurikulum sebelumnya. Banyak tantangan tersebut seharusnya dapat ditepis jika para pendidik Indonesia harus akan kemajuan. Karena perubahan kurikulum tentunya akan berorientasi kepada perbaikan, dan juga penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Terimakasih Ibu

baik, izin menjawab pertanyaan dari kak dewi. Jika terdapat perubahan kurikulum, guru harus bisa mengimplementasikan kurikulum dalam satuan pendidikan dengan tepat dan mendalami kurikulum yang berlaku agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Sebaik apapun konsep perubahan pendidikan, jika gurunya tidak adaptif dan tidak siap maka akan sulit diimplementasikan.

Baik, izin menjawab Kak Isna.. Menurut saya, faktor yang menjadi penghambat pengembangan kurikulum bisa jadi dari guru yang belum memiliki kompetensi memadai, pelatihan tentang kurikulum yang belum diberikan pada pengajar, keadaan lingkungan yang belum bisa menerima perubahaan, kebijakan sekolah yang terlalu rigid/ kaku, serta fasilitas sekolah / sarana yang belum memadai.

Baik terimakasih atas Jawabannya 🙏

Terimakasih Ibu 😇

Thankyou Nur Sodik, just send your email and I'll send it.