Disini penata ingin mengimplementasikan konsep VUCA sebagai karya musik kontemporer yang
terdiri dari Votatilily, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity. Dari empat bagian tersebut penata ingin
mengolah sesuai dengan karakteristik per bagian dari VUCA.
Bentuk garapan dari VUCA tersebut terisi beberapa pola-pola dari instrumen riong baleganjur dimana
bentuk pola dari satu insturmen dengan instrumen lain itu cenderung berbeda serta beberapa motif pukulan
riong yang digunakan, seperti byong, byot, cek, ceng. Pukulan byong merupakan cara memukul pencon
dengan memukul secara lepas tanpa ada nekes ( menahan/menjangkau pukulan), byot merupakan teknik
memukul nekes ( menahan/menjangkau pukulan), cek merupakan teknik memukul di bagian luar pencon
dengan menahan dan menjangkau pukulan agar tidak terjadi reng/gema dalam suara, sedangan ceng adalah
memukul lepas bagian luar pencon tanpa menjangkau pukulan agar suara yang dihasilkan menciptakan
reng/gema. Dari semua motif pukulan tersebut dolah sedemikian rupa hingga menciptakan pola yang
diinginkan.