วีดีโอ

Bjr vic

Bujur kak. Semagat melayani kita.

Sht mjj Kam vicaris Ibas pelayanenndu

Sukses bas pelayananndu Vicaris kami.

Bjr vicaris

bujur vicaris salam mejuah juah ras Tuhan simasu masu kita kerinana

Pas kal Vikaris.

Mantab permen, semangat trus

Bujur Detaser, arah Rgn Sidikalang.

bujur melala nande detaser

Bujur detaser. Semangat bas pelayanen ndu.. Tuhan memberkati ras memperlengkapi kita kerina.

Semangat terus Ibas pelayanan Tuhan memberkati

Bujur y detaser ertambahna talentandu Dibata simasu masu

Bujur Detaser,ibas renungen pjj si pesehndu.

Bujur Ibas renungannya buat adek kami det nirva Bujur ya KK Pdt maria Sinta Dibata simasu2

Bujur Detaser, ibas penjelasandu. TYM. Egia runggun ija kam detaser..?

Bujur Tuhan Yesus si masu-masu

Bjr Pdt

Bujur Pdt Tuhan Yesus simasu masu

Bujur Pdt Ibas ulasendu

Mntap Pdt atas saran dan masukan bagi km serayan Tuhan tmbh wawasan dan pengertian bujur SHT kita kerina

Bujur Pdt

Kata Perjanjian/ Perpadanan dalam teks ini muncul sebanyak 7 kali yaitu ayat 9,11,12,13,15,16, dan ayat 17. Angka 7 menunjukkan angka yang sempurna, angka ilahi. Maka Allah mengucapkan 7 kali kata "perjanjian", memberikan makna bahwa janji itu akan terus ditepati. Tuhan tidak pernah ingkar janji pada Janji-Nya. Hanya saja kali ini dengan mengucapkannya sebanyak 7 kali ingin meyakinkan Nuh tentang pemeliharaa-Nya. Tuhan meyakinkna Nuh supaya tidak takut, tidak trauma dengan hujan dan air, karen Nuh melihat dengan jelas semua peristiwa mengerikan itu, termasuk jeritan minta tolong dari banyak orang. Tuhan tidak ingin Nuh bersedih dan hidup dalam ketakutan serta perasaan bersalah. Ada pemulihan setelah bencana. Apa isi janji Tuhan yang tidak akan diingkari dan sifat perjanjian tersebut? Tuhan menjanjikan bahwa sampai kapan pun Dia tidak akan pernah menghacurkan kehidupan di bumi ini dengan air Bah. Ini jaminan perlindungan dari Tuhan bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Janji ini diberikan satu arah, Tuhan berjanji kepada manusia. Tuhan tidak melibatkan manusia untuk berjanji di sini, Tuhan tidak menyuruh manusia untuk bersumpah di sini, karena manusia tidak sanggup menepati janji seperti Tuhan. Tuhan tidak menyuruh manusia untuk berjanji juga mengartikan bahwa pemeliharaan Tuhan tidak bergantung pada usaha dan kebaikan kita pada Allah. Sekalipun manusia berdosa, Tuhan berjanji tidak akan memusnahkan bumi kehidupan di bumi dengan air bah. Jika Tuhan mengatakan " aku berjanji memelihara bumi ini jika kamu juga berjanji tidak berdosa". Kalau perjanjiannya seperti ini mungkin air bah akan terus terjadi. Itulah sebabnya hanya Tuhan yang berjanji, karena Dia ingin memelihara semua yang ada di bumi ini tanpa melihat pelanggaran kita. JIkalaupun nanti Tuhan menghanyutkan dunia ini dan semua isinya, itu akan terjadi di hari terakhir bukan untuk menghukum makhluk hidup tapi untuk membuat segala sesuatu menjadi baru, dan itu pun bukan dengan air, tetapi dengan api. Kebaikan Tuhan selalu ada bagi kita sekalipun kita sering berdosa dan ingkar pada Tuhan. Kepada siapa saja Tuhan berjanji tentang pemeliharaan ini? Tuhan berjanji kepada manusia dan keturunannya serta semua makhluk hidup. Ada 6 kali Tuhan menekankan perjanjiannya kepada semua makhluk hidup/ kasa kai si nggeluh : ayat 10,11,12,15, 16, dan ayat 17. Jadi perjanjian Tuhan bukan hanya untuk manusia tetapi juga untuk semua yang ada di bumi ini. Dari teks ini kita bisa melihat bahwa adanya gugatan tentang pemahaman bahwa manusia adalah penguasa atas semua makhluk di bumi. Di awal pasal 9 jika kita baca ini sama seperti Kejadian 1:28 tentang menguasai dunia ini. Tapi mandat ini menjadi jelas karena ayat 9-17 ini Tuhan selalu menekankan tentang keberlanjutan hidup makhluk yang lain. Artinya Tuhan ingin menjaga kelestarian alam dan semua hewan yang ada di bumi ini. Jadi penegasan pasal 9 ini adalah: Tuhan memberikan kuasa bagi kita untuk megusahai semua yang ada untuk keperluan hidup kita kita dengan syarat tetap menjaga kelestarian semua ciptaan. Jangan membaca pasal 9 hanya sampai ayat 3, atau 7 saja, tetapi ayat 8-17 merupakan bagian yang sangat penting diperhatikan. Angka 6 adalah angka manusia, karena manusia diciptakan pada hari ke-6. Semua yang hidup diucapkan sebanyak 6 kali, artinya semua yang hidup diletakkan di angka 6. Ini berarti bahwa semua yang hidup posisinya sama dengan manusia. KIta setara dengan semua ciptaan yang ada. Kita harus melihat ciptaan lain sama pentingnya dengan diri kita, sama berharganya dengan diri kita. Maka kita tidak bisa sewenang-wenang bertindak pada alam. Tanda Perjanjian Tuhan yang diberikan adalah pelangi. Tuhan mengatakan bahwa Ia akan meletakkan busur-Nya di langit, tanda itu mengingatkan Dia pada janji yang telah Dia buat dengan Nuh dan seluruh ciptaan. "Busur" di konteks PL adalah senjata untuk berperang, melawan dan memusnahkan lawan atau pemberontak. Jika seseorang meletakkan busurnya berarti orang tersebut tidak ingin melawan lagi, tidak ingin berperang lagi. Jadi Tuhan tidak ingin lagi meyerang manusia dengan air bah atas dosa-dosanya. Tapi kita perlu menggarisbawahi oknum oknum dalam perjanjian yang Tuhan sebutkan mulai ayat 8-17 ini. 3 oknum itu adalah manusia/keturunannya dan semua makluk hidup di bumi ini. Ini artinya bahwa ketiga oknum ini saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Jika manusia merusak alam dan ciptaan yang lain, maka alam juga akan membawa kesengsaraan bagi manusia. Jika Manusia tidak menjaga kelestarian ciptaan maka keturunannya juga akan mendapat dampak kerusakan yang dibuat.

Sukses selalu bas pelayanendu nakku

Bujur Pendeta..Sukses senantiasa ibas pelayananndu GBU🙏

Amin Pdt....semangat dan selamat melayani TYM...

Bujur Pendeta… semangat ras sukses ibas pelayananndu 😇

Bujur pdt. Tetap semangat dan sukses man bandu. TYM

Bujur Pdt atas pelayanenndu tym

Mantap kak 👍👍 berkarya terus

👍👍

Diingatkan, dan dikuatkan.. GBU.

Mantap nakku....🥰 Teruslah berkarya, Tuhan memberkati.

Bagus nakku

Mantap kak

👍👍

Pakk engga pakai oksigeen

Bjr Pdt

Bjr Pdt

Luar Biasa Tetap Semangat Pdt. Gbu

Sukses Pendeta 👍👍

moho. share ya...

👍

👍

😂👍

😂😂

😍😍

Mantap...

Maju truss 👍👍🔥

Mantap gaess 👍