Yang saya tau nih, di banyuwangi sana dulu tari gandrung ini difungsikan untuk menghabisi nyawa para penjajah blambangan,kok bisa???iya, saat episode ngibing gandrung para penjajah yang mengibing diberi minuman keras oleh para gandrung lalu saat mabuk berat,para gandrung mengibing mereka sampai ke laut(lalu dibiarkan tenggelam)Dan ke hutan(dihabisi nyawanya) Baru setelah banyuwangi bebas Dari para penjajah,fungsi gandrung dialihkan menjadi untuk memuja dewi dadari kuning/dewi sri/dewi padi untuk keperluan tolak bala, Memang penarinya laki2,penari terakhir bernama marsan,saat marsan wafat,maka gandrung punah, baru 300 tahun kemudian di sebuah desa ada seorang anak perempuan sakit2an Dan ibunya berjanji saat anaknya sembuh ia akan dijadikan penari seblang,nah hal itu terkabul Dan semi menari seblang hingga kerawuhan dan beralih menarikan tari yang sudah lama punah yaitu gandrung Dan sampai sekarang gandrung tetap ditarikan oleh perempuan walaupun ada beberapa kelompok yang tetap menarikan gandrung laki2 Perbedaan gandrung lanang(marsan) dan gandrung wadon(semi) yaitu (Gandrung laki2/lanang) = 1.menggunakan dua kipas 2.disebelah kanan sarung dibiarkan seperti selendang 3.difungsikan untuk perang(walaupun sekarang tidak lagi) (Gandrung perempuan/semi)= 1.menggunakan satu kipas tangan kanan Dan selendang tangan kiri 2.difungsikan untuk keperluan pemujaan kepada dewi sri(walaupun sekarang untuk keperluan bersih desa) 3.sarungnya lebih rapat 4.gandrung bisa disakralkan juga bisa dikomersialisasikan dengan syarat yang dikomersialisasikan tanpa melalukan ritual Dan pakaiannya berbeda dengan yang sakral (seperti omprok yang bulat untuk yang komersial Dan yang bersayap dengan bunga2 untuk yang sakral) Nah kalau yang di Bali itu ciri2 nya lebih mendekati era gandrung wadon/perempuan, walaupun penarinya tetap laki2
Mantapppp 👍👍
rahayu
Yang saya tau nih, di banyuwangi sana dulu tari gandrung ini difungsikan untuk menghabisi nyawa para penjajah blambangan,kok bisa???iya, saat episode ngibing gandrung para penjajah yang mengibing diberi minuman keras oleh para gandrung lalu saat mabuk berat,para gandrung mengibing mereka sampai ke laut(lalu dibiarkan tenggelam)Dan ke hutan(dihabisi nyawanya) Baru setelah banyuwangi bebas Dari para penjajah,fungsi gandrung dialihkan menjadi untuk memuja dewi dadari kuning/dewi sri/dewi padi untuk keperluan tolak bala, Memang penarinya laki2,penari terakhir bernama marsan,saat marsan wafat,maka gandrung punah, baru 300 tahun kemudian di sebuah desa ada seorang anak perempuan sakit2an Dan ibunya berjanji saat anaknya sembuh ia akan dijadikan penari seblang,nah hal itu terkabul Dan semi menari seblang hingga kerawuhan dan beralih menarikan tari yang sudah lama punah yaitu gandrung Dan sampai sekarang gandrung tetap ditarikan oleh perempuan walaupun ada beberapa kelompok yang tetap menarikan gandrung laki2 Perbedaan gandrung lanang(marsan) dan gandrung wadon(semi) yaitu (Gandrung laki2/lanang) = 1.menggunakan dua kipas 2.disebelah kanan sarung dibiarkan seperti selendang 3.difungsikan untuk perang(walaupun sekarang tidak lagi) (Gandrung perempuan/semi)= 1.menggunakan satu kipas tangan kanan Dan selendang tangan kiri 2.difungsikan untuk keperluan pemujaan kepada dewi sri(walaupun sekarang untuk keperluan bersih desa) 3.sarungnya lebih rapat 4.gandrung bisa disakralkan juga bisa dikomersialisasikan dengan syarat yang dikomersialisasikan tanpa melalukan ritual Dan pakaiannya berbeda dengan yang sakral (seperti omprok yang bulat untuk yang komersial Dan yang bersayap dengan bunga2 untuk yang sakral) Nah kalau yang di Bali itu ciri2 nya lebih mendekati era gandrung wadon/perempuan, walaupun penarinya tetap laki2
Saya harap kalo ada Dokumenter tari legongnya.... Jangan lupa upload ya...
gka
mantab
mantab